Formula Infus Ka en 3b
description
Transcript of Formula Infus Ka en 3b
PRAKTIKUM TEKHNOLOGI FARMASI SEDIAAN STERIL
RANCANGAN FORMULA
INFUS KA-EN 3 B
OLEH
KELOMPOK V (KELAS B 2012)
EKA ASTUTI JANNA
SAVERIAN ANGELINA TEE
LOLY SUBHIATY IDRUS
IRMAYANA DAUD
SRI MURNI
RIKI ARDIANSYAH
SUPERVISIOR : NIRWATI RUSLY,S.Farm., M.Si.,Apt.
LABORATORIUM FARMASI
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015
FORMULA INFUS KA EN 3B
Formulasi Asli : R/ Kalium 20 mEq/L 500 ml
I. Rancangan Formulasi :
Nama Produk:Infus Ka En 3b
Jumlah Produk:100 @ 500 ml
Tanggal Formulasi:17 April 2015
Tanggal Produksi:22 April 2015
No. Reg: DKL15150 00349A1
No. Batch:F 301003
II. Master Formula
Tiap 500 ml mengandung :
Sodium laktat 2,24 gram
Sodium Klorida 1,75 gram
Kalium Klorida 1,5 gram
Dekstrosa anhidrat 27 gr
Aqua pro injeksi ad 500 ml
No.
Kode Bahan
Nama Bahan
Fungsi
Perdosis
Batch
1.
01 DKS
Dektrosa anhidrat
Tonisitas
27 gr
2700 gr
2.
02 SDC
Sodium klorida
pengisotonis
1,75 gram
3.
02 SDL
Sodium laktat
Buffer
2,24 gr
224 gr
4.
01 KLM
Kalium Klorida
1,5 gram
5.
06 API
Aqua pro injection
pelarut
Ad 500 ml
Ad 500 mL
III. Alasan Pemilihan Bentuk Sediaan
Alasan mengapa KA en 3b dibuat dalam bentuk infus
Penambahan cairan KAEN 3B dilakukan untuk mempertahankan volume intravaskular dan perlu tetap diberikan sampai perbaikan tekanan darah, frekuensi nadi, urine output, kesadaran, dan CRT (Saputra, 2013).
Alasan pembuatan sediaan infus
Infus cairan intravena (intravenous fluids infusion) adalah pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh, melalui sebuah jarum, ke dalam pembuluh vena (pembuluh balik) untuk menggantikan kehilangan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh. Jika memungkinkan, jalur enteral digunakan untuk cairan. Panduan ini hanya digunakan pada pasien yang tidak dapat menerima cairan melalui mulut (Alfianti, 2007).
IV. Alasan Penambahan
a. Zat Aktif
Komposisi
Per L Na 50 mEq, K 20 mEq, Cl 50 mEq, Lactate 20 mEq, dektrosa anhidrat 27 gram.
Indikasi
Menyalurkan atau memelihara keseimbangan air dan elektrolit pada keadaan dimana asupan makanan per oral tidak mencukupi atau tidak mungkin.
Dosis
Dewasa dan anak 3th atau BB 15 kg: 500-1000 ml pada satu kali pemberian secara IV drip.
Dosis maksimal 3 botol perhari 500 ml.
Kontra Indikasi
Hyperkalemia, oliguria, penyakit Addison, luka bakar berat, dan azotemia. Kelebihan Na, syndrome malpsorbsi glukosa/galaktosa, cedera hati yang berat, aritmia jantung
Perhatian khusus
Gagal jantung kongesif, gagal ginjal, edema paru, dan jaringan perifer, pre/eklamsia, hypertensi, pos/traumatic, sepsis berat, asidosis, obstruksi saluran kemih, diabetes mellitus.
Efek samping
Askalosis, edema otak, paru, dan perifer, intoksikasi air dan hyperkalemia, tromboflebitis
Interaksi obat
Berinteraksi dengan kalsium
Stabilitas
Stabil dalam bentuk larutan
Penyimpanan
Disimpan dalam wadah dosis tunggal pada suhu kamar
b. Zat Tambahan
Buffer
Sodium laktatdigunakandalaminfussebagaikompenenlarutan RL atau sebagai alternative untuk sodium, sebagai pembawa untuk konsentrasi elektrolit didalam larutaninfus (HOPE,645).
Dextrose
Digunakan dalam larutan dalam pengaturan tonisitas. Dekstrosa juga digunakan secara terapeutik sebagai sumber dari karbohidrat dalam nutrisi parenteral (HOPE,223).
Aqua pro injeksi (API)
PTM: 17, 27
Dalam farmasi, air adalah bahan pembawa untuk berbagai macam obat karena mdah didapat dan tidak tosik. Air untuk injeksi adalah air yang telah dimurnikan melalui proses proses destilasi atau reverse osmosis dan dipastikan steril. API telah terlindungi dari endotoksin atau mikroorganisme.
SDF, 1974: 22
Air steril untuk injeksi adalah air untuk injeksi yang steril dan cocok dalam wadah dosis tunggal, tidak melebihi kapasitas 100 ml
NaCl
Scoville, 1957:151
Tekanan osmotik untuk cairan tubuh manusia seperti darah, air mata atau cairan tubuh lainnya setara dengan larutan NaCl 0.9%. oleh karena itu larutan NaCl 0.9% dikatakan isotonis atau fisiologis, artinya memiliki tekanan osmosis yang sama dengan cairan tubuh manusia.
Encyclopedia of Pharmaceutical Technology Manual: 230
Banyak zat yang digunakan untuk mengatur tonisitas SVP. Umumnya digunakan elektrolit sedehana seperti Natrium klorida dan garam sodium lainnya. Pada pembuatan formula, osmolaritas dihitung, dan jika hipotonis maka ditambahkan zat pengatur tonisitas.
V. Uraian Eksipien
1. API (Ditjen POM, 1979 : 97)
Nama resmi:Aqua Pro Injection
Sinonim:Air untuk injeksi
Pemerian:Keasaman-kebasaan; ammonium; besi; tembaga; timbal; kalsium; klorida; nitrat; sulfat; zat teroksidasi memenuhi syarat yang tertera pada aqua destillata.
Penyimpanan:Dalam wadah tertutup kedap, jika disimpan dalam wadah bertutup kapas berlemak harus digunakan dalam waktu 3 hari setelah pembuatan.
Khasiat dan penggunaan:Untuk pembuatan injeksi.
2. NaCl (Ditjen POM, 1979: 403)
Nama resmi:Natrii Chloridum
Sinonim:Natrium klorida
BM/RM:58,44/NaCl
Pemerian:Hablur heksahedral tidak berwarna atau serbuk hablur putih; tidak berbau; rasa asin.
Kelarutan:Larut dalam 2,8 bagian air, dalam 2,7 bagian air mendidih dan dalam lebih kurang 10 bagian gliserol P; sukar larut dalam etanol (95%) P.
Penyimpanan:Dalam wadah tertutup baik
Khasiat dan penggunaan:Sumber ion klorida dan ion natrium
3. Kalium Klorida (Ditjen POM, 1979: 329)
Nama resmi:Kalli Chloridum
Sinonim:Kalium Klorida
Pemerian:hablur berbentuk kubus atau berbentuk prisma, tidak berwarna atau serbuk butir putih, tidak berbau, rasa asin, mantap diudara
Kalarutan : larut dalam 3 bagian air, sangat mudah larut dalam air mendidih, praktis tidak larut dalam etanol P dan dalam eter P
Penyimpanan:dakam wadah tertutup rapat
Khasiat dan penggunaan: sumber ion kalium
VI. Perhitungan dan Penimbangan
PERHITUNGAN MILIEKUIVALEN INFUS
Komposisi elektrolit
Na+ 50 mEq
Laktat 20 mEq
K+ 20 mEq
Cl 50 mEq
Glukosa 27 g/l
Na2+
1 mEq
K+
1 mEq
K
Cl-
1 mEq
Laktat
1 mEq
VII. Tabel Sterilisasi
No.
Bahan dan Alat
Metode Sterilisasi
Pustaka
1.
Gelas ukur
Autoklaf 121oC selama 15 menit
Jenkins, 1957 : 408
2.
Gelas kimia
Autoklaf 121oC selama 15 menit
Jenkins, 1957 : 408
4.
Corong kaca
Autoklaf 121oC selama 15 menit
Jenkins, 1957 : 408
5.
Pipet tetes tanpa karet
Autoklaf 121oC selama 15 menit
Jenkins, 1957 : 408
6.
Karet pipit tetes
Air mendidih
Jenkins, 1957 : 413
7.
Batang pengaduk
Autoklaf 121oC selama 15 menit
Jenkins, 1957 : 408
8.
Spatula logam
Dipanaskan menggunakan Bunsen
Jenkins, 1957 : 407
9.
Cawan porselen
Oven 180oC selama 30 menit
Patil, 2009 : 257
10.
Pinset logam
Oven 180oC selama 30 menit
Patil, 2009 : 257
11.
Kapas
Oven 180oC selama 30 menit
Patil, 2009 : 257
12.
Tissue
Oven 180oC selama 30 menit
Patil, 2009 : 257
13.
Kertas saring
Oven 180oC selama 30 menit
Patil, 2009 : 257
14.
Gelas arloji
Oven 180oC selama 30 menit
Patil, 2009 : 257
15.
Air untuk injeksi
Autoklaf 121oC selama 15 menit
Jenkins, 1957 : 408
17.
Jarum hipodermik
Autoklaf 121oC selama 15 menit
Jenkins, 1957 : 408
18.
Karet jarum hipodermik
Air mendidih
Jenkins, 1957 : 413
IX. TABEL BEBAS ALKALI
Alat
Cara
Pustaka
Batang pengaduk
Corong gelas
Erlenmeyer
Gelas beker
Gelas ukur
Kaca arloji
Pipet tetes tanpa karet
mengisi alat gelas dengan larutan asam hidrokloric panas 0,1 N, kemudian dibiarkan selama 30 menit dan kemudian dibilas. Setelah dibilas dengan air destilasi yang segar, pembersihan harus dibiarkan mongering dalam keadaan terbalik.
Jenkins, 1957 : 203
X. TABEL BEBAS SULFUR
Alat
Cara
Pustaka
Karet penutup infus
Karet pipet
Filler
penutup karet harus direbus selama 15 menit dalam 2 persen larutan sodium karbonat yang mengandung 0,1 % sodium lauryl sulfat. Penutup kemudian dibilas, pertama dengan air dan terakhir dengan air destilasi yang segar .
Jenkins, 1957 : 204
XI. TABEL DEPIROGENASE
Alat dan Bahan
Cara
Pustaka
Batang pengaduk
Corong gelas
Erlenmeyer
Gelas beker
Gelas ukur
Kaca arloji
Pipet tetes tanpa karet
Dengan menggunakan temperature tinggi 2500C selama 30-45 menit atau 1700C sampai 1800C selam 3-4 jam
SDF :47
Cairan Kn B3
Metode penyaringan asbescur kemudian dihilangkan dari pirogen diabsorbsi pada permukaan saringan melalui lapisan penyaring
RPS :1145
XII. Prosedur Pembuatan Sediaan
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
1. Lakukan perhitungan bahannya.
1. Timbang masing-masing bahan (dektrosa,Sodium laktat, Kalium, Natrium, Clorida, Glukosa, Laktat)
1. Dimasukkan semua bahan di dalam gelas kimia.
1. Ditambahkan NaCl 0,9 %.
1. Ditambahkan A.P.I. hingga 1000 ml
1. Dikalibrasi botol infus.
1. Botol infus dibebas sulfurkan
1. Glukosa yang telah ditimbang dilarutkan dengan sedikit A.P.I, kemudian diaduk hingga larut.
1. Larutan dimasukkan ke dalam botol infus kemudian ditutup dengan penutup karet dan aluminium foil, lalu diikat dengan tali godam.
1. Sterilkan di dalam autoklaf pada suhu 121oC selama 15 menit.
1. Setelah steril, dikeluarkan lalu diberi etiket, brosur dan kemasan.
1. Brosur
INFUS KA EN 3B
Komposisi: Tiap 500 ml KA-EN 3B mengandung Dextrosa Anhidrat 13,5 gr, Sodium Chlorida 0,875 gr, Potassium Chlorida 0,750 gr, Sodium Laktat 1,120 gr, Water For Injection 500 ml.
Indikasi: Menyalurkan atau memelihara keseimbangan air dan elektrolit
Dosis: Dewasa dan anak 3th atau BB 15 kg: 500-1000 ml pada satu kali pemberian secara IV drip.
Kontra Indikasi : Hyperkalemia, oliguria, penyakit Addison, luka bakar berat, dan azotemia. Kelebihan Na, syndrome malpsorbsi glukosa/galaktosa, cedera hati yang berat, aritmia jantung
Efek samping: Askalosis, edema otak, paru, dan perifer, intoksikasi air dan hyperkalemia, tromboflebitis
Interaksi obat: Berinteraksi dengan Calsium
Penyimpanan: simpan pada temperature dibawah 30oC
Perhatian: Gagal jantung kongesif, gagal ginjal, edema paru, dan jaringan perifer, pre/eklamsia, hypertensi, pos/traumatic, sepsis berat, asidosis, obstruksi saluran kemih, diabetes mellitus.
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Netto: 500 ml
Ingredients: Each 500 ml KA-EN 3B contain Dextrose Anhidrat 13,5 gr, Sodium Chlorida 0,875 gr, Potassium Chlorida 0,750 gr, Sodium Laktat 1,120 gr, Water For Injection 500
Indication: Distribute or maintain water and electrolyte balance
Dosage : Adults and children 3th or B 15 kg : 500-1000 ml at one time administration of IV drip
Contra Indication: hyperkalemia , oliguria , Addison's disease , severe burns, and azotemia . Excess Na , malpsorbsi syndrome glucose / galactose , severe liver injury , cardiac arrhythmiasSide effects : Askalosis , brain edema , pulmonary , and peripheral , water intoxication and hyperkalemia , thrombophlebitisDrug interactions : Interact with Calcium
Storage : store at temperatures below 30oC
Caution : kongesif heart failure , renal failure , pulmonary edema , and peripheral tissues , pre / eclampsia , hypertension , post / traumatic , severe sepsis , acidosis , urinary tract obstruction , diabetes mellitus .
ON MEDICAL PRESCRIPTION
Netto: 500 ml
Pt. uho pharmaceutical
KENDARI, SULAWESI TENGGARA
DAFTAR PUSTAKA
Alfanti, Erna F. 2007. PENGARUH INFUS DEKSTROSA 2,5 % NaCl 0,45 % TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PERIOPERATIF PADA PASIEN PEDIATRI . Thesis. Program Pasca Sarjana Magister Ilmu Biomedik dan Program Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi Universitas Diponegoro. Semarang.
Ditjen POM ,2014, Farmakope Indonesia Edisi V, DEPKES RI, Jakarta.
Ditjen POM, 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Saputra, K., Felix, C., F., 2013, Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Gagal Jantung Kongestif secara Komprehensif pada Pasien Pediatri di Pelayanan Primer, J I M K I Vol. I Ed.2, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.