Filsafat kel. sri & windi

6
Sri Rizki N. (1152070073) & Windi Karina (1152070080) Pendidikan Fisika IV B ABSTRAK Optik merupakan salah satu konsep dasar fisika, salah satu alat optik yaitu mata, cermin, lensa dan teleskop. Prinsip kerja Alat optik dengan memanfaatkan pemantulan cahaya dan pembiasan. Penemuan alat optik sendiri berasal dari ilmuan Muslim yaitu Ibnu al Haitam. Konsep alat optik yang merupakan karya ilmiah terbesar ilmuan muslim, namun lebih dikenal sebagai hasil temuan para ilmuan barat. Ditambah lagi wawasan guru yang kurang akan ilmuan muslim yang sangat berpengaruh dalam teori alat optik menjadi penyebab utama ketidaktahuan peserta didik akan sejarah penemuan karya ilmiah muslim. Guru madrasah, terutama guru IPA belum memanfaatkan dan mengaplikasikan konsep dasar ilmuan mulim dalam pembelajaran dikelas. Tujuan penelitian ini untuk memberitahukan tentang awal mula penemuan konsep fisika yang berasal ilmuan muslim sebagai salah satu sumber untuk pembelajaran IPA di Madrasah, agar peserta didik dapat Mengetahui sejarah penemuan suatu konsep yang dikemukakan oleh ilmuan muslim. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan filsafat sains berdasarkan fenomena dan masalah yang terjadi dalam pembelajaran IPA di Madrasah.

Transcript of Filsafat kel. sri & windi

Page 1: Filsafat kel. sri & windi

Sri Rizki N. (1152070073) & Windi Karina (1152070080)

Pendidikan Fisika IV B

ABSTRAK

Optik merupakan salah satu konsep dasar fisika, salah satu alat optik yaitu mata, cermin,

lensa dan teleskop. Prinsip kerja Alat optik dengan memanfaatkan pemantulan cahaya dan

pembiasan. Penemuan alat optik sendiri berasal dari ilmuan Muslim yaitu Ibnu al Haitam.

Konsep alat optik yang merupakan karya ilmiah terbesar ilmuan muslim, namun lebih dikenal

sebagai hasil temuan para ilmuan barat. Ditambah lagi wawasan guru yang kurang akan ilmuan

muslim yang sangat berpengaruh dalam teori alat optik menjadi penyebab utama ketidaktahuan

peserta didik akan sejarah penemuan karya ilmiah muslim. Guru madrasah, terutama guru IPA

belum memanfaatkan dan mengaplikasikan konsep dasar ilmuan mulim dalam pembelajaran

dikelas.

Tujuan penelitian ini untuk memberitahukan tentang awal mula penemuan konsep fisika

yang berasal ilmuan muslim sebagai salah satu sumber untuk pembelajaran IPA di Madrasah,

agar peserta didik dapat Mengetahui sejarah penemuan suatu konsep yang dikemukakan oleh

ilmuan muslim.

Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan filsafat sains

berdasarkan fenomena dan masalah yang terjadi dalam pembelajaran IPA di Madrasah.

Prinsip Kerja Alat-Alat OptikSistem optik yang paling penting bagi manusia adalah

mata. Bagian-bagian mata ditunjukan pada Gambar 1. Terdiri

dari iris, pupil, otot siliar.i, kornea, lensa mata, retina. Jarak

terdekat (posisi benda di depan mata) dimana lensa

memfokuskan cahaya yang masuk tetap jatuh di retina disebut

titik dekat. Jika benda lebih didekatkan ke mata maka lensa tidak

dapat memfokuskan cahaya. Cahaya yang masuk tidak jatuh di

retina maka bayangan menjadi kabur. Gambar 1

Page 2: Filsafat kel. sri & windi

Bagaimana proses pembentukan bayangan di retina jika mata kita melihat suatu benda?

Proses pembentukan bayangan di retina ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2

Benda yang tingginya y terletak pada jarak S1 maka tampak kecil karena bayangan yang

terbentuk di retina kecil dengan tinggi bayangan y’. Bayangan yang ditangkap di retina adalah

nyata, terbalik, dan diperkecil. Otak kitalah yang menerjemahkan sehingga kalau kita melihat

suatu benda maka kita dapat melihat seolah-olah bayangan tegak dan tidak terbalik. Jika

kemampuan otot siliari untuk mengatur kelengkungan lensa mata kurang maka dapat berakibat

lensa mata kurang cembung.

Hubungan posisi benda, bayangan yang terbentuk dan panjang fokus suatu lensa tipis

dapat ditulis dalam rumus matematik:

1s+ 1

s ¹=1

f

dengan:

s = jarak benda ke mata,

s’ = jarak bayangan ke mata, dan

f = panjang fokus lensa.

Kemampuan suatu lensa positif untuk mengumpulkan cahaya atau kemampuan lensa negatif

untuk menyebarkan cahaya dinyatakan dengan istilah kekuatan lensa (P) yaitu:

P=1f

dengan:

P = kekuatan lensa (D = dioptri);

f = panjang fokus lensa (m).

Page 3: Filsafat kel. sri & windi

Untuk panjang fokus suatu lensa 1 m maka kekuatan lensatersebut 1 D. Mata adalah

suatu alat optik yang terdiri atas 1(satu) lensa positif. Alat optik yang juga terdiri atas 1 (satu)

lensa adalah lup atau kaca pembesar.

Lup adalah alat optik yang mempunyai satu lensa. Lup digunakan untuk melihat benda

yang kecil agar tampak lebih besar. Lup ini sering digunakan oleh tukang servis arloji, tukang

servis barang elektronik, dan sebagainya. Prinsip kerja lup dapat dijelaskan pada Gambar 3.

Gambar 3

Pembesaran sudut atau kekuatan perbesaran M lup adalah:

M= θθ ₁

= Xnpf

dengan:

M = perbesaran lup,

Xnp= adalah jarak titik dekat, dan

f = jarak fokus lensa

Lensa kaca atau Lup pertama kali dibuat oleh Roger Bacon pada tahun 1268 untuk meningkatkan

penglihatan., namun darimanakah Bacon mendapat inspirasi untuk menciptakan alat optik yang

dapat membantu meningkatkan penghilahatan? Rupanya pemikiran awal konsep alat optik lup

pertama kali dikemukakan oleh Ibnu Al Haitam atau lebih dikenal dengan nama Alhazen yang

hidup pada massa dinasti Abbasiyah. Roger Bacon menulis tentang kaca pembesar dan

menjelaskan bagaimana membesarkan benda menggunakan sepotong kaca. Beberapa sejarawan

ilmu pengetahuan menyebutkan Bacon telah mengadopsi ilmu pengetahuannya dari Ibnu Al

Page 4: Filsafat kel. sri & windi

Haitam. Al Haitam merupakan orang pertama yang memiliki hasil riset tentang lup yang

kemudian dijadikan referensi oleh Bacon.

Ibnu Al Haitam lahir di Basra, tahun 354 H atau 965 M. Beliau adalah seorang ilmuwan

Islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Pada

saat tu beliau gemar melakukan penyelidikan mengenai cahaya, yang kemudian mengilhami ahli

sains barat seperti boger, Bacon dan Kepler yang menciptakan mikroskop.

Bukan hanya itu, Ibnu Al Haitham telah menemukan kewujudan tarikan gravitasi

sebelum Issaac Newton mengetahuinya. Sekitar tahun 1040 di Kairo Mesir, karena

pengamatannya yang mendalam pada bidang optika, konsep-konsepnya menjadi dasar ilmu

optika. Bacon terpengaruh dengan kitab yang ditulis Al Haytham berjudul Kitab Al Manadzir.

Selain itu, dia mengantarkan optika pada kemajuan pesat masa kini. Dengan demikian, Ibnu Al

Haytham mendapat julukan sebagai “Bapak Optika Modern”

Menurut Ibnu Haitham, cahaya fajar bermula apabila matahari berada di garis 19 derajat

di ufuk timur. Warna merah pada senja pula akan hilang apabila matahari berada di garis 19

derajat ufuk barat. Dalam kajiannya, dia juga telah berhasil menghasilkan kedudukan cahaya

seperti bias cahaya dan pembalikan cahaya.

Ibnu Haitham juga turut melakukan percobaan terhadap kaca yang dibakar, dan dari situ

ditemukanlah teori lensa pembesar. Teori itu telah digunakan oleh para ilmuwan di Itali untuk

menghasilkan kaca pembesar yang pertama di dunia.

Ibnu Al Haytham merupakan ilmuwan yang produktif dan memiliki banyak karya

penulisan dalam berbagai cabang ilmu. Beliau telah menulis tidak kurang daripada 200 judul

buku. Al-Manadzir adalah satu daripada karya Ibnu Al Haytham yang teragung tentang bidang

kajian optik dan buku tersebut pernah menjadi rujukan kepada para ahli kaji optik selepasnya.

Beberapa buah buku mengenai cahaya yang ditulisnya telah diterjemahkan ke dalam bahasa

Inggris, antara lain Light dan On Twilight Phenomena. Kajiannya banyak membahas mengenai

senja dan lingkaran cahaya di sekitar bulan dan matahari serta bayang-bayang dan gerhana.

Dari penemuan alat optik terutama Lup atau kaca pembesar yang dikemukakan oleh Al

Haitam, kebanyakan ilmuan modern abad 21 lebih mengenal Roger Bacon sebagai penemu lup,

Page 5: Filsafat kel. sri & windi

dibandingkan Al Haitam yang merupakan pemilik konsep awal dari lup. Hal ini terlihat dari

banyaknya sumber yang menyatakan bahwa pencetus lup adalah Bacon, baik dalam buku

maupun internet. Akibatnya pandangan kita terhadap ilmu pengatahuan selalu tertuju pada

ilmuan barat, padahal semua itu berasal dari ilmuan muslim, bahkan konsep tersebut sudah

ditemukan jauh sebelum para ilmuan barat mempelajari karya-karya ilmuan muslim.