famfol okky

26
LAPORAN KUNJUNGAN RUMAH SEORANG IBU DENGAN GOUT ARTHRITIS DAN HIPERTENSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat dalam menempuh Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat Disusun oleh : Okky Nafiriana 030.10.214

description

ikm

Transcript of famfol okky

Page 1: famfol okky

LAPORAN KUNJUNGAN RUMAH

SEORANG IBU DENGAN GOUT ARTHRITIS DAN

HIPERTENSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat

dalam menempuh Kepaniteraan Klinik

Ilmu Kesehatan Masyarakat

Disusun oleh :

Okky Nafiriana

030.10.214

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

PERIODE 16 MARET – 23 MEI 2015

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

JAKARTA

Page 2: famfol okky

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH

I. IDENTITAS PASIEN DAN KELUARGA

A. Identitas Pasien

Nama : Ny. S

Umur : 54 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Status perkawinan : Menikah

Alamat : Kuningan Barat RT 13 RW 05, Jakarta Selatan

Agama : Katholik

Suku Bangsa : Jawa

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

B. Identitas Kepala Keluarga

Nama : Tn. A

Umur : 60 Tahun

Jenis Kelamin : Laki- laki

Status perkawinan : Menikah

Alamat : Kuningan Barat RT 13 RW 05, Jakarta Selatan

Agama : Katholik

Suku Bangsa : Jawa

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Wiraswasta

C. Sumber Pembiayaan Kesehatan

Jaminan : BPJS

D. Perilaku Kesehatan Keluarga

1. Bila ada anggota keluarga yang sakit, yang pertama dilakukan : beli obat sendiri

melalui anak kedua pasien yang bekerja sebagai karyawan di suatu pabrik obat.

2. Keikut sertaan pada program kesehatan di lingkungan rumah :

1

Page 3: famfol okky

- Posyandu balita: tidak

- Posyandu lansia: tidak

- Perkumpulan kesehatan lainnya : tidak

3. Pemanfaatan waktu luang :

- Olah raga : tidak

- Rekreasi : tidak

- Melakukan hobi : ya, memasak

- Aktifitas Sosial di Lingkungan pemukiman : tidak

-Arisan : tidak

-Pertemuan RT : tidak

-Organisasi : tidak

-Lain : tidak

II. PROFIL KELUARGA

Tabel 1. Daftar Anggota Keluarga Kandung

No NamaKedudukan dalam Keluarga

L/P

Umur (tahun)

Pedidikan

PekerjaanKeterangan

Tempat Tinggal

1. A Bapak L 60 SDWiraswasta

SehatKB 13/05

2. SIbu (pasien)

P 54 SD IRT SakitKB 13/05

3. H Anak I P 30 SMEAKaryawan swasta

SehatKB 13/05

4. p Anak II L 23 D3Karyawan swasta

SehatKB 13/05

2

Page 4: famfol okky

Diagram 1. Genogram Keluarga kandung Pasien

Keterangan :

1. Kakek dari ayah meninggal dunia

2. Nenek dari ayah meninggal dunia

3. Kakek dari ibu meninggal dunia (penyakit liver)

4. Nenek dari ibu meninggal dunia (hipertensi, sakit jantung)

5. Ayah sehat

6. Ibu (pasien) sakit

7. Anak I pasien sehat

8. Menantu pasien sehat

9. Anak II pasien sehat

10. Cucu I pasien sehat

11. Cucu II pasien sehat

3

34

12

65

8 97

1011

Page 5: famfol okky

III. RESUME PENYAKIT DAN PENATALAKSANAAN YANG SUDAH

DILAKUKAN

Dilakukan dengan autoanamnesa dan alloanmnesa (anak pasien) pada tanggal

31 Maret 2015

A. Keluhan Utama

Pasien mengeluh kaki kanan terasa nyeri

B. Riwayat Penyakit Saat Datang ke Klinik Kedokteran Keluarga

Penderita datang dengan keluhan kaki kanan terasa nyeri sejak 4 hari. Nyeri

yang dirasakan muncul tiba-tiba saat bangun tidur dan terasa seperti ditusuk-

tusuk. Nyeri terutama dirasakan saat beraktivitas dan berkurang setelah

istirahat. Pasien mengeluhkan kaki kanannya juga sedikit bengkak. Namun

kemerahan pada kaki yang nyeri tersebut disangkal oleh pasien. Nyeri di

tempat lain maupun kaku pada pagi hari juga disangkal oleh pasien.

Sebelumnya pasien tidak mengalami benturan atau trauma lainnya. Terdapat

keluhan tambahan berupa sakit di tengkuk atau kepala bagian belakang.

Penderita tidak ada keluhan pada buang air kecil dan buang air besar.

C. Riwayat Penyakit Dahulu

Hipertensi (+)

DM (-)

Penyakit jantung (-)

Penyakit ginjal (-)

Alergi (-)

Asthma (-)

D. Riwayat Kebiasaan

Merokok, konsumsi alkohol maupun jamu disangkal oleh pasien. Jarang

makan buah dan susu. Pasien mengaku jarang berolahraga.

4

Page 6: famfol okky

E. Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan yang sama. Ibu kandung pasien

mempunyai riwayat sakit jantung dan hipertensi. Riwayat diabetes mellitus,

asma dan alergi pada keluarga disangkal oleh pasien.

Hasil Pemeriksaan Fisik

Tanggal 31 Maret 2015 di rumah pasien

Keluhan : Nyeri kaki kanan, nyeri kepala bagian belakang

Keadaan Umum : Sakit sedang

Kesadaran : Compos Mentis

Tinggi Badan : 162 cm

Berat Badan : 66 kg

BMI : 25,1 kg/m2

Keadaan Gizi : baik

Tanda Vital : Tensi : 150/90 mmHg RR : 20x / menit

Nadi : 88x / menit Suhu : 36,7oC

Kepala : Normocephali

Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil bulat isokor

Telinga : Normotia, serumen -/-, sekret -/-

Hidung : Bentuk normal, sekret -/-, septum deviasi -

Tenggorok : T1-1, hiperemis (-), faring hiperemis (-), detritus -/-, kripta -/-

Mulut : Bibir kering (-), sianosis (-)

Dada :

Cor I : Iktus kordis tak tampak

Pa : Iktus kordis teraba di SIC V 2cm medial LMCS

Pe : Konfigurasi jantung dalam batas normal

Au: BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)

Pulmo I : Asimetris saat statis dan dinamis

Pa : Stem fremitus kiri lebih lemah dari yang kanan

Pe : Sonor pada kedua lapang paru, nyeri ketuk (-)

Au: Ka: Suara nafas vesikuler, rhonki (-), wheezing (-)

5

Page 7: famfol okky

Ki: Suara nafas vesikuler, rhonki (-), wheezing (-)

Abdomen I : Datar

Pa : Supel, hepar dan lien tak teraba, nyeri tekan (-)

Pe : Timpani

Au : Bising usus (+) normal

Ekstremitas Superior Inferior

Oedema - / - + / -

Akral dingin - / - - / -

Kemerahan - / - - / -

Nyeri tekan - / - + / -

F. Hasil Laboratorium dan Pemeriksaan Penunjang

27 Maret 2015 : Asam urat : 8,5 mg/dL

G. Rencana Penatalaksanaan

Pengobatan yang telah diberikan :

Terapi medikamentosa :

Allopurinol 2x100 mg

Amlodipine 1x10 mg

Terapi edukasi :

Batasi aktivitas fisik yang berat

Istirahat yang cukup

Kurangi asupan garam dan diet rendah purin

Turunkan berat badan

Minum obat hipertensi secara teratur

H. Hasil Penatalaksanaan Medis

Saat kunjungan rumah (4 Mei 2015) keadaan kesehatan penderita sudah

merasa lebih baik, nyeri kaki kanan dan nyeri kepala bagian belakang sudah

tidak dirasakan lagi.

Faktor Pendukung :

6

Page 8: famfol okky

Pasien memiliki keinginan untuk sembuh

Sikap pasien kooperatif sehingga dapat dengan mudah memahami

penjelasan dan edukasi yang diberikan

Faktor Penghambat :

Kesadaran pasien untuk rutin kontrol tekanan darah ke puskesmas

kurang karena dipermudah oleh pasokan obat dari anaknya.

Pasien terkadang masih melanggar pantangan makan

Indikator Keberhasilan :

Pasien memahami mengenai penyakitnya meliputi penyebab, faktor

pencetus, faktor yang memperberat, pencegahan dan penatalaksanaan

sehingga berusaha untuk menghindari faktor-faktor tersebut

Keluhan nyeri dan bengkak pada kaki sudah tidak ada

Pasien mulai berolahraga walaupun belum rutin

Pasien rutin minum obat anti hipertensi

IV. IDENTIFIKASI FUNGSI – FUNGSI KELUARGA

A. Fungsi Biologis

Dari hasil wawancara diperoleh informasi, bahwa penderita tidak pernah

mengalami keluhan nyeri kaki ini sebelumnya dan penyakit hipertensi sudah

diderita pasien selama 2 tahun terakhir, namun pasien tidak pernah kontrol ke

puskesmas untuk memeriksakan tekanan darahnya. Apabila sakit kepala bagian

belakang dirasakan, pasien meminta dibelikan obat oleh anak keduanya.

B. Fungsi Psikologis

Penderita tinggal di rumah dengan anggota keluarga yang berjumlah 5 orang.

Penderita terbiasa tidur pukul 22.00 WIB dan bangun pukul 04.30 WIB.

Hubungan penderita dengan keluarga dan tetangga baik.

C. Fungsi Ekonomi

7

Page 9: famfol okky

Penderita dalam hal ini sebagai ibu rumah tangga bukan merupakan tulang

punggung keluarga. Pendapatan saat ini didapatkan dari suami yang bekerja

sebagai wiraswasta dan anak kedua yang bekerja sebagai karyawan di suatu

pabrik obat, sehingga total pendapatan per bulan sekitar Rp. 2.500.000,-.

D. Fungsi Pendidikan

Pendidikan penderita ialah tamat SD. Anak pertama pasien tamat SMEA dan

bekerja sebagai karyawan swasta, sudah menikah dan mempunyai 2 orang anak.

Sedangkan anak kedua pasien tamat D3 jurusan farmasi, saat ini bekerja sebagai

karyawan di suatu pabrik obat dan belum menikah.

E. Fungsi Religius

Penderita beragama Katholik dan rutin pergi ke gereja setiap hari Minggu.

F. Fungsi Sosial Budaya

Penderita tinggal di tempat pemukiman penduduk yang padat. Hubungan

penderita dengan tetangga cukup baik. Sosialisasi dengan tetangga juga cukup

baik.

V. POLA KONSUMSI MAKANAN PENDERITA

FORMULIR 24 HOUR RECALL

(Catatan : asupan makanan/minuman KEMARIN mulai bangun pagi hingga tidur malam)

Waktu JamNama makanan atau

minumanBahan

makananJumlah

URT gramMakan Pagi

07.00Nasi putih Nasi ¾ gelas 100Telur ceplok Telur ayam 1 butir 60Minuman Air putih 1 gelas

Selingan10.00

Snack Gorengan 1 potong

Makan Siang 12.30

Nasi putih Nasi ¾ gelas 100Sayur kangkung Sayuran

kangkung1 mangkuk 100

Ikan goreng Ikan 1 potong 50

8

Page 10: famfol okky

Minuman Air putih 1 gelas

Selingan15.30

Snack Gorengan 2 potong

Makan Malam 19.00

Nasi putih Nasi ¾ gelas 100Telur dadar Telur ayam 1 butir 50Tempe goreng Tempe 1 potong 60Minuman Air putih 1 gelas

Penjelasan :

Frekuensi makan rata – rata setiap hari 3x/hari saat makan pagi, makan siang dan

makan malam dengan variasi makanan sebagai berikut : nasi, lauk, sayur dan jarang

memakan buah-buahan dan meminum susu. Menu nasi, sayur dan lauk berupa telur

ataupun ikan merupakan menu yang lebih sering ada di rumah penderita,,tambahan lauk

seperti ayam atau daging biasanya apabila terdapat penghasilan tambahan. Pasien

memakan snack sebanyak 2x berupa gorengan 1-2 potong.

VI. IDENTIFIKASI FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KESEHATAN

A. Faktor Perilaku

Penderita memiliki kebiasaan makan teratur dengan frekuensi makan 3x/hari dan

biasanya diselingi snack 2x dengan makanan yang tidak sehat. Penderita jarang

melakukan olah raga. Jika ada anggota keluarga sakit maka akan dibelikan obat

melalui anak kedua pasien yang bekerja di pabrik obat. Jika sakit sekali maka

akan dibawa ke puskesmas terdekat dengan rumah. Pemanfaatan waktu luang

untuk tidur dan menemani cucunya bermain.

B. Faktor Non Perilaku

Sarana pelayanan kesehatan yang paling dekat dengan rumah adalah Puskesmas.

Hal ini cukup berpengaruh terhadap kemudahan mendapatkan pelayanan

kesehatan jika ada anggota keluarga yang sakit, jarak rumah ke puskesmas 1,5

Km.

9

Page 11: famfol okky

VII. DIAGNOSIS FUNGSI KELUARGA

A. Fungsi Biologis

Pasien tidak pernah mengalami keluhan nyeri kaki ini sebelumnya.

Penyakit hipertensi sudah diderita selama 2 tahun namun tidak terkontrol

karena pasien jarang memeriksakan tekanan darahnya dan meminum obat

apabila ada keluhan saja.

Saat ini tidak ada anggota keluarga yang mengeluhkan penyakit yang

serupa.

Riwayat penyakit menular dan penyakit kronis pada anggota keluarga

lainnya dalam satu bulan terakhir disangkal

B. Fungsi Psikologis

Hubungan penderita dengan keluarga dan tetangga terjalin dengan baik.

C. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan

Tidak terdapat masalah dalam perekonomian keluarga.

D. Fungsi Sosial

Dapat bersosialisasi dengan masyarakat sekitar

E. Faktor Perilaku

Patuh meminum obat

Makanan yang dikonsumsi kurang bervariasi

Cukup mempedulikan kebersihan rumah

Melakukan olahraga secara teratur yaitu 2x perminggu

F. Faktor Non Perilaku

Tidak ada masalah

VIII. IDENTIFIKASI LINGKUNGAN RUMAH

A. Gambaran Lingkungan Rumah

Rumah penderita terletak di pemukiman penduduk yang padat dengan ukuran 12

m2, bentuk bangunan 2 lantai. Secara umum gambaran rumah terdiri dari 1 kamar

10

Page 12: famfol okky

tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi + WC, ruang makan bergabung dengan ruang

keluaga, ruang tamu dan tempat tidur pasien. Lantai terbuat dari ubin, dinding

terbuat dari tembok, atap rumah dari genteng namun dengan plafon. Jendela ada

2 buah yang terdapat pada ruang tamu 1 buah, kamar tidur lantai 2 terdapat 1

buah dengan ukuran 40x60 cm. Penerangan didalam ruangan cukup baik. Udara

didalam ruangan terasa sedikit lembab, dan kebersihan di dalam maupun luar

rumah cukup bersih, tata letak barang-barang cukup rapi, listrik 900 wat, sumber

air dari pompa air (sanyo). Jamban leher angsa. Jarak antara sumber air dan

septitank ± 2 meter. Bak mandi dikuras 2 minggu sekali, air limbah dialirkan ke

selokan/got. Sampah rumah dikumpulkan dan diangkut oleh petugas kebersihan

setiap pagi.

B. DENAH RUMAH

Keterangan ruangan:

1. Ruang tamu / keluarga / makan / ruang tidur pasien

2. Dapur

3. Kamar mandi

4. Tangga

5. Kamar tidur

11

6 m

2 m

4

3

21

5

4

2 m

4 m

Lantai Dasar

Lantai Atas

Page 13: famfol okky

Analisis Keadaan Rumah :

1. Letak rumah di daerah : perumahan padat penduduk

2. Bentuk bangunan rumah : bertingkat

Kepemilikan rumah : sendiri

3. Luas rumah : 12 m2

Jumlah orang dalam satu rumah : 5 orang

Luas halaman rumah : tidak ada halaman rumah

4. Lantai rumah dari : ubin

5. Dinding rumah dari : tembok

6. Atap rumah : genteng

7. Pembagian ruangan rumah :

- Ruang tamu : ada

- Ruang makan : ada

- Ruang keluarga : ada

- Ruang tidur : ada, lantai dasar 6 m2

Lantai atas 8 m2

Keempat ruangan di lantai dasar bergabung menjadi 1 ruangan

dengan ukuran 6 m2

8. Jendela rumah : ada, Ukuran 40x60 cm

Perbandingan luas lantai dan jendela di :

- Ruang tamu/makan/keluarga/ruang tidur pasien : 25%

- Ruang tidur lantai 2 : 25%

Penerangan didalam rumah (dinilai setelah membandingkan luas jendela dengan

lantai dan kesan subjektif saat membaca tulisan didalam rumah) : cukup

9. Listrik di rumah : ada 900 watt

10. Lubang ventilasi :

- Ruang tamu : ada

- Ruang makan : ada

- Ruang keluarga : ada

- Ruang tidur : ada

12

Page 14: famfol okky

Keempat ruangan diatas bergabung menjadi 1 ruangan dengan ukuran ventilasi

40 x 60 cm

- kamar tidur lantai atas : ada, ukuran 40 x 60 cm

Kelembaban dalam rumah : terasa lembab

Kesan ventilasi di dalam rumah : kurang

11. Kebersihan dalam rumah : cukup

12. Sumber air minum dari : PAM

13. Kamar mandi : ada

14. Limbah rumah tangga di alirkan ke : got (saluran limbah)

15. Tempat sampah diluar rumah : ada; tidak tertutup

16. Jalan di depan rumah lebarnya : lapangan ± 6 m, terbuat dari : aspal

Kesan kebersihan lingkungan pemukiman : cukup

IX. DIAGRAM REALITA YANG ADA PADA KELUARGA

Puskesmas kelurahan

kuningan barat terjangkau

Pola makan pasien yang diselingi dengan

snack tidak sehat

Pasien jarang makan buah dan susu

Kurang patuh kontrol tekanan darah dan

minum obat

13

Perilaku

Yan KesLingkungan

Status kesehatan

Genetik

ibu kandung pasien mempunyai riwayat hipertensi

Lingkungan rumah cukup bersih

Ventilasi udara dan cahaya yang masuk ke rumah cukup

Page 15: famfol okky

X. TABEL PERMASALAHAN PADA KELUARGA

No Resiko dan Masalah Kesehatan

Rencana Pembinaan Indikator Keberhasilan Penilaian

1. Kepatuhan untuk rutin meminum obat dan periksa tekanan darah ke puskesmas kurang

Menjelaskan bahwa hipertensi tidak dapat menjadi normal namun terkontrol dan kepatuhan dalam meminum obat akan membawa kesembuhan yang baik.

Keluhan nyeri kepala bagian belakang berkurang. Tekanan darah terkontrol.

2. Makan makanan dengan gizi kurang seimbang

Menjelaskan bahwa makan dengan gizi seimbang dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah dari berbagai penyakit, termasuk nyeri sendi kaki (gout) maupun hipertensi yang diderita pasien.

Masih belum menjalankan pola makan dengan gizi seimbang.

3. Jarang berolahraga Menjelaskan bahwa olahraga penting untuk kesehatan yaitu dengan membuat tubuh lebih bugar dan membantu menjaga berat badan yang ideal guna menghindari kambuhnya nyeri sedi kaki yang dialaminya.

Sudah mau berolahraga walaupun belum rutin.

XI. PEMBINAAN DAN HASIL KEGIATAN

Tgl kunjungan

Kegiatan yang Dilakukan

Keluargayang Terlibat

Hasil Kegiatan Indikator evaluasi kegiatan

31 Maret 2015

Perkenalan diri dan memberitahukan maksud dan tujuan home visit.

Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik terhadap pasien.

Memberi penjelasan kepada penderita tentang penyakitnya, meliputi definisi, penyebab, faktor pencetus, pencegahan dan penatalaksanaan.

Pasien Penderita menerima kunjungan.

Penderita memahami penjelasan tentang penyakitnya.

Penderita berkenan menceritakan mengenai keluhan yang dirasakan.

Pada kunjungan berikutnya keluhan sudah berkurang.

8 April 2015 Identifikasi fungsi-fungsi keluarga

Monitor status kesehatan pasien

Pasien Diketahui fungsi biologis, psikologis, ekonomi, sosial, perilaku dan non perilaku

Diketahui status kesehatan pasien terkini

Keluhan subjektif berkurang

14 April 2015

Monitor status kesehatan pasien

Identifikasi gaya hidup

Pasien Diketahui status kesehatan pasien terkini

Keluhan subjektif berkurang

14

Page 16: famfol okky

serta kemampuan pasien beraktivitas sosial

Pasien memahami penjelasan tentang identifikasi gaya hidup

Pasien berusaha mengubah gaya hidupnya.

Pasien berusaha untuk mulai bersosialisasi lebih sering dengan lingkungan sekitar.

21 April 2015

Monitor status kesehatan pasien

Edukasi pola makan sesuai kondisi kesehatannya

Pasien Diketahui status kesehatan pasien terkini

Pasien memahami pola makan yang baik sesuai dengan kondisi kesehatannya

Keluhan subjektif berkurang

Pasien menjalankan diet rendah purin dan membatasi asupan garam

28 April 2015

Monitor status kesehatan pasien

edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat

Pasien Diketahui status kesehatan pasien terkini

Pasien memahami tentang perilaku hidup bersih dan sehat

Pasien memahami dan menerapkan pola hidup bersih & sehat serta berusaha untuk menjaga kebersihan lingkungan

4 Mei 2015 Evaluasi kondisi kesehatan pasien

Edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat

Memotivasi pasien agar rajin kontrol ke puskesmas terdekat untuk memeriksakan tekanan darahnya

Pasien Diketahui kondisi terkini penderita.

Pasien memahami tentang perilaku hidup bersih dan sehat

Pasien memahami mengenai pentingnya memeriksakan kesehatan

Pasien memahami tentang penyakitnya sehingga berusaha untuk menghindari faktor-faktor yang dapat mencetuskan timbulnya penyakit tersebut

15

Page 17: famfol okky

XII. KESIMPULAN PEMBINAAN KELUARGA

1. Tingkat pemahaman : Pembinaan terhadap penderita yang dilakukan

cukup baik

2. Faktor pendukung : Penderita dapat memahami dan menangkap

penjelasan yang diberikan. Sikap penderita yang

kooperatif dapat mempermudah dalam

menangkap penjelasan yang diberikan. Keinginan

pasien untuk hidup dengan sehat dapat

mempermudah proses penyembuhan.

3. Faktor penyulit : Kesadaran pasien untuk rutin kontrol tekanan

darah ke puskesmas kurang karena dipermudah

oleh pasokan obat dari anaknya dan terkadang

pasien masih melanggar pantangan makanan.

4. Indikator keberhasilan : Penderita dapat mengetahui tentang penyakitnya

meliputi penyebab, faktor pencetus dari

penyakitnya, faktor yang memperberat,

pencegahan dan penatalaksanaannya serta

berusaha untuk menghindari faktor tersebut.

Keluhan sudah berkurang / hilang. Pasien mulai

berolahraga walaupun belum rutin. Pasien sudah

mulai rutin minum obat anti hipertensi.

16

Page 18: famfol okky

LAMPIRAN

17

Page 19: famfol okky

18