Fisiologi Haid
description
Transcript of Fisiologi Haid
Fisiologi Haid
DosenDosen Imunoendokrinologi Reproduksi Imunoendokrinologi Reproduksi &Fertility&FertilityBagian Obstetri dan GinekologiBagian Obstetri dan Ginekologi
FKFK.Unsyiah Banda Aceh.Unsyiah Banda Aceh
Haid proses yang komplek melibatkan organ :
SerebrumHipotalamusHipofisisAlat genitaliaKortek adrenalGlandula tiroidea
Dr.Rajuddin, SpOG, KFER
Haid dan Gangguannya
DefinisiHaid atau Menstruasi adalah pelepasan
lapisan fungsional endometrium secara siklik dan priodik yang diikuti dengan terjadinya perdarahan yang keluar dari alat kemaluan wanita akibat penurunan mendadak hormon progesteron karena endometrium tidak menerima hasil fertilisasi atau tidak terjadinya kehamilan
Batasan Haid Darah yang keluar dari rahim Perempuan sehat/tanpa penyakit Siklus 21-35 hari Lama 3-6 hari, Warna coklat Ganti pembalut 2-6x/hari Tanpa disertai nyeri yang hebat Akibat turunnya kadar progesteron
Setelah haid
Hypotalamus dan Hypofise merangsang ovarium menghasilkan Estrogen untuk inisiasi pertumbuhan lapisan fungsional endometrium dan mematangkan folikel muda menghasilkan ovum.
Pengaruh Hormon identik dengan Umpan-Balik thdp Axis : Hypothalamo-Pituitary -Gonadal dengan respons:o Tidak ada pertumbuhan
dan proliferasi endometrium (termasuk sekresi)
o Penekanan Ovulasi dan mencegah Fertilisasi
o Mencegah Implantasio Perdarahan Lucut
Interaksi hormon dalam siklus haid
Terjadi haid ada interaksi yang kompleks antara organ organ tertentu yang diperantarasi oleh hormon.
Poros yang amat penting untuk mengatur mekanisme haid poros antara hipotalamus-hipofisis-ovarium
Hipotalamus berfungsi untuk memproduksi gonadotropin releasing hormone (Gn RH).
Pengaruh GnRHMerangsang Hipofisis memproduksi follicle
stimulating hormone (FSH) & luteinizing hormonoe (LH)
FSH & LH Folikel tumbuh hingga berukuran > 18 mm (Fol Dominan)
Follikel dominan memproduksi Estrogen Follikel dominan pecah (Ovulasi) sel telurSth Ovulasi Terbentuk Korpus luteum
hasilkan Progesteron(dominan) & EstrogenProgesteron dan Estrogen persiapkan
Endometrium untuk menerima calon Embrio
Estrogen Proliferasi endometriumPengeluaran progestron untuk sekresi
Endometrium Pertengahan siklus terjadi lonjakan
hormon luteal (LH) untuk melepas ovum dari folikel
Perdarahan haidBila tidak terjadi
pembuahan maka korpus luteum akan mengalami atrofi dan hormon progesteron mendadak turun sehingga lapisan fungsional akan dilepas dan dikeluarkan terjadi perdarahan
haid
Primate menstrual cycle
15
Day 0 menstruation- sloughing
off of endometrium (lining of the uterus)
Previous Corpus luteum disintegrating - no implantation of fertilized ovum, release of hypothalamus from negative feedback.
Hypothalamus produces more GnRH, triggers release of FSH and LH.
Follicle stimulated by FSH, begins to grow and produce estrogen.
Primate menstrual cycle - Follicular Phase
12 Jan 200416
Day 10-12 Increasing estrogen
levels of growing follicle provide positive feedback to hypothalamus.
Day 12 -14 Increased activation
of hypothalamus leads to a surge of LH and FSH from anterior pituitary.
Surge of FSH triggers maturation of developing follicle - it ruptures and releases the egg.
Increased estrogens lead to buildup of endometrium.
Primate menstrual cycleLuteal Phase
12 Jan 200417
Days 14 - 28 Luteal PhaseAfter release of ovum,
follicle develops into corpus luteum
Corpus luteum secretes progesterone and some estrogen.
High levels of progesterone has negative feedback effect on the hypothalamus - decreased secretion of FSH and LH.
Inhibin, released from follicle at ovulation, also inhibits FSH release.
Progesterone also stimulates buildup of endometrium.
In absence of implantation, corpus luteum degenerates.
Progesterone and estrogen levels fall, triggering menstruation again.
12 Jan 2004Kuliah Mhs Fk.Unsyiah18
Aa. Spiralis sumber perdarahan endometrium Fase proliferasi pemb. darah tumbuh upward Pasca ovulasi pemb darah berdilatasi, memanjang dan mulai coiling. Kehamilan -, Korpus Luteum mulai regresi D-2 blood flow mengalami penurunan. Kelenjar kosong dan menyusut, endometrium srink Aa dan Venula Spiralis semakin coiling dan kinking diikuti oleh kontraksi spasmodik
Aliran darah baik arteri maupun vena mulai terbendung
sehingga darah di endometrium zona fungsional ber-
kumpul di venous lakes/sinusoid . Terjadi nekrosis
fokal pada pembuluh darah sehingga membentuk
venous lakes yang semakin besar dan banyak Terjadi lift off daerah devital antara venus lakes Terjadilah haid perdarahan berasal dari venous-
venouse lakes, Vena yang terbuka dan tunggul A. Spiralis
disertai debris endometrium
Tunggul Aa. Spiralis, Fibrin terkupul dalam 30 menit. Fibrin telah disebuki lekosit dalam 2 jam 20-24 jam epitelialisasi lumen pemb darah shg terjadi oklusi Terjadi pertumbuhan kembali (4-7hr) pembuluh, kelenjar dan stroma
12 Jan 2004Kuliah Mhs Fk.Unsyiah22
Siklus Haid
12 Jan 2004Kuliah Mhs Fk.Unsyiah23
Fase siklus haid
Fase menstruasi : hari 1 - 4Fase folikuler/proliferasi : hari 5 - 13
Ovulasi : hari 14Fase luteal/fase sekresi : hari 15 - 28
Hormon SteroidFase folikuler : E tinggiFase sekresi: P tinggiP turun: terjadi haidSelama kadar P tinggi: seharusnya tidak
terjadi haid
Konsepsi Setelah melepas ovum, folikel bekas menjadi korpus luteum yang mengha silkan progesteron agar Endometrium masuk ke fase sekresi yang memungkinkan lapisan ini menerima hasil Konsepsi
Umpan BalikReaksi terhadap adanya
aksi atau provokasi yang spesifik pada suatu bagian atau rangkaian dimana reaksi tersebut pengaktifan atau penekanan berbagai elemen yang saling berhubungan atau mempunyai interkoneksi melalui sumbu penghubung (axis)
Ovulasi: dilepaskannya ovum dari ovarium
FertilisasiFertilisasi:
pertemuan antara ovum dengan spermatozoa
Implantasi: adalah proses penanaman hasil fertilisasi di dinding rahim
Kehamilan ektopik implantasi terjadi pada organ atau bagian lain yang memungkinkan hidup dan berkembang kehamilan
Kehamilan: adalah proses fertilisasi yang diikuti dengan implantasi
GANGGUAN HAID DAN SIKLUSNYA
FSH
FSH
LH
LH
EE22PP44
Dr. Rajuddin, SpOG. K-FERBag. Obstetri dan Ginekologi FK.Unsyiah
Anatomi Uterus
Keluarnya darah dan serpihan endometrium dari rahim melalui vagina Keluarnya darah dan serpihan endometrium dari rahim melalui vagina Sebagai hasil Interaksi yang dinamis dari komponen poros reproduksi Sebagai hasil Interaksi yang dinamis dari komponen poros reproduksi
pada perempuan dewasa, sebagai manifestasi proses reproduksi pada perempuan dewasa, sebagai manifestasi proses reproduksi yang berlangsung secara periodik dan siklik dengan urutan proses yang yang berlangsung secara periodik dan siklik dengan urutan proses yang
sekuensial dari sekresi hormon dan perubahan morfologi sekuensial dari sekresi hormon dan perubahan morfologi organ reproduksi dengan tujuan tersedianya ovum organ reproduksi dengan tujuan tersedianya ovum
matang yang siap dibuahi serta matang yang siap dibuahi serta endometrium yang siap untuk endometrium yang siap untuk
terjadinya nidasi terjadinya nidasi ((Michel Ferin dkk, The Menstrual Cycle, 1993Michel Ferin dkk, The Menstrual Cycle, 1993) )
Keluarnya darah dan serpihan endometrium dari rahim melalui vagina Keluarnya darah dan serpihan endometrium dari rahim melalui vagina Sebagai hasil Interaksi yang dinamis dari komponen poros reproduksi Sebagai hasil Interaksi yang dinamis dari komponen poros reproduksi
pada perempuan dewasa, sebagai manifestasi proses reproduksi pada perempuan dewasa, sebagai manifestasi proses reproduksi yang berlangsung secara periodik dan siklik dengan urutan proses yang yang berlangsung secara periodik dan siklik dengan urutan proses yang
sekuensial dari sekresi hormon dan perubahan morfologi sekuensial dari sekresi hormon dan perubahan morfologi organ reproduksi dengan tujuan tersedianya ovum organ reproduksi dengan tujuan tersedianya ovum
matang yang siap dibuahi serta matang yang siap dibuahi serta endometrium yang siap untuk endometrium yang siap untuk
terjadinya nidasi terjadinya nidasi ((Michel Ferin dkk, The Menstrual Cycle, 1993Michel Ferin dkk, The Menstrual Cycle, 1993) )
Fungsi siklus reproduksiFungsi siklus reproduksi : :
1.1. Pembentukan ovum matang yang siap dibuahiPembentukan ovum matang yang siap dibuahi2.2. Sekresi hormon steroid seksSekresi hormon steroid seks3.3. Persiapan endometrium untuk nidasiPersiapan endometrium untuk nidasi4.4. Persiapan organ terkait dengan kehamilanPersiapan organ terkait dengan kehamilan
PERDARAHAN ABNORMAL
PERDARAHAN UTERUS
DISSFUNGSIONAL(PU)
74% - 95%
SIKLUS OVULATORIK
SIKLUS ANOVULATORIK
PUD
PERDARAHAN BERCAK PERDARAHAN LUCUT
Menoragia Metroragia Polymenorea Oligomenorea Perdarahan Prahaid Perdarahan Pascahaid Amenorea
1. Hillard PA, Rebar RW. Abnormal Uterine Bleeding needs spesial approach. Contemporary Obgyn 1990; 62:67-80 2. Fayes JA. Dysfunctional Uterine Bleeding. Amer Fam Phys 1982;25:109-15 3. Kadarusman Y, Jacoeb TZ, Baziad A. Perdarahan Uterus Disfungsional kronik pada masa reproduksi: Aspek patofisiologi dan pengobatan Progesteron. Maj Obstet Ginekol Indonesia 1993;19:67-884. Dodds N.. Dysfunctional Uterine Bleeding. eMedicine Journal, May 4 2001, Volume 2, Number 5
80% - 90%
10% - 20%
1 2 1 2 3 3 4 4 5 6 5 6 7 7 8 8 9 9 10 10 11 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 2812 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
ProlaktinDopamin menghambat prolaktinHiperprolaktin merangsang dipaminDopamin menekan LH/FSH: anovulasi,
amenoreaMenyusui: prolaktin tinggi, tidak haidProlaktin: memicu produksi androgen di
suprarenalProlaktin: memicu somatomedin dihati
Merangsang aktivitas sekresi PRLRangsangan puting susuKehamilan, hipoglikemia, stressAntidepresan, anti hipertensiAntagonis histamin H1/H2TRH, estrogenProlaktinom, uji TSH, uji metoclopramid
RAGAM PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL RAGAM PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL
Hipermenorea, Menoragia, Metroragia, Bercak pra danpasca haid, Polimenorea, Oligomenorea(Perdarahan Uterus Disfungsional)
Difinisi/IstilahHaid adalah perdarahan secara periodic
dan siklik dari uterus yang terjadi setiap bulan disertai pelepasan endometrium yang kemudian timbul perdarahan melalui vagina pada seorang wanita.
Hipermenorea : Haid lebih dari Normal, lebih lama ( > 8 hr) Luka ut lebih luas
(pd polip, miom dll )
Gangguan HaidHipomenorea (Menoragia): Perdarahan haid
lebih pendek dari biasa/ kurang dari biasaMis: pd pasca miomektomi, ggn EndokrinOligomenorea: Siklus haid lebih panjang
lebih 35 hr, perdarahan berkurang Polimenorea : Siklus haid lebih pendek dari
biasa ( Kurang dari 21 hr) perdarahan = / >
Haid
Definisi haid
Gangguan haid :- PUD
- Hipermenorea
- Menorragia
- Metroragia Usia perimenars, reproduksi, perimenopause Perdarahan prahaid, pasca haid Dismenorea Amenorea
Amenorea : 1. Primer2. Sekunder
Amenorea Primer : mencapai usia 14 tahun, pertumbuhan seksual
sekunder belum sampai muncul, haid belum muncul
Telah mencapai usia 16 tahun, telah tampak pertumbuhan sekual sekunder, belum haid
Amenorea Sekunder :Pernah haid, kemudian tidak haid 3 bulan berturut-Turut.
Amenorea Primer
Aplasia uterus dan vagina (sindrom Mayer-Kusner V. Rokistanki)
Uterus berupa garisKedua ovarium normalKromosom xxHati-hati kelainan pada ginjal, ureter
Pengobatan : vagino plasti, infertilitas
Sindroma Feminisasi Testikuler (androgen insensitivity)
- karyotip xy- Kadar T tinggi- Kadang-kadang ditemukan testis intra abdominal,
atau labialBerkurangnya jumlah reseptor androgenKelenjar kelamin adalah testis :- Wanita penampilan normal dan cantik- Rambut ketiak dan pubis tidak adaPengobatan :- Konseling- Angkat testis- Ingin menjadi perempuan atau laki-laki- HRT
Sindrom Adrenogenital (AGS)Kromosom xxKerusakan pada enzim suprarenalKekurangan produksi kortisolACTH berlebihanHiperplasia suprarenalPengaruh androgen: verilisasi, hirsutismusPenutupan lebih cepat tulang epifisisSi wanita kelihatan lebih kecilPembesaran klitoris, atrofi payudara
Pengobatan :Konseling Kortiko steroid jangka panjang
Ulrich-Turner SindromPaling banyank ditemukanKaryotip xoKelainan juga pada morpologik xAlat genitalia wanita tidak terbentukWanita pendek, leher pendek, torak
menonjolCubitus valgusRambut pubis/ketiak tidak ada
Pengobatan : HRT
Amenorea sekunderA. Hipotalamik Psikis, wanita dalam penjara Menolak untuk makan Diet yang berlebihan (anoreksia nervosa) Bulimia Psikofarmaka
B. Hipofisis Seehan sindrom Bila ¾ adenohipofisis rusak, semua produksi hormon
terganggu Tumor hipofisis : - kranio paringeoma - adenoma eosinofil = somatotropin - adenoma basofil = cushing sindrom
Sindroma amenorea galaktoreaHiperprolaktin> 100 ng/ml prolaktinomPsikofarmaka, simetidinHipertiroid, akromegali
Amenorea uterinerAplasia uteri Sindroma AsermanInfeksi berat TBCAtresia himen
Amenorea pasca pil kontrasepsi
Sindroma ovarium polikistikSindroma ovarium resistenMenopause prekokGangguan pubertasmenopause
Menopause
Kekurangan hormon estrogenKeluhan jangka pendek/panjangPengobatan dan pencegahanHRT sisa hidupBifosfonat, kalsium, vitami D3, calsitoninKanker payudara
0
10
20
30
40
50
60
70
80
M -12 -10 -8 -6 -4 -2 0 2 4 6 8 10 12 M FSH
FSH
LH
LH
EE22PP44
M -12 -10 -8 -6 -4 -2 0 2 4 6 8 10 12 M
Created by Yanto K
11
2 2
33
44
DUB
Aa. Spiralis sumber perdarahan endometrium Fase proliferasi pemb. darah tumbuh upward Pasca ovulasi pemb darah berdilatasi, memanjang dan mulai coiling. Kehamilan -, Korpus Luteum mulai regresi D-2 blood flow mengalami penurunan. Kelenjar kosong dan menyusut, endometrium srink Aa dan Venula Spiralis semakin coiling dan kinking diikuti oleh kontraksi spasmodik
Aliran darah baik arteri maupun vena mulai terbendung
sehingga darah di endometrium zona fungsional ber-
kumpul di venous lakes/sinusoid . Terjadi nekrosis
fokal pada pembuluh darah sehingga membentuk
venous lakes yang semakin besar dan banyak Terjadi lift off daerah devital antara venus lakes Terjadilah haid perdarahan berasal dari venous-
venouse lakes, Vena yang terbuka dan tunggul A. Spiralis
disertai debris endometrium
Tunggul Aa. Spiralis, Fibrin terkupul dalam 30 menit. Fibrin telah disebuki lekosit dalam 2 jam 20-24 jam epitelialisasi lumen pemb darah shg terjadi oklusi Terjadi pertumbuhan kembali (4-7hr) pembuluh, kelenjar dan stroma
Etiologi Perdarahan Uterus Disungsional
• Kegagalan atau tidak adekuatya pembentukan korpus luteum
Anovulasi Ovulasi in adekuat/imbalans hormonal
• Perdarahan lucut/withdrawal Estrogen dan progesteron• Imbalans ratio PGE2/PGF2-• Peningkatan Prostaglandin di sel endometrium• Kegagalan pembentukan sumbat trombotik/trombotic plugs• Peningkatan fibrinolisis• Kegagalan proliferasi endotel vaskuler • Keterlambatan regenerasi endometrium
• Spiral arterioles as end arteries• Venous lakes and sinusoids• The role of prostaglandin• Vassoconstricsion and occlusion• Heparin like activity in uterine cavity Heamostatic plug formation Vascular epitelialization Regeneration
b. Tujuan penatalaksanaanb. Tujuan penatalaksanaan
• Memperbaiki keadaan umum• Menghentikan perdarahan • Mengembalikan fungsi hormon reproduksi
PenatalaksanaanPenatalaksanaan
a.a. Pertimbangan penatalaksanaan Pertimbangan penatalaksanaan • Umur , status , FertilitasUmur , status , Fertilitas• Berat, jenis, dan lama perdarahanBerat, jenis, dan lama perdarahan
• Perbaikan keadaan umumPerbaikan keadaan umum
Syok atasi dengan resusitasi cairanSyok atasi dengan resusitasi cairan Hb<8gr% Transfusi darahHb<8gr% Transfusi darah
Syok atasi dengan resusitasi cairanSyok atasi dengan resusitasi cairan Hb<8gr% Transfusi darahHb<8gr% Transfusi darah
• Penghentian perdarahan pada PUD di lini primerPenghentian perdarahan pada PUD di lini primer ProgesteronProgesteron Penghambat sintesis Prostaglandin/Anti Cox
o As. Mefenamat 3 x 500mg/hr selama 5 hario Naproxen 3 x 500mgo As salisilat
Anti fibrinolitiko As. Traneksamat
Hematinik
3. Gonans: Derivat Norethisterone. C19
Desogestrel Norgestimate Gestodene
4. Progesteron Alamiah, Larut dalam lemak dan cepat di absorbsi, sehingga tidak disimpan dalam tubuh.
5. Progesteron menjadi bentuk tdk aktif(pregnandiol) 10-20% di hati, di sekresi melalui ginjal dalam bentuk pregnandiol yang terikat dg As. Glukoronat
Kelainan yang harus diperiksa sebelumPemberian sediaan progesteron
1.1. Gangguan HatiGangguan Hati2.2. Gangguan ginjalGangguan ginjal3.3. KehamilanKehamilan4.4. Tekanan darah tinggiTekanan darah tinggi5.5. Diabetes melitusDiabetes melitus6.6. HipersensitifHipersensitif7.7. Penyakit TromboemboliPenyakit Tromboemboli8.8. dlldll
DOSIS CARA PEMBERIAN PADA PENGHENTIANPERDARAHAN
Norethisteron 2-3 X 5 mg, PC /10 hariAs.Menemat(Anticox) 3x500 mg, PC
Jika dalam 2 hari perdarahan tidak berhentiPikirkan kemungkinan bukan PUD. Cari patologi lainNoretisteron jangan dihentikan. Akan terjadi perdarahan lucut setelah obat habisPerlu dijelaskan kepada pasien dengan baik.
Untuk mengatur siklusnya sebaiknya dilakukan di linisekunder
Kesimpulan
1. Progesteron dan estrogen untuk penghentian Perda-rahan Uterus Disfungsional Aman digunakan.
2. Dosis Noretisteron yang dianjurkan adalah 2-3 X 5 mg/hr selama10 hari. Disarankan untuk tidak melebihi 30mg/hr
3. Penghentian progesteron akan menimbulkan Perdarahan Lucut/withdrawal bleeding
4. Perdarahan akan berhenti setelah 2-3 hari pengobatan Jika tidak berhenti maka harus dipikirkan kausa lain.
Dr.Rajuddin, SpOG. KFER
PUBERTAS WANITA
PENGERTIAN PUBERTAS
04/22/2371
1. Istilah pubertas (puberty) berasal dari bahasa Latin PUBERTAS, yang artinya usia kedewasaan.
2. Pubertas merupakan suatu masa di mana individu telah mencapai kedewasaan biologis, yaitu ditandai dg berfungsinya organ reproduksi.
3. Pubertas merupakan tanda secara biolgis bahwa individu telah memasuki usia remaja.
4. Pubertas merupakan suatu masa di mana individu mengalami perubahan dari a seksual menjadi seksual.
MASA PUBERTASMASA PERALIHAN ANTARA MASA KANAK-KANAK
DEWASATIDAK ADA BATAS YANG TAJAMDAPAT DIKATAKAN AWAL BERFUNGSI OVARIUMPUBERTAS BERAKHIR PADA SAAT OVARIUM SUDAH
BERFUNGSI DENGAN MANTAP DAN TERATURPUBERTAS MULAI DENGAN TIMBUL CIRI KELAMIN
SEKUNDERBERAKHIR KALAU SUDAH ADA KEMAMPUAN
REPRODUKSIMULAI KIRA-KIRA 8-14 TAHUN LEBIH KURANG 4
TAHUNDIPENGARUHI RAS,BANGSA, IKLIM, GIZI,
KEBUDAYAAN
KEJADIAN PENTING IALAH:PERTUMBUHAN BADAN CEPATTIMBUL CIRI-CIRI KELAMIN SEKUNDERHAID PERTAMA DATANGPERUBAHAN PHICHISOVARIUM BERFUNGSI
B. CIRI-CIRI MASA PUBERTAS
04/22/2375
1. Masa pubertas merupakan periode tumpang tindih.
2. Masa pubertas merupakan periode yang singkat.
3. Masa pubertas merupakan masa terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang pesat.
4. Masa pubertas merupakan masa negatif.5. Masa pubertas merupakan masa krisis
identitas.
C. PENYEBAB TERJADINYA PERUBAHAN YG CEPATPADA MASA PUBERTAS
Peranan Pitutary Gland(Kelenjar Pituitary)
C. PERUBAHAN-PERUBAHAN FISIK YG PADA MASA PUBERTAS
04/22/2378
1. Perubahan dalam ukuran tubuha. Pertambahan tinggi badanb. Pertambahan berat badan
2.Perubahan proporsi tubuhProporsi pubertas berubah mendekati proporsi tubuh orang dewasa
3.Perkembangan ciri-ciri seks primera. Ciri-ciri seks primer adalah organ tubuh yg
berhubungan dg sistem reproduksi.b. Matangnya organ reproduksi ditandai dengan
MENARCHE (pada wanita) dan WET DREAM (pada pria)
04/22/2379
4. Perkembangan ciri-ciri seks sekunder.
a.Ciri-ciri seks sekunder adalah ciri-ciri fisik yang membedakan jenis kelamin.
b. Ciri-ciri seks sekunder pada pria adalah : kumis, jenggot, tubuh berotot, dst.
c. Ciri-ciri seks sekunder pada wanita adalah : payudara dan pinggul membesar, dst.
D. AKIBAT PERUBAHAN FISIK PADA PUBERTAS
04/22/2380
1. Perubahan fisik yang pesat pada masa pubertas berakibat pada perilaku. Sering munculnya sikap dan perilaku negatif menyebabkan masa pubertas disebut sebagai masa negatif, tepatnya masa negatif II.
2. Sikap dan perilaku negatif yang dapat muncul pada masa pubertas adalah : malas, cepat bosan, mudah gelisah dan tersinggung, rasa percaya diri kurang, dst.
E. FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PERUBAHAN YG CEPAT
04/22/2381
1. Kelenjar pituitary bekerja lebih aktif.2. Kelenjar pituitary menghasilkan dua mcam
hormon : HORMON PERTUMBUHAN dan HORMON GONADOTROPIK.
3. Hormon pertumbuhan berfungsi mengen-dalikan pertumbuhan tinggi badan.
4. Hormon gonadotropik berfungsi merangsang gonad atau organ reproduksi.
5. Gonad pria berupa testes dan gonad wanita berupa ovarium atau indung telur.
Klasifikasi Tingkat Maturitas
Kelamin Payudara (M)
M 1: Prapubertas M 2: Menonjol seperti bukit kecil, areola melebar M 3: Payudara dan areola membesar tanpa dapat
dipisahkan bentuknya masing-masing M 4: Areola dan papila membentuk bukit kedua M 5: matang, papila menonjol, areola sebagai
bagian dari bentuk payudara
Klasifikasi Tingkat Maturitas
Kelamin Rambut Pubis (P)P 1: Prapubertas P 2: jarang, pigmen sedikit, lurus/ sedikit ikal,
hanya pada labia ( )/pangkal penis ( P 3: lebih hitam, ikal, menyebar ke mons
pubis P 4: tebal, seperti bentuk dewasa tapi belum
menyebar ke medial paha , menyebar ke medial paha
P 5: bentuk dewasa, berbentuk segitiga