Fix Sitostatika

17
BAB I PENDAHULUAN Sitostatika adalah obat yang digunakan untuk memblokir pertumbuhan sel. Sitostatika bekerja dengan cara mempengaruhi metabolisme sel selama siklus sel sehingga pembelahan sel dan reproduksi sel terhambat. Sejak jaman dahulu dikenal beberapa cara pengobatan untuk menyembuhkan penyakit kanker. Cara paling tua adalah pembedahan, kemudian menyusul penyinaran terhadap sel-sel tumor ganas yang peka sinar gamma dan dengan perkembangan pengetahuan mengenai struktur, fungsi, proliferasi sel dan mekanisme regulasi didalamnya, pengobatan kimiawi pada tahun-tahun terakhir maju dengan pesat. Sitostatika merupakan salah satu pengobatan kanker yang paling banyak menunjukkan kemajuan dalam pengobatan penderita kanker. Karena itu pula harapan dan tumpuan dunia medis terhadap efek pengobatan dengan sitostatika terus meningkat. Dalam dermatologi sitostatika digunakan sebagai pengobatan untuk mengatasi penyakit yang dikarenakan pertumbuhan sel yang tidak terkontrol dan juga efek dari imunosupresan yang ditimbulkan. Dalam bidang dermatologi, sitostatika yang umumnya dipakai antara lain: Methotrexate, Azathioprine, Mycophenolate mofenil, Thioguanine, Hydroxyurea, Cyclophosphamide, Chlorambucil, Liposomal doxorubicin

description

sitostatika dermatologi

Transcript of Fix Sitostatika

BAB IPENDAHULUANSitostatika adalah obat yang digunakan untuk memblokir pertumbuhan sel. Sitostatika bekerja dengan cara mempengaruhi metabolisme sel selama siklus sel sehingga pembelahan sel dan reproduksi sel terhambat. Sejak jaman dahulu dikenal beberapa cara pengobatan untuk menyembuhkan penyakit kanker. Cara paling tua adalah pembedahan, kemudian menyusul penyinaran terhadap sel-sel tumor ganas yang peka sinar gamma dan dengan perkembangan pengetahuan mengenai struktur, fungsi, proliferasi sel dan mekanisme regulasi didalamnya, pengobatan kimiawi pada tahun-tahun terakhir maju dengan pesat.Sitostatika merupakan salah satu pengobatan kanker yang paling banyak menunjukkan kemajuan dalam pengobatan penderita kanker. Karena itu pula harapan dan tumpuan dunia medis terhadap efek pengobatan dengan sitostatika terus meningkat.Dalam dermatologi sitostatika digunakan sebagai pengobatan untuk mengatasi penyakit yang dikarenakan pertumbuhan sel yang tidak terkontrol dan juga efek dari imunosupresan yang ditimbulkan.Dalam bidang dermatologi, sitostatika yang umumnya dipakai antara lain: Methotrexate, Azathioprine, Mycophenolate mofenil, Thioguanine, Hydroxyurea, Cyclophosphamide, Chlorambucil, Liposomal doxorubicin

BAB IIPEMBAHASANDefinisiSitostatika adalah obat yang digunakan untuk memblokir pertumbuhan sel. Sitostatika bekerja dengan cara mempengaruhi metabolisme sel selama siklus sel sehingga pembelahan sel dan reproduksi sel terhambat. Jenis-jenis sitostatika yang digunakan dalam bidang dermatologiDalam bidang dermatologi, sitostatika yang umumnya dipakai antara lain:1. Methotrexate2. Azathioprine3. Mycophenolate mofenil4. Thioguanine5. Hydroxyurea6. Cyclophosphamide7. Chlorambucil8. Liposomal doxorubicin

MetotreksatMetotreksat merupakan obat yang bekerja sebagai antagonis asam folat. Di eropa, metotreksat digunakan sebagai lini pertama dalam penatalaksanaan psoriasis secara sistemik. Metotreksat merupakan obat immunosupresive, sitostatika, dan juga memiliki efek anti-inflamasi. Dalam bidang dermatologi, metotreksat mulai digunakan pada tahun 1971Mekanisme kerja obatMethoreksat merupakan analog dari asam folat dan bekerja secara kompetitif dan ireversibel dalam menghambat dihydrofolate reductase. Methotreksat juga bekerja menghambat enzim thymidylate synthetase. Melalui mekanisme ini methoreksat menurunkan avabilitas dari folat dan thymidylate yang diperlukan dalam sintesis RNA dan DNA. Pada sitoplasma, metotreksat di aktifasi oleh enzim folypolyglutamate sintetase (FPGS) melalui poliglutamasi. Dengan enzim yang sama, asam folat berproses dan menghasilkan poliglutamat dari asam folat, dan dalam bentuk ini asam folat dideposit ke dalam sel. Sekitar 50% dari asam folat disimpan oleh tubuh dalam bentuk polyglutamat yang dideposit pada sel hepar. Satu molekul metotreksat dapat mengikat dua sampai tujuh glutamat. Proses ini bersifat reversibel. Hasil akhir dari kerja metotreksat adalah memblok sintesis DNA dan RNA.Efek anti-inflamasi terjadi sebagai akibat dari inhibisi enzim aminoimidazole-4-carboxamide ribonukleatide transformylase. Melalui proses ini maka akan terjadi akumulasi dari adenosine yang merupakan faktor anti-inflamasi yang penting. FarmakokinetikabsorbsiBioavailabilitas (PO): 6o% pada PO dosis 80 mg / mPuncak waktu plasma: PO, 1-2 jam; IM, 30-60 menit

distribusiProtein terikat: 50%Vd: Awal, 0,18 L / kg; mapan, 0,4-0,8 L / kgmetabolismeDimetabolisme oleh hati dan intraselulerMetabolit: bentuk poliglutamatEkskresi:Urin (80-100% dalam waktu 24 jam), feses (jumlah kecil)Indikasi Metoreksat dalam bidang dermatologi digunakan pada penyakit: psoriasis yang berat, mycosis fungoides, dermatomyositis, cutaneous lupus erythematosus, sckeroderma, pemphigus vulgaris, bullous pemphigoid, cutaneous polyarteritis nodosa, behcet disease, pyoderma gangrenosum, lymphomatoid papulosis, pityriasis lichenoides et varioliformis akut, pityriasis rubra pilaris, sacoidosis, dermatitis atopic yang berat.KontraindikasiKontraindikasi pada penggunaan metoreksat yaitu: wanita hamil, ibu menyusui, disfungsi ginjal, disfungsi dan penyakit hati, infeksi yang masih aktif,Efek sampingEfek samping yang umumnya terjadi adalah gastrointestinal distress, myelosuppresion, hepatitis toksik, fibrosis/sirosis hepar.AzathioprineMekanisme kerja obatPurin antimetabolit,di dalam tubuh dikonversi ke 6-MP(6-mercaptopurine); dapat menghambat sintesis DNA, RNA, dan protein; mengganggu metabolisme sel; dapat menghambat mitosis

arbsorbsiDiserap dengan baik secara lisanDurasi: Tidak Tetap (persilangan plasenta)Puncak waktu plasma: PO, 1-2 jamPuncak konsentrasi plasma: 60%Vd: 0,48-0,71 L / kg

metabolismeDimetabolisme oleh hati. Metabolit: 4-hydroperoxycyclophosphamide, 4-aldophosphamidepenyisihanParuh: 3-12 hrEkskresi: UrinIndikasiIndikasi penggunaan cyclophosphamide dalam bidang dermatologi adalah mycosis fungoides, Wegener granulomatosis, lymphomatoid granulomatosis, polyarteritis nodosa, leukocytoclastic vasculitis yang berat, dermatomyositis,scleroderma, cutaneous lupus eritematosus yang berat, pemphigus vulgaris, bullous pemphigoid, pyoderma gangrenosum, scleromyxedema/lichen myxedematosus, multicentric reticulohistiocytosis, cytophagic panniculitis, eczematous yang berat. Efek sampingEfek samping dari penggunaan cyclophosphamide adalah gangguan gastrointestinal, myelosuppresion, hemorrhagic cystitis, bersifat kasinogenic.KontraindikasiKntraindikasi penggunaan cyclophosphamide adalah hipersensitif terhadap cyclophosphamide, ibu hamil dan menyusui, gangguan fungsi sumsum tulang, gangguan hepar dan ginjal. Chlorambucil Mekanisme kerja obatAlkylating agen nitrogen keluarga mustard, crosslinks DNA dan mengganggu replikasi DNA dan RNA transkripsi; siklus sel spesifikabsorbsiBioavailabilitas: 70-80%. Puncak Plasma Waktu: 1 jam

distribusiProtein Bound: 99%. Vd: 0.3 L / kgMetabolisme di hepar. Metabolit: asam fenilasetatpenyisihanHalf-Life: 1,5 jam (klorambusil); 2,5 jam (mustard asam fenilasetat)clearence: 492 160 ng / mL (klorambusil); 306 73 ng / mL (asam fenilasetat)Ekskresi: Urin (20-60% metabolit)IndikasiIndikasi penggunaan chlorambucil dalam bidang dermatologi adalah Wegener granulomatosis, dermatomyositis, scleroderma, polychondritis relaps, cutaneous lupus eritematosus yang berat, pemphigus vulgaris, bullous pemphigoid, epidermolysis bullosa acquisita, pyoderma gangrenosum, skleromyxedema/lichen myxedematosus, Langerhans cell histiocytosis, mycosis fungoides/sezary syndrome, necrobiotic zanthogranuloma dengan para-proteinemia, sacoidosis, disseminated granuloma annulare yang berat.

Efek sampingEfek samping dari penggunaan chlorambucil adalah myelosuppression, gangguan gastrointestinal, carcinogenicity, gangguan reproduksi. Kontra indikasiKontraindikasi dari penggunaan chlorambucil adalah hipersensitif terhadap chlorambucil, ibu hamil dan menyusui, infeksi yang aktif, gangguan fungsi hepar.Mekanisme kerja obatantrasiklin; intercalates antara pasangan basa DNA, merusak fungsi topoisomerase II dan menghambat replikasi & transkripsi

distribusiProtein Bound: 75%. Vd: 20-30 L / kg (700-1214 L / m)Metabolisme: terutama hati. Metabolit: DoxorubicinolpenyisihanHalf-Life: 1-3 jamclearence: 8-20 mL / menit / kgEkskresi: Feses (40-50%); urin (5-12%)IndikasiIndikasi penggunaan antracycline dalam bidang dermatologi adalah untuk pengobatan pasien dengan sarkoma Kaposi. Efek sampingEfek samping penggunaan antracycline adalah hipersensitif terhadap anthrayclines, ibu hamil dan menyusuiKontraindikasiKontraindikasi dari penggunaan antracycline adalah myelosuppresi, gangguan gastrointestinal, hepatitis toksik, dan hiperpigmentasi pada kuli dan kuku.

BAB IIIRESUMESitostatika adalah obat yang digunakan untuk memblokir pertumbuhan sel. Sitostatika bekerja dengan cara mempengaruhi metabolisme sel selama siklus sel sehingga pembelahan sel dan reproduksi sel terhambat. Dalam bidang dermatologi, sitostatika yang umumnya dipakai antara lain: Methotrexate, Azathioprine, Mycophenolate mofenil, Thioguanine, Hydroxyurea, Cyclophosphamide, Chlorambucil, Liposomal doxorubicin.Penggunaan sitostatik dimaksudkan untuk mengatasi pertumbuhan dan perkembangan sel sehingga digunakan pada penyakit-penyakit yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan sel yang abnormal/berlebih. Dalam penggunaan sitostatika harus memperhatikan farmakodinamik, farmakokinetik, indikasi, efek samping, dan kontra indikasinya sehingga pengobatan yang diberikan rasional dan tepat sasaran.

DAFTAR PUSTAKA1. Klaus wolf et all, fitz patricks Dermatologi in General Medicine. Mcg graw hills 20082. http://reference.medscape.com/drug/cellcept-myfortic-mycophenolate-343209#103. http://reference.medscape.com/drug/6tg-6thioguanine-thioguanine-342095#104. http://reference.medscape.com/drug/droxia-hydrea-hydroxyurea-342100#105. http://reference.medscape.com/drug/cytoxan-cyclophosphamide-342214#106. http://reference.medscape.com/drug/leukeran-chlorambucil-342112#107. http://reference.medscape.com/drug/doxorubicin-342120#10