TUTORIAL (Glaukoma)

24
KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur penyusun panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya dan nikmat kesehatan yang tiada hentinya sehingga penulis dapat menyelesaikan Refreshing yang berjudul “ Mata Merah Dengan Visus MenurunRefreshing ini disusun dalam rangka meningkatkan pengetahuan sekaligus memenuhi tugas kepaniteraan dokter muda Stase Mata Rumah Sakit Islam Jakarta. Pada kesempatan ini, penyusun ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Dr. Hasri Darni, Sp.M 2. Orang tua yang selalu mendukung baik secara moril dan materi dan selalu mendoakan keberhasilan penyusun 3. Teman-teman sejawat atas dukungan dan kerjasamanya Semoga dengan adanya Refreshing ini dapat menambah ilmu pengetahuan bagi penyusun dan berguna bagi penyusun maupun peserta didik lainnya. Penyusun menyadari bahwa Refreshing ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penyusun sangat membutuhkan saran dan kritik untuk membangun Refreshing yang lebih baik dimasa yang akan datang. Terimakasih Wassalamualaikum Wr. Wb. Jakarta, 3 Mei 2015 Penyusun

description

TUTORIAL (Glaukoma)

Transcript of TUTORIAL (Glaukoma)

Page 1: TUTORIAL (Glaukoma)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur penyusun panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya dan nikmat kesehatan yang tiada hentinya sehingga penulis dapat menyelesaikan Refreshing yang berjudul “ Mata Merah Dengan Visus Menurun”

Refreshing ini disusun dalam rangka meningkatkan pengetahuan sekaligus memenuhi tugas kepaniteraan dokter muda Stase Mata Rumah Sakit Islam Jakarta. Pada kesempatan ini, penyusun ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :1. Dr. Hasri Darni, Sp.M2. Orang tua yang selalu mendukung baik secara moril dan materi dan selalu mendoakan ke-

berhasilan penyusun3. Teman-teman sejawat atas dukungan dan kerjasamanya

Semoga dengan adanya Refreshing ini dapat menambah ilmu pengetahuan bagi penyusun dan berguna bagi penyusun maupun peserta didik lainnya.

Penyusun menyadari bahwa Refreshing ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penyusun sangat membutuhkan saran dan kritik untuk membangun Refreshing yang lebih baik dimasa yang akan datang. Terimakasih

Wassalamualaikum Wr. Wb. Jakarta, 3 Mei 2015

Penyusun

Page 2: TUTORIAL (Glaukoma)

BAB I

PENDAHULUAN

Glaukoma adalah suatu keadaan tekanan intraokuler/tekanan dalam bola mata relatif cukup

besar untuk menyebabkan kerusakan papil saraf optik dan menyebabkan kelainan lapang pandang

Di Indonesia, glaukoma diderita oleh 3% dari total populasi penduduk. Umumnya penderita

glaukoma telah berusia lanjut. Pada usia diatas 50 tahun, tingkat resiko menderita glaukoma

meningkat sekitar 10%. Hampir separuh penderita glaukoma tidak menyadari bahwa mereka

menderita penyakit tersebut.

Pada kebanyakan kasus, peningkatan tekanan di dalam bola mata menjadi faktor resiko

terpenting sebagai penyebab glaukoma. Bila tekanan tersebut melampaui batas toleransi ketahanan

sel-sel syaraf optik maka sel-sel tersebut akan mati dan berakibat hilangnya sebagian atau

keseluruhan penglihatan.12

Glaukoma tidak hanya disebabkan oleh tekanan yang tinggi di dalam mata. Sembilan

puluh persen (90%) penderita dengan tekanan yang tinggi tidak menderita glaukoma, sedangkan

sepertiga dari penderita glaukoma memiliki tekanan normal

Mengingat fatalnya akibat penyakit glaukoma terhadap penglihatan, deteksi dini glaukoma untuk

mencegah kerusakan saraf mata lebih lanjut menjadi sangat penting.

Kebutaan akibat glaukoma bersifat irreversibel/menetap tidak seperti kebutaan karena

katarak yang dapat diatasi setelah dilakukan operasi pengambilan lensa katarak. Jadi usaha

pencegahan kebutaan pada glaukoma bersifat prevensi/pencegahan kebutaan dengan jalan

menemukan dan mengobati/ menangani penderita sedini mungkin. Sayangnya tidak mudah untuk

menemukan glaukoma dalam stadium awal karena sebagian besar kasus glaukoma awal tidak

memberikan gejala yang berarti bahkan asimptomatik, kalaupun ada gejala biasanya hanya berupa

rasa tidak enak di mata, pegal-pegal di mata atau sakit kepala separoh yang ringan.  Gejala-gejala

tersebut tidak menyebabkan penderita memeriksakan ke dokter atau paramedis. Disamping

ketidaktahuan penderita tentang penyakitnya maka peranan tenaga medis dalam mendiagnosis

glaukoma awal juga perlu mendapat perhatian, sehingga dapat menemukan glaukoma dalam

stadium dini.12

 

Page 3: TUTORIAL (Glaukoma)

BAB II

ANATOMI DAN FISIOLOGI

A. Anatomi Sudut Filtrasi

Terdapat dalam limbus

Dibatasi oleh garis yang menghubungkan akhir membran Descemet (Schwalbe

line) dengan membran Bowman

Mengelilingi kanal schlemn dan Trabekula sampai BMD

Dalam stroma terdapat serabut saraf dan akhir A.Siliaris anterior

Trabekula terdiri atas :

a) Trabekula Korneoskleral

Serabutnya berasal dari stroma kornea ke belakang dan mengelilingi kanal

schlemn berinsersi di sklera

b) Trabekula Uveal

Berasal dari stroma kornea ke skleralspur (insersi m.siliaris) dan sebagian

ke m. siliaris meridional

c) Schwalbe line menuju ke jaringan pengikat m.siliaris radialis dan sirkularis

d) Ligamentum pektinatum rudimenter

Berasal dari permukaan anterior iris menuju kedapan trabekula

Page 4: TUTORIAL (Glaukoma)

http://www.bartleby.com/107/225.html

B. Fisiologi

Komposisi Humor Aqueus

Humor aqueus adalah suatu cairan jernih yang mengisi kamera anterior dan

posterior mata. Volumenya adalah sekitar 250ul, dan kecepatan pembentukannya, yang

bervariasi diurnal, adalah 1,5-2 ul/menit. Tekanan osmotik sedikit lebih tinggi dari plasma.

Komposisi humor aqueus serupa dengan plasma kecuali bahwa cairan ini memiliki

konsentrasi askorbat, piruvat dan laktat yang lebih tinggi dari protein, urea dan glukosa

yang lebih rendah.

Pembentukan dan Aliran Humor Aqueus

Humor Aqueus diproduksi oleh corpus siliare. Ultrafiltrat plasma yang dihasilkan

di stroma prosesus siliaris dimodifikasi oleh fungsi sawar dan prosesus sekretorius epitel

siliaris. Setelah masuk kekamera posterior Humor Aqueus mengalir melalui pupil ke

kamera anterior lalu ke jalinan trabekular di sudut kamera anterior. Selama periode ini,

terjadi pertukaran diferensial komponen-komponen dengan darah di iris.

Peradangan atau trauma intraokular menyebabkan peningkatan konsentrasi protein.

Hal ini disebut Humor Aqueus Plasmoid dan sangat mirip dengan serup darah.

Page 5: TUTORIAL (Glaukoma)

Aliran Keluar Humor Aqueus

Jalinan trabekula terdiri dari berkas-berkas jaringan kolagen dan elastik yang

dibungkus oleh sel-sel trabekula yang membentuk suatu saringan dengan ukuran pori-pori

semakin mengecil sewaktu mendekati kanalis Schlemm. Kontraksi otot siliaris melalui

indersinya ke dalam trabekula memperbesar ukuran pori-pori di jalinan tersebut sehingga

kecepatan drainase Humor Aqueus juga meningkat. Aliran Humor Aqueus kedalam

kanalis Schlemm bergantung pada pembentukan saluran-saluran transeluler siklik di

lapisan sendotel. Humor Aqueus dari corpus siliaris BMB melalui pupil sudut

BMD melalui trabekula Kanal schlemm saluran kolektor pleksus vena

dijaringan sklera dan episklera juga ke V.siliaris anterior di Corpus siliaris.

Gambar 1. Aliran humor aqueus

Fungsi humor akuous :

1. Sebagai media refrakta

2. Integritas struktur

3. Sumber nutrisi

4. Memelihara regularitas tekanan intraokuler

Di dalam bola mata terdapat cairan humor aqueos yang diproduksi oleh badan

siliar dan dialirkan ke bilik mata depan melewati kanal- kanal didalam sudut bilik mata

(antara kornea dan iris). Cairan tersebut kemudian diserapoleh system venosa melalui

sudut bilik mata depan. Bila pengaliran dan penyerapan humor aqueos ini tidak lancar,

karena hambatan/penyempitan salurannya, maka terjadi akumulasi cairan didalam bola

mata, tekanan bola mata meninggi dan menekan syaraf optik. Kerusakan lapang pandang

terjadi sesuai dengan tinggi dan lamanya penekanan.

Page 6: TUTORIAL (Glaukoma)

BAB III

PEMBAHASAN

DEFINISI

   Glaukoma berasal dari kata Yunani glaukos yang berarti hijau kebiruan, yang

memberikan kesan warna tersebut pada pupil penderita glaukoma. Kelainan mata glaukoma

ditandai dengan meningkatnya tekanan bola mata, atrofi papil saraf optik, dan menciutnya lapang

pandang. 1

    Makin tinggi tekanan bola mata makin cepat terjadi kerusakan pada serabut retina saraf

optik. Pada orang tertentu dengan tekanan bola mata rendah telah memberikan kerusakan pada

serabut saraf optik (low tension glaucoma – glaukoma tekanan rendah). 2

    Tekanan bola mata pada glaukoma tidak berhubungan dengan tekanan darah. Tekanan

bola mata yang tinggi akan mengakibatkan gangguan pembuluh darah retina sehingga

mengganggu metabolisme retina, yang kemudian di susul dengan kematian saraf mata. Pada

kerusakan serat saraf retina akan mengakibatkan gangguan pada fungsi retina. Bila proses berjalan

terus, maka lama-kelamaan penderita akan buta total. 2 

ETIOLOGI

Penyakit yang ditandai dengan peninggian tekanan intra okular ini, disebabkan:

1. Bertambahnya produksi cairan mata oleh badan siliar.

2. Berkurangnya pengeluaran cairan mata di daerah sudut bilik mata atau di celah pupil

(glaukoma hambatan pupil).

3. Sangat mungkin merupakan penyakit yang diturunkan dalam keluarga.

4. Glaukoma dapat timbul akibat penyakit atau kelainan dalam mata.

5. Glaukoma dapat diakibatkan penyakit lain di tubuh.

6. Glaukoma dapat disebabkan efek samping obat. 1, 3

      Glaukoma merupakan penyakit yang tidak dapat dicegah, akan tetapi bila diketahui dini dan

diobati maka glaukoma dapat diatasi untuk mencegah kerusakan lanjutnya.

Orang yang mempunyai risiko untuk menderita glaukoma adalah:

Page 7: TUTORIAL (Glaukoma)

1. Bila ada riwayat penderita glaukoma pada keluarga maka risiko 4 kali orang normal.

2. Penderita miopia (rabun jauh).

3. Usia di atas 60 tahun.

4. Rabun dekat berat.

5. Penderita diabetes mellitus atau kencing manis. 3

6. Usia di bawah 40 tahun dengan TIO 21 mmHg atau lebih.

7. Usia di atas 40 tahun dengan TIO 20 mmHg atau lebih; wanita > pria.

8. Pasien yang pernah mengalami trauma bola mata..

9. Pemakaian cortisone (steroids), di mata atau secara sistimatis (melalui mulut atau

disuntik)8

10. Pasien dengan riwayat sakit kepala kronis yang belum jelas penyebabnya.9

Klasifikasi vaughen untuk glaukoma adalah sebagai berikut:

1. Glaukoma primer.

Glaukoma dengan etiologi tidak pasti, dimana tidak didapatkan kelainan yang

merupakan penyebab glaukoma. Glaukoma ini didapatkan pada orang yang telah memiliki

bakat bawaan glaukoma seperti:

Bakat dapat berupa gangguan fasilitas pengeluaran cairan mata atau susunan

anatimis bilik mata yang menyempit.

Mungkin disebabkan kelainan pertumbuhan pada sudut bilik mata depan

(goniodisgenesis), berupa trabekulodisgenesis, irisdogenesis dan korneodisgenesis

dan yang paling sering berupa trabekulodisgenesis dan goniodisgenesis.

Glaukoma bersifat bilateral, yang tidak selalu simetris dengan sudut bilik mata terbuka

ataupun tertutup, pengelompokan ini berguna untuk pelaksanaan dan penelitian. 1 

Glaukoma sudut primer dibagi menjadi dua, yaitu :

A. Glaukoma primer sudut terbuka (glaukoma kronis)

Glaukoma sudut terbuka primer adalah glaukoma yang penyebabnya tidak

ditemukan dan ditandai dengan sudut bilik mata depan yang terbuka.

    Gambaran klinik:

Berjalan perlahan dan lambat

Sering tidak disadari oleh penderitanya

Page 8: TUTORIAL (Glaukoma)

Blockage of the trabecular meshwork slows drainage of the aqueous humor, which increases intraocular pressure.

B. Glaukoma primer sudut tertutup (sempit)

Glaukoma sudut tertutup adalah glaukoma primer yang ditandai dengan sudut bilik

mata depan yang tertutup, bersifat bilateral dan herediter.

Sudut sempit dengan hipermetropia dan bilik mata dangkal berbahaya memakai obat

antihistamin dan antispasme .

Pembagian Glaukoma sudut tertutup: 

a. Akut 

Glaukoma ini terjadi apabila terbentuk iris bombe yang menyebabkan sumbatan

sudut kamera anterior oleh iris perifer dan akibat pergeseran diafragma lensa-iris ke

anterior disertai perubahan volume di segmen posterior mata. 

b. Subakut 

Ciri-ciri klinis: 

- Nyeri unilateral berulang 

- Kemerahan 

c. Kronik

Ciri-ciri klinis: 

- Peningkatan tekanan intraokular 

- Sinakia anterior perifer meluas 

d. Iris plateau 

Iris plateau adalah suatu kelainan yang jarang dijumpai kedalaman kamera

anterior sentral normal tetapi sudut kamera anterior sangat sempit karena insersi iris

secara kongenital terlalu tinggi.

Page 9: TUTORIAL (Glaukoma)

2. Glaukoma kongenital

Glaukoma kongenital, khususnya sebagai glaukoma infantil (buftalmos), adalah

glaukoma akibat penyumbatan pengaliran keluar cairan mata oleh jaringan sudut bilik mata

yang terjadi oleh adanya kelainan kongenital. Kelainan ini akibat terdapatnya membran

kongenital yang menutupi sudut bilik mata pada saat perkembangan bola mata, kelainan

pembentukan kanal schlemm dan saluran keluar cairan mata yang tidak sempurna

terbentuk. 2, 3

3. Glaukoma sekunder

Glaukoma sekunder merupakan glaukoma yang diketahui penyebab yang

menimbulkannya. Kelainan mata lain dapat menimbulkan meningkatnya tekanan bola

mata. Glaukoma timbul akibat kelainan di dalam bola mata, yang dapat disebabkan:

Kelainan lensa, katarak imatur, hipermatur dan dislokasi lensa.

Kelainan uvea, uveitis anterior.

Trauma, hifema dan inkarserasi iris.

Pascabedah,blokade pupil, goniosinekia. 2, 3

4. Glaukoma Absolute

Glaukoma absolute merupakan stadium akhir glaukoma, dimana sudah terjadi

kebutaan total akibat tekanan bola mata memberikan gangguan fungsi lanjut. Pada

glaukoma absolute,kornea terlihat keruh, bilik mata dangkal, papil atrofi dengan eksvakasi

Page 10: TUTORIAL (Glaukoma)

glaukomatosa, mata keras seperti batu dan dengan rasa sakit. Sering mata dengan buta ini

mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah sehingga menimbulkan penyulit berupa

neovaskularisasi pada iris, keadaan ini memberikan rasa sakit sekali akibat timbulnya

glaukoma hemoragik. 1 

PATOFISIOLOGI

    Studi terbaru mendeteksi terhadap antibody seorang pasien dengan tekanan normal dan

unsur pokok glaucoma. Terlihat juga perbedaan yang sangat signifikan antara riwayat antibody

terhadap tekanan normal penderita glaucoma dan subjek control cairan mata. 6

   Pada glaukoma simpleks ditemukan perjalanan penyakit yang lama akan tetapi berjalan

terus sampai berakhir dengan kebutaan yang disebut sebagai glaukoma absolute. Karena

perjalanan penyakit demikian maka glaukoma simpleks disebut sebagai maling penglihatan. 1 

GEJALA KLINIS

Gejala glaukoma umumnya agak sulit diketahui, karena sering tidak disadari oleh

penderitanya atau dianggap sebagai tanda dari penyakit lain sehingga kebanyakan penderita

datang ke dokter mata dalam keadaan yang lanjut dan bahkan sudah buta. Selain itu, hal ini

diperparah oleh minimnya pengetahuan penderita dan keluarganya terhadap penyakit glaukoma.

.

1.  Pada jenis glaukoma akut, penderita akan mengalami nyeri yang sangat hebat pada mata,

sakit kepala, hingga mual muntah. Penglihatan dirasakan menurun drastis dan mata terlihat

merah. Keadaan ini disebut glaukoma akut yang terjadi akibat peningkatan TIO yang

mendadak.

2. Pada jenis glaukoma kronik penderita jarang mengeluhkan mata, karena umumnya

peningkatan tekanan yang terjadi telah berlangsung lama dan mata penderita telah

beradaptasi. Keadaan ini sangat berbahaya, penyakit berjalan terus sedangkan penderita

tidak menyadarinya.9

Sakit kepala ringan

Hilang penglihatan berangsur-angsur, yamg diawali dengan penyempitan lapang

pandang tepi, Pada akhirnya akan terjadi penyempitan lapang pandang yang

menyebabkan penderita sulit melihat benda-benda yang terletak di sisi lain ketika

Page 11: TUTORIAL (Glaukoma)

penderita melihat lurus ke depan (disebut penglihatan terowongan).

Penglihatan menjadi kabur atau berkabut

halo

3. Pada Glaukoma Kongenital :

Bola mata membesar

Edema atau kornea keruh akibat ensotel kornea sobek

Bayi tidak tahan sinar matahari

Mata berair

Silau

Menjauhi sinar dengan menyembunyikan mata.4

DIAGNOSIS

Pada penderita glaukoma ditentukan beberapa gejala tergantung pada jenis glaukoma

tersebut. Penderita sering ditemukan mengalami mual, muntah, sakit hebat di mata dan di kepala,

perasaan mual dengan muntah, dan bradikardia.

Gambaran klinis yang sering ditemui antara lain:

1. Bradikardia akibat refleks okulo kardiak

2. Mual dan muntah yang kadang-kadang akibat rasa sakit yang berat terdapat gejala

gastrointestinal

3. Sakit hebat di mata dan di kepala karena iris bengkak dan meradang, papil saraf optik

hiperemis

4. Bilik mata depan di dalamnya normal akibat terjadinya pengecilan lensa pada katarak

hipermatur

Page 12: TUTORIAL (Glaukoma)

5. Kelopak mata edem dengan blefarospasme, terlihat injeksi siliar yang berat, kornea juga

terlihat keruh dan pada dataran belakangnya menempel lensa yang luksasi. 3

Glaukoma akan memperlihatkan gejala:

1. Tekanan bola mata yang tidak normal.

2. Rusaknya jala.

3. Menciutnya lapang penglihatan akibat rusaknya selaput jala yang dapat berakhir dengan

kebutaan. 3

TES DIAGNOSTIK GLAUKOMA

    Sebelum melakukan penanganan lanjut hendaknya dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu

sesuai  dengan gejala yang ada pada penderita:

1. Tonometri Palpasi

Adalah pemeriksaan umtuk menentukan tekanan bola mata dengan cepat, yaitu dengan

memakai ujung jari pemeriksa tanpa alat khusus (tonometer). Dengan menekan bola mata

dengan jari pemeriksa diperkirakan besarnya tekanan didalam bola mata.

Penilaian dilakukan dengan pengalaman sebelumnya yang dapat menyatakan tekanan mata

N+1, N+2, N+3 atau N-1, N-2, N-3 yang menyatakan tekanan mata lebih tinggi atau lebih

rendah daripada normal.

2. Tonometer Schiotz

Tonometer Schiotz merupakan tonometer indentasi atau menekan permukaan kornea

dengan beban yang dapat bergerak bebas pada sumbunya. Pada tonometer Schiotz bila

tekanan rendah atau bolamata empuk maka beban akan dapat mengidentasi lebih dalam

dibanding bila tekanan bola mata tinggi atau bola mata keras.

Bila tekanan lebih tinggi 20 mmHg dicurigai adanya glaukoma, bila tekanan lebih dari

pada 25 mmHg pasien menserita glaukoma

Page 13: TUTORIAL (Glaukoma)

3. Oftalmoskopi

Untuk melihat fundus bagian mata dalam yaitu retina. Dengan oftalmoskop dapat dilihat

saraf optik didalam mata dan akan dapat ditentukan apakah tekanan bola mata telah

mengganggu saraf optik.

4. Tonografi

Tonografi bertujuan untuk mengukur daya kemampuan pengaliran aquous humor atau daya

pengosongan cairan mata pada sudut bilik mata.

Dengan mempergunakan tonometer Schiotz elektrik dihubungkan dengan alat pencatat

untuk mengetahui hasil tekanan yang menurunkan tekanan bola mata bila diberi tekanan

berkesinambungan. Pencatatan pada kertas yang berkesinambunganm akan memberikan

gambaran tonogram.

5. Gonioskopi

Pemeriksaan gonioskopi adalah tindakan untuk melihat sudut bilik mata dengan goniolens.

Gonioskopi adalah suatu cara untuk melihat langsung keadaan patologik sudut mata, juga

untuk melihat hal-hal yang terdapat pada susut bilik mata seperti benda asing. Dengan

gonioskopi dapat ditentukan klasifikasi glaukoma penderita dan malahan dapat

menerangkan penyebab suatu glaukoma sekunder.

Page 14: TUTORIAL (Glaukoma)

6. Pemeriksaan Lapangan Pandang (Perimetri)

Perimetri dilakukan untuk mencari batas luar persepsi sinar perifer dan melihat

kemampuan penglihatan daerah yang sama dan dengan demikian dapat dilakukan

pemeriksaan defek lapangan pandang.4

7. Pachymetry

Adalah suatu tes yang relatif baru digunakan untuk managemen glaucoma. Pachymetry

menentukan ketebalan dari kornea. Setelah mata dibuat mati rasa dengan obat-obat tetes

bius, ujung dari pachymeter disentuhkan dengan ringan pada permukaan depan mata

(kornea). Studi-studi terakhir menunjukkan bahwa ketebalan kornea pusat dapat

mempengaruhi pengukuran tekanan intraocular. Kornea yang lebih tebal dapat

memberikan pembacaan tekanan mata yang tinggi secara salah dan kornea yang lebih tipis

dapat memberikan pembacaan tekanan yang rendah secara salah. Lebih jauh, kornea-

kornea tipis mungkin adalah suatu faktor risiko tambahan untuk glaucoma.8,11

 

TERAPI

Macam terapi yang dapat diberikan kepada pasien glaukoma :

1. Medication / Obat-obatan:

Pemberian obat-obatan baik berupa tetes mata maupun tablet sebagai tindakan

pengobatan awal bertujuan untuk segera menciptakan keadaan tekanan bola mata yang

normal atau cukup rendah untuk memelihara agar saraf optik tidak tertekan dan dengan

demikian akan mencegah semakin meluasnya kerusakan lapang pandang.

Page 15: TUTORIAL (Glaukoma)

2. Laser treatment / Tindakan laser

Laser Trabekuloplasty dan Laser Iridotomi adalah suatu cara untuk membuat agar

pengaliran aqueous humor selalu dalam keadaan lancar sehingga tekanan bola mata

selalu dalam batas yang diinginkan.

3. Surgery / Tindakan pembedahan.

Trabekulectomi atau iridektomi, membuat saluran kecil dari bilik mata belakang

tembus ke bilik mata depan dan kesaluran di sudut bilik mata agar cairan bola mata

dapat mengalir secara lancar.8

Pemberian terapi menurut jenis glaukoma yang diderita :

1. Glaukoma Sudut Terbuka

Obat tetes mata biasanya bisa mengendalikan glaukoma sudut terbuka.

Obat yang pertama diberikan adalah beta bloker (misalnya timolol, betaxolol, carteolol,

levobunolol atau metipranolol), yang kemungkinan akan mengurangi pembentukan cairan

di dalam mata. Juga diberikan pilocarpine untuk memperkecil pupil dan meningkatkan

pengaliran cairan dari bilik anterior. Obat lainnya yang juga diberikan adalah epinephrine,

dipivephrine dan carbacol (untuk memperbaiki pengaliran cairan atau mengurangi

pembentukan cairan).

Jika glaukoma tidak dapat dikontrol dengan obat-obatan atau efek sampingnya tidak dapat

ditolerir oleh penderita, maka dilakukan pembedahan untuk meningkatkan pengaliran

cairan dari bilik anterior.

Digunakan sinar laser untuk membuat lubang di dalam iris atau dilakukan pembedahan

untuk memotong sebagian iris (iridotomi).

2. Glaukoma Sudut Tertutup

Minum larutan gliserin dan air bisa mengurangi tekanan dan menghentikan serangan

glaukoma. Bisa juga diberikan inhibitor karbonik anhidrase (misalnya acetazolamide).

Tetes mata pilocarpine menyebabkan pupil mengecil sehingga iris tertarik dan membuka

saluran yang tersumbat.

Page 16: TUTORIAL (Glaukoma)

Untuk mengontrol tekanan intraokuler bisa diberikan tetes mata beta blocker.

Setelah suatu serangan, pemberian pilocarpine dan beta blocker serta inhibitor karbonik

anhidrase biasanya terus dilanjutkan.

Pada kasus yang berat, untuk mengurangi tekanan biasanya diberikan manitol intravena

(melalui pembuluh darah). Terapi laser untuk membuat lubang pada iris akan membantu

mencegah serangan berikutnya dan seringkali bisa menyembuhkan penyakit secara

permanen. Jika glaukoma tidak dapat diatasi dengan terapi laser, dilakukan pembedahan

untuk membuat lubang pada iris. Jika kedua mata memiliki saluran yang sempit, maka

kedua mata diobati meskipun serangan hanya terjadi pada salah satu mata.

3. Glaukoma Sekunder.

Pengobatan glaukoma sekunder tergantung kepada penyebabnya.

Jika penyebabnya adala peradangan, diberikan corticosteroid dan obat untuk melebarkan

pupil. Kadang dilakukan pembedahan.

4. Glaukoma Kongenitalis

Untuk mengatasi glaukoma kongenitalis perlu dilakukan pembedahan.6

PENCEGAHAN

Pencegahan kebutaan akibat glaukoma:

1. Pada orang yang telah berusia 20 tahun sebaiknya dilakukan pemeriksaan tekanan bola

mata berkala secara teratur setiap 3 tahun.

2. Bila terdapat riwayat adanya glaukoma pada keluarga maka lakukan pemeriksaan ini setiap

tahun.

3. Secara teratur perlu dilakukan pemeriksaan lapang pandangan dan tekanan mata pada

orang yang dicurigai akan timbulnya glaukoma.

4. Sebaiknya diperiksakan tekanan mata, bila mata menjadi merah dengan sakit kepala yang

berat. 3

 

Page 17: TUTORIAL (Glaukoma)

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

(1) Ilyas, Sidarta. 2006. Ilmu Penyakit Mata. Fakultas kedokteran Universitas Indonesia:

Jakarta.

(2) Ilyas, Sidarta. 2005. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia: Jakarta.

(3) Ilyas, Sidarta.2004. Ilmu Perawatan Mata. Sagung Seto: Jakarta.

(4) Ilyas, Sidarta 2007. Glaukoma (tekanan bola mata tinggi). Sagung Seto: Jakarta

(5) IgG antibody patterns in aqueous humor of patients with primary open angle glaucoma and

pseudoexfoliation glaucoma.Joachim SC, Wuenschig D, Pfeiffer N, Grus FH.Experimental

Ophthalmology, Department of Ophthalmology, Johannes Gutenberg University, Mainz,

Germany. http://www.molvis.org/molvis/v13/a175

(6) http://www.angelfire.com/oz2/duniamedisdankesehat/glaukoma.htm#bottom

(7) http://www.mayoclinic.com/health/glaucoma/DS00283/DSECTION=3

(8) http://www.medicinenet.com/glaucoma/page2.htm

(9) http://www.perdami.or.id/2008/berita_detail.php?sdet=13

(10) http://www.siloamhospitals.com/general/getAttachment

(11) http://www.totalkesehatananda.com/glaucoma.html

(12) http://www.rsmyap.com/content/view/70/1/