Ekonomi Manajerial Buku i

52
EKONOMI MANAJERIAL BUKU I Oleh : VICTOR SIAGIAN

Transcript of Ekonomi Manajerial Buku i

Page 1: Ekonomi Manajerial Buku i

EKONOMI MANAJERIAL BUKU I

Oleh :VICTOR SIAGIAN

Page 2: Ekonomi Manajerial Buku i

SILABUS MATA KULIAHEKONOMI MANAJERIAL

TUJUAN PENGAJARAN1. Mengetahui dan mengenali berbagai konsep dan teknik

analisis dalam ekonomi manajerial.2. Menguasai penerapan teori ekonomi untuk menganalisis

permasalahan bisnis yang dihadapi perusahaan dalam proses pembuatan keputusan dan perumusan kebijakan bisnis yang efektif dan efisien.

3. Memperkenalkan dimensi internasional dalam ekonomi manajerial yang mencerminkan globalisasi selera, produksi dan distribusi.

4. Menunjukkan bagaimana keputusan manajerial ditentukan secara aktual dalam dunia nyata.

POKOK BAHASAN1. Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial

Definisi Ekonomi Manajerial Teori Perusahaan Teori dan Fungsi Profit Etika Bisnis Kerangka Internasional Ekonomi Manajerial Studi Kasus

1. Teknik Optimasi dan Alat (Tool) Manajemen Hubungan Total, Average dan Marjinal Analisis Optimasi Kalkulus Diferensial Alat Manajemen untuk Optimasi Studi Kasus

3. Analisis Permintaan Teori Permintaan Estimasi Permintaan Demand Forecasting Studi Kasus

4. Analisis Produksi dan Biaya Teori Produksi dan Optimasi Empirik Analisis Produksi dengan Kalkulus Teori Biaya dan Estimasi Empirik Analisis Biaya dengan Kalkulus

Page 3: Ekonomi Manajerial Buku i

Studi Kasus5. Linear Programming

Konsep Linear Programming Maksimasi Profit dan Minimisasi Biaya Dual Problem dan Shadow Price Studi Kasus

6. Struktur Pasar Pasar Persaingan Sempurna Monopoli Monopolistic Competition Maksimisasi Profit dengan Kalkulus Studi Kasus

7. Struktur Pasar Oligopoli Oligopoli dan Konsentrasi Pasar Model Oligopoli Model Maksimisasi Penjualan Perilaku Strategik dan Game Theory Teori Oligopoli dengan Kalkulus Studi Kasus

8. Penetapan Harga Penetapan Harga Produk Majemuk Diskriminasi Harga Penetapan Harga Internasional danDumping Transfer Pricing Lima Kekuatan Persaingan Studi Kasus

9. Regulasi Eksternalitas dan Regulasi Regulasi Utilitas Publik Studi Kasus

10. Analisis Resiko Resiko dan Ketidakpastian dalam Keputusan

Manajerial Pengukuran Resiko dengan Distribusi Peluang Teori Utilitas dan Penghindaran Resiko Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Ketidakpastian Studi Kasus

Page 4: Ekonomi Manajerial Buku i

BACAAN WAJIB

1. Mansfield, E. Managerial Economics. Irwin, edisi terbaru.2. Poter, M.A. Competitive Strategy: Techniques for Analysing

Industries and Comptitors. Fress Press, edisi terbaru.3. Salvador, D. Managerial Economics in A Global Economy.

McGraw-Hill, edisi terbaru.4. Maurice S. Chaeler, W. Smithson. Managerial Economics :

Applied Microeconomics for Decision Making. Homewood-Illinois: Richard D. Irwin, edisi terbaru.

5. Thompson, Arthur A.Jr. and John P. Formby. Economics of the Firm : Theory and Practice. New Jersey: Prentice Hall, edisi terbaru.

6. Douglas, Evan J. Managerial Economics: Analysis and Strategy: New Jersey: Prentice Hall, edisi terbaru.

Page 5: Ekonomi Manajerial Buku i

Managerial economics refers to the application theory and decision science tools to find the optimal solution to managerial decision problems

FIGURE 1-1 The Nature of Managerial Economics

Management decision problems

Economic theory :Microeconomicsmacroeconomics

Decision sciences :Mathematical economicseconometrics

MANAGERIAL ECONOMICS :Aplication of economic theory

And decision science toolsTo solve

Managerial decision problems

OPTIMAL SOLUTIONTo

MANAGERIAL DECISION PROBLEMS

Page 6: Ekonomi Manajerial Buku i

I. RUANG LINGKUP EKONOMI MANAJERIAL

1. Definisi Ekonomi Manajerial

2. Teori Perusahaan

3. Teori dan Fungsi Profit

4. Kerangka Internasional Ekonomi Manajerial

1. Definisi Ekonomi Manajerial

Ekonomi Manajerial mengacu kepada aplikasi dari teori

ekonomi dan alat analisis dari pengambilan keputusan, untuk

mengetahui bagaimana sebuah organisasi dapat mencapai

tujuannya dengan efisien.

Masalah keputusan dalam manajemen selalu dihadapi oleh

sebuah organisasi balik organisasi yang berorientasi profit

maupun non profit, dalam upayanya mencapai tujuan dengan

kendala tertentu.

Termasuk dalam organisasi non profit adalah rumah sakit,

badan pemerintah dan perguruan tinggi. Setiap organisasi

dapat berbeda tujuan dan kendala vang dihadapi, tetapi

proses pengambdan keputusan secara mendasar adalah

sama.

Hubungan dengan teori ekonomi melalui mikro ekonomi dan

makro ekonomi, huhungan dengan pengetahuan keputusan

melalui matematika ekonomi, linear programming dan

ekonometrik.

2. Teori Perusahaan

Sebuah perusahaan adalah suatu oganisasi yang

mengkombinasikan dan mengorganisasikan sumber daya

(Constrained Optimization) yang di tunjukan untuk

Page 7: Ekonomi Manajerial Buku i

memproduksi barang dan atau jasa untuk dijual. Perusahaan

eksis disebabkan terjadinya ketidak efisien para

wirausahawan untuk melakukan kontrak dengan pekerja dan

pemilik modal dan sumber daya lainnya dalam setiap langkah

dari proses produksi dan distribusi. Dengan kata lain,

perusahaan eksis dalam upaya untuk menghemat setiap

biaya-biaya transaksi.

Fungsi dari perusahaan adalah untuk membeli sumber daya

atau input dan mentransformasikannya menjadi barang dan

jasa untuk dijual.

Tujuan dari perusahaan adalah memaksimasi nilai (Value)

perusahaan yaitu present value seluruh profit masa depan

yang diharapkan (Expected Future Profit) : PV

3. Teori dan Fungsi Profit

Dalam pengertian bisnis, profit atau "Business Profit" adalah

penerimaan perusahaan dikurangi "Explicit Cost"

("Accounting Cost"). Explicit Cost adalah pengeluaran aktual

perusahaan untuk membeli input yang diperlukan dalam

produksi, misalnya upah, suku bunga modal pinjaman, sewa

gedung dan pengeluaran bahan baku.

Dalam pengertian ekonomi, profit atau "Economic Profit"

adalah penerimaan perusahaan dikurangi "Explicit Cost" dan

"Implicit Cost". Implicit Cost adalah nilai input milik

perusahaan yang digunakan perusahaan dalam proses

produksi. Dalam "Implicit Cost" juga termasuk hasil vang

diperoleh oleh input yang sama yang digunakan dengan

alternatif terbaik di luar perusahaan, disebut juga

"Opportunity Cost".

Page 8: Ekonomi Manajerial Buku i

Teori Profit

a. Risk - Bearing Theories of Profit.

Above normal profit (Economic Profit) diperlukan oleh

perusahaan untuk memasuki dan mempertahankan

operasinya seperti explorasi minyak yang memiliki risiko

diatas rata-rata. Besarnya risiko proporsional dengan

"Expected Return".

b. Frictional Theory of Profit

Dalam jangka panjang keseimbangan persaingan

sempurna, perusahaan cenderung hanya memperoleh

"Normal Return" atau profit nol dalam kegiatan

investasinya. Pada setiap waktu perusahaan tidak dalam

kondisi keseimbangan jangka panjang sehingga

memungkinkan memperoleh profit atau loss. Sebagai

contoh dalam masa krisis enerji tahun 1970-an,

perusahaan, perusahaan yang memprodulsi produk yang

terisolir menikmati peningkatan permintaan yang tinggi

sehingga memperoleh profit yang besar. Tetapi pada saat

harga minyak menurun tajam dalam tahun 1980-an,

banyak perusahaan-perusahaan tersebut mengalami

kerugian. Bila terjadi kerugian, sebagian perusahaan

meninggalkan industri yang mengakibatkan harga

meningkat dan meniadakan kerugian.

c. Monopoly Theory of Profit

Beberapa perusahaan dengan kekuatan monapoli dapat

membatasi outputnya dengan menentukan harga yang

tinggi. Perusahaan seperti itu akan menikmati profit dalam

Page 9: Ekonomi Manajerial Buku i

jangka panjang karena tidak ada atau sulit perusahaan

baru masuk ke dalam industri tersebut.

d. Innovation Theory of Profit

Melalui inovasi peningkatan profit akan dinikmati oleh

perusahaan yang memperkenalkan inovasi baru.

Contohnya perusahaan komputer, banyak inovasi baru.

e. Managerial Efficiency Theory of Profit

Perusahaan yang lebih efisien dibandingkan efisiensi rata-

rata perusahaan akan menikmati profit yang lebih besar.

f. Function of Profit

Profit memiliki fungsi yang krusial dalam perekonomian

bebas. Profit yang tinggi merupakan tanda bahwa

konsumen menginginkan Iebih banyak output dari industri.

Profit yang tinggi memberikan insentif terhadap

perusahaan untuk mengembangkan produksinya dan

banyak perusahaan yang masuk ke dalam industri dalam

jangka panjang. Perusahaan yang memiliki efisiensi di atas

efisiensi rata-rata perusahaan lain, profit akan dinikmati

oleh perusahaan dengan efisiensi yang lebih besar.

Sebaliknya, bila profit rendah, merupakan tanda bahwa

metode produksi perusahaan belum efisien. Profit akan

mendorong perusahaan untuk meningkatkan efisiensinya,

karena yang efisiensinya rendah akan terdorong keluar

dari industri.

Profit merupakan tanda krusial untuk merealokasi sumber

daya masyarakat yang mencerminkan perubahan selera

konsumen dan permintaan.

4. Kerangka Internasional dari Ekonomi Manajerial

Page 10: Ekonomi Manajerial Buku i

Banyak produk yang dikonsumsi berasal dari impor. Dalam

era globalisasi terjadi globalisasi produksi, konsumsi dan

kompetisi. Karena itu penting memahami dimensi global

dalam mempelajari ekonomi manajerial yang merefleksikan

kenyataan ini.

Banyak produk yang dikonsumsi di tiap negara berasal dari

produk impor atau sebagian dari faktor produksinya adalah

komponen impor bila produk-produk tersebut diproduksi di

dalam negeri. Contoh IBM - PC, sebagian besar komponen

produknya di produksi di luar Amerika Serikat sehingga

sekitar dua pertiga dari penerimaan dan profitnya diperoleh

dari hasil memproduksi komponen-komponen tersebut di luar

negeri.

Kegiatan ekonomi global memerlukan pemahaman ekonomi

manajerial dalam konteks internasional.

Contoh : Kompetisi General Motor VS Toyota, Nissan VS

Mersedez. → diperlukan "global executive". Muncul "Global

Corporation", atau "Stateless Corporation".

Contoh : UNILEVER (1997) → UK/Belanda :

Foreign sales : 96.6 %

Foreign assets : 83.1 %

Foreign employment: 97.6 %

Contoh lain: Pemberian lisensi

Page 11: Ekonomi Manajerial Buku i

II. TOOLS FOR MANAGERIAL DECISION MAKING

2.1 Hubungan Total Cost, Marginal Cost, Average Cost

TC = FC + VC → Jangka pendek

TC = TVC → jangka panjang

MC = ∂TC, X = Output

∂ X

2.2

Analysis Optimasi

Profit Masimum

1. = TR – TC

2. maksimum bila ’ = 0 → ’ = TR’ – TC’ = 0

’ = MR – MC = 0

P = 100 – 10Q → TR = P.Q

= (100 – 10Q)Q

= 100Q – 10Q2

1. Pendekatan TR & TC

2. Pendekatan marjinal analisis

MR = MC

MR = 100 – 20Q

MC = 3Q2 -14Q + 55

Page 12: Ekonomi Manajerial Buku i

TC = Q3 -7Q2 + 55Q →

MR = MC → 100 – 20Q – 3Q2 + 14Q – 55 = 0

3Q2 + 6Q – 45 = 0

Q2 +2Q – 15 = 0

(Q + 5) (Q – 3) = 0

Q1 = -5

Q2 = 3 → maksimum

Check ” < 0. = TR-TC

= 100Q – 10Q2 – Q3 + 7Q2 – 55Q

’ = 100 – 20Q – 3Q2 +14Q – 55

’’ = -20 – 6Q +14

Q = 3

’’ = -20 – 6(3) + 14

‘’ = -20 – 18 + 14

’’ = -24 (<0)

→ pada Q = 3 → ….. → maksimum

Fungsi Multi Variable

= 80 x – 2x2 – xy – 3y2 + 100y

maksimum

... maksimum = 80 (16.52)………….. = 1.356,52

X = 16.52Y = 13.92

∂ = 80 – 4x – y = 0 ∂x∂ = -x – 6y + 100 = 0

}

Page 13: Ekonomi Manajerial Buku i

2.3 Optimasi Dengan Kendala

Gunakan Lagrange Multiplier (=λ)

= 80x – 2x2 – xy – 3y2 + 100y

Dengan kendala

X + y = 12 kapasitas output

Bila (x+y) ↑ 1 unit = 13 unit → ↑ 53

Bila (x+y) ↓ 1 unit = 11 unit → ↓ 53

2.4 Linear Programming

Teknik yang sering digunakan perusahaan-perusahaan besar,

organisasi non profit dan pemerintah untuk menganalisis

produksi, keuangan dan kegiatan-kegiatan lain.

Teknik matematika utnuk mengatasi masalah-masalah

maksimasi dan minimasi terkendala bila terdapat banyak

kendala dan FT yang dioptimalkan. FT & Kendala → fungsi

linier.

Contoh : FT. maksimumkan = 30x + 40y

Kendala : x + y 7 (kendala input A) ½X + y 5 (kendala input B)

½y 2 (kendala input C)

x, y 0 (NNC)

x + y = 12

} X = 5Y= 7λ = -53

x + y – 12 = 0

Page 14: Ekonomi Manajerial Buku i

Solusi

Contoh : FT minimumkan Cost : 2x + 3y

Manager restoran harus menyediakan menu daging dan ikan

yang masing-masing makanan tersebut harus memiliki

minimum kandungan protein, mineral dan vitamin.

Misalkan kebutuhan minimum harian adalah 14 satuan

protein, 10 mineral dan 6 vitamin.

Daging mengandung 1P, 1M dan 1V per kg

Ikan mengandung 2P, 1M dan ½ V per kg

Harrga daging Rp.2, -/ kg

Harga ikan Rp 3,- / kg

FT : Minimal Cost 2x + 3y

Kendala : x+2y 14 (kendala P)

x + y 10 (kendala M)

x + ½y 6 (kendala V)

x,y 0

Metode grafik

Metode simpleks hasil sama

Page 15: Ekonomi Manajerial Buku i

2.5 Dual Problem & Shadow Price

Setiap masalah LP disebut primal problem, memiliki masalah

yang simetris, disebut dual problem. Profit maximum primal

problem memiliki cost minimization dual problem. Cost

minimization prima problem memiliki profit minimazation

dual problem.

Solusi dual problem melalui shadow price.

Contoh 1

FT maksimumkan : 30x + 40y

Kendala : x + y 7 (kendalaa input A) ½ + y 5 (kendala input B)

½y 2 (kendala input C)

x, y 0

VA, VB, VC = shadow price of……..A, B, C

FT. Minimumkan Cost :7V A + 5VB + 2VC

Kendala : VA + 1/2 VB 30

VA + VB + ½ VC 40

VA, VB, VC 0

X Y Cost

A 2 8 28B 6 4 24C 14 0 24D 0 12 36

} PRIMAL

(Terkecil) x = 6 kg y = 4 kg

} DUAL

Page 16: Ekonomi Manajerial Buku i

Contoh 2

FT. Min Cost: 2x + 3y

Kendala : X + 2Y 14 (P)

X + Y 10 (M)

X + 1/2Y 6 (V)

X, Y 0

FT. Maksimum

Kendala : VP + VM + VV 2

2 VP+VM+1/2VV 3

VP, VM, VV 0

Penerapan LP

2.6 Management Tools for Optimization

New management tools dalam perusahaan :

1. Beachmarking

2. Total Quality Management (TQM)

3. Reengineering

4. Learning Organization

1. Benchmarking

Logistic management in the global economy

Pengukuran efisiensi penggunaan input

}

}

PRIMAL

DUAL

Page 17: Ekonomi Manajerial Buku i

Upaya menemukan metoda bagaimana perusahaan lain

dapat memproduksi produknya Iebih murah.

Dapat diterapkan dalam perusahaan melalui field trip ke

perusahaan lain

Teknik standar → menaikkan produktivitas & menaikkan

kualitas

Dilakukan IBM, Ford, Du Pont, Xerox.

Dapat menurunkan cost secara dramatis

Dapat mengatasi masalah spesifik yang dihadapi

perusahaan.

Dapat "fast cycle or rapid benchmarking".

2. Total Quality Management (TQM)

Dapat memaksimumkan dan meminimumkan cost

Terus menerus memperbaiki kualitas preduk sehingga dapat

menaikan nilai kepada konsumen.

TQM sukses : xerox, motorolla, GAV.

Saat ini dikembangkan → six sigma (penvempurnaan TQM).

5 aturan agar program TQM sukses :

1. CEO (Corporate Executive Officer) harus secara ketat

mendukung TQM: secara kata-kata dan kegiatan.

2. Program TQM harus jelas menunjukkan bagaimana akan

bermanfaat untuk konsumen dan berkreasi menaikkan nilai

untuk perusahaan.

3. Memiiiki tujuan strategik vang jelas → apa yang sedang

disempurnakan oleh perusahaan?

4. Harus dapat "quick financial returns"

5. Harus memiliki spesifikasi perusahaan (ciri khusus

perusahaan) → perusahaan lain sulit memicu program TQM.

Page 18: Ekonomi Manajerial Buku i

3. Reengineering

Trend 1990-an

Strukturisasi perusahaan

Ada 2 alasan utama :

1. Kekuatiran bahwa perusahaan pesaing dapat segera

memproduksi produk baru, jasa baru → menurunkan

perusahaan.

2. Rakus (greed) → program reengineering dapat

melenyapkan saingan.

Contoh : 1990-an → GE melakukan reengineering/redesign →

organisasi perusahaan yang lebih efisien, dinamis, global dan

menguntungkan.

4. Learning Organization

→ Sedang trend

→ Proses pembelajaran terus menerus baik secara

individu/kelompok

→ menaikkan competitive advantage dalam era informasi ini.

→ Peter Senge → ada 5 unsur :

1. Menaikkan mental model → perubahan dari cara berpikir

lama.

2. Personel mastery → banyak belajar dan mendengarkan dari

orang lain.

3. System Thinking → memahami bagaimana operasional

perusahaan.

4. Shared vision → strategi agar semua karyawan

berkontribusi.

5. Team learning → “yang terpenting" → bagaimana semua

karyaman dapat bekerja dan belajar bersama untuk

Page 19: Ekonomi Manajerial Buku i

merealisasikan "shared vision" dan melaksanakan

strategi perusahaan.

Konsep ini tidak baru → yang penting bagaimana konsep

tersebut berkaitan dalam menciptakan "learning

organization"

"Management Tool" lain

1. Broadbanding → menurunkan tingkat gaji, menaikkan

fleksibilitas tenaga kerja & menurunkan cost

2. Direct business model → perusahaan dapat berhubungan

langsung dengan konsumen → menurunkan waktu dan

biaya distribusi.

3. Networking.

4. Pricing power. Kemampuan perusahaan untuk menaikkan

harga lebih cepat daripada menaikkan cost → naik.

5. Small world model, meskipun perusaaan besar → dapat

memperbaiki arus informasi dan menaikkan efisiensi

perusahaan.

6. Virtual integration

→ Menurunkan inventory (produsen VS supplier)

→ Menaikkan kepuasan konsumen (produsen VS

Konsumen)

7. Virtual management → kemampuan manager untuk

menstimulasi perilaku konsumen.

Page 20: Ekonomi Manajerial Buku i

New Management TooIs

1. Menjelaskan strategi perusahaan kepada

2. Memperbaiki dan menyederhanakan proses pengembangan

dan produksi.

3. Menurunkan cycle time → berapa lama waktu diperlukan

untuk pekerjaan tertentu.

Karyawan

Supplier

Konsumen

Page 21: Ekonomi Manajerial Buku i

III. ANALISIS PERMINTAAN

1. Teori Permintaan

2. Estimasi Permintaan

3. Demand Forecasting

1. Teori Permintaan

Analisis permintaan → salah satu aspek paling penting dalam

ekonomi manajerial → perusahaan tidak dapat bertahan tanpa

permintaan yang cukup terhadap produknya.

Permintaan Terhadap Produk

Qds = f (Px, I, Py, T) → Individual Demand

I = pendapatan konsumen

T = selera

Page 22: Ekonomi Manajerial Buku i

Market demand : Qdx = f (PX, N, I, PY, T)

N = Jumlah konsumen di pasar

Permintaan yang dihadapi perushaan

Perusahaan → pusat dari ekonomi manajerial → diperlukan

perhatian terhadap permintaan dari perusahaan

Monopoli → tidak ada subsitusi produk : listrik, telepon →

public utility. → >< PPS → price taker

Oligopoly → perusahaan <<, contoh; pabrik semen, rokok,

mobil.

Monopolistie Competition → produk heterogen.

... Model linier fungsi permintaan yang dihadapi sebuah

perushaan:

Qx =

Permintaan terhadap input tergantung permintaan

terhadap produk → permintaan input : “derived demand”

Elistisitas Harga Dari Permintaan

EP = ∆Q / Q = ∆Q. ρ

∆ρ / ρ ∆ρ Q

Demand, TR, MR :

Q = 600 – 100 P

TR = 6Q – Q 2 → MR = 6 – Q

100 50

Page 23: Ekonomi Manajerial Buku i

Income elasticity of demand

EI = ∆Q . I

∆I . Q

Cros – Price Elasticity of Demand :

Exy = ∆Qx / Qx = ∆Qx . Py

∆Py / Py ∆Py Qy

Elastisitas Dalam Ekonomi Manajerial

Perusahaan dapat mengendalikan harga produk, kualitas

produk, pelayanan konsumen tetapi tidak dapat

mengendalikan pendapatan konsumen, ekspektasi harga

konsumen, kebijakan harga pesaing, pengeluaran pesaing,

untuk iklan, kualitas produk dan iklan.

Konvergensi Selera Internasional

Selera di AS mempengaruhi selera dunia :

Coca Cola, Mc. Donald

Minyak wangi dari Perancis

MR = P (1 – 1 ) EP

EP = Elastisitas Harga

Page 24: Ekonomi Manajerial Buku i

Electronic Commerce

± 1996 → mengembangkan internet → E. Commerce

E. Commerce :

Mengacu terhadap produksi, iklan, penjualan dan distribusi

produk/jasa dari perusahaan ke perusahaan atau dari

perusahaan ke konsumen

Mengurangi time dan penghambatan jarak (Distance

Barrier) diantara pembeli dan penjual.

Tanpa traveling, tanpa salesman, tidak ada buku/pesanan

dan tanpa cash register → hanya “Web Site”

Interaksi pembeli dan penjual di pasar yang efisien.

Indifferent Curve (IC)

Teori perilaku konsumen secara matematik :

Lagrangiang model :

Max. V = f (Qx, Qy) + (Qx +Qy – Z) λ

Kendala : Qx + Qy = Z

2. Estimasi Permintaan

Identification Problem

Kurva permintaan tidak mudah diidentifikasi

Kurva permintaan terhadap suatu produk biasanya

diestimasi dari data pasar pada jumlah produk yang

dibeli pada harga dalam periode waktu. (time series

IC = Kurva yang memberikan kepuasan yang sama terhadap mengkonsumsi barang X dan barang Y

BL = Budget Line Titik Optimal di A

Page 25: Ekonomi Manajerial Buku i

data) atau pada berbagai tingkat konsumsi pada waktu

tertentu (cross section data).

Pendekatan Penelitian Pemasaran Dalam Estimasi Permintaan

a. Consumer Survey → analisis faktor-faktor yang

mempengaruhi permintaan konsumen.

b. Market experiment → dilakukan di pasar riil.

Analisis Regresi

Single Regression.

Multiple regression.

Masalah dan analisis regresi :

Multicolinearity → variabel bebas berkorelasi tinggi.

Hetero skdastisiti → keragaman error term konstan untuk

semua nilai variabel bebas (sering dalam cross section

data).

Otokorelasi (serial correletion) → residual berkorelasi

(sering dalam time series data; menggunakan Durbin -

Watson Statistic).

2.4. Estimasi Permintaan Menggunakan Analisis Regresi

Spesifikasi model → menentukan variabel terpenting yang

mempengaruhi permintaan.

Qx=f (Px,I,Py,N,T,...) Pengumpulan data dari variable Spesifikasi persamaan permintaan :

Qx =

3. Demand Forecasting

Qualitative Forecast

Survei

Opinion Poll

Page 26: Ekonomi Manajerial Buku i

Time series analysis:

1. Secular trend: ↑↓ dari seri data dalam longrun

2. Fiuktuasi siklis → industri mobil 5 - 10 th

3. Variasi musiman → tiap tahun karena perubahan iklim

atau social

4. Random influences → variasi seri data karena perang,

kerusuhan, bencana alam.

Smoothing Technique → Moving Average

Econometric model

Input - Output Forecasting

IV. ANALISIS PRODUKSI DAN

BIAYA

1. Fungsi Produksi

2. Fungsi Produksi dengan 1 Variabel Input

3. Penggunaan Input Variabel Optimal

4. Fungsi Produksi dengan 2 Input Variabel

5. Penggunaan Input Optimal

6. Return To Scale

7. Inovasi dan Persaingan Global

Page 27: Ekonomi Manajerial Buku i

V. TEORI PERUSAHAAN

1. Fungsi dan Tujuan Perusahaan

Satu postulat dalam perusahaan :

Tujuan utama perusahaan baik dalam jangka pendek maupun

jangka panjang → memaksimumkan “the wealth”/”value

perusahaan.

PV dari expected future profit:

... Value perusahaan : merupakan target dari “analisis

managerial decision making”.

TR = Tanggung jawab bidang pemasaran

TC = tergantung teknologi produksi dan harga S.D. → tanggung

jawab bagian produksi & HRD.

Page 28: Ekonomi Manajerial Buku i

r = “perceived” risk perusahaan, tergantung kepada biaya dana

pinjaman.

→ seluruh bagian / departemen dalam perusahaan harus

berinteraksi satu sama lain.

Contoh :

Bidang pemasaran memberikan discount harga pada saat off

season

Bidang produksi dan HRD :

Accounting department : memberikan informasi yang

lebih banyak tentang penjualan

dan biaya.

Semua interaksi tersebut -3 menaikkan efisiensi dan

menurunkan risiko. Perusahaan tidak boleh mengembangkan

perusahaan tanpa batas, harus memperhatikan kemampuan

managemen → kendala "Internal Disadvantage". Fungsi

perusahaan membeli SD termasuk tenaga kerja untuk

memproduksi barang dan jasa. Pemilik SD membeli barang dan

jasa → "the circular flow of economic activity".

2. Kendala Pengoperasian Perusahaan

Keterbatasan : keterbatasan input / SD,

sesuai spesifikasi yang

diperlukan perusahaan

Keterbatasan lain • UMR (UMP)

• ASKES Standar Emisi Polusi

Kendala yang dihadapi perusahaan ("Constrained Optimation")

dalam menuju Maksimasi value perusahaan.

{ Menaikkan kualitas produk

Pengembangan produk

baru

} Contoh “skilled labour”

}

Page 29: Ekonomi Manajerial Buku i

"Coustrained Optimatiori" → fokus pembahasan dalam

"Managerial Economics".

3. Keterbatasan Teori Perusahaan

Maksimisasi value → tidak realistis → muncul teori-teori lain:

a. Model maksimisasi penjualan

b. Model maksimisasi management utility

a. William Baumol : terdapat korelasi yang kuat antara gaji

eksekutif dengan penjualan tetapi tidak terdapat korelasi yang

kuat antara gaji dengan profit.

b. Olliver tti'illiamson memperkenalkan model "management

utility maximization" → pemisahan pemilik perusahaan

dengan manajemen.

Manajer sangat peduli dengan memaksimumkan utilitynya

yang diukur dengan kompensasi yang diterima manajer.

"Principal Agent Problem".

Manajer lebih tertarik kepada memaksimumkan benefitnya

dibandingkan dengan memaksimumkan keinginan prinsipal

(pemilik perusahaan).

Kendala ini dapat diatasi meialui pemberian reward kepada

manajer tersebut sesuai dengan reward di industri lain.

Page 30: Ekonomi Manajerial Buku i

VI. DECISION UNDER UNCERTAINTY

1. Risiko dan ketidakpastian dalam Keputusan Manajerial

2. Pengukuran Risiko

3. Teori Utility dan Risk Aversion

4. Teknik-teknik lain yang memasukkan Risiko ke dalam

Pengambilan Keputusan

5. Pengambilan keputusan dalam Kondisi Ketidakpastian.

1. Risiko dari Ketidakpastian dalam Kegutusan Manajerial

Pengambilan keputusan ditentukan oleh •Kepastian

• Risiko

Ketidakpastian

Kepastian mengacu kepada situasi di mana hanya terdapat satu

hasil yang mungkin ter;adi dalam satu keputusan, contoh investasi

SBI → hasil (bunga). Risiko mengacu kepada situasi dimana terdapat

{

Page 31: Ekonomi Manajerial Buku i

> 1 kemungkinan dari satu keputusan dan peluang tiap hasil

tersebut dapat diestimasi, contoh peluang munculnya sisi A dari koin

bila di lempar adalah 1/2. Ketidakpastian adalah kasus dimana

terdapat >1 hasil yangg mungkin terjadi namun peluang

kemungkinan terjadinya tidak diketahui, akibat kurangnya informasi.

Contoh : pengeboran minyak bila investor kurang cukup inforrnasi.

Dalam "Managerial Decision Making" yang memasukkan unsur

risiko, terdapat konsep :

"Strategi, State of Nature dan Pay Off Matrix".

Strategi adalah memilih salah satu dari beberapa alternatif oleh

pengambil keputusan, contoh pemilikan pabrik berkapasitas tinggi

atau rendah untuk memaksimumkan value.

State of nature mengacu kepada kondisi yang akan datang yang

mungkin memiliki akibat yang signifikan terhadap derajat

keberhasilan/kegagalan dari tiap strategi dan manager tidak

memiliki kemampuan untuk mengendalikan. Contoh : manager

tidak memiliki pengendalian terhadap perekonomian yang akan

datang : booming/normal/resesi → tergantung pengetahuan

manager terhadap state of nature.

Pay off Matrix adalah tabel yang menunjukkan kemungkinan hasil

tiap strategi dengan kondisi tiap state of nature.

...? Profit

Pabrik kapasitas rendah

Pabrik kapasitas tinggi

{ Booming

Normal

Resesi

Booming

Normal

Resesi {

Page 32: Ekonomi Manajerial Buku i

2. Pengukuran Risiko.

Ada 5 cara dapat dilakukan dalam mengatasi resiko, antara

lain:

a. Menghindari resiko (risk avoidance)

b. Mengurangi resiko (risk reduction)

c. Retensi resiko (risk retention)

d. Membagi resiko (risk shaving)

e. Mentransfer resiko (risk transfer)

a. Menghindari resiko :

Untuk menghindari resiko jangan, melakukan kegiatan

apapun yang memungkinkan terjadinya peluang rugi

Contoh : perusahaan kontruksi gagal membangun gedung

karena takut gempa bumi, tsb.

b. Mengurangi resiko

Memungkinan rugi tidak dihilangkan akan tetapi sedapat

mungkin diperkecil kemungkinan terjadinya. Pengurangan

resiko dapat dilakukan dengan 2 cara: 1. Mengurangi

peluang terjadinya kerugian. 2. Mengurangi jumlah

kerugian yang mungkin terjadi. Contoh: alarm penyemprot

pemadam kebakaran otomatis pada gedung kantor tidak

menghilangkan resiko kebakaran tetapi meminimalkan

resiko.

c. Retensi Resiko

Resiko ini kerap disebut voluntary yaitu resiko tetap ada

secara financial tetapi nilainya kecil atau bahkan tidak

menyebabkan kerugian apapun

Contoh : hilangnya sandal atau topi dalam sebuah

perjalanan

d. Membagi resiko :

Page 33: Ekonomi Manajerial Buku i

Membagi resiko kepada pihak lain, maka potensi kerugian

tdak ditanggung semua

Contoh : seorang berencana membuka usaha tetapi takut

gagal maka ia mengajak temannya untuk bekerja sama.

e. Mentrasfer resiko :

Memindahkan resiko kerugian kepada pihak lain, biasanya

kepada perusahaan asuransi yang bersedia dan mampu

memikul beban resiko, pemindahan ISO dapat berupa

resiko spekulatif maupun resiko murni

Contoh : pak budi baru memabangun rumah mewah, lalu ia

membeli polis asuransi xy2, jadi sewaktu-waktu, rumahnya

terbakar, maka akan diganti oleh asuransi xyz

Cirri resiko yang bias diasuransikan, antara lain :

1. Dapat dinilai dengan uang

2. Serupa dan dalam jumlah memadai

3. Harus bersifat murni

4. Kerugian terjadi dengan kebetulan bahan kesengajaan

5. tidak bertentangan dengan kepentingan umum

6. Premi yang dikenakan cukup wajar

7. Pihak yang mengasuransikan harus memiliki insuvable

interest

Risiko diukur dengan distribusi peluang

Tabe13.1-13.2

Range of out come investasi A < range investasi B (selisih

kondisi booming VS resesi)→ A lebih baik dari B karena risiko

<.

Page 34: Ekonomi Manajerial Buku i

Data tabel 13.1 dan 13.2 dapat digabung dalam bentuk

distribusi peluang diskrit/kontinyu.

Gb.13.1-13.2 → pengukuran peluang dengan distribusi normal

Tabe13.3. dan Gb 13.3.

3. Teori Utility Dan Risk Aversion.

Kebanyakan manager menghadapi > 2 alternatif proyek

dengan expected value of profit sama tetapi berbeda koefisien

variasi atau risiko, risiko yang lebih kecil = koefisien variasi

kecil. Umumnya manager memilih proyek yang lebih besar

risikonya (risk seeker)

→ Gambar 13.4 & Tabe113.4

Gambar 13.5 & Tabe113.5

4. Teknik-Teknik Lain yang memasukkan Risiko ke dalam

Pengambilan Keputusan.

Dalam dunia nyata, manager dihadapkan kepada keadaan yang

lebih rumit dari contoh di atas.

Dua metode untuk menganalisis situasi dunia nyata :

1. Decision Trees → Gb.13.8

2. Simulasi

Simulasi → dimulai dengan penyusunan model matematika dari

situasi managerial decision making yang dapat disimulasikan.

Nilai tiap variabel diubah-ubah > disubstitusikan dalam model

→ diperoleh estimasi pengaruh variabel tersebut terhadap

output/profit. Analisis simulasi yang paling sederhana adalah

analisis sensitivitas. Model untuk "Full Scale Simulation"

digunakan untuk proyek-proyek besar → proses pengambilan

keputusan sangat rumit.

Page 35: Ekonomi Manajerial Buku i

Simulasi sangat bermanfaat karena secara simultan seluruh

variabel berinteraksi → saat ini banyak digunakan.

5. Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Ketidakpastian.

Dua kriteria keputusan dalam ketidakpastian adalah "MAXIMIN"

dan "MINIMAX REGRET".

Maximin→ Max → terbaik

Min→ terburuk

Decision maker menentukan hasil-hasil yang kemungkinan

terburuk dari tiap-tiap strategi, kemudian memilih yang terbaik

dari yang terburuk tersebut. Contoh investasi dalam produk baru

→ Tabe113.6

Diasumsikan bahwa manager tidak mengetahui peluang

berhasil/gagal dari investasi produk baru dan tidak dapat

menghitung expected pay off/return dari risiko investasi.

Minimax Regret

Memilih strategi yang meminimumkan penyesalan yang

maksimum atau opportunity cost dari keputusan yang salah

tanpa memperhatikan state of nature yang terjadi. Manager

memilih strategi dengan nilai regret terkecil. Nilai regret untuk

strategi terbaik adalah nol (No regret)→ Tabe113.6 -13.7

Metode lain untuk menghadapi ketidakpastian :

1. Menambah informasi.

2. Berupaya memperoleh monopoli.

3. Diversifikasi → menurunkan risiko.

4. Minta saran dari institusi yang relevan.

Page 36: Ekonomi Manajerial Buku i

VII. APLIKASI MASALAH MANAJERLAL

Keputusan Menentukan Harga

Pembentukan Model

Penghitungan Profit Maksimum

7.1. Keputusan Menentukan Harga

Actual Pricing dalam dunia nyata :

a. Cost Plus Pricing (Mark Up Pricing)

b. Incremental Analysis in Pricing

c. Two Part Tariff, Tying dan Bundling.

a. Cost Plus Pricing (Mark Up Pricing)

Perusahaan berupaya mencapai MR = MC seliingga

t i n g k a t ouput dan harga optimal, kondisi demikian,

perusahaan telah: mengembangkan "rule of thumb"

(short cut method) dalam menentukan harga produknya.

Salah satu cara (metoda) yang paling banyak digunakan

Page 37: Ekonomi Manajerial Buku i

adalah "cost plus pricing" (mark uppricing/full cost

pricing).

Langkah pertama adalah mengestimasi AVC pada

tingkat standar output (biaya 70 – 80% dari kapasitas).

kemudian ditambahkan average overhead charge

(persentase AVC), akan diperoleh "estimated fully

allccated average cost" =C.

Perusahaan menambahkan “mark up cost” (m) untuk profit :

m = P-C

C

Contoh :

Misalkan sebuah perusahaan menentukan 80% dari kapasitas

produksinya (125 unit) sebagai normal output. TVC = 1000 dan

overhead cost = 600, pada tingkat normal output. Perusahaan

menentukan 25% mark up terhadap biaya.

Normal output = unit = 100 unit

AVC =

Average overhead cost =

... C = 16 dan P = 16 (1+0,25) = 20.

m =

mark up 25% sering digunakan dalam industri otomotif, elektronik

dengan tujuan mencapai target rate of return dari investasinya.

Menentukan m optimal dapat dihitung sebagai berikut :

P = Harga ProdukC = Fully allocated ACP-C = Profit margin

P = C (1+m)

Page 38: Ekonomi Manajerial Buku i

MR = P elastisitas permintaan dari harga.

Profit maksimum : MR = MC → P = MC dalam normal output

Level MC konstan, MC = C (C = fully allocated average cost)

b. Incremental Analysis in Pricing

Penentuan harga yang benar dan keputusan menentukan level

output memerlukan analisis inkrimental, yaitu porusahaan

harus mengubah tingkat output atau harga input,

memperkenalkan produk baru, menerima pesanan baru

tersebut bila peningkatan TR atau inkrimentai revenue dari

tindakan-tindakan tersebut Iebih besar dari kenaikan TC atau

inkrimental cost.

Contoh : Sebuah perusahaan penerbangan memperkenalkan

penerbangan baru bila inkrimental revenue lebih besar dari

incremental cost. Selama overhead atau fixed cost telah

tercover, tiap tindakan perusahaan yang mengakibatkan

kenaikan revenue lebih besar dari kenaikan cost, profit akan

meningkat, dapat dilakukan.

Kebijakan "incremental pricing" menyebabkan perusahaan

lebih fleksibel, disebut "excellently managed firm". Perusahaan

}

Page 39: Ekonomi Manajerial Buku i

jenis ini telah mempertimbangkan implikasi jangka pendek dan

jangka panjang dari kebijakan harganya dan tetah

mempertimbangkan seluruh keterkaitan permintaan dengan

tingkat produksi.

c. Two Part Tariff, Tying dan Bundling.

Two - Part tariff mengacu kepada tingkat harga dimana

konsumen membayar "initial fee" untuk memiliki hak

membeli suatu produk, produk atau jasa, ditambah harga

per unit barang yang dibeli. Perusahaan oligopoli dan

monopoli seringkali menggunakan metoda ini sebagai

salah satu cara untuk meningkatkan profit.

Contoh :

1) Perusahaan Telkom, ada biaya langganan dan biaya

pemakaian

2) Perkumpulan golf, ada biaya anggota dan pembayaran

tiap main golf.

Tying mengacu kepada persyaratan bahwa

konsumen yang membeli atau menyewa suatu produk,

juga harus membeli produk lain yang diperlukan dalam

penggunaan produk pertama.

Contoh : Membeli lisensi Mc. Donald's harus juga

membeli bahan bakunya dari supplier yang

ditunjuk Mc. Donald's. Selain memperoleh profit

yang lebih besar, juga untuk menjaga agar

kualitas produk terjamin, dan untuk melindungi

"brand name".

Page 40: Ekonomi Manajerial Buku i

Bundling, merupakan bentuk "tying" dimana perusahaan

mengharuskan konsumen membeli/leasing satu dari

produknya; jasanya, juga membeli/leasing produk/jasa

lain. Meskipun konsumen memiliki selera herheda, tetapi

perusahaan tidak dapat membedakan harganya. melalui

penjualan/ leasing produk/jasa daiam bentuk paket /

bundel, monopoli dapat meningkatkan profitnya.

Contoh : Membeli kaset, hanya 2 - 3 bagi yang bagus,

yang lainnya kurang disukai.

Penentuan Harga Lainnya

Prestige Pricing

Price Lining

Skimming

Value pricing

Price matching

Electronic scanners

Auction pricing

Prestige Pricing

Konsumen yang berorientasi prestis, bersedia membeii prod

uk yang akan meningkatkan prestisnya. Contoh, membeli

mobil mewah.

Price Lining

Perusahaan menentukan target tingkat harga, kemudian

mengembangkan produk yang dapat memaksimalkan profit

pada tingkat harga tersebut. Contoh, PT. TAM memproduksi

mobil dan menentukan harga sesuai dengan tingkat daya beli

konsumen.

Page 41: Ekonomi Manajerial Buku i

Skimming

Penentuan tingkat harga yang tinggi bila suatu produk

diperkenalkan dan secara bertahap harganya diturunkan.

Banyak dilakukan untuk barang-barang durabel seperti

kulkas, mesin cuci dan PC. Alasan kebijakan harga ini karena

seringkali sulit menentukan kekuatan permintaan pada saat

produk diperkenalkan. Dengan harga awa1 yang tinggi

memungkinkan perusahaan menjual kepada konsumen vang

memiliki kemampuan antuk membeli harga yang tinggi.

Setelah profit meningkat, perusahaan menurunkan harga.

Skimming juga.

Skimming juga diterapkan pada perusahaan yang awal

kapasitas produksinya terbatas. Pada saat perusahaan yakin

dapat menjual dalam jumlah yang besar dengan harga yang

lebih rendah, maka kapasitas ditingkatkan pada harga yang

lebih rendah.

Value Pricing

Menjual produk yang berkualitas sebanyak pada tingkat harga

yang lebih rendah.

Contoh, Toyota melakukan "redesigned" mobil yang harganya

terendah. Mc Donald's melakukan "value menu" yaitu

meningkatkan kualitas dengan harapan penjualan meningkat

pada harga yang rendah.

Price Matching

Strategi penentuan harga, dimana perusahaan memasang iklan

bahwa pada harga tertentu untuk produk/jasanya, menjanjikan

harga yang lebih rendah daripada yang ditawarkan oleh

Page 42: Ekonomi Manajerial Buku i

perusahaan pesaingnya. Perusahaan dapat menentukan harga

yang lebih rendah karena konsumen ditantang bahwa tidak ada

produk lain yang lebih murah. Kebijakan harga ini banyak

digunakan dalam industri mobil dan elektronik.

Electronic Scanners

Meningkatkan biaya namun pelayanan lebih cepat dan dapat

dilakukan oleh "unskilled labor", banyak digunakan di

supermarket.

Auction Pricing

Penentuan harga melalui internet untuk memesang

tiket/hotel/makanan. Kelemahannya, konsumen tidak dapat

memilih produk/jasa yang dibeli. Konsumen mengirimkan

tingkat harga produk/jasa yang mereka inginkan

7.2. Pembentukan Model

7.3. Perhitungan Profit Maksimum