Format Pengkajian berdasarkan 11 Pola Kesehatan Fungsional Gordon
-
Upload
salni-saharman -
Category
Documents
-
view
4.210 -
download
23
Transcript of Format Pengkajian berdasarkan 11 Pola Kesehatan Fungsional Gordon
Askep DM
( Asuhan Keperawatan Klien dengan Diabetes Mellitus )
Pengertian Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar
glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (Brunner dan Suddarth, 2002).
Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan
oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik
absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002).
Klasifikasi Diabetes Mellitus
Klasifikasi diabetes mellitus sebagai berikut :
1. Tipe I : Diabetes mellitus tergantung insulin (IDDM)
2. Tipe II : Diabetes mellitus tidak tergantung insulin (NIDDM)
3. Diabetes mellitus yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom lainnya
4. Diabetes mellitus gestasional (GDM)
Keperawatan Medikal Bedah 01 Page 1
Patofisiologi/Pathways Diabetes Mellitus
Patofisiologi DM
Keperawatan Medikal Bedah 01 Page 2
Format Pengkajian berdasarkan 11 Pola Kesehatan Fungsional Gordon
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
Pemberian asuhan keperawatan merupakan proses terapeutik yang melibatkan hubungan
kerja sama antara perawat dengan klien dan keluarga, untuk mencapai tingkat kesehatan yang
optimal dalam melakukan proses terapeutik maka perawat melakukan metode ilmiah yaitu proses
keperawatan.
Proses keperawatan merupakan tindakan yang berurutan yang dilakukan secara sistematis
dengan latar belakang pengetahuan komprehensif untuk mengkaji status kesehatan klien,
mengidentifikasi masalah dan diagnosa, merencanakan intervensi mengimplementasikan rencana
dan mengevaluasi rencana sehubungan dengan proses keperawatan pada klien dengan gangguan
sistem endokrin.
1.Pengkajian
Pengkajian pada klien dengan gangguan sistem endokrin diabetes mellitus dilakukan mulai
dari pengumpulan data yang meliputi :
A. Data Demografi
1. Nama Klien :
2. Tempat Tanggal lahir :
3. Umur :
4. Jenis Kelamin :
5. Alamat :
6. Status Perkawinan :
7. Agama :
8. Suku :
9. Pendidikan :
10. Pekerjaan :
11. Tanggal masuk RS :
12. Tanggal Pengkajian :
Keperawatan Medikal Bedah 01 Page 3
B. Pengkajian berdasarkan 11 Pola Kesehatan Fungsional Gordon
1. Pola Persepsi Kesehatan atau Penanganan Kesehatan
Persepsi Klien dan Penanganan Kesehatan dan Kesejahteraan
Data Subjektif Data Objektif
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
a. Alasan masuk rumah sakit
b.Riwayat keluhan utama,
Faktor Pencetus:
( ) Genetik :............
( ) Non Genetik :.....
Lamanya Keluhan
Faktor yang memperberat:
(Mis.Latihan yang tidak
terkontrol,ketidakseimbangan intake
makanan.)
Upaya yang di lakukan untuk
mengatasinya :
(Pengobatan,pemberian hormon ,diet)
Riwayat Medik
Persepsi klien tentang status kesehatan
dan kesejahteraan
1. Pengamatan Umum
2. Pola Nutrisi Metabolik
Masukan Nutrisi,Keseimbangan cairan dan elektrolit kondisi kulit rambut dan kuku.
Data Subjektif Data Objektif
1.
2.
3.
4.
5.
Intake Makanan dan Minuman /24 jam
Hilang nafsu makan
Ada Masalah yang berhubungan
dengan makan,menelan,pencernaan.
Mual/Muntah
Penggunaan alkohol
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Diet yang di anjurkan
Kemampuan menelan
Intake makanan ,Cairan intravena
Kuku,Mulut,bibir,gigi,gusi.
Nutrisi Parenteral total
Suhu ,TB,BB,turgor Kulit,
Keperawatan Medikal Bedah 01 Page 4
6.
7.
8.
9.
Makanan kesukaan
Peningkatan masukan glukosa
Penurunan berat badan lebih dari
periode beebrapa hari/minggu
haus
7.
8.
9.
Edema
Kekakuan .distensi abdomen.
Hasil Lab : Nilai
elektrolit ,albumin ,serum ,gula darah
sewaktu,gula darah puasa,dll.
3. Pola Eliminasi
Menggambarkan Pola Fungsi Eksresi usu,kandung kemih,kulit.
Data Subjektif Data Objektif
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
1.
2.
Kandung Kemih
Frekuensi Buang Air Kecil
( Poliuria,nokturia,bisa menjadi
oliguria.anuria jika terjadi hipovalemi
berat )
Karakteristik Urine
( urine encer,pucat,kuning,berkabut
keruh,bau busuk bisa akibat infeksi )
Masalah Berkemih ( nyeri ,rasa
terbakar, dll )
Infeksi Saluran Kemih baru/berulang
Usus
Frekuensi dan karakteristik feaces
Penggunaan laksatif atau pelunak
feaces
Masalah dengan konstipasi atau diare
Kulit
Perspirasi berlebihan
Masalah bau badan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
Kandung Kemih
Jumlah Urine,Warna ,dan Bau
Berat Jenis Urine
Penggunaan Keteter,kondom
Distensi Kandung Kemih
Eskoriasis Kulit
Intake dan output cairan
Hasil Lab : Pemeriksaan Urine
( proteinuria , hematuria , glukosaria,
dll )
Usus
Jumlah Feces,warna dan konsistensi
Abdomen lemas,distensi ( adanya
asites ) dan nyeri tekan.
Bising Usus lemah dan menurun
Kulit
Diaforesis
Bau badan
Selang drainase
Turgor kulit jelek,wajah pucat.
Keperawatan Medikal Bedah 01 Page 5
4. Pola Aktivitas/latihan
Pola ltihan dan aktivitas,fungsi pernafasan dan sirkulasi
Data Subjektif Data Objektif
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
Bernafas
Nafas pendek atau rasa nyeri pada saat
latihan / aktivitas
Kesulitan bernafas atau merasa
kekurangan oksigen
Riwayat asma,bronchitis atau
emfisema
Riwayat Penyakit paru dalam
Keluarga
Kebiasaan merokok
Sirkulasi
Riwayat penyakit jantung atau
hipertensi dalam keluarga
Infark miokard,riwayat stroke.
Kesemutan pada ekstremitas bawah
Penggunaan Obat-obatan
Mobilitas
Pola latihan yang biasa di lakukan
sehari-hari
Aktivitas di waktu luang
Keterbatasan aktifitas sehari-hari
(Keluhan lemah ,letih ,sulit
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
Bernafas
Frekuensi ,kedalaman dan irama
pernafasan (Tachipnea, kussmaul,
ronchi, wheezing dan sesak nafas)
Bunyi nafas Diameter anteriorposterior
( A-P )
Penggunaan otot bantu pernafasan
Batuk
Sirkulasi
Frekuensi ,irama apical
Tekanan Darah,nadi perifer ,suhu
ekstremitas bawah,tekanan vena sentral
Warna Kulit merah,kering dan luka
yang sukar sembuh,dan bola mata
cekung.
Kehilangan rambut
Hasil Lab : faktor pembekuan,SGOT,
LDH , CPK, dll.
Mobilitas
ROM
Penurunan Kekuatan otot,
Postur tubuh,genggaman tangan,
refleks, masalah berjalan,dll.
Kemampuan merawat diri sendiri
Keperawatan Medikal Bedah 01 Page 6
4.
5.
bergerak /berjalan,Kram otot,dll)
Kecukupan energi untuk beraktifitas
Aktifitas sejak sakit
( Kemampuan melakukan Activity
Daily : mandi, makan, BAB/BAK ,
tidur, mobilitas , berpakaian.)
5. Pola istirahat/Tidur
Pola tidur ,istirahat dan persepsi tentang tingkat nyeri
Data Subjektif Data Objektif
1.
2.
3.
4.
5.
6.
.
Kebiasaan lama Tidur
Istirahat untuk aktifitas sehari-hari
Keluhan mengantuk
Mengeluh letih dan lemah
Waktu tidur rutin
Mengalami gangguan tidur/istirahat
( sering terbangun malam hari ,tidak
lelap tidur atau bahkan tidak dapat
tidur/istirahat. )
1
2.
3.
4.
5.
6.
Waktu tidur siang,sering menguap
Penggunaan sedative,dan hipnotik
Lingkaran gelap di bawah mata,ptosis
kelopak mata
Rentang perhatian
Takikardia dan takipnea pada keadaan
istirahat atau dengan aktivitas.
Letargi/diorientasi atau koma
6. Pola Kognitif/Perseptual
Pola pendengaran, penglihatan ,pengecapan ,perabaan , penciuman, persepsi nyeri,bahasa,
memori dan pengambilan keputusan.
Data Subjektif Data Objektif
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Ada Masalah Sensori dan perseptual :
pendengaran ,penglihatan ,sensasi,pen
ciuman dan pengecapan.
Tingkat Pendidikan Terakhir
Persepsi nyeri dan penanganan nyeri
Perubahan Memori
Pemakaian alat bantu dengar atau lihat
Kehilangan bagian tubuh atau
fungsinya
1
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kemampuan melihat,mendengar,
mencium dan merasakan.
Aktifitas kejang
Kemampuan berbicara ( Bahasa yang
di ucapkan)
Kemampuan mengambil keputusan
Tingkat kesadaran
Pemeriksaan neurologist
Orientasi tempat waktu dan orang
Keperawatan Medikal Bedah 01 Page 7
7. Merasa cemas,gelisah,
bingung,palpitasi
8.
9.
10.
Abdomen tegang/nyeri( sedang/berat)
Test kekakuan sendi
Wajah meringis dengan
palpitasi ,tampak sangat berhati-hati.
7. Pola Persepsi Diri/Konsep Diri
sikap tentang diri sendiri dan persepsi terhadap kemampuan
Data Subjektif Data Objektif
1.
2.
3.
4.
5.
Sikap dan perasaan tentang diri saat
sedang mengalami masalah kesehatan
( sakit)
Dampak sakit terhadap diri
( stress, masalah finansial ,dll )
Keinginan untuk mengubah diri
( mis. pola diet dan latihan )
Perasaan tidak berdaya dengan sakit
yang di derita ( bergantung pada orang
lain , merasa tidak berguna , dll )
Perasaan yang di alami tentang
pengaruh obat dalam hidup.
1
2.
3.
4.
.
Postur Tubuh ( mis. BB,TB, dll )
Kontak Mata
Ekspresi wajah
Ansietas , peka rangsang.
8. Pola peran /Hubungan
Kefektifan peran hubungan dengan orang terdekat
Data Subjektif Data Objektif
1.
2.
3.
Pengaruh sakit terhadap Pekerjaan
Keefektifan hubungan dengan orang
terdekat
Efek perubahan peran terhadap
hubungan
1
2.
3.
.
Interaksi yang terjadi
Tingkah laku yang pasif
Masalah finansial/keuangan
Keperawatan Medikal Bedah 01 Page 8
4. Riwayat Diabetes melitus dalam
keluarga atau masalah kesehatan
lainnya yang berhubungan dengan
kelenjar pankreas.
9. Pola seksualitas/Reproduksi
Kepuasan atau masalah aktual atau dirasakan dengan seksualitas
Data Subjektif Data Objektif
1.
2.
3.
4.
5.
Dampak sakit terhadap seksualitas
( pada pria terjadi impoten pada
wanita adanya peradangan pada
daerah vagina )
Riwayat haid
Pruritus
Riwayat penyakit hubungan seksual
( gonorhea ,sifilis,dll)
Perubahan perhatian terhadap aktifitas
seksual.
1
2.
3.
4.
.
Pemeriksaan payudara
Pemeriksaan Testis
Pemeriksaan genitalia
Pemeriksaan Lab : Biakan ( pada
penyakit menular seksual )
10. Pola Koping /Toleransi Stres
Kemampuan untuk menangani stress dan penggunaan pendukung
Data Subjektif Data Objektif
1.
2.
3.
4.
5.
Stressor sebelumnya
Metode Koping yang di gunakan
(orientasi ego ,dll )
Sistem pendukung dalam mengatasi
stres
Efek penyakit terhadap stres
Nada Suara
1
2.
3.
4.
5.
6.
Interaksi dengan orang sekitar
Berjalan mondar-mandir
Tidak ada kontak mata
Menangis,bersuara
Nilai ansietas ( 1-5 )
Ekspresi
Keperawatan Medikal Bedah 01 Page 9
11. Pola Nilai/kepercayaan
Menggambarkan sistem spiritual nilai dan kepercayaan
Data Subjektif Data Objektif
1.
2.
3.
Agama,Spiritual
Kegiatan keagamaan dan budaya
Ada yang membantu dalam mengatasi
masalah kesehatan
( saudara,keluarga ,perawat )
1.
2.
Usaha untuk mencari bantuan spiritual
( kunjungan pendeta, ibadah dll.)
Bukti melaksanakan nilai dan
kepercayaan ( berdoa di tiap
kesempatan )
2. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan pengkajian data keperawatan yang sering terjadi berdasarkan teori, maka
diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada klien diabetes mellitus yaitu :
a. Kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan
diuresis osmotik.
Kehilangan gastrik berlebihan : diare,muntah
Masukan di batasi : mual.kacau mental
Yang di tandai/di buktikan dengan :
Peningkatan haluaran urine,urine encer
Kelemahan ,haus,penurunan berat badan
Kulit/membran mukosa kering,turgor kulit buruk
Hipotensi .takikardia,pelambatan pengisian kapiler
b. Perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan :
Ketidakcukupan insulin ( penurunan ambilan dan penggunaan glukosa oleh jaringan
mengakibatkan peningkatan metababolisme protein /lemak )
Penurunan masukan oral,anoreksia,mual,lambung penuh,nyeri abdomen,perubahan
kesadaran
Status hipermetabolisme.pelepasan hormon stres ( epinefrin ,kortisol dan hormon
pertumbuhan).proses infeksius.
Kelemahan otot dan kehausan
Keperawatan Medikal Bedah 01 Page 10
Yang di tandai/dibuktikan oleh :
Masukan tidak adekuat,kurang nafsu makan,
Penurunan berat badan ,kelemahan,kelelahan ,tonus otot buruk
c. Resiko tinggi terhadap infeksi yang berhubungan dengan
Hyperglikemia ( kadar glukosa tinggi ),
penurunan fungsi leukosit,gangguan sirkulasi
Infeksi pernafasan yang ada sebelumnya,atau Isk ( infeksi saluran kemih )
Gangguan intregritas kulit
Penyembuhan luka yang lama
d. Resiko tinggi terhadap perubahan persepsi sensori berhubungan dengan
Perubahan kimia endogen
ketidakseimbangan glukosa/insulin dan atau elektrolit.
Perubahan neurovaskuler perifer
e. Kelelahan berhubungan dengan
penurunan produksi energi metabolik
Perubahan Kimia darah : insufisiensi insulin
Peningkatan kebutuhan energi : status hipermetabolik
Yang di tandai/di buktikan dengan :
Kurang energi yang berlebihan
Ketidakmampuan untuk mempertahankan rutinitas biasanya
Penurunan kinerja,kecenderungan untuk kecelakaan
f. Ketidakberdayaan berhubungan dengan
penyakit jangka panjang/progresif yang tidak dapat diobati,
ketergantungan pada orang lain.
Yang di tandai/di buktikan dengan
Penolakan mengekspresikan perasaan sebenarnya,ekspresi tentang mengalami situasi tidak
terkontrol
Apatis,menarik diri,marah
Tidak memantau kemajuan ,tidak berpartisipasi dalam perawatan/pengambilan keputusan.
Keperawatan Medikal Bedah 01 Page 11
Penekanan terhadap penyimpangan /komplikasi fisik meskipun pasien bekerja sama
dengan aturan.
g. Kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan
berhubungan dengan
kurangnya pemajanan/mengingat, kesalahan interpretasi informasi.
Tidak mengenal sumber informasi
Yang di tandai/di buktikan dengan
Pertanyaan meminta informasi
Mengungkapkan masalah
Ketidak akuratan mengikuti instruksi
Terjadinya komplikasi yang dapat di cegah
3. Rencana Keperawatan
a. Kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan
diuresis osmotik.
Kehilangan gastrik berlebihan : diare,muntah
Masukan di batasi : mual.kacau mental
Yang di tandai/di buktikan dengan :
Peningkatan haluaran urine,urine encer
Kelemahan ,haus,penurunan berat badan
Kulit/membran mukosa kering,turgor kulit buruk
Hipotensi .takikardia,pelambatan pengisian kapiler
1. Tujuan /kriteria hasil :
1) Mendemonstrasikan hidrasi adekuat dibuktikan oleh tanda vital stabil, nadi perifer
dapat diraba, turgor kulit dan pengisian kapiler baik, haluaran urine tepat secara
individu, dan kadar elektrolit dalam batas normal.
2. Intervensi :
1.)Pantau tanda-tanda vital. catat adanya perubahan TD ortostatikPantau pola nafas seperti
adanya pernafasan kusmaul ,Kaji frekuensi dan kualitas pernafasan, penggunaan otot
bantu nafas.
Rasional : Hypovolemia dapat dimanifestasikan oleh hipotensi dan takikardia.
Keperawatan Medikal Bedah 01 Page 12
2.)Kaji nadi perifer, pengisian kapiler, turgor kulit, dan membran mukosa.
Rasional : Merupakan indikator dari tingkat dehidrasi, atau volume sirkulasi yang
adekuat.
3.)Pantau masukan dan keluaran, catat berat jenis urine, Pertahankan untuk memberikan
cairan paling sedikit 2500 ml/hari dalam batas yang dapat ditoleransi jantung
Rasional : Memberikan perkiraan kebutuhan akan cairan pengganti, fungsi ginjal, dan
keefektifan dari terapi yang diberikan.
4.)Timbang berat badan setiap hari, Observasi adanya kelelahan yang meningkat, edema,
peningkatan BB, nadi tidak teratur
Rasional : Memberikan hasil pengkajian yang terbaik dari status cairan yang sedang
berlangsung dan selanjutnya dalam memberikan cairan pengganti.
5.)Berikan terapi cairan sesuai indikasi.
Rasional : Tipe dan jumlah dari cairan tergantung pada derajat kekurangan cairan dan
respons pasien secara individual.
6.)Kolaborasi : berikan terapi cairan normal salin dengan atau tanpa dextrosa, pantau
pemeriksaan laboratorium (Ht, BUN, Na, K)
b. Perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan :
Ketidakcukupan insulin ( penurunan ambilan dan penggunaan glukosa oleh jaringan
mengakibatkan peningkatan metababolisme protein /lemak )
Penurunan masukan oral,anoreksia,mual,lambung penuh,nyeri abdomen,perubahan
kesadaran
Status hipermetabolisme.pelepasan hormon stres ( epinefrin ,kortisol dan hormon
pertumbuhan).proses infeksius.
Kelemahan otot dan kehausan
Yang di tandai/dibuktikan oleh :
Masukan tidak adekuat,kurang nafsu makan,
Penurunan berat badan ,kelemahan,kelelahan ,tonus otot buruk
1. Tujuan /kriteria hasil :\
1) Mencerna jumlah kalori/nutrien yang tepat
2) Menunjukkan tingkat energi biasanya
3) Berat badan stabil atau bertambah.
Keperawatan Medikal Bedah 01 Page 13
2. Intervensi :
1.)Tentukan program diet dan pola makan pasien dan bandingkan dengan makanan yang
dapat dihabiskan oleh pasien.
Rasional : Mengidentifikasi kekurangan dan penyimpangan dari kebutuhan terapeutik.
2.) Timbang berat badan setiap hari atau sesuai indikasi.
Rasional : Mengkaji pemasukan makanan yang adekuat (termasuk absorbsi dan
utilisasinya).
3.)Identifikasi makanan yang disukai/dikehendaki termasuk kebutuhan etnik/kultural.
Rasional : Jika makanan yang disukai pasien dapat dimasukkan dalam perencanaan
makan, kerjasama ini dapat diupayakan setelah pulang.
4.)Libatkan keluarga pasien pada perencanaan makan sesuai indikasi.
Rasional : Meningkatkan rasa keterlibatannya; memberikan informasi pada keluarga
untuk memahami nutrisi pasien.
5.)Berikan pengobatan insulin secara teratur sesuai indikasi.
Rasional : Insulin reguler memiliki awitan cepat dan karenanya dengan cepat pula
dapat membantu memindahkan glukosa ke dalam sel.
6.) Auskultasi bising usus, catat adanya nyeri abdomen / perut kembung, mual,
muntahan makanan yang belum sempat dicerna, pertahankan keadaan puasa sesuai
dengan indikasi.
7.) Berikan makanan cair yang mengandung zat makanan (nutrien) dan elektrolit dengan
segera jika pasien sudah dapat mentoleransinya melalui oral.
8.) Kolaborasi melakukan pemeriksaan gula darah,Kolaborasi dengan ahli gizi.
c. Resiko tinggi terhadap infeksi yang berhubungan dengan
Hyperglikemia ( kadar glukosa tinggi ),
penurunan fungsi leukosit,gangguan sirkulasi
Infeksi pernafasan yang ada sebelumnya,atau Isk ( infeksi saluran kemih )
Gangguan intregritas kulit
Penyembuhan luka yang lama
1. Tujuan /kriteria hasil :
1) Mengidentifikasi intervensi untuk mencegah/menurunkan resiko infeksi.
Keperawatan Medikal Bedah 01 Page 14
2) Mendemonstrasikan teknik, perubahan gaya hidup untuk mencegah terjadinya infeksi.
2. Intervensi :
1).Observasi tanda-tanda infeksi dan peradangan.
Rasional : Pasien mungkin masuk dengan infeksi yang biasanya telah mencetuskan
keadaan ketoasidosis atau dapat mengalami infeksi nosokomial.
2).Tingkatkan upaya untuk pencegahan dengan melakukan cuci tangan yang baik pada
semua orang yang berhubungan dengan pasien termasuk pasiennya sendiri.
Rasional : Mencegah timbulnya infeksi silang.
3).Pertahankan teknik aseptik pada prosedur invasif.
Rasional : Kadar glukosa yang tinggi dalam darah akan menjadi media terbaik bagi
pertumbuhan kuman.
4).Berikan perawatan kulit dengan teratur dan sungguh-sungguh.
Rasional : Sirkulasi perifer bisa terganggu yang menempatkan pasien pada
peningkatan resiko terjadinya kerusakan pada kulit/iritasi kulit dan infeksi.
5).Lakukan perubahan posisi, anjurkan batuk efektif dan nafas dalam.
Rasional : Membantu dalam memventilasi semua daerah paru dan memobilisasi sekret.
d. Resiko tinggi terhadap perubahan persepsi sensori berhubungan dengan
Perubahan kimia endogen
ketidakseimbangan glukosa/insulin dan atau elektrolit.
Perubahan neurovaskuler perifer
1. Tujuan /kriteria hasil :
1) Mempertahankan tingkat kesadaran/orientasi.
2) Mengenali dan mengkompensasi adanya kerusakan sensori.
2. Intervensi :
1.)Pantau tanda-tanda vital dan status mental.
Rasional : Sebagai dasar untuk membandingkan temuan abnormal
2.)Panggil pasien dengan nama, orientasikan kembali sesuai dengan kebutuhannya.
Rasional : Menurunkan kebingungan dan membantu untuk mempertahankan kontak
dengan realitas.
3.)Pelihara aktivitas rutin pasien sekonsisten mungkin, dorong untuk melakukan kegiatan
sehari-hari sesuai kemampuannya.
Rasional : Membantu memelihara pasien tetap berhubungan dengan realitas dan
Keperawatan Medikal Bedah 01 Page 15
mempertahankan orientasi pada lingkungannya.
4.)Selidiki adanya keluhan parestesia, nyeri atau kehilangan sensori pada paha/kaki.
Rasional : Neuropati perifer dapat mengakibatkan rasa tidak nyaman yang berat,
kehilangan sensasi sentuhan/distorsi yang mempunyai resiko tinggi terhadap
kerusakan kulit dan gangguan keseimbangan.
e. Kelelahan berhubungan dengan
penurunan produksi energi metabolik
Perubahan Kimia darah : insufisiensi insulin
Peningkatan kebutuhan energi : status hipermetabolik
Yang di tandai/di buktikan dengan :
Kurang energi yang berlebihan
Ketidakmampuan untuk mempertahankan rutinitas biasanya
Penurunan kinerja,kecenderungan untuk kecelakaan
1. Tujuan /kriteria hasil :
1) Mengungkapkan peningkatan tingkat energi.
2) Menunjukkan perbaikan kemampuan untuk berpartisipasi dalam aktivitas yang
diinginkan.
2. Intervensi :
1.)Diskusikan dengan pasien kebutuhan akan aktivitas.
Rasional : Pendidikan dapat memberikan motivasi untuk meningkatkan tingkat aktivitas
meskipun pasien mungkin sangat lemah.
2.)Berikan aktivitas alternatif dengan periode istirahat yang cukup.
Rasional : Mencegah kelelahan yang berlebihan.
3.)Pantau nadi, frekuensi pernafasan dan tekanan darah sebelum/sesudah melakukan
aktivitas.
Rasional : Mengindikasikan tingkat aktivitas yang dapat ditoleransi secara fisiologis.
4.)Tingkatkan partisipasi pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari sesuai toleransi.
Rasional : Meningkatkan kepercayaan diri/harga diri yang positif sesuai tingkat aktivitas
yang dapat ditoleransi.
f. Ketidakberdayaan berhubungan dengan
penyakit jangka panjang/progresif yang tidak dapat diobati,
Keperawatan Medikal Bedah 01 Page 16
ketergantungan pada orang lain.
Yang di tandai/di buktikan dengan
Penolakan mengekspresikan perasaan sebenarnya,ekspresi tentang mengalami situasi tidak
terkontrol
Apatis,menarik diri,marah
Tidak memantau kemajuan ,tidak berpartisipasi dalam perawatan/pengambilan keputusan.
Penekanan terhadap penyimpangan /komplikasi fisik meskipun pasien bekerja sama
dengan aturan.
1. Tujuan /kriteria hasil :
1) Mengakui perasaan putus asa
2) Mengidentifikasi cara-cara sehat untuk menghadapi perasaan.
3) Membantu dalam merencanakan perawatannya sendiri dan secara mandiri mengambil
tanggung jawab untuk aktivitas perawatan diri.
2. Intervensi :
1.)Anjurkan pasien/keluarga untuk mengekspresikan perasaannya tentang perawatan di
rumah sakit dan penyakitnya secara keseluruhan.
Rasional : Mengidentifikasi area perhatiannya dan memudahkan cara pemecahan
masalah.
2.)Tentukan tujuan/harapan dari pasien atau keluarga.
Rasional : Harapan yang tidak realistis atau adanya tekanan dari orang lain atau diri
sendiri dapat mengakibatkan perasaan frustasi.kehilangan kontrol diri dan
mungkin mengganggu kemampuan koping.
3.)Berikan dukungan pada pasien untuk ikut berperan serta dalam perawatan diri sendiri
dan berikan umpan balik positif sesuai dengan usaha yang dilakukannya.
Rasional : Meningkatkan perasaan kontrol terhadap situasi.
4.)Berikan dukungan pada pasien untuk ikut berperan serta dalam perawatan diri sendiri.
Rasional : Meningkatkan perasaan kontrol terhadap situasi.
g. Kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan
berhubungan dengan
kurangnya pemajanan/mengingat, kesalahan interpretasi informasi.
Tidak mengenal sumber informasi
Yang di tandai/di buktikan dengan
Keperawatan Medikal Bedah 01 Page 17
Pertanyaan meminta informasi
Mengungkapkan masalah
Ketidak akuratan mengikuti instruksi
Terjadinya komplikasi yang dapat di cegah
1. Tujuan /kriteria hasil :
1) Mengungkapkan pemahaman tentang penyakit.
2) Mengidentifikasi hubungan tanda/gejala dengan proses penyakit dan menghubungkan
gejala dengan faktor penyebab.
3) Dengan benar melakukan prosedur yang perlu dan menjelaskan rasional tindakan.
2. Intervensi :
1.)Ciptakan lingkungan saling percaya
Rasional : Menanggapai dan memperhatikan perlu diciptakan sebelum pasien bersedia
mengambil bagian dalam proses belajar.
2.)Diskusikan dengan klien tentang penyakitnya.
Rasional : Memberikan pengetahuan dasar dimana pasien dapat membuat pertimbangan
dalam memilih gaya hidup.
3.)Diskusikan tentang rencana diet, penggunaan makanan tinggi serat.
Rasional : Kesadaran tentang pentingnya kontrol diet akan membantu pasien dalam
merencanakan makan/mentaati program.
4.)Diskusikan pentingnya untuk melakukan evaluasi secara teratur dan jawab pertanyaan
pasien/orang terdekat.
Rasional : Membantu untuk mengontrol proses penyakit dengan lebih ketat.
Keperawatan Medikal Bedah 01 Page 18
Daftar Pustaka
1) Arjatmo Tjokronegoro. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu.Cet 2. Jakarta : Balai
Penerbit FKUI, 2002
2) Carpenito, Lynda Juall, Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 6 alih bahasa
YasminAsih, Jakarta : EGC, 1997.
3) Doenges, Marilyn E, Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien edisi 3 alih bahasa I Made Kariasa, Ni Made
Sumarwati, Jakarta : EGC, 1999.
4) Ikram, Ainal, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam : Diabetes Mellitus Pada Usia Lanjut jilid I
Edisi ketiga, Jakarta : FKUI, 1996.
5) Luecknote, Annette Geisler, Pengkajian Gerontologi alih bahasa Aniek Maryunani,
Jakarta:EGC, 1997.
6) Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester, Yasmin
asih, Jakarta : EGC, 2002.
Keperawatan Medikal Bedah 01 Page 19