Fome

22
UPAYA PENDEKATAN KELUARGA TERHADAP Sdr. Z DALAM MENANGANI PERMASALAHAN PENDERITA DERMATITIS ALERGIKA TAHAP I. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA Nama kepala keluarga : Sdr. Z (29 tahun) Alamat : Perum Korpri, Jln. Bulusan 6 no. 36 Bentuk keluarga : nuclear family Tabel 1. Daftar anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah No . Nama Kedudukan L/ P Umur Pendidik an Pekerjaa n Pasie n Keterang an 1. Tn. E Kepala keluarga L 56 th S3 Dosen - - 2. Ny. Y Istri P 55 th D3 PNS - - 3. Sdr. Z Anak L 29 th S1 Wiraswas ta Pasie n Dermatit is Alergika 4. Sdr. Za Anak P 24 th S1 Wiraswas ta - - Kesimpulan tahap I : Di dalam keluarga Sdr. Z berbentuk nuclear family didapatkan pasien atas nama Sdr. Z usia 29 tahun, pendidikan S1, bekerja sebagai wirausaha dengan dermatitis alergika. TAHAP II. STATUS PASIEN A. IDENTITAS PENDERITA Nama : Sdr. Z Umur : 29 tahun 1

description

Fome IKK

Transcript of Fome

UPAYA PENDEKATAN KELUARGA TERHADAP Sdr. ZDALAM MENANGANI PERMASALAHAN PENDERITADERMATITIS ALERGIKA

TAHAP I. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGANama kepala keluarga: Sdr. Z (29 tahun)Alamat: Perum Korpri, Jln. Bulusan 6 no. 36Bentuk keluarga: nuclear familyTabel 1. Daftar anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumahNo.NamaKedudukanL/PUmurPendidikanPekerjaanPasienKeterangan

1.Tn. EKepala keluargaL56 thS3Dosen--

2.Ny. YIstriP55 thD3PNS--

3.Sdr. ZAnakL29 thS1WiraswastaPasienDermatitis Alergika

4.Sdr. ZaAnakP24 thS1Wiraswasta--

Kesimpulan tahap I :Di dalam keluarga Sdr. Z berbentuk nuclear family didapatkan pasien atas nama Sdr. Z usia 29 tahun, pendidikan S1, bekerja sebagai wirausaha dengan dermatitis alergika.

TAHAP II. STATUS PASIENA. IDENTITAS PENDERITANama: Sdr. ZUmur: 29 tahunJenis kelamin: Laki-lakiPekerjaan: WirausahaPendidikan: S1Status perkawinan : belum menikahAgama: IslamAlamat: Perum Korpri, Jln. Bulusan VI no. 36`Suku: JawaTanggal periksa: 9 Januari 2015

B. ANAMNESIS1. Keluhan UtamaGatal-gatal2. Riwayat Penyakit Sekarang Pasien mengeluh gatal-gatal pada kedua lengan dan tungkai kaki sejak 5 hari sebelum datang ke klinik. Gatal timbul setelah makan kepiting, dirasakan terus menerus. Bila gatal kebiasaan digaruk. Tidak perih. Bila kena keringat tidak bertambah gatal. Tidak ada demam.3. Riwayat Penyakit DahuluRiwayat tekanan darah tinggi: disangkalRiwayat sakit gula: disangkalRiwayat sakit jantung: disangkalRiwayat sakit ginjal: disangkalRiwayat alergi: diakui 1tahun lalu setelah makan telurRiwayat mondok: disangkalRiwayat asma: disangkal4. Riwayat Penyakit KeluargaRiwayat tekanan darah tinggi: disangkalRiwayat sakit gula: disangkalRiwayat sakit jantung: disangkalRiwayat asma: diakui (adik kandung)5. Riwayat KebiasaanRiwayat merokok: disangkalRiwayat minum alkohol: disangkalRiwayat olahraga teratur: disangkal6. Riwayat Sosial Ekonomi Pasien adalah seorang wiraswasta di bidang peternakan dan makanan. Pasien tinggal serumah dengan orang tuanya namun sudah berpenghasilan sendiri dengan penghasilan di atas Rp 1.500.000,00 perbulan. Tidak memiliki asuransi kesehatan.

7. Riwayat GiziPasien makan 2-3 kali sehari dengan nasi, sayur, lauk pauk (tahu, tempe, ikan). Gizi kesan cukup.C. PEMERIKSAAN FISIK1. Tanda VitalTekanan darah: 120/80 mmHgNadi: 88 kali permenitFrekuensi nafas: 20 kali permenitSuhu: 36,5C2. Status GiziBB = 75 kgTB = 170 cmIMT= = = 24,22 kg/ (normoweight)3. Mata: dalam batas normal4. Leher: dalam batas normal5. Jantung: dalam batas normal6. Pulmo: dalam batas normal7. Abdomen: dalam batas normal8. Ekstremitas: dalam batas normal9. Status neurologis: dalam batas normal10. Status dermatologis: Inspeksi : UKK = makula, eritema, papul, krusta,Lokasi: Kedua lengan dan tungkai kakiDistribusi: regionalKonfigurasi : diskret, batas tegasPalpasi : sensoris +/+ , perabaan kasar.D. RESUMEPasien mengeluh gatal-gatal pada kedua lengan dan tungkai kaki sejak 5 hari sebelum datang ke klinik. Gatal timbul setelah makan kepiting, dirasakan terus menerus. Bila gatal kebiasaan digaruk. Bila kena keringat tidak bertambah gatal. Tidak perih. Tidak ada demam. 1 tahun yang lalu pasien mengeluh hal serupa setelah makan telur. Pada pemeriksaan fisik terhadap pasien, didapatkan makula, eritema, papul, dan krusta,. Konfigurasi diskret, batas tegas. Distribusi regional pada kedua lengan dan tungkai kaki. Palpasi sensoris +/+ , perabaan kasar.

PATIENT CENTERED DIAGNOSIS1. Diagnosis HolistikSdr Z usia 29 tahun nuclear family, keluarga cukup harmonis dan anggota masyarakat biasa. Pasien adalah anak pertama dari dua bersaudara. status gizi normal. Status ekonomi cukup.2. Diagnosis BiologisDermatitis Alergika3. Diagnosis PsikologisHubungan antar anggota keluarga akrab dan saling mendukung.4. Diagnosis Sosial, Ekonomi, BudayaPenderita merupakan anggota masyarakat biasa dan hubungan dengan masyarakat sekitar berjalan baik.

PENATALAKSANAAN1. Non medikamentosa Edukasi pada penderita tentang dermatitis alergika Menghindari faktor alergen Olahraga teratur Istirahat cukup Mengurangi stress Menjaga kebersihan badan

2. MedikamentosaDextafen 3 x 1 tablet perhari setelah makanBetasin cream 2 x 1 perhari (pagi & sore)

FLOW SHEETNama: Sdr. Z (29 tahun)Diagnosis: dermatitis alergikaTabel 2. Flowsheet penderitaTanggalTanda VitalKeluhanRencana TerapiTarget

9/2/2015Tensi : 120/80 mmHgNadi : 88x/menitRR : 20x/menitSuhu : 36,5CGatal- gatal pada kedua lengan dan tungkai kakiMedikamentosa : Dextafen 3 x 1 tablet perhari setelah makan Betasin cream 2 x 1 perhari (pagi & sore)Non medikamentosa : Menghindari faktor alergen Berolahraga dengan teratur Istirahat cukup mengurangi stress edukasi pada penderita tentang dermatitis alergika.Perbaikan UKK

TAHAP III. IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA1. FUNGSI HOLISTIKa. Fungsi BiologisKeluarga terdiri atas bapak (Tn.E 56 tahun), ibu (Ny.Y 55 tahun), dan dua orang anak (Sdr.Z 29 tahun, Sdri.Za 24 tahun) tinggal bersama dalam satu rumah.b. Fungsi PsikologisPasien tinggal di rumahnya bersama kedua orang tua dan seorang adik perempuan. Hubungan pasien dengan keluarga baik dan sangat dekat. Pasien merupakan wirausaha peternakan dan makanan. Pasien sering keluar kota untuk mengurus usahanya. Pasien terkadang merasa kelelahan dengan rutinitas usahanya tersebut.c. Fungsi SosialPenderita dan keluarga hanya sebagai anggota masyarakat biasa. Hubungan dengan masyarakat sekitar baik dan cukup aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.d. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan KebutuhanPenderita bekerja sebagai wirausaha peternakan dan makanan dengan penghasilan di atas Rp 1.500.000,00 perbulan. Kebutuhan dapat terpenuhi dengan cukup baik.e. Fungsi Penguasaan Masalah dan Kemampuan BeradaptasiKomunikasi anggota keluarga berlangsung baik, permasalahan diselesaikan dengan cara dimusyawarahkan bersama-sama.

2. FUNGSI FISIOLOGISTabel 3. APGAR score keluarga Sdr. ZKodeAPGARTn.ENy.YSdr.ZSdri.Za

ASaya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya mendapat masalah.2222

PSaya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya.2222

GSaya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru.2111

ASaya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll.2222

RSaya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama.2222

Total (kontribusi)10999

Rata-rata APGAR score keluarga Tn.P = 10 + 9 +9 + 9 = 9,25 4Kesimpulan : Fungsi fisiologis keluarga Sdr.Z = baik

3. FUNGSI PATOLOGISTabel 4. Fungsi Patologis SCREEM keluarga Tn.TSumberPatologiKeterangan

SocialInteraksi sosial cukup, aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.-

CulturalKepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik, banyak tradisi budaya yang masih diikuti.-

ReligionBeragama dan memiliki pemahaman terhadap ajaran agama, ketaatan ibadah cukup baik-

EconomicPenghasilan keluarga cukup ( di atas UMR)-

EducationTingkat pendidikan keluarga baik (menempuh wajib belajar 9 tahun)-

MedicalKesadaran tentang pentingnya kesehatan cukup baik. Jika sakit pasien segera berobat ke dokter, puskesmas, rumah sakit.-

Kesimpulan : keluarga Sdr. Z tidak memiliki fungsi patologis.

4. Tn. ENy.RNy. YSdri ZaSdr. Z: laki-laki, perempuan meninggal: pasien: tinggal serumah: laki-laki: perempuanGENOGRAM

Diagram 1. Genogram keluarga Sdr. ZKeterangan :

Kesimpulan Genogram :Berdasarkan genogram di atas, penyakit dermatitis alergika yang diderita oleh Sdr. Z tidak diturunkan dari keluarganya

5. POLA INTERAKSI KELUARGA

Keterangan : : Hubungan baik : Hubungan tidak baikTn. ENy.YSdr. ZSdri. Za

Diagram 2. Pola interaksi keluarga Sdr. ZKesimpulan : Pola interaksi 2 arah antar anggota keluarga berjalan baik dan harmonis.

6. FAKTOR PERILAKUa. Pengetahuan Pendidikan keluarga penderita baik, bersekolah hingga lulus sarjana. Keluarga menyadari arti penting kesehatan. Pengetahuan pasien tentang kesehatan dan pola hidup sehat cukup baik tetapi masih harus ditingkatkan.b. SikapPasien dan keluarganya memiliki kesadaran pentingnya kesehatan namun belum menerapkan pola hidup sehat dapat dilihat antara lain dengan tidak adanya kebiasaan olah raga setiap hari.c. Tindakan Penderita dan keluarga cukup menyadari pentingnya arti hidup sehat karena setiap ada anggota keluarga yang sakit akan diperiksakan ke dokter praktek atau puskesmas.

7. FAKTOR NON PERILAKUa. Lingkungan Rumah yang ditempati oleh keluarga Sdr. Z sudah cukup memadai. Keadaan di dalam dan di luar rumah cukup bersih, sampah dibuang pada tempat sampah, sumber air terjaga kebersihannya, sanitasi baik, pencahayaan dan ventilasi cukup. Kondisi rumah juga rapi dan di halaman terdapat beberapa pot tanaman hias dan pepohonan yang cukup rindang.b. Keturunan Tidak terdapat faktor keturunan yang berkaitan dengan penyakit pasien sekarang. c. Pelayanan Kesehatan Unit pelayanan kesehatan tersedia dengan baik. Apabila ada anggota keluarga yang sakit langsung berobat ke puskesmas/klinik atau dokter yang praktek di sekitar tempat tinggal penderita.

8. LINGKUNGAN INDOOR Keluarga Sdr. Z tinggal di sebuah rumah berukuran 20x10 m2 dengan posisi rumah menghadap ke Selatan. Rumah tertata rapi terdiri atas ruang tamu yang cukup luas, tiga kamar tidur, ruang keluarga yang dilengkapi TV, ruang makan, dapur, dan satu kamar mandi dengan WC jongkok. Dinding rumah terbuat dari batu bata yang sudah dicat. Lantai rumah semuanya telah dilapisi keramik. Atap rumah terbuat dari genteng dan ditutupi langit-langit. Rumah penderita juga dilengkapi dua pintu keluar, yaitu pintu depan, pintu samping. Ventilasi dan pencahayaan cukup baik. Masing-masing kamar sudah memiliki ranjang dan kasur yang layak. Perabotan rumah tangga cukup. Secara keseluruhan kebersihan rumah cukup baik. Sehari-hari keluarga memasak menggunakan kompor gas. Sumber air berasal dari PAM.

9. LINGKUNGAN OUTDOOR Rumah penderita terletak di pinggir jalan dengan halaman yang cukup luas dan ada pagar. Di halaman depan terdapat satu pohon mangga dan beberapa pot tanaman hias. Di depan rumah terdapat tempat untuk membuang sampah. Di sebelah kanan dan kiri berdekatan dengan rumah tetangga. Di depan rumah terdapat selokan dengan aliran lancar.

DENAH RUMAH

URTKKkmHalaman depanKRKRMDGT

Jalan Kampung

Keterangan:T: TerasRT: Ruang TamuK: kamarD: DapurRK: Ruang keluargaG: Garasikm: kamar mandi: pintu: pagar

RESUME IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA1. Fungsi Holistik (biopsikososial): baik2. Fungsi Fisiologis (APGAR): baik3. Fungsi Patologis (SCREEM): tidak ada4. Fungsi Genogram Keluarga: tidak ada penyakit yang diturunkan5. Fungsi Pola Interaksi Keluarga: baik6. Fungsi Perilaku Keluarga: cukup7. Fungsi Non Perilaku Keluarga: baik8. Fungsi Lingkungan Indoor: baik9. Fungsi Lingkungan Outdoor: baik

DAFTAR MASALAH1. Masalah MedisDermatitis Alergika2. Masalah Nonmedisa. Kurangnya pengetahuan penderita dan keluarganya tentang dermatitis alergika.b. Diet dan gaya hidup tidak sehat yaitu kurang memperhatikan apa yang dimakan.PRIORITAS MASALAHTabel 5. Matrikulasi masalah untuk memilih prioritas masalahNo.Daftar MasalahITRJumlahIxTxR

PSSBMnMoMa

1.Kurangnya pengetahuan penderita dan keluarganya tentang dermatitis alergika.555344424.000 (I)

2.Diet dan gaya hidup tidak sehat yaitu kurang memperhatikan apa yang dimakan.554344419.200 (II)

Keterangan :I: Importancy (pentingnya masalah)P: Prevalence (besarnya masalah)S: Severity (akibat yang ditimbulkan oleh masalah)SB: Social Benefit (keuntungan sosial karena selesainya masalah)T: Technology (tehnologi yang tersedia)R: Resources (sumber daya yang tersedia)Mn: Man (tenaga yang tersedia)Mo: Money (sarana yang tersedia)Ma: Material (pentingnya masalah)

DIAGRAM PERMASALAH PASIEN

Sdr. Z 29 tahun dengan Dermatitis alergiI. Kurangnya pengetahuan II. Diet dan gaya hidup tidak sehat.

TAHAP IV. HUBUNGAN KURANGNYA PENGETAHUAN PASIEN TENTANG DERMATITIS ALERGIKAAlergi merupakan suatu keadaan yang disebabkan oleh reaksi imunologik spesifik yang ditimbulkan oleh alergen sehingga terjadi gejala-gejala patologik yang reaksinya berbeda-beda bagi setiap individu. Banyak hal yang dapat menimbulkan reaksi alergi dari tubuh. Diantaranya adalah : Faktor genetika yaitu dari keturunan Faktor makanan (seperti susu, telur, udang, ikan, kacang-kacangan) Faktor fisik (kelelahan, stress) Faktor lingkungan (debu rumah, spora jamur, serbuk sari, asap kendaraan, obat, asap rokok, bau cat) Faktor cuaca (udara panas, udara lembab, perubahan cuaca) Serangga (seperti semut, nyamuk, tawon, ulat)Gejala yang ditimbulkan setelah bahan tersebut memasuki tubuh antara lain : Pada sistem pernafasan. Gejala alergi pada sistem pernafasan adalah batuk, pilek, hidung tersumbat, bersin, sesak nafas, mengi, mimisan, sakit telinga, telinga kemerahan, tenggorokan gatal dan sesak nafas. Pada sistem pencernaan.Gejala alergi terjadi terhadap sistem pencernaan : nyeri perut, diare, sulit buang air besar, kembung dan sering kentut. Pada kulit. Gejala alergi pada kulit bisa gatal, kulit merah bintik-bintik, kulit menebal, kulit menjadi kebiruan / hitam, bibir menjadi bengkak.

Pada mata. Gejala alergi pada mata adalah : mata gatal, mata merah, mata berair, mata belekan, warna kehitaman di bawah mata, bintitan.Pengetahuan tentang penyakit yang diderita pasien sangatlah penting guna mencegah reaksi alergen berulang. Edukasi yang diberikan adalah menghindari faktor alergen dan menjaga kebersihan badan.

TAHAP V. SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN Diagnosis Holistik :1. Diagnosis BiologisDermatitis Alergika2. Diagnosis PsikologisPenderita tidak memiliki beban pikiran maupun mental akan penyakitnya. Hubungan antar anggota keluarga harmonis dan saling mendukung.3. Diagnosis SosialHubungan dengan masyarakat sekitar berjalan baik maupun jarang mengikuti kegiatan sekitar rumah. Kondisi lingkungan dan rumah cukup sehat. Pendidikan pasien dan keluarga cukup baik. Pasien menyadari arti pentingnya kesehatan. Kebutuhan dirinya dan keluarganya dapat dipenuhi dengan baik. B. SARANSaran KomprehensifSaran yang dapat diberikan kepada penderita dan keluarganya adalah sebagai berikut:1. PromotifEdukasi kepada pasien dan keluarga mengenai faktor resiko dan gejala dermatitis alergika yang diderita Sdr. Z sehingga dapat menghindari reaksi berulang.2. Preventif Menghindari faktor alergen Berolahraga dengan teratur Istirahat cukup Mengurangi stress3. Kuratif Dextafen 3 x 1 tablet perhari setelah makan Betasin cream 2 x 1 perhari (pagi & sore)4. RehabilitatifMenjaga kebersihan badan

DAFTAR PUSTAKA

1. Sudoyo, Arif W dkk. Ilmu penyakit Dalam jilid I edisi 1V. Jakarta:Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 20062. Mansjoer, Arif dkk. Kapita Selekta Kedokteran edisi ketiga jilid 1. Jakarta: Medika Aesculapicus, 2005

LAMPIRAN GAMBAR

Tampak depan Ruang Tamu

Dapur Kamar mandi1