FENOMENA PARENTS REMARRIED BAGI KONDISI PSIKOLOGIS …
Transcript of FENOMENA PARENTS REMARRIED BAGI KONDISI PSIKOLOGIS …
FENOMENA PARENTS REMARRIED BAGI KONDISI PSIKOLOGIS
ANAK DI DUSUN PULAU-PINANG KECAMATAN SAROLANGUN
KEMBANG KABUPATEN SAROLANGUN
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Satu
(S.1)Dalam Ilmu Bimbingan Penyuluhan Islam
Fakultas Dakwah
OLEH
MARATUS SOLEHA
NIM:303171274
JURUSAN BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI 2021
v
MOTTO
قباى م نتعارفىا ان انث وجعهنكى شعىبا و ن ذكر و نهمى يايها انناش انا خهقنكى ي اققىكى ان له
اكريكى نن له
٣١ -خبمر
Artinya : “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.
Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah
orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui,
Mahateliti.” {QS. Al Hujarat Ayat 13}
vi
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh realita yang ada di masyarakat yang
memerlukan perhatian kusus karena adanya Fenomena Parents Remarried Bagi
Kondisi Psikologis Anak di Dusun Pulau Pinang, berbagai macam faktor
penyebab dan dampak terjadinya FenomenaParents Remarried dan untuk
mengetahui terjadinya Psikologis Anak ini terjadi di Dusun Pulau Pinang
Kecamatan Sarolangun Kembang Kabupaten Sarolangun. KasusParents
Remarried sangat lah berpengaruh kepada Psikologis Anak. Hal ini yang
mendorong peneliti untuk melakukan penelitian ini.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan
Deskriptif, dan lokasi penelitian ini dilakukan di Dusun Pulau Pinang Kecamatan
Sarolangn Kembang Kabupaten Sarolangun, metode yang digunakan dalam
pengumpulan data nya menggunakan teknik observasi, teknik wawancara,
dokumentasi, dan sumber data yang diambil dari pejabat setempat, masyarakat,
orang tua, dan anak. Data-data yang telah dikumpul dianalisis dengan
menggunakan mekanisme dalam sebuah fenomena yang terjadi.
Hasil penelitian yang berjudul Fenomena Parents Remarried Bagi Kondisi
Psikologis Anak di Dusun Pulau Pinang Kecamatan Sarolangun Kembang
Kabupaten Sarolangun adalah masih ditemukan Fenomena Parents Remarried
yang menjadi faktor penyebab terjadinya kasus Parents Remarried adalah faktor
internal, mulai dari mempunyai sifat yang egois, tidak adanya kepercayaan
terhadap pasangannya masing-masing, kurangnya komunikasi dalam rumah
tangga, dan adanya kekerasan dalam rumah tangga. Sedangkan faktor Eksternal,
yaitu mulai dari ekonomi, orang ketiga, lingkungan.
vii
PERSEMBAHAN
Bissmillahirahmanirrahim
Allhamdulillah, Allhamdulillah, Allhamdulillahirabbil’alamin
Segala puji dan syukur ku panjatkan kehadirat Allah SWT
Shalawat dan salam ku curahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW
Dengan segala kerendahan hati dan juga rasa syukur dari lubuk hati yang paling
dalam
Karya tulis ini ku persembahkan kepada orang-orang yang mendukung
Terselesainya karya tulis ini, diantaranya:
Kepada ibu kandungku yang bernama Nurul Huda yang telah melahirkanku ke
dunia ini, perjuanganmu tidak akan pernah terbalaskan, dan terimakasih atas
dukungan dan juga doa yang diberikan kepadaku. Kepada bapakkandungku yang
bernama A.Rozi yang selalu memberikan dukungan yang lebih atas perjalananku
dan tiada henti memberikan yang terbaik untukku. Serta orang-orang terdekat ku
yaitu Nenek Datuk ku dan keluarga yang tidak bisa disebutkan satu-satu.
Terimakasih atas dukungan dan doa kalian untukku. Dan tidak lupa pula sepupu-
sepupu ku yang ku sayangi yang sudah turut mendukung.
Terimakasih untuk teman-teman seperjuangan ku
Terimakasih kepada Bapak Sahmin Batubara dan Bapak Ariyandi Batubara yang
sudi merelakan waktunya untuk membimbing dengan baik serta memberikan
saran dan motivasi untukku.
Hidup terlalu berat jika hanya mengandalkan diriku sendiri, aku tak kuasa
Tanpa melibatkan Allah SWT dan orang lain dihidup ini.
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Alhamdulillah, puji syukur tiada henti-hentinya atas kehadirat Allah SWT,
yang telah memberikan kesehatan dan anugrah, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Sholawat beserta salam serta salam kepada baginda Rasulullah SAW.
Yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju alam yang terang
benderang yaitu ilmu pengetahuan.
Penulis menyadari bahwa upaya dalam menyelesaikan karya ilmiah ini
banyak hambatan dan rintangan yang penulis temui, baik disebabkan kekurangan
penulis dan keterbatasan waktu. Namun penulis dapat menyelesaikan skipsi yang
berjudul “FENOMENA PARENT REMARRIED BAGI KONDISI
PSIKOLOGIS ANAK DI DUSUN PULAU PINANG KECAMATAN
SAROLANGUN KEMBANG KABUPATEN SAROLANGUN”. Guna
melengkapi salah satu syarat memperoleh Strata (S1) dalam ilmu Bimbingan
Penyuluhan Islam (BPI) pada Fakultas Dakwah UIN Sultan Thaha Saifuddin
Jambi.
Tak lupa pula rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya penulis ucapkan
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA, Ph.D selaku Rektor Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Bapak Dr. Rofiqoh Ferawati, SE.,M. EI selaku Wakil Rektor I Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Bapak Dr. As’ad Isma, M.Pd selaku Wakil Rektor II Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Bapak Dr. Bahrul Ulum, S.Ag., MA selaku Wakil Rektor III Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Bapak Dr. Zulqarnin, M.Ag selaku Dekan Fakultas Dakwah Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
6. Bapak Dr. D.I. Ansusa Putra, Lc.,M.A.Hum selaku Wakil Dekan I Fakultas
Dakwah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
7. Bapak Arfan.S.Th.I.M.Sos,Ph.D selaku Wakil Dekan II Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
8. Bapak Dr. Samin Batubara, M. HIselaku Wakil Dekan III Fakultas Dakwah
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
9. Bapak Abdullah Yunus, M.Pd.I selaku Ketua Prodi Bimbingan Penyuluhan
Islam (BPI).
ix
10. Bapak Dr. Sahmin Batubara, M.HI selaku Dosen Pembimbing I yang telah
membantu dalam menyusun Skipsi ini.
11. Bapak Ariyandi Batubara, M.Ud selaku Dosen Pembimbing II yang telah
membantu dalam penyusunan Skipsi ini.
12. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmunya Kepada Fakultas
Dakwah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
13. Bapak dan Ibu Karyawan dan Karyawati di lingkungan Akademik Fakultas
Dakwah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
14. Teman-teman seperjuangan angkatan 2017 Bimbingan Penyuluhan Islam
(BPI), yang telah memberikan motivasi kepada penulis.
Jambi, 2021
Penulis
MARATUS SOLEHA
NIM:303171274
x
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................ i
NOTA DINAS ................................................................................................. ii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................ iii
PENGESAHAN ............................................................................................. iv
MOTTO ...........................................................................................................v
ABSTRAK ..................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ......................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................. viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................x
PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................. xii
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................1
B. Rumusan Masalah .................................................................................9
C. Tujuan Penenlitian dan Kegunaan ......................................................10
D. Batasan Masalah..................................................................................11
E. Karangka Teori....................................................................................12
F. Metode Penelitian................................................................................24
G. Studi Relevan ......................................................................................30
BAB II: GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Historis Dusun Pulau Pinang ..............................................................32
B. Letak Geografis Dusun Pulau Pinang .................................................33
C. Visi Dan Misi Dusun Pulau Pinang ....................................................35
D. Struktur Dusun Pulau Pinang ..............................................................35
E. Sarana Dan Prasarana Dusun Pulau Pinang ........................................38
F. Keadaan Demografis Dusun Pulau Pinang .........................................42
BAB III: FENOMENA PARENTS REMARRIED DI DUSUN PULAU
PINANG
A. Keadaan Kasus Parents Remarried Di Dusun Pulau Pinang ..............44
B. Faktor Penyebab Terjadinya KasusParents RemarriedDi Dusun
xi
Pulau Pinang........................................................................................46
BAB IV: KEADAAN PSIKOLOGIS ANAK YANG MENGALAMI
PARENTS REMARRIED DI DUSUN PULAU PINANG
A. Kondisi Psikologis Anak Dengan Situasi Parents Remarried Di
Dusun Pulau Pinang ............................................................................53
B. Upaya Mengatasi Guncangan Psikologis Anak Dengan Situasi
Parents Remarried Di Dusun Pulau Pinang........................................60
C. Analisis Penelitian ...............................................................................65
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan .........................................................................................67
B. Saran ....................................................................................................68
C. Kata Penutup .......................................................................................68
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURICULUM VITAE
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Keadaan Wilayah Lingkungan Pulau Pinang Kelurahan Sarolangun
Kembang ............................................................................................................... 34
Tabel 2.2 Jenis mata pencarian Dusun Pulau Pinang ............................................ 38
Tabel 2.3 Keadaan Pendidikan Dusun Pulau Pinang .......................................... 39
Tabel 2.4 Sarana Keadaan Tempat Ibadah Dusun Pulau Pinang ........................ 41
Tabel 2.5 Jumlah Data Penduduk Dusun Pulau Pinang ...................................... 42
Tabel 2.6 Data Menurut Kelompok Usia ............................................................ 43
Tabel 4.1 Nama–Nama Informan Parents Remarried ........................................ 52
xiii
TRANSLITERASI
A. AlFABET
Berikut adalah tabel Alfabet1
ARAB INDONESIA ARAB INDONESIA
T ط ، ا
ẓ ظ B ب
، ع T ت
Gh غ Th ث
F ف J ج
Q ق ḥ ح
K ك Kh خ
I ل D د
M و Dh ذ
N ن R ر
H ه Z ز
W و S ش
‚ ء Sh ش
Y ؠ ṣ ص
ḍ ض
B. Vokal dan Harakat
ARAB INDONESIA ARAB INDONESIA ARAB INDONESIA
يإ <а ׆ A آ i>
Aw آو Ă اي U ٱ
Ay آي >u او I إ
1 Tim Penyusun, panduan penulisan karya ilmiah mahasiswa fakutas usshuluddin IAIN
STS Jambi (Jambi: Fakultas Ushuluddin IAIN STS JAMBI, 2014) 136-137
xiv
C. Tāʼ Marbūṭah
Transliterasi untuk ta marbutah ini ada dua macam:
1. Tāʼ Marbūṭah yang mati atau mendapat harakat sukun, maka
transeliterasinya adalah /h/.
Arab Indonesia
ṣalāh صلاة
Mir āh يراة
2. Ta Marbutah hidup atau yang mendapat harakat fathah, kasrah dan
dammah, maka transliterasinya adalah/t/.
Arab Indonesia
Wizārat al-Tarbiyah وزاةانقربية
Mir’āt al-Zaman يراةهزين
3. Ta marbutah yang berharakat tanwin maka translitnya
adalah/tan/tin/tun.
Contoh :
Arab Indonesia
ؠفجذة
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fenomena yang terjadi dalam kasus ini yang mana orang tua yang
memilih untuk melanjutkan sebuah pernikahan yang kedua kali nya dan di
dalam fenomena ini juga yang mana anak menjadi korban dari orang tua nya
yang menikah lagi. Fenomena ini sangat berdampak kepada anak mereka,
karena anak ini setelah orang tua nya memutuskan untuk menikah lagi anak
menjadi Stres, introvert, defresi.
Setiap makhluk hidup diciptakan berpasang pasangan untuk saling
mengasihi dan menyayangi. Perkawinan antara laki-laki dan perempuan serta
menyatu untuk hidup sebagai suami istri dalam ikatan pernikahan. Pernikahan
dalam islam diartikan sebagai menyatunya pasangan laki-laki dan perempuan
melalui akad nikah. Pastinya dalam rumah tangga tidak akan selalu senang-
senang saja akan tetapi di dalam pernikahan ada juga menghadapi masalah
yang besar mau pun masalah kecil, ada juga memilih untuk berpisah dan
memutuskan untuk menikah lagi. Dan akibat dari masalah itu berdampak
pada anak mereka.
Psikologi adalah ilmu jiwa atau disebut juga ilmu yang mempelajari
ilmu jiwa. Jika sesorang diminta menunjukkan mata, tangan, atau bagian fisik
lainnya, maka dengan mudah orang tersebut menunjukan bagian yang ditanya
dengan jawaban yang sama. Namun jika seseorang ditanya dimana jiwanya,
maka jawaban yang muncul akan beragam, ada yang menyatakan jiwa
terletak di leher, kepala, maupun jantung. Sebagian psikolog menyatakan
jiwa dapat dipelajari melalui tingkah laku yang muncul sebagai eksperensi
jiwa dari seseorang. 2Sedangkan psikologi perkembangan dalam
2Robert s. Feldman, Pengantar Psikologi (Jakarta : Salemba Humanika, 2012 ), hlm.14
2
siklus kehidupannya, manusia pasti mengalami proses perkembangan yang
baik dari segi fisik maupun psikologisnya.
Psikologis anak, yaitu psikologi yang membahas fase-fase
perkembangan anak dan karakteristiknya dari pranatal hingga usia 11/12
tahun. Fase anak dibagi menjadi fase bayi, fase anak-anak awal, fase
pertengahan dan fase akhir masa anak-anak. Ilmu Psikologis anak adalah
sebuah ilmu pengetahuan yang mempelajari perubahan perkembangan pada
bayi, anak dan remaja.
Ilmu ini menganalisa pertumbuhan perkembangan anak secara
menyeluruh, mulai pertumbuhan dan perkembangan otak fisik motorik
(gerakan) hingga perkembangan otak (kognitif) sampai dengan pembentukan
rasa cinta akan sesama, kepribadian dan indentitas. Secara luas pengertian
psikologi anak adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari tentang
prilaku dan fungsi mental anak secara ilmiah. Jadi, bisa dikatakan bahwa
psikologi anak adalah sebuah cabang ilmu yang mempelajari tentang tumbuh
kembang dan prilaku.3 Adapun teori yang termasuk dalam psikologis anak
yaitu: Teori Carl Rogers (Psikologi Self)Pandangan umum tentang pengertian
Self, yaitu sepanjang sejarah keinginan manusia untuk mengetahui sebab-
sebab dan tingkah lakunya dan semejak psikologi menjadi pengetahuan yang
otonom, masalah aspek kejiwaan yang mengatur, membimbing,dan
mengontrol tingkah laku manusia selalu timbul dan menjadi persoalan.
Pengertian umum (popular) mengenai “inner entity” ini barang kali ialah jiwa
(soul).
Menurut teori “jiwa” gejala-gejala kejiwaan (mental phenomena)
dianggap sebagai pencerminan (manifestasi) substansi kusus yang secara khas
berbeda dari substansi kebendaan. Isilah Self didalam psikologi mempunyai
dua arti, yaitu : Sikap dan perasaan seseorang terhadap diri sendiri dan suatu
keseluruhan proses psikologis yang menguasai tingkah laku dan penyesuaian
diri. Arti yang pertama itu dapat disebut pengertian self sebagai objek, karena
pengertian itu menunjukkan sikap, perasaan pengamatan dan penelitian
3LIlik Sriyanti, Psikologi Anak (Jawa tengah: STAIN Salatiga Press, 2014), hlm.4
3
seseorang terhadap dirinya sendiri sebagai objek. Kedua pengertian itu
demikian berbedanya sehingga ada tulisan yang menggunakan istilah yang
berlainan4.
Teori Adler,Teori Adler dapat dipahami lewat pengertian-pengertian
pokok yang dapat dipergunakannya untuk membahas kepribadian. Adapun
pengertian-pengertian, dalam teori Adler itu adalah seperti yang dikemukakan
berikut ini.yaitu: Indivdualitas sebagai pokok persoalan. Adler memberikan
tekanan kepada pentingnya sifat khas (unik) kepribadian, yaitu individualitas,
kebulatan serta sifat-sifat manusia.5 Teori PsikodinamikTeori ini menjelaskan
mengenai hakikat serta perkembangan kepribadian seseorang. Unsur-unsur
penting yang di jelaskan dalam teori ini adalah emosi, motivasi, serta faktor-
faktor lainnya.
Didalam teori ini juga dijelaskan jika perkembangan kepribadian akan
disebebkan oleh konflik-konflik yang ummnya terjadi pada masa kanak-
kanak. Para pencetus teori ini juga percaya jika perkembangan merupakan
proses yang dinamis dan aktif yang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor
individual yang ada sejak lahir serta pengalaman emosional dan sosial. Teori
psikodinamik yang cukup terkenal yaitu cetuskan oleh Sigmund freud dan
Erik Erikson. Untuk teori yag dikembangkan oleh Freud, beliau menyatakan
bahwa kepribadian seseorang dapat berpengaruh dari masalah pada masa
kanak-kanak akan mempengaruhi kehidupan dimasa selanjutnya.
Dalam teorinya, Freud menjelaskan jika kepribadian manusia terdiri
dari 3 struktur yaitu id, ego, serta super ego. Sedangkan teori psikososial yang
dikembangkan oleh Erikson, beliau lebih teliti dalam menguraikan serta
memperluas dari stuktur psikoanalisis yang sebelumnya sudah dijelaskaan
oleh Freud dan merumuskannya kembali yang disesuaikan dengan dunia
modern.
Menurut Erikson, kepribadian seseorang terbentuk melalui seluruh
tahapan psikososial yang dialaminya sepanjang hidupnya. Teori Kognitif
4Sumandi Suryaabrata, Psikologi Kepribadian (Jakarta:Rajawali Pers, 2016), hlm.247
5Sumandi Suryaabrata, Ibid., hlm 185
4
Berbeda dengan teori psikoanalisis, pada teori ini lebih menenangkan pada
pikiran-pikiran dasar seseorang. Di dalam teori kognitif, disasarkan pada
asumsi jika kemampuan kognitif merupakan hal yang fundamental serta dapat
membimbing peilaku anak. Kemudian, di dalam teori kognitif terdapat dua
teori yang dominanasi yaitu kognitif piaget serta pemrosesan informasi.
Untuk teori kognitif piaget merpakan teori yang menjelaskan tentang
bagaimana seorang anak dapat beradaptasi serta menginteretasikan hal-hal
yang ada disekitarnya. Bagaimana anak tersebut dapat mengenali,
mempelajari, serta mengelompokkan objek-objek dibahas dalam teori ini.
Sedangkan dalam teori pemprosesan informasi, teori ini merupakan alternatif
dan teori kognitif piget6.
Namun yang berbeda adalah pemprosesan ninformasi tidak dapat
menggamarkan perkembangan yang ada.Teori KontekstualIstilah konteks
yang dimaksudkan disini adalah untuk menunjukkan suatu kondisi yang
mengelilingi sebuah proses mental yang mana dapat mempengaruhi
siginifikasi atau maknanya. Teori kontekstual lebih memandang
perkembangan sebagai sebah proses yang terbentuk dari berbagai proses
timbal balik anatra anak dengan konteks perkembangan sistem fisik, budaya,
histori, sosial yang mana terjadi dalam proses tersebut.
Teori prilaku (Behaviour dan belajar sosial)Di dalam teori behaviour
(prilaku) lebih menekankan jika kognisi tidak penting ketika memahami
prilaku. Menurut B.F Skinner yang menurupakan pakar behaviour ternama,
perkembangan merupak prilaku yang dapat diamati serta ditentukan oleh
hadiah atau hukuman yang didapatkan dari lingkungan. Sedangkan dalam
teori belajar sosial yang dikembangkan Albert Bandura dkk, meskipun proses
kognif sangatlah penting namun lingkungan menjadi faktor yang paling
penting dalam mempengaruhi prilaku individu.7
Faktor penyebab psikologis anak Pertumbuhan dan perkembangan
dalam psikologi tidak hanya menyangkut masalah fisik atau jasmani saja,
6http://dosenpsikologi. Com/teori-psikologi-perkembangan Diakses tanggal 30 November
2020 7https://dosenpsikologi, Ibid.
5
tetapi juga menyangkut masalah prilaku. Faktor-faktor yang mempengaruh
terhadap seseorang beberapa macam, yaitu: Faktor perkembangan internal,
Faktor perkembangan Esternal, Faktor perkembangan pembawaan,
Pengalaman di masa kecil seseorang, Lingkungan sekitar, Orang tua, Budaya,
Agama, harga diri, persepsi, keinginan Orang terdekat, cara mendidik,
pergaulan, kelompok,8
Keluarga merupakan lembaga terkecil dalam sistim sosial
kemasyarakatan yang terdiri dari satu orang lebih yang tinggal bersama,
hidup dalam rumah tangga untuk berinteraksi dan berkomunikasi dan
disatukan oleh aturan-aturan hukum pernikahan yang berlaku. Hal ini
menujukkan bahwa adanya hak dan kewajiban yang harus ditunaikan baik itu
sebagai suami dan sebagai orang tua dengan anak berada dalam kehidupan
keluarga tersebut.
Bagi anak keluarga merupakan lembaga primer yang tidak dapat diganti
dengan kelembagaan yang lain. Di dalam keluarga tersebut anak dibesarkan,
diberikan pendidikan dengan suasana aman yang dapat mengatarkan dimasa-
masa perkembangannya. Pada kenyataannya, tidak semua keluarga dapat
menjalankan fungsinya dengan baik. Dalam membangun keluarga yang
sakinah memang bukanlah hal yang mudah, perlu ada upaya yang mengarah
pada proses tersebut. Terkadang permasalahan dan goncangan yang kadang
timbul dalam kehidupan keluarga, seringkali harus dibutuhkan suatu
bimbingan dan dorongan agar mereka dapat menemukan kembali ruh
kebahagian dalam rumah tangga.
Keharmonisan keluarga merupakan persepsi terhadap situasi dan
kondisi dalam keluarga dimana di dalamnya tercpta kehidupan beragam yang
kuat, suasana yang hangat, saling menghargai, saling pengertian, salling
terbuka, saling menjaga dan diwarnai kasih sayang dan rasa saling percaya
sehingga memungkinkan anak untuk tunmbuh dan berkembang secara
seimbang. Chales menyatakaan bahwa keluarga akan harmonis bila para
anggota keluarga di dalamnya bisa berhubungan secara serasi dan seimbang.
8https://www.Ibudanbelita.com 27/10/2020. Diakses tanggal 30 November 2020
6
Saling memuaskan kebutuhan satu sama lainnya serta memperoleh pemuasan
atas kebutuhannya.
Keluarga harmonis ditandai dengan adanya relasi yang sehat antar
setiap antar anggota keluarga sehingga menjadi sumber hiburan. Sedangkan
menenrut Anonim menyatakan bahwa kehidpan berkeluarga ditntut adanya
hubungan yang baik dalam arti diperlukan suasana yang harmonis yaitu
menciptakan saling pengertian, saling terbuka, saling menjaga dan dan saling
menghargai.9
Segolong ulama berpendapat bahwa setiap orang yang mampu kawin
diwajibkan melakukanya. Mereka berpegang kepada makna lahiriah hadis
Nabi Saw. yang berbunyi:
ج، فإنو أغط نهبصر وأحصن باب، ين استطاع ينكى انباءة فهمتسو يا يعشر انش
ى و، فإنو نو وجاء نهفرج، وين نى يستطع فعهمو بانص
“(Yaitu) Hai para pemuda, barang siapa di antara kalian yang
mampu menanggung biaya perkawinan, maka hendaklah ia kawin.
Karena sesungguhnya kawin itu lebih menundukkan pandangan mata
dan lebih memelihara kemaluan. Dan barang siapa yang tidak mampu,
hendaknyalah ia berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu dapat
dijadikan peredam (berahi) baginya.’’10
Dari hadist di atas dapat kita simpulkan bahwa Allah swt
memerintahkan umat manusia untuk menjalankan pernikahan akan tetapi
ketika mereka sudah mampu dalam segala hal didalam berumah tangga dan
menanggung semua biaya perkawinan maka segera lah untuk menikah,
Karena dengan menikah seseorang bisa lebih menundukkan pandangan mata
dan lebih memelihara kemaluan. Bagi siapa yang belum mampu untuk
melakukan pernikahan hendak lah ia berpuasa karena puasa itu lah yang
dapat dijadikan penawar atau peredam baginya.
9Yulis Jamiah, “Keluarga Harmonis Dan Implekasinya Terhadap Pembentukan Kepribadian
Anak Usia Dini”, Skripsi (Tanjngpura: Universitas Tnjung Pura), hlm.3 10
Diakses melalui alamat https://almanhaj.or.id/5353-anjuran-untuk-menikah.html pada
tanggal 10 september 2019
7
Menurut Imam Al Gazali, anak merupakan Amanah bagi orang tua
yang masih suci laksana pertama, baik buruknya anak tergantung pada
pembinaan yang diberikan oleh orang tua kepada mereka. Sehingga setiap
orang tua wajib menjaga dan melindungi, memberikan kesejahteraan,
memberikan pendidikan dan keterampilan, serta membekali dengan
pendidikan agama dan moral. Karena di dalam diri anak melekat harkat,
martabat, dan hak-hak sebagai manusia yang harus dijunjung tinggi.
Menurut Zakiah Derajat, orang tua adalah pendidik pribadi yang pertama
dalam kehidupan anak. Kepribadian orang tua, sikap dan cara hidup mereka
merupakan unsur-unsur pendidikan yang tidak langsung, yang dengan
sendirinya akan masuk kedalam pribadi anak yang sedang bertumbuh itu.11
Abu Ahmadi mengemukakan bahwa orang tua mempuyai peran yang
pertama dan utama bagi anak-anaknya untuk membawa anak kepada
kedewasaan, maka orang tua harus memberi contoh yang baik karena anak
suka mengimitasi pada orang tuanya12
. Orang tua harus menyadari bahwa
anak mempunyai potensi fisik secara psikologis. Peran orang tua dalam
mendidik anak usia dini tidak semua di laksanakan. Orang tua adalah pria dan
wanita yang terkait dalam perkawinan dan siap sedia untuk memikul
tanggung jawab sebagai ayah dan ibu dari anak-anak yang dilahirkannya.
Sedangkan yang lainnya orang tua adalah dua individu yang
bertanggung jawab dalam suatu keluarga atau tugas rumah tangga yang dalam
kehidupan sehari-hari atau disebut sebagai bapak dan ibu. Dari penjelasan di
atas tadi dapat kita simpulkan bahwa peran orang tua adalah prilaku yang
berkenaan dengan orang tua dalam memegang posisi tertentu dalam lembaga
keluarga yang didalamnya berfungsi sebagai pengasuh, pembimbing dan
pendidikan bagi anak.13
11
Zakiah Darajat, Ilmu Jiwa Agama (Jakarta:Bulan Bintang, 1970), hlm.41 12
Abu Ahmadi Dan Munawar Sholeh, Psikologi Perkembangan (Jakarta:Rineka Cipta 2005),
hlm.25 13
Novrinda, Peran Orang Tua Dalam Mendidik Anak Usia Dini, Jurnal Vol.2 No.1 (2017),
hlm.42
8
Kesedihan yang dialami seorang anak akibat orang tuanya yang
bercerai sangatlah mendalam, sehingga sering menyalahkan dirinya sendiri
sebagai penyebab perceraian orang tuanya dan menilai orang tuanya yang
pergi tidak menyanginya. Secara rinci bahwa yang dirasakan anak ketika
orang tua bercerai merasa tidak aman, merasa tidak diinginkan oleh orang tua
nya yang pergi, merasa sedih dan kesepian, merasa ingin marah, merasa
kehilangan, dan merasa bersalah karena menyebabkan orang tuanya bercerai.
Kondisi kejiwaan semacam ini sering di manifestasikan dalam bentuk prilaku
yang tidak wajar, seperti suka mengamuk, menjadi kasar dan tidakan agresif
yang iain atau menjadi pendiam, tidak lagi ceria, dan tidak mau bergaul
dengan orang lain atau teman bermain. Begitu juga bagi orang tua yang
menikah lagi, jika orang tuanya menikah lagi anak tersebut akan merasa diri
nya kurang di perhatikan, dan anak ini lebih tertup dan pendiam atau pun
lebih cenderung marah-marah, karena merasa dirinya tidak di perhatikan lagi.
Berdasarkan grand Touryang peneliti lakukan di Pulau Pinang
Kecamatan Sarolangun Kembang Kabupaten Sarolangun ditemukan
fenomena kasus Parents Remarried yang cukup tinggi. Dari hasil observasi
awal penulisan dengan beberapa warga dilingkungan Pulau Pinang Kelurahan
Sarolangun Kembang Kabupaten Sarolangun bahwa mereka menyatakan
Parents Remarried memang sering terjadi dilingkuan Pulau-Pinang tersebut.
Dikarenakan di Dusun Pulau-Pinang ini banyak yang menikah muda dan
penyebab lainnya ada juga faktor dari dijodohkan orang tua mereka dan ada
juga karena faktor usia yang masih muda sehingga mau tidak mau mereka
harus menikah.
Realita yang sering kita temui, penyebab terjadinya fenomena kasus
Parents Remarried adalah karena alasan ekonomi, ada juga karena terpaksa
dijodohkan oleh orang tua mereka. Akibat dari hal ini berdampak kepada
anak mereka. Karena dengan adanya Parents Remarried ini anak yang
menjadi korban dari perbuatan ini juga akan sangat berakibat buruk terhadap
yang telah mereka perbuat sendiri atau yang telah mereka lakukan.
9
Masyarakat lingkungaan Pulau Pinang Kelurahan Sarolangun
Kembangan Kabupaten Sarolangun hakikatnya sama seperti masyarakat pada
umumnya dalam hal pernikahan. Lingkungan Pulau Pinang Kelurahan
Sarolangn Kembang Kabupaten Sarolangun akibat dari Parents Remarried
berdampak buruk kepada anak. Akibatnya anak lebih pendiam dari yang
biasanya, kurang berinteraksi sesama masyarakat sekitar dan batin ataupun
jiwa nya juga keganggu, akibat dari orang tua mereka. Dan di Dusun Pulau
Pinang ini bukan hanya berdampak terhadap anak yang pendiam saja akan
tetapi anak yang awalnya baik-baik saja akibat dari orang tuanya tadi anak
tersebut malah menjadi nakal, asik dengan dunia nya sendiri, dan nilai
sekolah nya pun menurun akibat orang tuanya.14
Berdasarkan grentur di atas dan teori yang telah dikemukakan
sebelumnya dan teori yang telah ditemukakan diatas semakin mempertegas
bahwa keluarga yang tidak harmonis akan mengakibatkan pengaruh terhadap
psikologi anak, sebagimana yang telah terjadi di Dusun Pulau-Pinang
Kecamatan Sarolangun Kembang Kabupaten Sarolangun. Oleh sebab itu hal
ini mendorong peneliti untuk melakukan riset dalam bentuk skripsi yang
berjudul: “Fenomena Parents Remarried bagi Kondisi Psikologis Anak
didusun Pulau-pinang Kecamatan Sarolangun Kembang Kabupaten
Sarolangun”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun pokok permasalahan yang
ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: Bagaimana kondisi Psikologis
Anak terhadap yang disebabkan kasus Parents Remarried di Dsun Pula-
Pinang Kecamatan Sarolangun Kembang Kabupaten Sarolangun? Untuk
menjawab pertanyaan pokok masalah ini maka disusunlah Rumusan Masalah
berikut:
1. Bagaimana fenomena Parents Remarried yang terjadi di Dusun Pulau-
Pinang Kecamatan Sarolangun Kembang Kabupaten Sarolangun?
14
Observasi tanggal 30 November 2020
10
2. Bagaimana kondisi Psikologis Anak dengan latarbelakang Parents
Remarried di Dusun Pulau Pinang Kecamatan Sarolangun Kembang
Kabupaten Sarolangun?
3. Bagaimana upaya untuk mengatasi gucang Psikologis Anak akibat
Parents Remarried di Dusun Pulau Pinang Kecamatan Sarolangun
Kembang Kabupaten Sarolangun?
C. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini secara pokok adalah untuk
menjelaskan kondis Psikologi Anak terhadap yang disebabkan kasus
Parents Remarried yang terjadi di Dusun Pulau-Pinag Kecamatan
Sarolangun Kembang Kabupaten Sarolangun. Tujuan penelitian ini
secara fisiknya sebagai berikut:
a. Untuk menjelaskan tentang Fenomena Parents Remarried yang terjadi
di Dusun Pulau Pinang Kecamatan Sarolangun Kembang Kabupaten
Sarolangun
b. Untuk menguraikan kondisi Psikologis Anak dengan latar belakang
Parents Remarried di Dusun Pulau Pinang Kecamatan Sarolangun
kembang Kabupaten Sarolangun
c. Untuk mendeskripsikan upaya mengatasi Psikologis Anak di Dusun
Pulau Pinang Kecamatan Sarolangun Kembang Kabupaten
Sarolangun
2. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini dibagi dalam dua kategori yaitu secara
teoritis dan praktis adapun pengambaran lebih rinci mengenai dua hal
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Secara Teoritis
1) Secara umum dapat meramaikan wancana keilmuan, dapat pula
menambah wancana pengetahuan yang di dominasikan dengan
11
adanya pemikiran untuk mencari solusi disetiap ada masalah dan
memberikan motivasi kepada anak dan orang tuanya
2) Penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran pada
masyarakat Dusun Pulau Pinang Kecamatan Sarolangun
Kembang Kabupaten Sarolangun untuk mempertimbangkan umur
dan kematangan usia sebelm melaksanakan pernikahan.
3) Penelitian ini diharapkan bias menambah wawasan tentang
Parents Remarried
b. Secara Praktis
1) Dari hasil penelitian ini, diharap pula dapat menjadi peranan
atau kesadaran bagi seluruh masyarakat Dusun Pulau-Pinang
Kecamatan Sarolangun Kembang Kabupaten Sarolangun bahwa
banyak sekali dampak dari Parents Remarried.
2) Penelitian ini diharapkan bisa dijadikan rujukan di masyarakat
kususnya masyarakat Dusun Pulau-Pinang Kecamatan
Sarolangun Kembang Kabupaten bahan pertimbangan agar
tingkat Parents Remarried tidak meningkat lagi.
3) Penelitian ini adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana stara satu (Sl) dalam bidang ilmu Bimbingan Penyuluhan
Islam Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Syaifuddin Jambi.
D. Batasan Masalah
Melihat permasalahan diatas yang begitu luas tentang Fenomena
Parents Remarried Bagi Kondisi Psikologis Anak di Dusun Pulau-Pinang
Kecamatan Sarolangun Kembang Kabupaten Sarolangun jadi penulis
mencoba membatasi penelitian yakni melihat dampak nya hanya kepada anak
remaja saja yang orang tua nya menikah lagi. Dalam penelitian penulis
memilih lokasi di Dusun Pulau-Pinang Kecamatan Sarolangun Kembang
Kabupaten Sarolangun. Alasan penelitian ini dilakukan dan dibatasi hanya di
Dusun Pulau-Pinang Kecamatan Sarolangun Kembang Kabupaten
12
Sarolangun karena yang telah saya amati akibat dari Parents Remarrid ini
mengakibatkan anak yang awalnya baik-baik saja malah menjadi tidak baik.
Contohnya anak mengalami tekanan batin, dan awalnya ceria menjadi
murung dan tidak mau bergaul dan begitu juga sebaliknya anak yang baik-
baik dan sopan malah jadi nakal. Maka dari itu saya mengambil judul ini.
E. Karangka Teori
1. Pengertian Fenomena
Menurut kamus Lengkap Bahasa Indonesia, fenomena diartikan
sebagai hal-hal yang dinikmati oleh indra dan dapat ditinjau secara
ilmiah. Fenomena adalah hal-hal yang dapat disaksikan dengan
pancaindra dan dapat diterangkan serta dinilai secara ilmiah. (seperti
fenomena alam ) atau gejala. Fenomena diartikan sebagai sesuatu yang
luar biasa atau keajaiban. Fenomena juga dapat diartikan sebagai fakta
dan kenyataan. Kata fenomena juga diartikan sebagai keadaan yang
sebenarnya dari suatu urusan atau perkara, keadaan atau kondisi khuss
yang berhubungan dengan seseorang atau suatu hal yang terjadi.15
Pengertian fenomena menurut Buchari lanpau, adalah suatu hal yang bias
disaksikan dengan pasca indera dinilai dan diterangkan secara ilmiah.
Sedaangkan menrut Frendi Rangkuti, pengertian fenomena adalah suatu
fakta yang ditemui dilapangan.
Pengetian fenomena adalah berbagai hal yang dapat disaksikan
dengan pasca indera serta dapat diterangkan dan di nilai secara ilmiah,
dapat juga disebt dengan gejala. Fenomena seperti alam gerhana matahari
dan hujan es dapat kita saksikan dan dapat diterangkan penyebab dan
proses terjadinya secara ilmiah. Defenisi fenomena lainnya adalah
sesuatu keajaiban bayang luar biasa. Gerhana matahari dan hujan es
merupakan fenomena yang jarang dan tidak bias terjadi. Tentunya matari
pada siang hari dan turunnya hujan berupa bongkahan es seperti sebah
15
http://www.artikata.com/arti-333239 kasus tanggal 23 April 2012. Diakses tanggal 30
Novembber 2020
13
keajaiban. Masih menurut kamus besar Indonesia arti kata fenomena juga
dapat bermakna atau fakta keyakinan.16
Kata fenomena merupakan kata asing dan berasal dari Eropa
Selatan yaitu Bahasa Yunani “Phainomenon” atau apa yang telah dilihat.
Phainomenon juga memiliki arti suatu gejala, fakta, keyakinan, kejadian
dan berbagai hal yang dirasakan oleh pancaindra. Pancaindera tersebut
bahkan dapat merasakan fenomena yang berbau metafisik (mistik atau
klenik). Kata fenomena juga memiliki kata trunan bersifat adjektif yaitu
“Fenomental”. Fenomental berarti suatu yang diluar kebiasaan
atausesuatu yang luar biasa. Fenomena dapat terjadi dimana saja dan
kapan saja yang dapat diamati oleh manusia. Fenomena juga merupakan
rangkaian peristiwa atau kejadian yang dapat diamati dan dinilai melalui
keilmuan secara ilmiah dengan menggunakan disiplin ilmu tertentu.dari
penjelasan-penjelasan yang telah dipaparkan di atas maka dapat kita
simpulkan bahwa fenomena merupakan kejadian apapun itu dengan
situasi yang tidak biasa atau unik dan dipahami secara ilmiah. Jadi,
fenomena bukanlah sesuatu yang aneh tetapi sesuatu yang dapat diterima
oleh akal, serta fenomena juga tidak harus melalui masalah dari satu
objek.
Fenomena penelitian ini adalah kejadian atau peristiwa yang tidak
biasa atau unik dan dapat diamati menggunakan pancaindera serta dapat
diteliti atau dinilai secara ilmiah dengan menggunakan konsentrasi ilmu
tertentu. Fenomena juga berarti berita yang nerisi informasi baru atau
kejadian baru mengenai sesuatu, penting, serta memiliki makna yang
signifikan berpengaruh terhadap pendengarnya dan dapat dinikmati.
Fenomena bukanlah masalah penelitian, akan tetapi gejala atau
kenyataan yang mengindikasikan adanya masalah yang perlu diteliti.
Jadi, penjualan yang rendah, banyaknya konsumen yang tidak puas, masa
pakai produk yang singkat dan lain-lain, adalah fenomena, bukan
16
http://id/scribd.com/document/399453774/Pengertian-Fenomena-Pengertian-Menurut-Para-
Ahli. Diakses tanggal 2 Desember 2020
14
masalah penelitian. Sama seperti dalam ilmu kedokteran, panas yang naik
turun drastis bukanlah penyakit, melainkan gejala penyakit demam
berdarah. Fenomena yang menimbulkan keingintahuan atau keragunan
atas fenomena itu terjadi. Keingintahuan tersebut dapat diwujudkan
dalam bentuk pertanyaan. Dengan kata lalin tujuan penelitian adalah
menjawab pertanyaan atau keingintahuan dimaksud. Agar memiliki
kontribusi yang besar, penelitian demikian perlu mencari fenomena yang
baru atau jarang dibahas.17
2. Hakikat Parents Remarried
a. Pengertian Hakikat
Kata Hakikat (Haqiqat) merupakan kata benda yang berasal
dari Bahasa Arab yaitu dari kata “Al-Haqq”, dalam Bahasa Indonesia
menjadi kata pokok yaitu kata “hak” yang berarti milik (ke-
punyaan), kebenaran, atau yang benar-benar ada, sedangkan secara
etimologi Hakikat berarti inti sesuatu, puncak atau sumber dari
segala sesuatu. Dapat disimpulkan bahwa Hakikat adalah kalimat
atau ungkapan yang digunakan untuk menujukkan makna yang
sebenarnya atau makna yang paling dasar dari sesuatu seperti benda,
kondisi atau pemikiran. Akan tetapi ada beberapa yang menjadi
ungkapan kapan yang sudah sering digunakan dalam kondisi
tertentu, sehingga menjadi semacam konvesi, hakikat seperti disebut
sebagai hakikat secara adat kebiasaan.18
Hakikat metode penelitian yaitu rasa ingin tahu yang
mendorong terjadinya penelitian. Dan merupakakan cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Hakikat penellitian secara etimologi penelitian berasal dari Bahasa
inggris “research” (re berarti kembali dan search berarti mencari)
sehingga dapat diartikan bahwa penelitian itu adalah mencari
kembali. Dikatakan mencari kembali karena sebelumnya sudah ada
17
http://www.bilsonsimamora.com/blog/10 Januari 2019. Diakses tanggal 2 Desember2020 18
http://www.defenisi-Pengetian.com2005/01/defenisi-dan-pengertian-hakikat. Diakses
tanggal 2 Desember 2020
15
yang meneliti. dalam Bahasa Indonesia, padanan kata riset sering
digunakan istilah penelitian.
Hakikat penellitian melakukan pengamatan terhadap fakta
(fenomena), melakukan indetifikasi masalah, serta berusaha
mengumpulkan data baik melalui kajian teoritis dengan mengkaji
literatur maupun melalui kajian empiiris dengan melakukan
pengamatan dilapangan untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hakikat
penellitian adalah kegiatan ilmiah yang dilakukan melalui kajian
empiris serta pengamatan dilapangan secara lansung menggunakan
metede-metode ilmiah yang baik dan benar.19
Hakikat penelitian dapat diartikan sebagai penyelidikan yang
sistematis, terkontrol, empiris dan kritis tentanng fenomena alami
dengan dipantau oleh teori dan hipotensis tentang hubungan yang
dikira terdapat anatra fenomena itu. Dari defenisi di atas, ada dua hal
yang perlu ditekankan. Pertama, penelitian ilmiah bersifat sistematis
dan terkontrol. Kedua, penyelidikan bersifat impiris. Hakikatnya
penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang bertujuan untuk
memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah.
Pengetahuan yang benar yang dimaksud adalah berupa fakta-fakta,
konsep, generalisasi, dan teori, yang harapannya dapat membentuk
manusia memahami dan dapat mempermudah pemecahan masalah
berkaitan dengan fenomena yang diteliti.20
b. Orang Tua
Menurut Zakiah Derajat, orang tua adalah pendidik pribadi
yang pertama dalam kehidupan anak. Kepribadian orang tua, sikap
dan cara hidup mereka merupakan unsur-unsur pendidikan yang
tidak langsung, yang dengan sendirinya akan masuk kedalam pribadi
19
Siti Maunah, Hakikat Metode Penelitian (Jakarta: Rajawali Press,2000), hlm.4 20
Bagong Suryanto dan Sutinah, Metode Penelitian (Jakarta:Kencana, 2006), hlm.3
16
anak yang sedang bertumbuh itu.21
Abu Ahmadi mengemukakan
bahwa orang tua mempuyai peran yang pertama dan utama bagi
anak-anaknya untuk membawa anak kepada kedewasaan, maka
orang tua harus memberi contoh yang baik karena anak suka
mengimitasi pada orang tuanya.22
Orang tua harus menyadari bahwa anak mempunyai potensi
fisik secara psikologis. Peran orang tua dalam mendidik anak usia
dini tidak semua di laksanakan. Menurut Miami dalam Lestari orang
tua adalah pria dan wanita yang terkait dalam perkawinan dan siap
sedia untuk memikul tanggung jawab sebagai ayah dan ibu dari
anak-anak yang dilahirkannya. Sedangkan menurut Gunarsa dalam
Slameto orang tua adalah dua individu yang bertanggng jawab dalam
suatu keluarga atau tugas rumah tangga yang dalam kehidupan
sehari-hari atau disebut sebagai bapak dan ibu. Dari penjelasan
diatas tadi dapat kita simpulkan bahwa peran orang tua adalah
prilaku yang berkenaan dengan orang tua dalam memegang posisi
tertentu dalam lembaga keluarga yang didalamnya.
Orang tua adalah ayah dan ibu seseorang anak, baik memalui
hubungan biologis maupun sosial. Umumnya, orang tua memiliki
peranan yang sangat penting dalam membesarkan anak, dan
panggilan ibu atau ayah dapat diberikan untuk perempuuan atau pria
yang bukan orang tua kadung (biologis) dari sesorang yang mengisi
peranan ini. Contohnya adalah pada orang tua angkat (karena adopsi.
Menurut Thamrin Nasution, orang tua merupakan setiap orang yang
bertanggung jawab dalam suatu keluarga atau tugas rumah tangga
yang dalam kehidupan sehari-hari disebut sebagi bapak ibu. Jika
menurut Hurlock, orang tua merupakan orang dewasa yang
membawa anak ke dewasa, terutama dalam masa perkembangan.
21
Zakiah Darajat, Ilmu Jiwa Agama (Jakarta:Bulan Bintang, 1970), hlm.41 22
Abu Ahmadi Dan Munawar Sholeh, Psikologi Perkembangan (Jakarta:Rineka Cipta 2005),
hlm.25
17
Tugas orang tua melengkapi dan mempersiapkan anak
menuju ke kedewasaan dengan memberikan bimbingan dan
pengarahan pada anak akan berbeda pada masing-masing orang tua,
karena setiap keluarga memiliki kondisi-kondisi tertentu yang
berbeda corak dan sifatnya antara keluarga yang satu dengan
keluarga yang lain yang lain. Mama atau papa dan juga mami atau
pipi merupakan salah satu sebutan lain untuk orang tua. Pemanggilan
dengan panggilan tersebut sudah menjadi hal yang umum.23
c. Menikah (Pernikahan)
Pernikahan atau nikah adalah terkumpul atau menyatu, menurut
istilah ialn juga dapat berarti ijab qobul (akad nikah) yang
mengaharuskan hubungan antara sepasang manusia yang diucapkan
oleh kata-kata yang ditunjukkan untuk mengwujudkan kepernikahan,
sesuia peraturan yang diwajibkan oleh islam. Kata zawaj dignakan
dalam al-quran artinya adalah pasangan yang dalam penggunaannya
pula juga dapat diartikan sebagai pernikahan, Allah swt. Menjadikan
manusia itu saling berpasangan, menghalalkan pernikahan dan
mengharamkan zina.24
Dalam islam tidak terbatas seseorang menikah kapan.
Tentunya orang tersebut baligh, maupun bekerja dan berkecukupan
bisa untuk menjalankan pernikahan atau melaksanakan tanggung
jawab dalam keluarga. Untuk itu, menikah muda dalam islam
hukumnya halal atau boleh selagi dalam rukun pernikahan yang sah
dan sesuai dengan syarat-syaratnya
Bisa jadi sebuah pernikahan menjadi sesatu tidak baik secara
etika, bukan dalam hukum islam, ketika pernikahan dijalankan
malah berdampak negatif, misalnya belum cukup umur, kematangan
usia kurang, kedewasaan belum cukup, belum memiliki ilmu dan
23
http://id.m.wikipedia. Diakses tanggal 2 Desember 2020 24
http://www.m.liputan6.com. Tanggal 17 januari 2019. Diakses tanggal 2 Desember 2020
18
pengetahan yang memadai, sehingga kurangnya material untuk
memenuhi kebutuhan keluarga25
.
3. Konsep tentang Psikologi Anak
a. Konsep
Konsep atau anggotan adalah abstrak, entitas mental yang
universal yang menunjuk pada kategori atau hubungan. Istilah konsep
berasal dari Bahasa latin conceptum, artinya sesuatu yang dipahami.
Aristoteles dalam “The classical theory of concepts” menyatakan
bahwa konsep merupakan penyusunan utama dalam pembentukan
pengetahuan illmiah dan filsafat pemikiran manusia. Jadi dapat kita
simpulkan Konsep merupakan abstrak suatu ide atau gambaran
mental, yang dinyatakan dalam suatu kata atau simbol. Konsep
dinyatakan juga sebagai sebagian dari pengetahuan yang dibangun
dari berbagai macam karakteristiknya. Pengertian konsep lainnya
adalah suatu yang umum atau represntasi intelektual yang abstrak dari
situasi, objek, atau peristiwa, suatu akal pikiran, suatu ide atau
gambaran mental.26
b. Psikologi Anak
Psikologi adalah ilmu jiwa atau disebut juga ilmu yang
mempelajari ilmu jiwa. Sebagian psikolog menyatakan jiwa dapat
dipelajari melalui tingkah laku yang muncul sebagai eksperensi jiwa
dari seseorang.27
Sedangkan psikologi perkembangan dalam siklus
kehidupannya, manusia pasti mengalami proses perkembangan yang
baik dari segi fisik maupun psikologisnya.
Menurut asal katanya, psikologi berasal dari kata-kata Yunani:
psyche yang berati jiwa dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara
harfiah psikologi berarti ilmu jiwa. Namun arti kata “jiwa”, masih
25
http;//dalamislam.com hokum-menikah-muda-menurut-islam. Html pada tanggal 03
november 2019. Diakses tanggal 2 Desember 2020 26
http://id.m.wikipedia.org/wiki/konsep. Diakses tanggal 2 Desember 2020 27
Robert s. Feldman, Pengantar Psikologi (Jakarta : Salemba Humanika, 2012 ), hlm.14
19
kabur sekali. Apa yang dimaksud dengan “jiwa”, tidak ada seseorang
pun yang tah dengan sesungguhnya. Dampak dari kekaburan arti itu,
sering menimbulkan berbagai pendapat mengenai defenisi psikologi
yang berbeda. Banyak sarjana memberikan defenisinya sendiri yang
disesuaikan dengan arah minat dan aliran masing-masing.
Sebelum psikologi berdiri sendiri sebagai ilmu pengetahuan,
psikologi (atau tepatnya gejala-gejala kejiwan) dipelajari oleh filsafat
dan ilmu Faal. Filsat sdah mempelajari gejala-gejala kejiwaan sejak
500-600 tahun SM, yait melalui filsuf-filsuf Yunani Kuno. Diantara
filsafat itu adalah Thales, yang dianggap sebagi bapak filsafat. Beliau
mengartikan jiwa sebagai sesuatu yang supernatural. Jadi jiwa itu
tidak ada, karena menurut beliau yang ada di alam ini hanyalah gejala
alam (natural phenomena) dan semua gejala alam berasal dari air.
Diantara para sarjana psikologi modern yang mengemukakan
defenisi psikologi, dapat dikemukakan bebrapa diantaranya mislnya:
Gerdner Murphy, Psikologi adalah ilmu yang mempelajari respons
yang diberikan oleh makhluk hidup terhadap lingkungannya. Boring,
Edwin G., Herbert S. Langfeld, Harry P. Weld, Psikologi adalah studi
tentang hakikat manusia. Clifford. Morgan, Psikologi adalah ilmu
yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan.
Perdebatan anatara defenisi psikologi ini berlanjut terus, saat ini
sudah demikian banyak defenisi psikologi sehingga sulit dikatakan
bahwa ada satu defenisi yang berlaku umum.28
Sebagian pakar ingin
defenisi yang lebih konkret dari pada jiwa, atau mental. Sehingga
mereka mendefenisikan psikologi sebagai “Aktivitas Mental” (John
Dewey, Carr). Namun ada yang beranggapan bahwa “Aktivitas
Mental” pun terlalu luas. Maka muncullah defenisi psikologi sebagai
“Elemen introspeksi/mawas diri” (Tichener, Daellenbach) “waktu
reaksi” (Scriptual), “refleks” (Pavlov), atau “Prilaku” (Watson).29
28
Sarlito W. Sarwono, Pengantar Psikologi Umum (Jakarta:Rajawali Pers, 2016) hlm.1 29
Sarlinto W. Sarwono, Ibid., hlm 3
20
Anak Bagi anak keluarga merupakan lembaga primer yang
tidak dapat diganti dengan kelembagaan yang lain. Di dalam keluarga
tersebut anak dibesarkan, diberikan pendidikan dengan suasana aman
yang dapat mengatarkan dimasa-masa perkembangannya. Pada
kenyataannya, tidak semua keluarga dapat menjalankan fungsinya
dengan baik. Dalam membangun keluarga yang sakinah memang
bukanlah hal yang mudah, perlu ada upaya yang mengarah pada
proses tersebut. Terkadang permasalahan dan goncangan yang kadang
timbul dalam kehidupan keluarga, seringkali harus dibutuhkan suatu
bimbingan dan dorongan agar mereka dapat menemukan kembali ruh
kebahagian dalam rumah tangga.
Psikologis anak, yaitu psikologi yang membahas fase-fase
perkembangan anak dan karakteristiknya dari pranatal hingga usia
11/12 tahun. Fase anak dibagi menjadi fase bayi, fase anak-anak awal,
fase pertengahan dan fase akhir masa anak-anak. Ilmu Psikologis anak
adalah sebuah ilmu pengetahuan yang mempelajari perubahan
perkembangan pada bayi, anak dan remaja. Ilmu ini menganalisa
pertumbuhan perkembangan anak secara menyeluruh, mulai
pertumbuhan dan perkembangan otak fisik motorik (gerakan) hingga
perkembangan otak (kognitif) sampai dengan pembentukan rasa cinta
akan sesama, kepribadian dan indentitas. Secara luas pengertian
psikologi anak adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari
tentang prilaku dan fungsi mental anak secara ilmiah. Jadi, bisa
dikatakan bahwa psikologi anak adalah sebuah cabang ilmu yang
mempelajari tentang tumbuh kembang dan prilaku.30
Adapun teori yang termasuk dalam psikologi anak yaitu: Teori
Carl Rogers (Psikologi Self) pandangan umum tentang pengertian
Self, yaitu sepanjang sejarah keinginan manusia untuk mengetahui
sebab-sebab dan tingkah lakunya dan semejak psikologi menjadi
pengetahuan yang otonom, masalah aspek kejiwaan, yang mengatur,
30
LIlik Sriyanti, Psikologi Anak (Jawa tengah: STAIN Salatiga Press, 2014), hlm.4
21
membimbing, dan mengontrol tingkah laku manusia yang selalu
timbul dan menjadi persoalan.
c. Parents Remarried
Parents artinya adalah orang tua. Defenisi dari orang tua
adalah ayah dan ibu seseorang anak, baik memalui hubungan
biologis maupun sosial. Umumnya, orang tua memiliki peranan yang
sangat penting dalam membesarkan anak, dan panggilan ibu atau
ayah dapat diberikan untuk perempuan atau pria yang bukan orang
tua kadung (biologis) dari sesorang yang mengisi peranan ini.
Contohnya adalah pada orang tua angkat (karena adopsi. Menurut
Thamrin Nasution, orang tua merupakan setiap orang yang
bertanggung jawab dalam suatu keluarga atau tugas rumah tangga
yang dalam kehidupan sehari-hari disebut sebagi bapak ibu. Jika
menurut Hurlock, orang tua merupakan orang dewasa yang
membawa anak ke dewasa, terutama dalam masa perkembangan.
Tugas orang tua melengkapi dan mempersiapkan anak
menuju ke kedewasaan dengan memberikan bimbingan dan
pengarahan pada anak akan berbeda pada masing-masing orang tua,
karena setiap keluarga memiliki kondisi-kondisi tertentu yang
berbeda corak dan sifatnya antara keluarga yang satu dengan
keluarga yang lain yang lain. Mama atau papa dan juga mami atau
pipi merupakan salah satu sebutan lain untuk orang tua. Pemanggilan
dengan panggilan tersebut sudah menjadi hal yang umum.31
Sedangkan Remarried artinya menikah. Defenisi dari
menikah adalah terkumpul atau menyatu, menurut istilah lain juga
dapat berarti ijab qobul (akad nikah) yang mengaharuskan hubungan
antara sepasang manusia yang diucapkan oleh kata-kata yang
ditunjukkan untuk mengwujudkan kepernikahan, sesuia peraturan
yang diwajibkan oleh islam. Kata zawaj digunakan dalam al-quran
artinya adalah pasangan yang dalam penggunaannya pula juga dapat
31
http://id.m.wikipedia. Diakses tanggal 2 Desember 2020
22
diartikan sebagai pernikahan, Allah swt. Menjadikan manusia itu
saling berpasangan, menghalalkan pernikahan dan mengharamkan
zina.32
Pernikahan merupakan salah satu hal yang penting dan
banyak diimpikan setiap manusia. Dalam ajaran islam, menikah
adalah salah satu ibadah yang dianjurkan, karena dengan adanya
pernikahan seseorang akan membina rumah tangga dan membentuk
keluarga sakinah, mawadah, wa rahman. Menjalin silaturahmi
dengan keluarga dan memiliki keturunan, selain itu juga
menghindari zina. Dalam islam, pernikahan juga diatur dengan baik,
dimana memiliki dasar hokum pernikahan. Pernikahan dalam Bahasa
Arab biasa disebut zawaj yang artinya persandingan, penyatuan,
perkumpulan. Pernikahan bias diartikan menyatukan dua insan
pribadi, dua latar belakang yang berbeda dan menuju satu tujuan
yang ikat oleh komitmen yakni menikah untuk hidup bersama
sepanjang masa hingga ke surga.
d. Akibat yang ditimbulkan pada anak
Akibat merupakan akhir atau hasil suatu pristiwa (prbuatan,
keputusan) persyaratan ata keadaan yang mendahuluinya.
1) Anak akan merasa bersalah
Pikiran anak-anak memang kerap kali belum matang, sehingga
saat orang tua memutuskan untuk menikah lagi mereka akan
merasa sangat bersalah, apa lagi jika anak masih berusia 12 tahun.
Mereka tergolong sangat rapuh dalam menghadapi hal ini. Anak
akan merasa jika dunia meraka menjadi berantakan setelah salah
satu dari orang tua nya menikah.
2) Anak jadi Paraniod
Saat orang tua memutuskan untuk menikah lagi, maka anak
berisiko kehilangan rasa percaya diri, ketenangan batin, dan
32
http://www.m.liputan6.com. Tanggal 17 januari 2019. Diakses tanggal 2 Desember 2020
23
kehilangan cita-cita mereka tidak lagi memiliki semangat dalam
menjalani kehidupan. Apa lagi anak yang masih berusia dibawah
12 tahun. Mereka tergolong saat rapuh dalam menghadapi hal ini.
3) Bertabiat buruk
Anak-anak korban orang tua nya menikah lagi biasanya
cenderung merasa tidak memiliki arah tujuan hidup dan tidak
memiliki pendukung dalam hidupnya. Mereka akan menjadi anak
yang diluar kendali dan lebih agresif, mereka juga cenderung
lebih mudah terlibat kedalam hal-hal yang tidak baik.
4) Tidak mau menikah
Rasa trauma yang terjadi akibat orang yang menikah lagi akan
membuat anak menghindari pernikahan saat ia dewasa. Ia merasa
enggan menlangsungkan pernikahan karena ia takut mengalami
hal seperti orang tuanya.33
5) Kualitas kehidupan yang rendah
Anak-anak yang kedua orang tuanya menikah lagi biasanya
mengalami penurunan kualitas kehidupan. Hal ini disebabkan
uang saku mereka berkurang, karena orang tuanya sudah enggan
berkomunikasi untuk tetap memenuhi hidup sang anak.
6) Penurunan akademik
Menurut bebrapa penelitian, anak-anak korban orang tua nikah
lagi akan mengalami masalah prilaku. Kegiatan belajar mereka
cenderung tidak ada lagi ada yang mengontrol, sehingga
berdampak pada kemampuan akademik anak.34
33
Fattah Hanurawan, Metode Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu Psikologi, (Jakarta:PT
RajaGrafindo Persada, 2016), hlm 26 34
http://www.halodoc.com/artikel/7-egek-buruk-perceraian-bai-anak. Diakses tanggal 5
Desember 2020.
24
F. Metode Penelitian
Dalam metode penelitian ini, penelitian menggunakan metode
penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif mengkaji persektif partisipasi
dengan strategi-strategi yang bersifat interaktif dan fleksible. Metode
penelitian kualitatif adalah aktivitas yang menetapkan penelitian dalam satu
dunia tertentu. Ini terdiri dari serangkaian praktik interprektif menjadi
terungkap.35
Pendekatan yang di gunakan dalam penelitian kualitatif adalah
interprestasi terhadap lingkungan Nuturalistik sebagai fenomena makna
subjektif partisipan penelitian tentang suatu objek menjadi dapat
tersampaikan.
1. Pendekatan penelitian
Penelitian ini mengggunakan penelitian kualitatif yaitu penelitian
yang berupa kata-kata tertulis, maupun lisan dan prilaku dari orang-orang
yang diteliti. Penelitian dilakukan secara kontektual. Jadi makna bersifat
tidak tetap, berubah ubah sesuai dengan pengamatan yang dilihat.
2. Setting dan Subjek Penelitian
a. Setting Penelitian
Settingdalam penelitian ini adalah di Dusun Pulau-Pinang
Kecamatan Sarolangun Kembang Kabupaten Sarolangun. Mengapa saya
mengambil judul ini karena dari pengamatan yang saya lihat fenomena
Parents Remarried ini sangatlah berdamapak terhadap anak. Pemilih
setting di dasarkan atas pertimbangan letak geografis yang sering
dikunjungi oleh penelitian.
b. Subjek Penelitian
Adapaun subjek penelitian dalam penelitian ini adalah Fenomena
Parents Remarried bagi Kondisi Psikologi Anak di Dusun Pulau-Pinang
Kecamatan Sarolangun Kembang Kabupaten Sarolangun. Adapun teknik
mendapatkan informasi dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
teknik snowball sampling, yaitu penentuan sample yang mula-mula
25
jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang
menggelinding yang lama-lama menjadi besar.
Dalam penentuan sample, pertama-tama dipilih salah satu atau
dua orang, tetapi dengan dua orang ini belum merasakan lengkap
terhadap data yang diberikan, maka penelitian mencari orang lain yang
dipandang lebih tahu dan dapat menlengkapi data yang diberikan oleh
dua orang sebenarnya, begitu seterusnya. Dalam penelitian ini sebagai
key informasi adalah, sebagai berikut:
1. Kepala Lingkungan
2. Ketua RT
3. Orang tua dan Anak
4. Warga setempat.
3. Sumber Dan jenis Data
a. Sumber Data
Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data terdiri dari
manusia, situasi, atau peristiwa serta dokumen, serta sumber data
manusia yang dimaksud data wawaancara. Sumber data peristiwa
berupa suasana, ruang, dan proses.36
Adapun sumber data dokumen
adalah berbagai referensi yang menjadi bahan rujuk dan berkaitan
dengan masalah yang diteliti. Sumber data penlitian ini adalah hasil
wawancaara dan observasi dengan para inporman penelitian.
Adapaun sumber data yang digunakan dalam skirpsi ini adalah:
1) Data primer
Data Primer merupakan data literatur yang secara langsung
memiliki keterkaitan dan hubungan langsung dengan topik
bahasa penllitian.37
Sumber data yang diperoleh langsung dari
tempat penelitian. Data ini diproleh dengan cara wawancara
langsung dengan kepala Lingkungan Kabupaten sarolangun,
36
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatiff, dan R&D, (Bandung: Alfabet, 2013),
hlm 85. 37
Lexi J moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2013 ) hlm. 242
26
Kepala Lingkungan, Ketua RT, Orang tua dan Anak,
Pembinaan, pernikahan atau perkawinan, Tokoh adat, tokoh
pendidik, dan warga setempat.
Adapun data primer dalam penelitian ini:
a) Hasil wawancara dengan informansi
b) Hasil pengamatan lapangan
2) Data sekunder
Data Sekunder adalah datang yang diambil langsung dari
sumbernya.38
Data yang diperoleh berupa arsip atau dokumen-
dokumen yang dimiliki oleh pejabat desa tempat dilakukannya
penelitian seperti catatan tentang pernikahan atau perkawinan.
Data yang diproleh dari hasil penelitian, perpustakaan, dan
sebagainya. Yang sifatnya sebagai penunjang dari data primer.
Adapun data sekunder dalam penelitian ini:
a) Buku-buku yang mengenai psikologi anak
b) Jurnal-jurnal tentang parents remarried
c) Artikel-artikel yang mendukung data sekunder.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data, penelitian ini menggunakan tiga teknik
yaitu: observasi, wawancara, dan dokmentasi.
a. Observasi
Di dalam pengertian psikologi, observasi yang disebut pula
dengan pengamatan, meliputi kegiantan peratian terhadap suatu
objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi observasi dapat
dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan
pengecap. Apa yang dikatakan ini sebenarnya adalah pengamatan
langsung di dalam artian penelitian observasi dapat dilakukan
dengan tes, konsioner, rekaman dan gambar. 39
Pengamatan atau
38
Lexi J meloeng,Ibid., hlm. 242 39Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung; Alfabeta,
2010), hlm. 22
27
observasi dalam penelitian ini penulis harus menggunakan
pengamatan langsung atau menggunakan alat indra (mata) untuk
melihat, mengamati keadaan yang ada dilapangan.
b. Wawancara
Wawanacara adalah bentuk komunikasi anatara dua
orang,melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari
seseorang lainnya dengan mengajkan pernyataan-pernyataan,
berdasarkan tujuan tertentu (Mulyadi 2010-180). Jenis wawancara
yang akan penulis gunakan adalah jenis wawancara semi sturktural,
wawancara semi struktral adalah wawancara yang daftar pernyataan
dapat dikembangkan dan tidak hanya berpaku pada daftar pertanyaan
yang dibawa oleh peenulis. Wawncara ini dilakukan untuk
menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan apa saja dampak
psikologis anak terhadap orang tua yang menikah lagi dengan
analisis bimbingan konseling keluarga. Penelitian ini menggunakan
metode wawancara terstruktur yaitu bentuk komunikasi antara dua
orang melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari
seorang lainnya dengan mengajkan pertanyaan-pertanyaan
berdasarkan tujuan tertentu. Pedoman wawancara dilakukan untuuk
mengumpl data utama, selanjutnya pedoman wawancara dapat
dikembbangkan untuk memperoleh data yang lebih detail.
c. Dokumentaasi
Dokumentasi adalah pencarian data yang berupa catatan,
transkip, buku-buku, surat kabar, majalah dan sebagainya. Metode
ini digunakan untuk memperdalam pemahaman akan konsep teori
yang terkait dengan objek dan wawancara sebagai informasi
memperoleh data. Adapun dokumentasi yang bertuk gambar seperti
foto.
5. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses dan menyusun secara seistematis data
yang diproleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan
28
lain sehingga dapat mudah dipahami dan semuanya dapat di
informasikan kepada orang lain. Pada penelitian kualitatif, teknik analisis
data, conten analysis mencakup upaya-upaya, klasifikasi lambang-
lambang yang dipakai dalam komunikasi yang digunakan kriteria dalam
klasifikasi dan, menggunakan teknik analisis tertentu dalam membuat
perediksi analisis.40
Analisi data dalam Penelitian ini dilakukan sejak pengumpulan data
secara keseluran.
a. Reduksi data berarti merangkum, memilikih hal-hal pokok, dan
memfokuskan hal-hal penting, dicari tema dan polanya dan
membungan yang tidak perlu.41
b. Penyajian data setelah data direduksi maka lanjutnya adalah
mendispley data. Dalam penelitian data dimaksud untuk
memudahkan, untuk memahami apa yang terjadi secara
merencanakan kerja selanjutny berdasrkan apa yang telah dipahami
tersebut. Dalam penelitian kualitatif display data dalam bentuk
uraian singkat.42
Verifikasi data. Yokni tahap penarikan kesimpulan berdasarkan
temuan. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara
dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat untuk
mendukung pada tahap pengumupulan data berikutnya.
6. Pemeriksaan Keabsahan Data
Untuk memperoleh data yang dipercaya dan dapat dipercaya, maka
peneliti melakukan teknik pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan
tiga cara:
a. Perpanjang Keikutsertaan
40
Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif Pemahaman Filosofi Dan Metedologis
Kearah Penguasaan Model Aplikasi, (Jakarta:RajaGrafindo Persada, 2006), hlm 84. 41
Lexy J. Maleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999), hlm
103. 42
Sugiono, Metode Penelitian Kuantatif Dan Kualitatif Dan R & D, (Bandung Alfabeta
2013), hlm 249.
29
Dalam artian memperpanjang waktu dilapangan sehingga
kejenuhaan pengumpulan data tercapai. Jika hal ini dilakukan maka
akan membatasi gangguan dari dampak peneliti pada konteks,
membatasi kekeliruan peneliti, dan mengkonpensasikan pengaruh
dari kejadian atau peristiwa yang memiliki pengaruh sesaat.
Perpanjangan waktu dilapangan akan memungkinkan peningkatan
derajat kepercayaan data yang dikumpulkan.43
b. Ketekunan /Kecermatan Pengamatan
Kecermataan dalam pengamatan berarti menemukan ciri-ciri
dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan
atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri terhadap
hal-hal tersebut secara rinci. Peneliti diharapkan mengadakan
pengamatan dengan teliti dan rinci. Secara berkesinambungan
terhadap faktor-faktor yang menonjol. Hal ini diharapkan dapat
mengurangi distori data yang timbul akibat peneliti terburu-buru
dalam menilai suatu persoalan, ataupun kesalahan responden yang
tidak benar dalam memberikan informasi.44
c. Trianggulasi
Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu diluar data pokok. Untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.45
Dalam
penelitian kualitatif tehnik triagulasi data dimanfaatkan sebagai
pengecekan keabsahan data yang ditemukan dari hasil wawancara
peneliti dengan informan kunci dibandingkan dengan beberapa
informan lainnya. Kemudian peneliti menginformasikan dengan
studi dokumentasi yang berhubungan dengan penelitian serta hasil
pengamatan peneliti dilapangan serta kemurnian dan keabsahan data
terjamin.
43
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, hlm 175-177. 44
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D, Bandung: Alfabeta,2013 45
Tim penyusun, buku II: Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fak. Ushuluddin
(Jambi:IAIN STS JAMBI Press 2000), hlm 62
30
G. Studi Relevan
1. Desmita (2010:4) menyatakan bahwa cabang ilmu psikologis yang secara
umum mempelajari tetntang mengapa dan bagaimana seorang manusia
mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Pada awal
perkembangannya cabang ilmu ini lebih berfokus pada perkembangan bayi
dan anak-anak, dan barulah kemudian dipeluas kepada remaja,
perkembangan menjadi dewasa, proses penuaan, dan akhirnya mencakup
seluruh masa hidup manusia. Jadi persamaan dengan penelitian ini sama-
sama ilmu psikologis dan perubahan perkembangan pada anak Sedangkan
perbedaannya mempelajari dan mengalami perubahan pada setiap manusia
bukan pada anak saja tetapi mencakupi semuanya.46
2. Menurut supratman (2015) menyatakan bahwa konsep diri anak dan
remaja dari keluarga yang bercerai dibentuk dari internalitasasi dari remaja
dan komunikasi keluarga. Melalu komunikasi efektif remaja dapat
memiliki cerminan bagaimana untuk bersikap melewati proses perceraian.
Jadi persaannya sama-sama melalui komunikasi dan sikap. Sedangkan
perbedaannya orang tua bercerai dibentuk dari internalisasi dan melalui
komunikasi internalisasi.47
3. Adapun kontribusi psikologis perkembangan terhadap krikulum. Kajian
psikologi perkembangan dalam kaitannya, dengan perkembangan
kurikulum pendidikan terutama berkenaan dengan pemahaman aspek-
aspek prilaku dalam konteks belajar mengajar. Persamaan dalam penelitian
ini sama-sama membahas psikologi dan prilaku. Sedangkan perbedaannya
tidak berkenaan dengan konteks belajar mengajar.
4. Sarbina (2014) menyatakan bahwa berdasarkan hasil dilapangan terdapat
dampak yang dirasakan anak karena orang tua yang bercerai atau menikah
lagi, antara lain adanya rasa tidak aman yang menyebabkan seorang anak
merasa adanya penolakan dari keluarga dikarekan sikap orang tuanya yang
46
Muawanah, “Implikasi Psikologi Perkembangan Trehadap Pendidikan Anak Usia Dini”
Jurnal, vol.5. No.2 (2018), hlm.36 47
Danis Nara, Konsep Diri Remaja Dengan Latar Belakang Orang Tua yang Bercerai
(Surakarata: Universitas Muhamadiah, 2019), hlm.5
31
menjadi berubah. Adapun persamaan dari penelitian ini sama-sama
berdampak pada anak dikarenakan orang tuanya yang bercerai maupun
nikah lagi. Sedangkan perbedaan nya dari keluarga dikarenakan sikap
orang tuanya yang menjadi berubah.
5. Adapun penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan
pendekatan fenomenologis. Menurut Creswell (2013) menyatakan bahwa
studi fenomenologis yaitu pemaknaan mengenai sifat yang khas pada
individu tersebut. Adapun persamaan dari penelitian ini sama-sama
menggunakan metode penelitian kualitatif, sedangan perbedaannya studi
fenomenoligisnya yaitu pemaksaan mengenai sifat.
Jadi, tidak ada karya ilmiah yang membahas seluruh permasalahan pemikiran
sampai tuntas, proposal yang penulis buat hanyalah bagian terkecil dari
jawabanyangberupa
32
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Historis Dusun Pulau Pinang
Pendirian pertama kali Dusun Pulau Pinang Kecamatan Sarolangun
Kembang Kabupaten Sarolangun Pada tahun 1954-1967. Awal pertama kali
Dusun Pulau Pinang ini tidak ada pemukiman warga yang ada hanya lah
semak belukar bahkan masih hutan belatanra dan dijadikan oleh beberapa
warga Dusun Sarolangun (warga kampung muara sawah, kampung mesjid,
kampung lubuk, dan kampung ujung tanjung dll). Mereka bercocok tanam
sebagai mata pencarian mereka untuk melangsungkan hidup dan ada juga
beberapa warga memilih tinggal di Pulau Pinang serta mendirikan rumah
disana sebagai tempat tinggal mereka. Seriring berkembangnya waktu baru
lah mulaui ada kehidupan bermasyarakat.
Awal sejarah terbentuk nya Dusun Pulau Pinang ialah dari kebiasaan
warga dahulu memberikan nama sesuai dengan apa yang mereka lihat dan
mereka amati pada kondisi yang ada dilingkungan sekitar, maka di sebut
Pulau Pinang bahwa zaman dulu dialiran sungai Batanghari terdapat Pulau
Pinang dan rata-rata dalam lingkungan Pulau Pinang ini banyak sekali batang
pinang hingga sekarang. Maka dari situlah warga membuat nama tempat
daerah tinggal mereka dimanakan lah Dusun Pulau Pinang dan pada saat itu
diketahui oleh Datuk A’Rolam sebagai kepala kampung di Lingkungan Pulau
Pinang.48
Pulau Pinang dulunya merupakan sebuah Dusun di Kecematan
Sarolangun kembang Kabupaten Sarolangun, seiring perkembangan zaman
dan bertambahnya jumlah penduduk maka Dusun Pulau Pinang berubah
status menjadi Kelurahan di Kecamatan Sarolangun. Di awal perkembangan
48
Ketua lingkungan, Syahril, wawancara, catatan lapangan, 19 febnuari 2021, dusun pulau
pinang.
33
Dusun Pulau Pinang sebagai tempat tinggal mereka dan lambat laut menetap
menjadi warga asli di Dusun Pulau Pinang dan akhirnya Dusun Pulau Pinang
berganti status dari Dusun menjadi kelurahan, dikarenakan meningkatnya
jumlah penduduk, karena Pulau Pinang berdiri di dalam Kota Kelurahan
Sarolangun Kembang.
Dengan bertambahnya jumlah penduduk dan bergantiannya
kepemimpinan di dalam lingkungan Pulau Pinang maka diterapkan
menggunakan Lingkungan Pulau Pinang memiliki lima Rt meliputi, Rt.1,
Rt.2, Rt.3, Rt.19, Rt.20.49
Adapun silsilah kepemimpinan di dalam Lingkungan Pulau Pinang
ialah:
a. Datuk A’Rolam (Kepala Kampung Tahun Kepemimpinan 1954-1967)
b. Mak Aji (Kepala Kampung Tahun Kepemimpinan 1968-1979)
c. Cik Udin (Ketua Lingkungan Tahun Kepemimpinan 1979-1984)
d. M Yunus (Ketua Lingkungan Tahun Kepemimpinan 1984-1994)
e. Saman (Ketua Lingkungan Tahun Kepemimpinan 1994-2002)
f. Firdaus (Ketua Lingkungan Tahun Kepemimpinan 2002-2012)
g. Syahril (Ketua Lingkungan Tahun Kepemimpinan 2012 hingga sekarang.
B. Letak Gengorafis Dusun Pulau Pinang
Secara geografis Pulau Pinang terletak dibagian utara ibu kota
Kabupaten Sarolangun dengan luas wilayah Lingkuan Pulau Pinang lebih
kurang mencapai 2.100.000km2. ada pun batasan wilayah sebagai berikut:
a. Setelah utara berbatasan dengan Sungai Belati
b. Setelah barat berbatasan dengan Sungai Batang Hari
c. Setelah Timur berbatasan dengan HTI
d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Dusun Lidung / Ladang Panjang
Adapun jarak tempuh dari Lingkungan Pulau Pinang menuju pusat
pemerintahan adalah sebagai berikut:
49
ketua Rt 2, M.Kohar, wawancara, catatan lapangan, 19 febnuari 2021, dusun pulau pinang.
34
a. Jarak dari ibu Kota Kabupaten lebih kurang dari 3 km2
b. Jarak dari pusat pemerintahan Kecamatan lebih kurang dari 4 km2
c. Jarak dari kabupaten ke Provinsi lebih kurang dari 220 km2
Sebagaimana berdasarkan hasil wawancara dengan Syahril selaku
Ketua Lingkungan Pulau Pinang terkait kondisi wilayah yang ada di
Dusun Pulau Pinang Kelurahan Sarolangun Kembangan Secara umum
dapat dilihat dan jelaskan pada tabel berikut:
Tabel 2.150
Keadaan Wilayah Lingkungan Pulau Pinang
Kelurahan Sarolangun Kembang
No Jenis Areal Luas
1. Sawah 160 Ha
2. Kebun Karet 30 Ha
3. Kebun Kelapa Sawit 5 Ha
4. Hutan Rimba 50 Ha
5. Tanah Perkebunan 3 Ha
6. Tahan Pemukiman Warga 9 Ha
7. Pertambangan Batu Bara 35 Ha
8. Tanah TPU 1402
50
Ketua lingkungan, Syahril, wawancara, catatan lapangan, 19 febnuari 2021, dusun pulau
pinang.
35
C. Visi Dan Misi Dusun Pulau Pinang
1. Visi
Terwujudnya masyarakat yang tentram, maju, makmur, dan berkeadilan.
2. Misi
a) Meneruskan atau melanjutkan program dusun
b) Menciptakan kondisi masyarakat yang aman, tertib, dan rukun dalam
kehidpan bermasyarakat
c) Memperdayakan semua potensi yang ada di masyarakat.
D. Struktur Dusun Pulau Pinang
Struktur Organisasi dalam kehidupan bernegara, kita akan dapat
berjalan dengan baik jika ada tatanan yang mengatur dan mengurus
kehidupan kita. Begitu pula dalam bermasyarakat dibutuh orang yang
mengurus dan mengatur tatanan pemerintahan yang ada di Lingkungan Pulau
Pinang dalam hal ini dipimpin oleh Ketua Lingkungan merupakan perpanjang
tangan dari pemerintah yang berada diatas nya, yaitu kelurahan yang ada di
Kabupaten Sarolangun, membantu dalam mengelalah sumber daya yang ada
di Kelurahan Sarolangun, membantu dalam mengelalah sumber daya yang
ada di Kelurahan Sarolangun itu sendiri. Adapun struktur nya sebagai berikut.
36
Sturktur Organisasi lingkungan Pulau Pinang Kelurahan Sarolangun
Kembang
Keterangan:
1. Ketua Lingkungan: Bertugas sebagai mengurus semua masyarat yang ada di
Dusun Pulau Pinang
2. Sekretasi Bertugas sebagai mengatur, mengurus, menyiapkan keperluan dan
yang lain sebaginya
3. Bendahara Bertugas sebagai pengelolah keuangan sekaligus menyimpan uang
4. Imam Masjid Bertugas sebagai memimpin sholat berjamaah
KETUA LINGKUNGAN
SYAHRIL
SEKRETARIS
HERMAN
BENDAHARA
BADARUDIN
PEGAWAI SYARAK
IMAM MASJID
M. YUNUS
KHOTIF
FIRDAUS
BILAL
LEMAN
RT 1
M. HABIB
RT 2
M.KOHAR
RT 3
JAMIL
RT 19
A’KADIR
RT 20
INDRA
37
5. Khotif Bertugas sebagai menyampaikan khutbah saat menjalankan sholat
jumat
6. Bilal Bertugas sebagai untuk membaca tarqiyyah sekaligus melakukan adzan
7. Ketua Rt 1 Bertugas sebagai mengurus penduduk yang berada di Rt 1
8. Ketua Rt 2 Bertugas sebagai mengurus pendduk yang ada di Rt 2
9. Ketua Rt 3 Bertugas sebagai mengurus penduduk yang ada di Rt 3
10. Ketua Rt 19 Bertugas sebagai mengurus penduduk yang ada di Rt 19
11. Sedangkan Ketua Rt 20 Bertugas sebagai mengurus penduduk yang ada di Rt
20.
38
E. Sarana Dan Prasarana Dusun Pulau Pinang
1. Mata Pencarian
Keadaan mata pencarian warga Pulau Pinang Kelurahan
Sarolangun Kembang, mula nya mata pencarian mereka hanyalah sebagai
seorang petani, mereka bercocok tanam seperti menanam padi, pinang,
sawit, karet serta berkebun sayur-saturan. Selain petani ada juga warga
yang memiliki perternakan seperti kambing, kerbau, dan sapi. Serta ada
propesi lainnya seperti sebagai pandangan kaki lima dan sebagai pegawai
Negeri Sipil (PNS), dan ada juga sebagian bekerja sebagai buruh.
Sebagaimana berdasarkan hasil wawancara dengan Syahril selaku
Ketua Lingkungan Pulau Pinang terkait mata pencarian secara umum
diruang lingkup Dusun Pulau Pinang dapat di lihat dari tabel berikut:
Tabel 2.251
Jenis mata pencarian Dusun Pulau Pinang
No Jenis mata pencarian warga Jumlah
1. Petani / Peternak 354 Orang
2. Buruh Serabutan 143 Orang
3. Sopir 87 Orang
4. Buruh Bangunan 61 Orang
5. Tukang Ojek 46 Orang
6. Pedagang 58 Orang
7. PNS 12 Orang
51
Ketua lingkungan, Syahril, wawancara, catatan lapangan, 19 febnuari 2021, dusun pulau
pinang.
39
8. Pensiunan 2 Orang
9. Polri dan TNI 1 Orang
Tabel diatas menerangkan mata pencarian penduduk Pulau Pinang
Kelurahan Sarolangun Kembang berdasarkan jenis-jenis pekerjaan mereka.
2. Sarana Pendidikan
Pendidikan biasanya akan dapat mempertajam sistimatika pikir
atau pola pikiran individu, selain itu mudah menerima informasi yang
lebih maju. Keadaan pendidikan di Lingkungan Pulau Pinang Kecamatan
Sarolangun Kembang sudah ada bebrapa lembaga pendidikan, yang
cukup memadai hal ini dapat di lihat dari adanya bebrapa sekolah dan
madrasah yang ada di Lingkungan Pulau Pinang Kecamatan Sarolangun
Kembang.
Berdasarkan hasil wawancara bersama ketua Lingkungan Pulau
Pinang terkait pendidikan yang ada Di Lingkungan Pulau Pinang di lihat
secara lengkap pada tabel berikut:
Tabel 2.352
Keadaan Pendidikan Lingkungan Pulau Pinang
No Sarana Pendidikan Jumlah
1. Paud 2
2. TK 2
3. SD 1
4. SMP / MTS 0
52
Ketua lingkungan, Syahril, wawancara, catatan lapangan, 19 febnuari 2021, dusun pulau
pinang
40
5. SMA / MA 0
6. MADRASAH / MI 1
Jumlah 6
Tabel diatas menjelaskan jumlah sarana Pendidikan yang ada di Lingkung
Pulau Pinang ada pun nama-nama sarana pendidik yaitu sebagai berikut:
1. Paud =1. Pinang Merah
2. Al - Falah
2. TK =1. Pinang Merah
2. Al - Falah
3. SD = SD Negeri 94 Sarkam III
4. MADRASAH / MI = 1. Madrasah Al falah
3. Sarana Ibadah
Berdasarkan hasil wawancara bersama ketua lingkungan pulau pinang
kelurahan sarolangun kembang, ia menjelasakan keadaan agama yang ada di
lingkungan pulau pinang mayoritas beragama islam. Itu juga bisa di nilai dari
adanya Masjid dan Mushola yang ada di lingkungan pulau pinang sebagai
tempat ibadah, Masjid juga digunakan warga untuk melaksanakan kegiatan
agama yang dilaksanakan setiap malam jum’at. Tidak hanya itu lingkungan
pulau pinang juga mempunyai tingkat Rt yang dilaksanakan oleh remaja
masjid dengan tujuan untuk melihat, melatih kemampuan dan mental anak-
anak yang ada di lingkungan pulau pinang sudah jelas semuanya mayoritas
beragama islam, dengan itu untuk melihat lebih jelasnya lagi bisa kita lihat
dari tabel sebagai berikut:
41
Tabel 2.453
Sarana Keadaan Tempat Ibadah
No Sarana Ibadah Nama Tempat Ibadah Jumlah
1. MASJID Nurul Huda 1
2. MUSHOLAH Azakirin dan Babu salam 2
3. KLENTENG 0
4. GEREJA 0
5. PURA 0
JUMLAH 3
Dari tabel diatas menerangkan jumlah tempat ibadah yang ada di
lingkungan pulau pinang Kecamatan Sarolangun Kembang Kabupaten
Sarolangun.
4. Sarana Kesehatan
Peningkatan kesehatan masyarakat di pulau pinang antara lain dapat
dilihat dari satatus kesehatan, serta pola penyakit. Status kesehatan
masyarakat di lingkungan pulau pinang antara lain dapat dilihat melalui
berbagai indikator kesehatan seperti meningkatnya usia berharapan hidup,
menurunnya angka kematian bayi, dan orang tua, serta status angka gizi
buruk.
Keadaan sarana yang ada di lingkungan pulau pinang hanya memiliki
satu posyadu (Posyandu Mawar) berfungsi untuk membatu kebutuhan warga
sekitar lingkungan pulau pinang dalam selain membantu memeriksa keadaan
bayi bagi ibu hamil, juga memeriksa gizi setiap anak imunisasi, serta juga
bisa memriksa keadaan orang yang berusia lanjut yang dilakukan rutinitas
53
Ketua lingkungan, Syahril, wawancara, catatan lapangan, 19 febnuari 2021, dusun pulau
pinang.
42
perbulan setiap tanggal 10 dan posyandu ini berkerja sama dengan puskesmas
yang ada di Kecamatan Sarolangun.
F. Keadaan Demografis Dusun Pulau Pinang
Sebagaimana berdasarkan hasil wawancara dengan Syahril selaku ketua
lingkungan Pulau Pinang terkait jumlah penduduk lingkungan Pulau Pinang
sekarang berjumlah 1796 jiwa, 376 KK secara umum dapat dilihat dari tabel
adpun jumlah penduduk sebagai berikut:
Tabel 2.554
Data Jumlah Penduduk Pulau Pinang
No Rukun
Tetangga
Per
KK
Jumlah Penduduk (jiwa) Jumlah
Laki-Laki Perempuan
1. RT 01 95 269 305 574
2. RT 02 60 109 182 291
3. RT 03 57 86 122 208
4. RT 19 88 152 228 380
5. RT 20 76 148 195 343
JUMLAH: 376 764 1032 1796
Tabel diatas menjelaskan penduduk menurut jiwa keseluruhan
masyarakat yang ada di Lingkungan Pulau Pinang.
Sebagaimana hasil wawancara dengan Syaril selaku ketua Lingkungan
Pulau Pinang berdasarkan usia, jumlah penduduk Pulau Pinang Kelurahan
54
Ketua lingkungan, Syahril, wawancara, catatan lapangan, 19 febnuari 2021, dusun pulau
pinang
43
Sarolangun Kembangan Kecamatan Sarolangun dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 2.655
Data Menurut Kelompok Usia
No Kelompok Umur Tahun 2019
LK PR Jumlah
1. Usia 0-5 Tahun 36 41 77
2. Usia 6-12 Tahun 96 148 244
3. Usia 13-16 Tahun 186 222 408
4. Usia 17-25 Tahun 124 143 267
5. Usia 26-40 Tahun 243 280 523
6. Usia 41-65 Tahun 111 128 239
7. Usia 65 Tahun Keatas 15 23 38
Total : 1795
Tabel diatas menjelaskan jumlah penduduk menurut kelompok Usia
yang ada dilingkungan Pulau Pinang Kelurahan Sarolangun Kembang.
55
Ketua lingkungan, Syahril, wawancara, catatan lapangan, 19 febnuari 2021, dusun pulau
pinang.
44
BAB III
FENOMENA PARENTS REMARRIED DI DUSUN PULAU
PINANG
A. Keadaan KasusParents RemarriedDi Dusun Pulau Pinang
keadaan kasus Parents Remarried di dusun palau pinang ini sangat
sering terjadi karena, pada dasaarnya rumah tangga nya baik-baik saja
akan tetapi keadaan yang memisahkan nya untuk bercerai dan
memutuskan untuk menikah lagi (Parents Remarried), yang dulu nya
ruumaha tangga nya yang harmonis dan tidak ada masalah apa pun dan
pada akhirnya timbulah hal-hal yang tidak sesuai dengan pasangannya
masing-masing dan pada akhirnya timbulah hal- hal yang tidak sesuai atau
hal-hal yang tidak di inginkan dalam hubungan rumah tangga mereka.
Mulai dari dari ketidak cocokan lagi, tidak sepaham satu satu sama lain,
adanya orang ketiga dalam rumah tangga, ada juga yang hanya ntk berfikir
yang cuma hanya senang-senang saja, atau pun ke egoisan nya masing-
masing.
Dan hingga dari masalah itu lah mereka memilih untuk berpisah
dan memililih untuk menjalani kehidupannya masing-masing. Kasus
parents remarried di dusun pualau pinang ini sangat lah berpengaruh
kepada anak dan keluarga nya masing-masing, karena kasus ini yang mana
pasti menyakut keluarga akan berifir yang tidak-tidak atau pun pasti ada
yang salah paham, dan keluarga merea pastikan akan merasa kebingungan
dan bertanya-tanya kenapa mereka memilih jalan untuk kehidupan nya
masing-masing dan anak mereka pun pasti akan mersa kebingungan
kenapa orang tua nya memilih untuk berpisah dan memutuskan untuk
menikah lagi (Parents Remarried).56
Dan di dalam kasus ini pun sebagai orang tua seharusnya berfikir
lagi lebih jernih dalam memilih sebuah keputus agar hubungan mereka
baik-baik saja, dan sebagai orang tua pun jangan mementingkan ke
56Observasi tanggal 30 November 2020
45
ogoisannya masing-masing fikir kan anak. Namun mereka tidak berfikir
seperti itu, oleh karena itu lah kasus ini terjadi, keadaan kasus Parents
Remarried di Dusun Pulau Pinang merupakan suatu hal yang sering terjadi
di kalangan masyarakat, contoh kecilnya saja di Dusun Pulau Pinang.
Ada pun disini dapat kita lihat dari tabel dibawah ini sebagai
berikut:
No Dusun Pulau Pinang
RT 1 RT 2 RT 3 RT 19 RT 20 TOTAL
1 2 2 1 3 2 10
Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa kasus Parents Remarried
ini memang sering terjadi di dusun pulau pinang. Hal ini di buktikan dari
hasil wawancara langsung bersama ketua RT 1 selaku peengurus RT
dengan penulisan sebagai berikut:
[O]rang tuo yang nikah lagi di RT siko memang ado, menurut sudut
pangan sayo, orang tuo yang nikah lagi itu memang kendak dio lah
tapi dari yang sayo tengok semejak ado nyo orang tuo yang nikah
lagi, anak ado yang telantar dan jugo anak nyo yang sayo tengok
lebih banyak diamnyo. Jadi kalo menurut sayo kalo orang tuo yang
mau nikah lagi itu seharus nyo kasih tau elok-elok dengan anak dan
kasih pengertian terhadap anak nyo, biar anak nyo ngerti ngapo
orang tuo nyo setelah cerai bukan untuk balik lagi dengan yang
lamo tapi malah memilih untuk berpisah dan menikah samo yang
lain lagi.57
Berdasarkan kutipan diatas hasil wawancara bersama M.Habib
selaku ketua RT 1 Dusun Pulau Pinang dengan penulisan bahwa ia
membenarkan adanya orang tua yang menikah lagi (Parents Remarried) di
Dusun Pulau Pinang dan sangat amat di sangakan terhadap perrkwinan dan
anak nya mereka.
57
Ketua RT 1, M.Habib, wawancara, catatan lapangan, 19 febnuari 2021, dusun pulau pinang.
46
Dan disini juga bisa kita lihat hasil dari wawancara bersama ketua
RT 2 selaku RT di RT 2 yang mengurus semua keperluan masyarakat RT
2, dengan penulisan sebagai berikut:
[M]enurut padangan sayo orang tuo yang nikah lagi itu mungkin
sudah keputusan nyo dan mungkin menurut dio itu yang terbaik
untuk dio nyo, tapi setelah sayo tengok-tengok lagi orang tuo
yang menikah lagi ini kurang ado nyo komunikasi dengan anak
atau pun keluarga, sehinggo yang sayo tengok anak dan keluarga
pasti ado yang salah paham terutamo pado anak nyo, harus di
kasih pengertian yang lebih agar anak nyo mengerti kenapo orang
tuo nyo memilih untuk menikah lagi.58
Berdasarkan observsi bersama M.Kohar ketua RT 2 selaku RT 2
yang mengurus semua masyarakat RT 2 di Dusun Pulau Pinang dengan
penulisan bahwa ia membenarkan bahwa memang benar ada di RT 2 orang
tua yang menikah lagi (Parents Remarried) di Dusun Pulau Pinang dan
ada kurangnya komunikasi bersama anak sehingga anak mengalami
psikologis.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa di dusun pulau pinang ini orang
tua yang menikah lagi (Parents Remarried) di dusun pulau pinang
mengakibatkan pada anak sehingga anak mengalami hal-hal yang bruk dan
mengalami tertekanan jiwa.
B. Faktor penyebab terjadinya kasus Parents Remarried di Dusun Pulau
Pinang
1. Faktor internal
a. Mempuyai sifat yang egois atau Karakteristik pasangan
Mempuyai sifat yang egois atau pun karakteristik terhadap
pasangan, jika suami istri memiliki sifat yang egois atau
karakteristik terhadap pasangan nya, oleh sebab itu dalam rumah
tangga nya pasti tidak akan baik. Karena adanya keegoisan dalam
rumah tangga nya dan juga akan berdampak buruk terhadap
rumah tangga mereka. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil
58
Ketua RT 2, M.Kohar, wawancara, catatan lapangan, 19 febnuari 2021, dusun pulau pinang.
47
wawancara penulisan dengan ibu Reni selaku orang tua yang
menikah lagi (Parents Remarried) di Dusun Pulau Pinang:
[I]yo sayo orang nyo memang egois sayo akui itu, tapi sayo
raso wajarlah seorang istri punyo sifat egois dalam rumah
tanggo nyo, kareno menurut sayo kalo cewek atau pun
seorang istri terlalu lemah dalam urusan rumah tanggo
suami lah seenak nyo be.59
Jadi berdasarkan hasil wawancara bersama ibu Reni selaku
orang tua yang menikah lagi (Parents Remarried) di Dusun
Pulau Pinang, bahwa benar ibu reni memiliki sifat yang egois
terhadap pasangannya.
b. Tidak adanya kepercayaan terhadap pasangan
Tidak adanya kepercayaan satu sama lain dalam rumah
tangga atau pun sebagai suami istri tidak memiliki kepercayaan
satu sama lain pasti dalam rumah tangga nya tidak akan
harmonis, bahkan salah satu pasangan pasti akan risih. Jika salah
satunya tidak ada kepercayaan masing-masing. Hal ini dapat
dibuktikan dari hasil wawancara bersama ibu Eliya selaku orang
tua yang menikah lagi (Parents Remarried) di Dusun Pulau
Pinang sebagai berikut:
[S]ayo raso setiap cewek atau pun sebagai istri pasti punyo
raso curiga terhadap pasangan nyo masing-masing begitu
pun jugo sayo ketito sudah di kecek sekali dak bakal pecayo
lagi dak dan itu pasti akan menimbulkan raso curiga terus
menerus.60
Berdasarkan kutipan diatas bersama ibu Eliya selaku orang tua
yang menikah lagi (Parents Remarried) bahwa benar ibu Eliya
tidak adanya kepercayaan terhadap pasangannya di Dusun Pulau
Pinang.
59
Istri pelaku Parents Remarried, Reni, wawancara catatan lapangan, 15 maret 2021. 60Istri pelaku Parents Remarried, Eliya, wawancara catatan lapangan, 15 maret 2021
48
c. Kurangnya komunikasi
Kurangannya komunikasi terhadap pasangan nya masing-
masing, maka rumah tangga nya tidak akan utuh, karena suami
istri harus komunikasi dengan baik kepada pasangannya agar tau
sifat dan tingkah laku dari pasangan nya. Hal ini dapat di
buktikan hasil wawancara bersama ibu Mustika selaku orang tua
yang menikah lagi (Parents Remarried) di Dusun Pulau Pinang
sebagai berikut:
[M]emang benar dalam rumah tanggo sayo kurang ado nyo
komunikasi, karena sayo dan suami sayo sibuk untuk
berkerjo dan sibuk dalam urusan masing-masing, ketiko ado
waktu untuk bercerito pasjam nak tiduk itu pun tidak
lamo.61
Jadi dapat kita simpulkan hasil dari wawancara bersama ibu
Mustuka selaku orang tua yang menikah lagi (Parents
Remarried) di Dusun Pulau Pinang, bahwa memang benar dalam
rumah tangga ibu Mustika kurang komunikasi.
d. Kurang nya komunikasi
Kurangannya komunikasi terhadap pasangan nya masing-
masing, maka rumah tangga nya tidak akan utuh, karena suami
istri harus komunikasi dengan baik kepada pasangannya agar tau
sifat dan tingkah laku dari pasangan nya. Hal ini dapat di
buktikan hasil wawancara bersama ibu Mustika selaku orang tua
yang menikah lagi (Parents Remarried) di Dusun Pulau Pinang
sebagai berikut:
[M]emang benar dalam rumah tanggo sayo kurang ado nyo
komunikasi, karena sayo dan suami sayo sibuk untuk
berkerjo dan sibuk dalam urusan masing-masing, ketiko ado
waktu untuk bercerito pas jam nak tiduk itu pun tidak
lamo.62
61
Istri pelaku Parents Remarried, Mustika, wawancara catatan lapangan, 15 maret 2021 62Istri pelaku Parents Remarried, Mustika, wawancara catatan lapangan, 15 maret 2021
49
Jadi dapat kita simpulkan hasil dari wawancara bersama ibu
Mustuka selaku orang tua yang menikah lagi (Parents
Remarried) di Dusun Pulau Pinang, bahwa memang benar dalam
rumah tangga ibu Mustika kurang komunikasi.
2. Faktor Eksternal
a. Pekerjaan atau Ekonomi
Jika dalam rumah tangga sebagai suami istri harus mengerti
sama lain meskipun mengalami kesusahan dalam masalah
perkerjaan, dan sebagai istri harus mengerti suami nya dan
sebalik nya pun sebagai seorang suami harus menenagkan istri
nya, dengan cara kasih pengertian dan sebagainya. Hasil
wawancara bersama ibu Rokoi selaku orang tua yang menikah
lagi (Parents Remarried) di Dsun Pulau Pinang.
[D]alam rumah tanggo sayo memang waktu itu mengalami
kesulitan masalah ekomoni, sayo raso istri mano yang
sanggup nengok suami nyo terus menerus dirumah pada hal
dio sehat-sehat lah, sekali nyo mau kerjo malah milih-milih
pulo. Jadi sayo raso dari pado terus macam ko lebih baik
bepisah be tau nian aku yang nyari kerjo.63
Berdasarkan hasil wawancara bersama ibu Rokoi selaku
orang tua yang menikah lagi (Parents Remarried) di Dusun
Pulau Pinang, bahwasan ibu rokoi ini mengakui bahwa rumah
tangga nya mengalami faktor ekonomi.
b. Orang ketiga
Dalam rumah tangga mengalami masalah apa lagi adanya
orang ketiga maka salah satu nya harus menengkan diri dan
memberikan pemahaman terhadap pasangan nya dan dalam
rumah tangga mengalami orang ketiga dalam rumah tangga
makan rmah tangga nya pun pasti tidak akan utuh atau pun
63Istri pelaku Parents Remarried, Rokoi, wawancara catatan lapangan, 15 maret 2021
50
bahagia. Hal ini dapat di lihat dari hasil wawancara bersama ibu
rukiah selaku orang tua yang menikah lagi (Parents Remarried)
di Dusun Pulau Pinang.
[S]ayo raso raso dalam rumah tanggo kalo ado orang
ketigo atau ketahuan selingkuh dak ado yang nak sebagai
seorang istri dak apo lagi dimadu, dan di dalam rumah
tanggo sayo dulu terjadi oleh orang ketigo, sebagai
seorang suami pastinyo akan berpihak keorang ketigo, jadi
mau dak mau sayo harus berpisah dari pado sayo
dimadu.64
Berdasarkan hasil wawacara bersama ibu Rukiah selaku
orang tua yang menikah lagi (Parents Remarried) bahwa ibu
rukiah mengakui dalam rumah tangga nya bisa hancur karena ada
nya orang ketiga.
c. Lingkungan
Lingkungan juga akan berpengaruh terhadap rumah tangga,
mengapa dkatakan begitu karena jika kita tidak bisa
mengendalika diri maka pengaruh lingkungan pun pasti akan kita
lewati, jadi sebagai suami istri harus mengedalikan dirinya
masing-masing jangan mudah terpengaruh terhadap lingkungan.
Berdaasarkan hasil wawancara bersama ibu Tri selaku orang tua
yang menikah lagi (Parents Remarried) di Dusun Pulau Pinang.
[A]do nyo permasalahan yang timbul dalam rumah tanggo
sayo di pengaruh lingkungan, karena sayo akui kalo sayo
mudah pecayo be samo orang dan jugo pergaulan sayo jugo
seenak di sayo be, sedangkan suami sayo dak boleh.65
Hasil wawacara bersama ibu Tri selaku orang tua yang
menikah lagi (Parents Remarried) di Dusun Pulau Pinang bahwa
dalam rumah tangga nya memiliki faktor lingkungan.
Perkawinan merupakan suatu hal yang sakral dan hanya
terjadi sekali seumur hidup. Pada dasarnya suatu perkawinan
64
Istri pelaku Parents Remarried, Rukiah, wawancara catatan lapangan, 15 maret 2021 65Istri pelaku Parents Remarried, Tri, wawancara catatan lapangan, 15 maret 2021
51
mempunyai tujuan yang baik yaitu membentuk keluarga yang
tentram, damai dan bahagia. Akan tetapi semua tujuan yang baik
tersebut tidak ada kesesuaian hati diantara mereka. Oleh karena
itu tentunya harus ada hubungan timpal balik antara keduanya,
yaitu suami dan istri guna dalam mencapai cita-cita dalam rumah
tangga bersama. Pasangan suami istri terkadang harus
menghadapi masalah di dalam kehidupan rumah tangga mereka,
munculnya masalah dalam rumah.
Hal ini dibuktikan dari hasil wawancara langsung bersama
Syahril selaku ketua lingkungan pulau pinang dengan penulisan
sebagai berikut:
[B]enar disiko orang tuo yang nikah lagi banyak, tapi
kebanyakkan orang tuo yang sudah nikah lagi jarang
memperhatikan anak nyo, apo lagi kalo sudah dapat anak
baru setelah nyo nikah lagi, meraso kasih sayang nyo
tabagi. Jadi anak meraso baiboati, lagi pulak orang tuo nyo
nikah lagi tu dak mintak izin dulu dengan anak.66
Berdasarkan kutipan diatas hasil wawancara dengan Syahril
selaku ketua lingkungan dusun pulau pinang dengan penulisan
bahwa ia membenarkan adanya orang tua yang menikah lagi di
dusun pulau pinang dan berdampak terhadap anak nya.
66
Ketua lingkungan, Syahril, wawancara, catatan lapangan, 19 febnuari 2021, dusun pulau
pinang.
52
Adapun dengan penyajian tabel jumlah orang tua yang menikah lagi
(Parents Remarried) di Dusun Pulau Pinang sebagai berikut:
Tabel 4.1
Nama-nama informasi Prents Remarried (Orang tua yang menikah
lagi)
NO INISIAL NAMA
1. ER
2. GA
3. RU
4. EL
5. RE
6. PA
7. MU
8. SR
9. SI
10. ST
53
BAB IV
KEADAAN PSIKOLOGIS ANAK YANG MENGALAMI
PARENTS REMARRIED DI DUSUN PULAU PINANG
A. Kondisi psikologis anak dengan situasi parents remarried di dusun pulau
pinang
Kondisi psikologis anak dengan dengan situasi parents remarried
yaitu disini dapat di jelaskan bahwa tertekan nya batin seorang anak, anak
menjadi pribadi yang lebih pribadi yang lebih tertutup dan memilih untuk
menyendiri dari pada keraimaan. Dimana di sini kondisi anak setelah orang
tua nya menikah anak ini jiwa tertekan, dan mentalnya pun terkena.
Di dalam keluarga tersebut anak dibesarkan, diberikan pendidikan
dengan suasana aman yang dapat mengatarkan dimasa-masa
perkembangannya. Pada kenyataannya, tidak semua keluarga dapat
menjalankan fungsinya dengan baik. Dalam membangun keluarga yang
sakinah memang bukanlah hal yang mudah, perlu ada upaya yang mengarah
pada proses tersebut. Terkadang permasalahan dan goncangan yang kadang
timbul dalam kehidupan keluarga, seringkali harus dibutuhkan suatu
bimbingan dan dorongan agar mereka dapat menemukan kembali ruh
kebahagian dalam rumah tangga.
Adapun dengan penyajian tabel jumlah anak dariParents Remarrieddi
dusun pulau pinang sebagai berikut:
54
Tabel 4.1 67
Nama-Nama informasi anak Parents Remarri
NO INISIAL NAMA TINGKAT
PENDIDIKAN
USIA
MENIKAH
AGAMA
1. NE SMP 14 Islam
2. HE SMP 15 Islam
3. HY SMA 16 Islam
4. RA SMP 13 Islam
5. MO SMP 13 Islam
6. SA SMP 16 Islam
7. NA SMP 16 Islam
8. AD SMP 14 Islam
9. MI SMP 14 Islam
10. ND SMP 16 Islam
Dari tabel diatas menerangkan jumlah anak yang orang tua nya
menikah lagi(Parents Remarried), yang ada didusun pulau pinang
kecamatan sarolangun kembang kabupaten sarolangun.
Adpun kondisi psikologis anak Berdasarkan hasil penelitian dari
wawancara langsung bersama anak dari orang tua nya yang menikah lagi,
orang tua, masyarakat, dan kepala lingkungan. Dapat disimpulkan di
dusun pulau pinang kecamatan sarolangun kembang kabupaten sarolangun
masih ada orang tua yang menikah lagi, hal tersebut dapat mempengaruhi
oleh beberapa konndisi-kondisi yang menjadi dominan kepada anak tahun
67
Ketua lingkungan, Syahril, wawancara, catatan lapangan, 19 febnuari 2021,
dusun pulau pinang.
55
2019-2020 didusun pulau pinang kecamatan sarolangun kembang
kabupaten sarolangun, mulai dari anak menjadi Stres, Anti sosial, Defresi
dan sebagainya.68
1. Anak menjadi stres
Kondisi psikologis anak dengan situasi Parents Remarried di
dusun pulau pinang yaitu salah satu nya anak menjadi stres. Pada
umumnya anak yang stres sangat amat di kawatir kan, karena anak
yang stres ini bisa jadi melakukan hal-hal yang tidak di inginkan. Dan
sebagai orang tua pun harus memperhatikan kondisi anak.
Permasalahan yang timbul ini anak menjadi patal. Permasalahan yang
timbul dari orang tua nya yang menikah lagi. Bahkan anak ini
memutuskan untuk putus sekolah, kemudian anak ini memutuskan
untuk menikah atau pun bekerja.Lingkungan pulau pinang kecamtan
sarolangun kembang ada kasus anak yang menikah disebab kan orang
tua nya menikah lagi sehingga anak tersebut memutuskan untuk
menikah.
Hal ini dibuktikan dari hasil wawancara penulisan dengan ibu
Ernawati selaku orang tua dari anak yang melakukan pernikahan di
dusun pulau pinang kecamatan sarolangun kembang kabupaten
sarolangun.
[S]ebagai orang tuo pengenlahnyekolah anak nyo sampai
sarjana terus jadi orang sukses, tapi macam mano lah keadaan
nyo dan kemauan anak untuk sekolah kurang jugo. Dan jugo
mungkin jodohnyo lah ado iyo mau dak mau lah lagi nikah dio
nyo dengan pasangan yang di pilihnyo.69
Berdasarkan hasil kutipan wawancara diatas dapat disimpulkan
bahwa salah satu terjadinya psikologis anak di karenaka orang tua nya
yang menikah lagi dan anak tersebut memutuskan diri nya untuk
berhenti sekolah sehingga anak ini memilih diri nya untuk menikah.
68
Observasi tanggal 21 Febnuari 2021 69
Isteri pelaku Parents Remarried, Ernawati, wawacara catatan lapangan, 14 maret 2021.
56
Hasil wawancara dengan Neneng selaku anak yang orang tua
nya menikah lagi, di dusun pulau pinang kecamatan sarolangun
kembang kabupaten sarolangun.
[S]ayo nikah kareno kemauan sayo dewek, dan jugo sayo
sekolah dak lagi jugo jadi dan jugo setelah orang tuo sayo
nikah lagi sayo meraso sudah malas lagi nak sekolah dan jugo
dak ke enakan kalo bakendak dengan mak kini tu, apo lagi mak
lah nIkah lagi. Nah ado pulak cowok datang kerumah ngato
nak nikah dengan sayo, iyo sayo terimo lah dari pado dak do
sekolah dak ado gawe enak nikah be kan. Apo lagi semejak
orang tuo sayo nikah.70
Berdasarkan kutipan diatas bersama anak dari orang tua nya
nikah lagi, dapat kita simpulkan bahwa penyebab terjadi nya
psikologis anak ini dikarenakan orang tua nya menikah lagi (putus
sekolah dan memutuskan untuk menikah).
Hasil wawancara bersama Hendra anak dari orang tua nya
yang nikah lagi di dusun pulau pinang kecamatan sarolangun
kembang kabupaten sarolangun sebagai berikut:
[S]ayo petus sekolah kareno emang kendak sayo dewek kareno
sayo lah malas be nak sekolah, semangat nian dak ado lagi
untuk sekolah. Apo lagi semejak orang tuo sayo nikah meraso
kurang di perhatikan lagi dengan orang tuo sayo tu, sayo nak
main kemano-mano be jarang pulak di tanyo apo lagi kini lah
ado adik baru pulak meraso kasih sayang tu lahtabigi, awak
nak bakendak be maraso segan dengan orang tuo, jadi kini tu
lebih baik diam be, dan aku jugo lebih memilih kerjo kareno
ado duit jadi kalo ado kendak tu dak mintak lagi dengan orang
tuo, lah ado penghasilan dewek kan.71
Berdasarkan kutipan diatas bersama Hendra selaku anak dari
orang tua nya yang menikah lagi, jadi dapat kita simpulkan bahwa
70
Anak selaku Parents Remarried, Neneng, wawancara catatan lapangan, 12 maret 2021. 71
Anak selaku Parents Remarried, Hendra, wawamcara catatan lapangan, 12 maret 2021.
57
penyebab terjadinya psikologis anak ini dikarenakan orang tua nya
nikah lagi dan merasa diri nya tidak terlalu penting untuk melanjutkan
pendidikan (putus sekolah).
Hasil wawancara dengan ibu Gandut selaku orang tua dari
anak yang mengalami psikologis atau tetekannya batin anak di dusun
pulau pinang kecamtan sarolangun kembang kabupaten sarolangun.
[S]ebagai orang tuo nak lah anak nyo melanjut sekolah apo
lagi nyo cowok, tanggung jawabnyobesak tapi kayak mano lah
lagi itu lah keputusan nyo untuk dak mau lagi sekolah dengan
menilih untuk kerjo. Dan jugo sekarang tu dio nyo kurang
banyak cerito dengan sayo semejak sayo udah nikah lagi, dio
nyo leih tertutup.72
Berdasarkan hasi dari kutipan dari wawancara diatas bersama
ibu dari anak yang orang tua nya menikah lagi, jadi penyebabnya
karan orang tua nya yang menikah lagi anak ini lebih tertutup dan
memilih untuk putus sekolah.
Wawancara bersama ibu Pat sebagai orang dari Santi selaku
orang tua nya yang menikah lagi dan akibat nya kepada anak.
Sehingga anak ibu ini memutskan untuk putus sekolah dan mengakhiri
untuk menikah di usia muda di dusun pulau pinang kecamtan
sarolangun kembang.
[S]ayoraso mungkin keputusan dio tu baik bagi dio tapi kayak
mano lah kami jugo sebagai orang tuo dak harus biso
menerimo keputusan anak kami, agek takut yo kalo idak
dituruti gek jadi masalah pulak pado dio nyo. 73
Berdasarkan hasil wawacara dari kutipan diatas tersebut
bersama ibu pat orang tua dari santi, yang mana orang tuanya menikah
lagi.
Wawancara bersama Santi anak dari orang tua nya yang
menikah lagi di dusun pulau pinang kecamtan sarolangun kembang:
72
Isteri pelaku Parents Remarried, Gandut, wawacara catatan lapangan, 12 maret 2021. 73
Isteri pelaku Parents Remarried, Pat, wawacara catatan lapangan, 12 maret 2021.
58
[M]enurut sayo keputusan sayo tu sudah matang nian, ngapo
dikato kayak gitu iyo karno semejak orang tuo sayo pisah
sampai orang tuo sayo nikah lagi sayo raso niat sayo untuk
sekolah nian dak ado lagi jadi sayo putuskan lah untuk kerjo,
nah dak tau nyo ado cowok yang ngajak serius. Jadi iyo sayo
mau lah.
Berdasarkan hasil wawancara bersama santi anak dari orang
tua nya yang menikah lagi, yang mana anak ini putus sekolah dan
melajut kan untuk nikah muda disebabkan karna orang tuanya.
2. Anti sosial (Introvert)
kondisi psikologis anak dengan situasi Parents Remarried di
dusun pulau pinang dimana di sini kondisi anak menjadi anti sosial
setelah orang tua nya menikah lagi, anak ini lebih sering menyendiri
dari pada untuk bergabung bersama teman-teman nya dan lingkungan
sekitar. Dan sebagai orang tua pn menanggapi kondisi anak ini orang
tua malah biasa-biasa saja dan malah orang tua nya pun tidak ada
kawatir nya sama sekali. Dan hal ini dapat menyebabkan prestasi anak
menurun, karena anti sosial itu tadi, anak malas bertanya dan tidak
mau berkomunikasi sesama lingkungan sekitar, sama orang-orang lain
sehingga prestasi nya menurun secara perlahan.
Meskipun di dusun pulau pinang bukan tergolong dalam
perdesaan namun tidak sedikit masyarkat yang menurun nya sebuah
prestasi anak, sehingga mau tidak mau orang tua harus beradabtasi
lagi dengan anak nya.Turun nya prestasi anak disebab kan dari orang
nya yang menikah lagi. Hal ini di buktikan dari hasil wawancar
bersama ibu Rukiah selaku orang tua dari anak yang prestasinya
menurun.
[I]yo waktu tu setelah sayo menikah lagi ni sayo meraso
prestasi dio semakin lamo semakin turun be, sedangkan
sekerang niyang sayo tengok dio kurang lah main samo kawan-
kwan dio malahan selamo ni dio dirumah lah tapi selalu dalam
kamar menyendiri, diam kurang terbuka lebih tertutup. Biaso
59
nyo cerito masalah sekolah kalo sekarang ni dak ado lah lebih
banyak diamnyo.74
Berdasarkan hasil kutipan wawancara diatas bersama ibu
Rukiah dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor turunnya prestasi
anak dikarenkan orang tuanya yang menikah lagi jadi anak ini lebih
tertutup dan prestasinya pun menurun.
Hasil dari wawancara dengan Heryanti selaku anak yang orang
tua nya menikah lagi di dusun pulau pinang kecamatang sarolangun
kembang kanupaten darolangun, sebagai brikut:
[S]ayo meraso prestasi sayo nurut setelah orang tuo sayo nikah
lagi, dak tau ngapo sayo tu kurang semangat be pas nengok
nyo nikah lagi tu nak belajar nian malas,apo lagi sekarang ni
sayojarang keluar rumah banyak lah di rumah nengok pulak
ado orang baru dirumah tu meraso asing be, jadi malas nak
cerito-cerito samo yang lain tu jadi lebih menilih diam be
dikamar.75
Berdasarkan kutipan wawancara diatas bersama anak yang
orang tua nya menikah lagi, dapat kita simpulkan bahwa faktor
penyebab terjadinya psikologis anak dikarenkan orang tua nya
menikah lagi.
Orang tua yang menikah lagi dapat mempengaruhi anak-anak
secara sosial juga, Mengapa dikatakan seperti itu karena anak ini lebih
tertutu dan lebih pendiam semejak orang tuanya menikah lagi.
Hal ini dibuktikan dari hasil wawancara bersama anak dari
orang tuanya yang menikah lagi di dusun pulau pinang kecamatan
sarolangun kembang kabupaten sarolangun.
[Y] yang sayo raso kan saat kini ko setelah orang tuo sayo
nikah sayo lebih enak menyendiri dan lebih banyak
diamnyo,karno dak enak jugo kan dengan adonyo orang tuo
sambung, meraso kayak orang asing be dan meraso dak
nyaman.76
74
Isteri pelaku Parents Remarried, Rukiah, wawacara catatan lapangan, 12 maret 2021. 75
Anak selaku Parents Remarried, Heryanti, wawamcara catatan lapangan, 12 maret 2021. 76
Anak selaku Parents Remarried, Adi, wawamcara catatan lapangan, 12 maret 2021.
60
Dari kutipan wawancara diatas yang melakukan penulisan
dengan anak dari orang tua nya yang menikah lagi di dusun pulau
pinang kecamtan sarolangun kembang.
3. Defresi
Kondisi psikologis anak dengan situasi Parents Remarried di
dusun pulau pinang dimana disini anak menjadi defresi, mengapa
dikatakan demikian karena anak ini setelah orang tua nya menikah
lagi anak ini seiring berjalannya waktu anak ini mulai merasa jika diri
nya bebas larena orang tua nya yang menikah lagi, jadi tidak ada yang
peduli lagi dengan kondisi dia sekarang dan yang memgerti pun hanya
diri nya sendiri.Berdasarkan hasil wawancara bersama anak dari orang
tua nya yang menikah lagi (Parents Remarried) di Dusun Pulau
Pinang.
[I]yosaro raso kehidupan sayo setelah orang tuo sayo nikah
lagi perubahan dalam diri sayo sangatlah jauh berbeda dari
yang sebelumnyo, yang mano dulu nyo sayo meraso di sayang
diperhatikan tapi kini sudah dak samo lagi.77
Hasil wawancara bersama anak dari orang tua nya yang
menikah lagi di Dusun Pulau Pinang, bahwa hal ini memang benar
defresi di sebebkan ketika orang tua nya bercerai dan memutusan
uuntuk menikah dengan orang baru.
B. Upaya mengatasi guncangan psikologis anak dengan situasi parents
remarried di dusun pulau pinang
Disini peran orang tua sangat diperlukan untuk melakukan berbagai
upaya atau pun cara untuk menghilangkan trauma atau kejiwaan anak.
Trauma atau pun tertekan nya batin seorang anak bukan lah hal yang mudah
dilewati oleh anak-anak, anak ini bisa merasakan tertekan dan dihantui oleh
77Anak selaku Parents Remarried, Santi, wawamcara catatan lapangan, 12 maret 2021.
61
pristiwa yang membuatnya trauma atau pun kejiwaan nya terganggu dalam
kondisi ini bahkan mengganggu perkembangan dan kepribadian anak.
Trauma ataupun terganggunya kejiwaan pada anak bisa terus berlanjut
hingga ia menjadi dewasa. Banyak pendapat menyatakan, masa kanak-kanak
adalah masa yang menyenangkan, karena dimasa tersebut, anak belum
merasakan beban berat dalam kehidupannya. Nyatanaya, seperti hal yang
dewasa anak-anak juga bisa mengalami trauma dan tertekan nya batin.
Mereka bahkan lebih rentan karena secara psikologis anak-anak belum sesiap
orang dewasa dalam menghadapi pristiwa traumatis.
Ada banyak faktor yang menyebabkan trauma pada anak. Beberapa
diantaranya, seperti kematian orang terdekat, kecelakaan, di-bulyy oleh
teman-teman sebayanya disekolah atau dilingkungan rumah, pertengkaran
orang tua, mengalami kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seksual,
bencana alam, dan lain-lain.78
Anak yang mengalami trauma atau pun tertekan nya batin seorang
anak herus diberikan perhatian lebih agar anak trauma nya yang ia rasakan
tidak mengganggu perkembangannya, sebab dikhawatirkan jika tidak di
tangani, trauma tersebt bisa membawa sampai dewasa.
Anak yang mengalami traumatis atau tertekan nya batin anak
memerlukan rasa aman dan di cintai. Setiap orang tua pada dasarnya ingin
memberikan yang terbaik untuk anak nya. Namun, ketika orang tua tidak
mengerti dampak trauma pada anak, mereka bisa jadi salah menafsirkan
prilaku anak. Akibatnya orang tua untuk mengatasi prilaku anak yang
dianggap mengganggu, menjadi fisik efektif. Bahkan dalam beberapa kasus
justru memburuk kondisi anak.79
Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk mengendalikan
apa saja gejala trauma yang dialami anak sehingga dapat segera dilakukan
78Observasi tanggal 21 Febnuari 2021 79
Observasi tanggal 21 Febnuari 2021
62
penanganan. Ada beberapa cara atau langkah untuk membatu anak
menghilangkan trauma atau tertekan bantinya seorang anak, sebagai berikut:
1. Memberikan perhaatian lebih
Orang tua tidak dapat memaksa anak untuk menghilangkan
traumanya atau tertekan batin nya pada anak, namun cobalah untuk
berperan aktif dalam proses penyembuhannya dengan menghabiskan
waktu bersama dan mengobrol bersama anak. Memberi rasa aman pada
anak bisa membuatnya nyaman menyampaikan apa yang dirasakannya dan
mengajkan pertanyaan pada anak, namun jangan dipaksa anak untuk
berbicara krena mereka mungkin sulit mengungkapkannya.
Orang tua dapat memintak mereka menggambarkannya, dan
berbicara tentang apa yang digambarkannya. Ketika anak bertanya, orang
tua harus menjawab dengan jujur agar anak tidak merasa kecewa jika
mengetahui orang orang yang berbohong tersebut. Hal ini dapat di rasakan
salah satu masyarakat Dusun Pulau Pinang, dari hasil wawancaranya
sebagai berikut:
[S]ayo memang tipe orang tuo yang apo-apo ado masalah anak
sayo tanyo kan langsung, apo lagi nengok tingkah laku anak ado
yang bebeda dan mulai dak benar lagi. Tapi caro yang sayo
lakukan kito harus tanyo elok-elok, ajak anak untuk bercerito samo
kito, biar kito sebagai orang tuo tau apo yang anak raso kan.80
Berdasarkan hasil wawancara bersama salah satu masyarakat
Dusun Pulau Pinang ibu Khodijah, bahwasanya upaya yang ia lakukan
atau ntuk mengatasi guncangan psikologis anak harus memberikan
perhatian lebih dan harus saling terbuka.
2. Mengajak anak melakukan aktivitas fisik
Aktifitas fisik dipercaya bisa melepaskan endorfin yang mampu
meningkatkan suasana hati dan membantu anak tidur lebih nyenyak.
Ajaklah anak melakukan olahraga yang ia sukai, seperti berenang, sepak
bola, bulu tangkis, dan lainnya. Bergerak aktif dapat membantu
membangunkan sistem saraf anak yang terhambat karena kejadian
80Masyarakat Dusun Pulau Pinang, Khodijah, wawancara catatan lapangan, 15 maret 2021.
63
traumatis atau pun tertekan nya bati anak. Selain itu, orang tua juga harus
dapat mengajak anak pergi ke taman bermain, menonton film atau
bertamasya untk membuatnya bahagia. Membuatnya lebih banyak
kegiatan menyenangkan untuk menggatikan ingatan akan trauma masa lalu
yang buruk.
3. Memberi asupan yang baik
Makanan yang dikonsumsi anak dapat mempengaruhi suasana hati
dan kemampan anak untuk mengatasi stres. Memberi anak asupan yanng
baik, seperti buah dan sayuran segar, protein yang berkualitas tinggi, dan
lemak sehat bisa memperbaiki suasana hati anak dan meningkatkan gejala
traumanya. Sebaiknya masaklah makanan diluar memiliki lebih banyak
gula dan lemak tidak sehat. Hal ini tentu dapat berdampak pada kesehatan
anak, ketika waktu makan malas makan, ajaklah anak untuk makan
bersama dengan seluruh anggota keluarga. Kebiasaan ini dapat
meningkatkan kedekatan bersama anak dan membuatnya merasa aman.
Hal ini dapat dirasakan oleh salah satu masyarakat Dusun Pulau Pinang
sebagai berikut:
[D]i dalam kasus ini hal yang biso sayo lakukan dengan cara
mengajak anak untuk berolaraga, kareno hal yang biso bikin kito
dekat samo anak salah satu nyo oralaga bersamo dengan anak, apo
bilo kito sudah dekat dengan anak perlahan-lahan kito biso
membantu menghilangkan tekanan psikologisnya.81
Berdasarkan hasil wawancara bersama salah satu masyarakat
Dusun Pulau Pinang bahwasanya upaya untuk mengatasi guncangan
psikologis anak salah satu nya adalah dengan cara melakukan olaraga
bersama.
4. Bantu membangun kembali rasa aman dan percaya
Tertekan nya batin seorang anak dapat membuat anak merasa lebih
sulit mempunyai lingkungan sekitarnya dan membuatnya merasaa tidak
aman. Bantu lah anak untuk membangun kembali rasa aman dan percaya.
Tinjukkan pada anak bahwa orang tua melakukan apa pun untuk
81Masyarakat Dusun Pulau Pinang, Subai, wawancara catatan lapangan, 15 maret 2021.
64
membuatnya merasa aman. Beri pengertian pada anak bahwa peristiwa
sudah berlalu dan saatnya bagi mereka untuk kembali hidp seperti
biasanya. Pada dasarnya adalah bukan melupakan hal tersebut, tetapi
bagaimana ketika hal itu muncul anak tak lagi merasakan rasa sedih,
cemas, dan khawatir. Oleh karena itu, memang diperlkan dukungan lebih
untuk mencapai hal tersebut sehingga kondisi psikologis anak pun
berangsur membaik. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil wawancara
bersama salah satu guru BK di Kabupaten Sarolangun.
[T]idak semua anak yang merasakan bagaimana kerasnya hidup
ketika orang tua memilih untuk berpisah dan ketika itu pula orang
tua memutuskan untuk menikah lagi dengan orang yang berbeda.
Saya sebagai guru BK hanya bisa membantu dan membuat rasa
aman dan percaya terhadap yang telah ia alami, tidak semua yang
terjadi bisa dikatakan menjadi hal buruk tetapi dengan cara ini
mungkin orang tua lebih bahagia dan lebih senang dengan
kehidupannya sekarang. Akan tetapi orang tua nya saja kurang
menjelaskan kepada anak. Jadi saya sarankan pada anak-anak
jangan mudah mengambil keputusan cermati terlebih dahlu
masalah nya baru apa yang harus dilakukan.82
Berdasarkan hasil wawaancara bersama salah satu guru BK di
Kabupaten Sarolangun, bahwa mengembalikan rasa aman dan percaya
pada anak itu harus memahami permasalahan nya dulu.
5. Dorong anak untuk membagi apa yang mereka rasakan
Biarkan mereka tahu bahwa perasaan apa pun yang mereka alami
adalah normal. Bahkan perasaan yang tidak menyenangkan akan berlalu
jika anak anda terbuka tentangnya. Sementara banyak remaja mungkin
enggan membicarakan perasaan mereka dengan orang tua mereka untuk
menceritakan kepada orang dewasa yang dipercaya lainnya seperti teman
keluarga, kerabat, guru atau tokoh agama. Hal ini dapat dibuktikan dari
hasil wawancara bersama salah satu tokoh agama di Dusun Pulau Pinang.
[M]emurut padangan sayo upaya yang harus kito lakukan sebagai
orang tuo kito harus mendorong anak atau mensuport anak agar
anak bisa merasakan kebahagian dan kasih sayang terhadap diri
nyo.
82Guru BK, Elin, wawancara catatan lapangan, 18 maret 2021.
65
Berdasarkan hasil wawancara di atas bersama salah satu tokoh
agama di Dusun Pulau Pinang bahwa anak juga butuk dukungan dari orang
tua nya.
C. Analis penelitian
Berdasarkan analisi penelitian yang peneliti lakukan di dusun pulau
pinang telah ditemukan kasus fenomena parents remarried yang cukup
tinggi, dari hasil observasi awal penulisan dengan beberapa warga
dilingkungan Pulau-Pinang Kelurahan Sarolangun Kembang Kabupaten
Sarolangun bahwa mereka menyatakan Parents Remarried memang sering
terjadi dilingkuan pulau-pinang tersebut. Dikarenakan didusun Pulau-Pinang
ini banyak yang menikah muda dan penyebab lainnya ada juga faktor dari
dijodohkan orang tua mereka dan ada juga karena faktor usia yang masih
muda sehingga mau tidak mau mereka harus menikah.
Realita yang sering kita temui, penyebab terjadinya fenomena kasus
Parents Remarried adalah karena alasan ekonomi, ada juga karena terpaksa
dijodohkan oleh orang tua mereka. Akibat dari hal ini berdampak kepada
anak mereka. Karena dengan adanya Parents Remarried ini anak yang
menjadi korban dari perbuatan ini juga akan sangat berakibat buruk terhadap
yang telah mereka perbuat sendiri atau yang telah mereka lakukan.83
Masyarakat lingkungaan Pilau-Pinang Kelurahan Sarolangun
Kembangan Kabupaten Sarolangun hakikatnya sama seperti masyarakat pada
umumnya dalam hal pernikahan. Lingkungan Pulau Pinang Kelurahan
Sarolangn Kembang Kabupaten Sarolangun akibat dari Parents Remarried
berdampak buruk kepada anak. Akibatnya anak lebih pendiam dari yang
biasanya, kurang berinteraksi sesama masyarakat sekitar dan batin ataupun
jiwa nya juga keganggu, akibat lah orang tua mereka.84
Dan di dusun Pulau
Pinang ini bukan hanya berdampak terhadap anak yang pendiam saja akan
tetapi anak yang awal nya baik-baik saja akibat dari orang tuanya tadi anak
83
Observasi tanggal 21 Febnuari 2021 84
Observasi tanggal 30 November 2020
66
tersebut malah menjadi nakal, asik dengan dunia nya sendiri, dan nilai
sekolah nya pun menurn akibat orang tua nya menikah lagi.
67
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian tentang Fenomena Parents Remarried di Dusun
Pulau Pinang Kecamatan Sarolangun Kembang Kabupaten Sarolangun,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kasus Fenomena Parents Remarried di Dusun Pulau Pinang
mempunyai 10 kasus, yang mana terdiri dari 5 RT, mulai dari RT 1
ditemukan 2 kasus, RT 2 ditemukan 2 kasus, RT 3 ditemukan 1 kasus,
RT 19 ditemukan 3 kasus dan RT 20 ditemkan 2 kasus. Adapun
faktor-faktor penyebab terjadinya kasus Parents Remarried adalah
faktor Internal, mulai dari mempunyai sifat yang egois, tidak adanya
kepercayaan terhadap pasangan, kurangnya komunukasi dan adanya
kekerasan dalam rumah tangga. Sedangkan Esternal yaitu mulai dari
masalah ekonomi, orang ketiga, lingkungan dan kurangnya
pendidikan.
2. Adapun kondisi psikologis anak dengan kasus Parents Remarried di
Dusun Pulau Pinang yaitu anak menjadi stres, yang dimaksud dalam
kasus ini yaitu anak menjadi malas untuk sekolah dan memutuskan
untuk putus sekolah, sedangkan introvert (anti sosial), yang dimaksud
dalam kasus ini adalah anak menjadi kepribdian yang lebih tertutup
terhadap lingkungan setempat, dan defresi (kesedihan) yang dimaksud
dalam kasus ini anak menjadi sedih karena kurangnya kasih sayang
dari orang tua.
3. Upaya untuk mengatasi guncangan psikologis anak akibat Parents
Remarried di Dusun Pulau Pinang yaitu memberikan perhatian lebih
pada anak, melakukan aktivitas bersama, memberikan asupan yang
baik, membatu membangun kembali rasa aman dan percaya dan
mendorong anak untuk membagikan apa yang mereka rasakan.
68
B. Saran
Sesuai dengan skripsi yang telah penulis susun, maka dapat memberikan
saran-saran yang berguna untuk bahan masukan bagi pembaca yaitu
sebagai berikut:
1. Orang tua yang menikah lagi (Parents Remarried) seharusnya
berdiskusi terlebih dahulu kepada anak, dan keluarga. Mereka bisa
mengerti dan paham kenapa mereka memutuskan untuk berpisah
dengan pasangan nya yang lama dan mutuskan untuk menikah dengan
orang lain.
2. Sebagai orang tua harus melihat kondisi anak, apakah anak benar-benar
baik-baik saja atau tidak baik-baik dan hanya kelihatan baik-baik di
depan orang tua. Sebagai seorang anak harus bercerita dengan orang tua
atau pun berdiskusi agar orang tua mengerti apa yang dialami anak nya
sekarang.
3. Sebagi seorang anak jangan mudah mengambil keputusan dan memitak
lah pendapat dengan orang terdekat, keluarga. Bisa memilih keputusan
mana yang baik dan mana yang salah.
4.
C. Kata Penutup
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT. Karena dengan Inayah-
Nya Petunjuk sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulis skripsi ini
dengan segala usaha yang maksimal,walaupun terhadap berbagai rintang
dan hambatan yang dihadapi, tetapi peneliti anggap sebagai motivasi untuk
marah kesuksesan pada masa sekarang dan yang akan mendatang.
Sholawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang setelah bersusah payah
membawa ajaran agamayang suci ini dengan dakwah islamiyah dan
menjadi contoh teladan dalam semua bidang yang kita dapat rasakan
sekarang ini.
Peneliti sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, peneliti
69
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari seluruh
pembaca demi kesempurnaan dalam penulisan skripsi ini.
Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing
yang sudah memberikan bantuan ilmunya dalam membimbing peneliti,
dan kepada semua yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung
dalam memberikan keterangan informasi data-data yang akurat dan padat
serta untuk kedua orang tua dan keluarga yang memberikan semangat
untuk menyiapkan penulis ini sekaligus dari teman-teman seperjuangan.
68
JADWAL PENELITIAN
Penelitian ini direncanakan berlangsung selama tiga bulan,
adapun tentang tahapan dan rentang waktu penelian dapat dilihat dari bagan berikut :
NO KEGIATAN SEPTEMBER NOVEMBER JANUARI FEBRUARI MARET
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penulisan Draf Proposal X
2. Konsultasi dg ka. Jur/Prodi dan
lainnya untuk fokus penelitian
x
3. Revisi Draf Proposal X
4. Proses Seminar Proposal x
5. Revisi Draf Proposal Setelah
Seminar
X X
6. KonsultasiDengan Pembimbing X X X
7. Koleksi Data X X
69
8. Analisa dan Penulisan Draf
Awal skripsi
X
9. Draf Awal Dibaca Pembimbing X
10. Revisi Draf Awal X
11. Penulisan Draf Dua X
12. Draf Dua Dibaca Pembimbing x
13. Revisi Draf Dua x
14. Draf Dua Revisi Dibaca
Pembimbing
x
15. Penulisan Draf Akhir x x
16. Draf Akhir Dibaca Pembimbing x
17. Ujian Munaqasah x
18. Revisi Skripsi Setelah Ujian
Munaqashah
x
19. Penggadaan laporan x
20. Mengikuti Wisuda
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
SKRIPSI
“FENOMENA PARENTS REMARRIED BAGI KONDISI PSIKOLIGIS
ANAK DI DUSUN PULAU PINANG KECAMATAN SAROLANGN
KEMBANG KABUPATEN SAROLANGUN”
NO JENIS DATA METODE SUMBER DATA
1.
2.
3.
4.
5.
Letak Geografis dan Sejarah
Pulau Pinang
Struktur Organisasi dan
Pengurusan diLingkungan
Masyarakat Pulau Pinang
Mengamati Pendidikan
Anak atau Remaja
DiLingkungan Masyarakat
Pulau Pinang
Keadaan Ekonomi
Masyarakat Pulau Pinang
Tanggapan Masyarakat
Tentang orang tua yang
menikah lagi
- Observasi
- Dokumentasi
- Wawancara
- Observasi
- Dokumentasi
- Wawancara
- Observasi
- Wawancara
- Wawancara
- Wawancara
- Dokumentasi
- Setting
- Dokumen Geografis
- Kepala lingkungan/ ketua
RT
- Pengurus diLingkungan
Pulau Pinang
- Dokumentasi Struktur
- Masyarakat Pulau Pinang
- Remaja
- Kepala lingkungan
- Ketua rt
- Masyarakat Pulau Pinang
- Masyarakat Pulau pinang
- Orang tua dari anak yang
orang tuanya nikah lagi
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
“FENOMENA PARENTS REMARRIED BAGI KONDISI PSIKOLOGIS
ANAK DI DUSUN PULAU PINANG KECAMTAN SAROLANGUN
KEMBANG KABUPATEN SAROLANGUN’’
A. Panduan Observasi
NO JENIS DATA OBJEK OBSERVASI
1. Mengamati pendidikan Anak
ata remaja diLingkungan
masyarakat Pulau Pinang
Melihat banyak tidak nya anak atau
remaja yang melanjutkan sekolah.
2. Mengamati pergaulan anak atau
remaja
Melihat tingkah laku anak atau
pemuda pemudi yang sedang
berkumpul di Pulau Pinang Kelurahan
Sarolangun.
3. Mengamati tingkah laku anak
setelah orang tua nya nikah lagi
Melihat tingkah laku keseharian anak
setelah orang tuanya menikah lagi
B. Panduan Dokumentasi
NO JENIS DATA DATA DOKUMENTASI
1. Letak geografis dan sejarah
Pulau Pinang Kelurahan
Sarolangun Kembang
Data dokumentasi letak geografis
Desa Pulau Pinang
2. Struktur organisasi dan
pengurusan diLingkungan
Pulau Pinang
Data keorganisasian Desa Pulau
Pinang
C. Butiran – Butiran Wawancara
NO OBJEK WAWANCARA PERTANYAAN
1. Kepala Lingkungan dan Ketua
RT
- Bagaimana sejarah desa dan
letak geografis nya?
- Bagaimana struktur desa Pulau
Pinang?
- Apa saja mata pencarian warga ?
- Apa saja agama yang ada di
Pulau Pinang?
- Bagaimana tingkat pendidikan
anak –anak di Lingkungan
PulauPinang ?
- Bagaimana pendapat anda
tentang orang tua yang menikah
lagi?
- Bagaimana adat perkawinan di
Lingkungan Pulau Pinang?
2. Anak yang orang tua nya
menikah lagi
- Tahun berapa anda lahir?
-Apa alasan anda mengizinkan
orang tua anda nikah lagi?
-Bagaimana kehidupan anda
setelah orang tua anda menikah
lagi?
-Apa saja yang anda lakukan
setelah orang tua anda menikah
lagi?
-Pada usia berapa orang tua anda
menikah?
-Apa keputusan anda terhadap
orang tua yang menikah lagi?
-Apakah anda mengikuti salah
satu orang tua anda atau
keluarga yang lain? Apa alasan
anda memilihnya.
-Apa pemicu orang tua anda
setelah menikah atau sering
kdrt?
-Bagaimana kejiwaan anda dalam
psikologis dalam keadaan ini.
Apakah berpengaruh terhadap
prestasi sekolah ata pergaulan
teman?
-Apakah setelah orang tua anda
menikah lagi anda mendapatkan
perhatian yang sama?
-Apakah anda masih semangat
setelah menerima fakta ini. Apa
alasan yang membuat anda
bersemangat.
3. Orang Tua - Bagaimana perasaan anda setelah
anda menikah lagi?
-Bagaimana cara anda
memberitahukan kepada anak
dan keluarga bahwa anda akan
menikah lagi?
-Hagaimana sikap anak anda dan
keluarga anda setelah anda
menikah lagi
-Hal apa yang menyebabkan anda
mau menikah lagi?
4. Masyarakat -Bagaimana anda memandang
orang tua yang menikah lagi?
-Bagaimana sika panda jika ada
orang tua yang menikah lagi?
-Bagaimana tanggapan and ajika
ada orang tua yang menikah
lagi?
-Adakah solusi dari and ajika
orang tua yang menikah lagi?
5. Guru BK -Bagaimana tanggapn anda
tentang kondisi psikologis anak?
-Bagaimana sikap anda dalam
mengatasi anak yang orang tua
nya menikah lagi?
-apa solusi anda dalam mengatasi
kasus ini?
6. Tokoh Agama -Bagaimana tanggapan anda
tentang kasus Parents
Remarried?
-Apa tanggapan anda dalam
melihat kondisi psikologis anak?
-Apa solusi anda dalam mengatasi
kasus Parents Remarried ini?
DAFTAR PUTAKA
A. Al-Qur’an
Dapertemen Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Jakarta
Selatan: Wali Oasis Terrace Rescident, 2010)
B. Buku
Ahmadi Abu Dan Sholeh Munawar, Psikologi Perkembangan (Jakarta:Rineka
Cipta 2005)
Ahmadi Abu, Ilmu Jiwa Agama (Jakarta:Bulan Bintang,1970)
Bungin Burhan, Analisis Data Penelitian Kualitatif Pemahaman Filosofi Dan
Metodologis Kearah Pengasaan Model Aplikasi (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2006)
Hunurawan Fattah, Metode Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu Psikologi (Jakarta:
Raja Grafindo)
Moleong J Lexi , Metode Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2013 )
Maleong J Lexy , Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Ramaja
Rosdakarya,1999)
Sriyanti Lilik, Psikologi Anak (Jawa Tengah:STAIN Salatiga Press, 2014)
Siti, Ma’unahHkikat (Jakarta:Rajawali Press, 2000)
Sugiono,Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. (Bandung: Alfabet,
2013)
BagongSutinah, Metode Penelitian (Jakarta:Kencana, 2006)
Sarwono, W SarlitoPengantar Psikologi Umum (Jakarta:Rajawali Pers 2016)
Sugiono,Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. (Bandung: Alfabet,
2013)
Tim penyusun, buku II: Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fak.
Ushuluddin IAIN STS Jambi.
Darajat Zakiah, Ilmu Jiwa Agama (Jakarta:Bulan Bintang, 1970)
C. Jurnal
Mawanah, “Implikasi Psikologi Perkembangan Terhadap Pendidikan Anak Usia
Dini” Jurnal, vol.5. No.2 (2018)
Novrinda, “Peran Orang Tua Dalam Mendidik Anak Usia Dini”, Jurnal, vol.2.
No.1 (2017)|
D. Website
1http://www.halodoc.com/artikel/7-egek-buruk-perceraian-bai-anak. Diakses
tanggal 5 Desember 2020
http://dosenpsikologi. Com/teori-psikologi-perkembangan Diakses tanggal 30
November 2020
http://www.artikata.com/arti-333239 kasus tanggal 23 April 2012. Diakses
tanggal 30 Novembber 2020
http://id/scribd.com/document/399453774/Pengertian-Fenomena-Pengertian-
Menurut-Para-Ahli. Diakses tanggal 2 Desember 2020
1http://www.bilsonsimamora.com/blog/10 Januari 2019. Diakses tanggal 2
Desember 2020
http://www.m.liputan6.com. Tanggal 17 januari 2019. Diakses tanggal 2
Desember 2020
http;//dalamislam.com hokum-menikah-muda-menurut-islam. Html pada tanggal
03 november 2019. Diakses tanggal 2 Desember 2020
E. Wawancara
Anak selaku Parents Remarried, Hendra, wawamcara catatan lapangan, 12 maret
2021.
Anak selaku Parents Remarried, Neneng, wawancara catatan lapangan, 12 maret
2021.
Anak selaku Parents Remarried, Heryanti, wawamcara catatan lapangan, 12
maret 2021.
Anak selaku Parents Remarried, Adi, wawamcara catatan lapangan, 12 maret
2021.
Anak selaku Parents Remarried, Santi, wawamcara catatan lapangan, 12 maret
2021.
Guru BK, Elin, wawancara catatan lapangan, 18 maret 2021.
Istri pelaku Parents Remarried, Reni, wawancara catatan lapangan, 15 maret 2021
Istri pelaku Parents Remarried, Eliya, wawancara catatan lapangan, 15 maret
2021
Istri pelaku Parents Remarried, Mustika, wawancara catatan lapangan, 15 maret
2021
stri pelaku Parents Remarried, Gandut, wawancara catatan lapangan, 15 maret
2021
Isteri pelaku Parents Remarried, Ernawati, wawacara catatan lapangan, 14 maret
2021
Isteri pelaku Parents Remarried, Gandut, wawacara catatan lapangan, 12 maret
2021.
Isteri pelaku Parents Remarried, Pat, wawacara catatan lapangan, 12 maret 2021.
Isteri pelaku Parents Remarried, Rukiah, wawacara catatan lapangan, 12 maret
2021.
Ketua lingkungan, Syahril, wawancara, catatan lapangan, 19 febnuari 2021
ketua Rt 2, M.Kohar, wawancara, catatan lapangan, 19 febnuari 2021
Ketua RT 1, M.Habib, wawancara, catatan lapangan, 19 febnuari 202
Masyarakat Dusun Pulau Pinang, Khodijah, wawancara catatan lapangan, 15
maret 2021.
Masyarakat Dusun Pulau Pinang, Subai, wawancara catatan lapangan, 15 maret
2021.
DOKUMENTASI
1. Poto bersama Ketua LIngkungan Pulau Pinang
Dokumentasi ini diambil pada tanggal 19 febnuari 2021. Wawancara mengenai
hipotensis dan geografis dusun serta jumlah penduduk.
2. Poto peta lingkungan Pulau Pinang
3. Poto bersama Bapak Baharudin sebagai ketua adat lingkungan Pulau Pinang
4. Poto bersama ibu rukiah selaku orang tua dari Heryanti
5. Poto bersama Heryanti anak dari ibu Rukiah
6. Poto bersama Hendra selaku anak dari Ibu Gandut
7. Poto bersama ibu Gandut selaku orang dari Hendra
8. Poto bersama ibu Ernawati selaku orang tua dari Neneng
9. Poto bersama Neneng anak dari ibu Ernawati
10. Poto bersama Adi anak dari ibu mustika
11. Poto bersama Ibu mustika selaku orang tua dari Adi
12. Poto bersama Ibu Eliya selaku orang tua dari Rara
13. Poto bersama Rara anak dari Ibu Eliya
14. Poto bersama Ibu Reni selaku orang tua dari Moza
15. Poto bersama Moza anak dari Ibu Reni
CURICULUM VITAE
A. Identitas Diri
Nama : Maratus Soleha
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Sarolangun, 25 September 1998
Alamat Asal : Jl. Lintas Sumatra RT 02, Pulau Pinang
Kelurahan Sarolangun Kembang
Kecamatan Sarolangun
Alamat Sekarang : Villa Karya Mandiri RT 02 Desa Mendalo
Darat, Kelurahan Jambi Luar Kota
No. Telp/HP : 082384138283
B. Riwayat Pendidikan
SD/MI : SD N 94 Sarkam III
SMP/MTs : SMP N 36 Sarolangun
SMA/MA : SMA N 7 Sarolangun