farmakoterapi hiv
-
Upload
deby-anggraini-putryarlina -
Category
Documents
-
view
287 -
download
0
Transcript of farmakoterapi hiv
-
7/23/2019 farmakoterapi hiv
1/24
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
HIV/AIDS telah menimbulkan kekhawatiran di berbagai belahan bumi. HIV/AIDS
adalah salah satu penyakit yang harus diwaspadai karena Acquired Immunodeficiency
Syndrome AIDS! sangat berakibat pada penderitanya. Acquired immunodeficiency
syndrome AIDS! merupakan sekumpulan ge"ala penyakit yang menyerang tubuh manusia
setelah sistem kekebalannya dirusak oleh #irus HIV Human Immunodeficiency Virus!.
$ara penularan HIV dapat melalui hubungan seksual% penggunaan obat suntik% ibu keanak&anak dan lain&lain. 'engenai penyakit HIV/AIDS% penyakit ini telah men"adi
kekhawatiran masyarakat dunia% karena disamping belum ditemukan obat dan #aksin
pencegahan penyakit ini "uga memiliki (window periode) dan fase asimtomatik tanpa
ge"ala! yang relatif pan"ang dalam per"alanan penyakitnya. Hal tersebut menyebabkan pola
perkembangannya seperti fenomena gunung es iceberg phenomena!. *umlah kasus
HIV/AIDS dari tahun ke tahun di seluruh bagian dunia terus meningkat meskipun berbagai
upaya pre#entif terus dilaksanakan.
Dari beberapa cara penularan tersebut% masing&masing penularan memiliki resiko
penularan cukup besar. +leh karena itu% penularan HIV harus diberi pengobatan agar
penyebaran mengalami perlambatan. HIV tidak dapat disembuhkan karena tidak ada obat
yang dapat sepenuhnya menyembuhkan HIV/AIDS. ,erkembangan penyakit dapat
diperlambat namun tidak dapat dihentikan sepenuhnya. -ombinasi yang tepat antara berbagai
obat&obatan antiretro#iral dapat memperlambat kerusakan yang diakibatkan oleh HIV pada
sistem kekebalan tubuh dan menunda awal ter"adinya AIDS.
B. Rumusan Masalah
. Apakah pengertian dari HIV/AIDS
0. 1agaimana patofisiologi #irus HIV
2. 1agaimana manifestasi klinik dan pemeriksaan penun"ang dalam penanganan
penularan #irus HIV/AIDS
C. Tujuan
. 'engetahui pengertian HIV/AIDS serta memahami bahayanya.0. 'engetahui dan memahami patofisiologi #irus HIV.
1
-
7/23/2019 farmakoterapi hiv
2/24
2. 'engetahui dan mendeskripsikan manifestasi klinik dan pemeriksaan penun"ang
dalam menangani penularan #irus HIV/AIDS.
2
-
7/23/2019 farmakoterapi hiv
3/24
BAB II
TINJAUAN PUSTAA
A. De!"n"s"
Penyakit HIV/AIDS (Acquired Immunodefciency Syndrome)
merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan ole Human
Immunodefciency Virus (HIV)! Virus HIV ditemukan dalam "airan
tubu terutama pada dara# "airan sperma# "airan $agina# air susu
ibu! Virus tersebut merusak sistem kekebalan tubu manusia dan
mengakibatkan turunnya atau ilangnya daya taan tubu seingga
muda terjangkit penyakit in%eksi!
Infeks HIV didefinisikan sebagai indi#idu dengan infeksi HIV sesuai dengan
fase klinik termasuk fase klinik 3 yang dikenal sebagai AIDS! yang dikuatkan oleh
kriteria laboratorium oleh masing&masing negara.
-lasifikasi infeksi HIV berdasarkan gambaran klinik 4H+ 0556!7
-lasifikasi berkaitan dengan
manifestasi klinik
8ase
-linik
9anpa ge"ala
:ingan 0
;an"ut 2
1erat 3
B. #ase kl"n"k HI$
8ase klinik hi# berguna untuk menilai kondisi awal diagnosa pertama infeksi HIV!
atau tahap lan"ut untuk memonitor terapi% untuk menetapkan dimulainya terapi anti
retro#iral A:V! dan inter#ensi lain pada terapi HIV.
. 8ase klinik
9anpa ge"ala% limfadenopati gangguan kelen"ar/pembuluh limfe! menetap dan
menyeluruh
0. 8ase klinik 0
,enurunan berat badan oster% infeksi sudut bibir% ulkus
mulut berulang% popular pruritic eruptions% seborrhoeic% dermatitis% infeksi "amur
pada kuku.2. 8ase klinik 2
&
-
7/23/2019 farmakoterapi hiv
4/24
,enurunan berat badan ?5=! tanpa sebab. Diare kronik tanpa sebab sampai
?bulan. Demam menetap intermiten atau tetap ?bulan!. -andidiasis oral menetap.
9uberkulosis pulmonal baru!% plak putih pada mulu% infeksi bakteri berat misalnya
pneumonia% empyema nanah di rongga tubuh terutama pleura%% abses pada otot
skelet% infeksi sendi atau tulang!% meningitis% bakteremia% gangguan inflamasi berat
pada pel#ik% acute necroti>ing ulcerati#e stomatitis% gingi#itis atau periodontitis
anemia yang penyebabnya tidak diketahui
-
7/23/2019 farmakoterapi hiv
5/24
penurunan jumla in%eksi oportunistik dankematianpenderita
AIDS!6eskipun terjadi penurunan dramatis# in%eksi HIV tetap menjadi
penyebab utama kematian dibanyak +ilaya di dunia!7aru*baru ini#
regimen antiretro$iral kuat dan teknik monitoring sangat terbatasdalam segi ekonomi dan politik! Pasien yang berada di negara dengan
ekonomi maju muda mendapatkan obat (Amerika 8tara# 9ropa 7arat#
Australia# dan Selandia 7aru)# sedangkan pasien yang berada di
negara*negara yang kekurangan sumber daya (A%rika# selatan dan
tenggara Asia# Pasi5k# Amerika :atin # dan ;aribia) sulit mendapatkan
obat! Hal ini sangat mengka+atirkan mengingat sebagian besar
pasien yang terin%eksi di seluru dunia berada di negara berkembang!Pada Desember 2001. taun! Pada taun 200
-
7/23/2019 farmakoterapi hiv
6/24
lalu! as dan etnis minoritas terus terpengaru ole HIV# antara taun
2001 dan 200# .0? AIDS di diagnosis dari kalangan kulit itam (yang
anya merupakan 12? dari populasi Amerika Serikat) dan 20? AIDS
didiagnosis dari kalangan Hispanik (yang merupakan 1?dari populasiAS)! Dibandingkan dengan orang kulit puti# tingkat HIV baru atau
diagnosa AIDS adala = kali lebi tinggi pada laki*laki kulit itam dan
21 kali lebi tinggi pada +anita kulit itam!Penularan HIV melalui ubungan seksual tetap merupakan
penyebab utama in%eksi# dengan seks yang tidak aman antara pria
teritung sekitar ? kasus# dan pada ubungan eteroseksual
terdapat sekitar &? kasus! Proporsi perempuan yang baru didiagnosa
HIV tela meningkat se"ara dramatis (dari 1.? pada taun 1.
menjadi 2=? pada taun 200)! Selain itu# pasien berumur .0 taun
merupakan kelompok yang berkembang pesat teradap e%ek terapi
antiretro$iral yang e%ekti% memperpanjang idup!
D. Et"'l'g"
AIDS disebabkan ole $irus yang mempunyai beberapa nama
yaitu H3: II# :AV# AV yang nama ilmianya disebut Human
Immunode$i"ien"y Virus (HIV) yang berupa agent $iral yang dikenal
dengan retro$irus yang ditularkan ole dara dan punya a5nitas yang
kuat teradap lim%osit 3!
Virus HIV termasuk dalam %amili lenti$irus dimana retro$irus ini
mempunyai kemampuan menggunakan BA*nya dan DBA penjamu
untuk membentuk $irus DBA dan dikenali selama periode inkubasi
yang panjang! HIV menyebabkan beberapa kerusakan sistem immun
dan mengan"urkannya! Hal tersebut terjadi dengan menggunakan
DBA dari CD dan lim%osit untuk mereplikasi diri! Dalam proses itu#
$irus tersebut mengan"urkan CD dan lim%osit!
E. Pat'!"s"'l'g"
Infeksi HIV ter"adi lewat 2 cara utama yaitu seksual% parenteral dan perinatal.
Hubungan seks baik anal maupun #aginal adalah penyebab yang paling umum.
-emungkinan penularan hubungan seks lewat anal 5%&2= kontak dan 5%&5%0=/kontak
-
7/23/2019 farmakoterapi hiv
7/24
seks #aginal. ,ada umumnya resiko meningkat dengan tingkat keparahan partner seks.
Indi#idu yang berisiko tinggi pada hubungan heteroseksual adalah seseorang dengan
penyakit menular seks ulseratif% banyak partner seks pengguna obat parenteral.
,enggunaan "arum atau peralatan suntikan lainnya yang terkontaminasi oleh
pengguna obat terlarang adalah penyebab utama penularan parenteral dan akhir&akhir dan
akhir&akhir ini "umlahnya seperempat dari kasus AIDS yang dilaporkan di Amerika.
,etugas kesehatan mempunyai resiko yang kecil tertular HIV akibat peker"aannya%
sebagian penularannya karena luka akibat "arum suntik.
Infeksi perinatal atau penularan #ertikal% penyebab utama ?C5= pada infeksi HIV
anak. :esiko penularan ibu&anak sekitar 0= ter"adi pada kasus tidak menyusui atau
terapi A:V. ,emberian air susu ibu ASI! dapat "uga menularkan HIV.
HIV menyerang CD se"ara langsung maupun tidak langsung!
Se"ara langsung# sampul HIV yang mempunyai e%ek toksik akan
mengambat %ungsi sel 3 (toEi" HIV)! Se"ara tidak langsung# lapisan
luar protein HIV yang disebut sampul gp 120 dan anti p2 berinteraksi
dengan CD yang kemudian mengambat akti$asi sel yang
mempresentasikan antigen (APC)!Dengan menurunnya jumla sel 3# maka sistem imun seluler
mulai melema se"ara progresi%# diikuti berkurangnya %ungsi sel 7 dan
makro%ag serta menurunnya %ungsi sel 3 penolong! Seseorang yang
terin%eksi HIV dapat tetap tidak memperliatkan gejala (asimptomatik)
selama bertaun*taun! Selama itu pula jumla sel 3 dapat
berkurang dari sekitar 1000 sel/ml dara sebelum in%eksi menjadi
sekitar 200 F &00 sel/ml dara setela 2 F & taun terin%eksi!Se+aktu sel 3 men"apai kadar ini# gejala F gejala in%eksi (erpes
Goster dan jamur oportunistik) mun"ul# jumla sel 3 kemudian
menurun akibat timbulnya penyakit baru dan akan menyebabkan $irus
berproli%erasi! Akirnya terjadi in%eksi yang para! Seseorang
didiagnosis mengidap AIDS apabila jumla sel 3 jatu diba+a 200
sel/ml dara atau apabila terjadi in%eksi oportunistik# kanker atau
dimensia AIDS!
#. Man"!estas" l"n"k
'anifestasi klinik infeksi HIV primer ber#ariasi% tetapi pasien sering mengalami
ge"ala #iral atau mononucleosis&like illness seperti deman% faringitis dan adenopati
=
-
7/23/2019 farmakoterapi hiv
8/24
gangguan kelen"ar terutama kelen"ar limpa!. Ee"ala dapat hilang setelah 0 minggu.
-emungkinan perkembangan AIDS berhubungan dengan beban #irus :FA% pada suatu
studi% kecepatan berkembang dalam tahun adalah @=% 06=% 3C= dan 60= untuk
#irus/ml atau
-
7/23/2019 farmakoterapi hiv
9/24
,enilaian serum pasien yang diperiksa dengan metode ;ISA adalah positif%
negati#e% atau indeterminate. Apabila hasil tes ;ISA positif maka dilakukan
pengulangan. Hasil positif ;ISA diulang sebanyak 0 kali% dan "ika salah satu atau
kedua tes ini reaktif% maka dilakukan tes konfirmasi dengan metode western blood
untuk diagnosis akhir Dipiro et al.% 055@!.
'etode ini mendeteksi antibody HIV& dengan sensitifitas dan spesi#itas
yang tinggi ?CC=!% tetapi dapat ter"adi hasil positif palsu atau negati#e palsu
Dipiro et al.% 055@!. ,ositif palsu adalah kesalahan tes yang menun"ukkan bahwa
terdapat HIV pada pasien yang tidak terinfeksi% sedangkan negati#e palsu adalah
kesalahan tes yang menun"ukkan bahwa tidak terdapat HIV pada pasien yang
terinfeksi. ,ositif palsu dapat ter"adi pada perempuan yang telah melahirkan
beberapa kali% orang yang baru mendapatkan #aksin hepatitis 1% HIV% influen>a% atau
rabies% penerima tranfusi darah berulang% dan penderita gagal gin"al atau hati% atau
sedang men"alani hemodialisa kronik. Hasil negatif palsu dapat ter"adi bila pasien
baru terinfeksi% dan tes dilakukan sebelum pembentukan antibody yang adekuat
4ells et al., 055C!. +leh karena itu% membutuhkan waktu minimum untuk
mengembangkan antibodi sekitar 2 sampai 3 minggu dari awal paparan% dengan
lebih dari C= indi#idu mengembangkan antibodi setelah 6 bulan Dipiro et al.%
055@!.
0. 'etode 4estern blood
'etode western blood digunakan sebagai tes konfirmasi adanya infeksi HIV.
Apabila dikombinasi% sensiti#itas pemeriksaan HIV dengan ;ISA dan 4estern
1lood ?CC%CC=. Apabila ;ISA dan tes konfirmasi menun"ukkan hasil positif maka
pasien diindikasikan terinfeksi HIV. *ika hasil tes konfirmasi menun"ukkan hasil
indeterminate% maka dapat dilakukan pengu"ian ulang 25 hari kemudian ataudilakukan tes viral load"ika pasien berisiko tinggi atau terdapat ge"ala klinis yang
mendukung infeksi HIV Dipiro et al.% 055@!.
-riteria hasil positif pada pemeriksaan 4estern 1lood bermacam&macam. Di
Indonesia% digunakan criteria Centers for Disease Control and Prevention $D$!%
yaitu hasil pemeriksaan dinyatakan positif apabila terdapat dua diantara tiga protein
HIV% yaitu p03% g3% dan gp05/65. Hasil pemeriksaan dinyatakan negati#e apabila
tidak ditemukan pita protein. Hasil lain diluar dua ketentuan tersebut dinyatakan
sebagai indeterminate o#eline dkk% 055@!.
-
7/23/2019 farmakoterapi hiv
10/24
Setelah didiagnosis% penyakit HIV dipantau terutama oleh dengan dua cara
yaitu% "umlah viral loaddan Cluster of Differentiation3 $D3! Dipiro et al.% 055@!.
Viral ;oad HIV adalah "umlah partikel #irus HIV yang ditemukan dalam setiap
mililiter darah. Semakin banyak "umlah partikel #irus HIV di dalam darah% semakin
cepat sel&sel $D3 dihancurkan dan semakin cepat pasien menu"u ke arah AIDS.
Salah satu cara pengukuran "umlah #iral load dengan menggunakan metode Reverse
Transcrition Polymerase C!ain Reaction:9&,$:!. Hasil pemeriksaan dilaporkan
sebagai copies/ml atau dalam perhitungan matematik logaritma atau logJ. Sebagai
contoh% "ika pasien dengan "umlah awal #iral load 55.555 kopi/m; 5 kopi/m;!
dan kemudian memiliki #iral load 5.555 kopi/m; 53 kopi/m;!% maka penurunan
#iral load adalah log5 Dipiro et al.% 055@!. Viral load menun"ukkan tingginya
replikasi HIV dan kecepatan penghancuran $D3. *umlah limfosit $D3 dalam darah
dapat di"adikan penanda perkembangan penyakit. *umlah $D3 dewasa normal
berkisar 55&655 sel /mikroliter% atau 35= sampai G5= dari semua limfosit.
,enurunan sel $D3 telah dikaitkan dengan perkembangan infeksi oportunistik dan
keganasan AIDS lainnya.
a. ,emberian A:V direkomendasikan untuk seluruh pasie HIV dengan nilai $D3
-
7/23/2019 farmakoterapi hiv
11/24
9erapi A:V dian"urkan pada semua pasien dengan 91 aktif% ibu hamil dan
koinfeksi Hepatitis 1 tanpa memandang "umlah $D3.
0. ,aduan A:V ;ini ,ertama yang Dian"urkan
,emerintah menetapkan paduan yang digunakan dalam pengobatan A:V berdasarkan
pada aspek yaitu7
a. fekti#itas
b. fek samping / toksisitas
c. Interaksi obat
d. -epatuhan
e. Harga obat
,rinsip dalam pemberian A:V adalah 7
a. ,aduan obat A:V harus menggunakan 2 "enis obat yang terserap dan berada
dalam dosis terapeutik. ,rinsip tersebut untuk men"amin efekti#itas penggunaanobat.
b. 'embantu pasien agar patuh minum obat antara lain dengan mendekatkan akses
pelayanan A:V .
c. 'en"aga kesinambungan ketersediaan obat A:V dengan menerapkan mana"emen
logistik yang baik.
Anjuran Pem"l"han ,-at AR$ L"n" Pertama
,aduan yang ditetapkan oleh pemerintah untuk lini pertama adalah7
11
-
7/23/2019 farmakoterapi hiv
12/24
0 F:9I L FF:9I
'ulailah terapi antiretro#iral dengan salah satu dari paduan di bawah ini
,aduan ;ini ,ertama yang direkomendasikan pada orang dewasa yang belum pernah
mendapat terapi A:V treatment&naM#e!7
12
-
7/23/2019 farmakoterapi hiv
13/24
2. ,aduan +bat A:V yang 9idak Dian"urkan
3. 9erapi A:V untuk ibu hamil
9erapi antiretro#iral/A:V/HAA:9 Highly Acti#e Antiretro#iral 9herapy! dalam
program ,'9$9 ,re#ention 'other to $hild 9ransmission N ,,IA O ,encegahan
,enularan Ibu ke Anak! adalah penggunaan obat antiretro#iral "angka pan"ang
seumur hidup! untuk mengobati perempuan hamil HIV positif dan mencegah
penularan HIV dari ibu ke anak.
,emberian obat antiretro#iral dalam program ,'9$9/,,IA ditu"ukan pada keadaan
seperti terpapar berikut ini.
9abel ,emberian Antiretro#iral pada ibu hamil dengan berbagai Situasi -linis
1&
-
7/23/2019 farmakoterapi hiv
14/24
. 9erapi A:V untuk -o&infeksi 9uberkulosis
9erapi A:V diketahui dapat menurunkan la"u 91 sampai sebesar C5= pada tingkat
indi#idu dan sampai sekitar 65= pada tingkat populasi% dan menurunkan rekurensi 91
sebesar 5=.
:ekomendasi terapi A:V pada -o&Infeksi 9uberkulosis7
'ulai terapi A:V pada semua indi#idu HIV dengan 91 aktif% berapapun "umlah
$D3.
Eunakan 8V sebagai pilihan FF:9I pada pasien yang memulai terapi A:V
selama dalam terapi 91.
'ulai terapi A:V sesegera mungkin setelah terapi 91 dapat ditoleransi.
Secepatnya 0 minggu dan tidak lebih dari @ minggu.
1
-
7/23/2019 farmakoterapi hiv
15/24
:ekomendasi tersebut diharapkan dapat menurunkan angka kematian ko&infeksi 91&
HIV% potensi menurunkan transmisi bila semua pasien HIV memulai terapi A:V lebih
cepat% dan meningkatkan kualitas hidup% menurunkan kekambuhan 91 dan
meningkatkan mana"emen 91pada pasien ko&infeksi 91&HIV.
,aduan A:V bagi +DHA yang -emudian 'uncul 91 Aktif7
,aduan A:V bagi +DHA yang -emudian 'uncul 91 Aktif7
I. ,-at ,-at Ant"retr')"rus
1.
-
7/23/2019 farmakoterapi hiv
16/24
. DIDAF+SIF
Indikasi7
infeksi HIV progresif atau lan"ut dalam kombinasi dengan antiretro#iral yang lain.
,eringatan7
:iwayat pankreatitis perhatian khusus!P neuropati perifer% hiperurisemia% monitor en>im
hati tangguhkan obat bila ter"adi penyimpangan!P gangguan fungsi hati % gangguan
fungsi gin"al% kehamilanP perlu pmeriksaan retina terutama pada anak dibawah 6 bulan
atau bila ter"adi gangguan fungsi penglihatan.
Interaksi7
;ihat interaksi antimikroba didanosin!. ,ankreatitis7 tangguhkan pengobatan "ika ter"adi
peningkatan amilase serum walaupun asimtomatik! sampai diagnosis pankreatitis dapat
disingkirkan. 1ila nilai amilase kembali normal% obat hanya boleh diberikan bila benar&
benar diperlukan gunakan dosis rendah dan naikkan bertahap!. Hindarkan sedapat
mungkin kombinasi dengan obat yang bersifat toksik terhadap pankreas. *ika kombinasi
tidak dapat dihindari% lakukan pengawasan yang ketat. ;akukan "uga pengawasan ketat
bila ter"adi peningkatan trigliserida.
-ontraindikasi7
Eangguan fungsi hati karena pemberian didanosin sebelumnyaP ibu menyusui
fek samping7
,ankreatitis% neuropati parifer% terutama pada infeksi lan"ut tangguhkan pemberian obat!P
hiperurisemia asimtomatik tangguhkan pemberian obat! diare adakalanya berat!% mual%
muntah% mulut kering% reaksi hipersensiti#itas% gangguan retina dan ner#us optikus
terutama pada anak!P diabetes melitus
Dosis7
Dewasa berat badan kurang dari 65kgP 0mg tiap 0 "am. 1erat badan lebih dari 65kgP
055mg tiap 0 "am. 1erat badan lebih dari 65kgP 055mg tiap 0 "am. Anak diatas 2
bulan7 05mg/m0 tiap 0 "am C5 mg/m0 bila dikombinasi dengan >ido#udin!.
Sediaan beredar7 #ideB squibb KSA! tablet 5mg% 55mg
0. ;A'IVKDIF
Indikasi7
infeksi HIV progresif% dalam bentuk sediaan kombinasi dengan obat&obatan antiretro#iral
lainnya.
,eringatan7
1
-
7/23/2019 farmakoterapi hiv
17/24
kelainan fungsi gin"al% penyakit hati yang disebabkan infeksi hepatitis 1 kronis resiko
kembalinya hepatitis saat penghentian pengobatan!P kehamilan dian"urkan untuk
dihindari pada trisemester pertama!
Interaksi7 lihat interaksi antimikroba
-ontraindikasi7 wanita menyusui
fek samping7 mual% muntah% diare% nyeri perut% batuk% sakit kepala% insomnia% malaise%
nyeri muskuloskelatalP ge"ala nasalP dilaporkan adanya neuropati periferal pankreatitis
"arang% bila ter"adi hentikan pengobatan!P neutropenia dan anemia dalam kombinasi
dengan >ido#udin!P trombositopeniaP dilaporkan ter"adinya peningkatan en>im hati dan
amilase serum.
Dosis7 5mg 0kali sehari sebaiknya tidak bersama makanan!P anak dibawah 0 tahun
keamanan dan khasiatnya belum diketahui.
Sediaan beredar7 2 9$ ElaBo 4ellcome K-! syr 5mg/mlP tablet 5mg% 5mg -!
2. QA;SI9A1IF
Indikasi7
infeksi HIV lan"ut pada dewasa yang tidak tahan terhadap >ido#udin anemia%
netropenia! atau pada pasien yang gagal diobati dengan >ido#udin perburuk klinis%
penurunan status imunologi progresif!
,eringatan7
pasien dengan resiko neuropati periferP pankreatitis monitor amilase serum% alkoholisme%
nutrisi parenteral% kardiomiopati% riwayat gagal "antung kongesif% hepatotoksitas
kehamilan wanita usia produktif harus menggunakan kontrasepsi yang aman!% gangguan
fungsi gin"al
Interaksi7
neuropati perifer. Hentikan obat dengan segera bila timbul ge"ala&ge"ala neuropati rasa
kesemutan% baal% panas% rasa dirusuk&tusuk. ,erhatian khusus dan pengawasan ketat harus
dilakukan pada pasien dengan resiko neuropati terutama bila perhitungan sel $D3
rendah resikonya lebih besar!. ,ankreatitis% bila timbul pankreatitis obat harus dihentikan
secara permanen. 9angguhkan pemberian obat bila ter"adi peningkatan amilase% gula
darah. 9rigliserida7 penurunan kalsium serum atau ge"ala lain yang berhubungan dengan
pankratitis. 9unda pemberian obat bila dalam waktu bersamaan diperlukan obat yang
potensial toksik terhadap pankreas misalnya pentamidin isothionat intra#ena!.
Hepatotoksisitas% pernah dilaporkan asidosis laktat yang potensial fatal dan
1=
-
7/23/2019 farmakoterapi hiv
18/24
hepatomegali% hati&hati bila ada hepatitis% peningkatan en>im hati% riwayat alkoholisme.
Hentikan obat bila ter"adi perburukan fungsi hati. Hepatomegali atau asidosis laktat yang
tidak bisa diterangkan.
-ontraindikasi7 neuropati perifer% ibu menyusui
fek samping7
neuropati perifer% ulkus mulut% mual% muntah disfagia% anoreksia% diare% sakit perut%
konstipasi% faringitis% sakit kepala% pusing mialgia% artragia% ruam% pruritus% hiperhidrosis.
,enurunan berat badan% lesu% demam% nyeridada% anemia% leukopenia% trombositopenia%
gangguan fungsi hati% pankreatitis% ulkus esofagus% ikterus dan kerusakan hepatoselular.
Eangguan pengecapan% takikardia% kardiomiopati% astenia% tremor% gangguan pergerakan%
gangguan penglihatan dan pendengaran% hiperurisemia dan ganguan gin"al.
Dosis7
G5mcg 2kali sehari. Ksia lan"ut dan anak di bawah 2 tahun keamanan belum terbukti
Sediaan beredar7 hi#id Hoffman a :oche Swit>erland! tablet 5%Gmg -!
3. QID+VKDIF
Indikasi7
,engobatan infeksi HIV lan"ut AIDS!% HIV awal dan HIV asimtomatik dengan tanda&
tanda resiko progresif% infeksi HIV asimtomatik dan simtomatik pada anak dengan tanda&tanda imuno defisiensi yang nyata% dapat dipertimbangkan untuk transmisi HIV
maternofetal mengobati wanita hamil dan bayi baru lahir!.
,eringatan7
9oksisitas hematologis lakukan u"i darah tiap 0 minggu selama 2 bulan
pertama%selan"utnya sebulan sekali pemerikasaan darah dapat lebih "arang tiap &2 bulan%
pada infeksi dini dengan fungsi sum&sum tulang yang baik!% defisiensi #itamin 10
resiko neutropenia!% kurang dosis atau berikan terapi intermiten bila ter"adi anemia atau
mielosupresi% gangguan fungsi hati% fungsi gin"al% awasi dengan ketat pasien dengan
resiko penyakit hati terutama wanita gemuk! termasuk pasien dengan hepatomegali dan
hepatitis% resiko asidosis laktat% usia lan"ut% kehamilan% tidak dian"urkan menyusui selama
pengobatan.
Interaksi7
;ihat interaksi antimikroba
-ontra indikasi7
1
-
7/23/2019 farmakoterapi hiv
19/24
Feutropenia dan atau anemia berat% neonatus dengan hiperbilirubinemia yang
memerlukan terapi selain fototerapi atau dengan peningkatan transaminase.
fek Samping7
Anemia adakalanya memerlukan transfusi!% neutropenia dan lekopenia lebih sering
pada dosis tinggi dan penyakit lan"ut!% mual% muntah% anoreksia% sakit perut% dispepsia%
sakit kepala% ruam% demam% mialgia% pigmentasi pada kuku% kulit dan mukosa%
pansitopenia dengan hipoplasia sums&sum tulang dan kadang&kadang trombositopenia!%
gangguan hati berupa perlemakan dan kenaikan bilirubin dan en>im hati tangguhkan
pengobatan bila ter"adi hepatomegali atau peningkatan transaminase progresif!% asidosis
laktat.
Dosis7
,raldosis ber#ariasi% 55&655 mg/hari dalam 0& kali pemberian atau gram/hari
dalam 0 kali pemberian. Anak &"atas / -ulan7 05&@5 mg/m0tiap 6 "am maksimum
055mg tiap 6 "am!.
eham"lan le-"h &ar" 01 m"nggu'ral 55 mg kali sehari sampai saat persalinan%
kemudian pada fase persalinan dan setelah bayi lahir. Intra)ena dimulai dengan 0mg/kg
selama "am% kemudian mg/kg sampai saat pen"epitan tali pusat. Untuk '%eras" sesar
selekt"!berikan 3 "am sebelum operasi. Ne'natus mulai dalam 0 "am setelah lahir 7
per oral 0mg/kg tiap 6 "am sampai berumur 6 minggu. Atau intra#ena selama 25 menit
dengan dosis %mg/kg tiap 6 "am.
Pas"en 2ang se3aktu43aktu t"&ak &a%at m"num '-at %er 'ral berikan in"eksi
intra#ena selama "am dengan dosis &0mg/kg tiap 3 "am% biasanya tidak lebih dari 0
minggu.
Sediaan 1eredar7
Ado#i 9empo! kapsul 55mg. A#ir>id Sanbe! kapsul 55 mg -!. :etro#ir Ela#i
4ellcome K-! kapsul 55 mg% 05mg% sirup 5mg/ml -!5V
J. Monitoring Dan Evaluasi Hasil Terapi. 'onitoring terapi
Kntuk mendapatkan keberhasilan terapi antiretro#iral harus diikuti dengan
kegiatan monitoring terapi. 'onitoring terapi dilakukan secara periodik setelah mulai
pemberian terapi antiretro#iral.
0. 'onitoring kepatuhan
1
-
7/23/2019 farmakoterapi hiv
20/24
'onitoring kepatuhan dilakukan untuk melihat sampai se"auh mana pasien patuh
men"alani terapi. 'onitoring kepatuhan terapi dapat dilakukan dengan 7
a. 'enghitung "umlah obat yang tersisa pada saat pasien mengambil obat kembali.
b. 'elakukan wawancara kepada pasien atau keluarganya% berapa kali dalam sebulan
pasien tidak minum obat. Sebagai contoh "ika diperlukan tingkat kepatuhan
sebesar C = dan pasien harus minum obat rata&rata sebanyak 65 kali dalam
sebulan maka pasien diharapkan tidak lebih dari 2 kali lupa minum obat.
c. 'embuat kartu monitoring penggunaan obat.
d. 'emberi perhatian kepada kelompok wanita hamil yang harus men"alani terapi
antiretro#iral karena pada umumnya tingkat kepatuhan rendah. Hal ini disebabkan
karena adanya sensasi mual R muntah pada saat kehamilan dan men"adi lebih
berat karena efek samping obat pada umumnya dapat menimbulkan mual dan
muntah.
e. Eolongan lain yang perlu mendapat perhatian untuk meningkatkan kepatuhan
dalam pengobatan antiretro#iral adalah penderita infeksi HIV/ AIDS pada
anakanak. Ksaha untuk meningkatkan kepatuhan pada penderita anak adalah
dengan cara sebagai berikut 7
'enyediakan obat yang siap diminum dalam serbuk dosis terbagi untuk satu
kali pemakaian.
'emodifikasi bentuk sediaan sehingga lebih enak diminum.
'emberikan edukasi kepada orang tua untuk selalu teratur memberikan obat
kepada anaknya.
2. 'onitoring keberhasilan terapi
'onitoring ini dilakukan untuk melihat apakah re"imen obat antiretro#iral yang
diberikan memberikan respon pada penekanan "umlah #irus dan dapat menaikkan
fungsi kekebalan tubuh. *ika re"imen yang dipilih tidak memberikan respon pada
penekanan "umlah #irus perlu dipertimbangkan untuk mengganti dengan re"imen yang
lain.3. 'onitoring efek samping obat
'onitoring efek samping obat dilakukan untuk memantau apakah timbul efek
samping pada penggunaan obat antiretro#iral% baik efek samping yang bersifat
simtomatik maupun ge"ala toksisitas yang mungkin ter"adi. fek samping yang ter"adi
perlu diatasi dengan pemberian obat&obatan atau penghentian/ penggantian terapi "ika
timbul toksisitas yang membahayakan. ,elaporan efek samping obat yang tidak
diduga menggunakan formulir 'onitoring fek Samping +bat 'S+ !. Dokumen
ke"adian efek samping obat perlu direkap dan diinformasikan secara periodik kepada
20
-
7/23/2019 farmakoterapi hiv
21/24
anggota tim yang lain sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan terapi.
'onitoring dapat dilakukan dengan men"adwalkan kun"ungan ke klinik secara
periodik untuk menghindari efek samping yang dapat membahayakan. -eberhasilan
terapi dapat ditingkatkan dengan cara&cara berikut 7
a. ,emberian informasi dan edukasi yang "elas kepada pasien sebelum memulai
terapi
b. 'eyakinkan pasien bahwa pengobatan dengan antiretro#iral dapat memberikan
manfaat.
c. 'elakukan analisis terhadap faktor&faktor yang menyebabkan rendahnya
kepatuhan pasien dalam pengobatan. 1eberapa faktor yang sering menyebabkan
pasien tidak teratur minum obat adalah 7
*umlah obat yang banyak
-e"enuhan pasien karena harus terus menerus minum obat
'enurunnya daya ingat pasien pelupa!
Depresi
-etidakmampuan pasien mengenali terapi
:endahnya edukasi kepada pasien
fek samping obat
d. 'empermudah pasien mendapatkan akses untuk memperoleh informasi obat.
e. ,enemuan baru di bidang teknologi farmasi untuk memudahkan pasien minum
obat menyederhanakan penggunaan obat !
f. 'enyediakan sarana untuk memudahkan minum obat% sepertiil disenser
. #aluasi 9erapi
#aluasi terhadap keberhasilan terapi A:V yang dilakukan adalah melakukan dua
u"i laboratorium yaitu mengetahui "umlah :FA HIV dalam pelasma darah dan
perhitungan "umlah sel $D3. Setelah terapi dimulai biasanya pasien dimonitoring
setiap 2 bulan% meskipun pengamatan pada minggu ke&0 sampai ke&@ dilakukan untuk
mendokumentasikan awal respon. Dua indikasi untuk perubahan terapi adalah adanya
toksisitas yang signifikan dan kegagalan terapi. *ika agen tunggal yang menyebabkan
ter"adinya efek samping maka diubah men"adi regimen. ,erhatian harus dilakukan
ketika obat dengan regimen memiliki toksisitas yang berlapis% yang membuat
perubahan agen tunggal bermasalah. 9oksisitas yang serius dan mengancam "iwa
membuat penghentian penggunaan regimen seluruhnya sebelum dilakukan terapi
selan"utnya.
*ika ter"adi kegagalan terapi yang harus dilakukan untuk penggantian terapi adalahsebagai berikut 7
21
-
7/23/2019 farmakoterapi hiv
22/24
a. ,enurunan :FA HIV dalam &3 minggu setelah pemberian terapi kurang dari
log 5% kurang dari 355 copies/ml dalam 03 minggu atau :FA HIV kurang dari
5 copies/ml dalam 3@ minggu.
b. Setelah penekanan :FA HIV dilakukan% :FA HIV terdeteksi kembali.
c. 9er"adinya perkembangan penyakit baru.
BAB III
ESIMPULAN
Penyakit HIV/AIDS (Acquired Immunodefciency Syndrome)
merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan ole Human
Immunodefciency Virus (HIV)! Virus HIV ditemukan dalam "airan
tubu terutama pada dara# "airan sperma# "airan $agina# air susu
ibu! Virus tersebut merusak sistem kekebalan tubu manusia dan
mengakibatkan turunnya atau ilangnya daya taan tubu seingga
muda terjangkit penyakit in%eksi!Penyakit ini dapat diterapi# 3erapi AV bersi%at long li%e! 3erapi ini
dapat menekan $irus# tetapi tidak dapat memastikan $irus suda tidak
22
-
7/23/2019 farmakoterapi hiv
23/24
ada dalam tubu pasien sampai benar benar dipastikan dalam dara
suda tidak ada lagi $irus!
2&
-
7/23/2019 farmakoterapi hiv
24/24
BAB I$
DA#TAR PUSTAA
IS- armakoterapi! 200! akartaJ P3 ISI Penerbitan Pedoman Pelayanan ;e%armasian 8ntuk -rang Dengan HIV/AIDS
(-DHA)! 200
;ementrian ;eseatan I