Gapeworm disease
-
Upload
nanda-govinda -
Category
Documents
-
view
231 -
download
0
description
Transcript of Gapeworm disease
![Page 1: Gapeworm disease](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082401/5695d2691a28ab9b029a54bc/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Telah diketahui bahwa parasit cacing menimbulkan berbagai
gangguan pada ternak yang diserangnya. Gangguan pada infestasi parasit
cacing dapat berupa perusakan mekanis pada jaringan tubuh, perampokan
persediaan makanan, atau bahan-bahan lain yang utama bagi kehidupan
ternak yang diserang. Selain itu banyak jenis parasit cacing yang dapat
berpindah dari hewan ke manusia (Sukarsih dan Handoko 1981).
Gapeworm disease adalah penyakit cacing pada ayam yang
disebabkan oleh cacing syngamus trachea. Penyakit ini sering menyerang
bangsa unggas seperti ayam, bebek, angsa dan berbagai burung diseluruh
dunia. Cacing Syngamus spp menempel pada lapisan tenggorokan pada
ayam dan unggas lainnya. cacing ini menyebabkan penyakit yang dikenal
sebagai Ngorok. Ayam kesulitan bernafas melalui hidung sehingga ayam
bernafas membuka mulut.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Gapeworm disease?
2. Apa klasifikasi Gapeworm?
3. Apa ciri morfologi Gapeworm disease?
4. Bagaimana siklus hidup dan patogenesis Gapeworm disease?
5. Bagaimana gejala klinis Gapeworm disease?
6. Bagaimana diagnosa Gapeworm disease?
7. Bagaimana cara pengobatan dan pencegahan Gapeworm disease?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Gapeworm disease.
2. Mengetahui klasifikasi Gapeworm.
3. Mengetahui ciri morfologi Gapeworm disease.
1
![Page 2: Gapeworm disease](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082401/5695d2691a28ab9b029a54bc/html5/thumbnails/2.jpg)
4. Mengetahui siklus hidup dan patogenesis Gapeworm disease.
5. Mengetahui gejala klinis Gapeworm disease.
6. Bagaimana diagnosa Gapeworm disease?
7. Mengetahui cara pengobatan dan pencegahan Gapeworm disease.
1.4 Manfaat Penulisan
Penulisan makalah ini untuk menambah wawasan kita tentang penyakit
hewan yang menyerang unggas. Selain untuk menambah wawasan kita,
penulisan makalah ini bertujuan untuk melengkapi tugas mata kuliah
parasitologi di fakultas kedokteran hewan Universitas Udayana.
2
![Page 3: Gapeworm disease](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082401/5695d2691a28ab9b029a54bc/html5/thumbnails/3.jpg)
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Gapeworm disease
Gapeworm disease merupakan penyakit sistem pernapasan yang menyerang
brankie, trakea, dan paru-paru yang disebabkan oleh nematoda Syngamus trachea
mengakibatkan pertumbuhan ternak terhambat, lemah, dan kurus; pada ayam
sering menguap, disertai dengan penjuluran leher. ( Kamus Pertanian Umum)
2.2 Klasifikasi
Gapeworm disease disebabkan oleh cacing nematoda, yakni Syngamus
trachea.
Kingdom : Animalia
Phylum : Nematoda
Class : Secernentea
Order : Strongylida
Super-Family : Strongyloidea
Family :Syngamidae
Genus : Syngamus
Species : S. Trachea
2.3 Morfologi
Cacing ini berwarna merah cerah pada waktu masih segar. Cacing ini
selalu ditemukan sepasang dalam keadaan kopulasi permanen. Jantan dan betina
bergabung bersama dalam keadaan sanggama permanen membentuk seperti huruf
3
![Page 4: Gapeworm disease](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082401/5695d2691a28ab9b029a54bc/html5/thumbnails/4.jpg)
Y (cacing bercabang). Cacing jantan panjangnya 2 – 6 mm, sedangkan cacing
betina 5 – 20 mm. Liang mulutnya lebar dan tanpa daun mahkota. Rongga
mulutnya berbentuk seperti mangkok dan mempunyai 6 – 10 gigi kecil pada dasar
rongga mulut.
Cacing jantan memiliki bursa yang pendek dengan rusuk yang kaku.
Panjang spikulanya 53 – 82 mm, spikula tersebut berbentuk sederhana dan
simetris antara spikula kiri dan kanan. Telur cacing ini berukuran 70 – 100 x 43 –
46 mikron, dengan operkulum yang tebal pada kedua belah kutubnya.
2.4 Siklus Hidup dan Patogenesis
Syngamus trakea memiliki siklus hidup langsung, tetapi dengan beberapa host
fakultatif menengah (transportasi atau paratenic host) seperti cacing tanah, siput,
siput, dan serangga (misalnya lalat, kecoa).
Cacing tanah adalah host intermediate fakultatif dari gapeworms. Cacing betina
bertelur di saluran udara burung yang terinfeksi. Telur ini mencapai mulut burung
(melalui batuk, exudations, dll), tertelan dan keluar bersama feses Setelah di
lingkungan infektif larva L3 mengembangkan dalam telur dalam waktu 1-2
minggu. Setelah dicerna oleh host intermediet, telur melepaskan larva yang
menjadi encysted dalam jaringan dan dapat tetap infektif selama bertahun-tahun.
4
![Page 5: Gapeworm disease](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082401/5695d2691a28ab9b029a54bc/html5/thumbnails/5.jpg)
Burung terinfeksi melalui makanan atau air yang terkontaminasi dengan telur
infektif, atau setelah makan yang terkontaminasi host transport (cacing tanah,
siput, serangga, dll). Sekali di dalam burung, larva di usus menyeberangi lapisan
dan mencapai pembuluh darah. Selanjutnya mereka dibawa ke paru-paru
sepanjang vena mesenterika, hati dan jantung. Mereka mencapai paru-paru sekitar
24 jam setelah infeksi. Di sana mereka meranggas dua kali. Tak lama setelah
meranggas terakhir mereka bersanggama dan bermigrasi ke trakea di mana
mereka menempel dinding untuk menghisap darah.
Periode prepaten (waktu antara infeksi dan telur pertama menumpahkan) adalah
12 sampai 14 hari. Beberapa larva dapat mencapai paru-paru langsung di rongga
tubuh, yang memperpanjang periode prepaten
Patogenesis
Pada infeksi yang tinggi cacing ini dapat bermigrasi keparu-paru dan
menimbulkan kerusakan pada paru-paru (peneumonia) dan oedema. Pada trachea
cacing akan merusak mukosa trachea dan menghisap darah, sehingga
menyebabkan trachetis catharalis dan sekresi mukus yang berlebihan. Iritasi pada
trachea akan menimbulkan radang pada trachea dan mukos yang berlebihan akan
menggangu pernafasan ayam.
2.5 Gejala Klinis
Ayam yang terinfeksi Syngamus trachea dapat mengalami kesulitan pernapasan
(bernapas dengan mulut terbuka) akibat adanya cacing yang tinggal di dalam
trakea atau saluran pernapasan lainnya. Sehubungan dengan kondisi tersebut,
maka cacing syngamus trachea disebut juga sebagai cacing menganga. Ayam
yang terinfeksi berat oleh Syngamus Trachea (biasanya ayam muda) akan
mengeluarkan bunyi ngorok yang spesifik akibat adanya kesulitan bernapas dan
ayam dapat mati jika trakea penuh dengan cacing tersebut. Disamping itu, ayam
yang terinfeksi oleh Syangmus trachea akan terlihat lemah, kurus, sering
5
![Page 6: Gapeworm disease](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082401/5695d2691a28ab9b029a54bc/html5/thumbnails/6.jpg)
menjulurkan leher, dan menggoyang kepala sebagai usaha untuk mengaluarkan
cacing dari dalam trakea, batuk, dan mengalami penurunan atau kehilangan
konsumsi pakan.
Mukosa trakea akan berwarna kemarahan akibat gejela radang dan kadang
dijumpai juga lesi yang berbentuk noduli.
Perubahan Anatomi:
Unggas terlihat kurus
cacing ditemukan pada bagian posterior dari trachea
pada mukosa trachea ditemukan lendir yang bercampur dengan darah.
2.6 Diagnosa
Sesuai gejala klinis dari ayam yang terinfeksi berupa menguap dan sesak
napas, ditemukan telur cacing melalui pemeriksaan feses dan menemukan cacing
jantan dan betina yang membentuk huruf Y(selalu berkopulasi) didalam trachea.
2.7 Cara Pengobatan dan Pencegahan
Infeksi Syngamus trachea dapat diobati dengan tiabendazol, levamizol,
dan fenbendazol (30 ppm melalui pakan selama 6 hari). Di samping pengobatan
dengan anti cacing, maka pengendalian Syngamus trachea terutama ditujukan
untuk memutus siklus hidup cacing tersebut dengan praktek manajemen yang
optimal, terutama berbagai usaha untuk membasmi cacing tanah dan siput, dan
sanitasi/desinfeksi litter yang ketat.
Sedangkan pencegahan dilakukan dengan menghindari kandang yang
becek dimana cacing tanah dan siput dapat hidup dengan baik, serta sanitasi
kandang harus baik.
Di daerah endemik sangat dianjurkan untuk menjaga kandang burung
sekering mungkin dan sering diganti, karena kelangsungan hidup telur cacing
6
![Page 7: Gapeworm disease](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082401/5695d2691a28ab9b029a54bc/html5/thumbnails/7.jpg)
membutuhkan kelembaban.Hal ini juga dianjurkan untuk membatasi jarak jalan
unggas dari lingkungan gelap dan lembab di mana host inermediet biasanya lebih
banyak. Kandang luar ruangan harus dilengkapi dengan jaring yang memadai dan
menjaga dari burung liar, karena mereka adalah pembawa cacing. Semua langkah-
langkah ini sangat penting bagi burung muda, yang cenderung lebih menderita
dari infeksi Syngamus. Burung muda harus dipelihara secara terpisah dari burung
tua yang bisa membawa cacing bahkan jika mereka tidak menunjukkan gejala.
Penggunaan insektisida atau moluskisida untuk membunuh host
intermediate biasanya tidak dianjurkan. Populasi antara host yang terjadi terutama
di luar ruangan (cacing tanah, belalang, kutu air, dll) tampaknya tidak akan efektif
dikendalikan dengan pestisida, yang juga sangat merugikan bagi organisme
menguntungkan lainnya di lingkungan. Insektisida dapat membantu melawan
mereka antara host yang berkembang di dalam ruangan (misalnya kecoak) tetapi
hanya produk-produk yang disetujui untuk digunakan pada fasilitas unggas harus
digunakan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gapeworm disease merupakan penyakit sistem pernapasan yang menyerang
brankie, trakea, dan paru-paru yang disebabkan oleh nematoda Syngamus trachea
mengakibatkan pertumbuhan ternak terhambat, lemah, dan kurus; pada ayam
sering menguap, disertai dengan penjuluran leher. ( Kamus Pertanian Umum)
7
![Page 8: Gapeworm disease](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082401/5695d2691a28ab9b029a54bc/html5/thumbnails/8.jpg)
Cacing ini berwarna merah cerah pada waktu masih segar. Cacing ini selalu
ditemukan sepasang dalam keadaan kopulasi permanen. Jantan dan betina
bergabung bersama dalam keadaan sanggama permanen membentuk seperti huruf
Y (cacing bercabang).
Syngamus trakea memiliki siklus hidup langsung, tetapi dengan beberapa
host fakultatif menengah (transportasi atau paratenic host) seperti cacing tanah,
siput, siput, dan serangga (misalnya lalat, kecoa).
Pada infeksi yang tinggi cacing ini dapat bermigrasi keparu-paru dan
menimbulkan kerusakan pada paru-paru (peneumonia) dan oedema. Pada trachea
cacing akan merusak mukosa trachea dan menghisap darah.
Ayam yang terinfeksi Syngamus trachea dapat mengalami kesulitan pernapasan
(bernapas dengan mulut terbuka) akibat adanya cacing yang tinggal di dalam
trakea atau saluran pernapasan lainnya.
Infeksi Syngamus trachea dapat diobati dengan tiabendazol, levamizol,
dan fenbendazol (30 ppm melalui pakan selama 6 hari). Sedangkan pencegahan
dilakukan dengan menghindari kandang yang becek dimana cacing tanah dan
siput dapat hidup dengan baik, serta sanitasi kandang harus baik.
8