Dysmenorrhea Sekunder

2
Dysmenorrhea sekunder Dysmenorrhea sekunder merupakan nyeri haid sebelum menstruasi yang disertai kelainan anatomis genitalis. 1 Dysmenorrhea sekunder terjadi pada wanita berusia 30-45 tahun dan jarang sekali terjadi sebelum usia 25 tahun. Nyeri dysmenorrhea sekunder dimulai 2 hari atau lebih sebelum menstruasi, dan nyerinya semakin hebat serta mencapai puncak pada akhir menstruasi yang bisa berlangsung selama 2 hari atau lebih. Secara umum, nyeri datang ketika terjadi proses yang mengubah tekanan di dalam atau di sekitar pelvis, perubahan atau terbatasnya aliran darah, atau karena iritasi peritoneum pelvis. Proses ini berkombinasi dengan fisiologi normal dari menstruasi sehingga menimbulkan ketidaknyamanan. Ketika gejala ini terjadi pada saat menstruasi, proses ini menjadi sumber rasa nyeri. Penyebab dysmenorrhea sekunder seperti: endometriosis, adenomiosis, radang pelvis, sindrom menoragia, fibroid dan polip dapat pula disertai dengan dispareuni, kemandulan, dan perdarahan yang abnormal. Karakteristik Gejala dysmenorrhea berdasarkan derajat nyerinya menurut Manuaba (2001) dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu 1 : a. Dysmenorrhea ringan Dysmenorrhea ringan adalah rasa nyeri yang dirasakan waktu menstruasi yang berlangsung sesaat, dapat hilang tanpa pengobatan, sembuh hanya dengan cukup istirahat sejenak, tidak mengganggu aktivitas harian, rasa nyeri tidak menyebar tetapi tetap berlokasi di daerah peruh bawah. b. Dysmenorrhea sedang Dysmenorrhea yang bersifat sedang jika perempuan tersebut merasakan nyeri saat menstruasi yang bisa berlangsung 1-2 hari, menyebar di bagian perut bawah, memerlukan istirahat dan memerlukan obat penangkal nyeri, dan hilang setelah mengkonsumsi obat anti nyeri, kadang- kadang mengganggu aktivitas hidup sehari-hari. c. Dysmenorrhea berat

description

Dysmenorrhea Sekunder

Transcript of Dysmenorrhea Sekunder

Page 1: Dysmenorrhea Sekunder

Dysmenorrhea sekunder

Dysmenorrhea sekunder merupakan nyeri haid sebelum menstruasi yang disertai kelainan anatomis genitalis.1 Dysmenorrhea sekunder terjadi pada wanita berusia 30-45 tahun dan jarang sekali terjadi sebelum usia 25 tahun. Nyeri dysmenorrhea sekunder dimulai 2 hari atau lebih sebelum menstruasi, dan nyerinya semakin hebat serta mencapai puncak pada akhir menstruasi yang bisa berlangsung selama 2 hari atau lebih. Secara umum, nyeri datang ketika terjadi proses yang mengubah tekanan di dalam atau di sekitar pelvis, perubahan atau terbatasnya aliran darah, atau karena iritasi peritoneum pelvis. Proses ini berkombinasi dengan fisiologi normal dari menstruasi sehingga menimbulkan ketidaknyamanan. Ketika gejala ini terjadi pada saat menstruasi, proses ini menjadi sumber rasa nyeri. Penyebab dysmenorrhea sekunder seperti: endometriosis, adenomiosis, radang pelvis, sindrom menoragia, fibroid dan polip dapat pula disertai dengan dispareuni, kemandulan, dan perdarahan yang abnormal.

Karakteristik Gejala dysmenorrhea berdasarkan derajat nyerinya menurut Manuaba (2001) dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu1: a. Dysmenorrhea ringan

Dysmenorrhea ringan adalah rasa nyeri yang dirasakan waktu menstruasi yang berlangsung sesaat, dapat hilang tanpa pengobatan, sembuh hanya dengan cukup istirahat sejenak, tidak mengganggu aktivitas harian, rasa nyeri tidak menyebar tetapi tetap berlokasi di daerah peruh bawah.

b. Dysmenorrhea sedang

Dysmenorrhea yang bersifat sedang jika perempuan tersebut merasakan nyeri saat menstruasi yang bisa berlangsung 1-2 hari, menyebar di bagian perut bawah, memerlukan istirahat dan memerlukan obat penangkal nyeri, dan hilang setelah mengkonsumsi obat anti nyeri, kadang-kadang mengganggu aktivitas hidup sehari-hari.

c. Dysmenorrhea berat

Dysmenorrhea berat adalah rasa nyeri pada perut bagian bawah pada saat menstruasi dan menyebar kepinggang atau bagian tubuh lain juga disertai pusing, sakit kepala bahkan muntah dan diare. Dysmenorrhea berat memerlukan istirahat sedemikian lama yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari selama 1 hari atau lebih, dan memerlukan pengobatan dysmenorrhea.

(yang ini dimasukkan di etiologi aja her)Nyeri haid sekunder dapat disebabkan oleh hal-hal berikut2:

a. Rahim yang terbalik sehingga embuat darah haid tidak mudah dikeluarkan, tetapi penyebab itu lebih jarang daripada yang diperkirakan sebelumnya.

b. Benjolan besar atau kecil di rahim dapat menimbulkan keluhan perdarahan yang banyak atau sering disertai gumpalan darah

c. Peradangan selaput lendir rahim. Hal itu biasanya hanya terjadi- dan jarang terjadi-sesudah persalinan atau keguguran. Peradangan dapat pula terjadi akibat penyakit kelamin yang dilalaikan

d. Pemakaian spiral

Page 2: Dysmenorrhea Sekunder

e. Endometriosis. Pertumbuhan jaringan lapisan rahim di tempat lain di dalam ruang panggul

f. Fibroid atau tumorg. Infeksi pelvis.

Dapus:1. Manauba, Ida Bagus Gde. (2001). Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri

Ginekologi dan KB, Jakarta: EGC

2. Jones, D.L. (2001). Dasar-Dasar Obstetri dan Ginekologi. Ed.6, Jakarta: EGC