Manual Injeksi Infus

54
Buku Pegangan Mahasiswa BUKU PEGANGAN MAHASISWA KETERAMPILAN MENYIAPKAN OBAT SUNTIKAN DARI AMPUL DAN VIAL Tim Penyusun dr. Rini Rachmawarni Bachtiar Editor dr. Baedah Madjid, Sp,MK

Transcript of Manual Injeksi Infus

Page 1: Manual Injeksi Infus

Buku Pegangan Mahasiswa

BUKU PEGANGAN MAHASISWA

KETERAMPILAN MENYIAPKAN OBAT SUNTIKAN DARI AMPUL DAN VIAL

Tim Penyusun

dr. Rini Rachmawarni Bachtiar

Editordr. Baedah Madjid, Sp,MK

BLOK DASAR DIAGNOSTIK DAN TERAPI

Fakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin 2010

Page 2: Manual Injeksi Infus

Buku Pegangan Mahasiswa

KETERAMPILAN MENYIAPKAN OBAT SUNTIKAN DARI AMPUL DAN VIAL

PENGERTIAN

Ampul adalah wadah gelas bening dengan bagian leher menyempit. Wadah ini

berisi obat dosis tunggal dalam bentuk cair. Untuk mengunakan obat daari wadah ampul

ini, harus mematahkan leher ampul.

Vial adalah wadah dosis tunggal atau multi dosis dengan penutup karet di atasnya.

Cap logam melindungi penutup steril sampai vial siap digunakan. Vial berisi medikasi

dalam bentuk cair dan atau kering. Vial merupakan sistem tertutup dan harus

menyuntikkan udara ke dalam vial untuk memudahkan mengambil cairan di dalamnya.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah melakukan latihan keterampilan ini, mahasiswa diharapkan sudah dapat

menyiapkan obat suntikan dari ampul dan vial.

TARGET PEMBELAJARAN

Setelah melakukan latihan keterampilan ini, mahasiswa diharapkan sudah dapat:

- Menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk persiapan obat suntikan dari ampul dan

vial.

- Melakukan prosedur persiapan obat suntikan dari ampul,

- Melakukan prosedur persiapan obat suntikan dari vial.

MEDIA DAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN

1. Daftar panduan belajar untuk mempersiapkan obat suntikan dari ampul dan vial

2. Bak steril yang dialasi kasa

3. Spoit 1 cc , 5cc dan 10 cc, sertajarum steril berdiameter 21-25.

4. Selembar kain kasa & kikir ampul.

5. Kapas alkohol

6. Tempat sampah tajam dan tempat sampah non-medis.

Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 1

Page 3: Manual Injeksi Infus

Buku Pegangan Mahasiswa

METODE PEMBELAJARAN

1. Demonstrasi sesuai dengan daftar panduan belajar.

2. Ceramah.

3. Diskusi

4. Partisipasi aktif dalam skill lab (simulasi)

5. Evaluasi melalui check list/daftar tilik dengan sistim skor

DESKRIPSI KEGIATAN

Kegiatan Waktu Deskripsi

1. Pengantar 5 menit Pengantar

2. Bermain peran tanya jawab

30 menit 1. Mengatur posisi duduk mahasiswa2. Instruktur memberikan contoh bagaimana cara

mempersiapkan obat suntikan dari ampul dan vial

3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya dan instruktur memberikan penjelasan tentang aspek-aspek yang penting.

4. Mahasiswa dapat memperhatikan dan menanyakan hal-hal yang belum dimengerti dan instruktur menanggapinya.

3. Praktek bermain peran dengan umpan balik

50 menit 1. Mahasiswa dibagi menjadi pasangan-pasangan 2. Setiap pasangan berpraktek, satu orang

mempersiapkan obat suntikan dan satu orang sebagai pengamat/asisten

3. Mahasiswa bergantian melakukan persiapan obat suntikan dari ampul dan vial

4. Instruktur berkeliling diantara mahasiswa dan melakukan supervisi menggunakan check list

5. Setiap mahasiswa paling sedikit berlatih satu kali.

4. Curah pendapat/ diskusi

15 menit Curah pendapat/diskusi: apa yang dirasa mudah, apa yang sulit dan kendala-kendala yang dialami.

Total waktu 100 menit

Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 2

Page 4: Manual Injeksi Infus

Buku Pegangan Mahasiswa

PENUNTUN BELAJAR KETRAMPILAN MENYIAPKAN OBAT SUNTIKAN DARI AMPUL

DAN VIAL(digunakan oleh Mahasiswa)

NO LANGKAH KLINIK KASUS

MELAKUKAN PERSIAPAN 1 2 31. Lakukanlah persiapkan alat-alat yang akan digunakan2. Lakukanlah cuci tangan

MENYIAPKAN OBAT SUNTIK DARI AMPUL 1 2 33. Campurlah cairan obat dalam ampul dengan cara menyentil

bagian atas ampul dengan perlahan dan cepat dengan ujung salah satu jari.

4. Letakkanlah bantalan kasa kecil atau kapas alkohol mengelilingi leher ampul.

5. Patahkankanlah leher ampul ke arah menjauhi tangan. Jika leher ampul tidak patah, gunakan metal file untuk mengikir salah satu sisi leher.

6. Peganglah ampul, dengan posisi menjorok atau tegak.7. Masukkanlah jarum spoeit ke dalam lubang ampul, ujung jarum

jangan menyentuh pinggiran ampul.8. Isaplah cairan obat pelan-pelan ke dalam spoeit dengan menarik

pengisap ke belakang.9. Pertahankanlah ujung jarum di bawah permukaan cairan, yang

memungkinkan semua cairan masuk ke dalam spoeit.Catatan : Jika terisap gelembung udara, janganlah mendorong udara ke dalam ampul.Untuk mengeluarkan gelembung udara : Pegang spoeit dengan jarum mengarah ke atas, sentil bagian barrel, tarik bagian pengisap sedikit, dorong ke atas untuk mengeluarkan udara.

MENYIAPKAN OBAT SUNTIK DARI VIAL 1 2 31. Lepaskanlah penutup logam untuk memajang penutup karetnya.2. Usaplah permukaan penutup karet dengan alkohol 70%3. Lepaskanlah penutup jarum, lalu tariklah pengisap pelan-pelan ke

belakang untuk mengumpulkan sejumlah udara yang sama dengan volume medikasi yang akan diaspirasikan.

Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 3

Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:1. Perlu perbaikan: langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar dan atau tidak

sesuai urutannya, atau ada langkah yang tidak dilakukan.2. Mampu: Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan

urutannya, tetapi tidak efisisen3. Mahir: Langkah-langkah dilakukan dengan benar, sesuai dengan urutan daan

efisien.TS Tidak Sesuai: Langkah tidak perlu dilakukan karena tidak sesuai dengan keadaan.

Page 5: Manual Injeksi Infus

Buku Pegangan Mahasiswa

4. Tusukkanlah ujung jarum, dengan bevel jarum mengarah ke atas, menembus bagian tengah penutup karet. Keluarkanlah udara ke dalam vial (jangan biarkan  pengisap kembali ke atas)

5. Baliklah vial sambil tetap memegang vial dengan kuat pada spoeit dan pengaisap (pegang vial antara ibu jari dan jari tengah pada tangan yang dominan, meraih bagian ujung barrel dengan pengisap dengan ibu jari dan jari telunjuk dari tangan yang dominan)

6. Pertahankanlah bagian ujung jarum di bawah ketinggian cairan, agar tekanan udara bisa secara bertahap mengisi spoeit dengan cairan obat, tarik kembali pengisap jika perlu.

7. Sentillah bagian barrel dengan hati-hati untuk melepaskan semua gelembung udara yang terdapat di atas spoeit ke dalam vial.

8. Setelah dosis terpenuhi/sesuai, tariklah jarum dari dalam vial dengan menarik ke belakang barrel spoeit.

9. Keluarkanlah kelebihan gelembung udara.10. Tutuplah jarum dengan penutupnya.

SETELAH PENGISIAN SELESAI 1 2 31. Letakkanlah spoeit yang sudah diisi pada satu bak yang dialasi

kain kasa.2. Lakukanlah cuci tangan rutin.

Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 4

Page 6: Manual Injeksi Infus

Buku Pegangan Mahasiswa

BUKU PEGANGAN MAHASISWA

KETERAMPILAN

MENYUNTIK INTRAKUTAN

Tim Penyusundr. Rini Rachmawarni Bachtiar

Editordr. Baedah Madjid, Sp.MK

Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 5

Page 7: Manual Injeksi Infus

Buku Pegangan Mahasiswa

BLOK DASAR DIAGNOSTIK DAN TERAPI

Fakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin 2006

KETERAMPILAN MENYUNTIK INTRAKUTAN

PENGERTIAN

Menyuntik obat adalah prosedur invasif yang mencakup memasukkan obat melalui jarum steril yang dimasukkan ke dalam jaringan tubuh. Karakteristik jaringan mempengaruhi kecepatan penyerapan obat dan awitan kerja obat,oleh karenanya sebelum menyuntik obat harus diketahui volume obat yang akan diberikan, karakteristik obat dan letak/anatomi tempat yang akan disuntik.

Suntikan intra kutan adalah menyuntik obat ke dalam jaringan kulit. Tujuan suntikan intra kutan:

1. Mendapatkan reaksi setempat2. Mendapatkan atau menambah kekebalan, misalnya suntikan BCG

TUJUAN

- Menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk melaksanakan suntikan intra kutan.

- Menentukan lokasi-lokasi penyuntikan intra kutan.

- Melakukan prosedur menyuntik intra kutan secara benar.

Media dan alat bantu pembelajaran

1. Daftar panduan belajar untuk penyuntikan intra kutan.

2. Wadah untuk cuci tangan dan sabun/desinfektan

3. Bak steril yang dialasi kasa

4. Spoit 1 cc dan jarum no. 18 atau no. 20 berisi cairan suntikan.

5. Kapas alkohol

6. Wadah pembuangan

Metode pembelajaran

Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 6

Page 8: Manual Injeksi Infus

Buku Pegangan Mahasiswa

1. Demonstrasi sesuai dengan daftar panduan belajar.

2. Ceramah.

3. Diskusi

4. Partisipasi aktif dalam skill lab (simulasi)

5. Evaluasi melalui check list/daftar tilik dengan sistim skor

DESKRIPSI KEGIATAN

Kegiatan Waktu Deskripsi

1. Pengantar 5 menit Pengantar

2. Bermain peran tanya

jawab

30 menit 1. Mengatur posisi duduk mahasiswa

2. Instruktur memberikan contoh bagaimana

cara melakukan suntikan intra kutan pada

manikin. Mahasiswa menyimak dan

mengamati.

3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa

untuk bertanya dan instruktur memberikan

penjelasan tentang aspek-aspek yang

penting.

4. Mahasiswa dapat memperhatikan dan

menanyakan hal-hal yang belum dimengerti

dan instruktur menanggapinya.

3. Praktek bermain peran

dengan umpan balik

50 menit 1. Mahasiswa dibagi menjadi pasangan-

pasangan

2. Setiap pasangan berpraktek, satu orang

sebagai penyuntik dan satu orang sebagai

pengamat/asisten penyuntik.

3. Mahasiswa bergantian melakukan suntikan

intra kutan pada manikin.

4. Instruktur berkeliling diantara mahasiswa

dan melakukan supervisi menggunakan

check list

5. Setiap mahasiswa paling sedikit berlatih satu

Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 7

Page 9: Manual Injeksi Infus

Buku Pegangan Mahasiswa

kali.

4. Curah pendapat/diskusi 15 menit 1. Curah pendapat/diskusi: apa yang dirasa

mudah, apa yang sulit dan kendala-kendala

yang dialami.

Total waktu 100 menit

PENUNTUN BELAJAR KETRAMPILAN MENYUNTIK INTRA KUTAn

NO LANGKAH KLINIK KASUS

1. Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan

2. Memberitahu dan menjelaskan pada pasien mengenai tindakan

yang akan dilakukan.

3. Mengatur posisi pasien.

4. Mencuci tangan

5. Menentukan tempat penyuntikkan :

- Lengan bawah : Bagian depan lengan bawah sepertiga dari

lekukan siku (2/3 dari pegelangan tangan). Tentukan pada kulit

yang sehat dan bukan pada pembuluh darah. Tempat ini untuk skin

tes dan Mantoux test.

- Lengan atas : tiga jari di bawah sendi bahu, di tengah daerah

muskulus deltoideus. Tempat ini untuk suntikan BCG.

6. Membebaskan daerah yang akan disuntikkan dari pakaian.

7. Menghapushamakan kulit pasien dengan kapas alkohol,

membuang kapas ke dalam wadah pembuangan. Tunggu sampai

kulit kering dari alkohol.

8. Menegangkan kulit pasien dengan tangan kiri.

9. Menusukkan jarum dengan lubang jarum mengarah ke atas.

10. Jarum dan permukaan kulit membentuk sudut 15o – 20o

11. Memasukkan/menyemprotkan cairan dari spoit sampai terjadi

gelembung pada kulit.

Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 8

Page 10: Manual Injeksi Infus

Buku Pegangan Mahasiswa

12. Menarik jarum dengan cepat, tidak dihapushamakan dengan kapas

alkohol dan tidak boleh dilakukan pengurutan (massage).

13. Merapikan pasien

14. Membawa alat-alat ke meja suntikan untuk dibereskan.

15. Mencuci tangan

BUKU PEGANGAN MAHASISWA

KETERAMPILAN MENYUNTIK SUBKUTAN

Tim Penyusundr. Rini Rachmawarni Bachtiar

Editordr. Baedah Madjid, Sp.MK

Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 9

Page 11: Manual Injeksi Infus

Buku Pegangan Mahasiswa

BLOK DASAR DIAGNOSTIK DAN TERAPI

Fakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin 2010

KETERAMPILAN MENYUNTIK SUBKUTAN

PENGERTIANMenyuntik obat adalah prosedur invasif yang mencakup memasukkan obat

melalui jarum steril yang dimasukkan ke dalam jaringan tubuh. Karakteristik jaringan mempengaruhi kecepatan penyerapan obat dan awitan kerja obat,oleh karenanya sebelum menyuntik obat harus diketahui volume obat yang akan diberikan, karakteristik obat dan letak/anatomi tempat yang akan disuntik.

Untuk suntikan subkutan, medikasi dimasukkan ke dalam jaringan ikat jarang di bawah dermis. Jaringan subkutan tidak mempunyai banyak pembuluh darah maka absorpsi obat agak sedikit lambat dibandingkan suntikkan intramuskuler. Jaringan subkutan mengandung reseptor nyeri, jadi hanya obat dalam dosis kecil yang larut dalam air, yang tidak mengiritasi yang dapat diberikan melalui cara ini.

IndikasiTujuan suntikan subkutan: Memasukkan cairan medikasi ke jaringan di bawah kulit. Jenis obat yang sesuai adalah dosis kecil, larut dalam air dan tidak mengiritasi.

Tujuan pembelajaranTujuan instruksional umumSetelah melakukan latihan menyuntik subkutan diharapkan mahasiswa:

- Mampu menyuntik subkutan sesuai dengan prosedur yang benar.

Tujuan instruksional khususSetelah melakukan latihan menyuntik subkutan diharapkan mahasiswa mampu:

- Menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk melaksanakan suntikan subkutan.- Menentukan lokasi-lokasi penyuntikan subkutan.- Melakukan prosedur menyuntik subkutan secara benar.

Media dan alat bantu pembelajaran1. Daftar panduan belajar untuk penyuntikan subkutan.2. Wadah untuk cuci tangan dan sabun/desinfektan3. Bak steril yang dialasi kasa4. Spoit 1 cc dan jarum no. 18 atau no. 20 berisi cairan suntikan.

Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 10

Page 12: Manual Injeksi Infus

Buku Pegangan Mahasiswa

5. Kapas alkohol/antiseptik6. Wadah pembuangan

Metode pembelajaran1. Demonstrasi sesuai dengan daftar panduan belajar.2. Ceramah.3. Diskusi4. Partisipasi aktif dalam skill lab (simulasi)5. Evaluasi melalui check list/daftar tilik dengan sistim skor

DESKRIPSI KEGIATAN

Kegiatan Waktu Deskripsi

1. Pengantar 5 menit Pengantar

2. Bermain peran tanya

jawab

30 menit 1. Mengatur posisi duduk mahasiswa

2. Instruktur memberikan contoh bagaimana cara

melakukan suntikan subkutan pada manikin.

Mahasiswa menyimak dan mengamati.

3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa

untuk bertanya dan instruktur memberikan

penjelasan tentang aspek-aspek yang penting.

4. Mahasiswa dapat memperhatikan dan

menanyakan hal-hal yang belum dimengerti

dan instruktur menanggapinya.

3. Praktek bermain

peran

dengan umpan balik

50 menit 1. Mahasiswa dibagi menjadi pasangan-pasangan

2. Setiap pasangan berpraktek, satu orang sebagai

penyuntik dan satu orang sebagai

pengamat/asisten penyuntik.

3. Mahasiswa bergantian melakukan suntikan

subkutan pada manikin.

4. Instruktur berkeliling diantara mahasiswa dan

melakukan supervisi menggunakan check list

5. Setiap mahasiswa paling sedikit berlatih satu

Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 11

Page 13: Manual Injeksi Infus

Buku Pegangan Mahasiswa

kali.

4. Curah

pendapat/diskusi

15 menit 1. Curah pendapat/diskusi: apa yang dirasa

mudah, apa yang sulit dan kendala-kendala yang

dialami.

Total waktu 100 menit

PENUNTUN BELAJAR KETRAMPILAN MENYUNTIK SUBKUTAN

NO LANGKAH KLINIK KASUS

1. Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan

2. Mengkaji allergi dari skin test

3. Memberitahu dan menjelaskan pada pasien mengenai tindakan

yang akan dilakukan.

4. Mengatur posisi pasien.

5. Mencuci tangan

6. Menentukan tempat penyuntikkan :

- Lengan : pasien duduk atau berdiri

- Abdomen : pasien duduk atau berbaring

- Tungkai : pasien duduk di tempat tidur atau kursi.

6. Membebaskan daerah yang akan disuntikkan dari pakaian.

7. Menghapushamakan kulit pasien dengan kapas alkohol,

membuang kapas ke dalam wadah pembuangan. Tunggu sampai

kulit kering dari alkohol.

8. Untuk pasien dengan ukuran sedang, meregangkan kedua sisi kulit

tempat suntikkan dengan kuat. ATAU mencubit kulit yang akan

menjadi tempat suntikkan

Untuk pasien obesitas: mencubit kulit tempat suntikkan dan

menyuntikkan di bawah lipatan kulit.

9. Menusukkan jarum dengan lubang jarum mengarah ke atas.

Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 12

Page 14: Manual Injeksi Infus

Buku Pegangan Mahasiswa

10. Menyuntikkan jarum pada sudut 450

11. Menyuntikkan cairan medikasi

12. Menarik jarum dengan cepat, meletakkan swab antiseptik tepat di

bawah suntikkan

13. Merapikan pasien

14. Membawa alat-alat ke meja suntikan untuk dibereskan.

15. Mencuci tangan

BUKU PEGANGAN MAHASISWA

KETERAMPILAN MENYUNTIK INTRAMUSKULER

Tim Penyusundr. Rini Rachmawarni Bachtiar

Editor

Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 13

Page 15: Manual Injeksi Infus

Buku Pegangan Mahasiswa

dr. Baedah Madjid, Sp.MK

BLOK DASAR DIAGNOSTIK DAN TERAPI

Fakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin 2010

KETERAMPILAN MENYUNTIK INTRAMUSKULER

PENGERTIAN

Menyuntik obat adalah prosedur invasif yang mencakup memasukkan obat melalui jarum steril yang dimasukkan ke dalam jaringan tubuh. Karakteristik jaringan mempengaruhi kecepatan penyerapan obat dan awitan kerja obat,oleh karenanya sebelum menyuntik obat harus diketahui volume obat yang akan diberikan, karakteristik obat dan letak/anatomi tempat yang akan disuntik.

Suntikan intra muskuler memberikan absorpsi obat lebih cepat karena vaskularitas otot. Bahaya kerusakan jaringan menjadi lebih sedikit jika obat diberikan jauh ke dalam otot

TUJUAN

- Menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk melaksanakan suntikan intra

muskuler.

- Menentukan lokasi-lokasi penyuntikan intra muskuler.

- Melakukan prosedur menyuntik intra muskuler secara benar.

Media dan alat bantu pembelajaran

1. Daftar panduan belajar untuk penyuntikan intra muskuler.

2. Wadah untuk cuci tangan dan sabun/desinfektan

3. Bak steril yang dialasi kasa

4. Spoit 1 cc - 10 cc dan jarum no. 1 – 2, berisi cairan suntikkan

5. Kapas alkohol

6. Wadah pembuangan

Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 14

Page 16: Manual Injeksi Infus

Buku Pegangan Mahasiswa

Metode pembelajaran

1. Demonstrasi sesuai dengan daftar panduan belajar.

2. Ceramah.

3. Diskusi

4. Partisipasi aktif dalam skill lab (simulasi)

5. Evaluasi melalui check list/daftar tilik dengan sistim skor

DESKRIPSI KEGIATAN

Kegiatan Waktu Deskripsi

1. Pengantar 5 menit Pengantar

2. Bermain peran tanya

jawab

30 menit 1. Mengatur posisi duduk mahasiswa

2. Instruktur memberikan contoh bagaimana cara

melakukan suntikan intra muskuler pada

manikin. Mahasiswa menyimak dan

mengamati.

3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa

untuk bertanya dan instruktur memberikan

penjelasan tentang aspek-aspek yang penting.

4. Mahasiswa dapat memperhatikan dan

menanyakan hal-hal yang belum dimengerti

dan instruktur menanggapinya.

3. Praktek bermain

peran

dengan umpan balik

50 menit 1. Mahasiswa dibagi menjadi pasangan-pasangan

2. Setiap pasangan berpraktek, satu orang sebagai

penyuntik dan satu orang sebagai

pengamat/asisten penyuntik.

3. Mahasiswa bergantian melakukan suntikan

intra muskuler pada manikin.

4. Instruktur berkeliling diantara mahasiswa dan

melakukan supervisi menggunakan check list

5. Setiap mahasiswa paling sedikit berlatih satu

Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 15

Page 17: Manual Injeksi Infus

Buku Pegangan Mahasiswa

kali.

4. Curah

pendapat/diskusi

15 menit 1. Curah pendapat/diskusi: apa yang dirasa

mudah, apa yang sulit dan kendala-kendala yang

dialami.

Total waktu 100 menit

PENUNTUN BELAJAR KETRAMPILAN MENYUNTIK INTRA MUSKULER

NO LANGKAH KLINIK KASUS

1. Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan

2. Memberitahu dan menjelaskan pada pasien mengenai tindakan

yang akan dilakukan.

3. Mengatur posisi pasien.

4. Mencuci tangan

5. Menentukan tempat penyuntikkan :

- Muskulus Gluteus Maximus (otot bokong) kanan dan kiri.

Tempat : 1/3 bagian dari Spina Iliaca Anterior Superior ke

os Coxygeus.

- Muskulus Quadriceps Femoris (otot paha bagian luar)

- Muskulus Deltoideus (otot pangkal lengan)

6. Membebaskan daerah yang akan disuntikkan dari pakaian.

7. Menghapushamakan kulit pasien dengan kapas alkohol,

membuang kapas ke dalam wadah pembuangan. Tunggu sampai

kulit kering dari alkohol.

8. Menegangkan kulit pasien dengan tangan kiri pada daerah bokong,

atau mengangkat otot pada muskulus quadricep femoris/ muskulus

deltoideus.

9. Menusukkan jarum ke dalam bokong tegak lurus dengan

permukaan kulit sedalam ¼ panjang jarum.

10. Menarik pengisap sedikit untuk memeriksa apakah ada darah atau

Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 16

Page 18: Manual Injeksi Infus

Buku Pegangan Mahasiswa

tidak, bila tidak ada darah, semprotkan cairan obat perlahan-lahan

sampai cairan obat masuk seluruhnya

11. Menekan daerah penusukan jarum dengan kapas alkohol, jarum

ditarik keluar dengan cepat.

12. Tempat penyuntikan dimassage

13. Merapikan pasien dan alat-alat

14. Mencuci tangan

BUKU PEGANGAN MAHASISWA

KETERAMPILAN MENYUNTIK INTRAVENOUS

Tim Penyusun

dr. Rini Rachmawarni Bachtiar

Editordr. Baedah Madjid, Sp.MK

Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 17

Page 19: Manual Injeksi Infus

Buku Pegangan Mahasiswa

SISTEM DASAR DIAGNOSTIK DAN TERAPI

Fakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin 2010

Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 18

Page 20: Manual Injeksi Infus

Buku Pegangan Mahasiswa

KETERAMPILAN MENYUNTIK INTRA-VENA

PENGERTIAN

Teknik Penusukan vena secara transkutan dengan jarum tajam yang kaku ( wing needle,

abbocath, jarum yang dilekat pada spoeit atau vakutainer) disebut punksi vena. Tujuan

umum punksi vena salah satunya untuk pemberian cairan obat intra-vena.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah selesai melakukan latihan keterampilan ini mahasiswa diharapkan sudah dapat

melakukan penyuntikan intra-vena.

TARGET PEMBELAJARAN

Setelah selesai melakukan latihan keterampilan ini mahasiswa diharapkan sudah dapat:

- menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk melaksanakan penyuntikan

intravena

- menentukan lokasi-lokasi vena untuk penyuntikan

- menyuntik intra-vena dengan prosedur yang benar dan efisien.

MEDIA DAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN

1. Daftar panduan belajar untuk penyuntikan intravena

2. tempat cuci tangan dengan air mengalir, sabun dan antiseptik untuk cuci

tangan.

3. Spoeit 1 cc, dan jarum suntik No. 8 dengan obat di dalamnya.

4. Kapas

5. Alcohol 70%

6. Larutan Betadine

7. Sarung tangan

8. Plester dan gunting

9. Karet pembendung/turniket

10. Larutan khlorin 0,5%

Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 19

Page 21: Manual Injeksi Infus

Buku Pegangan Mahasiswa

11. Tempat sampah medis dan sampah tajam

METODE PEMBELAJARAN

1. Demonstrasi sesuai dengan daftar panduan belajar.

2. Ceramah.

3. Diskusi

4. Partisipasi aktif dalam skill lab (simulasi)

5. Evaluasi melalui check list/daftar tilik dengan sistim skor

DESKRIPSI KEGIATAN

Kegiatan Waktu Deskripsi

1. Pengantar 5 menit Pengantar2. Bermain peran

tanya jawab30 menit 1. Mengatur posisi duduk mahasiswa

2. Instruktur memberikan contoh bagaimana cara melakukan suntikan intravena pada manikin. Mahasiswa menyimak dan mengamati.

3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya dan instruktur memberikan penjelasan tentang aspek-aspek yang penting.

4. Mahasiswa dapat memperhatikan dan menanyakan hal-hal yang belum dimengerti dan instruktur menanggapinya.

3. Praktek bermain peran dengan umpan balik

50 menit 1. Mahasiswa dibagi menjadi pasangan-pasangan

2. Setiap pasangan berpraktek, satu orang sebagai penyuntik dan satu orang sebagai pengamat/asisten penyuntik.

3. Mahasiswa bergantian melakukan suntikan intra vena pada manikin.

4. Instruktur berkeliling diantara mahasiswa dan melakukan supervisi menggunakan check list

5. Setiap mahasiswa paling sedikit berlatih satu kali.

4. Curah pendapat/ diskusi

15 menit 1. Curah pendapat/diskusi: apa yang dirasa mudah, apa yang sulit dan kendala-kendala yang dialami.

Total waktu 100 menit

Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 20

Page 22: Manual Injeksi Infus

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 21

Page 23: Manual Injeksi Infus

Buku Pegangan Mahasiswa

PENUNTUN BELAJAR KETRAMPILAN MENYUNTIK INTRA-VENA

(digunakan oleh Mahasiswa)

NO LANGKAH KLINIKKASUS

1 2 3

1. Lakukanlah persiapan alat-alat yang akan digunakan.

2. Jelaskanlah pada klain mengenai tindakan yang akan dilakukan, cara, manfaat dan faktor keamanan dari tindakan tersebut.

3. Aturlah posisi pasien, lepaskan pakaian pada daerah yang akan disuntik.

4. Lakukanlah cuci tangan rutin

5. Pasanglah pengalas pada di bawah siku dimana akan di adakan penyuntikan intravena

6. Pasanglah bendungan pada lengan di bagioan atas dari lipatan siku dimana akan diadakan penyuntikan.

7. Kenakan/pasanglah sarung tangan.

8. Lakukan disinfeksi area kulit yang akan ditusuk dengan kapas alkohol, melingkar dari tempat tusukan ke luar dengan diameter kira-kira 5 cm.

9. Buanglah kapas tersebut ke dalam tempat sampah medis.

10. Ulangi disinfeksi dengan cara yang sama tapi dengan larutan bethadine.

11. Buanglah kapas tersebut ke dalam tempat sampah medis.

Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 22

Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:1. Perlu perbaikan: langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar dan atau

tidak sesuai urutannya, atau ada langkah yang tidak dilakukan.

2. Mampu: Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan urutannya, tetapi tidak efisisen

3. Mahir: Langkah-langkah dilakukan dengan benar, sesuai dengan urutan daan efisien.

TS Tidak Sesuai: Langkah tidak perlu dilakukan karena tidak sesuai dengan keadaan.

Page 24: Manual Injeksi Infus

Buku Pegangan Mahasiswa

12. Rabalah dengan salah satu jari tangan untuk menentukan letak v. Cubiti

13. Ambillah spoeit yang telah diisi dengan obat yang akan disuntikkan dan cek ada tidaknya udara dalam spoeit.

14. Bukalah penutup jarum spoeit dan dengan lubang jarum menghadap ke atas tusukkanlah jarum ke arah atas dan dengan letak spoeit mendatar pada lengan bawah.

15. Lepaskanlah turniket

16. Tariklah pengisap sedikit ke belakang untuk melihat apakah jarum sudah tepat masuk ke dalam vena.

17. Suntikkanlah isi spoeit ke dalam vena dengan mendorong pengisap pelan-pelan ke depan tanpa mengubah posisi jarum.

18. Setelah semua obat sudah masuk ke vena, letakkanlah kaps steril di atas jarum.

19. Tariklah spoeit ke arah belakang sampai jarum ke luar dari vena, sambil menekankan kapas pada lubang di kulit untuk mencegah perdarahan..

20. Bilaslah spoeit dengan khlorin 0,5%, lalu lepaskan jarum dengan hati-hati jangan sampai tertusuk.

21. Buanglah jarum ke tempat sampah tajam, dan spoeit ke tempat sampah medis.

22. Lepaskanlah sarung tangan.

23. Lakukanlah cuci tangan asepsis

Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 23

Page 25: Manual Injeksi Infus

Buku Pegangan Mahasiswa

KETERAMPILAN PEMBERIAN OBAT DENGAN BOLUS INTRAVENA

PENGERTIAN

Menyuntik obat adalah prosedur invasif yang mencakup memasukkan obat

melalui jarum steril yang dimasukkan ke dalam jaringan tubuh. Pemberian larutan obat

langsung ke dalam vena dengan teknik bolus adalah metode dimana obat yang diberikan

bekerja dengan cepat karena langsung masuk ke dalam sirkulasi pasien. Efek samping

yang serius dapat terjadi dalam beberapa detik. Obat diberikan perintravena melalui infus

Intravena (IV) yaang sudah ada atau langsung melalui vena.

Obat IV sering diberikan dengan bolus pada situasi kedaruratan ketika diperlukan

kerja obat yang cepat.

TUJUAN

- Menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk melaksanakan pemberian obat

dengan bolus Intravena.

- Menentukan lokasi pemberian obat dengan bolus Intravena

- Melakukan prosedur pemberian obat dengan bolus Intravena secara benar.

Media dan alat bantu pembelajaran

1. Daftar panduan belajar untuk penyuntikan Intravena.

2. Wadah untuk cuci tangan dan sabun/desinfektan

3. Bak steril yang dialasi kasa

4. Spoit 1 cc - 10 cc dan jarum steril berdiameter 21-25, berisi cairan

suntikkan

5. Selang IV dengan port injeksi.

6. Kapas alkohol atau antiseptik

7. Wadah pembuangan

Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 24

Page 26: Manual Injeksi Infus

Buku Pegangan Mahasiswa

Metode pembelajaran

1. Demonstrasi sesuai dengan daftar panduan belajar.

2. Ceramah.

3. Diskusi

4. Partisipasi aktif dalam skill lab (simulasi)

5. Evaluasi melalui check list/daftar tilik dengan sistim skor

DESKRIPSI KEGIATAN

Kegiatan Waktu Deskripsi

1. Pengantar 5 menit Pengantar

2. Bermain peran tanya

jawab

30 menit 1. Mengatur posisi duduk mahasiswa

2. Instruktur memberikan contoh bagaimana

cara pemberian obat dengan bolus intravena

pada manikin. Mahasiswa menyimak dan

mengamati.

3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa

untuk bertanya dan instruktur memberikan

penjelasan tentang aspek-aspek yang

penting.

4. Mahasiswa dapat memperhatikan dan

menanyakan hal-hal yang belum dimengerti

dan instruktur menanggapinya.

Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 25

Page 27: Manual Injeksi Infus

Buku Pegangan Mahasiswa

3. Praktek bermain peran

dengan umpan balik

50 menit 1. Mahasiswa dibagi menjadi pasangan-

pasangan

2. Setiap pasangan berpraktek, satu orang

sebagai penyuntik dan satu orang sebagai

pengamat/asisten penyuntik.

3. Mahasiswa bergantian melakukan suntikan

Intravena pada manikin.

4. Instruktur berkeliling diantara mahasiswa

dan melakukan supervisi menggunakan

check list

5. Setiap mahasiswa paling sedikit berlatih satu

kali.

4. Curah pendapat/diskusi 15 menit 1. Curah pendapat/diskusi: apa yang dirasa

mudah, apa yang sulit dan kendala-kendala

yang dialami.

Total waktu 100 menit

Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 26

Page 28: Manual Injeksi Infus

Buku Pegangan Mahasiswa

PENUNTUN BELAJAR KETRAMPILAN PEMBERIAN OBAT DENGAN BOLUS

INTRAVENA

NO LANGKAH KLINIK KASUS

1. Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan

2. Memberitahu dan menjelaskan pada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan.

3. Mencuci tangan

4. Memasang sarung tangan

5. Menyiapkan obat yang akan disuntikan

6. Menentukan tempat penyuntikkan yaitu port infus IV

7. Membersihkan port penyuntikan dengan kapas alkohol. Membuang kapas ke dalam wadah pembuangan.

8. Menyuntikan jarum berdiameter kecil yang mengandung obat yang telah disiapkan melalui bagian tengah port.

9. Menghambat aliran IV dengan menekuk selang tepat di atas port suntikan.

10. Menarik plunger dengan perlahan untuk mengaspirasi darah.

11. Setelah melihat darah, menyuntik obat dengan perlahan dalam beberapa menit (biasanya tidak lebih dari 1 ml per menit)

12. Menarik spuit dan periksa kembali kecepatan infus.

13. Membereskan alat dan bahan.

14. Melepaskan sarung tangan

15. Mencuci tangan

Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 27

Page 29: Manual Injeksi Infus

Buku Pegangan Mahasiswa

BUKU PEGANGAN MAHASISWA

KETERAMPILAN KANULASI VENA PERIFER

Tim Penyusun

dr. Rini Rachmawarni Bachtiar

Editordr. Baedah Madjid, Sp.MK

SISTEM DASAR DIAGNOSTIK DAN TERAPI

Fakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin 2010

Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 28

Page 30: Manual Injeksi Infus

Buku Pegangan Mahasiswa

KANULASI VENA PERIFER

Pengertian

Melakukan penusukan pada vena yang letaknya superficial di lengan, tungkai, leher atau

kepala dengan kateter intravena sesuai dengan indikasi.

Tujuan pembelajaran : setelah pembelajaran ini mahasiswa diharapkan mampu :

1. Mengetahui indikasi pemasangan kateter intravena (infuse)

2. Mampu menjelaskan maksud pemasangan kepada pasien dan menjelaskan

prosedurnya.

3. Mampu menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk pemasangan infus

4. Mampu melakukan penusukan vena dengan benar

5. Mampu melakukan fiksasi kateter vena dengan benar.

Media dan alat pembelajaran:

1. Buku panduan peserta skill lab sistim emergensi dan traumatologi

2. Video dan slide kanulasi intravena

3. Boneka manikin dan vein replacement kit dan advanced veni puncture and

injection arm.

4. Torniket

5. Sarung tangan

6. Larutan desinfektan (alcohol, povidon iodine)

7. Spoit 1 cc

8. Lidokain 2 %

9. Infus set atau transfusi set

10. Larutan intravena (RL atau NS 0,9 %)

11. Kateter IV polyurethane protective (berbagai ukuran untuk dewasa dan anak)

12. Gause steril atau pembalut steril

13. Salep antibiotik

14. Plester

15. Wastafel untuk cuci tangan dan sabun antiseptic.

Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 29

Page 31: Manual Injeksi Infus

Buku Pegangan Mahasiswa

Indikasi

1. Untuk pemberian cairan

2. Sebagai akses untuk obat-obat intravena

3. Bagian dari tindakan resusitasi

4. Akan dilakukan operasi

5. Pemberian nutrisi parenteral perifer

Metode Pembelajaran

Demonstrasi kompetensi sesuai dengan penuntun belajar

Deskripsi kegiatan kanulasi vena perifer

Kegiatan Waktu Deskripsi

1. Pengantar 5 menit 1. Perkenalan, mengatur posisi duduk

mahasiswa

2. Penjelasan singkat tentang prosedur

kerja, peran masing-masing mahasiswa

dan alokasi waktu.

2. Demonstrasi singkat

tentang pemasangan

infuse oleh Instruktur.

5 menit 1. Seluruh mahasiswa melihat

demonstrasi pemasangan infuse oleh

instruktur pada model

2. Diskusi singkat bila ada yang kurang

dimengerti.

3. Praktek Pemasangan

Infus

15 menit 1. satu orang mahasiswa bertindak sebagai

orang tua atau keluarga penderita. Satu

orang lagi bertindak sebagai asisten

membantu menyiapkan seluruh

perlengkapan pemasangan infuse dan

Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 30

Page 32: Manual Injeksi Infus

Buku Pegangan Mahasiswa

memfiksasi lengan pasien/model. Satu orang

mahasiswa mempraktekkan pemasangan

infuse. Mahasiswa lainnya menyimak dan

mengoreksi bila ada yang kurang.

2. Instruktur memperhatikan dan memberikan

bimbingan bila mahasiswa kurang sempurna

melakukan praktek.

3. Iinstruktur berkeliling diantara mahasiswa

dan melakukan supervise menggunakan

ceklis/daftar tilik.

4. Diskusi 10 menit 1. Diskusi tentang kesan mahasiswa terhadap

praktek pemasangan infuse : apa yang dirasa

mudah, apa yang sulit.

2. Mahasiswa memberikan saran atau koreksi

tentang jalannya praktek hari itu. Instruktur

mendengar dan memberikan jawaban.

3. Instruktur mejelaskan penilaian umum

tentang jalannya praktek pemasangan infuse:

apakah secara umum berjalan baik, apakah

ada sebagaian mahasiswa yang masih

kurang. Bila perlu mengumumkan hasil

masing-masing mahasiswa.

Total waktu 35 menit

Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 31

Page 33: Manual Injeksi Infus

Buku Pegangan Mahasiswa

PENUNTUN BELAJAR

KANULASI VENA PERIFER

Langkah-langkah/Kegiatan Keterangan tambahan

Persiapan awal prapemasangan

1. Memeriksa kartu atau status

medical recor pasien (tentang

diagnosis penyakit, riwayat alergi,

adanya gangguan perdarahan, dll)

2. Memeriksa semua kelengkapan alat Periksa apakah infus/transfuse set sudah

dihubungkan dengan cairan

Pastikan bahwa dalam slang tersebut tidak

terdapat udara

Siapkan 3 nomor kateter IV yang

diperkirakan mampu dipasang

3. Menjelaskan prosedur pada pasien

atau keluarga pasien

Ciptakan suasana menyenangkan dengan

mengucapkan salam, bila perlu saat

menyapa meraba atau menyalami pasien.

Tindakan pemasangan kateter IV

4. Identifikasi dan melakukan penilain

terhadap vena yang akan dipilih

Pilihlah tempat yang paling distal untuk

menjaga potensial yang lebih proximal.

Lebih baik memilih ekstremitas yang non-

dominan

Pilih daerah dorsal manus

Jangan menginsersi daerah pergelangan

atau antekubiti

5. Cuci tangan dengan sabun

antimikroba

6. Memakai sarung tangan

7. Memasang torniket Bila diperlukan, asisten dapat

diperbantukan untuk imobilisasi pasien

Pertama-tama aliran darah vena diperas

Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 32

Page 34: Manual Injeksi Infus

Buku Pegangan Mahasiswa

terlebih dahulu ke bagian distal atau dapat

pula dengan cara lengan diletakkan lebih

rendah di bawah level jantung.

Tempat pemasangan torniket sebaiknya

pada pertengahan lengan ( antara

pergelangan tangan dan siku ) atau

pertengahan tungkai bawah sedikit

dibawahnya.

Pemasangan torniket jangan terlalu kuat

tapi juga jangan terlalu lunak.

Apabila menggunakan slang karet sebagai

torniket, tidak boleh diikat dengan simpul

mati tetapi harus dengan simpul hidup agar

lebih mudah dilepaskan .

Bila torniket sudah dipasang tetapi vena

belum terbendung, dapat dilakukan tepukan

pada vena dengan telapak tangan atau

dilakukan pemanasan/penghangatan vena

dengan menggunakan has/handuk hangat

yang telah direndam dalam air hangat

supaya terjadi vasodilatasi vena.

8. Membersihkan tempat insersi

dengan desinfektan (alcohol) dan

biarkan sampai kering

Setelah kulit dibersihkan, harus diterapkan

“no-touch”

9. Tangan kiri menggenggam area di

bawah tempat penusukan, gunakan

ibujari untuk menstabilisasi vena

dan jaringan lunak.

Bila yang diinsersi daerah dorsal manus

penderita dapat disuruh untuk

menggengngam tangannya.

10. Lakukan anestesi local di daerah

insersi dengan menggunakan jarum

Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 33

Page 35: Manual Injeksi Infus

Buku Pegangan Mahasiswa

halus (spoi 1 cc). Bila tersedia

sebelumnya diberikan anestesi local

berbentuk krem (EMLA)

11. Memposisikan bevel kateter IV

menghadap ke atas, pegang diantara

ibu jari dan jari telunjuk

12. Memegang kateter dengan

membentuk sudut 45 diatas

permukaan kulit dan jaringan

dibawahnya menuju vena tapi tidak

menembus vena

Pendekatan yang dapat dilakukan dalam

menusuk vena yaitu :

Secara sentral : tusukan langsung

mengenai vena .

Cara ini tidak terlalu baik karena

apabila tusukan terlalu dalam dapat

mengenai jaringan di bawah vena dan

menyebabkan ekstravasasi apabila vena

bocor.

Secara paravena : tusukan dari samping

vena dulu, baru kemudian jarum di

arahkan masuk kedalam vena.

Cara ini merupakan cara yang terbaik

untuk mencapai vena.

13. Posisikan kateter lebih rendah

hingga hampir sejajar dengan

permukaan kulit dan gerakkan

ujung jarum melewati vena secara

langsung

14. Dorong kateter memasuki vena

dengan pelan, pastikan adanya

aliran balik vena.

Apabila terasa sensasi resistensi yang

segera diikuti oleh penetrasi yang mulus,

maka hal itu menandakan kateter telah

memasuki vena.

15. Dorong kateter beserta mandrinnya Jauhnya dorongan yang dilakukan

Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 34

Page 36: Manual Injeksi Infus

Buku Pegangan Mahasiswa

kira-kira sejauh 3-5 mm lagi untuk

memastikan kateter telah memasuki

lumen vena

bergantung pada ukuran dan kedalaman

vena dan ukuran kateter.

16. Tarik 35andarin keluar, dorong

kateter sampai pangkalnya

menyentuh kulit

Jangan memasukkan kembali mandrin ke

dalam kateter karena dapat merobek kateter

tersebut

17. Buang 35andarin bekas pakai ke

dalam pembungkus kateter tadi

Pastikan mandrin tersebut telah masuk ke

dalam pembungkus kateter sampai

terdengar bunyi ”klik” dan buang di tempat

yang aman

18. Lepaskan torniket

19. Hubungkan kateter dengan

infuse/transfuse set

Bila tersedia dapat dihubungkan dengan

”Threeway stop cock”

20. Bilas dengan saline/cairan IV dan

bersihkan bila ada sisa darah,

kemudian keringkan dengan gaus

steril agar plester dapat melekat

dengan baik

Fiksasi katetera IV

21. Rekatkan 1 plester lebar 5 mm

secara menyilang sedemikian rupa

sehingga berbentuk huruf V di

bawah pangkal kateter hingga

menutupi tempat insersi kateter

tersebut.

Gunakan 2 lembar plester , satu untuk

fiksasi kateter I.V dan yang satunya untuk

fiksasi slang infus set.

Panjang plester yang digunakan ukurannya

sekitar 15-20 cm, jangan terlalu lebar atau

terlalu kecil ( lebarnya sekitar 0,5 mm ).

Bentuk fiksasi dibuat seperti bentuk V ,

agar keduanya tidak mudah lepas .

22. Rekatkan 1 plester untuk

memfiksasi infuse/transfuse set

secara menyilang berbentuk huruf

V

Slang infus jangan dilengkungkan baru

difiksasi ke kulit karena akan membatasi

kita bila akan menambah suntikan ke dalam

vena melalui karet infus.

Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 35

Page 37: Manual Injeksi Infus

Buku Pegangan Mahasiswa

Tindakan pascapemasangan

23. Imobilisasi ekstremitas dengan

papan pengalas bila ada indikasi

Misalnya : bila diinsersikan di

daerah sendi, pada anak-anak/bayi

Jangan gunakan gause atau bahan lainnya

sebagai pembalut di atas tempat insersi

24. Instruksi pada pasien :

Hindari gerakan-gerakan

lengan yang tidak perlu

Segera beritahu perawat/

dokter bila lengan

membengkak, nyeri, atau

jika terjadi kebocoran dari

tempat insersi

25. Label bahan pembalut dengan

tanggal, ukuran kateter dan inisial

yang memasang infuse.

26. Tulis juga distatus penderita

tentang:

tanggal pemasangan,

ukuran kateter

inisial yang memasang

infuse.

Tempat insersi

Toleransi pasien dan respon

terhadap terapi.

Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 36