Glaukoma sekunder

26
GLAUKOMA SEKUNDER ET CAUSA KATARAK HIPERMATUR

description

glaukoma sekunder et causa katarak hipermatur

Transcript of Glaukoma sekunder

Page 1: Glaukoma sekunder

GLAUKOMA SEKUNDER ET CAUSA KATARAK

HIPERMATUR

Page 2: Glaukoma sekunder

Identitas pasien

• Nama : Tn. B• Jenis Kelamin : Laki-laki• Usia : 63 tahun• Agama : Islam• Pekerjaan : Tidak bekerja• Pendidikan : STM• Alamat : Jl Dokter Saharjom Gang Bedeng• No RM : XX-XX-XX• Masuk RS : 17 Mei 2013

Page 3: Glaukoma sekunder

ANAMNESIS

Page 4: Glaukoma sekunder

Riwayat penyakit sekarang

Page 5: Glaukoma sekunder

Anamnesis

Page 6: Glaukoma sekunder

Pemeriksaan fisik

• Status Generalis• Tanda vital• TD 140/90• Nadi 90 x/menit• Suhu aferbris• RR 20x/menit

• Pemeriksaan lain DBN

Page 7: Glaukoma sekunder

Status ophtalmologi

OD OS

6/12 CC Visus 1/300 CC

Ortoforia kedudukan Ortoforia

Baik ke segala arah pergerakan Baik ke segala arah

Ptosis (-), edema (-), ektropin (-), entropion

(-), trikiasis (-), distrikiasis (-), hiperemis (-)

Palpebra superior Ptosis (-), edema (+), ektropin (-), entropion

(-), trikiasis (-), distrikiasis (-), hiperemis (-)

Ptosis (-), edema (-), ektropin (-), entropion

(-), trikiasis (-), distrikiasis (-), hiperemis (-)

Palpebra inferior Ptosis (-), edema (+), ektropin (-), entropion

(-), trikiasis (-), distrikiasis (-), hiperemis (-)

Hiperemis (-), sekret (-), lithiasis (-), folikel

(-)

Konjungtiva tarsalis superior

Hiperemis (-), sekret (-), lithiasis (-), folikel

(-)

Page 8: Glaukoma sekunder

OD OS

Injeksi konjungtiva (-), Injeksi silier (-),

perdarahan subkonjungtiva (-),

sekret(-)

Konjungtiva bulbi Injeksi konjungtiva (+), Injeksi silier (+),

perdarahan subkonjungtiva (-),

sekret (-)

Hiperemis (-), sekret (-), lithiasis (-), folikel

(-)

Konjungtiva tarsalis superior

Hiperemis (-), sekret (-), lithiasis (-), folikel

(-)

Jernih Kornea Keruh

Dalam COA Dalam

Cokelat kehitaman, gambaran kripti baik

Iris Cokelat kehitaman

Keruh, shadow test (+)

Lensa Keruh, shadow test (-) leukokoria (+),

korteks lensa mencair dan jatuh ke COA

Page 9: Glaukoma sekunder

Status ophtalmologi

OD OS

Jernih Viterous Humor Cahaya tidak tembus

Reflek fundus (+), papil bulat berbatas tegas, CD ratio 0.3,

arteri:vena 2:3, reflex macula (+)

Funduskopi Reflek fundus (-)

Page 10: Glaukoma sekunder

Pemeriksaan penunjang

• Tonometri

OD OS

18,4mmHg TIO 59,1mmHg

Page 11: Glaukoma sekunder

Resume

• Laki-laki berusia 63 tahun• KU : nyeri kepala sejak 2 minggu yang lalu• Nyeri kepala berterusan,sebelah kiri,menjalar dari

mata kiri, berdenyut, menggangu tidur pasien• Mata kiri merah, silau, dan mengganjal• Sejak 1 tahun yang lalu, kedua mata mulai kabur,

mata kiri lebih buram, berkabut, sekarang tidak bisa melihat apa-apa, cuma terlihat bayangan berwarna putih

• 2 hari yang lalu mual, tidak nafsu makan, muntah 2x• Riwayat hipertensi (+) 1 thn yll, obat dikonsumi

namun tidak rutin.

Page 12: Glaukoma sekunder

RESUME

• PF: Dbn• Pem. Oftalmologi• visus OD 6/12CC, OS 1/300• Palpebral superior dan inferior didapatkan edema.• OS : injeksi konjungtiva (+), injeksi silier (+), Kornea

keruh, COA dalam, Pupil bulat, anisokor (OD Ø 3mm sedangkan pupil OS mid dilatasi Ø 5mm) RCL (+) lambat, RCTL (+) lambat. Lensa keruh, shadow test (-) leukokoria (+), korteks lensa mencair dan jatuh ke COA. Vitreous humor tidak dapat diperiksa dan pada funduskopi hanya bisa didapatkan reflek fundus (-).

Page 13: Glaukoma sekunder
Page 14: Glaukoma sekunder
Page 15: Glaukoma sekunder

Pentalaksanaan

Page 16: Glaukoma sekunder

tatalaksana

Page 17: Glaukoma sekunder

Prognosis

• Ad vitam : Ad bonam• Ad fungsionam : Dubia ad malam• Ad sanasionam : Dubia ad malam

Page 18: Glaukoma sekunder

Pembahasan

• TIO diatur oleh produksi aqueous humor• Glaukoma : Primer & Sekunder• Primer : Sudut terbuka, tertutup, tekanan normal• Sekunder : Penyakit mata lain, penyakit sistemik, obat

• Pada pasien ini didiagnosa sebagai glaukoma sekunder et causa katarak hipermatur OS

Page 19: Glaukoma sekunder

Pembahasan

• Katarak hipermatur stadium terakhir dari katarak senilis • Terjadi proses degenerasi lanjut lensa sehingga

korteks lensa mencair dan dapat keluar melalui kapsul lensa• Lensa mengkerut dan berwarna kuning• Pengkeriputan lensa & mencarinya korteks

nukleus tenggelam ke arah bawah (Katarak Morgagni)• Lensa keluar dari kapsul lensa Peradangan• Peradangan trabecular meshwork edema dan

tersumbat oleh protein-protein lensa glaukoma fakolitik dan uveitis fakotoksik

Page 20: Glaukoma sekunder

Pembahasan

• Nyeri kepala di sebelah kiri, mata kiri nyeri, berair, penglihatan buram dan sekarang tidak bisa melihat.• Visus OD 6/12 CC, OS1/300• Palpebra superior dan inferior edema, injeksi

konjugtiva dan injeksi silier pada OS• Pupil anisokor dengan pupil OS mid dilatasi Ø

5mm, RCL yang melambat• COA OS dalam• Lensa keruh, berwarna putih kekuningan dengan

korteks lensa mencair dan jatuh ke COA.• TIO : OD 18,4mmHg, OS 59,1mmHg (meningkat)

Page 21: Glaukoma sekunder

pembahasan

Page 22: Glaukoma sekunder

Pembahasan

• Pada pasien ini:Tetes mata timolol 0,5% 2 dd gtt I OSGlaukon tablet 3x250mg Aspar K 2x1 tab

Tetes mata Polynel 6 dd gtt I OSNoncort 4 dd gtt I OS

Page 23: Glaukoma sekunder

Pembahasan

Page 24: Glaukoma sekunder

pembahasan

Page 25: Glaukoma sekunder

Pembahasan

• Pada pasien ini diharapkan dengan penggunaan obat-obatan saja dapat menurunkan tekanan intraokuler• Namun mengingat bahwa penyebab

glaukomanya karena adanya katarak maka operasi katarak perlu dipertimbangkan setelah tekanan intraokuler kembali normal dan reaksi peradangan menghilang.

Page 26: Glaukoma sekunder

TerIMA KASIh