Laporan FOME Alfi
-
Upload
syarifah-alfi-a-a -
Category
Documents
-
view
247 -
download
0
description
Transcript of Laporan FOME Alfi
iUPAYA PENDEKATAN KELUARGA TERHADAP Nn. T
DALAM MENANGANI PERMASALAHAN
PENDERITA Diare Akut Tanpa Dehidrasi
“ Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Keluarga di KLINIKITA Cabang Tembalang ”
Dokter Penguji : dr. Mery Tiyas A.
Disusun Oleh:
SYARIFAH ALFI AZZULFA ALATHAS
H2A010048
KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KEDOKTERAN KELUARGA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2015
UPAYA PENDEKATAN KELUARGA TERHADAP Nn. T
DALAM MENANGANI PERMASALAHAN
PENDERITA Diare Akut Tanpa Dehidrasi
TAHAP I. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA
Nama kepala keluarga : Tn. E (47 tahun)
Alamat : Jl. Damar Raya Blok A no. 5
Bentuk keluarga : nuclear family
Tabel 1. Daftar anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah
No. Nama Kedudukan L/P Umur Pendidikan Pekerjaan Pasien Keterangan
1 Tn. EKepala
keluargaL 47 th SMk Swasta - Sehat
2. Ny. D Istri P 46 th SMEAIbu rumah
tangga- Sehat
3. Nn. T Anak P 20 th SMA Mahasiswa Pasien
Diare akut
tanpa
dehidrasi
4. An. R Anak L 15 th SMP Pelajar - Sehat
5. An. N Anak P 4 th - - - Sehat
Kesimpulan tahap I :
Di dalam keluarga Tn. E berbentuk nuclear family didapatkan pasien atas nama
Nn. T usia 20 tahun, pendidikan SMA, seorang mahasiswa dengan penyakit Diare
akut tanpa dehidrasi.
TAHAP II. STATUS PASIEN
A. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Nn. T
Umur : 20 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Mahasiswa
2
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Alamat : Jl. Damar Raya Blok A no. 5
Suku : Jawa
Tanggal periksa : 10 Februari 2015
B. ANAMNESIS
1. Keluhan Utama
Buang air besar cair sejak tiga hari yang lalu
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Tiga hari yang lalu pasien mengeluh buang air besar cair 3x/hari, tidak
berdarah dan berlendir. Pasien juga mengeluhkan demam naik turun tidak
teratur, tidak sampai menggigil, nafsu makan menurun, mual, kembung
dan lemas. Sebelumnya pasien mengatakan bahwa sempat makan makanan
yang pedas, setelah itu keluhan mulai dirasakan. Karena keluhan tidak
dirasakan berkurang, pasien kemudian membeli obat diare di warung
(enterostop), namun setalah meminum obat, keluhan tidak juga berkurang
sehingga pasien datang ke klinikita untuk memeriksakan diri. Pasien tidak
mengeluh rasa tidak enak pada dada, kehausan atau malas minum, muntah
dan penurunan kesadaran.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat sakit serupa : disangkal
Riwayat gangguan magh : diakui sejak setahun lalu
Riwayat alergi : disangkal
Riwayat mondok : disangkal
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat sakit serupa : disangkal
Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat sakit gula : disangkal
Riwayat Alergi : disangkal
5. Riwayat Kebiasaan
3
Riwayat merokok : disangkal
Riwayat minum alkohol : disangkal
Riwayat olah raga teratur : diakui (renang 1 minggu sekali)
Kebiasaan telat makan : diakui
Kebiasaan tidur larut : diakui
6. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien adalah seorang mahasiswa politeknik negeri semarang
semester 6. Pasien tinggal bersama kedua orang tuanya yang bekerja
sebagai pegawai swasta dan ibu rumah tangga serta seorang adik laki-laki
yang duduk di bangku SMP dan seorang adik perempuan yang belum
bersekolah. Penghasilan perbulan kedua orang tua lebih dari Rp.
5.000.000,00. Pasien mendapat uang saku perbulan sekitar per bulan Rp.
1.000.000,00. Belum memiliki asuransi kesehatan.
Kesan ekonomi : cukup
7. Riwayat Gizi
Pasien makan 2 kali sehari dengan menu makanan berganti-ganti
karena lebih sering makan di sekitar kampus, pasien sering mengkonsumsi
buah-buahan.
Kesan gizi cukup
C. PEMERIKSAAN FISIK
Kesan umum : sadar, tampak kesakitan
1. Tanda vital :
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Nadi : 80x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
Frekuesni napas : 24x/menit, reguler
Suhu : 37,30 C (aksiler)
2. Status Gizi :
BB : 50 kg
TB : 150 cm
BMI : 22,2 (normal)
4
3. Kepala : Mesosefal
4. Mata : Konjungtiva palpebra anemis (-)
5. Hidung : Discharge -/-
6. Telinga : Discharge -/-
7. Mulut : Anemis (-) T1 – 1 , faring hiperemis (-)
8. Leher : pembesaran KGB (-)
9. Thoraks
Jantung : dalam batas normal
Paru : dalam batas normal
10. Abdomen :
Inspeksi : datar, venektasi (-)
Palpasi : supel (+), turgor <2”, Nyeri tekan hipokondrium sinistra
dan epigastrium (+)
Perkusi : hipertimphani (+), pekak sesisi (-), pekak alih (-)
Auskultasi: peristaltic (+) meningkat
11. Ekstremitas :
Ekstremitas Superior Inferior
Sianosis -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
Edema -/- -/-
Capillary refill < 2 detik < 2 detik
13. Pemeriksaan Neurologis
a. Fungsi Luhur :dalam batas normal
b. Fungsi Vegetatif :dalam batas normal
c. Fungsi Sensorik :dalam batas normal
d. Fungsi motorik :
i. Kekuatan 5 5 Tonus 2 2
5 5 2 2
e. Refleks Fisiologis N N
N N
5
f. Refleks Patologis - -
- -
D. RESUME
Tiga hari yang lalu Pasien mengeluh defekasi 3x/hari encer dan mulas,
setelah makan makanan pedas. Keluhan mengganggu aktivitas. Keluhan lain,
febris remiten tidak teratur, anoreksia, nausea dan lemas. Pasien sempat
minum enterostop, namun keluhan tidak berkurang. Riwayat gangguan magh
(+) sejak setahun lalu.
Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum sadar dan tampak sakit.
Nyeri tekan abdomen bagian epigastrium dan hipokondrium sinistra,
hipertimpani (+).
PATIENT CENTERED DIAGNOSIS
Diagnosis holistik
Pasien Nn. T usia 20 tahun, nuclear family. Status gizi normal.
Hubungan keluarga baik dan dekat, pasien adalah anak pertama dari tiga
bersaudara. Selain itu, hubungan dengan masyarakat sekitar baik. Status
ekonomi cukup
1. Diagnosis biologis
Diare akut tanpa tanda dehidrasi.
2. Diagnosis psikologis
Pasien tinggal bersama orangtua dan dua orang adik, hubungan orang tua
dengan pasien dan adik dengan pasien sangat dekat walaupun pasien lebih
sering menghabiskan waktu di kampus. Pasien sangat terbuka dengan
keluarga dan paling dekat dengan ibu pasien. Hubungan dengan keluarga
dan lingkungan sekitar baik. Pasien memiliki beberapa teman dekat di
kampus dan tidak memiliki masalah dalam perkuliahan. Pasien sedang
dalam penulisan tugas akhir, sehingga pasien terkadang merasa jenuh dan
banyak pikiran tentang tugas akhir kuliahnya tersebut.
6
3. Diagnosis sosial, ekonomi, dan budaya
Pasien merupakan anggota masyarakat biasa, kurang berperan aktif dalam
anggota kemasyarakatan, hubungan dengan masyarakat baik, status
ekonomi cukup.
PENATALAKSANAAN
1. Non medikamentosa
a. Edukasi kepada pasien untuk memperbanyak istirahat
b. Refreshing untuk mengurangi beban pikiran
c. Minum obat teratur
d. Menjaga pola makan teratur dan makanan yang dimakan, hindari pedas,
asam/ kecut, makanan berlemak, berminyak.
e. Minum air putih lebih banyak.
f. Edukasi untuk pemenuhan gizi yang baik.
2. Medikamentosa
a. Ranitidin 2 x 1 tab sesudah makan
b. Omedom 2 x 1 tab sebelum makan
c. Zink 1 x 1 tab
d. Loperamide 2 tab setiap BAB
FOLLOW UP
Tanggal 10 Februari 2015 (Sore)
Subjektif : Mual masih dirasakan, nyeri perut berkurang, perut
kembung agak berkurang, BAB masih cair, tidak nafsu
makan
Objektif :
1. Tanda vital
TD : 100/80 mmHg
Nadi : 80 x/mnt,
RR : 22x/mnt
T : 37ºC
7
2. Kepala : mesosefal
3. Mata : Konjungtiva palpebra anemis (-)
4. Hidung : Discharge -/-
5. Telinga : Discharge -/-
6. Mulut : Anemis (-) T1 – 1 , faring hiperemis (-)
7. Thoraks :
Jantung : dalam batas normal
Paru : dalam batas normal
8. Abdomen
Inspeksi : datar, venektasi (-)
Palpasi : supel (+), turgor <2”, Nyeri tekan hipokondrium sinistra
dan epigastrium (+)
Perkusi : hipertimphani (+), pekak sesisi (-), pekak alih (-)
Auskultasi : Peristaltic (+) meningkat
9. Ekstremitas :
Ekstremitas Superior Inferior
Sianosis -/- -/-
Akral dingin +/+ +/+
Oedem -/- -/-
Capillary refill < 2 detik < 2 detik
Assesment : Diare akut
Planning :
a. Medikamentosa :
- Ranitidin 2 x 1 tab sesudah makan
- Omedom 2 x 1 tab sebelum makan
- Zink 1 x 1 tab
- Loperamide 2 tab setiap BAB
b. Non medikamentosa :
8
- Edukasi kepada pasien untuk memperbanyak istirahat
- Refreshing untuk mengurangi beban pikiran
- Minum obat teratur
- Menjaga pola makan teratur dan makanan yang dimakan, hindari
pedas, asam/ kecut, makanan berlemak, berminyak.
- Minum air putih lebih banyak.
- Edukasi untuk pemenuhan gizi yang baik.
FLOW SHEET
Nama : Nn. T (20 tahun)
Diagnosis : Diare akut
Tabel 2. Flowsheet Pasien
Tanggal Tanda vital Keluhan Rencana terapi Target
10/2/15 TD : 100/80
mmHg,
HR :80
x/mnt, RR:
22x/mnt, T:
37ºC
mual masih
dirasakan,
nyeri perut
berkurang,
perut
kembung
agak
berkurang,
BAB masih
cair, tidak
nafsu
makan
Medikamentosa :
- Ranitidin 2 x 1 tab
sesudah makan
- Omedom 2 x 1 tab
sebelum makan
- Zink 1 x 1 tab
- Loperamide 2 tab
setiap BAB
Non medikamentosa
Minum obat teratur,
istirahat
diperbanyak
Menjaga pola
makan teratur dan
makanan yang
dimakan, hindari
pedas, asam/ kecut,
makanan berlemak,
Diare, mual
dan
kembung
hilang.
Nafsu
makan
kembali
9
berminyak.
Minum air putih
lebih banyak.
TAHAP III. IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA
A. FUNGSI HOLISTIK
1. Fungsi Biologis
Dari hasil wawancara dengan pasien saat kunjungan, didapatkan informasi
bahwa pasien sering mengalami gastritis, terakhir kali dua minggu yang
lalu dan belum pernah mengalami diare. Pasien mengalami keluhan
sekarang setelah makan makanan yang pedas.
2. Fungsi Psikologis
Pasien tinggal di rumahnya bersama kedua orang tua dan dua orang adik.
Hubungan pasien dengan keluarga baik dan sangat dekat. Pasien
merupakan mahasiswa politeknik negeri Semarang semester enam, pasien
masuk fakultas ini berdasarkan keinginan sendiri. Pasien sedang dalam
penulisan tugas akhir, sehingga pasien terkadang merasa jenuh dan banyak
pikiran tentang tugas akhir kuliahnya tersebut.
3. Fungsi Sosial Budaya
Pasien dapat diterima dengan baik di lingkungan rumah maupun
lingkungan perkuliahannya. Hubungan pasien dan teman-teman kuliah
cukup baik dan memiliki beberapa teman dekat. Pasien jarang turut serta
dalam kegiatan disekitar rumahnya karena kesibukan kuliah.
4. Fungsi Ekonomi dan pemenuhan kebutuhan
Orang tua pasien bekerja sebagai pegawai swasta dengan pendapatan per
bulan lebih dari Rp. 5.000.000,00. Uang saku setiap bulan sekitar Rp.
1.000.000,00 dan cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Kebutuhan makan
dan minum kadang dirumah dan lebih sering beli di sekitar kampus.
Kendaraan sehari – hari menggunakan motor.
10
5. Fungsi Pendidikan
Pendidikan terakhir pasien adalah SMA dan sedang berkulih di politeknik
negeri semarang dan pendidikan ayah pasien SMK dan ibu pasien SMEA,
adik laki – laki sedang bersekolah di bangku SMP.
6. Fungsi Religius
Pasien memeluk agama Islam. Setiap hari shalat lima waktu dan membaca
Al-Qur’an di kamar. Ada kegiatan untuk pendalaman agama. Saat
menghadapi suatu permasalahan setiap anggota keluarga selalu berusaha
memecahkan masalah dengan berlandaskan nilai-nilai keagamaan
sehingga tidak mudah menyerah jika menghadapi suatu permasalahan.
B. FUNGSI FISIOLOGIS
Tabel 3. APGAR score keluarga Nn. T
Kode APGAR Tn. E Ny. D Nn. T An. R An. N
A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga
saya bila saya mendapat masalah.
2 2 2 2 0
P Saya puas dengan cara keluarga saya membahas
dan membagi masalah dengan saya.
2 2 2 2 0
G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima
dan mendukung keinginan saya untuk melakukan
kegiatan baru atau arah hidup yang baru.
2 2 2 2 0
A Saya puas dengan cara keluarga saya
mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon
emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll.
2 2 1 2 0
R Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya
membagi waktu bersama-sama.
2 2 1 1 0
Total (kontribusi) 10 10 8 9 0
Rata-rata APGAR score keluarga Nn.T = 10 + 10 + 8 + 9 = 9,25
4
Kesimpulan : Fungsi fisiologis keluarga Nn.T = baik
C. FUNGSI PATOLOGIS
Tabel 4. Fungsi Patologis SCREEM keluarga Nn.T
11
Sumber Patologi Keterangan
Social Interaksi kurang aktif dalam kegiatan kemasyarakatan dan lebih sering menghabiskan waktu di kampus
+
Cultural Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik, banyak tradisi budaya yang masih diikuti
-
Religion Beragama dan memiliki pemahaman terhadap ajaran agama, ketaatan, ibadah cukup baik
-
Economic Penghasilan keluarga cukup untuk memenuhi kebutuhan
-
Education Tingkat pendidikan keluarga cukup baik, banyak kegiatan dan tugas akhir kampus yang menjadi beban pikiran
+
Medikal Kesadaran tentang pentingnya kesehatan cukup baik. Jika sakit pasien segera berobat ke dokter, puskesmas, atau rumah sakit
-
Kesimpulan : keluarga Nn.T tidak memiliki fungsi patologis.
D. GENOGRAM
12
Tn.E
Ny.D
An.R
An.NNn.T
Diagram 1. Genogram keluarga Nn. T
Keterangan :
Kesimpulan Genogram :
Berdasarkan genogram di atas, tidak terdapat faktor keturunan yang berkaitan
dengan penyakit Nn. T sekarang.
E. POLA INTERAKSI KELUARGA
Diagram 2. Pola interaksi keluarga Nn. T
Kesimpulan : Pola interaksi 2 arah antar anggota keluarga berjalan baik dan
harmonis.
F. FAKTOR PERILAKU
1. Pengetahuan
13
Keterangan :
: Hubungan baik
: Hubungan tidak baik
: laki-laki, perempuan meninggal
: pasien
: tinggal serumah
: laki-laki
: perempuan
Tingkat pendidikan keluarga ini cukup, pendidikan terakhir pasien SMA
dan sedang melanjutkan kuliah di politeknik negeri semarang, sedangkan
pendidikan ayah pasien SMK dan ibu pasien SMEA serta adik masih
dibangku sekolah. Pengetahuan pasien tentang kesehatan dan pola hidup
sehat cukup baik tetapi masih harus ditingkatkan.
2. Sikap
Pasien dan keluarganya memiliki kesadaran pentingnya kesehatan namun
belum menerapkan pola hidup sehat dapat dilihat antara lain dengan tidak
adanya kebiasaan olah raga setiap hari, hanya pasien masih renang 1
minggu sekali.
3. Tindakan
Pasien dan keluarga sering berobat ke klinik jika sakit. Pasien hanya
memeriksakan diri ke dokter jika sakit.
G. FAKTOR NON PERILAKU
1. Lingkungan
Pasien tinggal di rumah sendiri bersama keluarganya. Keadaan di dalam
dan di luar rumah cukup bersih, sampah dibuang pada tempat sampah,
sumber air terjaga kebersihannya, sanitasi baik dan ventilasi dan
pencahayaan cukup. Kondisi rumah rapi dan di halaman terdapat beberapa
pot tanaman hias dan pepohonan yang rindang.
2. Keturunan
Tidak terdapat faktor keturunan yang berkaitan dengan penyakit pasien
sekarang.
3. Pelayanan kesehatan
Fasilitas kesehatan yang sering dikunjungi oleh keluarga ini jika sakit
adalah klinik ataupun dokter praktek. Pasien belum memilki asuransi
kesehatan.
H. LINGKUNGAN INDOOR
14
Pagar
Keluarga Nn. T tinggal dirumah berukuran 18x10 m2 dengan posisi rumah
menghadap ke timur. Rumah tertata rapi terdiri atas ruang tamu, tiga kamar
tidur, ruang keluarga yang dilengkapi TV, ruang makan dapur, satu gudang,
satu muhola, dua kamar mandi. Lantai rumah telah dilapisi keramik. Atap
rumah tersusun dari genting dan ditutup langit-langit. Rumah pasien terdiri
dari dua pintu keluar yaitu pintu depan dan pintu belakang. Ventilasi dan
pencahayaan cukup. Masing-masing kamar sudah memiliki ranjang dan kasur
yang layak. Perabotan rumah tangga cukup. Secara keseluruhan kebersihan
rumah cukup baik. sehari – hari keluarga memasak menggunakan kompor
gas. Sumber air untuk kebutuhan sehari-hari berasal dari sumur dengan
pompa sendiri dan PAM.
U Gudang Dapur km
R. Makan
Mushola Kamar 1
Halaman R. Keluarga
Samping Ruang
Tamu
Kamar 2 Kamar utama
Teras Garasi
Halaman Depan
Jalan Kampung
I. LINGKUNGAN OUTDOOR
Rumah pasien terletak di perkampungan dan dengan halaman yang cukup luas
dengan pagar. Di halaman depan terdapat beberapa pot tanaman hias dan
tempat duduk dan meja. Di samping rumah terdapat satu pohon mangga dan
15
beberapa pot tanaman bunga. Di sebelah kanan dan kiri berdekatan dengan
rumah tetangga. Di depan rumah terdapat selokan dengan aliran lancar.
RESUME IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Holistik (biopsikososial) : baik
2. Fungsi Fisiologis (APGAR) : baik
3. Fungsi Patologis (SCREEM) : tidak ada
4. Fungsi Genogram Keluarga : baik
5. Fungsi Pola Interaksi Keluarga : baik
6. Fungsi Perilaku Keluarga : cukup
7. Fungsi Non Perilaku Keluarga : baik
8. Fungsi Lingkungan Indoor : baik
9. Fungsi Lingkungan Outdoor : baik
DAFTAR MASALAH
1. Masalah medis
Diare akut tanpa tanda dehidrasi
2. Masalah non medis
a. Diet dan gaya hidup tidak sehat yaitu makan sembarangan dan sering
telat makan.
b. Kurangnya kesadaran penderita untuk mencegah timbulnya penyakit
c. Pasien sedang dalam penulisan tugas akhir, sehingga pasien terkadang
merasa jenuh dan banyak pikiran tentang tugas akhir kuliahnya
tersebut
PRIORITAS MASALAH
16
Tabel 5. Matrikulasi masalah untuk memilih prioritas masalah
No . Daftar masalah I T R JUMLAH
IxTxRP S SB Mn Mo Ma
1 Diet dan gaya hidup tidak sehat yaitu makan sembarangan dan sering telat makan
5 5 5 4 4 4 4 720
(I)
2 Kurangnya kesadaran penderita untuk mencegah timbulnya penyakit
5 4 4 4 4 4 4 624
(II)
3 Pasien sedang dalam penulisan tugas akhir, sehingga pasien terkadang merasa jenuh dan banyak pikiran tentang tugas akhir kuliahnya tersebut
5 3 4 4 4 4 4 567
(III)
Keterangan :
I : Importancy (pentingnya masalah)
P : Prevalence (besarnya masalah)
S : Severity (akibat yang ditimbulkan oleh masalah)
SB : Social Benefit (keuntungan sosial karena selesainya masalah)
T : Technology (tehnologi yang tersedia)
R : Resources (sumber daya yang tersedia)
Mn : Man (tenaga yang tersedia)
Mo : Money (sarana yang tersedia)
Ma : Material (pentingnya masalah)
DIAGRAM PERMASALAH PASIEN
17
Diagram 3. Diagram permasalahan pasien
TAHAP IV. HUBUNGAN DIET DAN GAYA HIDUP TIDAK SEHAT
DENGAN DIARE AKUT TANPA TANDA DEHIDRASI
Diare adalah suatu keadaan kehilangan banyak cairan dan elektrolit
melalui tinja, sehingga terjadi perubahan konsistensi tinja (lembek atau cair). Hal
ini disebabkan oleh hipersekresi ataupun gangguan absorpsi . diare akut tanpa
tanda dehidrasi secara epidemiologi berarti buang air besar lembek sampai cair
sebanyak ≥ 3 kali dalam 24 jam yang berlangsung < 7 hari. Penyebab diare dapat
akibat infeksi mikroorganisme, malabsorbsi makanan, intoleransi zat atau
penyebab lain diluar sistem pencernaan. Diare pada orang dewasa lebih sering
diakibatkan penularan fekal oral, melaui makanan atau minuman yang tercemar
oleh enteropantogen, kontak langsung dengan dengan penderita diare, makanan
yang mengiritasi mukosa saluran pencernaan, atau kebersihan yang kurang. Faktor
resiko diare adala 4F (finger, flies, fluid, food) yang dipengaruhi lingkungan,
perilaku hidup bersih
Kejadian diare akut tanpa tanda dehidrasi tidak diakibatkan oleh riwayat
gastritis yang dimiliki oleh Nn. T, namun keduanya memiliki keluhan yang
hampir sama yaitu sindroma dyspepsia. Sindroma dyspepsia adala kumpulan
gejala nyeri atau rasa tidak nyaman di ulu hati, mual, muntah, rasa cepat kenyang
atau kembung, anoreksia. Faktor resiko kedua penyakit ini juga memiliki
18
I
Diet dan gaya hidup tidak sehat yaitu
makan sembarangan dan sering telat makan
Nn. T dengan diare akut
II
Kurangnya kesadaran penderita untuk mencegah
timbulnya penyakit
III
Pasien sedang dalam penulisan tugas akhir, sehingga pasien terkadang merasa jenuh dan banyak pikiran tentang tugas akhir kuliahnya
kesamaan yaitu makanan, infeksi bakteri, keadaan psikologis dan ketahanan tubuh
namun resiko kekambuhan lebih tinggi pada gastritis daripada diare akut tanpa
tanda dehidrasi .
Pada Nn. T yang harus diatasi lebih dahulu adalah diare akut tanpa tanda
dehidrasi , untuk mencegah komplikasi diare yang lebih parah seperti dehidrasi.
Sedangkan untuk gastritis yang dimiliki Nn. T perlu dilakukan juga tindakan
promotif dan preventif untuk mencegah komplikasi kerusakan lambung yang
lebih parah. Kebiasan Nn. T yang sering makan sembarangan, sering telat makan
juga perlu di perbaiki. Edukasi yang diberikan kepada pada Nn. T antara lain,
Edukasi kepada pasien untuk memperbanyak istirahat, refreshing untuk
mengurangi beban pikiran, minum obat teratur, menjaga pola makan teratur dan
makanan yang dimakan, hindari pedas, asam/ kecut, makanan berlemak,
berminyak, minum air putih lebih banyak, dan edukasi untuk pemenuhan gizi
yang baik.
TAHAP V. SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Diagnosis Holistik :
1. Dagnosis Biologis
Diare akut tanpa tanda dehidrasi
2. Diagnosis Psikologis
Pasien sedang dalam penulisan tugas akhir, sehingga pasien terkadang
merasa jenuh dan banyak pikiran tentang tugas akhir kuliahnya tersebut.
Hubungan antar anggota keluarga dan antar teman harmonis dan saling
mendukung
3. Diagnosis Sosial
Hubungan dengan masyarakat sekitar berjalan baik maupun jarang
mengikuti kegiatan sekitar rumah. Kondisi lingkungan dan rumah cukup
sehat. Pendidikan pasien dan keluarga cukup baik. Pasien menyadari arti
19
pentingnya kesehatan. Kebutuhan dirinya dan keluarganya dapat
dipenuhi dengan baik
B. SARAN
Saran komprehensif
Saran yang dapat diberikan kepada penderita dan keluarganya adalah sebagai
berikut:
1. Promotif
Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai diare akut tanpa tanda
dehidrasi yang diderita Nn. T dan juga resiko kekambuhan sehingga
keluarga dapat membantu mengawasi dan mengontrol pola makan dan
gaya hidup Nn. T.
2. Preventif
a. Makan tepat waktu
b. Mengurangi makanan pedas, asam/ kecut, berminyak dan berlemak
c. Mengendalikan stress
d. Rutin refreshing atau olah raga
3. Kuratif
a. Ranitidin 2 x 1 tab sesudah makan
b. Omedom 2 x 1 tab sebelum makan
c. Zink 1 x 1 tab
d. Loperamide 2 tab setiap BAB
4. Rehabilitatif
Frekuensi makan sedikit-sedikit tapi sering, menghindari makanan yang
dapat memicu keluhan dan tidak terlalu memforsir tenang
20
DAFTAR PUSTAKA
1. PDSPDI. Buku Ajar Ilmu penyakit Dalam jilid I edisi V. Jakarta : Interna,
2009
2. Mansjoer, Arif dkk. Kapita Selekta Kedokteran edisi ketiga jilid 1. Jakarta:
Medika Aesculapicus, 2005
3. Rubenstein, dkk. Lecture Notes Kedokteran Klinis, 6th edition. Jakarta :
Erlangga, 2010
21