FTSF GABUNGAN FIXXXX

38
PERCOBAAN I STUDI PREFORMULASI SEDIAAN FARMASI A. Tujuan Mampu mengenal, memahami dan melakukan studi preformulasi sediaan farmasi. B. Data 1. Pengamatan Umum Bahan Bentuk Warna Bau Ras a Ukuranp artikel Gambar Parasetam ol Serbuk halusk ristal in Putih - - Halusbe rkrista l Natriumsa lisilat Serbuk halusk ristal in Coklatk eputiha n - - Amorf- berkris tal

Transcript of FTSF GABUNGAN FIXXXX

Page 1: FTSF GABUNGAN FIXXXX

PERCOBAAN I

STUDI PREFORMULASI SEDIAAN FARMASI

A. Tujuan

Mampu mengenal, memahami dan melakukan studi preformulasi sediaan

farmasi.

B. Data

1. Pengamatan Umum

Bahan Bentuk Warna Bau Rasa Ukuranpart

ikel

Gambar

Parasetamol Serbukha

luskristal

in

Putih - - Halusberkr

istal

Natriumsalisil

at

Serbukha

luskristal

in

Coklatkep

utihan

- - Amorf-

berkristal

Asamsalisilat Serbukha

lusjarum

Putih - - Jarum

Page 2: FTSF GABUNGAN FIXXXX

Sulfamerazin Serbuk Putih - - Halus

Oleumarachid

is

Cairan Kuningbe

ning

- - Cair

UkuranPartikel

(5 x 0,01)/10 = 0,005

Asamsalisilat Sulfamerazin Natriumsalisilat Paracetamol

26x0,005mm=0,13mm 9,5x0,005mm=0,0475mm 130x0,005mm=0,65mm 14x0,005mm=0,07mm

30x0,005mm=0,15mm 7x0,005mm=0,035mm 128x0,005mm=0,64mm 17x0,005mm=0,085mm

27x0,005mm=0,135mm 8x0,005mm=0,04mm 140x0,005mm=0,7mm 19x0,005mm=0,095mm

20x0,005mm=0,1mm 5x0,005mm=0,025mm 135x0,005mm=0,675mm 9x0,005mm=0,045mm

32x0,005mm=0,16mm 8x0,005mm=0,04mm 115x0,005mm=0,575mm 16x0,005mm=0,08mm

Page 3: FTSF GABUNGAN FIXXXX

2. Penelusuran pustaka

a. Sediaan Solid .

1. Tablet Paracetamol

Formula :

Paracetamol

Amilum

Laktosa

Sol gelatin 10%

Paracetamol

Parasetamol mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari

101,0% C8H9NO2, dihitung terhadap zat anhidrat. Serbuk hablur, putih; tidak

berbau; rasa sedikit pahit (Dirjen POM, 1995).

Bentuk : padat

Bobot molekul : 151.17 g/mole

Titik leleh : 170°C (338°F)

Density : 1.293 (air = 1) (Paracetamol MSDS, 2011)

Amilum

Amilum atau pati digunakan sebagai pengencer kapsul dan tablet,

disintegran pada kapsul dan tablet, serta pengikat pada tablet. Rumus

empirisnya (C6H10O5)n dimana n = 300–1000 (Rowe, R., 2009).

Pati merupakan eksipien serbaguna yang terutama digunakan dalam

formulasi sediaan solid oral.Amilum atau pati digunakan sebagai pengikat,

pengencer, dan disintegran. Dalam formulasi tablet, pasta pati baru siap

digunakan pada konsentrasi 3-20% b/b (% biasanya 5-10, tergantung pada

jenis pati) sebagai bahan pengikat untuk granulasi basah. Rasio pengikat yang

diperlukan harus ditentukan oleh studi optimasi, menggunakan parameter

seperti kerapuhan tablet dan kekerasan, waktu hancur, dan laju disolusi

ketoprofen. Ketika menggunakan amilum, langkah granulasi sebelumnya

dibutuhkan untuk menghindari masalah dengan aliran yang tidak mencukupi

dan segregasi. Suatu senyawa pati-laktosa mampu digunakan dalam proses

Page 4: FTSF GABUNGAN FIXXXX

granulasi direct kompresi yang akan meningkatkan proses tableting dan

meningkatkan waktu desintegrasi tablet (Rowe, R., 2009).

Amilum inkompatibel dengan substansi oksidasi yang kuat. Dan dapat

menghasilkan kompleks warna ketika direaksikan dengan iodin (Rowe, R.,

2009).

Bentuk : Padat

Warna : Putih

Titik leleh : Decomposes.

Density : 1.5 (air = 1)

Kelarutan : tidak larut dalam air dingin, air panas (Amylum MSDS,

2011)

Laktosa

Laktosa secara luas digunakan sebagai pengisi dan pengencer dalam

bentuk tablet dan kapsul. Laktosa mempunyai rumus empiris C12H22O11.H2O

dengan bobot molekul 360,31. Laktosa bersifat inkompatibel dengan reaksi

kondensasi tipe Maillard yang terjadi antara laktosa dengan kelompok

senyawa dengan gugus amina primer akan membentuk hasil produk berwarna

coklat atau kuning kecoklatan. Interaksi Maillard juga terjadi antara laktosa

dengan amin sekunder. Laktosa juga inkompatibel dengan asam amino,

amfetamin, dan lisinopril (Rowe, R., 2009).

Bentuk : padat (bubuk kristal putih)

Bau : tidak berbau

Bobot Molekul : 360.31 g/mole

Titik leleh : 214°C (417.2°F)

Density : 1.525 (air = 1)

Kelarutan : sebagian larut di air dingin, air panas (Lactose

MSDS, 2011)

Sol gelatin 10%

Page 5: FTSF GABUNGAN FIXXXX

Gelatin berfungsi sebagai Coating agent; agen pembentuk film; gelling

agent; suspending agent; pengikat pada tablet; agen peningkat viskositas.

Gelatin larut dalam air hangat (> 30°C). Bobot molekular gelatin yang ringan

mampu meningkatkan disolusi dari sediaan oral. Gelatin adalah sebuah materi

amfoter dan akan bereaksi dengan asam maupun basa. Gelatin juga sejenis

protein, sehingga mempunyai karakteristik yang hampir sama dengan protein;

misalnya gelatin akan terhidrolisis dengan kebanyakan sistem proteolitik

untuk menghasilkan komponen asam amino. Gelatin juga bereaksi dengan

aldehid dan gula aldehid, polimer anion dan kationik, elektrolit, ion logam,

plastik, bahan pengawet, oksidator yang kuat, dan surfaktan. Gelatin dapat

mengendap dengan alkohol, kloroform, eter, garam merkuri, dan asam tannic

(Rowe, R., 2009).

Bentuk : padat (bubuk padat)

Bau : tidak berbau

Warna : putih

Titik didih : Decomposition temperature: >100°C (212°F)

Density : 1.2 (air = 1)

Kelarutan :mudah larut di air panas. Tidak larut air dingin (Gelatin

MSDS, 2011)

2. Suppositoria Natrium Salisilat

Formula :

Natrium Salisilat

Oleum cacao

Cera flava

PEG 6000

PEG 400

Natrium Salisilat

Natrium salisilat mengandung tidak kurang dari 99,5% dan tidak lebih

dari 100,5% C7H5NaO3, dihitung terhadap zat anhidrat. Natrium salisilat

Page 6: FTSF GABUNGAN FIXXXX

berbentuk serbuk mikrohablur atau amorf atau keping, tidak berwarna, atau

merah muda lemah; tidak berbau atau bau khas lemah, dan dipengaruhi

cahaya. Larutan segar (1 dalam 10) bereaksi netral atau asam terhadap

lakmus. Mudah larut secara lambat dalam air dan dalam gliserin; sangat

mudah larut dalam air mendidih dan dalam etanol mendidih; larut secara

lambat dalam etanol (Dirjen POM,1995).

Bentuk : Padat

Bobot molekul : 160.11 g/mole

Titik leleh : Decomposes.

Kelarutan : mudah larut di air dingin.Oleum cacao (Na-

Salisilat MSDS, 2011)

Oleum Cacao

Bentuk : padat

Warna : putih

Bau : nyaris tidak berbau

Titik leleh : 18-36°C

Density : 20 ° C 0,975 g/cm³

Kelarutan : tidak larut air (Oleum cacao MSDS, 2011)

Cera flava

Malam kuning adalah hasil pemurnian malam dari sarang madu lebah

Apis mellifera Linne. Pemeriaannya berupa padatan berwarna kuning sampai

coklat keabuan; berbau enak seperti madu. Agak rapuh bila dingin, dan bila

patah membentuk granul, patahan non hablur. Menjadi lunak oleh suhu

tangan. Bobot jenis kurang 0,95. Tidak larut dalam air; agak sukar larut dalam

etanol dingin. Etanol mendidih melarutkan asam serotat dan sebagian dari

mirisin, yang merupakan kandungan malam kuning. Larut sempurna dalam

kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak, dan dalam minyak atsiri. Larut

sebagian dalam benzena dan karbon disulfida dingin; pada suhu lebih kurang

30° larut sempurna dalam benzena, dan karbon disulfida (Dirjen POM, 1995).

Page 7: FTSF GABUNGAN FIXXXX

Bentuk : padat

warna : kuning

titik lebur : 61-66 ° C

density : 20 ° C 0,85 g/cm3 (Cera Flava MSDS, 2011)

PEG 6000

Massa putih seperti malam. Memiliki suhu lebur lebih kurang 61°.

Kekentalan larutan 25% pada suhu 20° lebih kurang 20 mm2/s. (Dirjen POM,

1995). Reaktif dengan alkali

Bentuk : padat

Titik didih : >150°C (302°F)

Titik leleh : 35°C (95°F) - 37 C.

Density : 1.007 g/ml or 8.4 lbs./gal(air = 1) (PEG 6000 MSDS,

2011)

PEG 400

Polietilen glikol 400 merupakan polimer dari etilen oksida dan air,

dinyatakan dengan rumus H(O-CH2CH2)nOH, dengan rata-rata n antara 8,2

dan 9,1. Bentuknya cairan kental jernih, tidak berwarna atau praktis tidak

tidak berwarna; bau khas lemah; agak higroskopik. Larut dalam air, dalam

etanol, dalam aseton, dalam glikol lain dan dalam hidrokarbon aromatik;

praktis tidak larut dalam eter dan dalam hidrokarbon alifatik. Bobot jenis

1,110 sampai 1,140. Suhu beku antara 4° dan 8°. Keasaman dan kebasaan

antara 4,5 sampai 7,5 (Dirjen POM, 1995).

Reaktif dengan agen pengoksidasi, asam, dan basa.

Bentuk : cairan ( viscous)

Bau : tidak berbau

Bobot molekul : 400 (380 - 420) g/mole

Warna : jernih

Titik leleh : 4°C (39.2°F) - 6 C.

Density : 1.1254 (air = 1)

Page 8: FTSF GABUNGAN FIXXXX

Kelarutan : larut dalam air dingin, air panas. Mudah larut

dalam hidrokarbon aromatis. Susah larut dalam hidrokarbon alifatik

(PEG 400 MSDS, 2011)

1. Sediaan Liquid

1. Suspensi Sulfamerazine

Formula :

Sulfamerazine

Asam sitrat

CMC Na

Metil paraben

NaOH

Sirupus simpleks

Etanol

Aqua

Sulfamerazin

Pemerian sulfamerazin ialah sebagai berikut serbuk atau hablur

putih atau agak putih kekuningan; tidak berbau atau praktis tidak

berbau; rasa agak pahit; stabil di udara, tetapi perlahan-lahan menjadi

gelap pada pemaparan terhadap cahaya (DepkesRI, 1995).

Sulfamerazin sangat sukar larut dalam air;agak sukar larut

dalam aseton; sukar larut dalam etanol;sangat sukar larut dalam eter

dan dalam kloroform (DepkesRI, 1995).

Sifat fisiko-kimia sulfamerazin :

Bentuk : Solid.

Bau : tidak berbau

Rasa : tidak memiliki rasa

Berat molekul : 264.3 g/mol

Page 9: FTSF GABUNGAN FIXXXX

Warna : tidak berwarna

Titik didih : Terdekomposisi

Titik lebur : 236°C (456.8°F)

Asam sitrat

Pemerian : hablur bening, tidak bewarna atau serbuk hablur

granul sampai halus; putih ; tidak berbau atau praktis tidak berbau;

rasa sangat asam. Bentuk hidrat mekar dalam udara kering.

Kelarutan : sangat mudah larut dalam air; mudah larut dalam

etanol; agak sukar larut dalam eter.

Sifat fisiko-kimia :

Bentuk : solid

Bau : tidak berbau

Rasa : asam

Berat molekul : 192.13 g/mol

Warna : tidak berwarna

Titik didih : 153°C (307.4°F)

Berat jenis : 1.665 (air = 1)

Solubilitas : Mudah larut dalam air dingin, air panas di etil eter. Tidak

larut dalam benzena

Inkompatibilitas: reaktif dengan agen pengoksidasi dan pereduksi, besi,

dan basa.

CMC-Na

Pemerian : serbuk atau granul, putih sampai krem; higroskopis

Kelarutan : mudah terdispersi dalam air membentuk larutan

koloidal; tidak larut dalam etanol, dalam eter dan dalam pelarut organik

lainnya.

Sifat fisiko-kimia :

Page 10: FTSF GABUNGAN FIXXXX

Bentuk : padat, serbuk padat

Bau : tidak berbau

Warna : tidak berwarna

Solubilitas : Mudah larut dalam air dingin

Inkompatibilitas: reaktif dengan agen pengoksidasi.

Metil paraben

Pemerian : hablur kecil, tidak berwarna atau serbuk hablur,

putih ; tidak berbau atau berbau khas lemah; mempunyai rasa terbakar.

Kelarutan : sukar larut dalam air, dalm benzene dan dalam

karbon tetraklorida; mudah larut dalam etanol dan eter.

Sifat fisiko-kimia :

Bentuk : padat, kristal padat

Bau : tidak berbau

Rasa : seperti terbakar

Berat molekul : 152.15 g/mol

Warna : putih

Titik didih : 270°C (518°F) - 280 C

Titik lebur : 131°C (267.8°F)

Solubilitas : mudah larut dalam dietil eter, aseton, sangat sedikit larut

dalam air dingin dan air panas.

Inkompatibilitas: reaktif dengan agen pengoksidasi dan basa.

NaOH

Pemerian : putih atau praktis putih, massa melebur, berbentuk

pellet, serpihan atau batang atau bentuk lain. Keras, rapuh dan

menunjukan pecahan hablur. Bila dibiarkan di udara, akan cepat

menyerap karbon dioksida dan lembab.

Kelarutan : mudah larut dalam air dan dalam etanol.

Sifat fisiko-kimia :

Bentuk : padat

Bau : tidak berbau

Page 11: FTSF GABUNGAN FIXXXX

Berat molekul : 40 g/mol

Warna : putih

pH : 13,5

Titik didih : 1388°C (2530.4°F)

Titik lebur : 323°C (613.4°F)

Berat jenis : 2,13 (air = 1)

Solubilitas : mudah larut air dingin

Inkompatibilitas: sangat reaktif dengan besi, agen pengoksidasi dan

pereduksi, asam, basa, dan kelembaban.

Etanol

Pemerian : cairan mudah menguap, jernih, tidak bewarna. Bau

khas dan menyebabkan rasa terbakar pada lidah. Mudah menguap

walaupun pada suhu rendah dan mendidih pada suhu 78 oC, mudah

terbakar.

Kelarutan : bercampur dengan air dan praktis bercampur

dengan semua pelarut organic

Sifat fisiko-kimia :

Bentuk : cairan

Berat molekul : 120,15 g/mol

Titik didih : 193°C (379.4°F)

Titik lebur : -84°C (-119.2°F)

Berat jenis : 1.019 (air = 1)

Tekanan uap : 0.2 mm of Hg (@ 20°C)

Kerapatan uap : 4.14 (Air = 1)

Solubilitas : mudah larut air dingin

Aqua

Page 12: FTSF GABUNGAN FIXXXX

Pemerian : cairan jernih tidak bewarna , tidak berbau

Sifat fisiko-kimia :

Bentuk : cairan

Berat molekul: 18,02 g/mol

pH : 7

Titik didih : 100°C (212°F)

Berat jenis : 1 (air = 1)

Tekanan uap : 2.3 kPa (@ 20°C)

Kerapatan uap : 0.62 (Air = 1)

c. Sediaan Semisolid

1. UNGUENTA ASAM SALISILAT

Unguenta asam salisilat dengan formula asam salisilat, Vaseline,

cera flava, PEG 400, PEG 4000.

Asam Salisilat

Sifat fisikokimia dari asam salisilat adalah sebagai berikut :

Bentuk : padat, kristal granul

Bau : tidak berbau

Rasa : manis. Setelah dirasakan jadi pedas/tajam

Warna : putih

pH : -

Titik leleh : 159oC (318,2oF)

Titik lebur : -

Titik didih : 211°C

Volatilitas : -

Page 13: FTSF GABUNGAN FIXXXX

Tekanan uap : -

Densitas Uap : 4,8

Berat Molekul : 136,12 g/mol

Kelarutan : larut dalam aseton, sebagian larut pada air

dingin, sangat larut pada air panas

Suhu kritikal : -

Ionisitas : -

Polimerisasi : -

Inkompatibilitas : reaktif dengan agen pengoksidasi

(oksidator) dan embun. Sangat reaktif dengan cahaya, embun,

iodin,asetat yang lebih kuat (Salycylic Acid MSDS, 2011).

Vaselin

Sifat fisikokimia dari vaselin adalah sebagai berikut :

Bentuk : semisolid

Bau : karakteristik

Rasa : -

Warna : agak kuning

pH : -

Titik leleh : -

Titik lebur : -

Titik didih : -

Volatilitas : -

Tekanan uap : -

Densitas Uap : -

Berat Molekul : -

Kelarutan : tidak larut dalam air.

Suhu kritikal : -

Ionisitas : -

Polimerisasi : -

Page 14: FTSF GABUNGAN FIXXXX

Inkompatibilitas : reaktif dengan agen pengoksidasi

(oksidator) kuat, asam, dan basa (Vaselin MSDS, 2007).

Cera Flava

Sifat fisikokimia dari cera flava adalah sebagai berikut :

Bentuk : padat

Bau : lemah.beeswax

Rasa : -

Warna : kuning

pH : -

Titik leleh : 61-66oC

Titik lebur : -

Titik didih : -

Volatilitas : -

Berat Jenis : 0,85 g/cm3

Flash Point : > 120oC

Kelarutan : tidak larut pada air suhu 20oC

Suhu kritikal : -

Ionisitas : -

Polimerisasi : -

Inkompatibilitas : -

PEG 400

Sifat fisikokimia dari PEG 400 adalah sebagai berikut :

Bentuk : cair

Bau : berbau

Rasa : -

Warna : jernih

pH : -

Titik leleh : 4oC (39,2oF)

Page 15: FTSF GABUNGAN FIXXXX

Titik lebur : -

Titik didih : -

Volatilitas : -

Tekanan uap : -

Berat Jenis : 1,1254

Berat Molekul : 400g/mol

Kelarutan : larut dalam air dingin, hidrokarbon

aromatic, dan sedikit larut dalam hidrokatbon alifatis.

Suhu kritikal : -

Ionisitas : -

Polimerisasi : -

Inkompatibilitas : reaktif dengan agen pengoksidasi

(oksidator), asam, dan basa (PEG 400 MSDS, 2012).

PEG 4000

Sifat fisikokimia dari PEG 4000 adalah sebagai berikut :

Bentuk : cair

Bau : berbau ringan

Rasa : -

Warna : jernih

pH : -

Titik leleh : -

Titik lebur : -

Titik didih : -

Volatilitas : -

Tekanan uap : -

Berat Jenis : 1,12

Berat Molekul : 4000 g/mol

Kelarutan : larut dalam air dingin, air panas,

hidrokarbon aromatic, dan sedikit larut dalam hidrokatbon

alifatis.

Page 16: FTSF GABUNGAN FIXXXX

Suhu kritikal : -

Ionisitas : -

Polimerisasi : -

Inkompatibilitas : reaktif dengan agen pengoksidasi

(oksidator), asam, dan basa (PEG 4000 MSDS, 2010).

2. EMULSI OLEUM ARACHIDIS

Emulsi Oleum Arachidis dengan formula Oleum Arachidis, CMC

Na, dan aquadest.

Oleum Arachidis

Sifat fisikokimia dari Oleum Arachidis adalah sebagai berikut :

Bentuk : padat

Bau : tidak berbau

Rasa : -

Warna : putih

pH : netral

Titik leleh : 40oC

Flash Point : >100oC

Titik didih : -

Volatilitas : -

Tekanan uap : -

Berat Jenis : -

Berat Molekul : -

Kelarutan : tidak larut dalam air

Suhu kritikal : -

Ionisitas : -

Polimerisasi : -

Inkompatibilitas : -

CMC Na

Sifat fisikokimia dari CMC Na adalah sebagai berikut :

Page 17: FTSF GABUNGAN FIXXXX

Bentuk : padat

Bau : tidak berbau

Rasa : -

Warna : putih

pH : -

Titik leleh : -

Titik lebur : -

Titik didih : -

Volatilitas : -

Tekanan uap : -

Berat Jenis : -

Berat Molekul : -

Kelarutan : mudah larut dalam air dingin

Suhu kritikal : -

Ionisitas : -

Polimerisasi : -

Inkompatibilitas : reaktif dengan agen pengoksidasi

(oksidator), beberapa garam. (PEG 400 MSDS, 2011).

Aquadest

Sifat fisikokimia dari akuades adalah sebagai berikut.

Bentuk : cair

Bau : tidak berbau

Rasa : tidak berasa

Warna : tidak berwarna

pH : 7

Titik leleh : -

Titik lebur : -

Titik didih : 100°C (212°F)

Volatilitas : -

Tekanan uap : 2.3 kPa (@ 20°C)

Page 18: FTSF GABUNGAN FIXXXX

Kerapatan uap : 0.62 g/ml

Berat Jenis : 1 g/ml

Berat Molekul : 18.02 g/mol

Kelarutan : -

Suhu kritikal : -

Ionisitas : -

Polimerisasi : -

Inkompatibilitas : - (Water MSDS, 2012).

d. SediaanSteril

1. Theophylin

Theophylin memiliki rumus kimia C7H8N4O2 masuk ke dalam

kelompok unsur kimia yag disebut methylated xanthine. Unsur kimia ini

ditemukan di dalam teh, kopi, dan cokelat. Theophylin merangsang sistem

saraf pusat dan jantung, merilekskan otot-otot halus, terutama otot-otot

yang akan mengalami kejang selama terjadi serangan asma. Theophylin

juga bekerja sebagai diuretik dan membantu menekan edema yang sering

terjadi pada jaringan paru-paru yang meradang (Firshein, 2010).

Pemerian theophylin adalah sebagai berikut. Serbuk hablur, putih;

tidak berbau; rasa pahit; stabil di udara. Kelarutannya sukar larut dalam

air, tetapi lebih mudah larut dalam air panas; mudah larut dalam larutan

alkali hidroksida dan dalam amonium hidroksida; agak sukar larut dalam

etanol, dalam kloroform dan dalam eter (Dirjen POM, 1995).

Sifat fisikokimia dari theophylin adalah sebagai berikut.

Bentuk : padat (kristal padat atau kristal serbuk)

Bau : tidak berbau

BM : 180.17 g/mol

Warna : putih

Titik leleh : 274.5°C (526.1°F)

Titik lebur : 268°C

Page 19: FTSF GABUNGAN FIXXXX

Volatilitas : tidak volatil (Theophylline MSDS, 2012)

Inkompatibilitas theophylin terjadi jika theophylin dicampur dengan

asam askorbat, klorpromazin, kortikotropin, dimenhdrinat, epinefrin

hidroklorida, eritromisin gluseptat, hidralazin, hidroksin hidroklorida,

insulin, levorfanol tartrat, meperidin, methadon, natrium methisilin, morfin

sulfat, norefinefrin bitartrat, oksitetrasiklin, papaverin-kalium penisilin G,

natrium fenobarbital, natrium fenitoin, prokain, proklorferazin maleat,

promazin, promethazin, tetrasiklin, vankomisin, dan vitamin B kompleks

(www.drug.com).

2. Ringer Laktat

Larutan ringer laktat terdiri dari Natrium laktat, NaCl, CaCl2.2H2O,

KCl dan akuades.

Natrium laktat

Sifat fisikokimia dari natrium laktat adalah sebagai berikut.

Bentuk : cair

Bau : tidak berbau

Rasa : tidak berasa

Warna : putih

pH : 5-7

Titik didih : 109°C

Volatilitas : tidak volatil

Tekanan uap : 17.535 mmHg (@ 20°C) (Air)

Berat Jenis : 0.62 g/ml

Kelarutan : larut dalam air dingin dan air panas, praktis tidak

larut dalam kloroform, eter dan minyak

Inkompatibilitas: sangat reaktif dengan asam (Sodium Lactate

MSDS, 2012)

NaCl

Sifat fisikokimia dari NaCl adalah sebagai berikut.

Page 20: FTSF GABUNGAN FIXXXX

Bentuk : padat (serbuk kristal padat)

Bau : sedikit berbau

Rasa : asin

Warna : putih

pH : 7 (netral)

Titik leleh : 801°C (1473.8°F)

Titik didih : 1413°C (2575.4°F)

Volatilitas : tidak volatil

Berat Jenis : 2.165 g/ml

Berat Molekul: 58.44 g/mol

Kelarutan : larut dalam air dingin dan air panas, larut dalam

gliserol dan amoniak. Sangat sedikit larut dalam

alkohol. Tidak larut dalam asam hidroklorat.

Inkompatibilitas: reaktif terhadap agen pengoksidasi, besi dan

asam. Bereaksi keras degan litium (Sodium

chloride MSDS, 2012).

CaCl2.2H2O

Sifat fisikokimia dari CaCl2.2H2O adalah sebagai berikut.

Bentuk : padat

Bau : tidak berbau

Rasa : tidak berasa

Warna : putih

Titik didih : 175.5°C (347.9°F)

Berat Jenis :0.835 g/ml

Berat Molekul: 147.01 g/mol

Kelarutan : sangat larut dalam air dingin dan air panas,

mudah larut dalam alkohol.

Inkompatibilitas: reaktif terhadap besi dan asam. Bereaksi keras

dengan asam borat, Kalsium Oksida,BrF3, asam

Page 21: FTSF GABUNGAN FIXXXX

2-Furanpercarboxylic, Boron oksida, (Calcium

Chloride Dihydrate MSDS, 2012).

KCl

Sifat fisikokimia dari KCl adalah sebagai berikut.

Bentuk : padat

Bau : tidak berbau

Rasa : asin

Warna : putih

Titik leleh : 770°C (1418°F)

Titik didih : 1420°C (2588°F)

Berat Jenis :1.987 g/ml

Berat Molekul: 74.55 g/mol

Kelarutan : sangat larut dalam air dingin dan air panas,

mudah larut dalam alkohol

Inkompatibilitas: reaktif terhadap agen pengoksidasi dan asam,

inkompatibilitas dengan KMnO4, H2SO4, BrF3,

and BrCl3. (Potassium Chloride MSDS, 2012).

Akuades

Sifat fisikokimia dari akuades adalah sebagai berikut.

Bentuk : cair

Bau : tidak berbau

Rasa : tidak berasa

Warna : tidak berwarna

pH : 7

Titik didih : 100°C (212°F)

Tekanan uap : 2.3 kPa (@ 20°C)

Kerapatan uap: 0.62 g/ml

Berat Jenis :1 g/ml

Berat Molekul: 18.02 g/mol (Water MSDS, 2012).

Page 22: FTSF GABUNGAN FIXXXX

3. Solutio anti koagulan

Solutio anti koagulan ini terdiri dari asam sitrat, natrium

sitrat/sodium sitrat, glukosa, dan air.

a. Asam sitrat

Asam sitrat adalah asam organik yang dihasilkan dari jeruk dan

buah-buahan lainnya yang berasa asam. Asam sitrat (C6H8O7) adalah

komponen alami dan metabolit umum tumbuhan dan hewan. Asam

sitrat adalah asam organik yang paling fleksibel dan banyak

digunakan dalam makanan, minuman, deterjen dan obat-obatan.

Karena fungsi dan penerimaan lingkungan digunakan dalam aplikasi

industri dan penelitian banyak untuk buffering, penyesuaian pH, dan

juga sebagai sumber energi untuk metabolisme bakteri dikendalikan.

Dalam bidang farmasi, asam sitrat dapat berfungsi sebagai

Sequistering agent 0,3-2,0 %; larutan buffer 0,1-2,0 %; penimbul rasa

pada sediaan cair 0,3-2,0 % (Sutresna,2007).

Sifat fisikokimia dari asam sitrat adalah sebagai berikut:

Bentuk : padat

Bau : tidak berbau

Rasa : tidak berasa

Warna : putih

pH : data tidaktersedia

Titik lebur :135-152°C

Tekanan uap : <0,1 hPa (@ 20°C) (senyawaanhidrat)

Densitas : 1,54 g/cm3 pada 20°C

Kelarutan : larut dalam air 1,630 g/l pada 20°C

Inkompatibilitas: sangat reaktif denganlogam, oksidator, basa,

reduktor (Asam sitrat MSDS,2010)

b. Natrium sitrat

Page 23: FTSF GABUNGAN FIXXXX

Natrium sitrat atau sodium sitrat ini adalah bentuk garam dari asam

sitrat. Natrium sitrat ini merupakan suatu buffer penetralisir asam

nonpartikulat. Natrium sitrat juga mempunyai aktifitas antikoagulan,

membentuk suatu kompleks sitrat tak berdisosiasi, menjadikan kalsium

tidak tersedia untuk mekanisme pembekuan (Omoigui,1997)

Sifat fisikokimia dari natrium sitrat adalah sebagai berikut:.

Bentuk : kristal

Warna : berwarna

Berat molekul : 258-294 g/mole

pH : 7-9 (Sodium sitrat MSDS,2012).

c. Glukosa

Glukosa / suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat

terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan

tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil utamafotosintesis dan

awal bagi respirasi. Bentuk alami (D-glukosa) disebut juga dekstrosa,

banyak digunakan terutama pada industri pangan.Glukosa (C6H12O6,

memiliki berat molekul 180.18) adalah heksosa-monosakarida yang

mengandung enam atom karbon (Stansfield, 2003).

Sifat fisikokimia dari glukosa adalah sebagai berikut:

Bentuk : padat

Bau : tidak berbau

Rasa : tidak berasa

Warna : tidakberwarna

pH : 6-7 pada 100 g/l (20°C)

Titik lebur :83°C

Kelarutan : larut dalam air 1.000 g/l pada 20°C (Glukosa

MSDS,2012).

d. Aqua

Page 24: FTSF GABUNGAN FIXXXX

Sifat fisikokimia dari akuades adalah sebagai berikut.

Bentuk : cair

Bau : tidak berbau

Rasa : tidak berasa

Warna : tidak berwarna

pH : 7

Titik didih : 100°C (212°F)

Tekanan uap : 2.3 kPa (@ 20°C)

Kerapatan uap: 0.62 g/ml

Berat Jenis :1 g/ml

Berat Molekul: 18.02 g/mol(Water MSDS, 2012).

C. Analisis data

Analisis Sediaan Solid (Tablet Parasetamol)

Pada tablet Parasetamol dan suppositoria tidak terdapat

inkompatibilitas. Pada tablet parasetamol bahan-bahan yang digunakan

tidak akan meleleh saat dikeringkan pada suhu 60°C karena bahan yang

digunakan memiliki titik leleh yang tinggi. Pada pembuatan tablet,

penuangan granul lewat tepi corong agar granul tidak meyumbat corong

sehingga granul dapat mengalir.

Analisis Sediaan Solid (Suppositoria)

pada pembuatan suppositoria Na-Salisilat tidak ditemukan bahan yang

inkompatibel satu sama lain. Cera flava dilelehkan dalam penangas air pada suhu

sekitar 60°C sesuai dengan titik leburnya. Natrium salisilat seuai dengan

formulasi suppositoria ini karena mudah larut dalam oleum cacao.

Analisis Suspensi Sulfamerazin

Pada pembuatan suspensi sulfamerazin terdapat bahan formula

yang inkompatibilitas. Berdasarkan Material Safety Data Sheet (MSDS)

senyawa yang dapat mengalami inkompatibilitas antara lain adalah Asam

Sitrat, NaOH, dan Metil Paraben.

Page 25: FTSF GABUNGAN FIXXXX

Asam sitrat dan metil paraben inkompatibilitas dengan suatu basa,

dalam hal ini adalah NaOH. Sedangkan NaOH inkompatibilitas dengan

suatu asam, yaitu Asam sitrat. Namun hal ini dapat diatasi dengan cara

pembuatan yang tidak langsung mencampurkan bahan yang

inkompatibilitas. Pencampuran yang tidak langsung terdapat dalam

metode presipitasi, dimana NaOH dicampurkan dengan sulfamerazin. Lalu

metil paraben dicampurkan dengan etanol (sebagai pelarut). Tetapi pada

metode dispersi dapat terjadi inkompatibilitas yaitu pada pencampuran

NaOH dan asam sitrat kedalam suatu wadah. Hal ini mungkin dapat diatasi

dengan mencampurkan NaOH terlebih dahulu dengan sulfamerazin,

setelah itu baru ditambahkan dengan asam sitrat.

Analisis Sediaan Semisolid

Sediaan unguenta asamsalisilat, untuk bahan Vaseline, ceraflava,

PEG 400, PEG 4000 reaktif dengan asam, padahal dalam formula ada

asam salisilat tetapi menurut kami itu tidak menimbulkan inkompatibilitas

yang berarti. Dan dalam pembuatan unguenta asam salisilat diharapkan

dihindarkan dari cahaya karena hampir semua bahan reaktif dengan

cahaya.Sedangkan untuk sediaan emulsi oleum arachidis tidak terjadi

inkompatibilitas antar bahan sehingga bisa menjadi sediaan yang baik dan

bagus.

Analisis sediaan teofilin dan ringer laktat

Pada sediaan teofilin dan ringer laktat tidak terdapat

inkompatibilitas. Semua formula dapat terlarut sempurna dalam solvent.

Analisis sediaan solution antikoagulan

Dilihat dari segi kelarutan semua formula bersifat kompatibel

dengan pelarut yang akan digunakan yaitu air. Sehingga semua bahan akan

dapat larut secara sempurna dalam solvent, dalam sediaan ini digunakan

air.

Page 26: FTSF GABUNGAN FIXXXX

DaftarPustaka

Dirjen POM, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, Depkes RI, Jakarta, pp.48,63,

112, 175, 186, 511, 551, 589, 600, 649, 767, 783, 1193.

Firshein, R. N., 2010, Langkah Revolusioner Sembuh dari Asma, PT Bentang

Pustaka, Yogyakarta, p. 98.

Rowe, R., 2009, Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6th edition,

Pharmaceutical Press, United Kingdom, pp. 278, 364, 685.

MSDS Paracetamol

MSDS amylum

MSDS Lactose

MSDS Natrium Salicylate

MSDS Oleum Cacao

Page 27: FTSF GABUNGAN FIXXXX

MSDS Cera flava

MSDS PEG 6000

MSDS PEG 400

MSDS Theophylline

MSDS Sodium Lactate

MSDS Calcium Chloride Dihydrate

MSDS Potassium Chloride

MSDS Sodium Chloride

MSDS Water

MSDS Asamsitrat

MSDS Natriumsitrat

MSDS Glukosa

MSDS Aqua

Omoigui, Sota, 1997, BukuSaku Obat-Obatan Anestesia, Edisi II, EGC, Jakarta,

p.341.

Stansfield, W.D, 2003, Biologi Molekuler dan Sel, Erlangga, Jakarta, p.17.

Sutresna,Nana, 2007, Cerdas Belajar Kimia, Jilid VI, Grafindo Media Utama,

Bandung, pp.229,230.