EMAS (Expanding Maternal Neonatal Survival

5
Expanding Maternal and Neonatal Survival (EMAS) 2012 - 2016 EMAS (Expanding Maternal and Neonatal Survival) adalah sebuah program kerjasama Kementrian Kesehatan RI dan USAID selama lima tahun (2012-2016) dalam rangka mengurangi angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Program EMAS mendukung pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten, dalam berjejaring dengan Organisasi Masyarakat Sipil, fasilitas kesehatan publik dan swasta, asosiasi rumah sakit, organisasi profesi, dan sektor swasta, dan lain-lain. Program ini akan berkontribusi terhadap percepatan penurunan kematian ibu dan bayi baru lahir sebesar 25% di Indonesia. Emas dilaksanakan di 30 kabupaten dalam enam provinsi yang memiliki jumlah kematian ibu dan neonatal besar . Pada tahun p ertama intervensi direncanakan di 10 kabupaten. Enam Provinsi tersebut adalah: Sumatera Utara daerah intervensi nya adalah Kabupaten Deli Serdang. Kabupaten di sekitar 1. daerah intervensi adalah Kota Medan, Kota Tebingtinggi, Kab Langkat, Kab Karo, Kota Pematangsiantar, Kab Serdang Bedagai, Kab Simalungun, Kota Binjai Banten daerah intervensinya adalah Kabupaten Serang. Kabupaten di sekitar daerah intervensi 2. adalah Kab Tangerang, Kab Lebak, Kab Pendeglang, dan Kota Cilegon Jawa Barat daerah intervensinya adalah Kabupaten Bandung. Kabupaten di sekitar daerah 3. intervensi adalah Kab Garut, Kab Sumedang, Kab Subang, Kab Purwakarta, Kab Cianjur, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kab Bandung Barat. Daerah intervensi lain di Jawa Barat adalah Kabupaten Cirebon. Kabupaten di sekitar daerah intervensi adalah Kota Cirebon, Kab Indramayu, Kab Majalengka, Kab Kuningan Jawa Tengah daerah intervensinya adalah Kabupaten Tegal. Kabupaten di sekitar daerah 4. intervensi adalah Kota Tegal, Kab Brebes, Kab Pemalang, Kab Pekalongan, dan Kota Pekalongan. Daerah intervensi lain di Jawa tengah adalah Kabupaten Banyumas. Kabupaten di sekitar daerah intervensi adalah Kab Kebumen, Kab Cilacap, Kab Purbalingga, Kab Banjarnegara Jawa Timur daerah intervensinya adalah Kabupaten Malang. Kabupaten di sekitar daerah 5. intervensi adalah Kota Malang, Kab Lumajang, Kab Probolinggo, Kab Pasuruan, Kota Batu, Kab Blitar Sulawesi Selatan. Daerah intervensinya adalah Kabupaten Pinrang. Kabupaten di sekitar daerah 6. intervensi adalah Kab Tana Toraja, Kab Enrekang, Kab Sidenreng Rappang, Kota Pare-Pare EMAS bertujuan untuk : Meningkatkan kualitas pelayanan PONED & PONEK. Memastikan intervensi medis prioritas yang 1. mempunyai dampak besar pada penurunan kematian diterapkan di RS dan Puskesmas. Pendekatan tata kelola klinis (clinical governance) diterapkan di RS dan Puskesmas. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi sistem rujukan antar Puskesmas/Balkesmas dan RS. 2. Penguatan sistim rujukan. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam menjamin akuntabilitas dan kualitas nakes, faskes dan Pemda. Meningkatkan akses masy dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan .

description

EMAS (Expanding Maternal Neonatal Survival

Transcript of EMAS (Expanding Maternal Neonatal Survival

  • Expanding Maternal and Neonatal Survival(EMAS) 2012 - 2016EMAS (Expanding Maternal and Neonatal Survival) adalah sebuah program kerjasama KementrianKesehatan RI dan USAID selama lima tahun (2012-2016) dalam rangka mengurangi angka kematianibu dan bayi baru lahir.

    Program EMAS mendukung pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten, dalam berjejaring denganOrganisasi Masyarakat Sipil, fasilitas kesehatan publik dan swasta, asosiasi rumah sakit, organisasiprofesi, dan sektor swasta, dan lain-lain. Program ini akan berkontribusi terhadap percepatanpenurunan kematian ibu dan bayi baru lahir sebesar 25% di Indonesia.

    Emas dilaksanakan di 30 kabupaten dalam enam provinsi yang memiliki jumlah kematian ibu danneonatal besar . Pada tahun p

    ertama intervensi direncanakan di 10 kabupaten. Enam Provinsi tersebut adalah:

    Sumatera Utara daerah intervensi nya adalah Kabupaten Deli Serdang. Kabupaten di sekitar1.daerah intervensi adalah Kota Medan, Kota Tebingtinggi, Kab Langkat, Kab Karo, KotaPematangsiantar, Kab Serdang Bedagai, Kab Simalungun, Kota BinjaiBanten daerah intervensinya adalah Kabupaten Serang. Kabupaten di sekitar daerah intervensi2.adalah Kab Tangerang, Kab Lebak, Kab Pendeglang, dan Kota CilegonJawa Barat daerah intervensinya adalah Kabupaten Bandung. Kabupaten di sekitar daerah3.intervensi adalah Kab Garut, Kab Sumedang, Kab Subang, Kab Purwakarta, Kab Cianjur, KotaBandung, Kota Cimahi, Kab Bandung Barat. Daerah intervensi lain di Jawa Barat adalahKabupaten Cirebon. Kabupaten di sekitar daerah intervensi adalah Kota Cirebon, KabIndramayu, Kab Majalengka, Kab KuninganJawa Tengah daerah intervensinya adalah Kabupaten Tegal. Kabupaten di sekitar daerah4.intervensi adalah Kota Tegal, Kab Brebes, Kab Pemalang, Kab Pekalongan, dan Kota Pekalongan.Daerah intervensi lain di Jawa tengah adalah Kabupaten Banyumas. Kabupaten di sekitar daerahintervensi adalah Kab Kebumen, Kab Cilacap, Kab Purbalingga, Kab BanjarnegaraJawa Timur daerah intervensinya adalah Kabupaten Malang. Kabupaten di sekitar daerah5.intervensi adalah Kota Malang, Kab Lumajang, Kab Probolinggo, Kab Pasuruan, Kota Batu, KabBlitarSulawesi Selatan. Daerah intervensinya adalah Kabupaten Pinrang. Kabupaten di sekitar daerah6.intervensi adalah Kab Tana Toraja, Kab Enrekang, Kab Sidenreng Rappang, Kota Pare-Pare

    EMAS bertujuan untuk :

    Meningkatkan kualitas pelayanan PONED & PONEK. Memastikan intervensi medis prioritas yang1.mempunyai dampak besar pada penurunan kematian diterapkan di RS dan Puskesmas. Pendekatan tata kelola klinis (clinical governance) diterapkan di RS dan Puskesmas.Meningkatkan efektifitas dan efisiensi sistem rujukan antar Puskesmas/Balkesmas dan RS.2.Penguatan sistim rujukan. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam menjamin akuntabilitasdan kualitas nakes, faskes dan Pemda. Meningkatkan akses masy dalam memanfaatkan pelayanankesehatan .

  • Pendekatan EMAS adalah : 1) Meningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan neonatalminimal di 150 RS (PONEK) Pemerintah & Swasta dan 300 Puskesmas/Balkesmas (PONED) melaluipenerapan tata kelola yang baik terkait kelangsungan hidup ibu dan bayi baru lahir, 2) Memperkuatsistem rujukan yang efisien dan efektif antar Puskesmas dan RS , 3) Pemanfaatan teknologiinformasi mutakhir (SMS, hotline, media social) untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalampelayanan kegawatdaruratan kesehatan ibu dan bayi baru lahir, 4) Program dirancang agar dapatmemberi dampak nasional (tidak hanya sebatas area kerja).

    Peluncuran E M A SJakarta, 26 Januari 2012. Kementerian Kesehatan RI bekerjasama denganUSAID meluncurkan program Expanding Maternal and Newborn Survival(EMAS) yang diresmikan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatandan dihadiri oleh perwakilan dari Kemenkokesra, dan organisasipenyandang dana.Program EMAS merupakan bagian dari KemitraanKomprehensif antara Amerika Serikat dan Indonesia, di mana keduapemimpin negara tersebut telah menegaskan kembali komitmennya untukbekerjasama di berbagai bidang demi kepentingan bersama, termasuk

    kesehatan dan pencapaian Millenium Development Goals (MDG).

    Diantaranya adalah mengurangi angka kematian anak, angka kematian ibu saat melahirkan, danmenahan laju penyebaran penyakit menular.Program EMAS akan dilaksanakan oleh JHPIEGO, yangbermitra dengan Save the Children, Research Triangle Internasional, Muhammadiyah dan RumahSakit Budi Kemuliaan. EMAS juga mendukung program kesehatan yang ada di KementerianKesehatan, masyarakat, dan sektor swasta.Program EMAS bertujuan untuk menurunkan AngkaKematian Ibu dan Angka Kematian Neonatal sebesar 25%, dan rencananya akan difokuskan pada 30kabupaten di enam provinsi yaitu Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Banten, JawaTengah dan JawaTimur, karena provinsi-provinsi tersebut menyumbang kurang lebih 50 persen dariseluruh kematian ibu di Indonesia.Pendekatan program EMAS ini sendiri dilakukan dengan carameningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan neonatal minimal di 150 RS (PONEK)Pemerintah & Swasta dan 300 Puskesmas/Balkesmas (PONED) serta memperkuat sistem rujukan

  • yang efisien dan efektif antar Puskesmas dan rumah sakit. Program ini dirancang agar dapatmemberi dampak nasional atau tidak hanya sebatas area kerja saja. (Id-Setditjen)

    Sosialisasi dan Pengukuhan ProgramEmas Kabupaten TegalBerbagai upaya Penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) semakingencar dilakukan dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan di Indonesia dan upaya pencapaiankomitmen Global Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015. Salah satu program yangdilakukan untuk menurunkan AKI dan AKB adalah adanya Program EMAS (Expanding Maternal danNeonatal Survival) yang salah satunya dilakukan di Kabupaten Tegal Propinsi Jawa Tengah. Programtersebut telah disosialisasikan dan sekaligus dilakukan pengukuhan kelompok kerja yang terdiridari berbagai unsur kesehatan baik yang terlibat langsung dalam hal penanganan ibu dan bayiseperti halnya dokter, bidan dan perawat ataupun unsur-unsur pendukung lainnya seperti halnyadari organisasi kemasyarakatan, pramuka yang akan mendukung program EMAS. Kelompok kerjaini mengikuti sosialisasi dan sekaligus dikukuhkan oleh Wakil Bupati Kabupaten Tegal yang dihadirioleh Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA beserta para Direktur di lingkungan Ditjen Bina Gizi danKIA, pada tanggal 22 Maret 2012 di Pendopo Pemda Kabupaten Tegal.

    Dalam mencapai programnya, EMAS melakukan pendekatan Vanguard atau dapat diartikan denganistilah Garda Depan, yaitu dengan melakukan: Penerapan tata kelola yang baik terkait kelangsunganhidup bayi dan ibu baru lahir yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanankegawatdaruratan kesehatan ibu dan bayi baru lahir di fasilitas kesehatan; Pemanfaatan teknologiinformasi mutakhir (SMS, hotline, media sosial) dalam hal meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pelayanan kegawatdaruratan yang dilakukan untuk peningkatan sistem rujukan yang efektif,efisien berkualitas dan aman dalam kegawatdaruratan kesehatan ibu dan bayi baru lahir.

    Program EMAS yang dilakukan selama 5 tahun mendatang (2012-2016) mempunyai targetmenurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi baru lahir sebanyak 25%. Termasuk di Kabupaten Tegalyang pada tahun 2011 ini masih adanya kematian ibu dan bayi baru lahir. Dalam pelaksanaanprogramnya program Emas ini bukanlah program yang ekslusif dalam hal menurunkan AKI dan AKB.akan tetapi keberhasilan program EMAS dan program penurunkan AKI dan AKB harus diilakukandalam berbagai kerjasama berbagai pihak dan program baik dari pihak pemerintah, lembagaSwadaya masyarakat ataupun dalam hal tingkatan pemerintahan sendiri dalam era desentralisasiyaitu pemerintah pusat dan daerah.

    Selain di Kabupaten Tegal, program EMAS pun dilakukan di 30 kabupaten lainnya dalam 6 propinsiyaitu: Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan, yangmerupakan propinsi-propinsi penyumbang terbesar terhadap tingginya jumlah Angka Kematian Ibudan Bayi. Dengan demikian apabila propinsi tersebut bisa mencapai target bisa menurunkan AKI

  • dan AKB sebanyak 25% akan sangat berkontribusi bagi penurunan AKI dan AKB di Indonesia dalam5 tahun mendatang dan sekaligus akan bisa mencapai target MDGs khususnya dalam halmenurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di Indonesia pada tahun 2015.

    Dalam acara Sosialisasi dan Pengukuhan Pokja EMAS tersebut juga dilakukan Penyerahan bantuanMP-ASI dan satu unit mobil Pusling untuk Kab.Tegal yang secara simbolis diterima oleh WakilBupati.