Effect of Placenta Previa on Fetal Growthh
-
Upload
reza-angga-pratama -
Category
Documents
-
view
6 -
download
0
description
Transcript of Effect of Placenta Previa on Fetal Growthh
-
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat
dan karunia-Nya, dan tidak lupa sholawat dan salam yang senantiasa tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW dan kelurganya serta sahabat-sahabatnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan kasus dengan judul Effect of Placenta Previa on Fetal Growth.
Dalam penulisan makalah ini penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak. Sebagai
penghargaan, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada dr. Tri Joko Sp.OG selaku pembimbing dalam penyusunan makalah ini,
paramedik serta seluruh staf di SMF Bagian Obstetrik Ginekologi serta semua pihak yang
turut membantu dalam penyusunan makalah ini, dan kepada teman teman yang selalu ada
untuk berbagi dalam berbagai hal.
Kami sebagai penulis menyadari sepenuhnya berbagai kekurangan yang masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang bertujuan untuk membangun dan
mengembangkan makalah ini kami terima dengan lapang dada dan senang hati. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Magelang, September 2015
Penulis
2
-
LEMBAR PENGESAHAN
JURNAL READING
Effect of Placenta Previa on Fetal Growth
Disusun untuk Memenuhi Tugas
Kepaniteraan Klinik Bagian Obstgetrik dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta
Rumah Sakit Tentara Tk II 04.05.01 Dr Soedjono Magelang
Oleh :
Reza Angga Pratama
1410221025
Magelang, September 2015
Telah Disetujui dan Disahkan Oleh :
Pembimbing
dr. Tri Joko, Sp. OG
3
-
Pengaruh Placenta Previa pada Pertumbuhan Janin
Lorie M. HARPER, MD1, Anthony O. ODIBO, MD, MSCE1, George A. Macones, MD,
MSCE1, James P. CRANE, MD1, dan Alison G. Cahill, MDMSCI 1
Jurusan Obstetri dan Ginekologi, Washington University di St Louis
Abstrak
Tujuan-Untuk memperkirakan hubungan antara plasenta previa dan pertumbuhan janin yang
abnormal.
Desain Studi - Penelitian kohort retrospektif dari para perempuan yang menjalani USG antara
15-22 minggu. Kelompok didefinisikan dengan ada atau tidak adanya plasenta previa lengkap
atau sebagian. Hasil utama adalah pembatasan pertumbuhan intrauterin (IUGR), yang
didefinisikan sebagai berat lahir < 10 persentil oleh standar pertumbuhan Alexander. Analisis
univariat, bertingkat dan multivariabel digunakan untuk memperkirakan efek plasenta previa
pada pembatasan pertumbuhan janin.
Hasil- Dari 59.149 perempuan, 724 (1,2%) didiagnosis dengan previa lengkap atau parsial.
Setelah disesuaikan untuk faktor pembaur signifikan (ras kulit hitam, diabetes gestasional,
preeklamsia, dan arteri umbilikalis tunggal,), risiko IUGR tetap sama (rasio odds yang
disesuaikan 1,1, 95% CI 0.91.5). Adanya perdarahan tidak mempengaruhi risiko
pembatasan pertumbuhan.
Kesimpulan-Plasenta previa tidak berhubungan dengan pembatasan pertumbuhan janin. USG
pertumbuhan yang berkala tidak diindikasikan pada pasien dengan plasenta previa.
Kata Kunci
pembatasan pertumbuhan intrauterin; plasenta previa
Pendahuluan
Plasenta previa, didefinisikan sebagai plasenta yang berada pada atau di atas ostium
uteri internum/cervical os, 1 terjadi pada sekitar 0,3-0,5% dari kehamilan saat persalinan.
Karena kemungkinan perdarahan ibu, PP adalah kontributor yang signifikan untuk morbiditas
4
-
maternal, serta prematuritas dan mortalitas perinatal.2-4 Selain itu, plasentasi yang melekat
tidak normal ini menciptakan perhatian terhadap kesehatan dan pertumbuhan janin. Beberapa
fitur plasenta previa menunjukkan bahwa populasi pasien berada pada risiko pembatasan
pertumbuhan intrauterin yang lebih tinggi, yang merupakan faktor risiko yang signifikan
untuk mortalitas perinatal.5, 6 Pertama, suplai darah ke segmen bawah rahim kurang dari pada
yang ada pada fundus, 4, 7 yang mungkin menyebabkan kurangnya perfusi untuk plasenta
previa. Juga, episode pendarahan berulang dari plasenta previa yang dapat mempengaruhi
oksigenasi dan pertumbuhan janin. Studi sebelumnya yang menilai hubungan antara
pembatasan pertumbuhan janin plasenta previa telah menghasilkan hasil yang bertentangan.8,9
Meskipun sebagian besar plasenta previa didiagnosis pada USG anatomi trimester
pertengahan yang rutin akan bisa dirubah, prediksi resolusi atau persistensi previa tidak
memungkinkan pada saat tsb. Hanya USG di akhir kehamilan yang secara pasti dapat
menegakkan persistensi atau resolusi plasenta previa, yang hanya sedikit membantu tata
laksana klinis pengawasan janin jika hubungan antara plasenta previa dan pertumbuhan janin
terbatas memang ada. Dalam beberapa minggu sementara, perhatian terhadap potensi
pertumbuhan janin yang buruk akan memerlukan tambahan USG untuk penilaian
pertumbuhan janin, sebagai lawan dari scan tunggal pada akhir trimester ketiga untuk menilai
lokasi plasenta untuk menentukan cara persalinan.
Oleh karena itu kami berusaha untuk memperkirakan hubungan antara plasenta previa
dan pembatasan pertumbuhan janin dalam upaya untuk membantu dokter dengan tata laksana
klinis.
Bahan dan Metode
Kami melakukan penelitian kohort retrospektif dari semua pasien yang menjalani
USG trimester kedua rutin (15-22 minggu) di sebuah pusat kesehatan tersier tunggal.
Persetujuan dewan peninjau kelembagaan diperoleh. Data prospektif dikumpulkan selama
periode 18-tahun (1990-2008) oleh perawat penelitian yang berdedikasi. Setiap pasien yang
terlihat di pusat kesehatan kami diberikan fomulir permintaan informasi standar mengenai
hasil kehamilan, yang sharus dikembalikan setelah melahirkan. Jika formulir tidak
dikembalikan dalam waktu empat minggu dari tanggal pengiriman yang diharapkan,
koordinator menelpon pasien. Jika pasien tidak bisa dihubungi, koordinator menghubungi
dokter yang merujuk untuk memperoleh data hasil. Formulir tindak lanjut berisi rincian
tentang komplikasi kehamilan, komplikasi persalinan dan hasil neonatal.
5
-
Pasien dilibatkan dalam penelitian ini jika mereka memiliki kehamilan tunggal yang
dikonfirmasi yang melakukan persalinan setelah 20 minggu kehamilan. Mereka dikecualikan
jika mereka memiliki kematian janin pada saat penyajian untuk survei anatomi atau jika
mereka membawa kehamilan janin tingkat tinggi. Karena perempuan dengan anomali janin
utama diketahui memiliki peningkatan risiko untuk pembatasan pertumbuhan, mereka
dikeluarkan dari analisis ini. Usia kehamilan ditentukan oleh salah satu periode menstruasi
terakhir jika diketahui dan sesuai dengan USG (dalam waktu tujuh hari dari USG trimester
pertama atau 14 hari dari USG trimester kedua) atau oleh USG awal yang tersedia saat
periode menstruasi terakhir tidak diketahui atau bertentangan dengan USG.
Di lembaga kami, USG trimester kedua secara rutin melibatkan penilaian lokasi
plasenta.10, 11 Plasenta previa diduga dengan scanning trans-abdominal yang dikonfirmasi
dengan USG trans-vagina. Plasenta previa didiagnosis dengan USG trans-vaginal diberi kode
sebagai lengkap (plasenta menutupi seluruh servikal os), parsial (plasenta menutupi sebagian
servikal os internal), atau marginal (plasenta 2 cm dari servikal os internal). Perbandingan
dibuat antara wanita tanpa plasenta previa dan mereka yang didiagnosis dengan previa
lengkap atau parsial. Karena sebagian besar previa marginal diketahui untuk diselesaikan,
mereka tidak termasuk dalam analisis utama.4
Hasil utama adalah pembatasan pertumbuhan intrauterin (IUGR), yang didefinisikan
sebagai berat lahir kurang dari persentil ke-10 menggunakan standar pertumbuhan Alexander
untuk minggu kehamilan saat persalinan.12 Hasil sekunder yang diperiksa adalah berat badan
lahir kurang dari persentil ke-5 menggunakan standar pertumbuhan Alexander. Analisis
sekunder termasuk menilai dampak dari jenis previa pada pertumbuhan janin, serta
memeriksa efek persistensi previa pada pertumbuhan janin dalam subset dari pasien yang
menjalani setidaknya satu USG berulang.
Kejadian plasenta previa berdasarkan jenis previa dijelaskan, dan hubungan mereka
dengan IUGR diperkirakan. Pasien dengan dan tanpa plasenta previa dibandingkan dengan
statistik deskriptif dan bivariat menggunakan uji t berpasangan Student untuk variabel
kontinyu dan tes x2 untuk variabel kategori.Secara potensial, variabel pengganggu dari
asosiasi hasil eksposur-diidentifikasi dalam analisis bertingkat. Model regresi logistik
multivariabel untuk IUGR kurang dari persentil ke 10 dan ke-5 kemudian dikembangkan
untuk lebih memperkirakan dampak plasenta previa pada pertumbuhan janin sambil
menyesuaikan efek yang berpotensi membingungkan. Kovariat yang relevan secara klinis
6
-
untuk inklusi awal dalam model statistik multivariabel dipilih menggunakan hasil analisis
bertingkat, dan faktor dihilangkan pada backward step-wise fashion, berdasarkan perubahan
yang signifikan dalam eksposur yang disesuaikan rasio odds atau perbedaan yang signifikan
antara model hirarkis yang menggunakan tes rasio kemungkinan. Pada pasien dengan USG
berulang, tingkat previa pada USG pertama dan terakhir digambarkan. Analisis x2 McNemar
digunakan untuk membandingkan tingkat resolusi antara jenis previa, dan uji x2 Pearson
untuk kecenderungan di seluruh kelompok. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan
STATA, versi 10 Edisi Khusus (College Station, TX).
Hasil
Dari 72.373 perempuan yang menjalani rutinitas USG trimester kedua di fasilitas
kami, data hasil lengkap tersedia untuk 65.414 (90,4%) perempuan. Dalam kohort 65.414
wanita yang data hasil lengkapnya tersedia, 57.739 bertahan setelah eksklusi untuk adanya
anomali janin. Dari para perempuan tadi, 1.665 didiagnosis dengan jenis previa sebagai pada
USG trimester kedua rutin: 392 lengkap, 332 parsial, dan 941 marjinal. 724 pasien yang
didiagnosis dengan previa baik lengkap atau parsial dimasukkan dalam analisis primer.
Pasien dengan dan tanpa plasenta previa berbeda sedikit (Tabel 1). Pasien dengan plasenta
previa cenderung sedikit berusia lebih tua, punya kehamilan lebih banyak, memiliki
preeklamsia yang lebih sedikit, dan memiliki tingkat ketuban pecah dini prematur yang lebih
tinggi, perdarahan selama kehamilan dan IUFD. Kedua kelompok sama sehubungan dengan
penggunaan tembakau, diabetes, dan arteri umbilikalis tunggal.
Dari 724 wanita dengan plasenta previa pada USG trimester kedua, 51 (7,2%)
memiliki bayi dengan berat lahir kurang dari persentil kesepuluh, dibandingkan dengan 4026
(7,2%) pasien tanpa plasenta previa (risk ratio [RR] 1.0, 95% confidence interval [CI] 0,77-
1,3) (Tabel 2). Setelah penyesuaian untuk ras kulit hitam, diabetes, preeklampsia, dan arteri
umbilikalis tunggal, tingkat IUGR tetap sama antara orang-orang dengan dan tanpa previa
(rasio odds yang disesuaikan [AOR] 1.1, 95% CI 0,9-1,5). Adanya pendarahan tidak
mempengaruhi tingkat IUGR. Tingkat IUGR kurang dari persentil ke-5 adalah serupa antara
kedua kelompok (3,0% vs 3,1%, AOR 1,1, 95% CI 0,8-1,7).
Dalam analisis sekunder, hubungan antara IUGR dan jenis plasenta previa diperiksa
(Tabel 3). Pada pasien dengan previa, 103 dari 1.665 didiagnosis dengan IUGR (6,5%).
Dibandingkan dengan pasien tanpa previa, pasien dengan previa memiliki peluang IUGR
yang sama (AOR 1,0, 95% CI 0,8-1,2). Dari 392 pasien dengan previa lengkap, 32 (8,7%)
7
-
orang didiagnosis dengan pembatasan pertumbuhan intrauterin (AOR 1,4, 95% CI 0,9-2,0).
Sembilan belas (5,9%) dari 332 pasien dengan previa parsial mengalami IUGR (AOR 0,9,
95% CI 0,6-1,4), dan 52 (5,8%) dari 941 pasien dengan previa marginal juga terkena (AOR
0,8, 95% CI 0,6-1,1 ).
Tingkat resolusi previa dan risiko IUGR pada previa yang persisten juga diperiksa
(Tabel 3). USG kedua dilakukan pada 1.002 pasien. Dari jumlah tsb, 185 (16,9%) memiliki
plasenta previa (lengkap, parsial, atau marginal) di USG trimester ketiga, menunjukkan
bahwa 83,1% dari semua previa yang didiagnosis pada trimester kedua telah terselesaikan
(mengalami resolusi). Sebuah previa marginal adalah yang paling mungkin untuk
terselesaikan (94,5%), diikuti oleh previa parsial (80,1%), kemudian previa lengkap (58,5%,
p
-
ke-5, sesuai standar pertumbuhan Alexander. Selain itu, kami menemukan bahwa risiko
IUGR tidak meningkat pada pasien dengan plasenta previa persisten melalui trimester ketiga.
Dalam era ketika sebagian besar pasien akan menjalani USG trimester kedua, 11
dokter harus mampu mengkonseling pasien tentang implikasi dari temuan USG tsb.
Penelitian besar sebelumnya meneliti hubungan antara plasenta previa dan hasil neonatal
telah membatasi analisis untuk plasenta previa yang dikonfirmasi saat melahirkan, dimana
banyak yang berpendapat merupakan metode yang paling akurat dan tepat dalam menetapkan
plasenta previa.13, 14 Sayangnya, ketika seorang pasien didiagnosis dengan plasenta previa
pada trimester kedua, seseorang tidak bisa memprediksi apakah previa mereka akan bertahan
atau tidak sampai melahirkan dan harus melakukan konseling dan menyusun rencana klinis
berdasarkan informasi yang tersedia pada saat itu. Inklusi/dimasukkannya plasenta previa
yang didiagnosis pada USG trimester kedua membuat penelitian ini secara klinis dapat
diaplikasikan; berdasarkan temuan kami, pasien yang didiagnosis dengan plasenta previa di
USG trimester kedua dapat dikelola dengan USG tindak lanjut pada trimester ketiga untuk
mendokumentasikan lokasi plasenta tetapi tidak perlu USG berseri untuk pertumbuhan.
Selain itu, temuan bahwa plasenta previa tidak terkait dengan pembatasan pertumbuhan
menunjukkan bahwa plasenta previa tidak identik dengan ketidakcukupan plasenta. Dengan
tidak adanya bukti ketidakcukupan uteroplasenta atau adanya faktor-faktor yang berhubungan
dengan kelahiran mati, pengujian antepartum, alat yang disediakan untuk janin yang berisiko
untuk kelahiran mati, mungkin tidak dibenarkan pada populasi ini. Dua studi berbasis
populasi yang besar telah membahas dampak lokasi plasenta pada pertumbuhan janin. Ananth
dkk melakukan penelitian kohort retrospektif menggunakan kode ICD-9 untuk
mengidentifikasi pasien dengan plasenta previa dan Data akte kelahiran terkait untuk
mendapatkan berat badan lahir bayi; penelitian besar dari 500.000 pasien lebih ini
menemukan sedikit peningkatan dalam tingkat IUGR pada pasien dengan plasenta previa
yang mereka rasakan terutamanya dijelaskan oleh peningkatan laju prematuritas.13 Namun,
penggunaan kode ICD-9 untuk mengidentifikasi kasus plasenta previa mungkin telah
mengakibatkan bias kesalahan klasifikasi non-diferensial, yang akan mencairkan efek
plasenta previa pada pertumbuhan janin. Derek dkk juga melakukan penelitian kohort
retrospektif yang menggunakan database perinatal berdasarkan sistem pengkodean yang
mirip dengan kode ICD-9.14 Dalam penelitian ini, perbedaan dalam berat lahir ditemukan
tidak signifikan setelah disesuaikan dengan usia kehamilan. Namun, penulis tidak
9
-
mengomentari perbedaan komparatif dalam frekuensi pembatasan pertumbuhan pada pasien
dengan dan tanpa previa.
Ogueh dkk melakukan penelitian yang serupa dengan kami di mana mereka meneliti
703 kehamilan yang didiagnosis dengan plasenta "letak rendah" di USG trimester kedua
dibandingkan dengan 6938 wanita dengan placenta yang terletak normal.15 Namun
bagaimanapun, menetapkan eksposur/paparan sebagai "letak rendah" membuat studi ini sulit
untuk ditafsirkan. Sebuah plasenta mungkin terletak di segmen rahim bawah tetapi dua
sentimeter lebih dari os intern; Selanjutnya, tidak ada komentar yang dibuat pada penggunaan
USG trans-vagina untuk mengkonfirmasi lokasi plasenta dalam plasenta previa yang
dicurigai. Akibatnya, tidak tertutup kemungkinan bahwa banyak pasien tanpa faktor risiko
yang sebenarnya (plasenta yang menutupi atau yang sebagian menutupi servikal os)
dilibatkan dalam penelitian ini, yang berpotensi membiaskan hasil studi ke arah
null/pembatalan.
Salah satu kekuatan dari penelitian kami adalah ukuran sampel yang besar, yang
memungkinkan kita untuk menguji hipotesis mengenai eksposur yang cukup langka (plasenta
previa). Selain itu, informasi yang secara prospektif dikumpulkan memberikan data set unik
yang kuat dengan tindaklanjut lengkap di lebih dari 90% pasien yang menjalani rutinitas
USG trimester kedua di fasilitas kami. Data klinis komprehensif yang tersedia dalam
kelompok ini memungkinkan kami untuk menilai faktor pembaur penting bagi IUGR, seperti
preeklamsia, arteri umbilikalis tunggal, dan diabetes.
Salah satu pertimbangan penting ketika menafsirkan hasil dari penelitian ini adalah potensi
bias seleksi yang berkaitan dengan pasien yang data hasilnya tidak lengkap.
Namun, pasien pasien ini ini berjumlah kurang dari 10% dari total populasi penelitian
dan secara statistik mirip dengan yang di sampel penelitian (data tidak disajikan, tersedia
bedasarkan permintaan). Yang paling penting, mereka memiliki tingkat yang sama dan jenis
plasenta previa, membuat sumber yang potensial untuk bias yang mungkin telah
mempengaruhi temuan.
Kekhawatiran kedua adalah bahwa hanya sebagian pasien menjalani USG berulang di
fasilitas kami, dan pasien yang memiliki USG berulang di fasilitas lainnya tidak dapat
dimasukkan dalam sub-analisis dampak resolusi previa pada pembatasan pertumbuhan janin,
sehingga memperkenalkan potensi bias dalam populasi penelitian. Karena ini adalah fasilitas
10
-
tersier, pasien yang melanjutkan perawatan mereka di fasilitas kami cenderung pasien yang
berisiko tinggi dibandingkan dengan mereka yang melakukan perawatan selanjutnya di
fasilitas kesehatan lain; akibatnya, setiap bias yang diperkenalkan kemungkinan akan
mempengaruhi hasil dari nol. Namun, dalam subkelompok pasien dengan previa dan scan
berulang yang secara statistik mewakili sampel yang lebih besar dengan previa, kami tidak
menemukan hubungan antara previa dan IUGR. Pengurangan pasien karena kurangnya tindak
lanjut dan resolusi previa juga menurunkan ukuran sampel kami dalam kelompok
tindaklanjut, yang berpotensi membatasi kemampuan kami untuk mendeteksi perbedaan
dalam tingkat IUGR antara mereka dengan previa gigih dan mereka dengan previa yang
mengalami resolusi (kesalahan jenis II). Namun, dalam subkelompok pasien dengan previa
lengkap yang presisten, analisis daya post hoc mengasumsikan kesalahan alpha 0,05, yang
menunjukkan bahwa penelitian kami memiliki kekuatan 80% untuk mendeteksi peningkatan
2,1 kali lipat dalam tingkat IUGR, yang kami tawarkan adalah ambang wajar signifikansi
klinis. Terakhir, diagnosis plasenta previa tidak dikonfirmasi pada saat persalinan,
memungkinkan untuk kemungkinan resolusi antara saat USG yang terakhir dilakukan dan
persalinan. Namun, seperti dibahas di atas, pendekatan ini memperkirakan hubungan antara
diagnosis klinis antepartum dari previa dan risiko IUGR, meningkatkan generalisasi tata
laksana klinis. Mengingat itu semua, kita merasa kesimpulan klinis yang berguna dapat
diambil dari penelitian ini.
Terlepas dari kenyataan bahwa plasenta previa merupakan plasentasi yang abnormal,
PP tidak muncul secara independen yang dikaitkan dengan peningkatan risiko IUGR, terlepas
dari apakah plasenta previa lengkap, parsial, atau marginal. Sementara pasien dengan
diagnosis tersebut harus menjalani setidaknya satu USG tambahan untuk mengevaluasi
resolusi plasenta previa, USG serial/berkala untuk tujuan penilaian pertumbuhan janin
berdasarkan previa sendiri tidak tampak dibenarkan.
11
-
Data demografi No previa (n=57,015) Previa (n=724) P
Age (yrs )