farmakologi

download farmakologi

of 69

description

kesehatan

Transcript of farmakologi

Absorpsi

FARMAKOLOGI DASARSEMESTER PENDEK 2015FARMAKOLOGI DASARDEFINISI-DEFINISIFARMAKOLOGIAdalah ilmu yang mempelajari pengetahuan tentang obat dengan seluruh aspeknya , yaitu sifat-sifat kimiawi dan fisiknya , kegiatan fisiologi nya, resorpsinya, dan nasibnya dalam tubuhFarmakologi klinik: ilmu yang mempelajari tentang interaksi obat dan pengaruhnya terhadap tubuh manusia serta penggunaannya pada pengobatan penyakitBiofarmasi : ilmu yang mempelajari tentang pengaruh formulasi obat terhadap efek terapeutiknyaFarmakokinetika : ilmu yang mempelajari nasib obat dalam tubuh mulai dari absorpsi, distribusi ke jaringan, metabolisme dan eksresinya.Farmakodinamika : ilmu yang mempelajari kegiatan obat di dalam tubuh terutama mekanisme kerjanya, reaksi fisiologis dan efek yang ditimbulkan DEFINISI OBATSuatu bahan , dapat berupa bahan alam ataupun sintetis yang dapat digunakan untuk mempengaruhi sistem biologis pada tubuh manusia atau hewan dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosa, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka, memperelok bagian badan manusia.Pengertian tentang obat dibedakan sebagai zat aktif (drug) dan sediaan obat (medicine).1. Zat aktif : zat yang memang terbukti memberikan efek farmakologis pada tubuh manusia atau hewan pada dosis tertentu.2. Zat inaktif ( eksipien atau inaktif ingridient): zat yang tidak memberikan efek farmakologis, namun dapat menunjang kinerja penghantaran zat aktif. Contoh amilum sebagai bahan penghancur pada tablet saat bersentuhan dengan cairan lambung.Zat aktif dan inaktif yang disatukan dalam suatu kesatuan sistem dengan desain tertentu, dikenal sebagai bentuk sediaan obat (BSO).Kriteria BSO:AmanStabil dalam penyimpananDapat bercampur dengan zat aktifEfektif, efisien dan ekonomisKomposisi : zat aktif/berkhasiat yang terkandung dalam obat. Contoh : obat merk A setiap tablet mengandung paracetamol 500 mgIndikasi : kegunaan suatu obat pada kondisi penyakit tertentuKontraindikasi : keadaan yang tidak memperbolehkan suatu obat digunakan oleh seorang pasien.Peringatan/perhatian : pemakaian suatu obat harus dilakukan secara hati-hati pada kondisi tertentu karena dapat terjadi efek atau keadaan yang tidak diinginkan oleh pasien. contohnya peringatan pemakaian pada kondisi pasien gagal ginjal, hamil atau menyusui atau riwayat alergi

Efek samping: selain efek utama yang dimanfaatkan juga terdapat efek samping yang mungkin timbul dalam penggunaan obat. Contoh pasien yang mengkonsumsi teofilin sering mengalami jantung berdebar.Interaksi obat : penggunaan bersamaan atau berurutan dua obat atau lebih dapat menimbulkan interaksi sehingga memberikan efek klinis yang berbeda. Contohnya penggunaan obat pseudoefedrin yang terdapat dalam obat flu dengan obat penghambat MAO (depresi)Dosis dan petunjuk pemakaian : berkaitan dengan kadar obat yang berkhasiat dalam tubuh.Penyimpanan : berkaitan dengan kualitas obat karena setiap bahan obat mempunyai kondisi ideal agar tetap stabilObat yang masuk ke dalam tubuh, akan banyak mengalami proses sebelum tiba pada tempat aksi atau jaringan sasaran.

FASE FARMAKOKINETIKOBAT MENGALAMI PROSES ADME :

ABSORPSI

DISTRIBUSI

METABOLISME

EKSKRESIAbsorpsiAbsorpsi Transfer suatu obat dari tempat pemberian ke dalam aliran darahObat terutama di absopsi di usus halus karena??? Usus halus mikrovili

Obat dalam bentuk molekul lebih mudah melintasi membran dibanding bentuk terionisasi

Transpor Obat melintasi membranMekanismeEnergiPembawaCatatanDifusi PasifTidakTidakCepat untuk molekul lipofilik,nonionik dan kecilDifusi TerfasilitasiTidakYaObat terikat dengan pembawa melalui mekanisme nonkovalen. Obat- obat yang secara kimiawi serupa bersaing mengikat pembawaKanal AqueusTidakTidakObat-obat hidrofilik kecil (> BM (Bobot Molekul)>> pKa>> Kelarutan>> Tekanan Uap

2. PH urine3. Kondisi patologi4. Aliran darah5. Usia

Organ-organ Ekskresi Obat1. Ginjal (dengan urin)2. Empedu & usus (dengan feses)3. paru-paru ( dengan udara ekspirasi)4. Kulit & turunannya organ ekskresi terpenting adalah GINJAL. Obat diekskresikan dalam struktur tidak berubah atau sebagai metabolit.kecepatan dan besarnya ekskresi melalui ginjal ditentukan oleh :

Ekskresi melalui ginjal Filtrasi glomerulusFaktor yang mempengaruhi:=>Laju filtrasi=>Ukuran partikel ikatan protein plasma=>Kelarutan umumnya zat lipofil atau hidrofil tidak mempengaruhi karena kelarutan di dalam filtrasi glomerulus sama.

Reabsorpsi tubulusMelibatkan difusi pasif.Faktor yang mempengaruhi:=> pH urin=> Pka=> Kelarutan obatObat basa lemah lebih mudah dieksresikan pada pH urin yang lebih asam. Obat asam lemah lebih mudah dieksresikan pada pH urin yang basa, jika ingin lebih dieksresikan, pH urin harus lebih besar daripada pKa.

Sekresi tubulusMelibatkan transpor aktifEksresi tergantung dari mekanisme transpor masing-masing bahan dapat terjadi kompetisi bahan obat dengan mekanisme yang sama.1. Filtrasi GlomerulusJumlah obat yang disaring tergantung pada konsentrasi plasma, ikatan obat dengan protein dan laju filtrasi glomerulus (GFR)Senyawa dengan berat molekul obat dibawah 60.000 akan disaring kecuali yang terikat protein, dalam hal ini hanya obat bebas yang akan di filtrasiKreatinin, inulin tidak terikat pada protein plasma dan tidak mengalami sekresi dan rearbsorbsi. Jumlah yang terfiltrasi, seluruhnya berada di dalam urin sehingga nilai klirens ginjal kedua obat dapat digunakan untuk mengukur besarnya kecepatan filtrasi glomerulus.2. Aktif tubular sekresiSekresi aktif tubular merupakan mekanisme eliminasi obat yang paling cepat melalui ginjal. Sekresi aktif tubular: memerlukan energi. Dikenal dua sistem transport aktif diginjal: (1) asam lemah dan (2) basa lemahAsam lemah: penicilins, cefalosporins, sulfonamides, furosemide, thiazides, salicylates, probenecidBasa lemah: amiloride, procainamide, ranitidine.Sistem transportasi aktif ini dapat mencapai bersihan maksimal walaupun obat terikat pada protein plasmaMisalnya penisilin, walaupun terikat pada protein plasma dan diekskresi dengan sangat lambat melalui filtrasi glomerulus, kecepatan eliminasi penilisilin melalui ginjal sangat tinggi karena penisilin disekresikan secara aktif ke dalam lumen tubulus ginjal.

Karena banyak obat yang disekresikan secara aktif dengan cara yang sama, dapat terjadi kompetisi di antara obat-obat tersebut.Misalnya probenesid dapat memperlambat ekskresi penisilin dengan jalan berkompetensi untuk transport aktif pada sel-sel tubuli ginjal sehingga secar klinik akan diperoleh kadar penisilin yang lebih tinggi.

3. Pasif Tubular ReabsorbsiReabsorpsi obat-obat asam atau basa lemah dipengaruhi oleh pH cairan tubulus ginjal (pH urin) dan pKa obatObat-obat yang mempunyai kelarutan dalam lipid yang tinggi akan berdifusi secara pasif masuk kembali melewati sel-sel epitel tubuli sehingga terjadi reabsorpsi obat secara pasif. Dengan demikian, obat-obat yang mudah larut dalam lipid akan diekskresikan secara lambat sekali. Sebaliknya, obat-obat yang polar akan tetap tinggal dalam filtrat sebab membran tubuli tidak permeabel untuk obat-obat yang terionisasi dan kurang larut dalam lipidDengan terjadinya reabsorpsi air dari filtrat, konsentrasi obat polar sangat meningkat dalam urine sampai 100 kali dibandingkan konsentrasi obat dalam plasma.Contoh obat polar yang mudah larut dalam air adalah antibiotik streptomisin dan gentamisinUmumnya zat yang mempunyai BM > 500 dan juga senyawa yang diperoleh melalui metabolisme. penetrasi ke dalam kapiler empedu dari suatu sel hati terjadi baik melalui difusi ataupun transpor aktif. ekskresi obat yg benar-benar melalui usus (masuknya dari darah ke dalam lumen usus) jarang terjadi.Ekskresi melalui Empedu dan UsusEkskresi melalui Paru-paruuntuk senyawa yang berupa gas. Khususnya setelah pembiusan dan pengeluaran senyawa-senyawa yg menguap terjadi sebanding dg landaian konsentrasi dan juga landaian tekanan antara darah dan udara pernapasan. disini terjadi proses difusi murni.

=> Ekskresi obat pada kulit dan turunannya tidak begitu penting.

=> sebaliknya pada ibu menyusui , eliminasi obat dan metabolitnya dalam air susu dapat menyebabkan intoksikasi pada bayi.Ekskresi melalui kulit & turunannyaKecepatan metabolisme dan ekskresi suatu obat dapat dilihat dari nilai waktu paruhnya (T1/2). Waktu paruh adalah waktu yang diperlukan sehingga kadar obat dalam darah atau jumlah obat dalam tubuh tinggal separuhnya.Waktu paruh penting diketahui utk menetapkan berapa sering obat harus diberikan. Perlambatan eliminasi obat dapat disebabkan oleh adanya gangguan hepar atau ginjal sehingga memperpanjang waktu paruhnya

Faktor-faktor yang berpengaruh pada ekskresi ginjalHemodinamika ginjalUsiapH urinIkatan dengan protein plasmaKetergantungan dosisKelainan fungsi ginjalKesimpulanDalam proses ekskresi terdapat parameter Klirens (Clearance). Klirens adalah parameter eliminasi obat yang meliputi metabolisme/ biotransformasi dan ekskresi untuk dikeluarkan dari tubuh melalui organ ekskresi.Ginjal merupakan organ utama dalam proses ekskresi.Pada jalur ekskresi melalui ginjal, metabolit-metabolit obat diekskresikan melalui urine melalui mekanisme filtrasi glomerulus, sekresi tubular aktif, dan reabsorpsi tubular. Obat mengalami ekskresi bertujuan untuk mendetoksifikasi obat, karena telah diketahui bahwa obat dianggap racun/ zat asing oleh tubuh. Pengukuran klirens ginjal bermanfaat untuk kepentingan monitoring terapi obat.FARMAKODINAMIKA OBATPENGERTIAN RESEPTOR : merupakan Suatu makromolekul seluler yang secara spesifik dan langsung berikatan dengan ligan (obat, hormon, neurotransmiter) untuk memicu signaling kimia antara dan dalam sel menimbulkan efekKlasifikasi berdasarkan letak stimulus :a. Ekteroreseptor : stimulus dari luar tubuh tetapi dekatb. Interoreseptor : stimulus dari dalam tubuhBentuk Energi (stimulus) yg diubah reseptor menjadi potensial aksia. Mekanik (sentuhan/tekanan)b. Termal (panas)c. Elektromagnet (cahaya)\d. Kimia (bau, rasa, kandungan O2 dlm darah) Fungsi reseptor : a. Alat komunikasib. Enzimc. Asam nukleat

TEORI OBAT RESEPTOR1. Teori Klasik = Ehrlich (1907) obat tidak akan dapat menimbulkan efek tanpa mengikat reseptor. Interaksi yang terjadi antara struktur dalam tubuh (sisi reseptor) dengan molekul asing yang sesuai (obat) yang saling mengisi akan menimbulkan suatu respon biologis.2. Teori PendudukaN = Clark(1926) memperkirakan bahwa satu molekul obat akan menempati satu sisi reseptor dan obat harus diberikan dalam jumlah yang berlebihan agar tetap efektif selama proses pembentukan kompleks. Obat (O) akan berinteraksi dengan reseptor (R) membentuk kompleks obat-reseptor (OR), dan menghasilkan efek biologis.

3. Teori KecepatanCroxatto dan Huidobro (1956)obat hanya efisien pada saat berinteraksi dengan reseptor.Paton (1961) efek biologis setara dengan kecepatan ikatan obat reseptor dan bukan dari jumlah reseptor yang diduduki oleh obat. Pada teori ini, tipe kerja obat ditentukan oleh kecepatan penggabungan (asosisasi) dan peruraian (disosiasi) komplek obat-reseptor dan bukan dari pembentukan komplek obat-reseptor yang stabil..

4. Ariens(1954) danStephenson(1959)Setiap struktur molekul obat harus mengandung bagian yang secara bebas dapat menunjang afinitas interaksi obat reseptor dan memiliki efisiensi untuk menimbulkan respon biologis sebagai akibat pembentukan komplek. Proses interaksinya adalah sebagai berikut:AfinitasO + R < ==========> komplek OR respon biologisAfinitas merupakan ukuran kemampuan obat untuk mengikat reseptor. Afinitas sangat bergantung dari struktur molekul obat dan sisi reseptor MEKANISME KERJA OBAT1.Aksi Non Spesifik, yaitu mekanisme aksi obat yang didasarkan sifat fisika kimiawi yang sederhana, misalnya berdasarkan osmolaritas, massa fisis, adsorpsi, rasa, sifat asam basa, melapisi membran mukosa.

2.Aksi Spesifik, yaitu mekanisme aksi obat yang melibatkan interaksi dengan komponen spesifik organisme seperti reseptor, enzim, komponen genetik.

HUBUNGAN DOSIS DENGAN RESPONMacam-macam dosis obat:- Dosis toksik, yaitu dosis yang menimbulkan gejala keracunan.- Dosis minimal, yaitu dosis yang paling kecil yang masih mempunyai efek terapeutik.- Dosis maksimal,yaitu dosis terbesar yang mempunyai efek terapeutik, tanpa gejala/ efek toksik.- Dosis terapeutik, yaitu dosis diantara dosis minimal dan maksimal yang dapat memberikan efek menyembuhkan/terapeutik. Dosis ini dipengaruhi oleh Umur, Berat badan, jenis kelamin, waktu pemberian obat, cara pemberian obat.

INTERAKSI OBAT-RESEPTOREfikasi (efficacy)Efikasi adalah respon maksimal yang dihasilkan suatu obat. Efikasi tergantung pada jumlah kompleks obat-reseptor yang terbentuk dan efisiensi reseptor yang diaktifkan dalam menghasilkan suatu kerja seluler. PotensiPotensi yang disebut juga kosentrasi dosis efektif, adalah suatu ukuran berapa bannyak obat dibutuhkan untuk menghasilkan suatu respon tertentu. Makin rendah dosis yang dibutuhkan untuk suatu respon yang diberikan, makin poten obat tersebut.Potensi paling sering dinyatakan sebagai dosis obat yang memberikan 50% dari respon maksimal (ED50). Obat dengan ED50 yang rendah lebih poten daripada obat dengan ED50 yang lebih besar.Slope kurva dosis-responsSlope kurva dosis-respons bervariasi sari suatu obat ke obat lainnya. Suatu slope yang curam menunjukkan bahwa suatu peningkatan dosis yang kecil menghasilkan suatu perubahan yang besar.4. Agonis dan AntagonisAgonis adalah obat yang berinteraksi dengan dan mengaktifkan reseptor, mempunyai afinitas dan efikasi (aktivitas intrinsik). Antagonis mempunyai afinitas tapi tanpa aktivitas intrinsik. Ada 2 tipe agonis :- Agonis penuh, adalah agonis dengan efikasi maksimal.- Agonis Parsial, adalah agonis dengan efikasi kurang maksimal.

Antagonis berinteraksi dengan reseptor tapi tidak mengubah reseptor. Antagonis mempunyai afinitas tapi tidak mempunyai efikasi. Ada 2 tipe antagonis :1. Antagonis kompetitifAntagonis kompetitif berkompetisi dengan agonis untuk menduduki reseptor. Antagonis ini dapat diatasi dengan peningkatan dosis agonis. Antagonis menggeser kurva dosis respon agonis ke kanan, mengurangi afinitas agonis.2. Antagonis nonkompetitifAntagonis nonkompetitif berikatan pada reseptor dan bersifat ireversibel. Antagonis nonkompetitif menyebabkan sedikit pergeseran ke kanan kurva dosis respon agonis pada kadar rendah. Semakin banyak reseptor diduduki, agonis menjadi tidak mungkin mencapai efek maksimal.

5. Efektivitas, Toksisitas, Letalitas ED50 Dosis efektif tengah; dosis dimana 50% populasi/sampel menunjukkan efek (dari kurva DR kuantal) TD50 Dosis toksis tengah dosis dimana 50% populasi menunjukkan efek toksikLD50 Dosis letal tengah dosis yang membunuh 50% subjek

6. Indeks TerapiDosis yang menimbulkan efek terapi pada 50% individu (ED50) disebut juga dosis terapi median. Dosis letal median adalah dosis yang menimbulkan kematian pada 50% individu , sedangkan TD50 adalah dosis toksik 50%.

PENGGOLONGAN OBATPENGGOLONGAN OBAT BERDASARKAN JENISNYA1. OBAT BEBASObat bebas adalah obat yang boleh digunakan tanpa resep dokter (disebut obatOTC=Over The Counter), terdiri atas obat bebas dan obat bebas terbatas.

1.1. Obat bebas.Obat bebas, yaitu obat yang bisa dibeli bebas di apotek, bahkan di warung, tanpa resep dokter, ditandai dengan lingkaran hijau bergaris tepi hitam. Obat bebas ini digunakan untuk mengobati gejala penyakit yang ringan. Misalnya : vitamin/multi vitamin (Livron B Plex, )

1.2.Obat bebas terbatasObat bebas terbatas (dulu disebut daftar W). yakni obat-obatan yang dalam jumlah tertentu masih bisa dibeli di apotek, tanpa resep dokter, memakai tanda lingkaran biru bergaris tepi hitam. Contohnya, obat anti mabuk (Antimo), anti flu (Noza). Pada kemasan obat seperti ini biasanya tertera peringatan yang bertanda kotak kecil berdasar warna gelap atau kotak putih bergaris tepi hitam, dengan tulisan sebagai berikut :P.No. 1: Awas! Obat keras. Bacalah aturan pemakaiannya.P.No. 2: Awas! Obat keras. Hanya untuk bagian luar dari badan.P.No. 3: Awas! Obat keras. Tidak boleh ditelan.P.No. 4: Awas! Obat keras. Hanya untuk dibakar.P.No. 5: Awas! Obat keras. Obat wasir, jangan ditelan

2. OBAT KERASObat keras (dulu disebut obat daftar G = gevaarlijk = berbahaya) yaitu obat berkhasiat keras yang untuk memperolehnya harus dengan resep dokter,memakai tanda lingkaran merah bergaris tepi hitam dengan tulisan huruf K di dalamnya. Obat-obatan yang termasuk dalam golongan ini adalah antibiotik (tetrasiklin, penisilin, dan sebagainya), serta obat-obatan yang mengandung hormon (obat kencing manis, obat penenang, dan lain-lain)Obat-obat ini berkhasiat keras dan bila dipakai sembarangan bisa berbahaya bahkan meracuni tubuh, memperparah penyakit atau menyebabkan mematikan.

3. PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKAObat-obat ini sama dengan narkoba yang kita kenal dapat menimbulkan ketagihan dengan segala konsekuensi yang sudah kita tahu.

Karena itu, obat-obat ini mulai dari pembuatannya sampai pemakaiannya diawasi dengan ketat oleh Pemerintah dan hanya boleh diserahakan oleh apotek atas resep dokter. Tiap bulan apotek wajib melaporkan pembelian dan pemakaiannya pada pemerintah.

3.1.PSIKOTROPIKAPsikotropika adalah Zat/obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan syaraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi (mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi (merangsang) bagi para pemakainya.Jenis jenis yang termasuk psikotropika:a. Ecstasyb. Sabu-sabu

3.2. NARKOTIKAAdalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menimbulkan pengaruh-pengaruh tertentu bagi mereka yang menggunakan dengan memasukkannya ke dalam tubuh manusia.Pengaruh tersebut berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat , halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan yang menyebabkan efek ketergantungan bagi pemakainya. Contoh morfin, kokain.

2.Penggolongan obat berdasarkanmekanisme kerja obat

dibagi menjadi 5 jenis penggolongan antara lain :obat yang bekerja pada penyebab penyakit, misalnya penyakit akibat bakteri atau mikroba, contoh antibiotikobat yang bekerja untuk mencegah kondisi patologis dari penyakit contoh vaksin, dan serum.obat yang menghilangkan simtomatik/gejala, meredakan nyeri contoh analgesikobat yang bekerja menambah atau mengganti fungsi fungsi zat yang kurang, contoh vitamin dan hormon.pemberian placebo adalah pemberian obat yang tidak mengandung zat aktif, khususnya pada pasien normal yang menganggap dirinya dalam keadaan sakit. contoh aqua pro injeksi dan tablet placebo.Selain itu dapat dibedakan berdasarkan tujuan penggunaannya, seperti obat antihipertensi, kardiak, diuretik, hipnotik, sedatif, dan lain lain

3. Penggolongan obat berdasarkantempat atau lokasi pemakaiandibagi menjadi 2 golongan :- obat dalam yaitu obat obatan yang dikonsumsi peroral, contoh tablet antibiotik, parasetamol tablet- obat luar yaitu obat obatan yang dipakai secara topikal/tubuh bagian luar, contoh sulfur, dll

4.Penggolongan obat berdasarkan cara pemakaianoral : obat yang dikonsumsi melalui mulut kedalam saluran cerna, contoh tablet, kapsul, serbuk, dllperektal : obat yang dipakai melalui rektum, biasanya digunakan pada pasien yang tidak bisa menelan, pingsan, atau menghendaki efek cepat dan terhindar dari pengaruh pH lambung, FFE di hati, maupun enzim-enzim di dalam tubuhSublingual : Sublingual : pemakaian obat dengan meletakkannya dibawah lidah., masuk ke pembuluh darah, efeknya lebih cepat, contoh obat hipertensi : tablet hisap, hormon-hormonParenteral : obat yang disuntikkan melalui kulit ke aliran darah. baik secara intravena, subkutan, intramuskular, intrakardial.langsung ke organ, contoh intrakardialmelalui selaput perut, contoh intra peritoneal

5.Penggolongan obat berdasarkan efek yang ditimbulkandibagi menjadi 2 :- sistemik : obat/zat aktif yang masuk kedalam peredaran darah.- lokal : obat/zat aktif yang hanya berefek/menyebar/mempengaruhi bagian tertentu tempat obat tersebut berada, seperti pada hidung, mata, kulit, dll

6.Penggolongan obat berdasarkan daya kerja atau terapi- farmakodinamik : obat obat yang bekerja mempengaruhi fisilogis tubuh, contoh hormon dan vitamin

- kemoterapi : obat obatan yang bekerja secara kimia untuk membasmi parasit/bibit penyakit, mempunyai daya kerja kombinasi.

7.Penggolongan obat berdasarkan asal obat dan cara pembuatannyaAlamiah : obat obat yang berasal dari alam (tumbuhan, hewan dan mineral)tumbuhan : jamur (antibiotik), kina (kinin), digitalis (glikosida jantung) dllhewan : plasenta, otak menghasilkan serum rabies, kolagen.mineral : vaselin, parafin, talkum/silikat, dllSintetik : merupakan cara pembuatan obat dengan melakukan reaksi-reaksi kimia, contohnya minyak gandapura dihasilkan dengan mereaksikan metanol dan asam salisilat.

TERIMA KASIH