Emergency Drugs Kiki

10
EMERGENCY DRUGS 1. Adrenaline/Epinephrine Efek: menaikkan laju nadi dan TD, vasokinstriksi, bronkodilatasi melalui sistem saraf simpatis reseptor alpha dan beta. Indikasi: Asistole, anapilaksis, gagal jantung, vasokonstriktor. Lama Kerja: pendek, hanya beberapa menit dalam pemberian intravena Efek Samping: Hipertensi, aritmia, iskemik jantung, fibrilasi ventrikel 2. Noradrenalin Efek: vasokonstriksi pembuluh darah, bekerja pada reseptor alfa, berefek menaikkan TD Sediaan: 1mg/ml (dalam 1 ampule) Indikasi: Hipotensi karena vasodilatasi yang hebat Dosis: larutkan 4 mg dalam 250 ml dextrose 5%, infuse dimulai dengan dosis 4-8mg/mnt, titrasi Lama kerja: singkat Efek samping: hipertensi, vasokonstriksi, iskemik miokard, aritmia 3. Dobutamin Efek: merupakan inotropik kuat, menaikkan laju denyut nadi dan menguatkan kontraksi, melalui efek simpatis reseptor beta, meningkatkan cardiac output Indikasi: gagal jantung Dosis: larutkan 250 mg kedalam 250-1000 ml dextrose 5%, dan mulai dengan dosis 2,5 mg/kgBB/menit, dan dapat dinaikkan sesuai kebutuhan. Walaupun dapat diberikan lewat vena tepi yang besar tapi yang terbaik lewat vena sentral. Lama kerja: beberapa menit ES: Takikardi, hipertensi, aritmia, iskemik jantun 4. Dopamin Efek: ionotropik kuat, menaikkan laju HR dan menguatkan kontraksi melalui efek simpatis reseptor beta jantung, meningkatkan CO Indikasi: gagal jantung, syok yang berhubungan dengan CHF, AMI, CKD Efek samping: takikardi, hipertensi, aritmia, iskhemi jantung Dosis: Ringan: 2-5 mcg/kg BB/mnt. Mengaktifkan reseptor dopaminergik, menjadikan vasodilatasi ginjal, koroner dan serebral

description

tugas

Transcript of Emergency Drugs Kiki

EMERGENCY DRUGS

1. Adrenaline/EpinephrineEfek: menaikkan laju nadi dan TD, vasokinstriksi, bronkodilatasi melalui sistem saraf simpatis reseptor alpha dan beta. Indikasi: Asistole, anapilaksis, gagal jantung, vasokonstriktor.Lama Kerja: pendek, hanya beberapa menit dalam pemberian intravenaEfek Samping: Hipertensi, aritmia, iskemik jantung, fibrilasi ventrikel 2. NoradrenalinEfek: vasokonstriksi pembuluh darah, bekerja pada reseptor alfa, berefek menaikkan TD Sediaan: 1mg/ml (dalam 1 ampule) Indikasi: Hipotensi karena vasodilatasi yang hebat Dosis: larutkan 4 mg dalam 250 ml dextrose 5%, infuse dimulai dengan dosis 4-8mg/mnt, titrasi Lama kerja: singkat Efek samping: hipertensi, vasokonstriksi, iskemik miokard, aritmia

3. DobutaminEfek: merupakan inotropik kuat, menaikkan laju denyut nadi dan menguatkan kontraksi, melalui efek simpatis reseptor beta, meningkatkan cardiac output Indikasi: gagal jantung Dosis: larutkan 250 mg kedalam 250-1000 ml dextrose 5%, dan mulai dengan dosis 2,5 mg/kgBB/menit, dan dapat dinaikkan sesuai kebutuhan. Walaupun dapat diberikan lewat vena tepi yang besar tapi yang terbaik lewat vena sentral. Lama kerja: beberapa menit ES: Takikardi, hipertensi, aritmia, iskemik jantun

4. DopaminEfek: ionotropik kuat, menaikkan laju HR dan menguatkan kontraksi melalui efek simpatis reseptor beta jantung, meningkatkan CO Indikasi: gagal jantung, syok yang berhubungan dengan CHF, AMI, CKD Efek samping: takikardi, hipertensi, aritmia, iskhemi jantung Dosis: Ringan: 2-5 mcg/kg BB/mnt. Mengaktifkan reseptor dopaminergik, menjadikan vasodilatasi ginjal, koroner dan serebral Sedang: 5-10mcg/kgBB/mnt. Mengaktifkan beta reseptor sehingga dapat meningkatkan kontraktilitas tekanan darah dan CO. Berat: >10mcg/kgBB/mnt. Mengaktifkan reseptor alfa, membuat vasokonstriksi pembuluh darah. Rumus; dosis x BB x 60 jumlah mcg/cc

5. HeparinEfek: antikoagulan potan yang bekerja terhadap potensiasi terhadap beberapa faktor koagulan termasuk thrombin dan faktor x. efektifitasnya dapat diukur secara laboratories yaitu APTT Sediaan: 2500UI/ml dalam 5 ml (vial), 100 unit=1 mg. Indikasi; prevensi dan pengobatan thrombosis vena dalam, prevensi thrombus pada katub protetic dan untuk pengobatan emboli pulmonum. Untuk efek terapi dapat dicek APTT 1,5-2 kali harga normal. Dosis; Iv: 5000Unit diikuti dengan infuse 40.000 unit/24 jam, atau 10.000 unit tiap 6 bulan; SC: 5000 unit sblm pembedahan kemudian 5000 unit setiap 8-12 jam. Lama kerja: 4-6 jamEfek: antikoagulan potan yang bekerja terhadap potensiasi terhadap beberapa faktor koagulan termasuk thrombin dan faktor x. efektifitasnya dapat diukur secara laboratories yaitu APTT Sediaan: 2500UI/ml dalam 5 ml (vial), 100 unit=1 mg. Indikasi; prevensi dan pengobatan thrombosis vena dalam, prevensi thrombus pada katub protetic dan untuk pengobatan emboli pulmonum. Untuk efek terapi dapat dicek APTT 1,5-2 kali harga normal. Dosis; Iv: 5000Unit diikuti dengan infuse 40.000 unit/24 jam, atau 10.000 unit tiap 6 bulan; SC: 5000 unit sblm pembedahan kemudian 5000 unit setiap 8-12 jam. Lama kerja: 4-6 jam

6. AMINOPHILYNEEfek: Bronkodilatasi, chronotropic (mempengaruhi denyut miokard) dan inotropic ringan, diuretic ringan Sediaan: 250 mg dalam 10ml, ampul Indikasi: Bronkodilatasi karena berbagai sebab, termasuk gagal jantung kongestifLama kerja: 6-15 jamEfek samping: Aritmia, muntah, diuresis, merangsang SP

7. ANTACIDEfek: sifatnya alkalis, menaikkan pH asam lambung. Sediaan: Alumunium hydrozida 500 mg tablet. Alumunium hydrozida 4% cair. Alumunium trisilicate 250 mg tablet. Magnesium trisilicate Indikasi: Pengobatan simtomatis pada dispepsia yang disebabkan ulkus peptikum, gastritis, duodenitis reflux esophagitis, dispepsi non ulkus dan prevensi stres ulcus. Pada dosis efektif untuk penyembuhan. Dosis: Pengobatan dispepsia: 1-2 tablet atau 10-20 ml. Pengobatan ulcus pepticum 20 ml tiap 2 jam. Efek samping: Senyawa aluminium dapat menyebabkan konstipasi. Senyawa magnesium dapat menyebabkan diare.

8. BUPIVACAINE (Marcain)Efek: Obat anestesi lokal Sediaan: 0,25%, 0,5%, 0,75%, plain atau + adrenaline dalam vial 20 ml Indikasi: infiltrasi, plexus, epidural, spinal anestesi. Dosis: tidak melebihi 2 mg/kgBB tiap 4 jam. Lama kerja: 2-8 jam Efek samping: toksis anestesi lokal Perhatian: jangan diberikan intravenaEfek: Obat anestesi lokal Sediaan: 0,25%, 0,5%, 0,75%, plain atau + adrenaline dalam vial 20 ml Indikasi: infiltrasi, plexus, epidural, spinal anestesi. Dosis: tidak melebihi 2 mg/kgBB tiap 4 jam. Lama kerja: 2-8 jam Efek samping: toksis anestesi lokal Perhatian: jangan diberikan intravena

9. CALCIUMEfek: inotropik ringan, mengurangi efek depresi citrate pada jantung, pada transfusi darah mencegah tetapi karena kadar Ca yang rendah Sediaan: Ca gluconate dan Ca chloride 10% Indikasi: Pada tranfusi darah (lebih dari 1 unit/5 menit pada orang dewasa) hiperkalemia, tetani. Dosis: 2-4 mg/kgBB Ca chloride; 4-8 mg/kgBB Ca gluconate Efek samping: Bradikardi, iritasi vena dan jaringan Perhatian: jangan diberikan melalui set yang sama dengan darah

10. CIMETIDINEEfek: merupakan antagonis reseptor H2 yaitu untuk mengurangi sekresi asam lambung Indikasi: pengobatan ulkus lambung dan ulkus duodenum jinak refluks esofagitis dan preventiv stress ulcus. Efek samping: Pada pemberian IV secara cepat dapat menimbulkan aritmia, interaksi dengan obat lain (potensiasi warfarin, phenitoin, aminophiline, ginekomasti (jarang)

11. DIAZEPAMEfek: sedativa, anticonvulsi poten Sediaan: 100mg/2ml dalam ampu Indikasi: premedikasi sedasi, anti convulsi, anti spasmodik, prevensi halusinasi.Lama kerja: 15 menit sampai beberapa jam, tergantung dosis ES: Mengantuk, kurang kooperatif, depresi napas atau obstruksi terutam pada pasien tua, kadang terjadi hipotensi. Metabolit diazepam dapat terakumulasi pada pemberian per infus selama beberapa hari dengan dosis tingi.

12. LARGACTILEfek: Merupakan transquiliser mayor dengan efek sedatif anti emetic dan berguna untuk pengobatan hiccup yang persisten. Selain itu juga merupakan vasodilator dan mempengaruhi homeostatis temperatur. Sediaan: 25mg/ml dalam ampul Indikasi: vomitus persisten, tetanus, hiccup persisten, pulmonal Dosis: im: 25-50 mg dalam 4-8 jam. iv: 5 mg sebagai vasodilator ringan atao 0,16 mg/kgBB/jam Efek samping: gejala ekstra piramidal, hipotensi, takikardi, mengatuk

13. DIGOXINEfek: menurunkan kecepatan konduksi impuls yang melalui nodus arttrioventrikularis. Meningkatkan kekuatan kontraksi jantung (efek inotropic positif) Sediaan: Injeksi: 250 mg/ml dalam ampul. Tablet: 62,5 mg, 125 mg Indikasi: aritmia supraventrikuler, atrial fibrilasi, gagal jantungEfek samping: Pada pasien dengan insufisiensi renal atau hipokalemia biasanya lebih mudah terjadi keracunan digoxin dengan gejala: mual, muntah, aritmia (supraventikuler, bradikardia, dan block) Ginecomastia (sangat jarang)

14. EPHEDRINEEfek: obat vasopressor dan menyebakan vasokonstriksi pembuluh darah, meningkatkan laju denyut nadi dan kontraktilitas melalui reseptor alpha dan beta sehingga menaikkan TD dan CO, merupakan bronkodilator ringan Indikasi: hipotensi karena vasodilatasi. Pemberian cairan harus selalu dilakukan sebelum menggunakan vasopressor. Aman digunakan pada penderita yang sedang hamil karena tidak menurunkan aliran darah plasenta. Dosis: 5-10 mg iv, dapat diulang sesuai kebutuhan Efek samping: hipertensi, aritmia, iskemik miokard, stimulasi SSP

15. FUROSEMIDEEfek: merupakan diuretik poten yang bekerja pada Loop of Henle Sediaan: 20 mg/2 ml dalam ampul Indikasi: udema pulmonum, gagal jantung, kelebihan cairan, oliguria bukanlah indikasi sampai dapt dipastikan bahwa penderita benar tidak kekurangan cairan Dosis: 0,3 1 mg/kgBB. Pada gangguan renal dibutuhkan dosis yang tidak tinggi Efek samping: dapat memperburuk keadaan hipovolumia pada pasien dehidrasi, hipokalemia

16. GLYCERYL TRINITRATEEfek: menyebabkan relaksasi otot polos sehingga terjadi vasodilatasi pembuluh darah vena, pada dosis yang besar juga menyebabkan dilatasi arteri koroner Indikasi: iskemia miokard, gagal jantung. Sediaan: 25 mg/ 10 ml dalam vial; Tablet 0,3 mg Dosis: Sublingual: 0,3-0,6 mg sesuai kebutuhan. Infus: 50 mg dilarutkan dalam 250 dextrose 5% titrasi juga dapat diberikan dengan syringe pump Lama kerja: singkat Efek samping: takikardia, hipotensi, sakit kepala

17. HYDROCORTISONEEfek: menekan reaksi inflamasi, mempunyai efek mineral coricoid lemah Indikasi: asma akut, shock anaphylactic, reaksi alergi, reaksi obat, reaksi transfusi, terapi insufisiensi adrenal, menekan proses inflamasi beberapa penyakitEfek samping: pengobatan jangka panjang: hipertensi, kelemahan otot, osteoporosis, ulcus pepticum. Perubahan netral dapat terjadi seperti: euphoria dan disphoria. Gangguan pertumbuhan pada anak. Pada pengobatan lama dapat juga terjadi supresi kelenjar adrenal (pada dosis tinggi)

18. LABETALOLEfek: Merupakan antagonis reseptor beta sistem saraf simpatis. Menyababkan lambatnya laju denyut nadi, dan menurunkan kekuatan kontraksi. Juga pada reseptor alpha sehingga terjadi vasodilatasi pembuluh darah. Akibatnya akan terjadi penurunan tekanan darah. Indikasi: Hipertensi, aritmia supraventrikular Efek samping: kelebihan cairan, gagal ginjal menetap

19. METHYLDOPAEfek: menurunkan tekanan darah melalui efek control. Sediaan: 50 mg/ml dalam ampul 5 ml. Tablet: 125 mg, 250 mg, 500 mg Indikasi: Hipertensi sedang sampai berat Dosis: IV: 250 mg- 500 mg dalam 500 ml Dextrose 5%, infus. Oral: 250 mg, 2xsehari, sampai maksimum 3 gr/hari Lama Kerja: 8-48 jam (oral), onset 4-6 jam, Durasi 16 jam (iv) Efek samping: anemia hemolitik, sedasi, hipotensi, impotensi

20. MORPHINEEfek: Analgesik opiat yang bekerja pada otak dan medula spinalis Sediaan: 10 mg/ml dalam ampul Indikasi: Nyeri akut Dosis: Dewasa : 10-15 mg larutan dlm 10 ml titrasi atau dengan syringe pump dengan 50 cc spuit disposiblePediatrik: 0,2 mg/kgBB Lama Kerja: 2-6 jam tergantung rute pemberian ES: mual, muntah, depresi nafas, kontraksi otot polos kadang kolik kantung empedu, dapat memperburuk nyeri pada kolik renal, sedasi gatal di kulit

21. LIGNOCAINEEfek: sebagai anestesi lokal, juga menstabilkan membran sel miokard sehingga berefek sebagai anti aritmia Sediaan: 0,5%, 1%, 2%, 4%, 5%, 10% dalam ampul 2 ml atau vial 2 ml dan 50 ml Efek samping: Toksis anestesi lokal

22. PHETIDINEEfek: analgesik ophiat, bekerja pada otak dan medula spinalis Sediaan: 50mg/ml dalam ampul 2 ml Indikasi: Nyeri hebat Dosis dewasa: 1-15 mg/kg BB, larutkan dalam 10 ml, titrasiPediatrik: 1-1,5 mg/kgBB Lama kerja tergantung rutenya Perhatian: pasien