Fisiologi Haid

84
Fisiologi Haid Dosen Dosen Imunoendokrinologi Reproduksi Imunoendokrinologi Reproduksi &Fertility &Fertility Bagian Obstetri dan Ginekologi Bagian Obstetri dan Ginekologi FK FK .Unsyiah Banda Aceh .Unsyiah Banda Aceh

description

Fisiologi Haid

Transcript of Fisiologi Haid

Page 1: Fisiologi Haid

Fisiologi Haid

DosenDosen Imunoendokrinologi Reproduksi Imunoendokrinologi Reproduksi &Fertility&FertilityBagian Obstetri dan GinekologiBagian Obstetri dan Ginekologi

FKFK.Unsyiah Banda Aceh.Unsyiah Banda Aceh

Page 2: Fisiologi Haid

Haid proses yang komplek melibatkan organ :

SerebrumHipotalamusHipofisisAlat genitaliaKortek adrenalGlandula tiroidea

Page 3: Fisiologi Haid
Page 4: Fisiologi Haid
Page 5: Fisiologi Haid

Dr.Rajuddin, SpOG, KFER

Haid dan Gangguannya

Page 6: Fisiologi Haid

DefinisiHaid atau Menstruasi adalah pelepasan

lapisan fungsional endometrium secara siklik dan priodik yang diikuti dengan terjadinya perdarahan yang keluar dari alat kemaluan wanita akibat penurunan mendadak hormon progesteron karena endometrium tidak menerima hasil fertilisasi atau tidak terjadinya kehamilan

Page 7: Fisiologi Haid

Batasan Haid Darah yang keluar dari rahim Perempuan sehat/tanpa penyakit Siklus 21-35 hari Lama 3-6 hari, Warna coklat Ganti pembalut 2-6x/hari Tanpa disertai nyeri yang hebat Akibat turunnya kadar progesteron

Page 8: Fisiologi Haid

Setelah haid

Hypotalamus dan Hypofise merangsang ovarium menghasilkan Estrogen untuk inisiasi pertumbuhan lapisan fungsional endometrium dan mematangkan folikel muda menghasilkan ovum.

Page 9: Fisiologi Haid

Pengaruh Hormon identik dengan Umpan-Balik thdp Axis : Hypothalamo-Pituitary -Gonadal dengan respons:o Tidak ada pertumbuhan

dan proliferasi endometrium (termasuk sekresi)

o Penekanan Ovulasi dan mencegah Fertilisasi

o Mencegah Implantasio Perdarahan Lucut

Page 10: Fisiologi Haid

Interaksi hormon dalam siklus haid

Terjadi haid ada interaksi yang kompleks antara organ organ tertentu yang diperantarasi oleh hormon.

Poros yang amat penting untuk mengatur mekanisme haid poros antara hipotalamus-hipofisis-ovarium

Hipotalamus berfungsi untuk memproduksi gonadotropin releasing hormone (Gn RH).

Page 11: Fisiologi Haid
Page 12: Fisiologi Haid

Pengaruh GnRHMerangsang Hipofisis memproduksi follicle

stimulating hormone (FSH) & luteinizing hormonoe (LH)

FSH & LH Folikel tumbuh hingga berukuran > 18 mm (Fol Dominan)

Follikel dominan memproduksi Estrogen Follikel dominan pecah (Ovulasi) sel telurSth Ovulasi Terbentuk Korpus luteum

hasilkan Progesteron(dominan) & EstrogenProgesteron dan Estrogen persiapkan

Endometrium untuk menerima calon Embrio

Page 13: Fisiologi Haid

Estrogen Proliferasi endometriumPengeluaran progestron untuk sekresi

Endometrium Pertengahan siklus terjadi lonjakan

hormon luteal (LH) untuk melepas ovum dari folikel

Page 14: Fisiologi Haid

Perdarahan haidBila tidak terjadi

pembuahan maka korpus luteum akan mengalami atrofi dan hormon progesteron mendadak turun sehingga lapisan fungsional akan dilepas dan dikeluarkan terjadi perdarahan

haid

Page 15: Fisiologi Haid

Primate menstrual cycle

15

Day 0 menstruation- sloughing

off of endometrium (lining of the uterus)

Previous Corpus luteum disintegrating - no implantation of fertilized ovum, release of hypothalamus from negative feedback.

Hypothalamus produces more GnRH, triggers release of FSH and LH.

Follicle stimulated by FSH, begins to grow and produce estrogen.

Page 16: Fisiologi Haid

Primate menstrual cycle - Follicular Phase

12 Jan 200416

Day 10-12 Increasing estrogen

levels of growing follicle provide positive feedback to hypothalamus.

Day 12 -14 Increased activation

of hypothalamus leads to a surge of LH and FSH from anterior pituitary.

Surge of FSH triggers maturation of developing follicle - it ruptures and releases the egg.

Increased estrogens lead to buildup of endometrium.

Page 17: Fisiologi Haid

Primate menstrual cycleLuteal Phase

12 Jan 200417

Days 14 - 28 Luteal PhaseAfter release of ovum,

follicle develops into corpus luteum

Corpus luteum secretes progesterone and some estrogen.

High levels of progesterone has negative feedback effect on the hypothalamus - decreased secretion of FSH and LH.

Inhibin, released from follicle at ovulation, also inhibits FSH release.

Progesterone also stimulates buildup of endometrium.

In absence of implantation, corpus luteum degenerates.

Progesterone and estrogen levels fall, triggering menstruation again.

Page 18: Fisiologi Haid

12 Jan 2004Kuliah Mhs Fk.Unsyiah18

Page 19: Fisiologi Haid

Aa. Spiralis sumber perdarahan endometrium Fase proliferasi pemb. darah tumbuh upward Pasca ovulasi pemb darah berdilatasi, memanjang dan mulai coiling. Kehamilan -, Korpus Luteum mulai regresi D-2 blood flow mengalami penurunan. Kelenjar kosong dan menyusut, endometrium srink Aa dan Venula Spiralis semakin coiling dan kinking diikuti oleh kontraksi spasmodik

Page 20: Fisiologi Haid

Aliran darah baik arteri maupun vena mulai terbendung

sehingga darah di endometrium zona fungsional ber-

kumpul di venous lakes/sinusoid . Terjadi nekrosis

fokal pada pembuluh darah sehingga membentuk

venous lakes yang semakin besar dan banyak Terjadi lift off daerah devital antara venus lakes Terjadilah haid perdarahan berasal dari venous-

venouse lakes, Vena yang terbuka dan tunggul A. Spiralis

disertai debris endometrium

Page 21: Fisiologi Haid

Tunggul Aa. Spiralis, Fibrin terkupul dalam 30 menit. Fibrin telah disebuki lekosit dalam 2 jam 20-24 jam epitelialisasi lumen pemb darah shg terjadi oklusi Terjadi pertumbuhan kembali (4-7hr) pembuluh, kelenjar dan stroma

Page 22: Fisiologi Haid

12 Jan 2004Kuliah Mhs Fk.Unsyiah22

Siklus Haid

Page 23: Fisiologi Haid

12 Jan 2004Kuliah Mhs Fk.Unsyiah23

Page 24: Fisiologi Haid

Fase siklus haid

Fase menstruasi : hari 1 - 4Fase folikuler/proliferasi : hari 5 - 13

Ovulasi : hari 14Fase luteal/fase sekresi : hari 15 - 28

Page 25: Fisiologi Haid
Page 26: Fisiologi Haid

Hormon SteroidFase folikuler : E tinggiFase sekresi: P tinggiP turun: terjadi haidSelama kadar P tinggi: seharusnya tidak

terjadi haid

Page 27: Fisiologi Haid

Konsepsi Setelah melepas ovum, folikel bekas menjadi korpus luteum yang mengha silkan progesteron agar Endometrium masuk ke fase sekresi yang memungkinkan lapisan ini menerima hasil Konsepsi

Page 28: Fisiologi Haid
Page 29: Fisiologi Haid
Page 30: Fisiologi Haid
Page 31: Fisiologi Haid

Umpan BalikReaksi terhadap adanya

aksi atau provokasi yang spesifik pada suatu bagian atau rangkaian dimana reaksi tersebut pengaktifan atau penekanan berbagai elemen yang saling berhubungan atau mempunyai interkoneksi melalui sumbu penghubung (axis)

Page 32: Fisiologi Haid

Ovulasi: dilepaskannya ovum dari ovarium

Page 33: Fisiologi Haid

FertilisasiFertilisasi:

pertemuan antara ovum dengan spermatozoa

Page 34: Fisiologi Haid

Implantasi: adalah proses penanaman hasil fertilisasi di dinding rahim

Kehamilan ektopik implantasi terjadi pada organ atau bagian lain yang memungkinkan hidup dan berkembang kehamilan

Kehamilan: adalah proses fertilisasi yang diikuti dengan implantasi

Page 35: Fisiologi Haid
Page 36: Fisiologi Haid

GANGGUAN HAID DAN SIKLUSNYA

FSH

FSH

LH

LH

EE22PP44

Dr. Rajuddin, SpOG. K-FERBag. Obstetri dan Ginekologi FK.Unsyiah

Page 37: Fisiologi Haid

Anatomi Uterus

Page 38: Fisiologi Haid

Keluarnya darah dan serpihan endometrium dari rahim melalui vagina Keluarnya darah dan serpihan endometrium dari rahim melalui vagina Sebagai hasil Interaksi yang dinamis dari komponen poros reproduksi Sebagai hasil Interaksi yang dinamis dari komponen poros reproduksi

pada perempuan dewasa, sebagai manifestasi proses reproduksi pada perempuan dewasa, sebagai manifestasi proses reproduksi yang berlangsung secara periodik dan siklik dengan urutan proses yang yang berlangsung secara periodik dan siklik dengan urutan proses yang

sekuensial dari sekresi hormon dan perubahan morfologi sekuensial dari sekresi hormon dan perubahan morfologi organ reproduksi dengan tujuan tersedianya ovum organ reproduksi dengan tujuan tersedianya ovum

matang yang siap dibuahi serta matang yang siap dibuahi serta endometrium yang siap untuk endometrium yang siap untuk

terjadinya nidasi terjadinya nidasi ((Michel Ferin dkk, The Menstrual Cycle, 1993Michel Ferin dkk, The Menstrual Cycle, 1993) )

Keluarnya darah dan serpihan endometrium dari rahim melalui vagina Keluarnya darah dan serpihan endometrium dari rahim melalui vagina Sebagai hasil Interaksi yang dinamis dari komponen poros reproduksi Sebagai hasil Interaksi yang dinamis dari komponen poros reproduksi

pada perempuan dewasa, sebagai manifestasi proses reproduksi pada perempuan dewasa, sebagai manifestasi proses reproduksi yang berlangsung secara periodik dan siklik dengan urutan proses yang yang berlangsung secara periodik dan siklik dengan urutan proses yang

sekuensial dari sekresi hormon dan perubahan morfologi sekuensial dari sekresi hormon dan perubahan morfologi organ reproduksi dengan tujuan tersedianya ovum organ reproduksi dengan tujuan tersedianya ovum

matang yang siap dibuahi serta matang yang siap dibuahi serta endometrium yang siap untuk endometrium yang siap untuk

terjadinya nidasi terjadinya nidasi ((Michel Ferin dkk, The Menstrual Cycle, 1993Michel Ferin dkk, The Menstrual Cycle, 1993) )

Fungsi siklus reproduksiFungsi siklus reproduksi : :

1.1. Pembentukan ovum matang yang siap dibuahiPembentukan ovum matang yang siap dibuahi2.2. Sekresi hormon steroid seksSekresi hormon steroid seks3.3. Persiapan endometrium untuk nidasiPersiapan endometrium untuk nidasi4.4. Persiapan organ terkait dengan kehamilanPersiapan organ terkait dengan kehamilan

Page 39: Fisiologi Haid

PERDARAHAN ABNORMAL

PERDARAHAN UTERUS

DISSFUNGSIONAL(PU)

74% - 95%

SIKLUS OVULATORIK

SIKLUS ANOVULATORIK

PUD

PERDARAHAN BERCAK PERDARAHAN LUCUT

Menoragia Metroragia Polymenorea Oligomenorea Perdarahan Prahaid Perdarahan Pascahaid Amenorea

1. Hillard PA, Rebar RW. Abnormal Uterine Bleeding needs spesial approach. Contemporary Obgyn 1990; 62:67-80 2. Fayes JA. Dysfunctional Uterine Bleeding. Amer Fam Phys 1982;25:109-15 3. Kadarusman Y, Jacoeb TZ, Baziad A. Perdarahan Uterus Disfungsional kronik pada masa reproduksi: Aspek patofisiologi dan pengobatan Progesteron. Maj Obstet Ginekol Indonesia 1993;19:67-884. Dodds N.. Dysfunctional Uterine Bleeding. eMedicine Journal, May 4 2001, Volume 2, Number 5

80% - 90%

10% - 20%

Page 40: Fisiologi Haid

1 2 1 2 3 3 4 4 5 6 5 6 7 7 8 8 9 9 10 10 11 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 2812 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

Page 41: Fisiologi Haid

ProlaktinDopamin menghambat prolaktinHiperprolaktin merangsang dipaminDopamin menekan LH/FSH: anovulasi,

amenoreaMenyusui: prolaktin tinggi, tidak haidProlaktin: memicu produksi androgen di

suprarenalProlaktin: memicu somatomedin dihati

Page 42: Fisiologi Haid

Merangsang aktivitas sekresi PRLRangsangan puting susuKehamilan, hipoglikemia, stressAntidepresan, anti hipertensiAntagonis histamin H1/H2TRH, estrogenProlaktinom, uji TSH, uji metoclopramid

Page 43: Fisiologi Haid
Page 44: Fisiologi Haid

RAGAM PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL RAGAM PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL

Hipermenorea, Menoragia, Metroragia, Bercak pra danpasca haid, Polimenorea, Oligomenorea(Perdarahan Uterus Disfungsional)

Page 45: Fisiologi Haid

Difinisi/IstilahHaid adalah perdarahan secara periodic

dan siklik dari uterus yang terjadi setiap bulan disertai pelepasan endometrium yang kemudian timbul perdarahan melalui vagina pada seorang wanita.

Hipermenorea : Haid lebih dari Normal, lebih lama ( > 8 hr) Luka ut lebih luas

(pd polip, miom dll )

Page 46: Fisiologi Haid

Gangguan HaidHipomenorea (Menoragia): Perdarahan haid

lebih pendek dari biasa/ kurang dari biasaMis: pd pasca miomektomi, ggn EndokrinOligomenorea: Siklus haid lebih panjang

lebih 35 hr, perdarahan berkurang Polimenorea : Siklus haid lebih pendek dari

biasa ( Kurang dari 21 hr) perdarahan = / >

Page 47: Fisiologi Haid

Haid

Definisi haid

Gangguan haid :- PUD

- Hipermenorea

- Menorragia

- Metroragia Usia perimenars, reproduksi, perimenopause Perdarahan prahaid, pasca haid Dismenorea Amenorea

Page 48: Fisiologi Haid

Amenorea : 1. Primer2. Sekunder

Amenorea Primer : mencapai usia 14 tahun, pertumbuhan seksual

sekunder belum sampai muncul, haid belum muncul

Telah mencapai usia 16 tahun, telah tampak pertumbuhan sekual sekunder, belum haid

Amenorea Sekunder :Pernah haid, kemudian tidak haid 3 bulan berturut-Turut.

Page 49: Fisiologi Haid

Amenorea Primer

Aplasia uterus dan vagina (sindrom Mayer-Kusner V. Rokistanki)

Uterus berupa garisKedua ovarium normalKromosom xxHati-hati kelainan pada ginjal, ureter

Pengobatan : vagino plasti, infertilitas

Page 50: Fisiologi Haid

Sindroma Feminisasi Testikuler (androgen insensitivity)

- karyotip xy- Kadar T tinggi- Kadang-kadang ditemukan testis intra abdominal,

atau labialBerkurangnya jumlah reseptor androgenKelenjar kelamin adalah testis :- Wanita penampilan normal dan cantik- Rambut ketiak dan pubis tidak adaPengobatan :- Konseling- Angkat testis- Ingin menjadi perempuan atau laki-laki- HRT

Page 51: Fisiologi Haid

Sindrom Adrenogenital (AGS)Kromosom xxKerusakan pada enzim suprarenalKekurangan produksi kortisolACTH berlebihanHiperplasia suprarenalPengaruh androgen: verilisasi, hirsutismusPenutupan lebih cepat tulang epifisisSi wanita kelihatan lebih kecilPembesaran klitoris, atrofi payudara

Pengobatan :Konseling Kortiko steroid jangka panjang

Page 52: Fisiologi Haid

Ulrich-Turner SindromPaling banyank ditemukanKaryotip xoKelainan juga pada morpologik xAlat genitalia wanita tidak terbentukWanita pendek, leher pendek, torak

menonjolCubitus valgusRambut pubis/ketiak tidak ada

Pengobatan : HRT

Page 53: Fisiologi Haid

Amenorea sekunderA. Hipotalamik Psikis, wanita dalam penjara Menolak untuk makan Diet yang berlebihan (anoreksia nervosa) Bulimia Psikofarmaka

B. Hipofisis Seehan sindrom Bila ¾ adenohipofisis rusak, semua produksi hormon

terganggu Tumor hipofisis : - kranio paringeoma - adenoma eosinofil = somatotropin - adenoma basofil = cushing sindrom

Page 54: Fisiologi Haid

Sindroma amenorea galaktoreaHiperprolaktin> 100 ng/ml prolaktinomPsikofarmaka, simetidinHipertiroid, akromegali

Page 55: Fisiologi Haid

Amenorea uterinerAplasia uteri Sindroma AsermanInfeksi berat TBCAtresia himen

Amenorea pasca pil kontrasepsi

Page 56: Fisiologi Haid

Sindroma ovarium polikistikSindroma ovarium resistenMenopause prekokGangguan pubertasmenopause

Page 57: Fisiologi Haid

Menopause

Kekurangan hormon estrogenKeluhan jangka pendek/panjangPengobatan dan pencegahanHRT sisa hidupBifosfonat, kalsium, vitami D3, calsitoninKanker payudara

Page 58: Fisiologi Haid

0

10

20

30

40

50

60

70

80

M -12 -10 -8 -6 -4 -2 0 2 4 6 8 10 12 M FSH

FSH

LH

LH

EE22PP44

M -12 -10 -8 -6 -4 -2 0 2 4 6 8 10 12 M

Created by Yanto K

11

2 2

33

44

DUB

Page 59: Fisiologi Haid

Aa. Spiralis sumber perdarahan endometrium Fase proliferasi pemb. darah tumbuh upward Pasca ovulasi pemb darah berdilatasi, memanjang dan mulai coiling. Kehamilan -, Korpus Luteum mulai regresi D-2 blood flow mengalami penurunan. Kelenjar kosong dan menyusut, endometrium srink Aa dan Venula Spiralis semakin coiling dan kinking diikuti oleh kontraksi spasmodik

Page 60: Fisiologi Haid

Aliran darah baik arteri maupun vena mulai terbendung

sehingga darah di endometrium zona fungsional ber-

kumpul di venous lakes/sinusoid . Terjadi nekrosis

fokal pada pembuluh darah sehingga membentuk

venous lakes yang semakin besar dan banyak Terjadi lift off daerah devital antara venus lakes Terjadilah haid perdarahan berasal dari venous-

venouse lakes, Vena yang terbuka dan tunggul A. Spiralis

disertai debris endometrium

Page 61: Fisiologi Haid

Tunggul Aa. Spiralis, Fibrin terkupul dalam 30 menit. Fibrin telah disebuki lekosit dalam 2 jam 20-24 jam epitelialisasi lumen pemb darah shg terjadi oklusi Terjadi pertumbuhan kembali (4-7hr) pembuluh, kelenjar dan stroma

Page 62: Fisiologi Haid

Etiologi Perdarahan Uterus Disungsional

• Kegagalan atau tidak adekuatya pembentukan korpus luteum

Anovulasi Ovulasi in adekuat/imbalans hormonal

• Perdarahan lucut/withdrawal Estrogen dan progesteron• Imbalans ratio PGE2/PGF2-• Peningkatan Prostaglandin di sel endometrium• Kegagalan pembentukan sumbat trombotik/trombotic plugs• Peningkatan fibrinolisis• Kegagalan proliferasi endotel vaskuler • Keterlambatan regenerasi endometrium

• Spiral arterioles as end arteries• Venous lakes and sinusoids• The role of prostaglandin• Vassoconstricsion and occlusion• Heparin like activity in uterine cavity Heamostatic plug formation Vascular epitelialization Regeneration

Page 63: Fisiologi Haid

b. Tujuan penatalaksanaanb. Tujuan penatalaksanaan

• Memperbaiki keadaan umum• Menghentikan perdarahan • Mengembalikan fungsi hormon reproduksi

PenatalaksanaanPenatalaksanaan

a.a. Pertimbangan penatalaksanaan Pertimbangan penatalaksanaan • Umur , status , FertilitasUmur , status , Fertilitas• Berat, jenis, dan lama perdarahanBerat, jenis, dan lama perdarahan

Page 64: Fisiologi Haid

• Perbaikan keadaan umumPerbaikan keadaan umum

Syok atasi dengan resusitasi cairanSyok atasi dengan resusitasi cairan Hb<8gr% Transfusi darahHb<8gr% Transfusi darah

Syok atasi dengan resusitasi cairanSyok atasi dengan resusitasi cairan Hb<8gr% Transfusi darahHb<8gr% Transfusi darah

• Penghentian perdarahan pada PUD di lini primerPenghentian perdarahan pada PUD di lini primer ProgesteronProgesteron Penghambat sintesis Prostaglandin/Anti Cox

o As. Mefenamat 3 x 500mg/hr selama 5 hario Naproxen 3 x 500mgo As salisilat

Anti fibrinolitiko As. Traneksamat

Hematinik

Page 65: Fisiologi Haid

3. Gonans: Derivat Norethisterone. C19

Desogestrel Norgestimate Gestodene

4. Progesteron Alamiah, Larut dalam lemak dan cepat di absorbsi, sehingga tidak disimpan dalam tubuh.

5. Progesteron menjadi bentuk tdk aktif(pregnandiol) 10-20% di hati, di sekresi melalui ginjal dalam bentuk pregnandiol yang terikat dg As. Glukoronat

Page 66: Fisiologi Haid

Kelainan yang harus diperiksa sebelumPemberian sediaan progesteron

1.1. Gangguan HatiGangguan Hati2.2. Gangguan ginjalGangguan ginjal3.3. KehamilanKehamilan4.4. Tekanan darah tinggiTekanan darah tinggi5.5. Diabetes melitusDiabetes melitus6.6. HipersensitifHipersensitif7.7. Penyakit TromboemboliPenyakit Tromboemboli8.8. dlldll

Page 67: Fisiologi Haid

DOSIS CARA PEMBERIAN PADA PENGHENTIANPERDARAHAN

Norethisteron 2-3 X 5 mg, PC /10 hariAs.Menemat(Anticox) 3x500 mg, PC

Jika dalam 2 hari perdarahan tidak berhentiPikirkan kemungkinan bukan PUD. Cari patologi lainNoretisteron jangan dihentikan. Akan terjadi perdarahan lucut setelah obat habisPerlu dijelaskan kepada pasien dengan baik.

Untuk mengatur siklusnya sebaiknya dilakukan di linisekunder

Page 68: Fisiologi Haid

Kesimpulan

1. Progesteron dan estrogen untuk penghentian Perda-rahan Uterus Disfungsional Aman digunakan.

2. Dosis Noretisteron yang dianjurkan adalah 2-3 X 5 mg/hr selama10 hari. Disarankan untuk tidak melebihi 30mg/hr

3. Penghentian progesteron akan menimbulkan Perdarahan Lucut/withdrawal bleeding

4. Perdarahan akan berhenti setelah 2-3 hari pengobatan Jika tidak berhenti maka harus dipikirkan kausa lain.

Page 69: Fisiologi Haid
Page 70: Fisiologi Haid

Dr.Rajuddin, SpOG. KFER

PUBERTAS WANITA

Page 71: Fisiologi Haid

PENGERTIAN PUBERTAS

04/22/2371

1. Istilah pubertas (puberty) berasal dari bahasa Latin PUBERTAS, yang artinya usia kedewasaan.

2. Pubertas merupakan suatu masa di mana individu telah mencapai kedewasaan biologis, yaitu ditandai dg berfungsinya organ reproduksi.

3. Pubertas merupakan tanda secara biolgis bahwa individu telah memasuki usia remaja.

4. Pubertas merupakan suatu masa di mana individu mengalami perubahan dari a seksual menjadi seksual.

Page 72: Fisiologi Haid
Page 73: Fisiologi Haid

MASA PUBERTASMASA PERALIHAN ANTARA MASA KANAK-KANAK

DEWASATIDAK ADA BATAS YANG TAJAMDAPAT DIKATAKAN AWAL BERFUNGSI OVARIUMPUBERTAS BERAKHIR PADA SAAT OVARIUM SUDAH

BERFUNGSI DENGAN MANTAP DAN TERATURPUBERTAS MULAI DENGAN TIMBUL CIRI KELAMIN

SEKUNDERBERAKHIR KALAU SUDAH ADA KEMAMPUAN

REPRODUKSIMULAI KIRA-KIRA 8-14 TAHUN LEBIH KURANG 4

TAHUNDIPENGARUHI RAS,BANGSA, IKLIM, GIZI,

KEBUDAYAAN

Page 74: Fisiologi Haid

KEJADIAN PENTING IALAH:PERTUMBUHAN BADAN CEPATTIMBUL CIRI-CIRI KELAMIN SEKUNDERHAID PERTAMA DATANGPERUBAHAN PHICHISOVARIUM BERFUNGSI

Page 75: Fisiologi Haid

B. CIRI-CIRI MASA PUBERTAS

04/22/2375

1. Masa pubertas merupakan periode tumpang tindih.

2. Masa pubertas merupakan periode yang singkat.

3. Masa pubertas merupakan masa terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang pesat.

4. Masa pubertas merupakan masa negatif.5. Masa pubertas merupakan masa krisis

identitas.

Page 76: Fisiologi Haid

C. PENYEBAB TERJADINYA PERUBAHAN YG CEPATPADA MASA PUBERTAS

Page 77: Fisiologi Haid

Peranan Pitutary Gland(Kelenjar Pituitary)

Page 78: Fisiologi Haid

C. PERUBAHAN-PERUBAHAN FISIK YG PADA MASA PUBERTAS

04/22/2378

1. Perubahan dalam ukuran tubuha. Pertambahan tinggi badanb. Pertambahan berat badan

2.Perubahan proporsi tubuhProporsi pubertas berubah mendekati proporsi tubuh orang dewasa

3.Perkembangan ciri-ciri seks primera. Ciri-ciri seks primer adalah organ tubuh yg

berhubungan dg sistem reproduksi.b. Matangnya organ reproduksi ditandai dengan

MENARCHE (pada wanita) dan WET DREAM (pada pria)

Page 79: Fisiologi Haid

04/22/2379

4. Perkembangan ciri-ciri seks sekunder.

a.Ciri-ciri seks sekunder adalah ciri-ciri fisik yang membedakan jenis kelamin.

b. Ciri-ciri seks sekunder pada pria adalah : kumis, jenggot, tubuh berotot, dst.

c. Ciri-ciri seks sekunder pada wanita adalah : payudara dan pinggul membesar, dst.

Page 80: Fisiologi Haid

D. AKIBAT PERUBAHAN FISIK PADA PUBERTAS

04/22/2380

1. Perubahan fisik yang pesat pada masa pubertas berakibat pada perilaku. Sering munculnya sikap dan perilaku negatif menyebabkan masa pubertas disebut sebagai masa negatif, tepatnya masa negatif II.

2. Sikap dan perilaku negatif yang dapat muncul pada masa pubertas adalah : malas, cepat bosan, mudah gelisah dan tersinggung, rasa percaya diri kurang, dst.

Page 81: Fisiologi Haid

E. FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PERUBAHAN YG CEPAT

04/22/2381

1. Kelenjar pituitary bekerja lebih aktif.2. Kelenjar pituitary menghasilkan dua mcam

hormon : HORMON PERTUMBUHAN dan HORMON GONADOTROPIK.

3. Hormon pertumbuhan berfungsi mengen-dalikan pertumbuhan tinggi badan.

4. Hormon gonadotropik berfungsi merangsang gonad atau organ reproduksi.

5. Gonad pria berupa testes dan gonad wanita berupa ovarium atau indung telur.

Page 82: Fisiologi Haid

Klasifikasi Tingkat Maturitas

Kelamin Payudara (M)

M 1: Prapubertas M 2: Menonjol seperti bukit kecil, areola melebar M 3: Payudara dan areola membesar tanpa dapat

dipisahkan bentuknya masing-masing M 4: Areola dan papila membentuk bukit kedua M 5: matang, papila menonjol, areola sebagai

bagian dari bentuk payudara

Page 83: Fisiologi Haid
Page 84: Fisiologi Haid

Klasifikasi Tingkat Maturitas

Kelamin Rambut Pubis (P)P 1: Prapubertas P 2: jarang, pigmen sedikit, lurus/ sedikit ikal,

hanya pada labia ( )/pangkal penis ( P 3: lebih hitam, ikal, menyebar ke mons

pubis P 4: tebal, seperti bentuk dewasa tapi belum

menyebar ke medial paha , menyebar ke medial paha

P 5: bentuk dewasa, berbentuk segitiga