Analisis Psikologis dongeng

download Analisis  Psikologis dongeng

of 22

Transcript of Analisis Psikologis dongeng

1.

Pendahuluan 1.1 Latar belakang Dongeng merupakan salah satu bentuk karya sastra lama yang paling diminati

oleh siswa terutama siswa sekolah dasar karena tidak hanya dapat menghibur, dongeng juga dapat merangsang imajinasi siswa. Di Indonesia ini, terdapat berbagai macam bentuk dongeng yang hidup dan berkembang di tengah masyarakat, dimana salah satu judul dongeng yang beredar luas di masyarakat dan ceritanya sering di dengar adalah dongeng mengenai si Kancil. Dongeng si kancil ini memiliki banyak sekali alur cerita yang berbeda-beda misalnya si Kancil dan Buaya, si kancil berlawan lari dengan siput, si kancil melawan harimau dll. Yang mana setiap cerita tersebut mengandung nilai moral yang bisa dipelajari oleh anak-anak dan sebagian besar dari mereka sangat senang apabila mendengar cerita-cerita tersebut. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk menganalisis berbagai cerita mengenai si kancil serta implementasi cerita tersebut dalam proses belajar mengajar di kelas khususnya pada tingkat sekolah dasar. Secara singkat dan sederhana dapat dikatakan bahwa sastra adalah pembayangan atau pelukisan kehidupan dan pikiran imajinatif kedalam bentukbentuk dan struktur-struktur bahasa. Wilayah sastra meliputi kondi insane atau manusia, yaitu kehiduapan dengan segala perasaan, pikiran, wawasannya. Perlu diingat dan disadari benar-benar bahwa pengalaman sastra itu selalu berdimensi ganda, karena melibatkan buku dan pembaca (dalam sastra tulis) atau pencerita dan penyimak (dalam sastra lisan). Apabila sang anak memiliki latarbelakang fantasi yang baik maka dia dapat memahami kerumitan plot atau alur cerita juga dapat mentoleransi logika ketidak logisan cerita yang dibaca atau disimaknya, selan jutnya dia dapat berinteraksi dengan buku sastra serta dengan demikian dia mengalami sastra. Kata-kata dan gambar-gambar mempunyai fungsi yang sangatpenting dalam sastra anak-anak. symbol-simbol atau lambing-lambang tersebut menghasilkan atau membuahkan pengalaman estetik bagi anak-anak. lambing-lambang tersebutAnalisis Psikologis Dongeng si Kancil dan Kelinci vs Kura-Kura dari Kumpulan Cerita serial Dancow

menolong para pembaca atau penikmatnya untuk merasakan pola-pola, hubunganhubungan, perasaan-perasaan yang membuahkan pengalaman seni yang mendalam. Pengalaman estetik ini mungkin saja merupakan suatu rekonstruksi yang hidup mengenai pengalaman masa lalu, suatu perluaasan pengalaman, atau kreasi suatu pengalaman baru. Dengan perkataan lain pengalaman estetik ini mencakupi tiga kala, yaitu: kala tadi, kala kini, dank ala nanti. Sastra anak adalah suatu kenyataan bahwa garis batas yang nyata antara sastra anak-anak dan sastra orang dewasa sangat kabur dan samar-samar. Memang dapat saja dikatakan bahwa buku anak-anak adalah buku bacaan bagi anak-anak dan buku orang dewasa adalah buku yang isinya menarik perhatian orang dewasa. Akan tetapi, sering juga buku anak-anak sangat menarik perhatian orang dewasa, barangkali hal ini terjadi Karena orang dewasa pernah menjadi anak-anak. buku anak-anakk biasanya mencerminkan masalah-masalah masa kini. Hal-hal yang dibaca oleh anakanak dalam Koran, yang ditontonnya dilayar televise dandi bioskop cenderung pada masalah-masalah masa kini. Bahkan yang dialaminya dirumahpun adalah situasi masa kini. Karena kehidupannya yang berfokus pada masa kini, maka masih agak sukar baginya membayangkan masa lalu dan masa depan. Dalam penulisan makalah ini penulis akan merumuskan masalah hanya pada masalah-masalah yang berkenaan dengan apa saja nilai hikmah yang terdapat dalam berbagai ceita si Kancil, kelinci dan kura-kura dan bagaimana implemenatsi ceritanya dalam proses belajar mengajar di kelas khususnya pada anak-anak.

Analisis Psikologis Dongeng si Kancil dan Kelinci vs Kura-Kura dari Kumpulan Cerita serial Dancow

1.2 rumusan masalah (1). Apakah nilai-nilai sastra bagi anak-anak, dan bagaimana pengaruh nilai satra bagi pendidikan anak? (2). Bagaimanakah gambaran, pencitraan, tema dan konflik-konflik kejiwaan anak setelah membaca dongeng si kancil,Kelinci dan kura-kura dari kumpulan cerita serial dancow tersebut? 1.3 tujuan (1). Supaya memahami nilai-nilai sastra dalam dongeng dan pengaruhnya terhadap dunia pendidikannya. (2). Agar supaya anak-anak dan orang tua paham dengan gambaran, pencitraan, tema dan konflik-konflik kejiwaan anak setelah membaca dongeng si kancil, kelici dan kura-kura dari kumpulan cerita serial dancow ini.

Analisis Psikologis Dongeng si Kancil dan Kelinci vs Kura-Kura dari Kumpulan Cerita serial Dancow

Pembahasan 1. nilai sastra bagi anak-anak Pertama-tama sastra memberi kesenangan, kegembiraan, kenikmatan kepada anak-anak. nilai seperti ini akan tercapai apabila sastra dapat memperluas cakrawala anak-anak dengan cara menyajikan pengalaman pengalam baru dan wawasanwawasan baru. Oleh karena itu, anak-anak perlu menemukan kegembiraan dalam buku-buku sebelum mereka dituntut menguasai ketrampilan membaca. Kedua, sastra dapat mengembangkan imajinasi anak-anak dan membantu mereka mempertimbangkan dan memikirkan alam, insan, pengalaman, atau gagasan dalam berbagai cara. Karya sastra yang baik dapat mengungkapkan serta membangkitkan keanehan dan keingintahuan sang anak sama seperti yang ditimbulkan oleh seni lainnya. Sastra ini dapat menolong anak mengenal berbagai gagasan yang belum pernah dipikirkan sebelumnya. Ketiga, sastra dapat memberikan pengalaman pengalaman aneh yang seolaholah dialami sendiri oleh sang anak. pandangan baru akan diturunkan sebaik sang anak memperoleh serta memiliki pengalaman aneh melalui sastra. Sastra menyediakan serta memberikan berbagai pengalaman-pengalaman aneh melalui petualangan dan perjuangan. Keempat, sastra dapat mengembangkan wawasan sang anak menjadi prilaku insani. Dengan kekayaannya yang tersusun rapi sastra mempunyai daya yang ampuh dan unggul untuk membayangkan serta memberinya bentuk yang indah dan member koherensi atau hubungan yang serasi kepada pengalaman insane. Sastra dapat memperlihatkan kepada anak-anak betapa insane-insan lainnya hidup dan terjadi kapan saja dan dimana saja, sebaik anak-anak memperoleh kesadaran luas mengenai kehidupan-kehidupan orang atau bangsa lain. Kelima, sastra dapat menyajikan serta memperkenalkan kesemestaan

pengalaman atau universalia pengalaman kepada sang anak. sastra terus-menerusAnalisis Psikologis Dongeng si Kancil dan Kelinci vs Kura-Kura dari Kumpulan Cerita serial Dancow

mengemukakan

masalah-masalah universal mengenai makna kehidupan dan

hubungan-hubungan manusia dengan alam dan orang lain. Sastra membantu anak kedalam pemahaman yang lebih luas mengenai hubungan-hubungan umat manusia atau humanitas yang wajar dan umum. Keenam, sastra merupakan sumber utama bagi penerusan atau penyebaran warisan sastra kita dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sastra memainkan sastra penting dalam pemahaman dan penilaian budaya manusia. Pengembangan sikapsikap positif anak-anak kea rah budayanya kita sendiri dan budaya bangsa lain sangat penting. 2. Nilai sastra bagi pendidikan anak-anak 1. Perkembangan bahasa. Pergaulan anak-anak dengan sastra,lisan maupun tulisan, jelas mempunyai dampak positif terhadap perkembangan bahasa mereka. Dengan menyimak atau membaca karya sastra maka secara sadar atau tidak sadar pemerolehan bahasa mereka kian meningkat. Bertambahnya kosakata maka peningkatan pula ketrampilan berbahasa anak-anak. dengan demikian jelas bahwa sastra berfungsi untuk menunjang perkembangan bahasa anak. 2. Perkembangan kognitif Pengalaman-pengalaman sastra merupakan salah satu sarana untuk

merangsang serta menunjang perkembangan koknitif atau penalaran anak-anak. kian terampil anak-anak berbahasa, kian sistematis pula cara berikir mereka. 3. Perkembangan kepribadian Kepribadian seorang anak akan jelas terlihat pada saat sia mencoba memperoleh kemampuan untuk mengekspresikan emosinnya, mengekspresikan empatinya terhadap orang lain. 4. Perkembangan social Manusia adalah makhluk social, hidup bermasyarakat, untuk menjadi anggota masyarakat, maka kita pun mengalami proses sosialisasi. Begitu pula anak-anak yang sedang tumbuh yang berada pada masa perkembangan. Istilah sosialisasi mengacuAnalisis Psikologis Dongeng si Kancil dan Kelinci vs Kura-Kura dari Kumpulan Cerita serial Dancow

pada suatu proses yang digunakan oleh anak-anak untuk memperoleh perilaku normanorma dan motivasi-motivasi yang selalu dipantau serta dinilai oleh keluargakeluarga dan budaya kelompok mereka. Kesusastraan memiliki arti segala tulisan atau karangan yang mengandung nilai-nilai kebaikan yang ditulis dengan bahasa yang indah. Sayangnya pembalajaran kesusastraan di sekolah formal seringkali tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran, bahkan saat ini pembelajaran kesusastraan lama seringkali terabaikan. Padahal kesusastraan lama merupakan kesusastraan yang memiliki nilai tinggi karn di dalamnya tercermin bagaimana pemikiran, gaya hidup serta filosofi-filosofi masyarakat pada masa lalu yang dapat dijadikan pelajaran bagi masyarakat saat ini. Bentuk dari kesusatraan lama pun bermacam-macam seperti prosa lama yang terbagi kembali kedalam dongeng, hikayat, tambo dan wira carita (cerita kepahlawanan), puisi lama yang terbagi kembali kedalam mantra, bidal, gurindam, syair, dll. Sehingga sbenarnya pendidik dapat mudah menyisipkan pengajaran kesusastraan lama kedalam kesusastraan modern dan pada hakikatnya sastra modern merupakan sebuah kesinambungan dari sastra lama.

3.

Pencitraan dongeng si kancil, kelinci dan kura-kuradari kumpulan cerita serial dancow Salah satu bentuk sastra lama yang masih banyak digemari serta hidup dalam

masyarakat Indonesia saat ini adalah dongeng. Dongeng yang berarti prosa cerita yang isinya hanya khayalan saja, hanya ada dalam fantasi pengarang ini masih mendapatkan apresiasi yang cukup tinggi oleh masyarakat terutama sekali dari kalangan anak-anak. Bahkan tidak hanya mendapat apresiasi yang cukup tinggi.y

Fabel, yaitu dongeng tentang kehidupan binatang. Dongeng tentang

kehidupan binatang ini dimaksudkan agar menjadi teladan bagi kehidupan manusia pada umumnya. (Menurut Dick hartoko dan B. Rahmanto, yang dimaksud fabel adalah cerita singkat, sering dalam bentuk sanjak, yang bersifat didaktis bertepatanAnalisis Psikologis Dongeng si Kancil dan Kelinci vs Kura-Kura dari Kumpulan Cerita serial Dancow

dengan contoh yang kongkret. Tumbuh-tumbuhan dan hewan ditampilkan sebagai makhluk yang dapat berpikir, bereaksi, dan berbicara sebagai manusia. Diakhiri dengan sebuah kesimpulan yang mengandung ajaran moral).y

Farabel, yaitu dongeng tentang binatang atau benda-benda lain yang nilai pendidikan. Binatang atau benda tersebut merupakan

mengandung

perumpamaan atau lambang saja. Peristiwa ceritanya merupakan kiasan tentang pelajaran kesusilaan dan keagamaan. y Legenda, yaitu dongeng yang dihubungkan dengan keajaiban alam,

terjadinya suatu tempat, dan setengah mengandung unsur sejarah. y Mithe, yiatu dongeng yang berhubungan dengan cerita jin, peri, roh

halus, dewa, dan hal-hal yang berhubungan dengan kepercayaan animisme. y Sage, yaitu dongeng yang mengandung unsur sejarah meskipun tidak

seluruhnya berdasarkan sejarah. (Menurut Dick Hartoko dan B. Rahmanto, kata sage berasal dari kata jerman "was gesagt wird" yang berarti apa yang diucapkan, ceritacerita alisan yang intinya historis, terjadi di suatu tempat tertentu dan pada zaman tertentu. Ada yang menceritakan tentang roh-roh halus, mengenai ahli-ahli sishir, mengenai setan-setan atau mengenai tokoh-tokoh historis. Selalu ada ketegangan antara dunia manusia dan dunia gaib. Manusia selalu kalah. Nada dasarnya tragis, lain daripada dongeng yang biasanya optimis) Terdapat satu bentuk yang paling digemari oleh anak-anak sampai saat ini yakni dongeng yang berbentuk fable,dimana salah satu judul fabel yang paling digemari oleh anak-anak adalah cerita fabel si Kancil dan kelinci vs kura-kura. Si Kancil digambarkan sebagai sosok binatang yang selalu cerdik dalam setiap ceritanya, sehingga oleh sebab kecerdikannya itu si kancil dapat membodohi buaya. Sedangkan kelinci digambarkan sebagai sosok binatang yang lincah, akan tetapi dia bodoh dan teledor dalam melakukan suatu hal. Beda dengan kura-kura, kura-kura ini sangat sabar, tidak sombong dan selalu berusaha yang terbaik bagi dirinya, sehingga di cerita Kelinci vs kura-kura, si kura-kura ini menggunakan kesabarannya dalam mengikuti perlombaan.

Analisis Psikologis Dongeng si Kancil dan Kelinci vs Kura-Kura dari Kumpulan Cerita serial Dancow

Berdasarkan hal tersebut kita dapat mengetahui bahwa pengarang ingin menyampaikan pada setiap orang agar menggunaan pikirannya sehingga ia dapat menyelesaikannya masalahnya tersebut dengan baik dan cerdik, sehingga sebesar apapun masalah yang dihadapi ia dapat menghadapinya dengan baik menggunakan pikirannya secara cerdik. Pada kasus ini pengarang ingin memberikan pelajaran pada masyarakat bahwa ia tidak boleh tinggi hati atau sombong kepada orang lain, karena secerdik-cerdiknya seseorang pasti akan mengalami satu fase dimana ia akan mengalami kegagalan. Dalam hal ini pengrang ingin menunjukkan pada masyarakat bahwa dunia ini selalu berputar. Nilai hikmah tersebut dapat kita ketahui pada cerita kelinci vs kura-kura. Selain memiliki nilai moral yang dapat diambil, dongeng ini juga memiliki kelebihan-kelebihan lainnya seperti dibawah ini. 1. Menghibur Dongeng si kancil ini dapat menghibur anak-anak yang mendengarnya, karena di dalam ceritanya terdapat unsur-unsur lucu yang dapat mengundang tawa. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan cerita Si Kancil dan Buaya berikut ini kutipannya: Begitu sampai di seberang sungai, Kancil berkata pada buaya, "Hai buaya bodoh, sebetulnya tidak ada daging segar yang akan aku bagikan. Tidakkah kau lihat bahwa aku tidak membawa sepotong daging pun?" "Sebenarnya aku hanya ingin menyeberang sungai ini, dan aku butuh jembatan untuk lewat. Kalau begitu saya ucapkan terima kasih pada kalian, dan mohon maaf kalau aku mengerjai kalian," kata Kancil. Pada dongeng kelinci vs kura-kura berikut kutipannya: Namun sudah terlambat, kaki kura-kura telah menyentuh garis finish dan Pak Serigala telah memutuskan bahwa pemenangnya adalah KURA-KURA. Si Kelinci Sombong terdiam seolah tak percaya bahwa dia bisa tertidur. Dia merasa malu.

2. Mendidik

Analisis Psikologis Dongeng si Kancil dan Kelinci vs Kura-Kura dari Kumpulan Cerita serial Dancow

Dalam setiap cerita si Kancil da kelinci vs kura-kura ini pengarang mencoba untuk mendidik anak-anak agar mereka menggunakan pikiran dan kecerdikannya dalam menyelesaikan masalah serta tidak perlu takut menghadapi masalah sebesar apapun. Selain itu pengarang juga ingin menyadarkan masyarakat agar jangan pernah bersifat tinggi hati atau sombong karena tak selamanya apa yang diinginkanatau dipikirkan dapat tercapai sepenuhnya. Dalam kutipan kelinci dan kura-kura yang akan bertanding lari:

"Hei, kura-kura, bagaimana kalau kita adu lari. Kalau kau bisa menang aku akan beri hadiah apapun yang kau minta," kata Kelinci dengan tertawa. Dalam hatinya dia berkata, "Mana mungkin dia akan bisa mengalahkanku." . Kelinci melesat meninggalkan kura-kura yang berjalan begitu lamban, namun konsisten tak mengenal kalah. Setelah tahu kura-kura tertinggal jauh di belakang, kelinci memutuskan untuk beristirahat sejenak sebelum melanjutkan lagi perjalanan lomba, Ah, gue istirahat dulu, ntar kalo si kura-kura lamban itu sudah deket baru gue lari lagi. Kelinci pun duduk di bawah pohon yang rindang merebahkan tubuhnya dengan nyantai dan akhirnya tertidur pulas. Betapa terkejutnya dia ketika melihat kura-kura sudah hampir mencapai finish. Sekuat tenaga dia berlari dan meloncat untuk mengejar kura-kura. Namun sudah terlambat, kaki kura-kura telah menyentuh garis finish dan Pak Serigala telah memutuskan bahwa pemenangnya adalah KURA-KURA Karena kesombongan kelinci itu, sehingga ia kalah bertanding dengan kura-kura.

3. Merangsang Imajinasi Dongeng si kancil ini dapat merangsang imajinasi anak-anak untuk membayangkan bagaimana visualisasi cerita tersebut, sehingga anak tersebut dapat melatih daya imajinasinya dan menjadi lebih kreatif. Dalam kutipan sepenggalan cerita dari percakapan antara kancil dan buaya, kelinci dan kura-kura. Dalam sepenggalan dongeng Kancil dan buaya:Analisis Psikologis Dongeng si Kancil dan Kelinci vs Kura-Kura dari Kumpulan Cerita serial Dancow

Dia membayangkan betapa enaknya kalau ada makanan kesukaannya, ketimun. Namun kebun ketimun ada di seberang sungai, bagaimana cara menyeberanginya ya? Dia berfikir sejenak. Tiba-tiba dia meloncat kegirangan, dan berteriak: "Buaya....buaya.... ayo keluar..... Aku punya makanan untukmu...!!" Begitu Kancil berteriak kepada buaya-buaya yang banyak tinggal di sugai yang dalam itu. Dalam sepenggalan cerita kelinci vs kura-kura: Dalam hatinya dia berkata, "Mana mungkin dia akan bisa mengalahkanku." Kura-kura hanya bisa diam melongo. Dalam hatinya berkata, "Mana mungkin aku bisa mengalahkan Kelinci?" Yang penting aku jangan berhenti-berhenti dan pake istirahat seperti kemaren, pasti aku menang. pikir kelinci. Ternyata jalan di depan kelinci terhalang sungai.

4. Alat Komunikasi Dongeng dapat pula berfungsi sebagai alat komunikasi antara orang tua dengan anaknya. Dimana orang tua dapat mengetahu sejauh mana pengetahuan dan tingkat kekritisan anaknya tersebut. selain itu dengan membacakan dongeng, hubungan antara orang tua dengan anak akan terjalin lebih akrab. Dalam percakapan dongeng kacil dan buaya dalam berinteraksi: "Begini, maaf kalau aku mengganggu tidurmu, tapi aku akan bagi-bagi daging segar buat buaya-buaya di sungai ini," makanya harus keluar semua. Mendengar bahwa mereka akan dibagikan daging segar, buaya-buaya itu segera memanggil teman-temannya untuk keluar semua. "Hei, teman-teman semua, mau makan gratis nggak? Ayo kita keluaaaar....!" buaya pemimpin berteriak memberikan komando. Tak berapa lama, bermunculanlah buayabuaya dari dalam air.

Analisis Psikologis Dongeng si Kancil dan Kelinci vs Kura-Kura dari Kumpulan Cerita serial Dancow

Tanpa berpikir panjang, buaya-buaya itu segera mengambil posisi, berbaris berjajar dari tepi sungai satu ke tepi sungai lainnya, sehingga membentuk seperti jembatan. "Oke, sekarang aku akan mulai menghitung," kata Kancil yang segera melompat ke punggung buaya pertama, sambil berteriak, "Satu..... dua..... tiga....." begitu seterusnya sambil terus meloncat dari punggung buaya satu ke buaya lainnya. Hingga akhirnya dia sampai di seberang sungai. Hatinya tertawa, "Mudah sekali ternyata." Dalam interaksi kelinci dan kura-kura: "Hei, kura-kura, si lambat, kamu jangan jalan aja dong.. lari begitu, biar cepat sampai," kata Kelinci sambir mencibirkan bibirnya ke Kura-kura. "Biarlah Kelinci, memang jalanku lambat. Yang penting aku sampai dengan selamat ke tempat tujuanku, daripada cepat-cepat nanti jatuh dan terluka," jawab Kura-kura dengan tenang. "Hei, kura-kura, bagaimana kalau kita adu lari. Kalau kau bisa menang aku akan beri hadiah apapun yang kau minta," kata Kelinci dengan tertawa. Dalam hatinya dia berkata, "Mana mungkin dia akan bisa mengalahkanku."

4.

Gambaran alam sekitar dalam dongeng si kancil, kelinci vs kurakura dari kumpulan cerita serial dancow

1. Lingkungan alam Dalam dongen si kancil dan kelinci vs kura-kura yang terdapat dalam cerita anak-anak ini lingkungannya hanya sekitaran alam saja, tidak ada perkotaan, gedunggedung bahkan jalan raya. Dicerita ini kancil hanya berkliaran di hutan kebun dan sungai. Lingkungan alam dalam dongeng kancil: Si Kancil, binatang yang katanya cerdik itu, sedang berjalan-jalan di pinggir hutan. Dia hanya ingin mencari udara segar, melihat matahari yang cerah bersinar. Di dalam hutan terlalu gelap, karena pohon-pohon sangat lebat dan tajuknya menutupi lantai hutan. .Begini, maaf kalau aku mengganggu tidurmu, tapi aku akan bagi-bagi daging segar buat buaya-buaya di sungai ini," makanya harus keluar semua

Analisis Psikologis Dongeng si Kancil dan Kelinci vs Kura-Kura dari Kumpulan Cerita serial Dancow

. Si Kancil segera berlari menghilang di balik pohon, menuju kebun Pak Tani untuk mencari ketimun. Lingkungan alam dalam dongeng kelinci vs kura-kura: Di sebuah hutan kecil di pinggiran desa, ada seekor Kelinci yang sombong. Dia suka mengejek hewan-hewan lain yang lebih lemah. "Nggak bisa, kamu nggak boleh menolak tantanganku ini. Pokoknya besok pagi aku tunggu kau di bawah pohon beringin. . Ternyata jalan di depan kelinci terhalang sungai. Duh, gimana nih aku nyebrang sungai? Aku kan ga bisa berenang termenung si kelinci mencari jalan menyebrangi sungai. 5. Tema dalam dongeng si kancil, kelinci vs kura-kuradari kumpulan cerita serial dancow a. Tema kemanusiaan Tema kemanusiaan yang dapat dipetik dari dongeng ini ialah saling membantu antar sesama, namun jagan sampai ada yang dirugikan satu sama lain. Sebab dalam tolong menolong, sepatutnya kita harus iklas. Jangan seperti kancil terhadap buaya. Kancil hanya memanfaatkan buaya untuk menyebrang sungai agar dia bisa memakan ketimun pak.Tani. Begitu sampai di seberang sungai, Kancil berkata pada buaya, "Hai buaya bodoh, sebetulnya tidak ada daging segar yang akan aku bagikan. Tidakkah kau lihat bahwa aku tidak membawa sepotong daging pun?" . "Sebenarnya aku hanya ingin menyeberang sungai ini, dan aku butuh jembatan untuk lewat. Kalau begitu saya ucapkan terima kasih pada kalian, dan mohon maaf kalau aku mengerjai kalian," kata Kancil.

Analisis Psikologis Dongeng si Kancil dan Kelinci vs Kura-Kura dari Kumpulan Cerita serial Dancow

Yang dapat dipetik dari dongeng kelinci vs kura-kura ini ialah rasa peduli kura-kura kepada kelinci. Meskipun kelinci suka mengejek-ngejek kura-kura, namun kura-kura tidak marah dan selalu sabar menghadapi tingkah laku sang kelinci. Lama termenung, akhirnya kelinci melihat kura-kura datang menyusul dirinya dan nyebur berenang di sungai, keluar lagi berjalan perlahan menuju garis finish. Terpaku kelinci melihat kemenangan si kura-kura. .. Melihat si kelinci terpaku sedih, kura-kura pun menghampirinya dan berkata; sudah sobat, jangan sedih, besok kita ulangin lagi, tapi kita barengbareng. Sekarang aku hanya minta satu dari kamu, kamu jangan sombong lagi, jangan suka mengejek lagi, dan jangan nakal, ya?" kata kura-kura. "Iya lah kura-kura, mulai sekarang aku tidak akan sombong lagi, tidak akan mengejek lagi. Maafkan aku ya," kata kelinci. "Iya, nggak apa-apa, sekarang kita berteman ya?" kata kura-kura. Sejak saat itu Kelinci tidak sombong lagi. b. Tema cinta alam Dalam dongeng sikancil ini, yang bertemakan cinta alam tidak ada, karena kancil bukannya menjaga alam supaya tetap alami dan terawat, malah dia suka mencuri ketimun pak.Tani yang sengaja di tanam dari jerih payahnya pak tani tersebut. Dalam kutipan dongeng si kancil: Si Kancil segera berlari menghilang di balik pohon, menuju kebun Pak Tani untuk mencari ketimun Dalam kutipan dongeng kelinci vs kura-kura, cinta alamnya sangat Nampak, karena tidak ada satu hewan pun yang merusak alam sekitar. Meraka semua sangat memanfaatkan alam sekitar.

6.

Konflik kejiwaan dalam dongeng si kancil, kelinci vs kurakuradari kumpulan cerita serial dancow

Analisis Psikologis Dongeng si Kancil dan Kelinci vs Kura-Kura dari Kumpulan Cerita serial Dancow

Konflik berarti percekcokan, perselisihan, pertentangan. Sedangkan konflik batin atau kejiwaan adalah percekcokan, perselisihan, pertentangan yang disebabkan adanya dua gagasan atau lebih atau keinginan yang saling bertentangan untuk menguasai diri sehingga mempengaruhi tingkah laku. Dalam Kamus Ilmiah Serapan yang disusun oleh AKA Kamarulzaman dan M. Dahlan Y.Al Barny dijelaskan bahwa konflik (dalam bidang psikologi) adalah keberadaan dua keinginan atau perasaan yang tidak bisa dipersatukan dan saling bertentangan satu sama lain yang menimbulkan ketegangan emosi atau psikis. Sementara dalam Ensiklopedi Sastra Indonesia yang ditulis oleh Hasanuddin WS, dijelaskan bahwa konflik adalah bagian alur cerita yang mengungkapkan pertentangan antara beberapa pelaku atau unsur. Sedangkan konflik batin atau kejiwaan adalah ketegangan yang terdapat di dalam diri seseorang berupa pertentangan antara dua keinginan yang dihadapi dalam saat yang sama. Dari beberapa pengertian tersebut, penulis mengambil pengertian yang terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dan pengertian konflik yang terdapat dalam Ensiklopedi Sastra Indonesia. Sehingga penulis mendefinisikan konflik kejiwaan adalah ketegangan yang terdapat di dalam diri seseorang berupa pertentangan antara dua keinginan yang dihadapi dalam waktu yang sama . 6.1. Faktor penyebab konflik kejiwaan ialah; 6.2.1. Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan. Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur. Dalam kutipan dongeng kelinci vs kura-kura:Analisis Psikologis Dongeng si Kancil dan Kelinci vs Kura-Kura dari Kumpulan Cerita serial Dancow

Suatu hari, si Kelinci berjalan dengan angkuhnya mencari lawan yang lemah untuk diejeknya. Kebetulan dia bertemu dengan kura-kura. "Hei, kura-kura, si lambat, kamu jangan jalan aja dong.. lari begitu, biar cepat sampai," kata Kelinci sambir mencibirkan bibirnya ke Kura-kura. Dalam kutipan dongeng kancil: Sebenarnya aku hanya ingin menyeberang sungai ini, dan aku butuh jembatan untuk lewat. Kalau begitu saya ucapkan terima kasih pada kalian, dan mohon maaf kalau aku mengerjai kalian," kata Kancil. "Ha!....huaahh... sialan... Kancil nakal, ternyata kita cuma dibohongi. Aws kamu ya.. kalau ketemu lagi saya makan kamu," kata buaya-buaya itu geram. Si Kancil segera berlari menghilang di balik pohon, menuju kebun Pak Tani untuk mencari ketimun.

6.2.2 Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadipribadi yang berbeda. Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.y

Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok. Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan

yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, misalnya perbedaan kepentingan dalam hal pemanfaatan hutan. Hutan adalah bagian dari lingkungan sehingga harus dilestarikan. Di sini jelas terlihat ada perbedaan kepentingan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya sehingga akan mendatangkan konflik sosial di masyarakat. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial,dan budaya

Analisis Psikologis Dongeng si Kancil dan Kelinci vs Kura-Kura dari Kumpulan Cerita serial Dancow

Penutup

Kesimpulan

Psikologi sastra adalah suatu telaah mengenai sastra anak-anak berdasarkan fungsi dan nilainya dalam kaitannya dengan perkembangan bahasa dan psikolognya. Perkembangan berfikir, bernalar dan perkembangan kepribadian anak-anak baserta cirri-ciri dan implikasinya dalam pengajaran sastra haruslah seimbang. Dalam perkembangan bahasa, perkembangan kognitif, dan perkembangan kepribadiaan juga dituntut dalam diri anak-anak. Nilai sastra bagi anak-anak Pertama-tama sastra memberi kesenangan, kegembiraan, kenikmatan kepada anak-anak. nilai seperti ini akan tercapai apabila sastra dapat memperluas cakrawala anak-anak dengan cara menyajikan pengalaman pengalam baru dan wawasan-wawasan baru. Oleh karena itu, anak-anak perlu menemukan kegembiraan dalam buku-buku sebelum mereka dituntut menguasai ketrampilan membaca.

Saran Berdasarkan analisis dongeng tersebut, anak-anak akan merasa tertarik untuk mempelajari dan mencari lebih jauh dongeng-dongeng lainnya dan berangkat dari hal tersebut alangkah lebih baiknya apabila guru mengarahkan murid-muridnya tersebut untuk mempelajari bentuk lain dari sastra lama seperti legenda dan pantun.

Analisis Psikologis Dongeng si Kancil dan Kelinci vs Kura-Kura dari Kumpulan Cerita serial Dancow

Dongeng Kancil dan Buaya dari Kumpulan Cerita serial DancowSuatu hari Si Kancil, binatang yang katanya cerdik itu, sedang berjalan-jalan di pinggir hutan. Dia hanya ingin mencari udara segar, melihat matahari yang cerah bersinar. Di dalam hutan terlalu gelap, karena pohon-pohon sangat lebat dan tajuknya menutupi lantai hutan. Dia ingin berjemur di bawah terik matahari. Di situ ada sungai besar yang airnya dalam sekali. Setelah sekian lama berjemur, Si Kancil merasa bahwa ada yang berbunyi di perutnya,..krucuk...krucuk...krucuk. Wah, rupanya perutnya sudah lapar. Dia membayangkan betapa enaknya kalau ada makanan kesukaannya, ketimun. Namun kebun ketimun ada di seberang sungai, bagaimana cara menyeberanginya ya? Dia berfikir sejenak. Tiba-tiba dia meloncat kegirangan, dan berteriak: "Buaya....buaya.... ayo keluar..... Aku punya makanan untukmu...!!" Begitu Kancil berteriak kepada buaya-buaya yang banyak tinggal di sugai yang dalam itu. Sekali lagi Kancil berteriak, "Buaya...buaya... ayo keluar... mau daging segar nggak?" Tak lama kemudian, seekor buaya muncul dari dalam air, "Huaahhh... siapa yang teriak-teriak siang-siang begini.. mengganggu tidurku saja." "Hei Kancil, diam kau.. kalau tidak aku makan nanti kamu." Kata buaya kedua yang juga muncul. "Wah.... bagus kalian mau keluar, mana yang lain?" kata Kancil kemudian. "Kalau cuma dua ekor masih sisa banyak nanti makanan ini. Ayo keluar semuaaa...!" Kancil berteriak lagi. "Ada apa Kancil sebenarnya, ayo cepat katakan," kata buaya. "Begini, maaf kalau aku mengganggu tidurmu, tapi aku akan bagi-bagi daging segar buat buaya-buaya di sungai ini," makanya harus keluar semua. Mendengar bahwa mereka akan dibagikan daging segar, buaya-buaya itu segera memanggil teman-temannya untuk keluar semua.

Analisis Psikologis Dongeng si Kancil dan Kelinci vs Kura-Kura dari Kumpulan Cerita serial Dancow

"Hei, teman-teman semua, mau makan gratis nggak? Ayo kita keluaaaar....!" buaya pemimpin berteriak memberikan komando. Tak berapa lama, bermunculanlah buayabuaya dari dalam air. "Nah, sekarang aku harus menghitung dulu ada berapa buaya yang datang, ayo kalian para buaya pada baris berjajar hingga ke tepi sungai di sebelah sana," "Nanti aku akan menghitung satu persatu." Tanpa berpikir panjang, buaya-buaya itu segera mengambil posisi, berbaris berjajar dari tepi sungai satu ke tepi sungai lainnya, sehingga membentuk seperti jembatan.

"Oke, sekarang aku akan mulai menghitung," kata Kancil yang segera melompat ke punggung buaya pertama, sambil berteriak, "Satu..... dua..... tiga....." begitu seterusnya sambil terus meloncat dari punggung buaya satu ke buaya lainnya. Hingga akhirnya dia sampai di seberang sungai. Hatinya tertawa, "Mudah sekali ternyata." Begitu sampai di seberang sungai, Kancil berkata pada buaya, "Hai buaya bodoh, sebetulnya tidak ada daging segar yang akan aku bagikan. Tidakkah kau lihat bahwa aku tidak membawa sepotong daging pun?" "Sebenarnya aku hanya ingin menyeberang sungai ini, dan aku butuh jembatan untuk lewat. Kalau begitu saya ucapkan terima kasih pada kalian, dan mohon maaf kalau aku mengerjai kalian," kata Kancil. "Ha!....huaahh... sialan... Kancil nakal, ternyata kita cuma dibohongi. Aws kamu ya.. kalau ketemu lagi saya makan kamu," kata buaya-buaya itu geram. Si Kancil segera berlari menghilang di balik pohon, menuju kebun Pak Tani untuk mencari ketimun. (SELESAI)

Analisis Psikologis Dongeng si Kancil dan Kelinci vs Kura-Kura dari Kumpulan Cerita serial Dancow

Kelinci VS Kura-kura dari Kumpulan Cerita serial Dancow

Di sebuah hutan kecil di pinggiran desa, ada seekor Kelinci yang sombong. Dia suka mengejek hewan-hewan lain yang lebih lemah. Hewan-hewan lain seperti kura-kura, siput, semut, dan hewan-hewan kecil lain tidak ada yang suka pada kelinci sombong itu. Suatu hari, si Kelinci berjalan dengan angkuhnya mencari lawan yang lemah untuk diejeknya. Kebetulan dia bertemu dengan kura-kura. "Hei, kura-kura, si lambat, kamu jangan jalan aja dong.. lari begitu, biar cepat sampai," kata Kelinci sambir mencibirkan bibirnya ke Kura-kura. "Biarlah Kelinci, memang jalanku lambat. Yang penting aku sampai dengan selamat ke tempat tujuanku, daripada cepat-cepat nanti jatuh dan terluka," jawab Kura-kura dengan tenang. "Hei, kura-kura, bagaimana kalau kita adu lari. Kalau kau bisa menang aku akan beri hadiah apapun yang kau minta," kata Kelinci dengan tertawa. Dalam hatinya dia berkata, "Mana mungkin dia akan bisa mengalahkanku." "Wah, kelinci, mana mungkin aku bertanding adu cepat denganmu, Kamu bisa lari dan loncat dengan cepat, sedangkan aku berjalan selangkah demi selangkah sambil membawa rumahku yang berat ini," kata kura-kura. "Nggak bisa, kamu nggak boleh menolak tantanganku ini. Pokoknya besok pagi aku tunggu kau di bawah pohon beringin. Aku akan menghubungi Pak Serigala untuk jadi wasitnya," Kelinci memaksa. Kura-kura hanya bisa diam melongo. Dalam hatinya berkata, "Mana mungkin aku bisa mengalahkan Kelinci?"

Analisis Psikologis Dongeng si Kancil dan Kelinci vs Kura-Kura dari Kumpulan Cerita serial Dancow

Keesokan harinya Si Kelinci sudah menunggu dengan sombongnya di bawah pohon beringin. Pak Serigala juga sudah datang untuk menjadi wasit. Setelah kurakura datang, Pak Serigala berkata, "Peraturannya begini, kalian mulai dari garis di sebelah sana yang di bawah pohon mangga itu. Kalian bisa lihat nggak?" "Bisa... bisa... ," Kelinci dan kura-kura menjawab. "Nah siapa yang bisa datang duluan di bawah pohon beringin ini, itulah yang menang," kata Pak Serigala lagi. "Oke,... satu.... dua... tiga... mulai!" Pak Serigala memberi aba-aba.

Kelinci segera meloncat mendahului kura-kura, yang mulai melangkah pelan, karena dia tidak bisa meninggalkan rumahnya. "Ayo kura-kura, lari dong.....!" teriak Kelinci dari kejauhan. Kelinci melesat meninggalkan kura-kura yang berjalan begitu lamban, namun konsisten tak mengenal kalah. Setelah tahu kura-kura tertinggal jauh di belakang, kelinci memutuskan untuk beristirahat sejenak sebelum melanjutkan lagi perjalanan lomba, Ah, gue istirahat dulu, ntar kalo si kura-kura lamban itu sudah deket baru gue lari lagi. Kelinci pun duduk di bawah pohon yang rindang merebahkan tubuhnya dengan nyantai dan akhirnya tertidur pulas. Dengan pelan tapi pasti kura-kura melangkah sekuat tenaga. dengan diamdiam dia melewati Kelinci yang tertidur pulas. Beberapa langkah lagi dia akan mencapai finish. Ketika itulah Kelinci bangun. Betapa terkejutnya dia ketika melihat kura-kura sudah hampir mencapai finish. Sekuat tenaga dia berlari dan meloncat untuk mengejar kura-kura. Namun sudah terlambat, kaki kura-kura telah menyentuh garis finish dan Pak Serigala telah memutuskan bahwa pemenangnya adalah KURAKURA. Si Kelinci Sombong terdiam seolah tak percaya bahwa dia bisa tertidur. "Nah, siapa yang menang Kelinci?" tanya kura-kura kepada kelinci. Wah, ternyata kau menang kura-kura," jawab kelinci malu. "

Analisis Psikologis Dongeng si Kancil dan Kelinci vs Kura-Kura dari Kumpulan Cerita serial Dancow

kelinci panas karena kalah pada lomba ini, dan setelah dipikir-pikir baru ia sadar kalau dia tidak ada peluang mengalahkan kura-kura dengan kondisi seperti itu. Ditantangnyalah kura-kura adu lari lagi ke suatu tempat untuk perlombaan babak keduaa. Hei kura-kura, ayo kita lomba lagi. Sekarang kita lewat jalan ini ke sana. Berani ga kamu? Ditantang seperti itu, kura-kura langsung spontan mau saja karena ia merasa yakin dia yang bakalan menang, kemaren aja dia bisa menang. Lomba babak keduapun dimulai dan dengan kencangnya kelinci berlari meninggalkan kura-kura. Yang penting aku jangan berhenti-berhenti dan pake istirahat seperti kemaren, pasti aku menang. pikir kelinci. Ternyata jalan di depan kelinci terhalang sungai. Duh, gimana nih aku nyebrang sungai? Aku kan ga bisa berenang termenung si kelinci mencari jalan menyebrangi sungai. Lama termenung, akhirnya kelinci melihat kura-kura datang menyusul dirinya dan nyebur berenang di sungai, keluar lagi berjalan perlahan menuju garis finish. Terpaku kelinci melihat kemenangan si kura-kura. Melihat si kelinci terpaku sedih, kura-kura pun menghampirinya dan berkata; sudah sobat, jangan sedih, besok kita ulangin lagi, tapi kita bareng-bareng. Sekarang aku hanya minta satu dari kamu, kamu jangan sombong lagi, jangan suka mengejek lagi, dan jangan nakal, ya?" kata kura-kura. "Iya lah kura-kura, mulai sekarang aku tidak akan sombong lagi, tidak akan mengejek lagi. Maafkan aku ya," kata kelinci. "Iya, nggak apa-apa, sekarang kita berteman ya?" kata kura-kura. Sejak saat itu Kelinci tidak sombong lagi.Analisis Psikologis Dongeng si Kancil dan Kelinci vs Kura-Kura dari Kumpulan Cerita serial Dancow

Esoknya, lomba babak ketigapun dimulai lagi, tetapi sekarang mereka bekerja sama sebagai tim, bukan sebagai lawan. Kelinci nggendong kura-kura sampai tepi sungai, kemudian bergantian kura-kura menggendong kelinci menyebrangi sungai dilanjutkan kembali kelinci nggendong kura-kura sampai garis finish. Hasilnya mereka berdua lebih cepat sampai di garis finish dan kedua-duanya menjadi pemenang. (SELESAI)

Analisis Psikologis Dongeng si Kancil dan Kelinci vs Kura-Kura dari Kumpulan Cerita serial Dancow