Fistula Preaurikuler

4
Fistula preaurikul er Fistula preaurikular adalah kelainan yang terjadi akibat kegagalan penggabungan 2 dari 6 hillocks yang muncul dari arkus branchial 1 dan 2. Selama masa embriogenesis, daun teliga (aurikula) muncul dari arkus branchial 1 dan 2 pada minggu keenam kehamilan. Arkus branchial adalah struktur mesoderm yang dibungkus oleh ektoderm dan mengelilingi endoderm. Arkus-arkus ini terpisah satu dengan lainnya oleh celah branchial ektoderm kearah luar dan oleh kantong faringealendoderm kearah dalam. Arkus branchial 1 dan 2 branchial masing-masing membetuk 3 tonjolan (hillocks); struktur ini disebut hillocks of His. Tiga hillocks muncul dari tepi bawah arkus branchial 1 dan 3 lagi dari batas atas arkus bran chial kedua. Hillocks ini seharusn ya bergabung selama beberapa minggu kemudian pada masa embriogenesis. Fistula preaurikular terjadi sebagai akibat dari kegagalan penggabungan tonjolan-tonjolan ini. Fistula preaurikular biasanya terbatas, panjangnya bervariasi (biasanya pendek) dan salurannya biasanya kecil. Fistula preaurikular biasanya ditemukan pada lateral, superior dan posterior dari nervus fasialis dan kelenjar parotis. Pada hampir semua kasus, salurannya terhubung ke perikondrium dari kartilago daun telinga. Salurannya dapat mengarah ke kelenjar parotis. Gejala klinisnya antara lain: a. Sebagian orang dengan kelainan ini asimptomatik. Hanya sepertiga orang menyadari adanya kelainan ini. Dalam sebuah studi terhadap 31 pasien, suatu lesi menjadi jelas, sekitar 9,2 tahun (rata-rata) sebelum mereka mencari pertolongan medis. b. Tidak jarang pasien datang dengan cairan yang keluar dari fistula sampai deskuamasi epitel ataupun infeksi. Gejala dan tanda yang sering adalah eritema, bengkak, nyeri dan terdapat cairan,

Transcript of Fistula Preaurikuler

Page 1: Fistula Preaurikuler

5/17/2018 Fistula Preaurikuler - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fistula-preaurikuler 1/4

 

Fistula preaurikuler 

Fistula preaurikular adalah kelainan yang terjadi akibat

kegagalan penggabungan 2 dari 6 hillocks yang muncul dari arkus

branchial 1 dan 2. Selama masa embriogenesis, daun teliga

(aurikula) muncul dari arkus branchial 1 dan 2 pada minggu

keenam kehamilan. Arkus branchial adalah struktur mesoderm yang

dibungkus oleh ektoderm dan mengelilingi endoderm. Arkus-arkus

ini terpisah satu dengan lainnya oleh celah branchial ektoderm

kearah luar dan oleh kantong faringealendoderm kearah dalam.Arkus branchial 1 dan 2 branchial masing-masing membetuk 3

tonjolan (hillocks); struktur ini disebut hillocks of His. Tiga hillocks

muncul dari tepi bawah arkus branchial 1 dan 3 lagi dari batas atas

arkus branchial kedua. Hillocks ini seharusnya bergabung selama

beberapa minggu kemudian pada masa embriogenesis. Fistula

preaurikular terjadi sebagai akibat dari kegagalan penggabungan

tonjolan-tonjolan ini. Fistula preaurikular biasanya terbatas,

panjangnya bervariasi (biasanya pendek) dan salurannya biasanya

kecil. Fistula preaurikular biasanya ditemukan pada lateral, superior

dan posterior dari nervus fasialis dan kelenjar parotis. Pada hampir

semua kasus, salurannya terhubung ke perikondrium dari kartilago

daun telinga. Salurannya dapat mengarah ke kelenjar parotis.

Gejala klinisnya antara lain:

a. Sebagian orang dengan kelainan ini asimptomatik. Hanya

sepertiga orang menyadari adanya kelainan ini. Dalam sebuah studi

terhadap 31 pasien, suatu lesi menjadi jelas, sekitar 9,2 tahun

(rata-rata) sebelum mereka mencari pertolongan medis.

b. Tidak jarang pasien datang dengan cairan yang keluar dari

fistula sampai deskuamasi epitel ataupun infeksi. Gejala dan tandayang sering adalah eritema, bengkak, nyeri dan terdapat cairan,

Page 2: Fistula Preaurikuler

5/17/2018 Fistula Preaurikuler - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fistula-preaurikuler 2/4

 

sering berkembang menjadi eksaserbasi akut yang rekurren.

c. Pasien mungkin datang dengan sellulitis fasial atau ulserasi

yang berlokasi pada bagian depan telinga. Ulserasi ini sering diobati

tanpa mengetahui sumber primernya dan fistula preaurikular

menjadi tidak ketahuan.

d. Perkembangan dari adanya infeksi, pasien mungkin dapat

berkembang menjadi scarring.

e. Bayi dari ibu yang DM memiliki risiko yang tinggi untuk

terjadinya oculo-auriculo-vertebral, termasuk fistula.

Pada pemeriksaan fisik, fistula preaurikuler biasanya muncul

sebagai sebuah celah kecil kearah tepi depan dari helix bagian

ascending. Pembukaan fistula preaurikular ini juga dapat terjadi

posterosuperior helix, tragus maupun lobulus. Fistula ini dapat

membentuk kista subkutan yang berhubungan dengan kartilago

tragus dan aterior helix. Fistula terletak lateral dan superior dari

nervus fasialis dan kelenjar parotis

Jika fistula ini mengalami infeksi yang aktif atau sebelumnya

telah mengalami infeksi dengan gejala sisa berupa scarring,

kelainan ini hanya berupa lubang kecil di depan daun telinga. Jika

dihubungkan dengan kondisi yang ada, salah satunya mungkin

terlihat anomali telinga luar, seperti kegagalan pembentukan

telinga. Selain itu, dapat ditemukan fistula branchiogenik dan/ataupenurunan pendengaran.

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan berupa

ultrasonografi (fistulografi) menggambarkan fistula preaurikular dan

menggambarkan hubungannya dengan superficial temporal artery,

crus anterior dari helix dan tragus.

Sekali pasien mengalami infeksi pada fistulanya, pasien

tersebut harus diberikan antibiotic sistemik. Jika terdapat abses,

Page 3: Fistula Preaurikuler

5/17/2018 Fistula Preaurikuler - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fistula-preaurikuler 3/4

 

abses tersebut harus di insisi dan di drainase dan eksudat harus

dikirim untuk dilakukan pengecatan Gram dan kultur untuk dapat

memilih antibiotik yang tepat.

Sekali infeksi terjadi, kemungkinan terjadinya kekambuhan

eksaserbasi akut sangat tinggi dan saluran fistula harus diangkat

dengan cara operasi. Operasi perlu sekali dilakukan ketika infeksi

yang telah diberikan antibiotik dan peradangan pasti memiliki waktu

untuk sembuh. Indikasi operasi masih menjadi perdebatan.

Beberapa percaya bahwa saluran fistula harus di ektirpasi dengan

cara operasi pada pasien yang asimptomatik karena onset gejala

dan infeksi yang berikutnya menyebabkan pembentukan jaringan

parut (scarring), yang memungkinkan pengangkatan yang tidak

sempurna dari saluran fistula dan kekambuhan setelah operasi.

Angka kekambuhan setelah operasi adalah 13-42%. Sebagian besar

kekambuhan setelah operasi terjadi karena pengangkatan yang

tidak sempurna pada saat dioperasi. Salah satu jalan untuk

mencegah kekambuhan adalah dengan mengetahui gambarn jelasdari saluran tersebut ketika operasi. Beberapa ahli bedah measang

kanul mulut dan menginjeksi biru metilen kedalam saluran 3 hari

sebelum operasi di bawah kondisi yang steril. Membuka saluran dan

kemudian melakukan jahitan pada sutura. Teknik ini memperbesar

saluran dan ini diperpanjang oleh sekresinya sendiri dengan

memasukkan biru metilen.Selam operasi, beberapa ahli bedah

menggunakan sebuah probe atau memasukkan metilen blue ke

dalam saluran untuk kanulasi mulut. Teknik standar untuk

ekstirpasi saluran sinus meliputi insisi sekeliling fistula dan

sekaligus pembedahan traktus dekat helix. Pendekatan insisi

supraauricular lebih sering berhasil dan diperpanjang insisi sampai

post aurikular. Sekali fasia temporalis didentifikasi, pembedahan

traktus dimulai. Kartilago aurikularyang menempel pada saluran

Page 4: Fistula Preaurikuler

5/17/2018 Fistula Preaurikuler - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fistula-preaurikuler 4/4

 

diangkat untuk menurunkan angka kekambuhan sampai dengan

5%.