Sengketa ekonomi-syariah-papbg

36
Oleh : H. Hasanuddin, SH. MH.

description

Sengketa Ekonomi Syariah

Transcript of Sengketa ekonomi-syariah-papbg

Page 1: Sengketa ekonomi-syariah-papbg

Oleh : H. Hasanuddin, SH. MH.

Page 2: Sengketa ekonomi-syariah-papbg

PENDAHULUAN

• Pentingnya kedudukan lembaga keuangan pada umumnya dan perbankan pada khususnya di dalam kehidupan ekonomi modern ini, kiranya tidak diragukan lagi. Melalui jasa keuangan inilah dana yang ada pada masyarakat dapat disalurkan ke dalam kegiatan-kegiatan produktif sehingga pertumbuhan ekonomi dapat terwujud. Oleh karena itu, lembaga perbankan mempunyai posisi strategis sebagai lembaga intermediasi dan merupakan unsur pokok dari sistem pembayaran.

Page 3: Sengketa ekonomi-syariah-papbg
Page 4: Sengketa ekonomi-syariah-papbg

Perbankan Syari’ah

“Perbankan Syari’ah adalah segala sesuatu

yang menyangkut tentang Bank Syari’ah

dan Unit Usaha Syari’ah, mencakup

kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan

proses dalam melaksanakan

kegiatan usahanya.”

Page 5: Sengketa ekonomi-syariah-papbg

Prinsip Utama yang Dianut

Bank Syari’ah

• Larangan riba (bunga) dalam berbagai bentuk transaksi.

• Menjalankan bisnis dan aktifitas perdagangan yang berbasis pada memperoleh keuntungan yang sah menurut syari’ah.

• Menumbuhkembangkan zakat.

Page 6: Sengketa ekonomi-syariah-papbg
Page 7: Sengketa ekonomi-syariah-papbg

SENGKETA EKONOMI SYARIAH PADA PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA SEJAK TAHUN 2006

NO

No. Perkara Jenis Akad Pembiayaan Penyelesaian

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

1044/Pdt.G/2006/PA.Pbg

1045/Pdt.G/2006/PA.Pbg

1046/Pdt.G/2006/PA.Pbg

1047/Pdt.G/2006/PA.Pbg

1165/Pdt.G/2010/PA.Pbg

0518/Pdt.G/2011/PA.Pbg

1740/Pdt.G/2011/PA.Pbg

1178/Pdt.G/2012/PA.Pbg

akad musyarakah dan rahn

akad musyarakah dan rahn

akad musyarakah dan rahn

akad musyarakah dan rahn

akad musyarakah dan rahn

akad musyarakah dan rahn

akad musyarakah dan rahn

akad musyarakah dan rahn

Putus damai

Dicabut

Dicabut

Putus verstek

Damai melalui mediasi

Damai melalui mediasi

Putus verstek

Damai melalui mediasi

Page 8: Sengketa ekonomi-syariah-papbg

NO

No. Perkara Jenis Akad Pembiayaan Penyelesaian

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

1321/Pdt.G/2012/PA.Pbg

2129/Pdt.G/2012/PA.Pbg

1719/Pdt.G/2013/PA.Pbg1

721/Pdt.G/2013/PA.Pbg

1722/Pdt.G/2013/PA.Pbg

0310/Pdt.G/2014/PA.Pbg

0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg

0312/Pdt.G/2014/PA.Pbg

akad musyarakah dan rahn

akad musyarakah dan rahn

akad murabahah dan rahn

akad ijarah multi jasa dan

rahn

akad murabahah dan rahn

akad musyarakah dan rahn

akad murabahah dan rahn

akad musyarakah dan rahn

Damai melalui

mediasi

Damai melalui

mediasi

Dalam proses

Dalam proses

Putus verstek

Dalam proses

Dalam proses

Dalam proses

Page 9: Sengketa ekonomi-syariah-papbg

AKAD PEMBIAYAAN YANG MENJADI SENGKETA DI PA. PURBALINGGA

Perkara Nomor: 2129/Pdt.G/2012/PA.Pbg

Page 10: Sengketa ekonomi-syariah-papbg

AKAD PEMBIAYAAN YANG MENJADI SENGKETA DI PA. PURBALINGGA

Perkara Nomor: 0518/Pdt.G/2011/PA.Pbg

Page 11: Sengketa ekonomi-syariah-papbg

Perkara Nomor: 1719/Pdt.G/2013/PA.Pbg.

AKAD PEMBIAYAAN YANG MENJADI SENGKETA DI PA. PURBALINGGA

Page 12: Sengketa ekonomi-syariah-papbg

Akad Ijaroh

Multi Jasa

sewa barang dalam jangka waktu

tertentu dengan pembayaran

Perkara Nomor: 1721/Pdt.G/2013/PA.Pbg

AKAD PEMBIAYAAN YANG MENJADI SENGKETA DI PA. PURBALINGGA

Page 13: Sengketa ekonomi-syariah-papbg

Akad Rahn berupa Jaminan/Hak tanggungan

akad rahn berupa jaminan untuk mencegah risiko

yang dihadapi oleh pihak bank.

Barang jaminan tersebut mempunyai nilai ekonomis

lebih besar daripada pinjaman.

sebagai produk pelengkap terhadap produk lain yaitu menjadi agunan (collateral)

dari fasilitas pembiayaan yang diberikan

Sebagai produk tersendiri, yang dipakai sebagai

alternatif dari pegadaian konvensional

AKAD PEMBIAYAAN YANG MENJADI SENGKETA DI PA. PURBALINGGA

Page 14: Sengketa ekonomi-syariah-papbg

AKAD MUSYARAKAH

• kerjasama antara dua orang atau lebih dalam hal permodalan, keterampilan, atau kepercayaan dalam usaha tertentu dengan pembagian keuntungan berdasarkan nisbah yang disepakati oleh pihak-pihak yang berserikat. Akad musyarakah terwujud dengan kesepakatan dimana dua orang atau lebih setuju bahwa tiap orang dari mereka memberikan modal musyarakah. Mereka juga sepakat untuk membagi keuntungan dan kerugian dari musyarakah tersebut.

Page 15: Sengketa ekonomi-syariah-papbg

AkadMudharabah

• kerjasama antara pemilik dana atau penanam modal dengan pengelola modal untuk melakukan usaha tertentu dengan bagi hasil. Dalam hal ini shahibul mal (pemilik modal) tidak dibenarkan ikut dalam pengelolaan usaha tetapi diperbolehkan membuat usulan dan melakukan pengawasan

Page 16: Sengketa ekonomi-syariah-papbg

Akad Murabahah

• jasa pembiayaan dengan mengambil bentuk transaksi jual beli dengan cicilan. Pada perjanjian murabahahatau mark up, bank membiayai pembelian barang atau aset yang dibutuhkan oleh nasabahnya dengan membeli barang itu dari pemasok barang dan kemudian menjualnya kepada nasabah tersebut dengan menambahkan suatu mark up atau keuntungan

Page 17: Sengketa ekonomi-syariah-papbg

Akad Ijaroh Multi Jasa

• Pembiayaan multi jasa hanya dapat dilakukan dengan akad ijarah atau akad kafalah, maka bank syariah yang menggunakan akad ijarah harus mengikuti semua ketentuan akad ijarah, dan Bank syariah sebagai kreditor berhak memperoleh imbalan yang besarnya harus telah disepakati di awal transaksi dan dinyatakan dalam bentuk nominal bukan dalam bentuk prosentase

Page 18: Sengketa ekonomi-syariah-papbg

Akad Rahn berupa Jaminan/Hak tanggungan

• Ar-rahn adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Barang yang ditahan tersebut mempunyai nilai ekonomis lebih besar daripada pinjaman. Dengan demikian pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh atau sebagian piutangnya. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa rahn adalah semacam jaminan hutang atau gadai

Page 19: Sengketa ekonomi-syariah-papbg

RESIKO YANG MUNGKIN TERJADI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH

Resiko terkait dengan barang dari saat

pembelian sampai diserahkan kepada

nasabah. Bank syari’ah dengan akad

murabahah, diwajibkan untuk

menyerahkan barang kepada nasabah

dalam kondisi baik.

Resiko terkait dengan nasabah karena nasabah berhak

menolak membeli barang ketika bank syari’ah menawari

mereka untuk berjualan.

Resiko terkait dengan pembayaran tidak

seperti yang dijadwalkan dalam

akad, ada dalam pembiayaan murabahah.

Page 20: Sengketa ekonomi-syariah-papbg

• Barang yang dijadikan agunan (al-marhun) berada di tangan bank sebagai kreditur (murtahin), hanya berfungsi sebagai jaminan hutang dari nasabah sebagai debitur (rahin). Barang agunan itu baru dapat dijual oleh murtahin apablia dalam waktu yang disetujui oleh kedua belah pihak, hutang tidak dapat dilunasi oleh nasabah/ debitur/ rahin.

Page 21: Sengketa ekonomi-syariah-papbg
Page 22: Sengketa ekonomi-syariah-papbg
Page 23: Sengketa ekonomi-syariah-papbg

• Wanprestasi / Cidera Janji (at-Taqshir)

Page 24: Sengketa ekonomi-syariah-papbg
Page 25: Sengketa ekonomi-syariah-papbg

kealpaan atau kelalaian, dengan demikian wanprestasi adalah

sesuatu keadaan dimana si debitur tidak melakukan apa yang diperjanjikan, keadaan ini

disebabkan debitur alpa atau lalai atau ingkar janji

Page 26: Sengketa ekonomi-syariah-papbg
Page 27: Sengketa ekonomi-syariah-papbg
Page 28: Sengketa ekonomi-syariah-papbg

wanprestasi dalam hukum Islam

Page 29: Sengketa ekonomi-syariah-papbg
Page 30: Sengketa ekonomi-syariah-papbg

Penyelesaian SengketaEkonomi Syariah

Penyelesaian Internal

Melalui Jalur Musyawarah

Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah di

Pengadilan Agama

Page 31: Sengketa ekonomi-syariah-papbg

Penyelesaian Internal Melalui Jalur Musyawarah

• (rescheduling)

• (restructuring)

• (reconditioning)

• eksekusi jaminan

Page 32: Sengketa ekonomi-syariah-papbg

Penyelesaian Melalui Perantara Pihak Ketiga(non litigasi)

• proses penyelesaian sengketa yang melibatkan mediator untuk membantu para pihak yang bersengketa guna mencapai penyelesaian dalam bentuk secara sukarela terhadap sebagian maupun seluruh permasalahan yang disengketakan

• penyelesaian sengketa perdata diluar pengadilan umum yang didasarkan pada perjanjian arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh para pihak yang bersengketa

Page 33: Sengketa ekonomi-syariah-papbg

arbitrase ad hoc

arbitrase institusional

Page 34: Sengketa ekonomi-syariah-papbg

Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah

di Pengadilan Agama

Kewenangan Mengadili

Kewenangan Absolut (Absolute

Competency)

UU No. 3/2006

Putusan MK No 93/PUU-X/2012

Kewenangan Relatif (Relative

Competency)Pasal 118 HIR

Page 35: Sengketa ekonomi-syariah-papbg

Sumber Hukum

Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syari’ah

Sumber Hukum

FormilHIR; R.Bg; BW;UU No 3 Th 2006;;

Wv.K

Materiil

Al Qur’an dan As Sunnah ; Aqad Perjanjian (kontrak); Peraturan Perundang-Undangan termasuk PERMA Nomor 2 Tahun 2008; Fatwa-fatwa Dewan Syari’ah

Nasional (DSN) ; Fiqh dan Ushul Fiqh; Adat Kebiasaan di bidang ekonomi syariah ; Yurisprudensi

Page 36: Sengketa ekonomi-syariah-papbg

TERIMA KASIH