farmakokinetik dan interaksiH2

download farmakokinetik dan interaksiH2

of 2

description

histamin

Transcript of farmakokinetik dan interaksiH2

ANTAGONIS RESEPTOR H2Farmakokinetik Antagonis Reseptor H2Antagonis reseptor H2 yang pertama ditemukan, burimamide dan metiamide, merupakan senyawa imidazole dengan rantai samping panjang yang mengandung gugus thiourea. Karena efek toksisitasnya, obat tersebut sudah tidak lagi digunakan. Empat antagonis H2 yang beredar di AS, yaitu cimetidine, ranitidine, famotidine, dan nizatidine. Keempat obat tersebut diabsorbsi dengan cepat dalam pencernaan. Obat tersebut melewati first-pass hepatic metabolism dan memiliki bioaavailabilitas 50%. Nizatidine memiliki first-pass metabolism kecil dan bioavailabilitasnya 100%. Waktu paruhnya 1.1 4 jam, durasi aksinya bergantung dosis yang diberikan.Antagonis H2 dieliminasi dengan kombinasi dari metabolisme liver, filtrasi glomerular dan sekresi tubular renal. Penurunan dosis perlu dilakukan pada pasien dengan gangguan ginjal sedang hingga berat dan gangguan liver berat. Pada pasien lanjut usia, terjadi penurunan eliminasi obat sampai 50% berkaitan dengan penurunan volume distribusi.Table 63-1. Clinical comparisons of H2-receptor blockers.

DrugRelative PotencyDose to Achieve > 50% Acid Inhibition for 10 HoursUsual Dose for Acute Duodenal or Gastric UlcerUsual Dose for Gastroesophageal Reflux DiseaseUsual Dose for Prevention of Stress-Related Bleeding

Cimetidine 1400-800 mg800 mg HS or 400 mg bid800 mg bid50 mg/h continuous infusion

Ranitidine 4-10150 mg300 mg HS or 150 mg bid150 mg bid6.25 mg/h continuous infusion or 50 mg IV every 6-8 h

Nizatidine 4-10150 mg300 mg HS or 150 mg bid150 mg bidNot available

Famotidine 20-5020 mg40 mg HS or 20 mg bid20 mg bid20 mg IV every 12 h

Interaksi Obat Antagonis Reseptor H2

Cimetidine menghambat jalur metabolisme obat sitokrom P450. Obat tersebut juga menurunkan aliran darah ke hepar, yang selanjutnya dapat menurunkan klirens dari obat-obat lain. Pemberian dari cimetidine bersama dengan obat lain akan menghasilkan peningkatan efek farmakologis dan toksisitasnya. Obat- obat lain tersebut adalah warfarin, phenytoin, propanolol, metoprolol, labetalol, quinidine, caffeine, lidocaine, theophylline, alprazolam, chordiazepoxide, carbamazepine, ethanol, tricyclic antidepressant, metronidazole, Ca channel blocker, dan sulfonilurea. Pengaturan dosis diperlukan, terutama pada pasien dengan penurunan fungsi ginjal. Ranitidine pada dosis terapi umumnya tidak menghambat metabolisme oksidatif dari obat-obat lain. Seperti disebutkan di atas, semua antagonis resptor H2 kecuali famotidine meningkatkan bioavailablitas ethanol secara signifikan dengan menghambat gastric first-pass metabolism.