FAAL B8

8
HUKUM POISEUILLE 1. Tujuan Percobaan a. Memeahami karakteristik aliran fluida b. Mengukur debit aliran fluida yang melewati pipa dengan diameter serta variable yang berbeda-beda 2. Alat-alat percobaan a. Tabung gelas yang panjangnya 80 cm b. Statif untuk menjepit tabung agar bediri vertical c. Gelas ukur d. Stopwatch e. Aerometer dengan daerah ukur sampai 1,1 g/cm 3 f. Pipa karet g. Spluit (alat suntik) h. Larutan NaCl 3. Teori dasar Mengingat sifat umum defek kekentalan, bahwa kecepatan fluida kental yang mengalir melalui pipa yang tidak sama diseluruh titik penampang lintangnya. Lapisan paling luar fluida melekat pada dinding pipa dan kecepatannya nol. Dinding pipa menahan gerak lapisan paling luar tersebut dan lapisan ini menahan pula lapisan berikutnya, begitu seterusnya. Asal kecepatan tidak terlalu besar, aliran akan laminar, dengan kecepatan paling besar dibagian tengah pipa, lalu berangsur kecil sampai menjadi nol pada dinding pipa.

description

laporan faal blok kardiovaskular

Transcript of FAAL B8

Page 1: FAAL B8

HUKUM POISEUILLE

1. Tujuan Percobaan

a. Memeahami karakteristik aliran fluida

b. Mengukur debit aliran fluida yang melewati pipa dengan diameter serta variable yang

berbeda-beda

2. Alat-alat percobaan

a. Tabung gelas yang panjangnya 80 cm

b. Statif untuk menjepit tabung agar bediri vertical

c. Gelas ukur

d. Stopwatch

e. Aerometer dengan daerah ukur sampai 1,1 g/cm3

f. Pipa karet

g. Spluit (alat suntik)

h. Larutan NaCl

3. Teori dasar

Mengingat sifat umum defek kekentalan, bahwa kecepatan fluida kental yang mengalir

melalui pipa yang tidak sama diseluruh titik penampang lintangnya. Lapisan paling luar fluida

melekat pada dinding pipa dan kecepatannya nol. Dinding pipa menahan gerak lapisan paling

luar tersebut dan lapisan ini menahan pula lapisan berikutnya, begitu seterusnya. Asal kecepatan

tidak terlalu besar, aliran akan laminar, dengan kecepatan paling besar dibagian tengah pipa,

lalu berangsur kecil sampai menjadi nol pada dinding pipa.

Page 2: FAAL B8

Gambar 1. (a) Gaya terhadap elemen silindris fluida kental,

(b) Distribusi kecepatan, (c) Pandangan dari ujung

Misalnya pada sepotong pipa yang radius dalamnya R dan panjangnya L mengalir fluida

yang viskositasnya η secara laminar. Sebuah selinder kecil beradius r berada dalam

kesetimbangan (bergerak dengan kecepatan konstan) disebabkan gaya dorong yang timbul akibat

perbedaan tekanan natara ujung-ujung selinder itu serta gaya kekentalan yang menahan pada

permukaan luar. Gaya dorong ini adalah:

(p1 – p2) π r2

Menggunakan persamaan umum untuk mencari koefisien viskositas, maka gaya kekentalan

adalah :

(p1 – p2) π r2= -η x 2π x dv/dr

Dimana qqqqqqqqqq adalah gradient kecepatan pada jarak radial r dari sumbu. Tanda (-)

diberikan karena v berkurang bila r bertambah. Dengan menjabarkan gaya-gaya dan

mengintegrasikannyaakan diperoleh persamaan parabola. Panjang anak-anak panah sebanding

dengan kecepatan diposisi masing-masingnya. Gradien kecepatan untuk r sembarang merupakan

kemiringan garis lengkung ini yang diukur terhadap sebuah sumbu vertical. Kita katakan bahwa

aliran ini mempunyai profil kecepatan parabola.

Page 3: FAAL B8

Gambar 2. Menghitung debit aliran Q melalui rumus Poiseuille dengan:

(a) panjang pipa sama, tekanan berbeda(b) panjang pipa berbeda, tekanan sama(c) panjang pipa sama, viskositas berbeda(d) panjang pipa sama, diameter berbeda

Untuk menghitung dibit alirang Q, atau volume fluida yang melewati sembarang

penampang pipa persatuan waktu. Volume fluida dV yang mewlewati ujung-ujung unsure ini

waktu dt ialah v dA dt, dimana v adalah kecepatan pada radius r dan dA luas yang diarsir sama

dengan 2π r dr. Dengan mengambil rumus v dari persamaan (2) kemudian mengintegrasikan

seluruh elemen antara r = 0 dan r = R, membagi dengan dt, maka diperoleh debit aliran Q

sebagai berikut :

Q = π ( p 1−p 2 )2

2 πL∫0

R

( R2−r2 )r dr=(p1-p2)(π8

¿( 1η) (

R 4L

¿

Rumus ini pertama kali dirumuskan oleh Poiseuille dan dinamakan hokum Poiseuille.

Kecepatan aliran volume atau debit aliran berbanding terbalik dengan viskositas, berbanding

lurus dengan radius pipa pangkat empat.

Apabila kecepatan fluida yang mengalir dalam sebuagh pipa melampaui harga krisis

tertentu (yang bergantung pada sifat-sifat fluida dan pada radius pipa), maka sifat aliran menjadi

sangat rumit. Didalam lapisan sangat tipis sekali yang besebelahan dengan dinding pipa, disebut

lapisan batas, aliran masih laminar. Kecepatan aliran didalam lapisan batas pada dinding pipa

adalah nol dan semakin bertambah besarsecara uniform didalama lapisan itu, sifat-sifat

lapisanbatas sangat penting sekali dalam menentukan tahanan terhadap aliran, dan dalam

menentukan perpindahan panas kea tau dari fluida yang sedang bergerak itu.

Diluar lapisan batas, gerak fluida sangat tidak teratur. Didalam fluida timbul arus pusar

setempat yang memperbesar tahanan terhadap aliran. Aliran semacam ini disebut aliran tuberlen.

Kombinasi ini dikenal sebagai bilangan Reynold, NR, dan didefinisikan sebagai:

NR = ρvD

η

Dimana ρ adalah rapat massa fluida, v adalah kecepatan aliran rat-rata, η adalah

viskositas dan D adalah diameter pipa. Kecepatan rata-rata adalah kecepatan uniform melalui

Page 4: FAAL B8

penampang lintang yang menimbulkan kecepatan pengosongan yang sama. Bilangan Reynold

adalah besaran yang tidak berdimensi dan besar angkanya adalah sama setiap system satuan

tertentu. Tiap percobaan menunjukkan bahwa apabila bilangan Reynold lebih kecil dari kira-kira

2000, aliran akan laminar dan lebih dari kira-kira 3000, aliran akan tuberlen. dalam daerah

transisi antara 2000 dan 3000, aliran tidak stabil dan dapat berubah dati laminer menjadi

tuberlen atau sebaliknya.

4. Prosedur percobaan

A. Menghitung debit aliran dengan panjang pipa sama dan tekanan berbeda

1. Bersihkan tabung terlebih dahulu dengan air kemudian jepitlah tabung secara vertical

pada statif yang tersedia

2. Tutuplah kran pada kedua pipa yang panjang sama dengan ketinggian berbeda

kemudian isilah air sampai dengan batas yang telah ditentukan

3. Taruhlah gelas ukur pada ujung kedua pipa untung menampung air yang keluar

4. Hidupkan pompa air, buka kran pada kedua pipa dan tekan stopwatch selama 15 detik

secara serentak dan bersama-sama..

5. Hitunglah volume air yang ditampung dalam kedua gelas ukur tersebut

6. Ulangi percobaan no. 4 dan 5 sebanyak 5 kali

B. Menghitung debit aliran dengan panjang pipa sama dan viskositas berbeda

1. Bersihkan tabung terlebih dahulu dengan air kemudian jepitlah tabung secara vertical

pada statif yang tersedia

2. Buatlah larutan NaCl (dianggap konsentrasinya 100%). Ukurlah massa jenisnya ρ

dengan aerometer dan isikan pada table data

3. Isilah latutan NaCl 100% kedalam tabung sampai batas yang ditentukan

4. Taruhlah gelas ukur pada ujung pipa untuk menampung air yang keluar

5. Buka kran pada pipa sambil menekan stopwatch selama 25 menit secara serentak dan

bersama-sama

6. Hitunglah volume air yang ditampung dalam gelas ukur tersebut

7. Ulangi percobaan untuk larutan NaCl 100% sebanya 3 kali

8. Ulangi percobaan 2 sampai 7 untuk larutan NaCl 50%

Page 5: FAAL B8

C. Menghitung debit aliran untuk panjang pipa dan radus / jari-jari yang berbeda. Caranya

sama dengna bagian (A).

5. Tugas Laporan Akhir

a. Bandingkan debit aliran pada pipa I dan pipa II. Apa yang dapat saudara simpulkan ?

Jawab :

b. Hitunglah galat debit aliran pada pipa I dan pipa II untuk masing-masing percobaan.

Jawab : Semakin tinggi tekanan, semakin tinggi debit air

c. Hitunglah bilangan Reynold (NR) pada masing-masing percobaan.

d. Buatlah grafik hubungan antara debit aliran terhadap tekanan.

Hukum Poiseuille dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :

Tekanan : makin besar tekanannya maka makin besar pula debitnya.

Panjang pipa : makin panjang pipanya maka makin kecil debitnya.

Viskositas : makin besar visksitasnya maka makin kecil debitnya.

Diameter pipa : makin besar diameternya maka makin besar debitnya.

Pada percobaan diatas didapatkan bilangan Reynold air yaitu 1000 berarti alirannya akan laminer. Pada NaCl 100% dan NaCl 50% didapatkan bilangan Reynold sebesar 8000 dan 4000 berarti alirannya adalah turbulen.