ekonomi syariah

download ekonomi syariah

If you can't read please download the document

description

ekonomi

Transcript of ekonomi syariah

PENDAHULUAN

Berbicara upah, tentunya dapat disepakati bahwa upah merupakan sumber penghasilan guna memenuhi kebutuhan dan cerminan kepuasan bekerja. Sementara bagi pengusaha melihat upah sebagai bagian dari biaya produksi, sehingga harus dioptimalkan penggunaannya dalam meningkatkan produktivitas dan etos kerja. Sementara pemerintah melihat upah, di satu pihak, untuk tetap dapat menjamin terpenuhinya kehidupan yang layak bagi pekerja dan keluarganya, meningkatkan produktivitas pekerja dan meningkatkan daya beli masyarakat. Di lain pihak, untuk mendorong kemajuan dan daya saing usaha. Gaji sebenarnya juga upah, tetapi sudah pasti banyaknya dan waktunya. Artinya banyaknya upah yang diterima itu sudah pasti jumlahnya pada setiap waktu yang telah ditetapkan. Dalam hal waktu yang lazim digunakan di Indonesia adalah bulan. Gaji merupakan upah kerja yang dibayar dalam waktu yang ditetapkan. Sebenarnya bukan saja waktu yang ditetapkan, tetapi secara relatif banyaknya upah itu pun sudah pasti jumlahnya. Di Indonesia, gaji biasanya untuk pegawai negeri dan perusahaanperusahaan besar. Jelasnya di sini bahwa perbedaan pokok antara gaji dan upah yaitu dalam jaminan ketepatan waktu dan kepastian banyaknya upah. Namun keduanya merupakan balas jasa yang diterima oleh para karyawan atau karyawan.

1

PEMBAHASAN UPAH PASAR TENAGA KERJA

Penentuan upah Faktor produksi yang sangat penting dalam kegiatan memproduksi adalah pembayaran kepada tenaga kerja. Pembayaran kepada tenaga kerja dapat dibedakan kepada dua pengertian: gaji dan upah. Dalam pengertian sehari-hari gaji diartikan sebagai pembayaran kepada pekerja tetap dan tenaga kerja profesional seperti pegawai pemerintah, dosen, guru, manajer, dan akuntan. Sedangkan upah dimaksudkan sebagai pembayaran kepada pekerja kasar yang pekerjaannya selalu berpindah-pindah, seperti tukang kayu, tukang batu, dan buruh kasar.1

Menurut teori ekonomi tidak dibedakan di antara pembayaran

kepada pegawai tetap dan pekerja kasar dan tidak tetap. Di dalam teori ekonomi kedua jenis ini tidak dibedakan (pembayaran kepada para pekerja) dinamakan upah. Kecenderungan yang selalu berlaku adalah keadaan dimana harga-harga barang maupun upah terus menerus mengalami kenaikan. Tetapi kenaikan tersebut tidaklah serentak dan juga tingkat kenaikannya berbeda. Ahli ekonomi membuat perbedaaan diantara dua pengertian upah: upah uang dan upah riil. Upah uang adalah jumlah uang yang diterima para pekerja dari para pekerja dari para pengusaha sebagai pembayaran ke atas tenaga mental atau fisik para pekerja yang digunakan dalam produksi. Sedangkan upah riil adalah tingkat upah pekerja yang diukur dari sudut kemampuan upah tersebut membeli barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan para pekerja.2 Upah dapat digolongkan menjadi dua: Upah yang telah disebut (ajrul musamma), yaitu upah yang telah1 Sadono Sukirno, Mikroekonomi teori pengantar, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1994), h. 350 2 Ibid

disebutkan pada awal transaksi, syaratnya adalah ketika disebutkan harus disertai adanya kerelaan (diterima) oleh kedua belah pihak. Upah yang sepadan (ajrul mistli) adalah upah yang sepadan dengan kerjaannya serta sepadan dengan kondisi pekerjaannya. Maksudnya adalah harta yang dituntut sebagai kompensasi dalam suatu transaksi yang sejenis pada umumnya.3 Dalam ekonomi konvensional upah termasuk salah satu instrumen dalam distribusi pendapatan selain bunga, sewa dan laba. Menurut Blanchard ada beberapa hal yang menentukan besaran upah yang dibayarkan ke pekerja antara lain kekuatan tawar (barganing) pekerja. Posisi tawar pekerja dipengaruhi oleh dua faktor:4 Besaran biaya yang harus ditanggung perusahaan ketika seseorang meninggalkan perusahaan Berapa besar kemungkinan seorang pekerja yang keluar dari perusahaan untuk menemukan kembali pekerjaan yang baru Implikasi dari dua hal ini, maka dapat diidentifikasi bahwa barganing tergantung dua hal: Skill yang dimiliki pekerja Kondisi pasar tenaga kerja secara umum Efisiensi upah, merupakan sebuah teori yang menghubungkan antara produktifitas dan efesiensi upah. Secara lebih jelasnya, upah yang tinggi akan diberikan oleh perusahaan kepada pekerja asalkan perusahaan mendapat kualitas pekerjaan yang lebih baik. Dengan upah yang lebih tinggi, pekerja tidak hanya memberikan kualitas pekerjaan yang lebih baik, namun juga akan menurunkan tingkat pergantian karyawan. Berdasarkan faktor yang mempengaruhi besaran3Nurul Huda, ekonomi makro Islam: Pendekatan Teoritis, ( Jakarta: Kencana, 2008) h. 230 4Ibid, h. 208

3

upah, maka Blanchard membuat hubungan dalam persamaan sebagai berikut: W=P F(u, z)............................. Dimana: W= agregat nominal upah P = tingkat harga yang diharapkan U = tingkat pengangguran Z = Sejumlah fasilits yang diberikan kepada karyawan yang pada dasarnya menjadi penambah upah dan penambah biaya bagi perusahaan Penentuan upah sangat bergantung kepada pasar tenaga kerja yang wujud. Pasar tenaga kerja dapat dibedakan kepada 3 bentuk: Pasar persaingan sempurna: Pasar persaingan sempurna dalam pasaran tenaga kerja berarti di dalam pasar banyak perusahaan yang memerlukan tenaga kerja dan tenaga kerja yang ada dalam pasar tidak menyatukan diri di dalam serikat buruh yang akan bertindak sebagai wakil mereka. Di dalam kurva di bawah ini menggambarkan bahwa jika permintaan terhadap tenaga kerja bersifat semakin tinggi atau rendah maka upah tenaga kerja semakin sedikit atau banyak permintaan terhadap tenaga kerja.5 Jadi dapat disimpulkan upah ditentukan oleh permintaan dan penawaran tenaga kerja

5 Sadono Sukirno, Op,Cit, h.355

Gambar 1. Persaingan sempurna dalam pasar tenaga kerja: w w e w w ED=MRP S

D = MP

S

0 Perusahaan Pasar

Pasar tenaga kerja monopsoni Monopsoni berarti hanya terdapat satu pembeli di pasar sedangkan penjual jumlahnya banyak. Pasar ini akan terwujud apabila di suatu temoat terdapat suatu firma yang sangat besar dan satu-satunya perusahaan modern di tempat tersebut. Untuk menentukan upah di pasar ini dapat dilihat dari apabila makin besar jumlah tenaga kerja semakin besar pula tingkat upah yang dibayarkan pada pekerja.6

Gambar 2 Upah tenaga kerja dalam pasar monopsoniD MCL S=W

S

D = MRP

6 Sadono Sukirno, Op. Cit, h. 353

5

0

1

2

3 4 5 Jumlah pekerja

6

7

Pasar monopoli bilateral. Penentuan upah di dalam pasar tenaga kerja monopoli bilateral yaitu di dalam pasar tenaga kerja bersatu dalam satu serikat buruh, dan di dalam pasar tenaga kerja di mana hanya terdapat satu perusahaan yang menggunakan tenaga kerja.7 Serikat buruh adalah organisasi yang didirikan dengan tujuan agar para pekerja dapat, sebagai suatu kesatuan, membicarkan atau menuntut syara-syarat kerja tertentu dengan para pengusaha.8 Gambar 3 Penentuan upah dalam pasar monopoli BilateralD w2 w w1 S D MCL

0

I1 I2 Jumlah tenaga kerja

Hubungan produktivitas dan upah Upah riil yang diterima tenaga kerja tergantung pada produktivitas dari tenaga kerja tersebut. Yang dapat diterangkan dengan menggunakan teori permintaan ke atas faktor produksi, yaitu seperti yang ditujukian dalam gambar 4 kurva MRP = D dan MRP1 = D1 menunjukkan hasil penjualan marjinal.7ibid, h.363 8 Ibid,h. 358

Kurva MRP menggambarkan kurva permintaan buruh dan nilainya ditentukan oleh MRP dan harga barang. Keadaan dimana kurva MRP1 berada di atas MRP berarti pada setiap tingkat penggunaan tenaga kerja, hasil penjualan marjinal MRP1 lebih tinggi dari pada hasil penjualan MRP. Apabila dimisalkan harga barang di dalam keadaan itu adalah sama maka dari MRP mencerminkan perbedaan dalam produktivitas. Kurva MRP1 mencerminkan kegiatan memproduksi yang kurva hasil penjualan marjinalnya adalah lebih tinggi dari MRP.9

Gambar 4 Penentuan upah di pasar tenaga buruh

W1

E1

W0

E0 MRP1 = D1

MRP0 = D0 Q S Jumlah Tenaga Kerja

Produktivitaas dapat diidefenisaikan sebagai produksi yang diciptakan oleh seorang pekerja pada suatu waktu tertentu. Kenaikan produktivitas berarti pekerja itu dapat menghasilkan lebih banyak barang pada jangka waktu yang sama, atau suatu tingkat produksi tertentu dapat dihasilkan dalam waktu yang9Sadono Sukirno, Loc.Cit

7

lebih singkat. Kenaikan produktivitas disebabkan oleh beberapa faktor adalah: kemajuan teknologi, pertambahan kepandaian dan keterampilan tenaga kerja, perbaikan dalam organisasi perusahaan dan masyarakat.10

Faktor yang menimbulkan perbedaan upah11 Perbedaan corak permintaan dan penawaran dalam berbagai jenis pekerjaan Permintaan dan penawaran tenaga kerja dalam suatu jenis pekerjaan sangat besar peranannya dalam menentukan upah di suatu jenis pekerjaan. Jika penawaran tenaga cukup besar tetapi tidak banyak permintaannya, upah cenderuh rendah dan sebaliknya. Pebedaan dalam jenis-jenis pekerjaan Kegiatan ekonomi meliputi berbagai jenis pekerjaan. Ada di antara pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan yang ringan dan sangat mudah dikerjakan. Perbedaan kemampuan, keahlian dan pendidikan Segolongan pekerja mempunyai kepandaian, ketekunan, dan ketelitian yang lebih baik. Siaft tersebut menyebabkan mereka mepunyai produktivitas yang lebih tinggi kepada pekerja yang seperti itu. Terdapatnya pertimbangan bukan keuangan dalam memilikh pekerjaan Daya tarik sesuatu pekerjaan bukan saja tergantung kepada besarnya upah yang ditawarkan. Ketidak sempurnaan dalam mobilitas tenaga kerja Dalam mobilitas tenaga kerja sering sekali termasuk kepada mobilitas faktor-faktor produksi. Dalam konteks ini mobilitas tenaga kerja sangatlah erat kaitannya dengan perbedaan penetapan upah, apabila di dalam pasar tenaga kerja terjadinya perbedaan upah yang lebih tinggi maka tenaga kerja akan terus mengalir ke pasar tenaga kerja yang upahnya lebih tinggi. Perpindahan itu akan terus berlangsung sehingga10 Ibid, h.354 11 ibid

tidak terdapat lagi perbedaan upah.

PENUTUP Kesimpulan Dalam teori ekonomi hanya digunakan istilah upah yaitu ganjaran/pembayaran yang diterima tenaga kerja dari melakukan suatu kegiatan ekonomi atau menghasilkan barang atau jasa Tingkat upah pekerja sangat erat produktifitasnya. hubungannya dengan tingkat

Penentuan upah sangat bergantung kepada pasar tenaga kerja yang wujud. Pasar tenaga kerja dapat dibedakan kepada 3 bentuk: Pasar persaingan sempurna Pasar tenaga kerja monopsoni Pasar monopoli bilateral.

9

DAFTAR PUSTAKA

Huda, Nurul. Ekonomi Makro Islam: Pendekatan Teoritis. Jakarta: Kencana, 2008 Sukirno, Sadono. Mikroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1994