Gangguan Somatoform

32
Gangguan Somatoform PEMBIMBING: DR. JUSTINA EVY, SP. KJ DR. ALIF MARDIJANA, SP.KJ

description

psikiatri

Transcript of Gangguan Somatoform

Bright Idea

Gangguan SomatoformPembimbing:dr. Justina Evy, Sp. KJdr. Alif Mardijana, Sp.KJ

Gangguan Somatoform berdasarkan PPDGJ III dibagi menjadi:F.45.0 gangguan somatisasiF.45.1 gangguan somatoform tak terperinciF.45.2 gangguan hipokondriasisF.45.3 disfungsi otonomik somatoformF.45.4 gangguan nyeri somatoform menetapF.45.5 gangguan somatoform lainnyaF.45.6 gangguan somatoform YTTDefinisiSoma : TubuhGangguan somatoform kelompok besar dari berbagai gangguan yang komponen utama dari tanda dan gejalanya adalah tubuhCiri utama :Adanya keluhan keluhan gejala fisik yang berulang-ulang disertai dengan permintaan pemeriksaan medik, meskipun sudah berkali-kali terbukti hasilnya negatif dan juga sudah dijelaskan oleh dokternya bahwa tidak ditemukan kelainan yang menjadi dasar keluhannya.Klasifikasi DSM -IVGangguan SomatisasiBanyak gejala somatik yang tidak dapat dijelaskan berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratoriumKeluhan melibatkan sistem organ yang multipel.Bersifat kronis, berkaitan dengan stressor psikologis hendaya di bidang sosial dan okupasiEtiologi :Faktor PsikososialAspek pembelajaran mengajarkan somatisasi menghindari kewajiban, mengekspresikan emosi, simbol perasaanFaktor Biologis

Gambaran Klinis :Banyak keluhan somatik, riwayat medik panjang dan rumitCemas dan depresi penyampaian dramatik, tampak mandiri, terpusat pada diri sendiri, haus penghargaan dan pujian, manipulatif

Pedoman Diagnostik Keluhan fisik dimulai sebelum usia 30 tahun, terjadi selama periode lebih dari beberapa tahun dan menyebabkan pencarian pengobatan atau hendaya dalam fungsi sosial, pekerjaan dan fungsi penting lainnya.Tiap kriteria berikut harus terpenuhi :4gejala nyeri : sekurangnnya empat tempat atau fungsi yang berlainan (misalnya kepala, perut, punggung, sendi, anggota gerak, dada, rektum, selama menstruasi, selama hubungan seksual, atau selama miksi)2gejalagastrointestinal : sekurangnya dua gejala selain nyeri (misalnya mual, kembung, muntah selain dari selama masa kehamilan diare, atau intoleransi terhadap beberapa jenis makanan)

1gejala seksual : sekurangnya satu gejala seksual atau reproduksi selain nyeri (misalnya indiferensi seksual, disfungsierektilatauejakulasi, menstruasi tidak teratur, perdarahan menstruasi berlebihan, muntah sepanjang kehamilan).1 gejala pseudoneurologis : sekurangnya satu gejala atau defisit pseudoneurologi yang mengarahkan pada kondisi neurologis yang tidak terbataspadanyeri (gangguan koordinasi atau keseimbangan,paralisis, sulit menelan, retensi urin, halusinasi, hilangnya sensasi atau nyeri, pandangan ganda, kebutaan, ketulian, kejang : gejala disosiatifseperti amnesia ; atau hilangnya kesadaran selain pingsan).

C. Salah satu dari 1) atau 2)Setelah penelitian yang diperlukan, tiap gejala dalam kriteria, B tidak dapat dijelaskan sepenuhnya oleh sebuah kondisi medis umum yang di kenal atau efek langsung dan suatu zat (misalnya efek cedera, medikasi, obat, atau alkohol)Jika terdapat kondisi medis umum, keluhan fisik atau gangguan social ataupekerjaan yang ditimbulkan adalah melebihi apa yang diperkirakan dari riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, atau temuan laboratorium.

D. Gejala tidak ditimbulkan secara sengaja atau dibuat- buat (sepertiga gangguan buatan atau pura-pura).

TerapiPsikoterapiPengobatan yang konsisten oleh dokter yang samaBuat jadwal regularMemfokuskan terapi secara gradual dari gejala ke personal dan kemasalah sosialPsikofarmakologi Diberikan hanya bila indikasinya jelasHindari obat-obatan yang bersifat adiksiAnti anxietas dan antidepressan

PrognosisBiasanya buruk dengan perjalanan kronik dan ketidakmampuan menetap seumur hidup, perjalanannya fluktuatifGangguan HipokondrikKeterpakuan/preokupasi pada ketakutan atau keyakinan menderita penyakit medis yang serius.

Ciri utama :Gejala somatik tubuh tanpa penjelasan medisPengakuan tentang penyakitTakut akan penyakit seriusPreokupasi terhadap tubuhPrevalensi : 4-6% dari populasi pasien medik. Awitan usia 20-30 tahun

Etiologi : teori psikodinamikBerasal dari ketidakpuasan, penolakan dan kehilangan di masa laluPertahanan terhadap terhadap rasa bersalah, tanda kepedulian pada diri yang berlebihDSM-IV-TR mengatakan bahwa gangguan harus sudah berlangsung sekurangnya 6 bulanKeadaan hipokondrial sesaat dapat saja terjadi setelah adanya tekanan beratKeadaan yang berlangsung < 6 bulan harus didiagnosis sebagai gangguan somatoform yang tidak tergolongkan

Pedoman Diagnostik:Preokupasi dengan ketakutan atau ide bahwa seseorang mempunyai penyakit serius berdasarkan interpretasi yang salah terhadap gejala-gejala tubuh.Preokupasi menetap meskipun telah dilakukan evaluasi medis dan penentraman.Keyakinan pada kriteria A tidak mempunyai intensitas waham (seperti ggn waham, jenis somatik) dan tidak terbatas pada kepedulian tentang penampilan seperti pada body dysmorphic disorderPreokupasi menimbulkan penderitaan bermakna secara klinis atau hendaya dalam bidang sosial, pekerjaan dan fungsi penting lainnya.Lamanya gangguan sekurangnya 6 bulanPreokupasi bukan disebabkan karena gangguan cemas menyeluruh, gangguan obsesif kompulsif, gangguan panik, episode depresif, cemas perpisahan, atau gangguan somatoform lain

TerapiPsikoterapiBiasanya menolak terapi psikiatrikPsikoterapi kelompok atau individualPemeriksaan fisik terjadwal, kurangi intervensi medis spesifikPharmacologicHanya diberikan pada pasien dengan komorbiditas lain : gangguan cemas dan depresiSSRILini kedua : anti depresanPrognosisSemakin kronik kondisinya, semakin burukBila disebabkan gangguan anxietas atau depresif, prognosis lebih baikGangguan KonversiGangguan pada fungsi tubuh yang tidak sesuai dengan konsep antomi dan fisiologi dari sistem saraf pusat dan tepi

Prevalensi :22 per 100.000 orangWanita > priaOnset terjadi kapanpunSering berkormobiditas (depresi, cemas, skizofrenia)Meningkat pada anggota keluarga yang menderita konversi EtiologiFaktor psikoanalitikHubungan simbolikdengan konflik yang tidak disadariTeori PembelajaranFaktor BiologisArea kortikal terangsang berlebihanKriteria DiagnostikSatu atau lebih gejala yang melibatkan fungsi motorik volunter atau sensorik yang diperkirakan suatu kondisi neurologis atau kondisi umum medik lainnya.Faktor psikologis dinilai berkaitan dengan gejala permulaan atau eksaserbasi gejala didahului oleh konflik atau stresor lainnya.Gejala tidak dengan sengaja dibuat atau berpura-pura.Gejala setelah setelah cukup penelusuran, tidak dapat secara penuh dijelaskan sebgai kondisi medik umum, atau sebagai akibat langsung dari zat atau secara kultural sebagai perilaku atau pengalaman penebusan.

Gejala menyebabkan penderitaan atau hendaya yang bermakna secara klinis di bidang sosial, pekerjaan atau fungsi lain atau menuntut evaluasi medis.Gejala tak terbatas pada nyeri atau disfungsi seksual, tidak terjadi semata-mata selama perjalanan gangguan somatisasi, dan bukan karena gangguan mental lainnya.

TerapiPsikoterapi suportifHipnosis, anticemas, dan terapi relaksasi sangat efektifBody Dysmophic DisorderPasien berkeyakinan kuat atau takut jika dirinyatidak menarik atau bahkan menjijikkan.Ketakutan sulit diredamkan dengan pujian meskipun penampilan pasien sangat normalEtiologi:Tidak diketahuiBanyak berkormobiditas dengan depresiKonsep stereotipik tentang kecantikan yang dianutPedoman Diagnostik:Preokupasi dengan cacat yang dikhayalkan. Bila terdapat abnomali fisik ringan, keprihatinan sangat berlebihanPreokupasi mengakibatkan penderitaaan dan hendaya yang sevara klinis bermakna di bidang sosial, pekerjaan atau fungsi lainPreokupasi bukan karena gangguan mental lain (cth : ketidakpuasan dengan bentuk dan ukuran tubuh pada aneroksia nervosa)

TerapiPsikoterapiBertahapKepedulian terhadap bagian tubuh semakin menjadi-jadi mencari bantuan medis/operasiDapat bersifat kronik jika tidak diobatiPsikofarmakologiObat bekerja pada serotonin (klomipramin dan fluoksetin)Pemberian antidepresan trisiklikPenghambat monoamin oksidase dan pimozide (Orap)Pemberian farmakoterapi dan psikoterapi yg memadai pada gangguan mental lain yang menyertai.

Gangguan NyeriAdanya nyeri yang merupakan keluhan utama, dan menjadi fokus perhatian klinis.Lebih sering pada wanitaAwitan pada usia 40an dan 50an

EtiologiFaktor psikodinamikNyeri sebagai cara peroleh cinta, hukuman, dan menebus rasa bersalahMekanisme defensi yang digunakan adalah pemindahan (displacement), substitusi dan represiFaktor perilakuPerilaku nyeri diperkuat apabila dihargai dan dihambat apabila diabaikan atau diberi hukumanFaktor interpersonalSebagai sarana untuk memanipulasi dan memperoleh keuntungan dalam hub. InterpersonalKeuntungan merupakan hal terpenting pd pasien dgn gangguan nyeriFaktor biologis Adanya abnormalitas struktur limbik dan sensorik atau kimiawi Defisiensi endorfin berhubungan dengan peningkatan stimulus sensorik

Kriteria Diagnostik :Nyeri pada satu tempat anatomis/lebih yang merupakan fokus utama dari manifestasi klinis dan cukup untuk dijadikan perhatian klinis.Nyeri menyebabkan penderitaan klinis bermakna atau hendaya di bidang sosial, pekerjaan, dan fungsi penting lainnya.Faktor psikologi berperan penting dalam awitan, keparahan, eksaserbasi, atau bertahannya nyeri.Gejala/defisit tidak dibuat dengan sengaja/berpura-pura Nyeri tidak dapat dijelaskan sebagai akibat gangguan suasan perasaan (mood), cemas, atau gangguan psikotik dan tidak memenuhi kriteria untuk diparunia.

Gangguan Somatoform LainnyaKeluhannya tidak melalui sistem saraf otonom, dan terbatas secara spesifik pada bagian tubuh atau sistem tertentu.Tidak ada kaitan dengan adanya kerusakan jaringan.Globus Hystericus: perasaan ada benjolan di kerongkongan yang menyebabkan disfagiaTortikolis psikogenik, dan gangguan gerakan spasmodic lainnyaPruritus psikogenikDismenore psikogenikTeeth grinding (menggigit gigit gigi secara tidak sadar)Terapi :FarmakoterapiSSRI paling efektifAmitriptilin ( Anti Depresant Trisiklik) efek analgetik & bermanfaat (dosis harus di pantau)Psikoterapi

TERIMA KASIH