Epidemiologi Kontemporer Sectio Caesar

17
EPIDEMIOLOGI KONTEMPORER SECTIO CAESAREA ANDI NUR UTAMI P1804214011

description

Epidemiologi Kontemporer Sectio Caesar

Transcript of Epidemiologi Kontemporer Sectio Caesar

EPIDEMIOLOGI KONTEMPORERSECTIO CAESAREA

ANDI NUR UTAMIP1804214011

Latar BelakangSectio Caesar atau persalinan caesar adalah prosedur pembedahan untuk melahirkan janin melalui sayatan perut dan dinding rahim.

Bedah caesar pertama kali disebut sebagai cara melahirkan bayi dalam dunia kedokteran di tahun 1794, namun pada saat itu memiliki risiko kematian ibu yang besar.

Peningkatan angka persalinan dengan SC di Indonesia dari 5% menjadi 20% dalam 20 tahun terakhir. Tercatat dari 17.665 angka kelahiran terdapat, 35,7%-55,3% Ibu melahirkan dengan proses SC (Kasdu, 2003)

Pada tahun 2008, angka kejadian Sectio Caesar yaitu 1976 dari 191.648 persalinan atau sekitar 1,03%. Sedangkan pada tahun 2009, angka kejadian Sectio Caesar yaitu 1785 dari 180.081 persalinan atau sekitar 0,99% dari seluruh persalinan (Dinkes Sulawesi Selatan, 2010).

Berdasarkan hasil analisis RISKESDAS Indonesia tahun 2010 mencatat angka persalinan bedah caesar secara nasional 15,3% sedangkan standar WHO sendiri mengindikasikan adanya masalah medis jika angka persalinan SC 5-15%, dan masalah non medis >15%

Sectio Caesar yang direncanakan angka komplikasinya ±4,2% sedangkan untuk Sectio Caesar darurat (Sectio Caesar emergency) ±19%

Angka mortalitas ibu pada SC elektif adalah 2,8% sedangkan untuk SC emergensi mencapai 30%.

Latar Belakang

Sejarah

Syarat dan Prinsip Sectio Caesar

Syarat Sectio Caesar:

Uterus dalam keadaan utuh (karena pada sectio cesarea,

uterus akan diinsisi).

Berat janin di atas 500 gram.

Jenis Sectio Caesar

Sectio Caesar Klasika

•Sectio Caesar klasika adalah salah satu jenis operasi caesar yaitu dengan membuat luka sayatan vertikal pada corpus uteri di atas segmen bawah rahim, meliputi sebuah pengirisan memanjang di bagian tengah yang memberikan satu ruang yang lebih besar untuk mengeluarkan bayi

Sectio Caesar Profunda

•Sectio Caesar profunda adalah salah satu jenis operasi caesar yaitu dengan membuat luka sayatan melintang (Teknik Kerr) pada segmen bawah rahim. Jenis Sectio Caesar ini merupakan prosedur yang saat ini paling banyak dilakukan, meliputi sebuah irisan melintang tepat di atas ujung scalpel dan mengakibatkan pengeluaran darah yang lebih sedikit serta perbaikan yang lebih mudah

Indikasi Medis

Indikasi pada Ibu

•Indikasi profilaksis, yaitu ibu bila memiliki riwayat penyakit jantung, paru, ginjal, atau tekanan darah tinggi, atau pada ibu dengan komplikasi pre-eklampsia/eklampsia atau ibu dengan kelelahan saat persalinan.•Indikasi vital (petunjuk yang mendesak), yaitu apabila ibu mengalami pecah rahim yang mengancam, kehamilan dengan perdarahan, perjalanan persalinan yang terhambat, kesempitan panggul, kelainan letak janin dalam rahim, kelainan posisi kepala janin dijalan lahir, dan persalinan lama serta dinding rahim yang menipis akibat bedah caesar atau operasi rahim sebelumnya ataupun karena terdapat tumor di rahim, di indung telur atau di vagina yang menghalangi jalan lahir (Manuaba, 2001).

Indikasi pada Janin

•Tali plasenta bermasalah atau melilit tubuh bayi sehingga menghalangi pernafasan dan asupan nutrisinya, placenta previa yaitu tali pusat menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir, bayi raksasa (giant baby), yaitu bayi dengan berat mendekati atau di atas 4500 gram, letak lintang, kehamilan triplet atau lebih atau kembar siam, kepala bayi jauh lebih besar dari ukuran normal (hidrosepalus), kematian janin dalam rahim, bayi memiliki kelainan atau mengalami stress (fetal distress), misalnya terlihat pada denyut jantung yang lemah, dan kehamilan prematuritas (Alfha, 2008).

Komplikasi

Pada Ibu•Infeksi pada rahim/endometritis, alat-alat berkemih, usus, dan luka operasi dengan tanda-tanda infeksi antara lain demam tinggi, perut nyeri, kadang-kadang disertai lokia berbau, nyeri bila buang air kecil, luka operasi bernanah, luka operasi terbuka dan sepsis•Perdarahan•cedera kandung kemih, cedera rahim, cedera pada pembuluh darah, cedera pada usus, dan sebagainya

Pada Bayi•anak yang dilahirkan tidak spontan menangis yang mengakibatkan kelainan hermodinamika dan mengurangi apgar score•Hyalin Membrane Disease (HMD).•Sayatan yang terlalu dalam dapat mengakibatkan tubuh bayi ikut tersayat.•Sistem kekebalan tubuh bayi tidak secara langsung membentuk antibodi aktif

Faktor Risiko Persalinan Sectio Caesar

FR Internal•Umur Ibu•Tingkat Pendidikan•Paritas•Jarak antar kehamilan•Riwayat Komplikasi

FR Eksternal

•Pelayanan antenatal•Indikasi Sosial

Current Issue“SECTIO CAESAR TANPA

INDIKASI MEDIS (MATERNAL REQUEST)”

Alasan Pemilihan Sectio Caesar

Tarney, 2014

Alasan utama pasien memilih persalinan Sectio Caesar adalah untuk menghindari unsur-unsur dan dampak dari persalinan pervaginam

Ada banyak alasan yang mendasari mengapa wanita mungkin menginginkan persalinan Sectio Caesar dibandingkan persalinan melalui vagina, antara lain: kecemasan terhadap proses melahirkan, ketakutan terhadap trauma perineum saat melahirkan pervaginam, potensi inkontinensia urin atau prolaps organ panggul, atau keinginan memilih tanggal persalinan (Tarney, 2014).

Alasan Pemilihan Sectio Caesar

Das, 2013Melahirkan melalui vagina pasti merusak bentuk panggul.Bedah sesar dapat efektif mencegah inkontinensia urin, prolaps uterus, dan disfungsi seksual

Pertimbangan lain untuk melakukan persalinan Sectio Caesar atas permintaan ibu adalah riwayat trauma seksual atau pelecehan.

Keuntungan lain dari persalinan Sectio Caesar yang direncanakan adalah kemampuan untuk menentukan tanggal dan waktu persalinan

Alasan Pemilihan Sectio CaesarSalfariani, 2013

Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu memilih persalinan Sectio Caesar tanpa indikasi medis yaitu:

kesepakatan

suami istri

(86,4%)

pengetahuan

(81,8%)

faktor sosial

(72,7%)

kecemasan

persalinan normal (59,1%)

kepercayaan

(54,5%)

faktor ekonomi (36,4%)

pekerjaan (18,2%)

Dampak Persalinan Sectio Caesar atas Permintaan Sendiri

Jumlah persalinan Sectio Caesar darurat menurun

Penurunan tingkat infeksi untuk bayi, peningkatan lama ibu tinggal di rumah sakit dan tingkat infeksi ibu, selain itu juga terjadi peningkatan risiko penyakit tromboemboli vena

Angka menyusui pada ibu sectio caesar lebih rendah

Sectio caesar pada persalinan berikutnya

Comparison of Maternal and Neonatal Effects of Combined Spinal Epidural Anaesthesia in Either the Sitting or Lateral Position During Elective Cesarean

SectionPemberian anastesi dengan posisi duduk, lebih aman dan mudah karena onset pada blok sensory yang lebih awal

Level maksimum blok sensor pada posisi lateral lebih tinggi dibandingkan dengan posisi duduk.

Recovery blok motorik relatif sama pada kedua posisi

Insiden paresthesia lebih tinggi pada posisi lateral (20%)dibandingkan dengan posisi duduk (3,3)

Apgar score relatif sama pada kedua kelompok

KESIMPULANSectio Caesar atau persalinan caesar adalah prosedur

pembedahan untuk melahirkan janin melalui sayatan perut dan dinding rahim. Sectio Caesar makin meningkat

sebagai tindakan akhir dari berbagai kesulitan persalinan.

Indikasi yang banyak dikemukakan adalah; persalinan lama sampai persalinan macet,

ruptura uteri iminens, gawat janin, janin besar, dan perdarahan antepartum.

Selain indikasi medis, indikasi non medis juga melatarbelakangi pemilihan persalinan Sectio

Caesar, antara lain faktor sosial, dukungan suami, faktor ekonomi, faktor pendidikan dan pekerjaan.

Kemajuan pengetahuan dan teknologi dapat meminimalkan efek samping dari persalinan

Sectio Caesar, namun persalinan normal adalah jalan persalinan yang paling ideal.

Dokter harus melakukan diskusi dengan pasien untuk memahami motivasinya untuk melakukan persalinan Sectio

Caesar tanpa medis indikasi. Klinisi perlu mempertimbangkan keselamatan ibu dan janin terhadap risiko yang merugikan

hasil bagi ibu dan janin

TERIMA KASIH

Click icon to add picture