Fungsi Lipid Kelompok 8

download Fungsi Lipid Kelompok 8

of 21

Transcript of Fungsi Lipid Kelompok 8

KELOMPOK 8RISA PUTRI UTAMI 260110100073 WAHYU FITRIANTORO PUTRA 260110100074 BELLA PUSPA WENING 260110100075 FEBRIAN ROVELINO TOAR KALALO 260110100076 DIAN ABDILLAH 260110100077 RISKA FEBRIYENI SIREGAR

LIPID

DEFINISILipid

adalah zat yang termasuk senyawa heterogen yang terdapat dalam jaringan tanaman dan hewan. Mempunyai sifat tidak larut dalam air dan larut dalam pelarut organik seperti ether, kloroform dan benzena. Kelompok yang berperan penting dalam nutrisi adalah lemak dan minyak. Lemak tersimpan dalam tubuh hewan, sedangkan minyak

FUNGSISalah satu fungsi lipid yaitu: 1. Lipid sebagai sumber energi metabolik yang sangat penting dalam pembentukkan ATP 2. Lipid dapat berguna sebagai penyerap dan pembawa vitamin A, D, E dan K

LIPID SEBAGAI SUMBER ENERGI METABOLIK YANG SANGAT PENTING DALAM PEMBENTUKKAN ATP Lipid

adalah kelompok nutrien yang sangat kaya energi. Perbandingan nilai energi lipid dengan zat-zat gizi adalah sebagai berikut: - Lipid 9,5 kkal/g - Protein 5,6 kkal/g - Karbohidrat 4,1 kkal/g Maka, lipid dapat digunakan sebagai pengganti protein yang sangat berharga untuk pertumbuhan, karena dalam keadaan tertentu, trigliserida (fat dan oil) dapat diubah menjadi

Katabolisme

memecah molekul kompleks menjadi molekul sederhana. Biasanya oksidasi bertahap dalam katabolisme glukosa menjadi patokan katabolisme molekul lain seperti lemak dan protein. lemak sendiri sedikit lebih sederhana karena juga akan mengikuti tahapan dalam glikolisis dan Daur Krebs. Setelah Lemak terhidrolisis maka akan terbentuk 1 molekul gliserol dan 3 molekul asam lemak.

Katabolisme

Asam lemak dikatakan memiliki energi lebih tinggi dibanding gliserol dapat dilihat dari susuna kedua molekul tersebut. Asam lemak memiliki ikatan rangkap sedangkan gliserol tidak. Namun dalam proses katabolisme yang membedakan keduanya adalah masuknya molekul tersebut dalam tahapan katabolisme. Gliserol akan diubah menjadi PGAL sehingga dapat langsung masuk di tengah-tengah tahapan glikolisis sedangkan Asam lemak dapat diubah menjadi Asetil Koenzim A sehingga dapat langsung masuk ka Daur Krebs. Dalam katabolisme lemak gliserol yang masuk ke tajap glikolisis akan menghasilkan 4 ATP karena tidak berkurang 2 ATP dalam proses perubahan GLUKOSA menjadi GLUKOSA-6

Dalam

spiral asam lemak, hanya ada satu reaksi yang secara langsung menggunakan ATP dan yang ada di langkah memulai. Jadi ini adalah hilangnya ATP dan harus dikurangi kemudian. Sejumlah besar energi dilepaskan dan dipulihkan sebagai ATP selama oksidasi asam lemak. ATP terbentuk dari kedua spiral asam

KONEKSI KE ELEKTRON TRANSPORTASI DAN ATP Salah

satu pergantian spiral asam lemak menghasilkan ATP dari interaksi dari koenzim FAD (langkah 1) dan NAD+ (langkah 3) dengan rantai transpor elektron. Jumlah gilirannya ATP per spiral asam lemak adalah: Langkah 1 - FAD ke dll = 2 ATP Langkah 3 - NAD + menjadi 3 ATP dll = Jumlah ATP per putaran spiral = 5 ATP Total ATP spiral asam lemak : Jumlah putaran yang membuat spiral Ingat bahwa jumlah ternyata ditemukan dengan mengurangi satu dari jumlah asetil KoA yang

Contoh

dengan Asam palmitat = 16 = 8 kelompok karbon asetil Jumlah putaran spiral asam lemak = 8-1 = 7 berubah ATP dari spiral asam lemak = 7 putaran dan 5 per giliran = 35 ATP. Ini akan menjadi saat yang baik untuk mengingat bahwa ATP tunggal yang diperlukan untuk mendapatkan spiral asam lemak dimulai. Oleh karena itu kurangi sekarang.

LIPID

DAPAT BERGUNA SEBAGAI PENYERAP DAN PEMBAWA VITAMIN A, D, E DAN K

Tubuh memang membutuhkan beberapa vitamin. Masing-masing vitamin memiliki fungsi tersendiri yang tidak bisa digantikan oleh vitamin lainnya. Namun agar berfungsi, vitamin harus dilarutkan. Vitamin A, D, E, dan K adalah jenis vitamin yang harus dilarutkan dalam lemak. Dengan demikian lemak memiliki fungsi penting yang juga

Vitamin-vitamin

yang larut dalam lemak (A, D, E, K) tidak hanya membutuhkan masukan gizi makanan yang cukup tetapi juga pencernaan yang baik serta penyerapan yang baik oleh tubuh. Itulah sebabnya produksi bile (empedu) dalam jumlah normal sangat penting. Jika produksi bile buruk, suplemen oral vitamin-vitamin A, D, E, K

PERTANYAAN

1. ( Nurmadella K) Bagaimana mekanisme lemak dapat melarutkan vitamin A, D, E dan K dan apa hasilnya? 2. ( Rahmat Karim) Bagaimana mekanisme lemak dapat menghasilkan ATP?

JAWABAN1.

(Riska Febriyeni S/260110100078)Lemak melarutkan vitamin A,D,E dan K dengan prinsip kelarutan dari masing masing senyawa, karena vitamin A,D, E dan K merupakan vitamin yang bersifat nonpolar maka vitamin tersebut hanya akan larut pada pelarut yang nonpolar juga yaitu lemak, sebagaimana hukum Like Dissolve Like artinya pelarut yang polar akan lebih mudah melarutkan zat yang polar, sedangkan pelarut yang nonpolar lebih mudah melarutkan zat yang nonpolar juga. Sehingga vitamin-vitamin tersebut akan ditansportasikan oleh lemak ke organ-organ tubuh yang membutuhkan. Dalam hal ini reaksi khusus

2. (Silvia Amdreas/260110100082) Setelah lemak terhidrolisis maka akan terbentuk 1 molekul gliserol dan 3 molekul asam lemak. Asam lemak dikatakan memiliki energi lebih tinggi dibanding gliserol dapat dilihat dari susunan kedua molekul tersebut. Asam lemak memiliki ikatan rangkap sedangkan gliserol tidak. Namun dalam proses katabolisme yang membedakan keduanya adalah masuknya molekul tersebut dalam tahapan katabolisme. Gliserol akan diubah menjadi PGAL sehingga dapat langsung masuk di tengah-tengah tahapan glikolisis sedangkan Asam lemak dapat diubah menjadi Asetil Koenzim A sehingga dapat langsung masuk ka Daur Krebs. Dalam katabolisme lemak gliserol yang masuk ke tahap glikolisis akan menghasilkan 4 ATP karena tidak berkurang 2 ATP dalam proses perubahan GLUKOSA menjadi GLUKOSA-6 FOSFAT, lalu dilanjutkan dengan

AL

Asil KoA di Sitosol

(AL+KoA+ATP)

(Asil KoA+AMP+Ppi)

Oksidasi

di matriks mitokondria

Melepaskan 2 atom C

Asetil KoA+NADH+ FADH2

Asetil KoA DIOKSIDASI CO2 + ATP + NADH + FADH2 (sbg energi)

LIPOGENESIS

AL

T (sbg cadangan energi)

KOLESTEROLGENESIS

kolesterol steroid

STEROIDOGENESIS : kolesterol