Fome Diare
-
Upload
choirul-wiza -
Category
Documents
-
view
238 -
download
0
description
Transcript of Fome Diare
BAB I
PENDAHULUAN
Diare masih merupakan salah satu penyebab utama morbilitas dan mortalitas
anak di negara yang sedang berkembang. Dalam berbagai hasil Survei kesehatan
Rumah Tangga diare menempati kisaran urutan ke-2 dan ke-3 berbagai penyebab
kematian bayi di Indonesia. Sebagian besar diare akut disebabkan oleh infeksi.
Banyak dampak yang terjadi karena infeksi seluran cerna antara lain pengeluaran
toksin yang dapat menimbulkan gangguan sekresi dan reabsorpsi cairan dan
elektrolit dengan akibat dehidrasi, gangguan keseimbangan elektrolit dan
keseimbangan asam basa. Invasi dan destruksi sel epitel, penetrasi ke lamina
propria serta kerusakan mikrovili dapat menimbulkan keadaan maldiges dan
malabsorpsi2. Bila tidak mendapatkan penanganan yang adekuat pada akhirnya
dapat mengalami invasi sistemik.
Secara umum penanganan diare akut ditujukan untuk mencegah
/menanggulangi dehidrasi serta gangguan keseimbangan elektrolit dan asam basa,
kemungkinan terjadinya intolerasi, mengobati kausa diare yang spesifik,
mencegah dan menanggulangi gangguan gizi serta mengobati penyakit penyerta.
Untuk melaksanakan terapi diare secara komprehensif, efisien dan efekstif harus
dilakukan secara rasional. Pemakaian cairan rehidrasi oral secara umum efektif
dalam mengkoreksi dehidrasi. Pemberian cairan intravena diperlukan jika terdapat
kegagalan oleh karena tingginya frekuensi diare, muntah yang tak terkontrol dan
terganggunya masukan oral oleh karena infeksi. Beberapa cara pencegahan
dengan vaksinasi serta pemakaian probiotik telah banyak diungkap dan
penanganan menggunakan antibiotika yang spesifik dan antiparasit.
1
Klinik Dokter Keluarga FK UNISMA No. RM :
Berkas Pembinaan Keluarga Nama pasien : An.A
PKM Wonokerto Nama KK : Tn.P
KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA
Nama Kepala Keluarga : Tn.P
Alamat lengkap : Jln Karang ampel DAU
Bentuk Keluarga : Nuclear family
Tabel 1. Daftar Anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah
No Nama Status L/P
Umur Pendidikan Pekerjaan Pasien Klinik
Ket
1 Tn.M Ayah L 27 th SMA Swasta T -
2 Ny .S Ibu P 31 th SMA IRT T -
3. An.F Anak L 5 th - - Y Diare
Sumber : Data Primer, 18 Agustus 2015
Kesimpulan :
Dalam keluarga TnP yang berbentuk Nuclear family, An.A laki-laki umur
5 tahun, sebagai penderita Gastroenteritis akut
2
BAB II
STATUS PENDERITA
A. ANAMNESIS
1. Identitas Penderita
Nama : An.A
Umur : 5 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : -
Pendidikan : -
Agama : Islam
Alamat : Jl. Karang ampel DAU
Status Pernikahan : -
Suku : Jawa
Tanggal periksa : 17 Agustus 2015
Alloanamnesis diperoleh dari ibu penderita tanggal 18 Agustus 2015
2. Keluhan Utama : Mencret
3. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke RSI UNISMA pada jam 12 malam tanggal 17 Agustus
2015 dibawa oleh ibunya dengan keluhan mencret 4 kali/hari sejak kemarin,
tinja cair lebih banyak cairan dari pada ampas, sekali BAB kurang lebih ¼ gelas
aqua, warna tinja kuning (+), lendir (-), darah (-), bau busuk (+), mual (-)
kadang-kadang muntah (+), muntah berhenti setelah mendapatkan pengobatan
di RSI. Batuk (-), pilek (-). Pasien juga mengalami panas. Panas timbul sehari
sebelum mencret. Panas sumer-sumer dan dirasakan terus menerus, Pasien tidak
tampak tampak rewel, tidak tampak kehausan. Buang air kecil pasien lancar,
berwarna kuning jernih, sehari 4-5 kali/hari, masing masing kurang lebih 1/4
gelas aqua.
4. Riwayat Penyakit Dahulu:
Riwayat alergi
a. Susu : disangkal
b. Makanan : disangkal
3
c. Obat : disangkal
Riwayat penyakit serupa : (+)
Riwayat asma : disangkal
Riwayat mondok : disangkal
Riwayat cacingan : disangkal
Riwayat operasi : disangkal
Riwayat kejang : disangkal
5. Riwayat Penyakit Keluarga dan Lingkungan
Riwayat penyakit serupa : disangkal
Riwayat alergi : disangkal
Riwayat asma : disangkal
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
- Ayah : baik
- Ibu : baik
7. Pemeliharaan Kehamilan dan Kelahiran
- Pemeriksaan di bidan puskesmas
- Frekuensi : trimester I : 1 x / bulan
trimester II : 2 x / bulan
trimester III : 4 x / bulan
- Keluhan selama kehamilan : sakit-sakitan
8. Riwayat Kelahiran
Lahir cukup bulan di tolong bidan, BBL lupa ,spontan, menangis kuat.
9. Riwayat Imunisasi
Anak tidak mendapatkan 3 imunisasi (ibu lupa imunisasi apa)
10. Perkembangan Anak
Motorik Kasar
Mengangkat kepala : 3 bulan
Tengkurap kepala tegak : 4 bulan
Duduk sendiri : 6 bulan
Berdiri sendiri : 9 bulan
Bahasa
4
Bersuara “aah/ooh” : 2,5 bulan
Berkata (tidak spesifik) : 6 bulan
Motorik halus
Memegang benda : 3,5 bulan
Personal sosial
Tersenyum : 1 bulan
Mulai makan : 4,5 bulan
Tepuk tangan : 10 bulan
Kesan : pertumbuhan dan perkembangan baik sesuai usia
11. Riwayat Makan Minum Anak
1. Usia 0-4 bulan : ASI diberikan sejak lahir, sampai pasien berumur 1 bulan.
ASI diberikan tiap kali menangis kurang lebih 8-10x sehari, lama
menyusui 10 menit, bergantian payudara kanan dan kiri, sesudah disusui
anak tertidur. Penghentian ASI pada usia 1 bulan oleh karena ibu pasien
bekerja.
2. Susu formula diberikan sejak usia pasien 1 bulan sampai sekarang 9 bulan.
3. Makanan padat dan bubur : bubur susu diberikan pada usia 6 bulan,
diberikan 3x sehari sebanyak setengah bungkus sachet bubur susu.
12. Keluarga Berencana
Ibu mengikuti program KB
13. Riwayat Kebiasaan
Riwayat pengisian waktu luang : bermain dengan teman sebayanya
Riwayat olahraga : tidak pernah olahraga
14. Riwayat Psiko Sosio Ekonomi
Penderita anak satu-satunya dari pasangan suami istri Ny.S dan Tn.P.
Penderita tinggal bersama dengan kedua orang tuanya. Ayah penderita
bekerja sebagai pegawai swasta sedangkang ibu panderita hanya seorang
ibu rumah tangga.
5
15. Riwayat Gizi.
Penderita makan sehari-hari biasanya 3 kali sehari. Penderita biasanya
makan dengan nasi sepiring, dan lauk pauk seperti telur, tahu-tempe,
ayam dan jarang daging, kadang makan buah-buahan. Pasien tidak suka
sayur dan minum air putih.
16. Anamnesis Sistem
a. Kulit : Warna kulit sawo matang, kulit gatal (-)
b. Kepala : Sakit kepala (-), pusing (-), rambut kepala tidak rontok,
luka pada kepala (-), benjolan/borok di kepala (-)
c. Mata : Pandangan mata berkunang-kunang (-), penglihatan kabur
(-), air mata (>/>).
d. Hidung : Tersumbat (-), mimisan (-)
e. Telinga : Pendengaran berkurang (-), berdengung (-), keluar cairan
(-)
g. Mulut : Sariawan (-), mulut kering (+)
h. Tenggorokan : Sakit menelan (-), serak (-)
i. Pernafasan : Sesak nafas (-), mengi (-), batuk (-)
j. Kardiovaskuler : Berdebar-debar (-), nyeri dada (-), ampeg (-)
k. Gastrointestinal : Mual (-), muntah (+) 1x, diare (+) 4x/hari tinja cair lebih
banyak cairan dari pada ampas, sekali BAB kurang lebih
¼ gelas aqua, warna tinja kuning (+), lendir (-), darah (-),
bau busuk (+), mual (-), nafsu makan menurun (+), nyeri
perut (-)
l. Genitourinaria : BAK lancar, 4-5 kali/hari warna dan jumlah biasa
m.Neuropsikiatri : Neurologik : kejang (-), lumpuh (-)
Psikiatrik : emosi stabil, mudah marah (-)
n. Muskuloskeletal : Kaku sendi (-), nyeri tangan (+), nyeri kaki (-), nyeri otot
(-), lemas (+)
o. Ekstremitas : Atas sebelah kiri : bengkak (-), luka dan nyeri (-)
Atas sebelah kanan : bengkak (-), luka dan nyeri (-)
Bawah sebelah kiri : bengkak (-), luka (-), nyeri (-)
Bawah sebelah kanan: bengkak (-), luka (-), sakit (-)
6
B. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
Tampak lemas, kesadaran compos mentis (GCS E4V5M6), status gizi kesan
cukup
2. Tanda Vital
Tanda Vital
Tensi : 100/70 mmHg
Nadi : 84 x/menit, reguler, isi cukup
Pernafasan : 28x/menit, reguler
Suhu : 37,5oC
BB : 14 kg TB : 110 cm
3. Kulit Warna : Sawo matang, ikterik (-), sianosis (-)
4. Kepala : Bentuk mesocephal, tidak ada luka, rambut tidak
mudah dicabut, atrofi m. Temporalis (-), makula (-),
papula (-), nodula (-), kelainan mimik wajah/bells
palsy (-)
5. Mata : Conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil
isokor (3mm/3mm), reflek kornea (+/+), warna
kelopak (coklat kehitaman), katarak (-/-),
radang/conjunctivitis/uveitis (-/-), mata cowong (-)
6. Hidung : Nafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis(-),
deformitas hidung (-), hiperpigmentasi (-), sadle
nose (-)
7. Mulut : Bibir pucat (-), bibir kering (-), lidah kotor (-), papil
lidah atrofi (-), tepi lidah hiperemis (-), tremor (-)
8. Telinga : Nyeri tekan mastoid (-), sekret (-), pendengaran
berkurang (-), cuping telinga dalam batas normal
9. Tenggorokan : Tonsil membesar (-), pharing hiperemis (-)
10. Leher : JVP (5+2) cmH2O tidak meningkat, trakea
ditengah, pembesaran kelenjar tiroid (-),
pembesaran kelenjar limfe (-), lesi pada kulit (-)
7
11. Thoraks
Simetris, retraksi interkostal (+), retraksi suprasternal (+)
- Cor :I : Ictus cordis tak tampak
P : Ictus cordis tak kuat angkat
P : Batas kiri atas : SIC II Linea parasternalis Sinistra
Batas kiri bawah : SIC IV Linea Mid clavicularis sinistra
Batas kanan atas : SIC II Linea parasternalis Dextra
Batas kanan bawah : SIC IV Linea parasternalis Dextra
Batas jantung kesan tidak melebar
A: BJ I–II intensitas normal, regular, bising (-)
- Pulmo: (depan dan belakang)
I : Pengembangan dada kanan = kiri
P : Fremitus raba kanan = kiri
P : Sonor / sonor
A: Suara dasar vesikuler (+ /+)
suara tambahan RBK (-/-), wheezing ekspiratoar(-/-), ekspirasi
memanjang
12. Abdomen
I :Dinding perut sejajar dengan dinding dada, venektasi (-)
P :Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tak teraba
P :Timpani
A :Peristaltik (+) meningkat
13. Sistem Collumna Vertebralis
I :Deformitas (-), skoliosis (-), kiphosis (-), lordosis (-)
P :Nyeri tekan (-)
P :NKCV (-/-)
14. Ektremitas: palmar eritema (-/-), jari tabuh (-/-)
akral dingin oedem
+ + - - + + - -
15. Sistem genetalia: Dalam batas normal
16. Pemeriksaan Neurologik
8
Fungsi Luhur : Dalam batas normal
Fungsi Vegetatif : Dalam batas normal
Fungsi Sensorik : Dalam batas normal
Fungsi motorik :K 5 5 T N N RF 2 2 RP - -
5 5 N N 2 2 - -17. Pemeriksaan Psikiatrik
Penampilan : Sesuai umur, perawatan diri cukup
Kesadaran : Kualitatif tidak berubah; kuantitatif compos mentis
Afek : Appropriate
Psikomotor : Normoaktif
Proses pikir : Bentuk :realistik
Isi : waham (-), halusinasi (-), ilusi (-)
Arus : koheren
Insight : Baik
C. RESUME
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak lemas, compos
mentis, status gizi kesan kurang. Tanda vital T : 110/80 mmHg, N :
120x/menit regular isi cukup, RR : 40 x/menit cepat dan dalam, S : 37,5oC.
Pemeriksaan abdoment di auskultasi peristaltik (+) meningkat.
D. Diagnosa Kerja
Diare akut
E. PENATALAKSANAAN
Non Medika mentosa
- Menjaga higienitas diri.
- Mencuci tangan sebelum makan dan setelah BAB
- Menutup makanan dengan tudung saji agar tidak dihinggapi lalat
- Minum air yang matang yaitu air yang dimasak
Medikamentosa
Cotrymoxazole syrup 2x2 cth
9
Paracetamol 1,5 tab
Vit. B6 5 tab
mfla da in pulv no. IX
ʃ 3 dd pulv I
Oralit ½ gelas tiap BAB/muntah
IDENTIFIKASI FUNGSI- FUNGSI KELUARGA
A. FUNGSI HOLISTIK
1. Fungsi Biologis
Keluarga terdiri dari penderita (An.F, 5 tahun), ayah (Tn.M) dan
ibu (Ny.S). An.F selama sakit, pasien menjadi lemas dan nafsu
makannya menurun, keluarga penderita tidak begitu mengerti masalah
kesehatan, saat panderita sakit ibu segera membawa A. F berbat ke
Puskesmas.
2. Fungsi Psikologis
Hubungan keluarga mereka terjalin cukup baik, dan saling
memperhatikan satu sama lain, terutama dalam masalah kesehatan.
Meskipun ayah dan ibu pasien terganjal masalah biaya. Seperti saat pasien
10
sakit ibu segera membawa panderita berobat ke puskesmas yang jaraknya
lumayan jauh dari rumah.
3. Fungsi Sosial
Dalam kehidupan sehari-hari, mereka hanya anggota masyarakat
biasa, tidak mempunyai kedudukan sosial tertentu dalam masyarakat.
Dalam kehidupan sosial An.F kurang berperan aktif dalam kegiatan
kemasyarakatan, disamping karena usianya.
4. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan
Penghasilan keluarga selama ini kurang. Untuk biaya hidup sehari-
hari seperti makan, minum, atau iuran membayar listrik berasal dari
penghasilan ayah sebagai penjual bakso yang tidak menentu sementara ibu
pasien hanya seorang ibu rumah tangga biasa yang membantu menyiapkan
bahan untuk menyiapakan berjualan bakso. Untuk kebutuhan air dengan
menggunakan air sumur. Untuk memasak memakai kompor LPG. Penderita
makan sehari-hari biasanya antara 3 kali dengan nasi putih, dan lauk pauk
seperti tahu-tempe, telur, daging ayam, serta sayur mayur. Kalau ada
keluarga yang sakit biasa berobat ke puskesmas . Bila sakitnya kambuh
pasien pergi puskesmas.
Kesimpulan :
Dari poin satu sampai empat dari fungsi holistik, fungsi psikologis dan
fungsi sosial ekonom keluarga An.F umur 5 tahun, cukup karena perhatian
tentang pentingnya kesehatan dari masing-masing anggota keluarga, kemauan
mereka untuk segera mencari pengobatan, tetapi tidak ditunjang dengan
kondisi ekonomi yang cukup serta pelayanan kesehatan yang lumayan jauh
dari rumah.
B. FUNGSI FISIOLOGIS (A.P.G.A.R SCORE)
Untuk menilai fungsi fisiologis keluarga ini digunakan A.P.G.A.R
SCORE dengan nilai hampir selalu = 2, kadang = 1, hampir tidak pernah = 0.
A.P.G.A.R SCORE disini akan dilakukan pada masing-masing anggota
keluarga dan kemudian dirata-rata untuk menentukan fungsi fisiologis
11
keluarga secara keseluruhan. Nilai rata-rata 1-4 = jelek, 5-7 = sedang, 8-10 =
baik.
1. Adaptasi
Kemampuan anggota keluarga tersebut beradaptasi dengan anggota keluarga
yang lain, serta penerimaan, dukungan dan saran dari anggota keluarga yang
lain.
2. Partnership
Menggambarkan komunikasi, saling membagi, saling mengisi antara anggota
keluarga dalam segala masalah yang dialami oleh keluarga tersebut.
3. Growth
Menggambarkan dukungan keluarga terhadap hal-hal baru yang dilakukan
anggota keluarga tersebut.
4. Affection
Menggambarkan hubungan kasih sayang dan interaksi antar anggota keluarga.
5. Resolve
Menggambarkan kepuasan anggota keluarga tentang kebersamaan dan waktu
yang dihabiskan bersama anggota keluarga yang lain.
Tabel 1. APGAR An..F terhadap keluarga
A.P.G.A.R An.F Terhadap KeluargaHampir selalu
Kadang-kadang
Hampir tidak
pernah
ASaya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya menghadapi masalah
Ö
PSaya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya
Ö
G
Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru
Ö
A
Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll
Ö
RSaya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama
Ö
Total poin = 8
Tabel 2. APGAR Tn..M terhadap keluarga
A.P.G.A.R Tn.M Terhadap KeluargaHampir selalu
Kadang-kadang
Hampir tidak
pernah
12
ASaya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya menghadapi masalah
Ö
PSaya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya
Ö
G
Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru
Ö
ASaya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll
Ö
RSaya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama
Ö
Total poin = 8
Tabel 3. APGAR Ny.S terhadap keluarga
A.P.G.A.R Ny.S Terhadap KeluargaHampir selalu
Kadang-kadang
Hampir tidak
pernah
ASaya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya menghadapi masalah
Ö
PSaya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya
Ö
G
Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru
Ö
ASaya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll
Ö
RSaya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama
Ö
Total poin = 8
A.P.G.A.R SCORE keluarga pasien = (8+8+8) / 3= 8
Kesimpulan : fungsi fisiologis keluarga pasien baik
Secara keseluruhan total poin dari A.P.G.A.R keluarga pasien adalah
24, sehingga rata-rata A.P.G.A.R dari keluarga pasien adalah 8. Hal ini
menunjukkan bahwa fungsi fisiologis yang dimiliki keluarga pasien dalam
keadaan sedang.
C. FUNGSI PATOLOGIS (S.C.R.E.E.M)
Fungsi patologis dari keluarga An.R dinilai dengan menggunakan
S.C.R.E.E.M sebagai berikut :
Tabel 4. Fungsi patologis ( S.C.R.E.M ) dari keluarga An.R
13
Kesimpulan :
Terdapat fungsi yang patologi pada keluarga ini yaitu pada fungsi ekonomi
dan edukasi.
GENOGRAM
Alamat lengkap : Rejoyoso 36/06
Bentuk Keluarga : Nuclear Family
Diagram 1. Genogram Keluarga An.F
Kesimpulan :
Dari genogram di atas dapat disimpulkan bahwa Diare akut dengan dehidrasi
ringan yang diderita oleh An.F merupakan penyakit yang ditidak diturunkan
dari anggota keluarga yang lain.
14
SUMBER PATOLOGI KETSocial Interaksi sosial yang baik antar anggota keluarga juga
dengan saudara, partisipasi mereka dalam kegiatan kemasyarakatan cukup aktif.
-
Cultural Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik, hal ini dapat dilihat dari pergaulan sehari-hari baik dalam keluarga maupun di lingkungan, banyak tradisi budaya yang masih diikuti. Sering mengikuti acara-acara yang bersifat hajatan, sunatan, nyadran dll. Menggunakan bahasa jawa, tata krama dan kesopanan.
-
Religion Pemahaman agama cukup. Penerapan ajaran juga baik, hal ini dapat dilihat dari penderita dan keluarga yang rutin menjalankan sholat lima waktu di masjid.
-
Economic Ekonomi keluarga ini tergolong bawah, untuk kebutuhan primer sudah bisa terpenuhi, meski belum mampu mencukupi kebutuhan sekunder rencana ekonomi tidak memadai, diperlukan skala prioritas untuk pemenuhan kebutuhan hidup.
+
Education Pendidikan anggota keluarga kurang memadai. Pendidikan dan pengetahuan penderita kurang. Kemampuan untuk memperoleh dan memiliki fasilitas pendidikan seperti buku dan koran kurang memadai.
+
Medical Dalam mencari pelayanan kesehatan keluarga tidak mempunyai kartu jaminan kesehatan namun mampu untuk membiayai biaya kesehatan bila ada anggota keluarga yang sakit.
-
Tn. M Ny.S
An. F
D. Informasi Pola Interaksi Keluarga
Diagram 2. Pola Interaksi Keluarga An.F
Keterangan : hubungan baik Hubungan jelek
Kesimpulan :
Hubungan antara An.F dengan Ayah dan ibu baik. Dalam keluarga ini
tidak pernah terjadi konflik atau hubungan buruk antar anggota keluarga.
IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KESEHATAN
A. Identifikasi Faktor Perilaku dan Non Perilaku Keluarga
1. Faktor Perilaku Keluarga
An.F adalah anak dari pasangan suami istri Ny.S(34 th) dan Tn.M
(36 th). Penderita tinggal bersama kedua orang tuanya sang ayah hanya
seorang penjual bakso dengan penghasilan tidak tetap, sedangkang sang
15
Ny.S
An.F Tn. M
ibu sebagai ibu rumah tangga, dulu sang ibu sempat bekerja sebagai TKW
untuk membantu biaya keluarga mereka tetapi Ny.S pulang karna sang
suami sering sakit. Kadang-kadang pasien hanya bermain saja ke rumah
tetanga. An.F dan keluarganya menyempatkan waktu istirahat di rumah
dengan berbincang-bincang dan menonton televisi. Terkadang saat ada
masalah mereka akan membicarakannya. An.F merupakan anak yang
cenderung pendiam. Ny.S mengatakan An.F adalah anak yg penurut tidak
pernah membantah perintah atau selalu mendengarkan nasihat.
Ny.S dan Tn.S selalu memperhatikan kesehatan An.F Saat sakit,
Ny.S selalu khawatir dan segera mengajak anaknya untuk berobat. Untuk
sakitnya ini, Ny.S dan keluarga kurang mengetahui karena baru saja terjadi
setelah saat An.F berumur 4 bulan sakit serupa sehingga kawatir karena
tidak mengetahui bagaimana perjalanan penyakitnya nanti. Sang ayah
mempunyai kartu jaminan kesehatan karna tidak mampu.
2. Faktor Non Perilaku
Dipandang dari segi ekonomi, keluarga ini termasuk keluarga
menengah ke kebawah. Keluarga ini memiliki sumber penghasilan yaitu
Tn.M sebagai penjual bakso, Namun kadang-kadang jika jambu
dipekarangan berbuah dijual untuk menambah penghasilan, ibu pasien
hanya seorang ibu rumah tangga biasa, keluarga pasien sangat
memperhatikan satu sama lain jika ada yang sakit tetapi karna tergajal
biaya sekeluarga jarang untuk kepuskesmas, tetapi jika ada yang sakit
segera dibawa memeriksakan diri segera.
Rumah yang dihuni keluarga ini belum memenuhi standar
kesehatan. Dimana ventilasi sangat minim untuk beberapa ruangan, serta
cahaya yang masuk kedalam ruangan sangat kurang karna jendela tidak
mempunyai jendela di kamar dan sumber cahaya tidak dapat masuk kedalam
rumah.
Diagram 3. Faktor Perilaku dan Non Perilaku
16
Keluarga An.R
Pengetahuan :Keluarga kurang
mengetahui penyakit penderita
Keturunan:Tidak ada faktor
keturunan
Pelayanan Kesehatan:Jika sakit An.F sering berobat ke
puskesmas walaupun terganjal masalah biaya
Tindakan:Keluarga
mengantarkan penderita untuk
periksa ke dokter
Sikap: Orang tua cukup perhatian terhadap penyakit penderita
Lingkungan:Keluarga kurang memahami
pentingnya kebersihan lingkungan terhadap kesehatan
penderita
: Faktor Perilaku
: Faktor Non Perilaku
B. Identifikasi Lingkungan Rumah
1. Gambaran Lingkungan
Keluarga ini tinggal di sebuah rumah berukuran 11 x 10 m2 yang
tidak berdempetan dengan rumah tetangganya dan menghadap ke utara,
memiliki pekarangan rumah dimana terdapat pohon jambu air dipekarangan.
Rumah terdiri dari ruang kamar tamu yang diruang tamu tersebut terdapat
ranjang tempat tidur jika malam tiba mereka tidur ditempat tersebut, 2 kamar
tidur, ruang tenggah, satu dapur dan bersatu dengan ruang makan serta
penyimpanan kayu-kayu bakar, satu kamar mandi berada diluar rumah yang
belum memiliki fasilitas jamban keluarga. Pintu masuk dan keluar ada dua, di
bagian depan rumah dan di bagian belakang rumah pintu ditutup dengan
bahan kayu. Jendela tidak ada kaca hanya terbuat dari kayu. Lantai rumah
sebagian sudah memakai semen dan sisanya lantai tanah. Ventilasi dan
pencahayaan rumah kurang baik sehingga cahaya tidak dapat masuk ke
rumah. Atap rumah tersusun dari genteng dan ditutup langit- langit dari jala-
jala. Kamar memiliki satu kasur untuk tidur. Dinding rumah berupa tembok
rotan dan kayu. Perabotan rumah tangga minim. Sumber air untuk kebutuhan
sehari-harinya keluarga ini menggunakan sumur. Secara keseluruhan
kebersihan rumah masih sangat kurang. Sehari-hari keluarga memasak
menggunakan kayu bakar dan tungku.
17
2. Denah Rumah
Kesimpulan :
Lingkungan rumah kurang memenuhi syarat kesehatan.
DAFTAR MASALAH
A. MASALAH MEDIS :
1. Diare
2. Muntah
B. MASALAH NON MEDIS :
1. Tingkat pengetahuan keluarga An.F tentang kesehatan kurang.
18
Luas rumah adalah 11m x 10m, menghadap ke arah utara. Jendela
kaca ada, tapi pencahayaan dalam ruangan kurang.
Dapur
Ruang
Keluarg
a
Dapur+ ruang makan
Ruang tamu
Tempat penampungan arang + kayu
KamarKamar
Teras depan
2. Jarang ke PKM untuk berobat karena masalah biaya
3. Kondisi lingkungan dan rumah An.R kurang sehat.
C. DIAGRAM PERMASALAHAN PASIEN
(Menggambarkan hubungan antara timbulnya masalah kesehatan yang ada dengan
faktor-faktor resiko yang ada dalam kehidupan pasien)
D. MATRIKULASI MASALAH
Prioritas masalah ini ditentukan melalui teknik kriteria matriks. (Azrul, 1996)
Tabel 8. Matrikulasi masalah
No. Daftar Masalah I T R JumlahIxTxRP S SB Mn Mo Ma
1. Tingkat pengetahuan keluarga An.R tentang kesehatan kurang
5 4 4 4 3 3 3 8.840
2. Kondisi lingkungan dan rumah An.R kurang sehat
3 3 3 3 2 2 3 972
3 Jarang ke PKM untuk berobat rutin karena masalah biaya
2 3 2 3 4 2 3 864
4 Gizi yang belum terpenuhi karena malas makan dan tidak suka sayur
2 3 2 2 3 3 2 432
Keterangan :
I : Importancy (pentingnya masalah)
P : Prevalence (besarnya masalah)
S : Severity (akibat yang ditimbulkan oleh masalah)
SB : Social Benefit (keuntungan sosial karena selesainya masalah)
T : Technology (teknologi yang tersedia)
R : Resources (sumber daya yang tersedia)
Mn : Man (tenaga yang tersedia)
Mo : Money (sarana yang tersedia)
Ma : Material (pentingnya masalah)
Kriteria penilaian :
1 : tidak penting
2 : agak penting
19
Tingkat Pengetahuan keluarga An.F kurang tentang kesehatan kurang
An.F dengan diare akut tanpa dehidrasi
Kondisi lingkungan dan rumah An..F kurang sehat
Jarang ke PKM untuk berobat, karna masalah biaya
3 : cukup penting
4 : penting
5 : sangat penting
E. DIAGNOSA HOLISTIK
1. Aspek Personal
Keluhan Utama : mencret
Harapan : Pasien dan keluarga berharap agar keluhannya bisa cepat sembuh.
Kekhawatiran: Pasien dan keluarga takut anaknya bertambah parah jika tidak
segera di obati.
2. Aspek Klinis
Diare akut dengan dehidrasi ringan
3. Aspek Resiko Internal
pengetahuan tentang sakit yang diderita pasien masih kurang.
4. Aspek Resiko Eksternal :
Lingkungan rumah kurang sehat, sumber cahaya yang kurang serta ventilasi
yang kurang, tidak berobat rutin karena masalah biaya berobat jika ada keluhan
saja
5. Aspek Fungsional:
Pasien tidak dapat beraktifitas, masih bisa melakukan sedikit aktifitas ditempat
tidur (derajat 4)
F. PENATALAKSANAAN KOMPREHENSIF
1. Promotif :
Konseling terhadap keluarga agar mengetahui penyakit GEA, perjalanan
penyakit dan komplikasinya
2. Preventif :
Perlu dijelaskan agar menjaga kebersihan diri serta lingkungan rumah,
mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan sesudah BAB, menutup
20
makanan dengan tudung saji agar tidak dihingapi lalat, minum air matang yaitu
air yang di masak terlebih dahulu.
3. Kuratif :
Segera pergi ke puskesmas bila diare kambuh
4. Rehabilitatif :
Penderita dianjurkan untuk membatasi aktifitas dan tetap aktif sesuai
kemampuan tanpa terganggu dengan sakit yang diderita
21