03. Struktur Sekunder

31
GEOLOGI STRUKTUR PERTEMUAN 3 : STRUKTUR SEKUNDER Firdaus ([email protected])

Transcript of 03. Struktur Sekunder

Page 1: 03. Struktur Sekunder

GEOLOGI STRUKTUR

PERTEMUAN 3 : STRUKTUR SEKUNDER

Firdaus ([email protected])

Page 2: 03. Struktur Sekunder

Secondary (tectonic) structures

Struktur sekunder mencakup berbagai skala dan dimensi, mulaimicrostructures sampai megastructures.

Struktur sekunder yang dikenal secara umum adalah:1. Sesar /patahan (fault).2. Lipatan (fold).3. Kekar (joint).

Firdaus - GeoStruk, 2012 2

Page 3: 03. Struktur Sekunder

Skala dan dimensi

Firdaus - GeoStruk, 2012

Lipatan berskala Cm

3

Page 4: 03. Struktur Sekunder

Skala dan dimensi

Firdaus - GeoStruk, 2012

Berskala meter

4

Page 5: 03. Struktur Sekunder

Skala dan dimensi

Firdaus - GeoStruk, 2012

Sesar berskala kilometer

5

Page 6: 03. Struktur Sekunder

Kekar (Fracture/Joint)

Kekar adalah struktur rekahan pada batuan dimana tidak ada ataurelatif sedikit sekali terjadi pergeseran. Kekar merupakan salah satustruktur yang paling umum pada batuan.

Firdaus - GeoStruk, 2012 6

Page 7: 03. Struktur Sekunder

Klasifikasi Kekar

Secara genetik, kekar terbagi atas:1. Kekar Gerus (Shear Joint), yaitu kekar yang terjadi akibat stress

yang cenderung mengelincir bidang satu sama lainnya yang berdekatan.

2. Kekar Tarikan (Tensional Joint), yaitu kekar yang terbentuk dengan arah tegak lurus dari gaya yang cenderung untukmemindahkan batuan (gaya tension). Hal ini terjadi akibat daristress yang cenderung untuk membelah dengan cara menekannyapada arah yang berlawanan, dan akhirnya kedua dindingnya akansaling menjauhi.

3. Kekar Hibrid (Hybrid Joint), yaitu merupakan campuran dari kekar gerus dan kekar tarikan dan pada umumnya rekahannya terisioleh mineral sekunder.

Firdaus - GeoStruk, 2012 7

Page 8: 03. Struktur Sekunder

Klasifikasi Kekar

Firdaus - GeoStruk, 2012

Kekar Gerus (Shear Join Kekar Tensional (Tensional Joint)

8

Page 9: 03. Struktur Sekunder

Sesar/patahan (fault)

Sesar atau patahan adalahrekahan pada batuan yang telah mengalami“pergeseran yang berarti” pada bidang rekahnya.

Suatu sesar dapat berupabidang sesar (Fault Plain) atau rekahan tunggal.

Tetapi sesar dapat juga dijumpai sebagai semacam jalur yang terdiridari beberapa sesar minor. Jalur sesar atau jalur penggerusan, mempunyai dimensi panjang dan lebar yang beragam, dari skala minor sampai puluhan kilometer

Firdaus - GeoStruk, 2012 9

Page 10: 03. Struktur Sekunder

Sesar/patahan (fault)

Firdaus - GeoStruk, 2012 10

Page 11: 03. Struktur Sekunder

Unsur-Unsur Sesar

1. Bidang Sesar, yaitu bidang rekahan tempat terjadinya pergeseranyang kedudukannya dinyatakan dengan jurus dan kemiringan.

2. Hanging-Wall, yaitu blok bagian terpatahkan yang berada relatifdiatas bidang sesar.

3. Foot-Wall, yaitu blok bagian terpatahkan yang relatif beradadibawah bidang sesar.

Firdaus - GeoStruk, 2012

ARAH KEMIRINGAN

BIDANG SESAR

DIP

FOOT WALL

HANGINGWALL

THROW

HEAVE

11

Page 12: 03. Struktur Sekunder

Unsur-Unsur Sesar

4. Throw, yaitu besarnya pergeseran vertikal pada sesar. 5. Heave, yaitu besarnya pergeseran horizontal pada sesar.

Firdaus - GeoStruk, 2012

ARAH KEMIRINGAN

BIDANG SESAR

DIP

FOOT WALL

HANGINGWALL

THROW

HEAVE

12

Page 13: 03. Struktur Sekunder

Strike Slip Fault

Strike Slip Fault, sesar yang arah pergerakannya relatif paraleldengan strike bidang sesar. (Pitch 00 - 100). Sesar ini disebut juga sebagai Sesar Mendatar. Sesar mendatar terbagi lagi atas : Sesar Mendatar Sinistral, yaitu sesar mendatar yang blok batuan

kirinya lebih mendekati pengamat. Sesar Mendatar Dextral, yaitu sesar mendatar yang blok batuan

kanannya lebih mendekati pengamat.

Strike-slip fault

Firdaus - GeoStruk, 2012 13

Page 14: 03. Struktur Sekunder

Dip Slip Fault

Dip Slip Fault, sesar yang arah pergerakannya relatif tegak lurus strike bidang sesar dan berada pada dip bidang sesar. (Pitch 800

- 900). Dip Slip Fault terbagi lagi atas : Sesar Normal, yaitu sesar yang pergerakan Hanging-Wallnya

relatif turun terhadap Foot-Wall. Sesar Naik, yaitu sesar yang pergerakan Hanging-Wallnya

relatif naik terhadap Foot-Wall.

Normal fault Reverse (thrust) fault

Firdaus - GeoStruk, 2012 14

Page 15: 03. Struktur Sekunder

Strike-Dip Slip Fault

Strike-Dip Slip Fault atau (Oblique Fault), yaitu sesar yang vektorpergerakannya terpengaruh arah strike dan dip bidang sesar. (Pitch 100 - 800).

Strike-Dip Slip Fault terbagi lagi atas kombinasi-kombinasi Strike Slip Fault dan Dip Slip Fault, yaitu: Sesar Normal Sinistral, yaitu sesar yang pergerakan Hanging-

Wallnya relatif turun dan sinistral terhadap Foot-Wall. Sesar Normal Dextral, yaitu sesar yang pergerakan Hanging-

Wallnya relatif turun dan dextral terhadap Foot-Wall.

Oblique slip fault Sesar Naik Sinistral, yaitu sesar

yang pergerakan Hanging-Wallnya relatif naik dan sinistral terhadap Foot-Wall.

Sesar Naik Dextral, yaitu sesar yang pergerakan Hanging-Wallnya relatif naik dan dextral terhadap Foot-Wall.

Firdaus - GeoStruk, 2012 15

Page 16: 03. Struktur Sekunder

What Fault Type?

Firdaus - GeoStruk, 2012 16

Page 17: 03. Struktur Sekunder

What Fault Type?

Firdaus - GeoStruk, 2012 17

Page 18: 03. Struktur Sekunder

SIFAT (STATUS) SESAR

Penyajian struktur sesar dalam peta tergantung dari status(tingkat keabsahannya):

1. PASTIBukti-bukti cukup, arah dan jenis pergeseran dapat ditentukan

2. DITAFSIRKAN/DIPERKIRAKANBukti-bukti cukup, arah dan jenis pergeseran sebenarnya belumdapat ditentukan

3. DIDUGABukti kurang , gejala ada, belum pasti tentang ada tidaknya

Firdaus - GeoStruk, 2012 18

Page 19: 03. Struktur Sekunder

Simbol dalam peta

Firdaus - GeoStruk, 2012

70

70

Normal slip

Normal

Reverse slip

Reverse

Strike slip

1. PASTI

Normal

Sesar naik

Sesar mendatar

.

..

Sesar diduga

Sesar

(dr foto udara)

2. DIPERKIRAKAN 3. DIDUGA

19

Page 20: 03. Struktur Sekunder

Lipatan (Fold)

Lipatan merupakan pencerminan dari suatu lengkungan yang mekanismenya disebabkan dua proses, yaitu bending (melengkung) dan bucking (melipat).

Firdaus - GeoStruk, 2012 20

Page 21: 03. Struktur Sekunder

Unsur-Unsur Lipatan

1. Plunge, sudut yang terbentuk oleh poros dengan horizontal padabidang vertikal.

2. Pitch atau Rake, sudut antara garis poros dan horizontal, diukurpada bidang poros.

3. Limb (sayap), bagian yang terletak Downdip (sayap yang dimulaidari lengkungan maksimum antiklin sampai hinge sinklin), atauUpdip (sayap yang dimulai dari lengkungan maksimum sinklinsampai hinge antiklin). Sayap lipatan dapat berupa bidang datar(planar), melengkung (curve), atau bergelombang (wave).

Firdaus - GeoStruk, 2012 21

Page 22: 03. Struktur Sekunder

Unsur-Unsur Lipatan

4. Hinge Point, titik yang merupakan kelengkungan maksimum padasuatu perlipatan.

5. Hinge Line, garis yang menghubungkan Hinge Point pada suatuperlapisan yang sama.

6. Axial Line, garis khayal yang menghubungkan titik-titik darilengkungan maksimum pada tiap permukaan lapisan dari suatustruktur lapisan.

7. Axial Plane, bidang sumbu lipatan yang membagi sudut samabesar antara sayap-sayap lipatannya

Firdaus - GeoStruk, 2012 22

Page 23: 03. Struktur Sekunder

Unsur-Unsur Lipatan

Firdaus - GeoStruk, 2012 23

Page 24: 03. Struktur Sekunder

Klasifikasi Lipatan

Klasifikasi lipatan berdasarkan unsur geometri, antara lain:

Upright Fold atauSimetrical Fold (lipatantegak atau lipatansetangkup).

Asimetrical Fold (lipatantak setangkup atau lipatantak simetri)

Inclined Fold atau Over Fold (lipatan miring ataulipatan menggantung).

Recumbent Fold (lipatanrebah)

Firdaus - GeoStruk, 2012 24

Page 25: 03. Struktur Sekunder

Antiklin & Sinklin

Firdaus - GeoStruk, 2012 25

Page 26: 03. Struktur Sekunder

Antiklin & Sinklin

Firdaus - GeoStruk, 2012

Lipatan Antiklin (Anticline folds) Lipatan Sinklin (Syncline folds)

26

Page 27: 03. Struktur Sekunder

Overtuned fold

Firdaus - GeoStruk, 2012 27

Page 28: 03. Struktur Sekunder

Upright Isoklinal fold

Firdaus - GeoStruk, 2012 28

Page 29: 03. Struktur Sekunder

Recumbent fold

Firdaus - GeoStruk, 2012 29

Page 30: 03. Struktur Sekunder

Chevron folds

Firdaus - GeoStruk, 2012 30

Page 31: 03. Struktur Sekunder

Pegunungan Lipatan (Folded Mountains) sebagai hasildari produk tektonik (orogenesa)

Firdaus - GeoStruk, 2012 31