Edit Gastroentritis

download Edit Gastroentritis

of 30

Transcript of Edit Gastroentritis

  • 7/28/2019 Edit Gastroentritis

    1/30

    Gastroentritis Page 1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar belakang

    Penyakit gastroenteritis hingga kini masih merupakan salah satu penyakit utama

    pada bayi dan anak di indonesia. Diperkirakan angka kesakitan berkisar diantara 150-

    430 / seribu penduduk setahunnya. Dengan upaya yang sekarang telah dilaksanakan,

    angka kesakitan di RS dapat ditekan menjadi < dari 3 %.

    Penggunaan istilah diare sebenarnya lebih tepat dari pada gasteroentritis, karena

    istilah yang disebut terakhir ini memberikan kesan seolah-olah penyakit ini hanya

    disebabkan oleh infeksi dan walaupun disebabkan oleh infeksi, lambung jarangmengalami peradangan.

    Hippocrates mendefinisikan diare sebagai pengeluaran tinja yang tidak normal

    dan cair. Dibagian IKA FKUI / RSCM diare diartikan sebagai buang air besar yang

    tidak normal / bentuk tinja yang encer dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya.

    Neonatus dinyatakan diare bila frekuensi BAB sudah lebih dari 4 kali. Sedangkan

    untuk bayi berumur > 1 bulan dan anak, bila frekuensi sudah > 3 kali.

    Gastroenteritis akut merupakan salah satu penyebab umum kematian di dunia.

    Gastroentritis ( GE ) adalah peradangan yang terjadi pada lambung dan usus yang

    memberikan gejala diare dengan atau tanpa disertai muntah.

    Perkiraan terdahulu menempatkan diare sebagai penyebab kematian lima teratas

    di dunia yang sering terjadi pada anak-anak. Gastroenteritis disebabkan oleh banyak hal

    meliputi bakteri, virus, parasit, toksin, dan obat. Penyebab utama yang paling umum

    adalah virus dan bakteri. Virus dan bakteri sangat mudah menyebar melalui makanan

    dan air yang telah terkontaminasi. Dalam 50% kasus diare, tidak ditemukan penyebab

    yang spesifik. Virus menjadi penyebab kasus kematian denna persentasi yang signifikan

    pada semua umur.

    Faktor utama tingginya kejadian dan tingkat kematian karena gastroenteritis

    adalah karena penggunan air yang tidak bersih, sanitasi yang tidak memenuhi sehingga

    memungkinkan penyebaran agen penginfeksi, dan/ atau kondisi fisiologis seperti

    malnutrisi yang menebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh sehingga memudahkan

    proses infeksi oleh agen penginfeksi.

  • 7/28/2019 Edit Gastroentritis

    2/30

    Gastroentritis Page 2

    Diseluruh dunia, pengobatan yang tidak memadai bagi penderita membunuh 5

    sampai 8 juta orang per tahun dan menjadi penyebab utama kematian bayi dan anak

    dibawah umur. Setidaknya 50% kasis gastroenteritis yang penyebarannya melalui

    makanan disebabkan karena infeksi norovirus. Sedangkan 20% nya pada anak-anak

    disebabkan oleh rotavirus.

    Pada dasarnya pengobatan yang biasa digunakan masyarakat pada umunya

    menggunakan bahan oralit yaitu campuran air putih dengan garam, akan tetapi sekarang

    sudah banyak bahan pil atau kapsul untuk mengobati gastroentritis ini.

    1.2 Rumusan masalah1.2.1Bagaimana anatomi fisiologi sistem pencernaan?1.2.2Apa definisi dari gastroentritis?1.2.3Apa etiologi dari gastroentritis?1.2.4Bagaimana patofisiologi gastroentritis?1.2.5Bagaimana pemeriksaan diagnostik pada klien gastroentritis?1.2.6Apa manifestasi klinis pada klien gastroentritis?1.2.7Apa komplikasi dari gastroentritis?1.2.8Bagaimana penatalaksanaan medis pada klien gastroentritis?1.2.9Bagaimana asuhan keperawatan pada klien gastroentritis?

    1.3 Tujuan

    1.3.1 Tujuan Umum

    1.3.1.1 Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada klien gastroentritis

    1.3.2 Tujuan Khusus

    1.3.2.1 Untuk mengetahui anatomi fisiologi sistem pencernaan

    1.3.2.2 Untuk mengetahui definisi dari gastroentritis

    1.3.2.3 Untuk mengetahui etiologi dari gastroentritis

    1.3.2.4 Untuk mengetahui patofisiologi gastroentritis

    1.3.2.5 Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostik pada klien gastroentritis

    1.3.2.6 Untuk mengetahui manifestasi klinis pada klien gastroentritis

    1.3.2.7 Untuk mengetahui komplikasi dari gastroentritis

    1.3.2.8 Untuk mengetahui penatalaksanaan medis pada klien gastroentritis

    1.3.2.9 Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada klien gastroentritis

    1.4 Manfaat

    1.4.1 Untuk mempelajari anatomi fisiologi sistem pencernaan

  • 7/28/2019 Edit Gastroentritis

    3/30

    Gastroentritis Page 3

    1.4.2 Untuk mempelajari definisi dari gastroentritis

    1.4.3 Untuk mempelajari etiologi dari gastroentritis

    1.4.4 Untuk mempelajari patofisiologi gastroentritis

    1.4.5 Untuk mempelajari pemeriksaan diagnostik pada klien gastroentritis

    1.4.6 Untuk mempelajari manifestasi klinis pada klien gastroentritis

    1.4.7 Untuk mempelajari komplikasi dari gastroentritis

    1.4.8 Untuk mempelajari penatalaksanaan medis pada klien gastroentritis

    1.4.9 Untuk mempelajari asuhan keperawatan pada klien gastroentritis

  • 7/28/2019 Edit Gastroentritis

    4/30

    Gastroentritis Page 4

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Anatomi Fisiologi

    Secara umum, pencernaan makanan pada manusia akan melalui dua proses,

    yaitu pencernaan fisik (mekanis) dan pencernaan kimiawi. Pencernaan mekanis

    merupakan proses pengubahan molekul kompleks menjadi molekul sederhana secara

    mekanis, misalnya penghancuran makanan dengan gigi atau oleh otot lambung.

    Pencernaan kimiawi adalah proses pengubahan senyawa organik yang ada dalam bahan

    makanan dari bentuk yang kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana dengan

    bantuan enzim.

    Sistem pencernaan berfungsi untuk mengolah bahan makanan menjadi sari

    makananyang siap diserap oleh tubuh.

    Proses-proses dalam sistem pencernaan meliputi :

    Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.

    1.Pemotongan dan penggilingan makanan.2.Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang

    menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan.

    3.Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekulkecil sehingga absorpsi dapat berlangsung.

    4.Absorpsi adalah pergerakan produk akhir pencernaan dari lumen saluranpencernaan kedalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan

    oleh sel tubuh.

    5.Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, jugabakteri, dalam bentuk feses dari saluran pencernaan.

    2.1.1 Mulut

    Mulut adalah jalan masuk menuju sistem

    pencernaan dan berisi organ aksesori yang berfungsi

    dalam proses awal pencernaan. Rongga mulut dilapisi

  • 7/28/2019 Edit Gastroentritis

    5/30

    Gastroentritis Page 5

    oleh sel-sel epitel pipih. Pada rongga mulut terdapat bibir, pipi, lidah, kelenjar ludah

    dan gigi.

    1. Bibir tersusun dari otot rangka (orbikularis mulut) dan jaringan ikat. Organ iniberfungsi untuk menerima makanan dan produksi wicara.

    a. Permukaan luar bibir dilapisi kulit yang mengandung folikel rambut,kelenjar keringat serta kelenjar sebasea.

    b. Area transisional memiliki epidermis transparan. Bagian ini tampakmerah karena dilewati banyak kapiler yang dapat terlihat.

    c. Permukaan dalam bibir adalah membran mukosa. Bagian frenulum labiamelekatkan membran mukosa pada gusi di garis tengah.

    2. Pipi mengandung otot buksinator mastikasi. Lapisan lapisan epitelial pipimerupakan subjek abrasi dan sel secara konstan terlepas untuk kemudian diganti

    dengan sel-sel baru yang membelah dengan cepat.

    3. Lidah

    Lidah berfungsi menggerakkan makanan saat dikunyah atau ditelan, untuk

    pengecapan, dan dalam produksi wicara. Lidah tersusun oleh otot lurik yang

  • 7/28/2019 Edit Gastroentritis

    6/30

    Gastroentritis Page 6

    diselubungi oleh selaput mukosa. Tonjolan yang terdapat pada permukaan lidah

    disebut papila yang berfungsi sebagai indera pengecap.

    4. Kelenjar saliva

    Kelenjar saliva berfungsi untuk mensekresi cairan saliva ke dalam rongga

    oral yang produksinya dapat mencapai setengah liter hingga satu liter per hari.

    Ada tiga pasang kelenjar saliva yaitu :

    1) Kelenjar parotis2) Kelenjar submaksilar (submandibular)3) Kelenjar sublingualis

    Cairan saliva mengandung enzim ptialin (amilase) yang bekerja pda suasana

    netral Enzim ini berfungsi untuk mengubah amilum menjadi maltosa.

    Fungsi saliva adalah sebagai berikut:

    1) Melarutkan makanan secara kimia.2) Melembabkan dan melumasi makanan.3) Mengurai zat tepung menjadi polisakarida dan maltosa.4) Zat antibakteri dan antibodi.

    5. GigiPada mulut juga terjadi pencernaan secara mekanis yang

    dilakukan oleh gigi.Secara umum, gigi manusia terdiri dari tiga

  • 7/28/2019 Edit Gastroentritis

    7/30

    Gastroentritis Page 7

    bagian, yaitu: Mahkota gigi (korona), leher gigi (kolum), dan akar gigi (radiks). Gigi

    tumbuh mulai usia 6 bulan. Gigi pertama ini disebut gigi susu (deciduous teeth) yang

    jumlahnya adalah 20 gigi kemudian berturut-turut diikuti dengan tumbuhnya gigi

    sulung (permanent teeth) yang terdiri atas gigi seri, taring, dan graham yang jumlahnya

    32 buah. Gigi seri (insisor) berfungsi untuk memotong makanan, gigi taring (caninus)

    berfungsi untuk menyobek makanan, sedangkan gigi graham berfungsi untuk

    mengunyah.

    Secara umum gigi berfungsi dalam proses mastikasi (pengunyahan).

    Makanan yang masuk dalam mulut dipotong menjadi bagian-bagian kecil dan

    bercampur dengan saliva untuk membentuk bolus makanan yang dapat ditelan.

    2.1.2 Faring

    Faring digunakan sebagai saluran alat pernafasan. Pada manusia faring juga

    digunakan sebagai alat artikulasi bunyi. Pada Faring juga terdapat organ seksual

    sekunder pada pria atau lebih dikenal sebagai jakun. Bolus makanan dalam

    faring merangsang reseptor orofaring yang mengirim impuls ke pusat menelan

    dalam medula dan batang otak bagian bawah. Refleks yang terjadi adalah

    penutupan semua lubang kecuali esofagus sehingga makanan bisa masuk.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Jakunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jakun
  • 7/28/2019 Edit Gastroentritis

    8/30

    Gastroentritis Page 8

    2.1.3 Esofagus (Kerongkongan)

    Dari mulut, makanan menuju ke kerongkongan (esofagus). Kerongkongan

    berbentuk tabung otot yang panjangnya sekitar 9 sampai 10 inci (25 cm) dan

    berdiameter 1 inci (2,54 cm). Esofagus berawal pada area laringofaring,

    melewati diafragma dan hiatus esofagus (lubang) pada area sekitar vertebra

    toraks kesepuluh, dan membuka kearah lambung. Kerongkongan terdiri atassepertiga otot lurik dan dua per tiga otot polos. Otot kerongkongan tersusun

    secara memanjang dan melingkar sehingga bila terjadi kontraksi secara

    bergantian akan terjadi gerak peristaltik membentuk bulatan makanan yang

    disebut bolus.

    Esofagus menggerakkan makanan dari faring ke lambung melalui gerak

    peristalsis. Mukosa esofagus memproduksi sejumlah besar mukus untuk

    melumasi dan melindungi esofagus. Esofagus tidak memproduksi enzim

    pencernaan.

  • 7/28/2019 Edit Gastroentritis

    9/30

    Gastroentritis Page 9

    2.1.4 Lambung

    Lambung:

    1. Esofagus

    2. Kardia

    3. Fundus

    4. Selaput lender

    5. Otot lapisan

    6. Lambung mukosa

    7. Tubuh perut

    8. Pilorik antrum

    9. Pilorus

    10. Usus dua belas jari (duodenum)

    Lambung adalah organ berbentuk J, terletak pada bagian superior kiri rongga

    abdomen dibawah diafragma. Semua bagian, kecuali bagian kecil terletak pada

    bagian kiri garis tengah.

    Dinding lambung tersusun menjadi empat lapisan, yaknimucosa,submucosa,

    muscularis, dan serosa.Mucosa ialah lapisan dimana sel-sel mengeluarkan

    berbagai jenis cairan, seperti enzim, asam lambung, dan hormon. Lapisan ini

    berbentuk seperti palung untuk memperbesar perbandingan antara luas dan

    volume sehingga memperbanyak volume getah lambung yang dapat

    dikeluarkan. Submucosa ialah lapisan dimana pembuluh darah arteri dan vena

    dapat ditemukan untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke sel-sel perut

    sekaligus untuk membawa nutrisi yang diserap, urea, dan karbon dioksida dari

    sel-sel tersebut. Muscularis adalah lapisan otot yang membantu perut dalam

    pencernaan mekanis. Lapisan ini dibagi menjadi 3 lapisan otot, yakni otot

    melingkar, memanjang, dan menyerong. Kontraksi dan ketiga macam lapisan

    otot tersebut mengakibatkan gerak peristaltik (gerak menggelombang). Gerak

    peristaltik menyebabkan makanan di dalam lambung diaduk-aduk. Lapisan

    terluar yaituserosa berfungsi sebagai lapisan pelindung perut. Sel-sel di lapisan

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mucosa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mucosa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mucosa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Submucosa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Submucosa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Submucosa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Muscularis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Muscularis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Serosa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Serosa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Arterihttp://id.wikipedia.org/wiki/Venahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ureahttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbon_dioksidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbon_dioksidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ureahttp://id.wikipedia.org/wiki/Venahttp://id.wikipedia.org/wiki/Arterihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Serosa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Muscularis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Submucosa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mucosa&action=edit&redlink=1
  • 7/28/2019 Edit Gastroentritis

    10/30

    Gastroentritis Page 10

    ini mengeluarkan sejenis cairan untuk mengurangi gaya gesekan yang terjadi

    antara perut dengan anggota tubuh lainnya.

    Bagian-bagian lambung

    Bagian jantung lambumg (kardia) adalah area di sekitar pertemuanesofagus dan lambung (pertemuan gastroesofagus), yamg terletak

    disebelah atas dekat hati.

    Fundus adalah bagian yang menonjol ke sisi kiri atas mulut esofagus (ditengah).

    Badan lambung adalah bagian yang terdilatasi di bawah fundus, yangmembentuk dua pertiga bagian lambung. Tepi medial badan lambung

    yang konkaf disebut kurvatur kecil, tepi lateral badan lambung yang

    konveks disebut kurvatur besar.

    Bagian pilorus lambung menyempit di ujung bawah lambung danmembuka ke duodenum. Antrum pilorus mengarah ke mulut pilorus

    yang dikelilingi sfingter pilorus muskular tebal (dekat usus).

    Pada daerah diantara kerongkongan dan lambung terdapat otot melingkaryang disebut spinkter kardia. Spinkter kardia akan terbuka secara refleksapabila ada makanan yang menuju lambung.

    Pada bagian pilorus terdapat spinkter pilorus yang merupakan jalanmasuk kim dari lambung ke usus halus. Gerakan peristaltik

    menyebabkan spinkter pilorus mengendur dalam waktu yang sangat

    singkat sehingga kim dapat masuk ke usus halus secara sedikit demi

    sedikit.

    Ada tiga lapisan jaringan dasar (mukosa,submukosa,dan jaringan

    muskularis) beserta modifikasinya.

    a) Muskularis eksterna pada pada bagian fundus dan badan lambungmengandung lapisan otot melintang(oblik) tambahan. Lapisan otot

    tambahan ini membantu keefektifan pencampuran dan penghancuran

    isi lambung.

    b) Mukosa membentuk lipatan-lipatan (ruga) longitudinal yangmenonjol sehingga memungkinkan peregangan dinding

  • 7/28/2019 Edit Gastroentritis

    11/30

    Gastroentritis Page 11

    lambung.ruga terlihat saat lambung kosong dan akan menghalus saat

    lambung merenggang terisi makanan.

    c) Ada kurang lebih 3 juta pit lambung di antara ruga-ruga yangbermuara pada sekitar 15 juta kelenjar lambung. Kelenjar lambung

    yang dinamakan sesuai letaknya,menghasilkan 2 L sampai 3 L cairan

    lambung.cairan lambung mengandung enzim-enzim

    pencernaan,asam klorida,mukus,garam-garam, dan air.

    Fungsi lambung

    1. Penyimpanan makanan. Kapasitas lambung normal memungkinkan adanyainterval waktu yang panjang antara saat makanan dan kemampuan menyimpanmakanan dalam jumlah besar sampai makanan ini dapat terakomodasi di bagian

    bawah saluran. Lambung tidak memiliki peran mendasar dalam kehidupan dan

    dapat di angkat,asalkan makanan yang dinamakan sedikit sering.

    2. Produksi kimus.Aktivitas lambung mengakibatkan terbentiknya kimus(massa homogen setengah cairan,berkadar asam tinggi yang berasal dari bolus)

    dan mendorongnya kedalam duodenom.

    3. Digesti protein.Lambung memulai digesti protein melalui sekresi tripsin danasam klorida.

    4. Produksi mukus.Mukusyang dihasilkan dari kelenjar membentuk bariersetebal 1mm untuk melindungi lambung terhadap aksi pencernaan dari

    sekresinya sendiri.

    5. Produksi faktor intrinsika. Faktor intrinsik adalah glikoprotein yang disekresi sel parietal.

    b. Vitamin B12 didapat dari makanan yang dicerna dilambung,terikat padafaktor intrinsik. Kompleks faktor intrinsik vitamin B12 dibawa ke ileum usus

    halus, tempat vitamin B12 diabsorbsi.

    6. Absorbsi.Absorbsinutrien yang berlangsung dalam lambung hanya sedikit.

    Beberapa obat larut lemak (aspirin) dan alkohol diabsorbsi pada dinding

    lambung. Zat terlarut dalam air terabsorbsi dalam jumlah yang tidak jelas.

    SEKRESI LAMBUNG

    Jenis kelenjar lambung

  • 7/28/2019 Edit Gastroentritis

    12/30

    Gastroentritis Page 12

    A.kelenjar jantung ditemukan di regia mulut jantung.kelenjar ini hanya

    mensekresi mukus.

    B.kelenjar fundus (lambbung) terdiri dari 3 jenis sel.

    1) Sel chief (zimogenik) mensekresi pepsinogen,prekursor enzimpepsin.kelenjar ini mensekresi lipase dan renin lambung,yang kurang

    penting.

    2) Sel parietal mensekresi asam klorida (HCL) dan faktor intrinsik.a. Dalampembuatan HCL,CO2 bergerak kedalam sel untuk berikatan

    dengan air dan membentuk asam karbonat (H2CO3) dalam reaksib yang

    dikatalis oleh anhidrase karbonit.

    b.H2CO3 terionisasi untuk membentuk H+ dan HCO3-. Ion dikarbonat

    keluar dari sel untukb digantikan ion klorida (CL-) dan memasuki

    sirkulasi sistemik.

    c. Ion hidrogen,bersama ion klorida,secara aktiv terpompa kedalam

    lambung.

    3).Sel leher mukosa ditemukan pada bagian leher semua kelenjar

    lambung.sel ini mensekresi barier mukus setebal 1 mm dan melindungi

    lapisan ;lambung terhadap kerusakan oleh HCL atau aotodigesti.

    C. kelenjar pilorus terletak pada regina antrum pilorus. Kelenjar ini mansekresi

    mukus dan gastrin, suatu hormon peptida yang berpengaruh besar dalam

    proses sekresi lambung.

    Tiga tahap sekresi lambung

    1. Tahap sefalik terjadi sebelum makanan mencapai lambung. Masuknyamakanan ke dalam mulut atau tampilan, bau, atau pikiran tentang

    makanan dapat merangsang sekresi lambung.

    2. Tahap lambung terjadi saat makanan mencapai lambung danberlangsung selama makanan masih ada.

    3. Tahap usus terjadi setelah kimus meninggalkan lambung dan memasukiusus.

  • 7/28/2019 Edit Gastroentritis

    13/30

    Gastroentritis Page 13

    2.1.5Intesnium (Usus halus)

    Usus halus berupa tabung yang panjangnya sekitar 6-8 meter, terdiri atas 3 bagian

    yaitu:

    1. Duodenum (usus 12 jari) adalah bagian yang terpendek (25-s30 cm).2. Yeyunum usus kosong adalah bagian selanjutnya. Panjangnya kurang lebih 1 -

    1,5 m.

    3. Ileum adalah bagian yang merentang sampai menyatu dengan usus besar yangpanjangnya sekitar 2 - 2,5 m

    Fungsi usus halus adalah mencerna dan mengabsorbsi kim dari lambung. Isinya yang

    cair dijalankan serangkaian gerakan peristaltik yang cepat. Setiap gerakan lamanya satu

    sekon dan antara dua gerakan ada istirahat beberapa sekon. Terdpat juga dua jenis

    gerakan lain seperti berikut :

    1. Gerakan segmental.2. Gerakan pendulum atau ayunan.

    Gerakan usus halus mencampur isinya dengan enzim untuk pencernaan,

    memungkinkan produk akhir pencernaan mengadakan kontak dengan sel absorptif, dan

    mendorong zat sisa memasuki usus besar, pergerakan ini dipicu oleh peregangan dan

    secara refleks dikendalikan oleh SSO.

    a. Segmentasi irama adalah gerakan pencampuran utama. Segmentasi mencampurkimus dengan cairan pencernaan dan memaparkannya ke permukaan absorptif.

  • 7/28/2019 Edit Gastroentritis

    14/30

    Gastroentritis Page 14

    Gerakan ini adalah gerakan konstraksi dan gerakan relaksasi yang bergantian

    dari cincin-cincin otot dinding usus.

    b. Peristalsis adalah konstraksi otot polos longitudinal dan sirkular. Konstraksi iniadalah daya dorong utama yang menggerakkan kimus ke arah bawahdi

    sepanjang saluran.

    Ada tiga spesialisasi struktural yang memperluas permukaan absorptif usus halus

    yaitu :

    1. Plicae circulares2. Vili3.

    Mikrovili

    Kelenjar-kelenjar yang terdapat di usus halus yaitu :

    1. Kelenjar-kelenjar usus (kripta lieberkuhn). Kelenjar ini mensekresikanhormon dan enzim.

    2. Kelenjar penghasil mukus yang terdiri dari :a. Sel goblet yang terletak dalam epitelium di sepanjang usus halus. Sel ini

    memproduksi mukus pelindung.

    b.Kelenjar brunnerterletak dalam submukosa duodenum. Kelenjar inimemproduksi mukus untuk melindungi mukosa duodenumterhadap

    kimus asam dan cairan lambung yang masuk ke pilorus melalui lambung.

    Fungsi usus halus :

    a. Usus halus mengakhiri proses pencernaan makanan yang dimulai di mulutdan di lambung. Proses ini ini diselesaikan oleh enzim usus dan enzim

    pankreas serta dibantu empedu dalam hati.

    b. Usus halus secara selektif mengabsorpsi produk digesti.

  • 7/28/2019 Edit Gastroentritis

    15/30

    Gastroentritis Page 15

    2.1.6 Usus besar

    Begitu materi dalam saluran pencernaan masuk ke usus besar, sebagian besar

    nutrien telah dicerna dan di absorpsikan dan hanya menyisakan zat-zat yang tidak

    tercerna. Makanan biasa memerlukan 2-5 hari untuk menempuh ujung saluran

    pencernaan yang satu ke ujung lainnya. 2-6 jam di lambung, 6-8 jam di usus halus, dan

    sisa waktunya berada di usus besar.

    Usus besar tidak memiliki vili, tidak memiliki plicae circulares (lipatan-lipatan

    sirkular), dan daya regangnya lebih besar dibandingkan usus halus.

    Katup ileosekal adalah mulut sfringter antara usus halus dan usus besar.

    Normalnya katup ini tertutup, dan akan terbuka untuk merespon gelombang

    peristaltik.

    Di dalam usus besar terdapat berbagai macam mikroorganisme, diantaranya

    adalah Escherichia coli yang hidup pada makanan yang mengandung selulosa.

    Selain itu, E.Coli diketrahui juga mampu mensintesis vitamin K dan biotin yang

    kemidian diserap masuk ke dalam tubuh melalui dinding kolon. Dengan demikian,

    di dalam kolon tidak terjadi pencernaan mekanis maupun kimiawi, yang terjdi

    adalah penyerapan air dan pembentukan fesesyang dapat tersimpan selama kurang

    lebih 24 jam.

    Bagian-bagian Usus Besar

    SekumSekum adalah kantong tertutup yang menggantung di bawah area katupileosekal.

  • 7/28/2019 Edit Gastroentritis

    16/30

    Gastroentritis Page 16

    KolonKolon adalah bagian usus besar dari sekum sampai rektum. Kolon memiliki tiga

    divisi.

    1. Kolon asenden (mrngarah ke atas)2. Kolon transversum (mendatar)3. Kolon desenden (mengarah ke bawah)

    RektumRektum adalah bagian saluran pencernaan selanjutnya dengan panjang 12

    sampai 13 cm. Rektum berakhir pada saluran anal dan membuka di saluran

    eksterior di anus. Feses yang terbentuk terdorong kje rektum secara peistaltik

    dan dikeluarkan melalui anus.

    Fungsi usus besar :

    1.Mengabsorpsi 80% sampai 90% air dan elektrolit.2.Usus besar hanya memproduksi mukus. Sekresinya tidak mengandung enzim atau

    hormon pencernaan.

    3.Sejumlah bakteri dalam kolon mampu mencerna sejumlah kecil selulosa.4.

    Mampu mengekskresi zat sisa dalam bentuk feses.

    2.2 Definisi

    Gastroenteritis adalah radang dari lambung dan usus yang memberikan gejala

    diare dengan atau tanpa disertai muntah ( muntah berak).Yang dimaksud dengan diare

    ialah defekasi yang tidak normal, baik frekuensi maupun konsistensinya

    Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari

    biasanya (normal 100 200 ml per jam tinja), dengan tinja berbentuk cairan atau

    setengah cair (setengah padat), dapat pula disertai frekuensi defekasi yang meningkat

    (Mansjoer, Arif., et all. 1999).

    Diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari tiga kali sehari ( WHO,

    1980),

    Gastroentritis ( GE ) adalah peradangan yang terjadi pada lambung dan usus yangmemberikan gejala diare dengan atau tanpa disertai muntah (Sowden,et all.1996).

  • 7/28/2019 Edit Gastroentritis

    17/30

    Gastroentritis Page 17

    Gastroenteritis diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk

    tinja yang encer dengan frekuensi yang lebih banyak dari biasanya (FKUI,1965).

    Gastroenteritis adalah inflamasi pada daerah lambung dan intestinal yang

    disebabkan oleh bakteri yang bermacam-macam,virus dan parasit yang patogen

    (Whaley & Wongs,1995).

    Gastroenteritis adalah kondisi dengan karakteristik adanya muntah dan diare yang

    disebabkan oleh infeksi,alergi atau keracunan zat makanan ( Marlenan Mayers,1995 ).

    Jadi dari keempat pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa

    gastroenteritis adalah peradangan yang terjadi pada lambung dan usus yang

    memberikan gejala diare dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya yang disebabkan

    oleh bakteri,virus dan parasit yang patogen.

    2.3 Etiologi

    A.Faktor infeksia. Infeksi internal : infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab

    utama diare pada anak, meliputi infeksi internal sebagai berikut:

    1. Infeksi bakteri : vibrio, ecoly, salmonella shigella, capylabactor, yersiniaaoromonas dan sebagainya.

    2. Infeksi virus : entero virus (v.echo, coxsacria, poliomyelitis).3. Infeksi parasit : cacing (ascaris, tricuris, oxyuris, srongyloidis, protozoa,

    jamur).

    b. Infeksi parenteral : infeksi diluar alat pencernaan, seperti : OMA, tonsillitis,bronkopnemonia, easefalitis, dan lainnya.

    B.Faktor malabsorbsi :a. Malabsorbsi karbohidrat.

    b. Malabsorbsi lemak.c. Malabsorbsi protein.

    C.Faktor makanan, makanan basi atau beracun.D.Faktor psikologis rasa takut dan cemas (Mansjoer arief, 2000).

    1. Faktor Lingkungan : Kebersihan lingkungan tidak dapat diabaikan. Pada musimpenghujan, dimana air membawa sampah dan kotoran lainnya, dan juga pada

  • 7/28/2019 Edit Gastroentritis

    18/30

    Gastroentritis Page 18

    waktu kemarau dimana lalat tidak dapat dihindari apalagi disertai tiupan angin

    yang cukup besar, sehingga penularan lebih mudah terjadi.

    Persediaan air bersih kurang sehingga terpaksa menggunakan air seadanya, dan

    terkadang lupa cuci tangan sebelum dan sesudah makan.

    2. Perubahan udara : Perubahan udara sering menyebabkan seseorang merasakantidak enak dibagian perut, kembung, diare dan mengakibatkan rasa lemas, oleh

    karena cairan tubuh yang terkuras habis.

    2.4 PatofisiologiGastroenteritis bisa disebabkan oleh 4 hal, yaitu faktor infeksi (bakteri, virus,

    parasit), faktor malabsorbsi dan faktor makanan dan faktor psikologis.

    Diare karena infeksi seperti bakteri, berawal dari makanan atau minuman yang

    masuk kedalam tubuh manusia. Bakteri tertelan masuk sampai lambung, yang

    kemudian bakteri dibunuh oleh asan lambung. Namun jumlah bakteri terlalu banyak

    maka, ada yang beberapa lolos sampai keduodenum dan berkembang biak. Pada

    kebanyakan kasus gastroenteritis, orga tubuh yang diserang adalah usus. Didalam

    usus tersebut bakteri akan memproduksi enzim yang akan mencairkan lapisan lendir

    yang menutupi permukaan usus, sehingga bakteri dapat masuk kedalam membran

    epitel, dimembran ini bakteri mengeluarkan toksik yang merangsang sekresi cairan-

    cairan usus dibagian cripta villi dan menghambat absorbsi cairan. Sebagian akibat

    dari keadaan ini volume cairan didalam lumen usus meningkat yang mengakibatkan

    dinding usus menggembung dan tegang sebagian dinding usus akan mengadakan

    kontraksi sehingga terjadi hipermotilitas untuk mengalirkan cairan diusus besar.

    Apabila jumlah cairan tersebut melebihi kapasitas absorbsi usus maka akan terjadi

    diare.

    Diare yang diakibatkan malabsorbsi makanan akan menyebabkan makanan atau

    zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga

    usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus.

    Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkannya

    sehingga timbul diare.

    Tertelannya makanan yang beracun juga dapat menyebabkan diare karena akan

    mengganggu motilitas usus. Iritasi mukosa usus mengakibatkan hiperperistaltik

    sehingga terjadi berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehinggan

  • 7/28/2019 Edit Gastroentritis

    19/30

    Gastroentritis Page 19

    timbul diare. Sebaliknya jika peristaltik menurun akan mengakibatkan bakteri

    tumbuh berlebihan, selanjutnya timbul diare pula.

    Adanya iritasi mukosa usus dan peningkatan volume cairan dirongga usus

    menyebabkan klien mengeluh abdomen terasa sakit. Selain karena 2 hal itu, nyeri

    abdomen atau kram timbul karena metabolisme karbohidrat oleh bakteri diusus yang

    menghasilkan gas H2 dan C02 yang menimbulkan kembung dan flatus berlebihan.

    Biasanya pada keadaan ini klien akan merasas mual bahkan muntah serta nafsu

    makannya menurun. Karena terjadi ketidakseimbangan asam-basa dan elektrolit.

    Bila keadaan ini terus berlanjut dan klien tidak mau makan maka, akan

    menimbulkan gangguan nutrisi sehingga klien lemas. Kehilangan cairan dan

    elektrolit yang berlebihan akan menyebabkan klien terjatuh dalam keadaan dehidrasi.

    Yang ditandai dengan berat badan menurun, turgor kulit berkurang, mata dan ubun-

    ubun bisa jadi cekung (pada bayi), selaput lendir bibir dan mulut serta kulit tampak

    kering. Tubuh yang kehilangan cairan dan elektrolit yang berlebihan membuat cairan

    ekstraseluler dan intraseluler menurun. Dimana selain air, tubuh juga kehilangan Na,

    K dan Ion Karbonat. Bila keadaan ini berlanjut terus, maka volume darah juga

    berkurang. Tubuh mengalami gangguan sirkulasi, perfusi jaringan terganggu dan

    akhirnya dapat menyebabkan syok hipovolemik dengan gejala denyut jantung

    meningkat, nadi cepat tapi kecil, tekanan darah menurun klien sangat lemah

    kesadaran menurun.

    Akibat lain dari kehilangan cairan ekstrasel dan intrasel yang berlebihan, tubuh

    akan mengalami asidosis metabolik dimana klien akan tampak pucat dengan

    pernapasan yang cepat dan dalam (pernapasan kussamul).

    Faktor psikologis juga dapat menyebabkan diare. Karena faktor psikologis (stres,

    marah, takut) dapat merangsang kelenjar adrenalin dibawah pengendalian siste,

    pernapasan simpatis untuk merangsang pengeluaran hormon yang kerjanya mengatur

    metabolisme tubuh. Sehingga bila terjadi stres maka, metabolisme akan terjadi

    peningkatan dalam bentuk peningkatan mortalitas usus.

    (Ngastiah, 2005 ; Syaifuddin, 1999 ; Barbara C Long, 1999)

    Patogenesis diare

    Patogenesis diare akut

    1. Mikroorganisme/ makanan dimasukkan ke dalam pencernaan.

  • 7/28/2019 Edit Gastroentritis

    20/30

    Gastroentritis Page 20

    2. Mikroorganisme tersebut berkembang biak setelah berhasil melewati abar asamlambung.

    3. Mikroorganisme membentuk toksin ( endotoksin )4. Terjadinya rangsangan pada mukosa usus sehingga terjadi hiperperistaltik dan

    sekresi cairan untuk membuang mikroorganisme tersebut, sehingga akibatnya

    diare.

    Patogenesis diare kronik

    1. Infeksi bakteri misalnya di E.coli patogen yang sudah resisten terhadap obatobat yang ada Indonesia pada waktu ini. Tumbuh secara berlebihan dari

    bakteri non patogen seperti pseudomonas, proteus, stafilokokus dan sebagainya.

    2. Investasi parasit : terutama Entamoeba histolytica, kandida dan trikukis. 3. PCM : Pada penderita PCM didapatkan atrofi pada semua organ, termasuk atrofi

    mukosa usus halus, mukosa lambung dan pankreas. Akibatnya akan tarjadi

    defisiensi enzim-enzim yang dikeluarakan organ tersebut ( laktase, maltase,

    lipase dan sebagainya ) yang menyebabkan makanan tidak dapat dicerna dan

    diabsorbsi dengan sempurna. Makanan tersebut akan menyebabkan tekanan

    koloid osmotik dalam lumen usus meninggi dan menyebabkan diare osmotik.

    Selain itu juga akan menyebabkan tumbuh berlebihan bakteri yang juga akanmenambah beratnya malabsorbsi dan infeksi.

    Gangguan imunologik : defisiensi secretery IgA ( SigA ) akan menyebabkan

    tubuh tidak mampu mengatasi infeksi dan investasi parasit dalam usus.

    2.5 Pemeriksaan PenunjangA. Pemeriksaan laboratorium.

    1. Pemeriksaan tinja.a. Makroskopis dan mikroskopis.

    b.pH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus dan tabletdinistest, bila diduga terdapat intoleransi gula.

    c. Bila diperlukan, lakukan pemeriksaan biakan dan uji resistensi.2. Pemeriksaan Darah

    a. pH darah dan cadangan dikali dan elektrolit (Natrium, Kalium,Kalsium dan Fosfor) dalam serum untuk menentukan keseimbangan

    asama basa.

    b. Kadar ureum dan kreatmin untuk mengetahui faal ginjal.

  • 7/28/2019 Edit Gastroentritis

    21/30

    Gastroentritis Page 21

    2. Doudenal IntubationUntuk mengatahui jasad renik atau parasit secara kualitatif dan kuantitatif,

    terutama dilakukan pada penderita diare kronik.

    3. Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah astrup,bilamemungkinkan dengan menentukan PH keseimbangan analisa gas darah

    atau astrup,bila memungkinkan.

    4. Pemeriksaan kadar ureum dan creatinin untuk mengetahui pungsi ginjal.B.pemeriksaan elektrolit intubasi duodenum untuk mengetahui jasad renik atau

    parasit secara kuantitatif,terutama dilakukan pada penderita diare kronik.

    2.6 Manifestasi Klinis1. Mula-mula anak cengeng, gelisah, suhu badan meninggi, nafsu makan

    berkurang atau tidak ada. Tinja cair dan mungkin mengadung darah atau lendir.

    2. Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah diare.3. Bila penderita sudah banyak kehilangan cairan dan elektrolit maka timbul

    dehidrasi.

    4. Diare yang berlangsung lama (berhari-hari atau berminggu-minggu) baik secaramenetap atau berulang ? panderita akan mengalami penurunan berat badan.

    5. Berak kadang bercampur dengan darah.6. Tinja yang berbuih.7. Konsistensi tinja tampak berlendir.8. Tinja dengan konsistensi encer bercampur dengan lemak.9. Penderita merasakan sekit perut.10.Rasa kembung.11.Kadang-kadang demam

    2.7 Komplikasia. Dehidrasi

    b. Renjatan hipovolemikc. Kejangd. Bakterimiae. Mal nutrisif. Hipoglikemiag. Intoleransi sekunder akibat kerusakan mukosa usus.

    2.8 Penatalaksanaan Medis

  • 7/28/2019 Edit Gastroentritis

    22/30

    Gastroentritis Page 22

    a. Pemberian cairan.Rehidrasi sebagai prioritas utama pengobatan jenis diare akut dapat diberikan

    oralit. Diberikan cairan ringer laktat, bila tak tersedia dapat diberikan cairan

    NaCl isotonic ditambah 1 ampul Na Bikarbonat 7,5% 50ml

    b. Diatetik : pemberian makanan dan minuman khusus pada penderita dengantujuan penyembuhan dan menjaga kesehatan adapun hal yang perlu diperhatikan

    yaitu : memberikan bahan makanan yang mengandung kalori, protein, vitamin,

    mineral dan makanan yang bersih.

    c. Obat-obatan antidiare1. Obat anti motilitas dan sekresi usus

    - Loperamid (Imodium) : 4mg peroral (dosis awal), lalu tiap tinja cairdiberikan 2mg dengan dosis maksimal 16 mg perhari

    - Difenoksilat (lomotif) : 4x5mgv(2 tablet)- Kodein fosfat 1560 mgtiap jam

    2. Okteroid3. Obat antidiare yang mengeraskan tinja dan absorbs zat toksik, yaitu

    campuran kaolin dan morfin

  • 7/28/2019 Edit Gastroentritis

    23/30

    Gastroentritis Page 23

    BAB III

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA GASTROENTRITIS

    3.1 Pengkajian KeperawatanPengkajian yang sistematis meliputi pengumpulan data, analisa data dan

    penentuan masalah. Pengumpulan data diperoleh dengan cara intervensi,

    observasi, pemeriksaan fisik. Pengkaji data menurut Cyndi Smith Greenberg,

    1992 adalah :

    a. Awalan serangan : Awalnya anak cengeng,gelisah,suhu tubuhmeningkat,anoreksia kemudian timbul diare.

    b. Keluhan utama : Faeces semakin cair,muntah,bila kehilangan banyak airdan elektrolit terjadi gejala dehidrasi,berat badan menurun. Pada bayi ubun-

    ubun besar cekung, tonus dan turgor kulit berkurang, selaput lendir mulut

    dan bibir kering, frekwensi BAB lebih dari 4 kali dengan konsistensi encer.c. Riwayat penyakit yang diderita, riwayat pemberian imunisasi.

    Hospitalisasi akan menjadi stressor bagi anak itu sendiri maupun

    bagi keluarga, kecemasan meningkat jika orang tua tidak mengetahui

    prosedur dan pengobatan anak, setelah menyadari penyakit anaknya,

    mereka akan bereaksi dengan marah dan merasa bersalah.

    d. Pemeriksaan fisik persistemB1 (Breath) : Normal

    B2 (Blood) : Normal

    B3 (Brain) : Ansietas,nyeri

    B4 (Bladder) : BAK sedikit atau jarang

    B5 (Bowel) : BAB lebih dari 4 kali sehari, feses cair, kadang berdarah

    dan berbuih. mual, muntah, anopreksia, distensi abdomen

    B6 (Bone) : tubuh yang lemah dan adanya nyeri akibat distensi

    abdomen.

    e. Pemerikasaan fisik.

  • 7/28/2019 Edit Gastroentritis

    24/30

    Gastroentritis Page 24

    1. Pemeriksaan psikologis : keadaan umum tampak lemah, kesadarancomposmentis sampai koma, suhu tubuh tinggi, nadi cepat dan lemah,

    pernapasan agak cepat.

    2. Pemeriksaan sistematik :a. Inspeksi : mata cekung, ubun-ubun besar, selaput lendir, mulut dan

    bibir kering, berat badan menurun, anus kemerahan.

    b. Perkusi : adanya distensi abdomen.c. Palpasi : Turgor kulit kurang elastisd. Auskultasi : terdengarnya bising usus.

    3. Pemeriksaan tingkat tumbuh kembang.4. Pada anak diare akan mengalami gangguan karena anak dehidrasi

    sehingga berat badan menurun.

    5. Pemeriksaan penunjang.6. Pemeriksaan tinja, darah lengkap dan duodenum intubation yaitu untuk

    mengetahui penyebab secara kuantitatip dan kualitatif.

    3.2 Diagnosa Keperawatan GEa. Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh

    berhubungan dengan output cairan yang berlebihan.

    b. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungandengan mual dan muntah.

    c. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen.d. Hipertermi berhubungan dengan inflamasi oleh bakteri atau virus.e. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi, frekwensi BAB yang

    berlebihan.

    f. Cemas berhubungan dengan perpisahan dengan orang tua, prosedur yangmenakutkan.

    3.3 Intervensi Keperawatana. Diagnosa 1.

    Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh

    berhubunga dengan output cairan yang berlebihan.

  • 7/28/2019 Edit Gastroentritis

    25/30

    Gastroentritis Page 25

    1. Kriteria hasil: Tanda-tanda dehidrasi tidak ada, mukosa mulut dan bibirlembab, balan cairan seimbang

    Tujuan Intervensi

    Devisit cairan dan elektrolit

    teratasi

    Mandiri :

    - Awasi masukan dan haluaran, karakter, danjumlah feses

    Health Education :

    - Berikan dan anjurkan keluarga untukmemberikan minum yang banyak kurang

    lebih 20002500 cc per hari.Kolaborasi:

    - Kolaborasi dengan dokter dalam pemberiantherapi cairan, pemeriksaan lab elektrolit.

    - Kolaborasi dengan tim gizi dalampemberian cairan rendah sodium

    Observasi :

    - Observasi tanda-tanda vital- Observasi tanda-tanda dehidrasi

    .

    b.Diagnosa 2.Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubuingan

    dengan mual dan muntah.

    1. Kriteria hasil : Intake nutrisi klien meningkat, diet habis 1 porsi yangdisediakan, mual, muntah tidak ada.

    Tujuan Intervensi

    Gangguan pemenuhan kebutuhan

    nutrisi teratasi

    Mandiri :

    - Timbang berat badan klien.- Dorong tirah baring atau

    pembatasan aktivitas selama fase

    sakit akut

    Health Education :

  • 7/28/2019 Edit Gastroentritis

    26/30

    Gastroentritis Page 26

    - Lakukan oral hygieneKolaborasi:

    - Kolaborasi dengan tim gizi dalampenentuan diet klien

    Observasi :

    - Kaji pola nutrisi klien danperubahan yang terjadi

    - Kaji faktor penyebab gangguanpemenuhan nutrisi.

    c. Diagnosa 3.Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi, frekwensi BAB yang

    berlebihan.

    1. Kriteria hasil : Integritas kulit kembali normal, iritasi tidak ada, tanda-tanda infeksi tidak ada

    Tujuan Intervensi

    Gangguan integritas kulit

    teratasi

    Mandiri :

    Health Education :

    - Anjurkan ganti popok anak jika basah.- Bersihkan bokong secara perlahan

    menggunakan sabun non alcohol

    - Beri salep seperti zinc oxsida bila terjadiiritasi pada kulit.

    Kolaborasi:

    - Kolaborasi dengan dokter dalam pemberiantherapi antifungi sesuai indikasi.

    Observasi :

    - Observasi bokong dan perineum dariinfeksi

    d.Diagnosa 4.Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen.

    1. Kriteria hasil : Nyeri dapat berkurang / hilang, ekspresi wajah tenang

  • 7/28/2019 Edit Gastroentritis

    27/30

    Gastroentritis Page 27

    Tujuan Intervensi

    Nyeri dapat teratasi Mandiri :

    - Atur posisi yang nyaman bagi klienHealth Education :

    Beri kompres hangat pada daerah

    abdomen

    Ajarkan tekhnik relaksasi nafas

    dalam

    Kolaborasi:

    - Kolaborasi dengan dokter dalampemberian therapi analgetik sesuai

    indikasiObservasi :

    - Observasi tanda-tanda vital- Kaji tingkat rasa nyeri

    -

    e. Diagnosa 5Cemas berhubungan dengan perpisahan dengan orang tua, prosedur yang

    menakutkan.

    1. Criteria Hasil : Cemas berhubungan dengan perpisahan dengan orangtua, prosedur yang menakutkan

    Tujuan Intervensi

    Klien akan memperlihatkan

    penurunan tingkat kecemasan

    Mandiri :

    Health Education :

    - Anjurkan pada keluarga untuk selalumendampingi klien

    - Berikan mainan sesuai kesukaanklien

    Kolaborasi:

    - Libatkan keluarga dalam setiaptindakan

    Observasi :

    - Kaji tingkat kecemasan klien

  • 7/28/2019 Edit Gastroentritis

    28/30

    Gastroentritis Page 28

    - Kaji faktor pencetus cemas- Kaji hal yang disukai klien

    3.4 Evaluasia. Volume cairan dan elektrolit kembali normal sesuai kebutuhan.b. Kebutuhan nutrisi terpenuhi sesuai kebutuhan tubuh.c. Integritas kulit kembali normal.d. Rasa nyaman terpenuhi.e. Cemas pada klien teratasi.

  • 7/28/2019 Edit Gastroentritis

    29/30

    Gastroentritis Page 29

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1KesimpulanDiare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih

    banyak dari biasanya (normal 100 200 ml per jam tinja), dengan tinja

    berbentuk cairan atau setengah cair (setengah padat), dapat pula disertai

    frekuensi defekasi yang meningkat (Mansjoer, Arif., et all. 1999).

    Penyebab gastroenteritis diantaranya yaitu:

    a. Makanan dan Minumanb. Bakteric. Virusd. Jamure. Perubahan udaraf. Factor lingkungan

    4.2Sarana.Saran kepada masyarakat umum:

    1. Jagalah kesehatan, karena sehat itu indah dan mahal2. Ilmu itu penting, jadi jangan pernah jenuh untuk menuntut ilmu setinggi

    mungkin.

    b. Saran untuk mahasiswa PSIK:1. Belajarlah dengan giat untuk mendapatkan banyak informasi dan

    pengetahuan untuk mencapai cita-citamu.

    2. Jadilah calon perawat yang professional, berwawasan dan berpengetahuanluas, serta mempunyai keterampilan yang baik.

  • 7/28/2019 Edit Gastroentritis

    30/30

    3. Berikanlah pelayanan yang baik bagi klien dalam bidang kesehatan, untukmencapai tujuan kesehatan bersama.

    Daftar Pustaka

    Caine, Randy Marion, 1987,Nursing Care Planning Guides For Adult, USABaltimore: William & Wilkins.

    Junadi, Purnawan, 1982,Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta: Media Aesculapius

    Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

    Price, Sylvia Anderson, 1985,Pathofisiologi Konsep klinik Proses-Proses

    Penyakit, Jakarta: EGC.

    Soeparman, 1990,Ilmu Penyakit Dalam Jilid II, Jakarta: Balai Penerbit Fakultas

    Kedokteran Universitas Indonesia.