Farmakologi I Antidiare & Antikonstipasi
-
Upload
kimvhie-kirana -
Category
Documents
-
view
740 -
download
4
Transcript of Farmakologi I Antidiare & Antikonstipasi
Sari Meisyayati, M.Si, Apt
Diare: merupakan gejala dari suatu penyakit, yang ditandai dengan berlebihnya frekuensi buang air besar (BAB) dan atau konsistensi feses yang cair Terbagi : Diare akut : 4 hari Diare kronik: > 2 minggu
BAB normal : 3x sehari - 3x seminggu
Penyebab diare Makanan yang sulit dicerna Kelainan genetik defisiensi enzim laktase Infeksi bakteri: shigella, E. coli,salmonella, campilobacter, staphilococcus Virus : rotavirus jamur: Candida sp Toksin
Obat laksatif, antiinflamasi nonsteroid, antibiotik, antikanker, prostaglandin, obat jantung Stress
Tujuan PengobatanTujuan pengobatan diare : Mencegah dehidrasi dan kekurangan elektrolit Mencegah frekuensi BAB yang berlebihan
Antidiare Penyeimbang elektrolit : larutan isotonik NaCl + glukosa
Adsorben: karbon aktif/norit, kaolin, pektin Antimotilitas : golongan opiat (kodein, difenoksilat dan
loperamid) Astringent : asam tanat (tanin) Bismuth subsalisilat Antiinfeksi : kotrimoksazol
Larutan isotonik NaCl & gula Mencegah dehidrasi dan kekurangan elektrolit
Komponen oralit: NaCl : 3,5 Glukosa : 2o NaHCO3 : 2,5 KCl : 1,5Untuk pasien beresiko tinggi mengalami dehidrasi :
bayi, anak-anak dan manula
AdsorbenMekanisme kerja : Menyerap air dan toksin dari bakteri
Karbon aktif kaolin Attalpugite Pektin carboxymethilcelulose (CMC)
Diberikan 2-3 jam setelah makan/penggunaan obat lain
AntiMotilitasMekanisme Kerja : Menurunkan motilitas ,sekresi dan absorpsi saluran cerna melalui ikatannya dengan reseptor dan opioid Kodein : punya efek CNS Loperamid (tidak direkomendasikan untuk anak < 2
tahun) Difenoksilat: punya efek CNS
AdstringentMekanisme Kerja : Mempresipitasi protein di permukaan sel epitel usus sehingga berperan sebagai penghalang sekresi cairan Asam Tanat(tanin : the hitam, daun jambu biji)
Bismuth subsalisilatMekanisme kerja : Menurunkan sekresi cairan di usus besar, antibakteri dan antiinflamasiEfek samping : Feses berwarna hitam, lidah berwarna kehitaman
AntibakteriMekanisme kerja : Membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri penyebab diare Kotrimoksazol : E. coli, Staphylococcus) Metronidazol & paromomycin : (E. histolytica)
Konstipasi: menurunnya frekuensi dan kesulitan dalam memulai BAB, feses yang dikeluarkan keras serta BAB yang tidak sempurnaPenyebab : Kurang makanan berserat (buah & sayur) Obat-obat : NSAID, antikolinergik, tubokurarin, opiat, suksinilkolin Gangguan hormonal : hipotiroid Penyakit : diabetes mellitus, tumor di SSP, kehamilan
Antikonstipasi (laksativ) Laksatif pembentuk masa feses yang lunak Laksatif osmotik
Laksatif iritan Emolient
Laksatif pembentuk masa feses yang lunak Serat tumbuhan (selulosa) Agar-agar Kulit ari biji-bijian
Dosis : 2,4-4 g (1-3 sendok the dalam 1 gelas air (250 ml)) Mekanisme kerja : mengikat air dan memperbesar masa feses
Laksatif osmotik Garam Epsom/inggris : MgSO4, Na2SO4 Mannitol Sorbitol
Mekanisme Kerja : meretensi air sehingga merangsang gerak peristaltis usus
Laksatif iritan Bisacodyl
dosis : 10-15 mg (dewasa) , 5-10 mg (anak-anak) Asam risinoleat (minyak kastor) dosis : 15-60 ml (dewasa) Mekanisme Kerja : Mengiritasi usus sehingga meningkatkan gerak peristaltis usus
Emolien Sodium dokusat Minyak mineral
Mekanisme kerja : melembutkan feses dan memudahkan penetrasi feses Efek samping : Menurunkan absorbsi nutrisi & vitamin larut lemakPenggunaan 2-3 hari
Bahaya Penggunaan Laksatif secara kronis Menyebabkan terjadinya hipokalemia yang akan
memperparah kondisi konstipasi karena terjadi penurunan gerak peristaltis usus