gangguan hipokondriasis

18
LAPORAN KASUS SKIZOAFEKTIF TIPE MANIK (F 25.0) IDENTITAS PASIEN Nama : Nn M Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Desa Langkidi Belopa, Palopo Umur : 24 Tahun Pendidikan : SMA Status Perkawinan : Belum menikah Agama : Islam Warga negara : Indonesia Suku Bangsa : Makassar Masuk RS tanggal : 2 Oktober 2013 yang ke 2 kali di RSKD Provinsi Sulawesi Selatan RIWAYAT PSIKIATRIK Riwayat psikiatri diperoleh dari catatan medis, autoanamnesis dan alloanamnesis Ny N, bertempat tinggal di Desa langkidi Belopa, Ibu rumah tangga, pendidikan terakhir SMP, saudara ipar pasien I. RIWAYAT PENYAKIT a. Keluhan utama : Mengamuk b. Anamnesis terpimpin : Mengamuk dialami sekitar 6 hari yang lalu, suka memukul dan merusak barang kalau kemauannya tidak dituruti atau tidak diberi apa yang dia minta. Bicara, ketawa, 1

description

psikiatri medical

Transcript of gangguan hipokondriasis

Page 1: gangguan hipokondriasis

LAPORAN KASUS

SKIZOAFEKTIF TIPE MANIK (F 25.0)

IDENTITAS PASIEN

Nama : Nn M

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Desa Langkidi Belopa, Palopo

Umur : 24 Tahun

Pendidikan : SMA

Status Perkawinan : Belum menikah

Agama : Islam

Warga negara : Indonesia

Suku Bangsa : Makassar

Masuk RS tanggal : 2 Oktober 2013 yang ke 2 kali di RSKD Provinsi Sulawesi

Selatan

RIWAYAT PSIKIATRIK

Riwayat psikiatri diperoleh dari catatan medis, autoanamnesis dan alloanamnesis Ny N,

bertempat tinggal di Desa langkidi Belopa, Ibu rumah tangga, pendidikan terakhir SMP,

saudara ipar pasien

I. RIWAYAT PENYAKIT

a. Keluhan utama : Mengamuk

b. Anamnesis terpimpin :

Mengamuk dialami sekitar 6 hari yang lalu, suka memukul dan merusak barang

kalau kemauannya tidak dituruti atau tidak diberi apa yang dia minta. Bicara,

ketawa, menyanyi sendiri. Ia selalu ingin keluar rumah dengan alasan yang tidak

jelas. Pernah mengancam dengan senjata tumpul (kayu) untuk mengancam

melukai dirinya jika tidak dikasih rokok. Dia selalu menggunakan kata kata yang

kotor. Ia juga jarang tidur, sehari ia biasanya hanya tidur 3-4 jam dan selalu

meminta rokok. Pernah punya riwayat dirawat di RSKD Dadi tahun 2011 sekitar 3

bulan. lalu kondisi membaik namun tidak teratur minum obat.

1

Page 2: gangguan hipokondriasis

c. Hendaya/disfungsi :

Hendaya sosial (+)

Hendaya pekerjaan (+)

Hendaya waktu senggang (+)

d. Faktor stresor psikososial

Tidak jelas

e. Hubungan gangguan sekarang dengan riwayat penyakit fisik dan psikis

sebelumnya :

Tidak ada

f. Riwayat gangguan sebelumnya :

Trauma (-)

Infeksi (-)

Merokok (+) sekitar 3 bungkus perhari saat gejala muncul

Alkohol (-)

Kejang (-)

g. Riwayat kehidupan pribadi :

Riwayat prenatal dan perinatal (0-1tahun)

Pasien lahir pada tanggal 14 Mei 1989. Lahir di rumah, cukup bulan dan

persalinan ditolong oleh Bidan. Selama masa kehamilan, ibu pasien

dalam keadaan sehat. Pasien tumbuh dan berkembang normal sesuai

umur.

Riwayat masa kanak-kanak awal ( usia 1 – 3 tahun )

Pertumbuhan dan perkembangannya sama dengan pertumbuhan dan

perkembangan anak-anak lain seusianya,

Riwayat masa kanak-kanak pertengahan ( usia 4 – 11 tahun )

Masuk SD umur 6 tahun, prestasi di sekolah biasa saja.

Riwayat masa kanak-kanak akhir ( usia 12 – 17 tahun )

Setelah SD melanjutkan pendidikan SMP prestasi biasa saja. Lalu

setelah tamat SMP dia melanjutkan pendidikannya ke SMA. Pergaulan

baik karena mudah bergaul dan terbuka. Dia selalu mengikuti lomba

lomba olahraga seperti tennis meja. Dan memenangkan pertandingan.

Riwayat masa dewasa

-Riwayat pekerjaan

2

Page 3: gangguan hipokondriasis

Bekerja menjadi penjaga toko meubel di Samarinda.

- Riwayat pernikahan

Belum menikah

h. Riwayat kehidupan keluarga :

Merupakan anak ke 5 dari 7 bersaudara (♂,♂,♀,♀,(♀),♀,♀). Hubungan

dengan keluarga baik. Tidak ada riwayat keluarga dengan penyakit dan

keluhan yang sama.

i. Situasi sekarang :

Dia tinggal bersama keluarganya (Ayah, Ibu, saudara, tante, keponakan,

dan kakak ipar)

j. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya : Os merasa dirinya sehat

AUTOANAMNESIS 7 OKTOBER 2013

Dokter Muda ( DM ), Pasien (P)

DM : saya dokter muda yang bertugas disini bu, namaku Rezki. Siapa namata?

P : meli palesang

DM : berapa umurnya meli?

P : 24 tahun

DM : dimana rumahnya ?

P : di langkidi belokan palopo adakan? 7 kilo. kira kira 7 kilo belok lagi 7 kilo.

berarti 7+7= 14

DM : Jadi 14 kilo ?

P : iya 14 kilo

DM : meli siapa dulu yang bawa kesini ?

P : Ayahku

DM : Ayah meli ?

P : iya ayahku

DM : siapa namanya ?

P : Gayatno

DM : oh Gayatno? Buka mama rika ?

P : oh iya mama rika. Lupa aku. Itulah bingung saya

DM : kenapa meli selalu bingung begitu?

P : oh ini gara gara pimpong yah. Aku gak anu apa namanya aku gak lari. Kalau

orang palopo bilang malaikat. Malaikat nekat pergi ke samarinda mengadu eeh

3

Page 4: gangguan hipokondriasis

DM : mengadu nasib?

P : lain, mengaduuu apa yaa

DM : orang bilang apa ? ada malaikat apa ?

P : (bernyanyi) dikota Samarinda tempat aku mengadu. Mengadu nasib lah.

Orang bilang kan kalaunya kita di Samarinda itu ya. Istilah nya pemulung.yang

penting tidak ada orang. Pengamen. Tidak ada yang tau kalo kita keluar dari

provinsi.

DM : maksudnya kalau kita keluar dari provinsi kita bisa ngamen juga begitu ?

P : kan istilahnya orang tidak ada yang tau. Tapi aku enggak, aku cuman nganter

adek ku.

DM : Jadi kenapa dulu dibawa kesini ?

P : aih gara gara apa ya? Dulukan aku mau tennis meja tapi kenapa orang selalu

apa namanya. Istilahnya orang kan honda-honor daerah, aku sudah di tawari

kerja di belopa terus aku gak mau. Yaudahlah. Aku lari aja ke Samarinda.

DM : tanggal berapa lahirnya?

P : tanggal 14 bulan 5 tahun 1945-49 eh 1989

DM : Jadi kenapa bisa sampai di bawa kesini kalau mau main tennis meja?

P : Ya ituu permainan ituuu ah lupa aku bingung akuu

DM : tau dimana sekarang ini meli ?

P : di makassar! Makassar 0,0 detik kalau aku bilang. Aku pokoknya keluarga

celebration.

DM : oh keluarga celebration?

P : hmm..citra prima tau sifat aku

DM : oh siapa siapa keluarganya ?

P : Ahmad dani, semuanya. Dia kan ahmad dani aku nonton di tv itu sedikit sedikit

aja. Kan suka nonton berita terus adakan anaknya ahmad dani jatuh ya.

Kecelakaan di trotoar itu itu karena apa namanya itu karena lindungan Allah

SWT

DM : lindungan Allah SWT?

P : Iya kann

DM : Padahal kecelakaan. Harusnya kalo dilindungi tidak kecelakaan

P : iya kan istilahnya kan masih hidup ya

DM : ohhh, meli saya dengar dulu pernah mengamuk

P : iya itu duluuu, sekarang plong agnes monica

4

Page 5: gangguan hipokondriasis

DM :ooh dulu mengamuk?

P : iya sekarang enggak, enggak banget.

DM : kenapa sudah tidak sekarang?

P : karena aku udah plong. Aku maksudnya bisa main gitar. Apapun bisa ku

lakukan. Pokoknya bisa. Serba bisa. Orang bilang aku tukang ojek padahal gak

pernah aku. Aku cuman antar adik aku Ica suhartina. Aku ajarkan bahasa palopo

bisa dia.

DM : ohh begitu. Masih ada dengar suara-suara?

P : Masih ada suara-suara

DM : suara perempuan atau laki laki ?

P : suara laki laki.

DM : dia bilang apa?

P : Siapa pacarmu ? siapa pacarmu? Aku bilang ah tidak ada selalu bersama.

Bersama untuk kebaikan.

DM : kalau bayangan bayangan?

P : aku pernah liat di Samarinda orang diikat pakai rantai. Nyata sudah itu. Kan

ada kaka yong ku di samarinda dia jualan wih kasiannya adekku. Kenapa ada

saya liat dia juga liat?

DM : oooh..

P : apa lagi kak ? apalagi kak rezki?

DM : dulu suka berbicara kotor? Kalau mengamuk?

P : tidak pernah, tidak pernah ya allah. Demi tuhan demi tuhan.

DM : tapi meli merokok ?

P : merokok memang kak tapi dimarahika ayahku soni palesang dimarahika ibuku.

Malahan yang penting plong agnes monica

DM : kenapa selalu bilang agnes monica?

P : iya kan kakak ku

DM : Jadi meli berapa bersaudara?

P : 8 orang

DM : meli anak keberapa ?

P : anak ke 6. Itu saja adekku mau sekolah saya bilang ngapain sekolah kita pintar

pintar kok. Cuman setres setres ji.

DM : oh setres setres ji.

5

Page 6: gangguan hipokondriasis

P : iya itu kakakku yang pertama tidak merokok saya bilang kenapa tidak

merokok, merokok ko saja. Ngapain tidak merokok. Gentle man

DM : kenapakah kalo orang merokok ?

P : plong

DM : plong apanya?

P : ya sehat lahh

DM : meli kerja ?

P : tidak, ngapain kerja capek sudah. Dulu aku kerja di jaya abadi pernah kerja

DM : terakhir apa sekolahnya meli?

P : SMA dulu aku bilang S3 SD SMP SMA

DM : bisa hitung ? 100-7

P : 93

DM : 93-5 ?

P : aduhh kalau mau cepat cakar aku, 85? Eh bagaimana kah ? 88 berapakah?

DM : meli apa artinya panjang tangan ?

P : pencuri

DM : kalau misalnya terjadi kebakaran, meli bikin apa?

P : ya siram lah pake apa namanya itu pdam, yang make aduh biasa aku lihat di

samarinda itu banyak banget pemadam kebakaran. Aduh banyaknya

DM : jadi bagaimana peraasaannya sekarang meli?

P : perasaaan ku sekarang plong, kata agnes monica plong. Gentle man

DM : senang kah ? sedih ?

P : aku senang banget sekarang, akhirnya orang tau siapa aku sebenarnya

DM : siapa meli sebenarnya kah?

P : aduhh keluarga selebriti.pokoknya tukul ada di 4 mata bangga sekali punya

luwu utara.

DM : Baik meli, terima kasih banyak. Istirahatmi sekarang

P : oke kak

II. STATUS MENTAL ( 7 Oktober 2013)

6

Page 7: gangguan hipokondriasis

a. Deskripsi umum :

1. Penampilan : Seorang perempuan, wajah sesuai umur, perawakan

sedang. Memakai baju kaos hitam dan celana pendek berwarna

hitam. Perawatan diri cukup

2. Kesadaran : Berubah

3. Perilaku dan aktivitas psikomotor : Gelisah, psikomotor

meningkat

4. Pembicaraan : Spontan, lancar, intonasi

kadang meningkat.

5. Sikap terhadap pemeriksaan : Kooperatif

b.Keadaan afektif (mood), perasaan, empati, dan perhatian :

1. Mood : Sulit dinilai

2. Afek : Hipertimia

3. Empati : Tidak dapat dirabarasakan

c. Fungsi Intelektual (kognitif):

1. Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan :

sesuai dengan pendidikan

2. Daya konsentrasi : Kurang

3. Orientasi :

A. Waktu : Baik

B. Tempat : Baik

C. Orang : Baik

4. Daya ingat :

A. Jangka panjang : Baik

B. Jangka sedang : Baik

C. Jangka pendek : Baik

5. Pikiran abstrak : Baik

6. Bakat kreatif : Tidak ada

7. Kemampuan menolong diri sendiri : Cukup

d. Gangguan persepsi :

1.Halusinasi : Halusinasi auditorik (mendengar suara laki laki

yang mengatakan siapa pacarmu?)

7

Page 8: gangguan hipokondriasis

2. Ilusi : Tidak ada

3. Depersonalisasi : Tidak ada

4. Derealisasi : Tidak ada

e. Proses berpikir :

1.Arus pikiran :

A. Produktivitas : Meningkat, membanjir

B. Kontiniuitas : kadang irelevan, asosiasi

longgar

C. Hendaya berbahasa : Tidak ada

2. Isi pikiran :

A. Preokupasi : Tidak ada

B. Gang. Isi pikiran : Waham kebesaran (pasien mengaku

sebagai keluarga selebritis, kakaknya agnes monica dan

berkeluarga dengan ahmad dani)

f. Pengendalian impuls : terganggu

g. Daya Nilai

1. Norma sosial : terganggu

2. Uji daya nilai : terganggu

3. Penilaian realitas : terganggu

h. Tilikan (insight) : Tilikan 1 (Pasien merasa dirinya tidak

sakit)

i. Taraf dapat dipercaya : Dapat dipercaya

III. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT

Pemeriksaan Fisik :

A. Status Internus : tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 84 kali/ menit, frekuensi

pernafasan 30 kali/menit, suhu tubuh 36,60 C, konjungtiva tidak anemis, sklera

tidak ikterus.

IV. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

8

Page 9: gangguan hipokondriasis

Seorang perempuan 24 tahun dibawa ke RSKD Provinsi Sulawesi Selatan oleh

kakak iparnya dan saudaranya karena mengamuk sekitar 6 hari yang lalu. Saat

mengamuk pasien menghancurkan barang barang dirumah kalau kemauannya

tidak dituruti atau tidak diberikan apa yang dia minta. Dia kadang berbicara,

tertawa, dan menangis tanpa sebab. Saat malam hari tidak bisa tidur. Terkadang

suka berbicara bahasa kotor dan kasar. Pasien pertama kali mengalami

perubahan perilaku pada tahun 2011, dirawat di RSKD sekitar 3 bulan. Lalu

kondisinya membaik tetapi tidak teratur minum obat saat keluar dari rumah

sakit.

Dari pemeriksaan status mental tampak seorang wanita, wajah sesuai usia,

perawakan agak besar, perawatan diri cukup. Kesadaran berubah, kontak mata

(+) verbal (+), perilaku dan aktivitas psikomotor meningkat. Pembicaraan

lancar, spontan dan intonasi kadang meningkat, sikap terhadap pemeriksa

kooperatif. Mood sulit dinilai, afek hipertimia dan empati tidak dapat

dirabarasakan. Terdapat gangguan persepsi yaitu halusinasi auditorik. Arus

pikir: produktivitas meningkat/membanjir, kontinuitas kadang irelevan asosiasi

longgar, hendaya berbahasa tidak ada. terdapat gangguan isi pikiran yaitu

waham kebesaran. Pengendalian impuls terganggu. Daya nilai terganggu.

Tilikan (Insight) Derajat I (merasa dirinya tidak sakit). Taraf dapat dipercaya.

V. EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I : Berdasarkan alloanamnesis dan autoanamnesis ditemukan gejala

klinis yang bermakna yaitu perubahan tingkah laku seperti

mengamuk, memukul, dan bicara sendiri. Keadaan ini menimbulkan

penderitaan (distress) pada pasien, keluarga, serta terdapat hendaya

pada fungsi psikososial, pekerjaan, dan penggunaan waktu sehingga

dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami Gangguan jiwa.

Pada pemeriksaan status mental, ditemukan adanya hendaya berat

dalam menilai realita dimana pasien memiliki halusinasi auditorik dan

waham kebesaran, serta hendaya berat dalam fungsi sosial berupa

ketidakmampuan membina relasi dengan orang lain dan tidak mampu

lagi bekerja, sehingga digolongkan kedalam Gangguan jiwa psikotik

Pada pemeriksaan status internus dan neurologik tidak ditemukan

9

Page 10: gangguan hipokondriasis

adanya kelainan, sehingga kemungkinan adanya gangguan mental

organik dapat disingkirkan dan didiagnosis gangguan jiwa psikotik

non organik

Dari hasil alloanamnesis dan autoanamnesis dan pemeriksaan status

mental didapatkan gejala skizofrenia yang khas seperti onset yang

berlangsung lebih dari 1 bulan, penilaian realita terganggu, adanya

halusinasi auditorik, gangguan isi pikir berupa asosiasi longgar, serta

ditemukan aktivitas psikomotor yang meningkat dan produktivitas

pembicaraan yang banyak. Pada penderita gejala gejala definitif

adanya skizofenia dan gangguan afektif sama sama menonjol pada

saat yang bersamaan. Sehingga berdasarkan PPDGJ III pasien ini

memenuhi kriteria Gangguan Skizoafektif Tipe Manik

Aksis II : Ciri kepribadian tidak khas

Aksis III : Tidak ada diagnosis

Aksis IV : Stresor psikososial tidak jelas

Aksis V : GAF scale 50-41 gelaja berat, disabilitas berat

VI . DAFTAR PROBLEM

a. Organobiologik : tidak ditemukan adanya kelainan fisik yang

bermakna. Namun diduga ada ketidakseimbangan

neurotransmitter sehingga memerlukan

farmakoterapi.

b. Psikologik : ditemukan adanya hendaya berat sehingga

memerlukan psikoterapi

c. Sosiologik : adanya hendaya dalam bidang sosial pekerjaan

dan penggunaan waktu senggang sehingga perlu

dilakukan sosioterapi

VII PROGNOSIS

10

Page 11: gangguan hipokondriasis

Dubia

a. Faktor pendukung

1. Gejala Positif

2. Dukungan dari keluarga

3. Tidak terdapat riwayat keluarga dengan gejala yang sama

4. Tidak ada kelainan organobiologik

b. Faktor penghambat

1. Tidak teratur minum obat

2. Akses ke pelayanan kesehatan jauh

VIII RENCANA TERAPI

a.Psikofarmakoterapi

- Haloperidol 5 mg 3 x 1

- Carbamazepine 200 mg 2x1

b.Psikofarmako suportif

- Ventilasi: memberikan kesempatan kepada pasien untuk

menceritakan keluhan dan isi hati sehingga pasien merasa lega

c. Sosioterapi : memberikan penjelasan kepada keluarga pasien untuk

memberikan dukungan dan menciptakan lingkungan yang

kondusif.

IX FOLLOW UP

Memantau keadaan umum pasien dan perkembangan penyakitnya serta

efektifitas terapi dan kemungkinan terjadinya efek samping dari obat yang

diberikan.

X PEMBAHASAN ATAU TINJAUAN PUSTAKA

Dari anamnesis dan pemeriksaan yang telah dilakukan, pasien ini didiagnosa

sebagai Gangguan Skizoafektif Tipe Manik. Berdasarkan PPDGJ III, didiagnostik

dapat ditegakkan dengan pedoman sebagai berikut :

Pedoman diagnostik gangguan skizoafektif (F25):

- Diagnosis gangguan skizoafektif hanya dibuat apabila gejala-gejala definitif

adanya skizofrenia dan gangguan afektif sama sama menonjol pada saat yang

bersamaan, atau dalam beberapa hari yan satu sesudah yang lain, dalam satu

11

Page 12: gangguan hipokondriasis

episode penyakit yang sama, dan bilamana, sebagai konsekuensi dari ini,

episode penyakit tidak memenuhi kriteria baik skizofrenia maupun episode

manic atau depresif

- Tidak dapat digunakan untuk pasien yang menampilkan gejala skizofenia dan

gangguan afektif tetapi dalam episode penyakit yang berbeda.

- Bila seorang pasien skizofrenik menunjukkan gejala depresif setelah

mengalami suatu episode psikotik, diberi kode diagnosis F20.4 (Depresi pasca-

skizofrenia)

Pedoman diagnosis gangguan skizoafektif tipe manik (F25.0)

- Kategori ini digunakan baik untuk episode skizoafektif tipe manik yang

tunggal maupun gangguan berulang dengan sebagian besar episode

skizoafektif tipe manik

- Afek harus meningkat secara menonjol atau ada peningkatan efek yang tak

begitu menonjol dikombinasi dengan iritabilitas atau kegelisahan yang

memuncak.

- Dalam episode yang sama harus jelas ada sedikitnya satu, atau lebih baik lagi

dua, gejala skizofrenia yang khas.

Pemilihan jenis obat psikotik mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan,

efek samping obat, dan kemampuan keluarga pasien. Haloperidol merupakan obat

pilihan pertama untuk pasien psikotik yang masih memiliki gejala postif seperti waham

kebesaran dan halusinasi. Carbamazepine diberikan sebagai obat anti mania yang

bekerja sebagai mood stabilizer, diharapkan bermanfaat pada pengobatan gangguan

afektif. Prognosis penyakit pasien ini dubia yang didapatkan berdasarkan faktor

pendukung dan faktor penghambat. Adapun faktor pendukung yaitu dukungan dari

keluarga, gejala positif, tidak ada kelainan organik, sedangkan faktor penghambat

adalah ketidakpatuhan minum obat serta akses pelayanan kesehatan yang jauh.

12