Encephalitis Putrihardy
-
Upload
putri-hardyanti -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
description
Transcript of Encephalitis Putrihardy
ENCEPHALITIS
PUTRI HARDYANTI1310211142
DEFINISI
• adalah reaksi radang atau inflamasi yang terjadi di otak. Menyerang jaringan parenkim yang ada pada otak dan biasanya disebabkan oleh mikroorganisme.
ETIOLOGI
• Virus RNA : enterovirus, arbovirus (endemik biasanya melalui vektor nyamuk), rhabdovirus dll
• Virus DNA : Herpes Simpleks Virus , retrovirus, dll
• Bakteri : staphylococcus, streptococcus, pnemococcus, eschericia
GEJALA KLINIS
1. Dapat difus ataupun lokal, berupa :• Kesadaran • Gangguan fokal (hemiparesis, kejang fokal,
gangguan otonom)• Gangguan gerak• Perubahan tingkah laku• Ataksia• Gangguan saraf kranial
2. Pada bayi :• Muntah• Ubun – ubun / fontanel menonjol• Menangis terus dan lebih buruk jika
digendong
DIAGNOSIS
• Gejala prodromal : demam, nyeri kepala, mual dan muntah, letargi dan mialgia.
• Gejala spesifik (oleh virus Epstein Barr, CMV, campak) : bercak kemerahan, limfadenopati, hepatosplenomegali, & pembesaran kelenjar parotis.
• Anamnesa yang cermat, menanyakan gejala-gejala khas yang muncul
• Pemeriksan pungsi lumbal : ditemukan hasil protein tinggi• Isolasi virus dari darah, cairan serebrospinal, ataupun
spesimen otak• Tes serologi, untuk identifikasi serum antibodi• CT scan dan MRI, untuk melihat :– Melihat perubahan jaringan parenkimal otak– Melihat adanya abnormalitas struktur kepala– Melihat adanya jejas / cedera, edema otak maupun
perdarahan otak– Menilai peningkatan tekanan intrakranial otak
Pemeriksaan Penunjang
• LABORATORIUM untuk mengetahui proses infeksi virus yang sedang terjadi. Deteksi dini IgM mungkin membantu diagnosis awal.
• GAMBARAN RADIOLOGIS- CT Scan Kepala- MRI- Elektroensefalografi (EEG)
CT Scan Kepala
• Ensefalitis HSV, CT scan memperlihatkan lesi dengan densitas rendah di lobus temporalis, yang belum terlihat sampai 3-4 hari setelah awitan.
• Dapat memperlihatkan komplikasi : pendarahan, hidrosefalus dan herniasi, dapat membantu menentukan perlu tidaknya pembedahan.
MRI
• Lebih sensitif dibanding CT scan dalam mengidentifikasi ensefalitis viral.
• Gambaran lesi di lobus temporalis berupa pendarahan unilateral atau bilateral.
• Lesi di lobus inferomedial temporalis dan gyrus singuli adalah area yang paling sering terdeteksi dengan MRI.
• Pada anak & bayi, terdeteksi penyebaran yang lebih luas.
EEG
• Ensefalitis HSV, 4 dari 5 kasus yang telah dibuktikan dengan biopsi memperlihatkan EEG yang abnormal
• Ada perubahan di daerah temporalis yang menyebar secara difus dan didapatkan lateralisasi gelombang epileptiform.
DIAGNOSIS BANDING
1. Abses otak2. Meningitis3. Toksoplasmosis4. Status epileptikus5. Pendarahan subaraknoid6. Hipoglikemia.
KOMPLIKASI
• Kecerdasan menurun• Kemampuan motoris menurun• Kemampuan neurologis menurun sampai
gangguan mental• Pada neonatus dapat terjadi hidrosefalus,
retardasi mental dan kelainan neurologis lainnya
PATOFISIOLOGIVirus masuk ke dalam tubuh
Replikasi lokal (di sistem limfatik)
Hematogen (viremia)
Sistemik menuju organ (otak, SSP)
Invasi langsung ke jaringan respon hospes terhadap saraf yang ada di otak virus (reaksi antigen- (replikasi virus di otak) antibodi, menyebabkan
demielinisasi, destruksi vaskular)
Kerusakan neurologis inflamasi di otakgangguan neurologis
Edema otak
Tekanan intrakranial di otak
membahayakan hidup pasien
PENATALAKSANAAN• Meringankan gejala klinis : Antiviral (14-21 hari)
- neonatus : 10 – 15 mg/kg IV tiap 8 jam- ensefalitis HSV : 10 mg/kg IV tiap 8 jam
• Untuk mengatasi kejang : - Fenobarbital 5-8 mg /kg BB- Diazepam 0,1-0,2 mg/kg BB
• Mengatasi inflamasi yang terjadi : Deksametason - dewasa : 10 mg IV tiap 6 jam- anak : 0,15 mg/kg IV tiap 6 jam
• Menurunkan tekanan intracranial : Manitol intravena 1,5-2,0 g/kg BB selama 30-80 menit, diulang 8-12 jam
PROGNOSIS
• Bergantung pada virulensi virus dan kondisi kesehatan pasien (usia tua / sangat muda, imunitas tubuh, dan kondisi neurologis).