Pengantar ilmu filsafat kel 6 LOGIKA

28
Logi ka Kelompok 6 A. Akmal Andrian Widodo Ari Wardhana Miftahul Huda Muhammad Arif Nurrahman Bab 8

Transcript of Pengantar ilmu filsafat kel 6 LOGIKA

Kelompok 6 Andrian Widodo Ari Wardhana A. Akmal Miftahul Huda Muhammad Arif Nurrahman

LogikaKelompok 6A. AkmalAndrian WidodoAri WardhanaMiftahul HudaMuhammad Arif Nurrahman

Bab 8

1

PendahuluanLogika adalah bidang pengetahuan yang mempelajari tentang asas, aturan, dan prosedur penalaran yang benar. Istilah lainnya, logika sebagai jalan atau cara untuk memperoleh pengetahuan yang benar.Maka, logika merupakan ketentuan formal untuk memperoleh pengetahuan yang benar.Dalam filsafat, ada pemahaman bahwa pengetahuan yang tepat itu belum tentu benar, tetapi pengetahuan yang benar pasti tepat.

Dalam sejarah perkembangannya, ilmu logika mengenal dua istilah yaitu logika tradisional dan modern.Logika tradisional = logika yang menekankan pada analisis bahasa, bercorak deduktif, dan secara historis memang temuan filosof klasik.Logika modern = modivikasi dan revisi oleh filosof modern, bercorak induktif dan diperkaya dengan symbol-symbol, termasuk symbol matematis.

Definisi

Teori

Sejarah Pengertian, Preposisi, & Penalaran

Peta KonsepBAB 8(LOGIKA)

Sejarah Perkembangan

Pengertian LogikaSilogisme

Analogi

Pengertian LogikaDalam bahasa Yunani, yaitu logikos. Artinya mengenai sesuatu yang diutarakan, mengenai suatu pertimbangan akal (pikiran), mengenai kata, mengenai percakapan, atau berkenaan dengan bahasa (Jan Hendrik Rapar, 2005 : 52).

Dalam bahasa Latin, logika disebut logos, berarti perkataan atau sabda (Mundiri, 2003: 8)Orang Arab biasa menyebutnya dengan kata mantiq, diambil dari kata nataqa. Lazim digunakan dengan berkata/berucap. Istilah mantiq juga diartikan sebagai hukum yang memelihara hati nurani dari kesalahan dalam bepikir.

Pengertian LogikaPoedjawijatna (1966: 15) menjelaskan bahwa logika merupakan kajian filsafat yang mengkaji manusia yang biasanya dikenal dengan filsafat budi, di mana budi di sini adalah akal sebagai alat penyelidikan dalam mengambil suatu tindakan atau keputusan.

Pengertian LogikaAlex Lanur OFM. (2004: 7), memberikan batasan logika dengan ilmu pengetahuan dan kecakapan untuk berpikir lurus (tepat).Sedangkan, Poedjawijatna (2004: 9) menyebut logika dengan istilah filsafat berpikir. Berpikir menurut Poedjawiyatna, merupakan tindakan manusia untuk mencari tahu atau pengetahuan. Dalam buku Logic and Language of Education, George F. Kneller (1966: 13) mengemukakan bahwa logika disebut sebagai penyelidikan tentang dasar-dasar dan metode berpikir benar (correct reason).

Irving M. Copi (1978: 3) menyatakan, logika adalah ilmu yang mempelajari metode dan hokum-hokum yang digunakan untuk membedakan penalaran yang betul dan penalaran yang salah.

Pengertian LogikaDengan memperhatikan definisi-definisi logika yang dikemukakan oleh para ahli diatas maka pada umumnya memiliki persamaan bahwa yang disebut dengan logika adalah cabang filsafat yang membahas tentang asas-asas, aturan-aturan dan prosedur dalam mencapai pengetahuan yang benar, yang dapat dipertanggung-jawabkan secara rasional.

Sejarah Perkembangan Logika

Berbeda dengan Russel, K. Bertens menyatakan bahwa logika pertama kali muncul pada masa Cicero yang dimaknai sebagai seni berdebat, selain itu pada masa Aristoteles baru dikenal kata analitika, yang bertugas menyelidiki argumen-argumen yang bertitik tolak dari keputusan-keputusan

Bertands Russel dalam bukunya History of Western Philosofy menjelaskan bahwa kata logika untuk pertama kali dipergunakan oleh Zeno dari Citium. Russel juga menjelaskan bahwa Socrates, Plato dan Aristoteles merupakan perintis lahirnya ilmu logika. yang benar.

Sejarah Perkembangan LogikaAbad ke-19 merupakan masa pertentangan antara deduktif dan induktif yang cukup menarik, seperti yang dibahas oleh Whewell (deduktif) dan Mill (induktif).

Whewell mencoba mencari hubungan antara konsep-konsep dan ide-ide secara logis seperti teorinya tentang perjalanan cahaya pada garis lurus, panas bentuk dari energi, aksi dan melahirkan reaksi. Sementara pada abad ke-20, Estella M. Philips menggabungkan pemikiran deduktif dan induktif yang dikenal dengan deduco hypothetico verificative

Tiga Aspek Penting dalam Memahami Logika(a) Pengertian; (b) Proposisi, dan; (c) Penalaran.

A. Pengertian dari PengertianPengertian adalah tanggapan atau gambaran yang di bentuk oleh akal budi tentang kenyataan yang di pahami, atau merupakan hasil pengetahuan manusia mengenai realitas. Pengertian-pengertian tentang kenyataan itu disebut kata.Dengan kata lain kata adalah tanda lahiriah untuk menyatakan pengertian dan barangnya. Sedangkan bagian dari suatu kalimat yang berfungsi sebagai subjek atau predikat disebut term atau isi pengertian.Term atau isi pengertian ialah semua unsur yang termuat dalam pengertian itu.

A. Pengertian dari PengertianMenurutut isinya pengertian dapat di klasifikasikan sebagai berikut :Kolektif dan distributive;Konkret dan abstrak, dan;Menyindir dan terus terang.

B. Pengertian ProposisiKemudian, proposisi hipotesisi adalah proposisi anatara bagian-bagiannya terdapat hubungan depedensi (ketergantungan), oposisi (berlawanan), dan kesamaan.

Proposisi atau pernyataan adalah rangkaian dari pengertian yang dibentuk oleh akal budi atau merupakan pernyataan mengenai hubungan yang terdapat di antara dua buah term. Kedua term tersebut terdiri dari subjek dan predikat. Subjek adalah term pokok dalam proposisi, dan predikat adalah term yang menyebut sesuatu mengenai subjek.

Proposisi atau pernyataan adalah rangkaian dari pengertian yang dibentuk oleh akal budi atau merupakan pernyataan mengenai hubungan yang terdapat di antara dua buah term. Kedua term tersebut terdiri dari subjek dan predikat. Subjek adalah term pokok dalam proposisi, dan predikat adalah term yang menyebut sesuatu mengenai subjek.

C. PenalaranDalam Penalaran proposisi-proposisi yang menjadi dasar penyimpulan disebut premis, sedang kesimpulannya disebut konklusi.

Penalaran adalah suatu proses berpikir yang menghasilkan pengetahuan. Agar buah pengetahuan yang berdasarkan penalaran itu mempunyai bobot kebenaran, maka proses berpikir perlu dan harus dilakukan suatu cara atau metode tertentu.

SilogismeSilogisme adalah suatu bentuk pemikiran kesimpulan secara deduktif dan tidak langsung yang mana kesimpulannya ditarik dari dua premis yang tersedia sekaligus. Dengan kata lain, silogisme adalah setiap penyimpulan di mana dari dua premis disimpulkan suatu keputusan (konklusi). Dua premis yang dimaksud adalah premis mayor dan premis minor.

SilogismeAda dua macam silogisme yaitu silogisme kategoris dan silogime hipotesis. Silogisme kategoris adalah silogisme yang premis-premis dan konklusinya berupa kategoris. Contoh silogime kategoris adalah sebagai berikut: Setiap manusia dapat mati (premis mayor)Ahmad adalah manusia (premis minor)Jadi ahmad dapat mati (kesimpulan)

Sedangkan silogisme hipotesis adalah silogisme yang premis mayornya berupa keputusan kondisional. Keputusan kondisional atau keputusan bersyarat adalah keputusan yang dinyatakan dengan pernyataan jika ...., maka.... Sebagai contoh dalam pemakaian silogisme hipotesis ini ialah :

Jika hari hujan maka aku tidak pergi.

Definisi Teori dan IlmuDalam perkembangan ilmu pengetahuan tidak dapat terlepas dari teori-teori yang mendukung terhadap ilmu tersebut, teori adalah model atau kerangka pikiran yang menjelaskan fenomena alami atau fenomena sosial tertentu. Teori dirumuskan,dikembangkan dan dievaluasi menurut metode alamiah.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia (1996), teori diartikan sebagai pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai suatu peristiwa, asas-asas hukum umum yang menjadi dasar suatu kesenian atau ilmu pengetahuan, aturan, cara dan pendapat untuk melakukan sesuatu. Menurut Miarso (2005) teori adalah Jendela untuk mengamati gejala yang ada dan berdasarkan data empiris dari lapangan yang berhasil dikumpulkan, dianalisis dan disintesiskan.Ilmu dapat berarti proses memperoleh pengetahuan atau pengetahuan terorganisasi yang diperoleh lewat proses tersebut. Proses keilmuan adalah cara memperoleh pengetahuan secara sistematis tentang suatu sistem. Perolehan sistematis ini umumnya berupa metode ilmiah dan sistem tersebut umumnya adalah alam semesta. Dalam pengertian ini, ilmu sering disebut sebagai sains.

2. Bagaimana Teori Berkembang~?Permulaan ilmu dapat ditelusur sampai pada permulaan manusia. Tak diragukan lagi bahwa manusia purba telah menemukan hubungan yang bersifat empiris yang memungkinkan mereka untuk mengerti keadaan dunia. Ilmu yang mereka ciptakan yaitu berkembangnya system almanak, geometris, kegiatan survei, ilmu yang berhubungan dengan astronomi, kedokteran dan lain-lain.

George J. Mouly mengelompokkan perkembangan ilmu pengetahuan menjadi tiga bagian, yaitu:1. Animisme2. Ilmu Empiris3. Ilmu Teoretis

3. Temuan Ilmiah Subtansif MendasarHuruf hierogliph Mesir, huruf kanji Jepang dari Cina adalah stiliasi benda atau simbol-simbol untuk benda-benda. Huruf baca lebih maju tampil sebagai symbol-simbol, seperti X adalah symbol dari angka 10, L symbol dari 50, M symbol dari 1000 dan seterusnya dan sebagai huruf tulis yang kita gunakan adalah huruf latin. Ini baik, daripada apabila kita menggunakan huruf latin, bagaimana matematika dan ilmu eksakta lain akan dapat dikembangkan dengan huruf-huruf symbol X,L dan M, juga yang lainnya. Angka Arab yang kita gunakan dalam berilmu pengetahuan sekarang ini bukan representatif simbol, melainkan representasi placed value. Sama-sama angka 5 dengan letak yang berbeda, berbeda nilai. Contoh 5.555,55. Itu merupakan temuan teori substansif mendasar.

5. Mengembangkan StrukturDilihat dari sisi epistemology, unsur dasar teori adalah definisi, deskripsi dan penjelasan. Seluruh bangunan teori tidak lain adalah abstrak dari sejumlah konsep yang disepakatkan dalam definisi-definisi. Dengan definisi sesuatu struktur konsep menjadi jelas isinya cakupan dan tata internalnya.

12345

6. Konstruk Teori Konstruk suatu teori dapat dibangun dengan jalan abstraksi generalisasi atau dengan abstraksi generative, tetapi dapat pula dengan secara deduktif probabilistic. Secara teoretis dapat pula dibangun secara deduktif apriori. Namun, yang terakhir ini telah terklasifikasikan sebagai yang tidak ilmiah, karena spekulatif. Konstruk Teori dibagi menjadi 3 yaitu:1. Konstruk Teori Model Korespondensi2. Konstruk Teori Model Koherensi3. Konstruk Teori Model Paradigmatis

7. Aliran-Aliran dalam Konstruk TeoriDilihat dari sisi proses abstraksi empiris dan refleksi rasio kecerdasan otak manusia, dapat dibedakan setidaknya tiga aliran konstruk teori, yaitu reduksionisme, instrumentalisme dan realism.

DefinisiDefinisi ialah pengertian yang lengkap mengenai suatu istilah yang mencakup semua unsur yang menjadi ciri-ciri pokok dari istilah tersebut.1. Sifat-sifat yang dilukiskan tidak boleh berlebihan atau terlalu sempit. Contoh definisi yang berlebihan adalah harimau adalah binatang yang dapat berlari kencang(padahal kenyataannya banyak binatang lain yang dapat berlari kencang selain harimau). Sedangkan contoh definisi terlalu sempit adalah kursi adalah tempat duduk yang terbuat dari kayu,mempunyai sandaran dan berkaki(padahal sebenarnya banyak juga kursi yang terbuat selain dari kayu)2. Tidak ada pengulangan kata yang bermakna. Definisi ini disebut definisi yang berputar atau sirkuler. Contoh definisi ini ialah: merdeka adalah sesuatu dalam keadaan bebas. Pengulangan yang terdapat pada kalimat tersebut tampak pada kata merdeka dan bebas, padahal keduanya mempunyai definisi yang sama.

Definisi3. Tidak memakai penjelasan yang justru mengingkari. Definisi ini biasanya dipakai dengan menggunakan bahasa plastik yang tidak sesuai dengan konotasi dan denotasi yang sesungguhnya atau menggunakan istilah yang tidak dapat dimengerti umum, terbatas dalam pikiran ahli saja. Contoh kehidupan adalah perjuangan. Sedekah adalah pembuka pintu surga.

4. Tidak memakai kata dalam bentuk negatif. Contoh: Miskin adalah keadaan tidak kaya. Indah adalah sesuatu yang tidak jelek. Benar adalah sesuatu yang tidak salah.

AnalogiAnalogi adalah penyesuai dari dua jenis pengertian yang mana satu sisi sama, tetapi disisi lain memiliki arti yang berbeda. Analogi juga sering diartikan sebagai proses penalaran dari suatu fenomena terhadap fenomena lain yang sejenis kemudian disimpulkan bahwa apa yang terjadi pada fenomena yang pertama akan terjadi juga pada fenomena lain.Pada umumnya, dalam setiap tindakan penyimpulan analogi harus terdapat 3 unsur pokok yaitu:1. Peristiwa pokok2. Persamaan pengikat3. Fenomena yang dianalogikanContoh :Jika kita membeli baju dan berkeyakinan bahwa baju itu enak dan awet dipakai, karena baju yang dulu dibeli dengan merek yang sama'

KesimpulanLogika adalah bidang pengetahuan yang mempelajari tentang asas, aturan, dan prosedur penalaran yang benar. Contoh contoh penerapan logika dapat kita lihat dari Silogisme dan analogi.

Tiga Aspek Penting dalam Memahami Logika.(a) Pengertian; (b) Proposisi, dan; (c) Penalaran.

Dalam menghasilkan dan menjelaskan sebuah logika kita membutuhkan sebuah teori.

Other348473.53