Gizi Klinis Kelainan Saluran Cerna

3
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Hewan kesayangan yang 1.2 RUMUSAN MASALAH 1.3 TUJUAN PENULISAN BAB II PEMBAHASAN 2.1 KELAINAN SALURAN CERNA Sangat umum terjadi pada hewan, apalagi di Bali Fokus utama : Lambung dan usus, termasuk kolon Gejala yang sering muncul : muntah dan diare Bisa diamati dari tampakan muntah atau feses yang ada 2.2 MUNTAH Lambung : Gerbang pertama terjadinya proses pencernaan enzimatik yang efisien Respon akibat gangguan di lambung, bisa karena adanya benda asing atau zat toksik Memancing sekresi lambung : bisa HCl atau lendir yang bertujuan melindungi mukosa Helicobacter spp. Pada hewan sering menyebabkan gastritis kronik dan ulcus H. Felis, H. Heilmanni, H. Bizzozeronii, dan, H. Bitis merupakan spesies yang umum dijumpai pada anjing dan kucing Peningkatan kadar HCl lambung yang tinggi merangsang muntah yang bersifat infektif

description

Kelainan Sal. Cerna

Transcript of Gizi Klinis Kelainan Saluran Cerna

Page 1: Gizi Klinis Kelainan Saluran Cerna

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Hewan kesayangan yang

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.3 TUJUAN PENULISAN

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KELAINAN SALURAN CERNA

Sangat umum terjadi pada hewan, apalagi di Bali

Fokus utama : Lambung dan usus, termasuk kolon

Gejala yang sering muncul : muntah dan diare

Bisa diamati dari tampakan muntah atau feses yang ada

2.2 MUNTAH

Lambung : Gerbang pertama terjadinya proses pencernaan enzimatik yang efisien

Respon akibat gangguan di lambung, bisa karena adanya benda asing atau zat toksik

Memancing sekresi lambung : bisa HCl atau lendir yang bertujuan melindungi

mukosa

Helicobacter spp. Pada hewan sering menyebabkan gastritis kronik dan ulcus

H. Felis, H. Heilmanni, H. Bizzozeronii, dan, H. Bitis merupakan spesies yang umum

dijumpai pada anjing dan kucing

Peningkatan kadar HCl lambung yang tinggi merangsang muntah yang bersifat

infektif

Potensial zoonosis? Perlu uji perbandingan isolat asal manusia dan hewan

Aspek nutrisi : pakan lunak, hindari jenis protein yang berpotensial alergenik

2.3 DIARE

Kelainan di usus dan usus bagian belakang

Diare : Masuknya sejumlah cairan ke lumen usus sehingga memicu peristaltik

Penyebab masuknya cairan : iritasi menyebabkan vasodilatasi kapiler di usus

Tergantung bagian usus yang terkena, tampilan diare bisa bermacam – macam

Kejadian bisa akut atau kronis

Page 2: Gizi Klinis Kelainan Saluran Cerna

2.4 PENYEBAB DIARE

Masalah penyerapan nutrien

Peningkatan permeabilitas usus

Peningkatan sekresi

Peningkatan motilitas usus

Perbedaan diare yang disebabkan oleh kelainan di usus kecil dan di usus besar

Gejala Klinis Di Usus Kecil Di Usus Besar

Frekuensi defeksi Normal atau sedikit meningkat Meningkat

Volume feses Meningkat Umumnya sedikit

Tenesmus Tidak ada Biasanya ada

Darah di Feses Berwarna Gelap (Tercerna) Berwarna merah (masih segar)

Lendir di Feses Biasanya tidak ada Banyak

Steatorrhea Mungkin ada Tidak ada

Nafsu makan Normal atau meningkat Normal atau menurun

Penurunan bobot Mungkin ada Jarang, tetapoi bisa terjadi jika

diare sudah lama

2.5 PENANGANAN NUTRISIONAL DIARE

Perhatikan suplementasi lipid, sering menjadi pemicu diare

Cek fungsi organ lain : Pankreas, empedu, jangan – jangan penyebabnya disitu

Pemeriksaan mikrobiologis feses

Suplementasi protein : hati – hati protein alergenik

Suplementasi karbohidrat : hati – hati terhadap oligosakarida not digestible

Penanganan diare dengan benar bisa dievaluasi berdasarkan konsistensi feses (akan

meningkat), tingkat perejanan (akan menurun), keberadaan mukus di feses (akan

menurun)