EMERGENSI UGD

2
Kriteria Emergensi sesuai indikasi medis: 1. Kecelakaan/Ruda Paksa yang bukan kecelakaan kerja, contoh kasus: Trauma kepala, patah tulang terbuka/tertutup, luka robekan/sayatan pada kulit/otot 2. Serangan jantung, contoh kasus: henti irama jantung, irama jantung yang abnormal, nyeri dada akibat penyempitan/penutupan pembuluh darah jantung 3. Panas tinggi diatas 39 derajat Celsius atau disertai kejang demam, contoh kasus: kejang demam 4. Perdarahan hebat, contoh diagnosis: Trauma dengan perdarahan hebat, muntah/berak darah, abortus (keguguran) , Demam Berdarah Dengue Grade dengan komplikasi perdarahan 5. Muntaber disertai Dehidrasi sedang s/d berat, contoh kasus: Kholera, Gastroenteritis akut dengan dehidrasi sedang/berat, mual dan muntah pada ibu hamil disertai dehidrasi sedang/berat 6. Sesak Napas, contoh kasus: Asma sedang/berat dalam serangan, infeksi paru berat 7. Kehilangan kesadaran, contoh kasus: Ayan/epilepsy, Syok/pingsan akibat kekurangan cairan, gangguan fungsi jantung, alergi berat, infeksi berat 8. Nyeri kolik, contoh kasus: kolik abdomen, kolik renal, kolik ureter, kolik uretra 9. Keadaan gelisah pada penderita gangguan jiwa

Transcript of EMERGENSI UGD

Page 1: EMERGENSI UGD

Kriteria Emergensi sesuai indikasi medis:

1. Kecelakaan/Ruda Paksa yang bukan kecelakaan kerja, contoh kasus: Trauma

kepala, patah tulang terbuka/tertutup, luka robekan/sayatan pada kulit/otot

2. Serangan jantung, contoh kasus: henti irama jantung, irama jantung yang abnormal,

nyeri dada akibat penyempitan/penutupan pembuluh darah jantung

3. Panas tinggi diatas 39 derajat Celsius atau disertai kejang demam, contoh kasus:

kejang demam

4. Perdarahan hebat, contoh diagnosis: Trauma dengan perdarahan hebat, muntah/berak

darah, abortus (keguguran) , Demam Berdarah Dengue Grade dengan komplikasi

perdarahan

5. Muntaber disertai Dehidrasi sedang s/d berat, contoh kasus: Kholera, Gastroenteritis

akut dengan dehidrasi sedang/berat, mual dan muntah pada ibu hamil disertai

dehidrasi sedang/berat

6. Sesak Napas, contoh kasus: Asma sedang/berat dalam serangan, infeksi paru berat

7. Kehilangan kesadaran, contoh kasus: Ayan/epilepsy, Syok/pingsan akibat kekurangan

cairan, gangguan fungsi jantung, alergi berat, infeksi berat

8. Nyeri kolik, contoh kasus: kolik abdomen, kolik renal, kolik ureter, kolik uretra

9. Keadaan gelisah pada penderita gangguan jiwa

Pasien dengan kriteria emergensi, harus segera dibawa ke IGD untuk diberi pertolongan lebih

lanjut setelah diberi pertolongan pertama.

Prosedur pelayanan emergensi (darurat)

1. Pasien yang memenuhi kriteria emergensi atas indikasi medis dapat berkunjung

ke Unit Gawat Darurat (UGD) RS.

2. Dokter UGD akan memeriksa pasien dan memberikan pertolongan pertama atau

melakukan tindakan medis serta memberikan resep minimal satu hari dan maksismum

tiga hari

3. Bila pasien belum sembuh, maka yang bersangkutan harus kembali ke PPK I yang

ditunjuk/pilihan untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut atau PPK I akan

merujuk ke dokter spesialis sesuai indikasi medis (bukan atas permintaan pasien

sendiri). Pelayanan lanjutan tersebut harus mengikuti prosedur rawat jalan spesialis di

PPK II/RS

Page 2: EMERGENSI UGD

4. Bila pasien memerlukan perawatan setelah observasi di UGD, maka pihak Rumah

Sakit akan mendaftarkan pasien sebagai pasien rawat inap

5. Selanjutnya berlaku prosedur rawat inap