Farmakodinamik interaksi obat (fauzi al amrie)

6
Achmad Fauzi Al’ Amrie 260112120033 Margareta Siane 260112120057 Salshabilla F Nugraha 260112120059 Valdis Reinaldo A. 260112120071 Pranita Kusumawarni 260112120093 Sindy E. Cinthya 260112120105 Rakhma Ramadhina 260112120107 Febria Nurhasanah 260112120113 Rugun Clara Samosir 260112120037 INTERAKSI OBAT SECARA FARMAKODINAMIK

Transcript of Farmakodinamik interaksi obat (fauzi al amrie)

Page 1: Farmakodinamik interaksi obat (fauzi al amrie)

Achmad Fauzi Al’ Amrie 260112120033Margareta Siane 260112120057Salshabilla F Nugraha 260112120059Valdis Reinaldo A. 260112120071Pranita Kusumawarni 260112120093 Sindy E. Cinthya 260112120105Rakhma Ramadhina 260112120107Febria Nurhasanah 260112120113Rugun Clara Samosir 260112120037

INTERAKSI OBAT SECARA FARMAKODINAMIK

Page 2: Farmakodinamik interaksi obat (fauzi al amrie)

Interaksi Obat

Farmakokinetik

Farmakodinamik

sistem reseptor

sistem fisiologik yang sama

Sinergis atau antagonis

Konsep

Page 3: Farmakodinamik interaksi obat (fauzi al amrie)

Interaksi pada reseptor: misalnya asetilkolin yang bekerja pada reseptor kolinergik (muskarinik)sebagai agonis; sementara adanya atropine, kuinidin, dan antihistamin H1 sebagai antagonis untuk reseptor yang sama.

Interaksi fisiologik: merupakan interaksi pada sistem fisiologik yang sama, sehingga dapat mengakibatkan peningkatan atau penurunan respons. Misalnya penggunaan antidiabetes (bekerja padasistem endokrin) dengan tiazid atau kortikosteroid (juga bekerja pada sistem endokrin) dapatmenurunkan efek antidiabetik. Demikian juga penggunaan obat β-bloker dengan verapamil dapat menyebabkan gagal jantung dan bradikardia

Page 4: Farmakodinamik interaksi obat (fauzi al amrie)

Interaksi Secara Farmakodinamik

Langsung (apabila dua obat atau lebih bekerja pada tempat atau reseptor yang

sama, atau bekerja pada tempat yang berbeda tetapi dengan hasil efek akhir

yang sama atau hampir sama).

Antagonisme pada tempat yang sama

Pembalikan (penetralan) efek opiat oleh obat nalokson.

Pengobatan keracunan pestisida organofosfat dengan sulfas atropin untuk menetralisir efek-efek kolinergik yang terjadi

Sinergisme pada tempat yang sama

Efek obat pelemas otot depolarisasi akan diperkuat atau diperberat oleh antibiotika aminoglikosida, kolistin dan

polimiksin karena keduanya bekerja pada tempat yang sama

Kombinasi obat beta-blocker dan Ca2+-channel-blocker seperti verapamil dapat menyebabkan aritmia atau asistole. Keduanya

bekerja pada jaringan konduksi otot jantung yang sama.

Sinergisme pada tempat yang berbeda dari efek yang sama atau hampir sama

Alkohol dan obat-obat yang berpengaruh terhadap susunan saraf pusat,

Berbagai obat yang punya efek yang sama terhadap susunan saraf pusat, misalnya depresi

susunan saraf pusat.

Kombinasi antibiotika, misalnya penisilin dan aminoglikosida

Kombinasi beberapa obat antihipertensi

Page 5: Farmakodinamik interaksi obat (fauzi al amrie)

04/13/2023

Interaksi Secara Farmakodinamik

Tidak Langsung (bila obat presipitan punya efek yang

berbeda dengan obat obyek, tetapi efek obat presipitan tersebut akhirnya dapat

mengubah efek obat obyek)

Obat-obat antiinflamasi non-steroid (dpt menyebabkan luka gastrointestinal) seperti aspirin, fenilbutason, indometasin bila diberikan pada pasien-pasien yang sedang mendapatkan

antikoagulansia seperti warfarin, maka dapat terjadi perdarahan pada daerah yg luka

Efek diuresis obat-obat diuretika tertentu seperti furosemid akan berkurang bila diberikan bersama dengan obat – obat antiinflamasi non-steroid seperti aspirin, fenilbutason, ibuprofen, indometasin, dll. Kemungkinan oleh karena penghambatan sintesis prostaglandin oleh obat-

obat presipitan tersebut, yang sebenarnya diperlukan untuk menimbulkan efek diuretika furosemid.

Page 6: Farmakodinamik interaksi obat (fauzi al amrie)

04/13/2023