Draft Makalah Alkohol Kelompok 1

28
PENDAHULUAN Penyalahgunaan dan ketergantungan alkohol sejauh ini adalah termasuk gangguan berhubungan dengan zat yang paling sering dijumpai. Biaya langsung dan tidak langsung bagi masyarakat Amerika Serikat untuk gangguan yang berhubungan dengan alkohol (alkohol-related disorder) diperkirakan lebih dari 150 milyar dolar, kira-kira 600 dolar perkapita. 1 Penyalahgunaan dan ketergantungan alkohol sering disebut sebagai alkoholisme, tetapi karena alkoholisme tidak mempunyai definisi yang persis, maka istilah ini tidak digunakan dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi keempat (DSM-IV) atau pada sistem diagnostik lain yang dikenal secara resmi. 1 Setelah penyakit jantung dan kanker, gangguan berhubungan dengan alkohol merupakan masalah kesehatan nomor 3 terbesar di Amerika Serikat. Penyebab kematian yang sering diantara orang dengan gangguan berhubungan dengan alkohol adalah bunuh diri, kanker, penyakit jantung, dan penyakit hati. Walaupun tidak selalu melibatkan orang yang memenuhi kriteria diagnostik untuk suatau gangguan berhubungan dengan alkohol, kira-kira setengah dari semua kecelakaan kendaraan bermotor yang mematikan melibatkan seorang pengemudi yang mabuk, dan persentasi tersebut meningkat sampai 75 persen jika hanya di hitung kecelakaan yang terjadi larut malam. 1

description

mklh

Transcript of Draft Makalah Alkohol Kelompok 1

Page 1: Draft Makalah Alkohol Kelompok 1

PENDAHULUAN

Penyalahgunaan dan ketergantungan alkohol sejauh ini adalah termasuk gangguan

berhubungan dengan zat yang paling sering dijumpai. Biaya langsung dan tidak langsung bagi

masyarakat Amerika Serikat untuk gangguan yang berhubungan dengan alkohol (alkohol-related

disorder) diperkirakan lebih dari 150 milyar dolar, kira-kira 600 dolar perkapita.1

Penyalahgunaan dan ketergantungan alkohol sering disebut sebagai alkoholisme, tetapi

karena alkoholisme tidak mempunyai definisi yang persis, maka istilah ini tidak digunakan

dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi keempat (DSM-IV) atau pada

sistem diagnostik lain yang dikenal secara resmi.1

Setelah penyakit jantung dan kanker, gangguan berhubungan dengan alkohol merupakan

masalah kesehatan nomor 3 terbesar di Amerika Serikat. Penyebab kematian yang sering

diantara orang dengan gangguan berhubungan dengan alkohol adalah bunuh diri, kanker,

penyakit jantung, dan penyakit hati. Walaupun tidak selalu melibatkan orang yang memenuhi

kriteria diagnostik untuk suatau gangguan berhubungan dengan alkohol, kira-kira setengah dari

semua kecelakaan kendaraan bermotor yang mematikan melibatkan seorang pengemudi yang

mabuk, dan persentasi tersebut meningkat sampai 75 persen jika hanya di hitung kecelakaan

yang terjadi larut malam.1

Penggunaan alkohol dan gangguan berhubungan dengan kira-kira 50 persen dari semua

pembunuhan dan 25 persen dari semua bunuh diri. Penyalahgunaan alkohol menurunkan harapan

hidup 10 tahun. Alkohol memimpin dari semua zat lain dalam kematian yang berhubungan

dengan zat.1

Page 2: Draft Makalah Alkohol Kelompok 1

1. DEFINISI

Ada dua bentuk berat dari penyalahgunaan alcohol, yaitu alcohol dependence

(alcoholism) dan alcohol abuse (harmful use). Alcohol dependence ditandai dengan kecanduan

alcohol, ketidakmampuan untuk memberhentikan minum alcohol, terjadinya withdrawal

symptom setelah memberhentikan minum (ketergantungan secara fisik) dan toleransi. Alcohol

abuse adalah apabila alcohol dapat menyebabkan gangguan fisik dan psikologis yang khas dalam

12 bulan.2

Intoksikasi alcohol akut (DSM-IV) adalah apabila seseorang meminum alcohol dalam

waktu singkat, dan menimbulkan efek seperti perubahan tingkah laku, perubahan tanda vital, dan

risiko untuk gangguan kesehatan dan kematian. 2

Intoksikasi atau keracunan adalah masuknya zat ke dalam tubuh yang dapat

mengakibatkan gangguan kesehatan bahkan dapat menyebabkan kematian. Semua zat dapat

menjadi racun bila diberikan dalam dosis yang tidak seharusnya. Berbeda dengan alergi,

keracunan memiliki gejala yang bervariasi dan harus ditindaki dengan cepat dan tepat karena

penanganan yang kurang tepat tidak menutup kemungkinan hanya akan memperparah keracunan

yang dialami penderita.2

Intoksikasi akut sering dikaitkan dengan tingkat dosis zat yang digunakan (dose-

dependent), individu dengan kondisi organic tertentu yang mendasari (misalnya insufisiensi

ginjal atau hati) yang dalam dosis kecil dapat menyebabkan efek intoksikasi berat yang tidak

proporsional.3

Dalam ilmu kimia alkohol atau alkanol adalah istilah yang umum untuk senyawa organik

yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon dimana atom karbon itu

sendiri juga terikat pada atom hidrogen atau atom karbon yang lain. Etil alkohol juga disebut

sebagai etanol merupakan bentuk alkohol yang umum, sering kali disebut alkohol minuman.

Rumus kimia untuk etanol adalah CH3-CH2-OH. Dari semua jenis alkohol yang diketahui dalam

ilmu kimia, etanol merupakan satu-satunya yang digunakan dalam batas tertentu oleh manusia

untuk berbagai maksud dan tujuan (sebagian besar alkohol lainnya terlalu toksik untuk

diminum).1,4,5

Page 3: Draft Makalah Alkohol Kelompok 1
Page 4: Draft Makalah Alkohol Kelompok 1

2. ETIOLOGI

a. Riwayat Masa Kanak-kanak

Beberapa faktor telah teridentifikasi dalam riwayat masa kanak-kanak dari

seseorang yang memiliki gangguan berhubungan dengan alkohol. Anak-anak

beresiko yang memiliki gangguan berhubungan dengan alkohol yaitu jika satu atau

lebih orang tuanya adalah pengguna alkohol.1

Pada riwayat masa kanak-kanak terdapat gangguan defisit-atensi / hiperaktivitas

atau gangguan konduksi atau keduanya yang meningkatkan resiko anak untuk

memiliki gangguan berhubungan dengan alkohol pada masa dewasanya. Gangguan

kepribadian khususnya gangguan kepribadian antisosial juga merupakan predisposisi

seseorang kepada suatu gangguan berhubungan dengan alkohol.1

b. Faktor Psikoanalisis

Teori psikoanalisis tentang gangguan berhubungan dengan alkohol telah

dipusatkan pada hipotesis superego yang sangat bersifat menghukum dan fiksasi pada

stadium oral dari perkembangan psikoseksual.1

Menurut teori psikoanalisis, orang dengan superego yang keras yang bersifat

menghukum diri sendiri berpaling ke alkohol sebagai cara menghilangkan stres

bawah sadar mereka. Kecemasan pada orang yang terfiksasi pada stadium oral

mungkin diturunkan dengan menggunakan zat seperti alkohol melalui mulutnya.

Beberapa dokter psikiatrik psikodinamika menggambarkan kepribadian umum dari

seseorang dengan gangguan berhubungan dengan alkohol adalah pemalu, terisolasi,

tidak sabar, iritabel, penuh kecemasan, hipersensitif, dan terrepresi secara seksual.1

Aforisme psikoanalisis yang umum adalah bahwa superego dapat larut dalam

alkohol. Pada tingkat yang kurang teoritis, alkohol dapat disalahgunakan oleh

beberapa orang sebagai cara untuk menurunkan ketegangan, kecemasan, dan berbagai

jenis penyakit psikis. Konsumsi alkohol pada beberapa orang juga menyebabkan rasa

kekuatan dan meningkatnya harga diri.1

c. Faktor Sosial dan Kultural

Beberapa lingkungan sosial menyebabkan minum yang berlebihan. Asrama

perguruan tinggi dan basis militer adalah dua contoh lingkungan dimana minum

berlebihan dipandang normal dan prilaku yang diharapkan secara sosial. Sekarang ini,

Page 5: Draft Makalah Alkohol Kelompok 1

perguruan tinggi dan universitas mencoba mendidik mahasiswanya tentang resiko

kesehatan dari minum alkohol yang berlebihan.1

d. Faktor Prilaku dan Pelajaran

Sama seperti faktor kultural, faktor prilaku dan pelajaran juga dapat

mempengaruhi kebiasaan minum, demikian juga kebiasaan di dalam keluarga,

khususnya kebiasaan minum pada orang tua dapat mempengaruhi kebiasaan minum.

Tetapi beberapa bukti menunjukkan bahwa, walaupun kebiasaan minum pada

keluarga memang mempengaruhi kebiasaan minum pada anak-anaknya, kebiasaan

minum pada keluarga kurang langsung berhubungan dengan perkembangan gangguan

berhubungan dengan alkohol seperti yang dianggap sebelumnya, walaupun hal

tersebut memang memiliki peranan penting.1

Dari sudut pandang prilaku, ditekankan pada aspek pendorong positif dari

alkohol, alkohol yang dapat menimbulkan perasaan sehat dan euforia pada seseorang.

Selain itu, konsumsi alkohol dapat menurunkan rasa takut dan kecemasan yang dapat

mendorong seseorang untuk minum lebih lanjut.1

e. Faktor Genetika dan Biologi Lainnya

Data yang kuat menyatakan adanya suatu komponen genetika pada sekurangnya

suatu bentuk gangguan berhubungan dengan alkohol. Laki-laki lebih banyak

menggunakan alkohol daripada wanita. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa

orang dengan sanak saudara tingkat pertama yang terpengaruh oleh gangguan

berhubungan dengan alkohol adalah 3-4 kali lebih mungkin memiliki gangguan

berhubungan dengan alkohol daripada orang yang tidak memiliki sanak saudara

tingkat pertama yang terpengaruh dengan alkohol.1

3. EFEK FISIOLOGI DARI ALKOHOL

Karakteristik rasa dan bau berbagai minuman yang mengandung alkohol tergantung

kepada metode pembuatannya, yang menghasilkan berbagai senyawa dalam hasil akhirnya.

Senyawa tersebut termasuk metanol, butanol, aldehida, fenol, tannins, dan sejumlah kecil

berbagai logam. Walaupun senyawa ini dapat menyebabkan suatu efek psikoaktif yang

berbeda pada berbagai minuman yang mengandung alkohol, perbedaan tersebut dalam

efeknya adalah minimal dibandingkan dengan efek etanol itu sendiri.1

Absorpsi

Page 6: Draft Makalah Alkohol Kelompok 1

Kira-kira 10% alkohol yang dikonsumsi diabsorpsi di lambung, dan sisanya di usus kecil.

Konsentrasi puncak alkohol didalam darah dicapai dalam waktu 30-90 menit, biasanya dalam

45-60 menit, tergantung apakah alkohol diminum saat lambung kosong, yang meningkatkan

absorbsi atau diminum bersama makanan yang memperlambat absorbsi.1

Waktu untuk mencapai konsentrasi puncak dalam darah juga merupakan suatu faktor

selama alkohol dikonsumsi, waktu yang singkat menurunkan waktu untuk mencapai

konsentrasi puncak. Absorbsi paling cepat 15-30% (kemurnian -30 sampai -60).1

Tubuh memiliki alat pelindung terhadap masuknya alkohol. Sebagai contoh, jika

konsentrasi alkohol menjadi terlalu tinggi didalam lambung, mukus akan disekresikan dan

katup pilorik ditutup, hal tersebut akan memperlambat absorbsi dan menghalangi alkohol

masuk ke usus kecil. Jadi, sejumlah besar alkohol dapat tetap tidak terabsorbsi didalam

lambung selama berjam-jam. Selain itu, pilorospasme sering kali menyebabkan mual dan

muntah.1

Jika alkohol telah diabsorbsi ke dalam aliran darah, alkohol didistribusikan ke seluruh

jaringan tubuh. Jaringan yang mengandung proporsi air yang tinggi memiliki konsentrasi

alkohol yang tinggi. Efek intoksikasi menjadi lebih besar jika konsentrasi alkohol didalam

darah tinggi.1

Metabolisme

Kira-kira 90% alkohol yang diabsorbsi dimetabolisme di hati, sisanya dieksresikan tanpa

diubah oleh ginjal dan paru-paru. Kecepatan oksidasi di hati konstan dan tidak tergantung

pada kebutuhan energi tubuh. Tubuh mampu memetabolisme kira-kira 15 mg/dl setiap jam

dengan rentan berkisar antara 10-34 mg/dl per jamnya.1

Alkohol dimetabolisme dengan bantuan 2 enzim yaitu alkohol dehidrogenase (ADH) dan

aldehida dehidrogenase. ADH mengkatalisasi konversi alkohol menjadi asetilaldehida yang

merupakan senyawa toksik. Aldehida dehidrogenase mengkatalisasi konversi asetaldehida

menjadi asam asetat. Aldehida dehidrogenase diinhibisi oleh disulfiram ( An-tabuse), yang

sering digunakan dalam pengobatan gangguan terkait alkohol.1

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pada wanita memiliki ADH yang lebih rendah

dari pada laki-laki, yang mungkin menyebabkan wanita cenderung menjadi lebih

terintoksikasi dibanding laki-laki setelah minum alkohol dalam jumlah yang sama.

Page 7: Draft Makalah Alkohol Kelompok 1

Penurunan fungsi enzim yang memetabolisme alkohol akan menyebabkan mudahnya

seseorang terjadi intoksikasi alkohol dan gejala toksik.1

Efek pada otak

Biokimiawi

Teori yang telah lama menunjukkan bahwa efek biokimiawi alkohol terjadi pada

membran neuron. Sejumlah hipotesis mendukung bahwa alkohol akan menimbulkan efek

karena ikatannya dengan membran yang menyebabkan meningkatnya fluiditas membran

pada penggunaan jangka pendek. Tetapi, pada penggunaan jangka panjang teori

menyatakan bahwa membran akan menjadi kaku. Fluiditas membran penting untuk dapat

berfungsi sebagai reseptor, saluran ion, dan protein fungsional pada membran lainnya

secara normal. Secara spesifik, suatu penelitian menunjukkan bahwa efektivitas saluran

alkohol yang berhubungan dengan reseptor asetilkolin nikotinik, serotonin (5-

hydroxytryptamine) tipe 3 (5-HT3) dan GABA tipe A (GABA A) diperkuat oleh alkohol,

sedangkan aktivitas saluran ion yang berhubungan dengan reseptor glutamat dan saluran

kalsium gerbang voltasi (voltage-gated calcium channel) yang yang akan di inhibisi.1

Efek prilaku

Hasil akhir aktivitas molekular adalah bahwa alkohol memiliki fungsi depresan

yang sangat mirip dengan barbiturat dan benzodiazepin. Pada konsentrasi 0,05% alkohol

didalam darah, maka pikiran, pertimbangan, dan pengendalian akan mengalami

kemunduran dan sering kali terputus. Pada konsentrasi 0,1 aksi motorik akan canggung.

Pada konsentrasi 0,2% fungsi seluruh daerah motorik menjadi terdepresi, bagian otak

yang mengontrol prilaku emosional juga terpengaruhi. Pada konsentrasi 0,3% seseorang

biasanya mengalami konfusi dan dapat menjadi stupor. Pada konsentrasi 0,4-0,5% dapat

terjadi koma. Pada konsentrasi yang lebih tinggi, pusat primitif di otak yang mengontrol

pernapasan dan kecepatan denyut jantung akan terpengaruhi dan dapat terjadi kematian.1

Efek fisiologis lain

Hati

Efek dari penggunaan alkohol yang utama adalah terjadinya kerusakan hati.

Penggunaan alkohol walaupun dalam jangka waktu yang pendek dapat menyebabkan

akumulasi lemak dan protein yang dapat menimbulkan perlemakan hati (fatty liver) yang

pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya pembesaran hati.1

Page 8: Draft Makalah Alkohol Kelompok 1

Sistem gastrointestinal

Meminum alkohol dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan terjadinya

esofagitis, gastritis, aklorhidria, dan ulkus lambung. Perkembangan menjadi varises

esofagus dapat menyertai pada seseorang dengan penyalahgunaan alkohol yang berat,

pecahnya varises esofagus merupakan suatu kegawatdaruratan medis yang sering

menyebabkan perdarahan bahkan kematian. Kadang-kadang juga dapat terjadi gangguan

pada usus, pankreatitis, insufisiensi pankreas, dan kanker pankreas. Asupan alkohol yang

banyak dapat mengganggu proses pencernaan dan absorbsi makanan yang normal.

Sebagai akibatnya makanan yang dikonsumsi dalam penyerapannya menjadi tidak

adekuat.1

Sistem tubuh lain

Asupan alkohol yang signifikan dihubungkan dengan meningkatnya tekanan

darah, disregulasi lipoprotein dan trigliserida serta meningkatkan terjadinya infark

miokardium dan penyakit serebrovaskular. Bukti-bukti telah menunjukkan bahwa alkohol

dapat merugikan sistem hemopoetik dan dapat meningkatkan insidensi kanker, khususnya

kanker otak, leher, esofagus, lambung, hati, kolon, dan paru-paru. Intoksikasi akut juga

dapat menyebabkan hipoglikemia, yang jika tidak cepat terdeteksi akan menyebabkan

kematian mendadak pada orang yang terintoksikasi.1

Tes laboratorium

Kadar gamma-glutamiyl transpeptidase meningkat pada kira-kira 80% dari semua

pasien dengan gangguan berhubungan dengan alkohol, dan volume korpuskular rata-rata

(MCV; mean corpuscular volume) meningkat kira-kira 60%. Hasil tes laboratorium lain

yang mungkin berhubungan dengan gangguan berhubungan dengan alkohol adalah asam

urat, trigliserida, glutamat oksaloasetat transaminase serum (SGOT) atau aspartat

aminotransferase (AST), dan glutamatpiruvat transaminase (SGPT) atau alanin

aminotransferase (ALT).1

Page 9: Draft Makalah Alkohol Kelompok 1

4. GANGGUAN-GANGGUAN

Kadar Alkohol Dalam Darah dan Hubungannya Dengan Gejala Pada Sistem Saraf Pusat.6

KONSENTRASI (g/dl) PEMINUM

SPORADIK

PEMINUM KRONIK

0,050-0,075 (taraf pesta) Euforia, Suka

berkumpul

(gregarious), suka

mengomel

(garroulous)

-Tak tampak gejala

-Sering masih terlihat

segar

0,100 (intoksikasi secara

hukum*)

Tidak terkoordinasi Gejala minimal

Page 10: Draft Makalah Alkohol Kelompok 1

0,125-0,150 Perilaku tak

Terkontrol

Menyenangkan, mulai

euforia, kurang

koordinasi

0,200-0,250 Hilang

kewaspadaan,

lethargy

Membutuhkan

usaha untuk mem-

pertahankan

emosi/kontrol motorik

0,300-0,350 Stupor sampai koma Mengantuk, lamban

Lebih dari 0,500 Fatal, mungkin mem-

butuhkan

Hemodialysis

Koma

*) Di beberapa Negara (atau negara bagian di AS seperti California) secara hukum kadar 0.080

sudah ditetapkan sebagai intoksikasi.

Page 11: Draft Makalah Alkohol Kelompok 1

DSM-IV menuliskan gangguan berhubungan dengan alkohol dan menyebutkan kriteria

diagnostik untuk intoksikasi alkohol dan putus alkohol.1

Gangguan berhubungan alkohol

Gangguan penggunaan alkohol

Ketergantungan alkohol

Penyalahgunaan alkohol

Gangguan akibat alkohol

Intoksikasi alkohol

Putus alkohol

Sebutkan jika

dengan gangguan persepsi

Delirium intoksikasi alkohol

Delirium putus alkohol

Demensia menetap akibat alkohol

Gangguan psikotik akibat alkohol, dengan waham

Sebutkan jika:

Dengan onset selama intoksikasi

Dengan onset selama putus

Gangguan psikotik akibat alkohol, dengan halusinasi

Sebutkan jika:

Dengan onset selama intoksikasi

Dengan onset selama putus

Gangguan mood akibat alkohol

Sebutkan jika:

Dengan onset selama intoksikasi

Dengan onset selama putus

Gangguan kecemasan akibat alkohol

Sebutkan jika:

Dengan onset selama intoksikasi

Dengan onset selama putus

Page 12: Draft Makalah Alkohol Kelompok 1

Disfungsi seksual akibat alkohol

Sebutkan jika:

Dengan onset selama intoksikasi

Gangguan tidur akibat alkohol

Sebutkan jika:

Dengan onset selama intoksikasi

??

Gangguan berhubungan alkohol yang tidak ditentukan

Tabel didasarkan dari DSM-IV, Dignostic and Statistical Manual of Mental Disorders, ed 4. Hak

cipta American Psyciatric Association, Washington 1994.1

5. Ketergantungan Alkohol dan Penyalahgunaan Alkohol

Diagnosis dan gambaran klinis:

Pola penggunaan alkohol sering kali disertai dengan prilaku berikut ini:1

a. Ketidak mampuan memutuskan atau berhenti minum

b. Usaha berulang untuk mengontrol atau menurunkan minum yang berlebihan dengan tidak

minum minuman keras (periode abstinensia temporer) atau membatasi minum pada

waktu tertentu

c. Pesta minuman keras (tetap terintoksikasi sepanjang hari untuk sekurangnya dua hari)

d. Mengkonsumsi kadang-kadang 5 takaran minuman keras (atau ekuivalennya pada bir

atau anggur)

e. Periode amnestik untuk peristiwa yang terjadi selama terintoksikasi (blackout)

f. Terus minum walaupun adanya suatu gangguan fisik serius yang telah diketahuinya

dieksaserbasi oleh penggunaan alkohol

g. Minum alkohol yang bukan minuman, seperti bahan bakar atau produk komersial yang

mengandung alcohol

Disamping itu orang dengan ketergantungan alkohol dan penyalahgunaan alkohol

menunjukkan gangguan fungsi sosial dan pekerjaan karena penggunaan alkohol, seperti

kekerasan saat terintoksikasi, tidak hadir kerja, kehilangan pekerjaan, masalah hukum

(contoh: ditahan karena prilaku terintoksikasi atau kecelakaan lalu lintas saat terintoksikasi),

Page 13: Draft Makalah Alkohol Kelompok 1

dan perdebatan atau kesulitan dengan keluarga atau teman karena penggunaan alkohol yang

berlebihan.1

6. Diagnosis

a. Efek Konsumsi Alkohol

Blood Alcohol Concentration (BAC) merupakan panduan untuk mengetahui

kadar dari intoksikasi alcohol. Blood Alcohol Concentration menunjukkan jumlah

alcohol di peredaran darah dalam gram alcohol per 100ml darah. BAC 0.05 mengandung

arti seseorang memiliki kadar 0.05 gram alcohol per 100ml darah (atau BAC 0.05% = 11

mmol/L)

7. Manifestasi Klinis

Efek dari alcohol bervariasi tergantung individual. Hal ini yang menyebabkan tanda dan

gejala intoksikasi dapat berbeda pada setiap orang. Beberapa factor yang menyebabkan

variasi dalam tanda dan gejala intoksikasi: 4

o Riwayat meminum alcohol sebelumnya

o Penggunaan obat-obatan secara bersamaan

o Kondisi medis

o Bau alcohol dari pernafasan

o Skala efek

o Konsentrasi alcohol dalam darah

Intoksikasi etanol, etilen glikol, dietilen glikol, propilen glikol dan ketoasidosis alkoholik

dapat menyebabkan hiperosmolalitas dan asidosis metabolik. Intoksikasi isopropanol

biasanya berhubungan dengan hiperosmolal saja. Methanol memberikan efek peningkatan

serum osmolal yang lebih hebat, diikuti oleh etanol, isopropanol, etilen glikol, propilen glikol

dan dietilen glikol. 4

Serum osomlalitas normal 285-290 mOsm/L. Osmolalitas dapat dihitung dengan

persamaan : Serum osmolalitas (mOsm/L) = 2 x Na+ + blood urea nitrogen(mg/dL) / 2.8 +

glukosa (mg/dL)/18. Osmolal Gap dapat ditentukan dengan mengurangi calculated serum

osmolality dari measured serum osmolality. Osmolal gap dapat ditemukan pada beberapa

Page 14: Draft Makalah Alkohol Kelompok 1

gangguan lain yang dianggap sebagai diagnosis banding dari intoksikasi terkait alcohol,

seperti ketoasidosis, asidosis laktat, gagal ginjal, dan pasien critically ill dengan

hiponatremia, tetapi osmolal gap nya adalah ≤ 15-20 mOsm/L. Osmolal gap > 20 mOsm/L

menunjukkan akumulasi salah satu jenis alcohol pada darah, tetapi tidak ditemukannya

peningkatan osmolal gap tidak menyingkirkan intoksikasi terkait alcohol. 5,7

Page 15: Draft Makalah Alkohol Kelompok 1

8. Intoksikasi Alkohol

Diagnosis dan gambaran klinis:

Page 16: Draft Makalah Alkohol Kelompok 1

DSM-IV mempunyai kriteria resmi tentang diagnosis intoksikasi alkohol. Kriteria

menekankan sejumlah cukup konsumsi alkohol, perubahan prilaku maladaptif spesifik, tanda

gangguan neurologis, dan tidak adanya diagnosis atau kondisi lain yang membaur.1

Intoksikasi alkohol bukan merupakan kondisi yang ringan. Intoksikasi alkohol yang

parah dapat menyebabkan koma, depresi pernapasan dan kematian, baik karena henti

pernapasan atau karena aspirasi muntah. Pengobatan untuk intoksikasi berat berupa bantuan

pernapasan mekanik diunit perawatan intensif, dengan perhatian pada keseimbangan asam

basa pasien, elektrolit, dan temperatur. Beberapa penelitian aliran darah serebral selama

intoksikasi alkohol mengalami peningkatan tetapi akan menurun pada minum alkohol

selanjutnya.1

Beratnya gejala intoksikasi alkohol berhubungan secara kasar dengan konsentrasi

alkohol dalam darah, yang mencerminkan intoksikasi alkohol didalam otak. Pada onset

intoksikasi, beberapa orang menjadi suka bicara dan suka berkelompok, beberapa menjadi

menarik diri dan cemberut, yang lainnya menjadi suka berkelahi. Beberapa pasien

menunjukkan labilitas mood, dengan episode tertawa dan menangis yang saling bergantian

(intermiten). Toleransi jangka pendek terhadap alkohol dapat terjadi, orang tersebut tampak

kurang terintoksikasi setelah berjam-jam minum daripada setelah hanya beberapa jam.1

Komplikasi medis intoksikasi alkohol sering disebabkan karena terjatuh yang dapat

menimbulkan hematoma subdural dan fraktur. Tanda yang menggambarkan intoksikasi

akibat sering bertanding minum adalah hematoma wajah, khususnya disekitar mata, yang

disebabkan terjatuh atau berkelahi saat mabuk.1

Kriteria Diagnostik untuk Intoksikasi Alkohol

A. Baru saja menggunakan alkohol

B. Prilaku maladaptif atau perubahan psikologis yang bermakna secara klinis (misalnya,

prilaku seksual atau agresif yang tidak tepat, labilitas mood, gangguan pertimbangan,

gangguan fungsi sosial atau pekerjaan) yang berkembang selama atau segera setelah

ingesti alkohol

C. Satu (atau lebih) tanda berikut ini, yang berkembang selama atau segera setelah

pemakaian alkohol

Page 17: Draft Makalah Alkohol Kelompok 1

1) Bicara cadel

2) Inkoordinasi

3) Gaya berjalan tidak mantap

4) Nistagmus

5) Gangguan atensi atau daya ingat

6) Stupor atau koma

D. Gejala tidak disebabkan oleh kondisi medis umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh

gangguan mental lain

Tabel didasarkan dari DSM-IV, Dignostic and Statistical Manual of Mental Disorders, ed 4. Hak

cipta American Psyciatric Association, Washington 1994.1

9. Pengobatan

Penatalaksanaan intoksikasi secara umum 2

a. Stabilisasi

Penatalaksanaan keracunan pada waktu pertama kali berupa tindakan resusitasi

kardiopulmoner yang dilakukan dengan cepat dan tepat berupa pembebasan jalan napas,

perbaikan fungsi pernapasan, dan perbaikan sistem sirkulasi darah.

b. Dekontaminasi

Dekontaminasi merupakan terapi intervensi yang bertujuan untuk menurunkan

pemaparan terhadap racun, mengurangi absorpsi dan mencegah kerusakan.

i. Dekontaminasi pulmonal berupa tindakan menjauhkan korban dari pemaparan

inhalasi zat racun, monitor kemungkinan gawat napas dan berikan oksigen

lembab 100% dan jika perlu beri ventilator.

ii. Dekontaminasi mata berupa tindakan untuk membersihkan mata dari racun

yaitu posisi kepala pasien ditengadahkan dan miring ke posisi mata yang

terburuk kondisinya. Buka kelopak matanya perlahan dan irigasi larutan

aquades atau NaCl 0,9% perlahan sampai zat racunnya diperkirakan sudah

hilang.

iii. Dekontaminasi kulit (rambut dan kuku) . Tindakan dekontaminasi paling awal

adalah melepaskan pakaian, arloji, sepatu dan aksesoris lainnnya dan

masukkan dalam wadah plastik yang kedap air dan tutup rapat, cuci bagian

Page 18: Draft Makalah Alkohol Kelompok 1

kulit yang terkena dengan air mengalir dan disabun minimal 10 menit

selanjutnya keringkan dengan handuk kering dan lembut.

iv. Dekontaminasi gastrointestinal . Penelanan merupakan rute pemaparan yang

tersering, sehingga tindakan pemberian bahan pengikat (karbon aktif),

pengenceran atau mengeluarkan isi kambung dengan cara induksi muntah atau

aspirasi dan kumbah lambung dapat mengurangi jumlah paparan bahan toksik.

c. Eliminasi

Tindakan eliminasi adalah tindakan untuk mempercepat pengeluaran racun yang

sedang beredar dalam darah, atau dalam saluran gastrointestinal setelah lebih dari 4 jam

i. Antidotum . Pada kebanyakan kasus keracunan sangat sedikit jenis racun yang

ada obat antidotumnya dan sediaan obat antidot yang tersedia secara

komersial sangat sedikit jumlahnya.

Medikas i

Terapi obat untuk intoksikasi dan putus alkohol

Masalah klinis Obat Jalur Dosis Keterangan

Gemetaran dan

agitasi ringan

sampai sedang

chlordiazepoxid

e

Oral 25-100 mg tiap 4-6 jam Dosis awal dapat

diulangi tiap 2 jam

sampai pasien tenang;

dosis selanjutnya harus

ditentukan secara

individual dan dititrasi

Halusinosis

Agitasi parah

Diazepam

Lorazepam

chlordiazepoxid

e

Oral

Oral

Intravena

5-20 mg tiap 4-6 jam

2-10 mg tiap 4-6 jam

0,5 mg/kg pada 12,5

mg/mnt

Berikan sampai pasien

tenang; dosis selanjutnya

harus ditentukan secara

indivisual dan dititrasi

Kejang putus Diazepam Intravena 0,15 mg/kg pada 2,5

mg/mnt

Delirium

tremens

Lorazepam Intravena 0,1 mg/kg pada 2,0

mg/mnt

Page 19: Draft Makalah Alkohol Kelompok 1

Protap tatalaksana intoksikasi alcohol dari Kepmenkes RI 2010 yaitu:6

Bila terdapat kondisi Hipoglikemia injeksi 50 mg Dextrose 50%

Bila keadaan Koma :

Posisi face down untuk cegah aspirasi

Observasi ketat tanda vital setiap 15 menit

Injeksi Tiamine 100 mg i.v untuk profilaksis terjadinya Wernicke

Encephalopathy.lalu 50 ml Dekstrose 50% iv (urutan jangan sampai terbalik)

Problem Perilaku (gaduh/gelisah):

Petugas keamanan dan perawat siap bila pasien agresif

Terapis harus toleran dan tidak membuat pasien takut atau merasa terancam

Buat suasana tenang dan bila perlu tawarkan makan

Beri dosis rendah sadatif: Lorazepam 1-2 mg atau Haloperidol 5 mg oral, bila

gaduh gelisah berikan sacara parenteral (I.m)

Psikoterapi

Psikoterapi memusatkan pada alasan seseorang mengapa minum. Fokus spesifik

adalah dimana pasien minum, dorongan premotivasi dibelakang minum, hasil yang

diharapkan dari minum, dan cara alternatif untuk mengatasi situasi tersebut. Melibatkan

pasangan yang tertarik dan bekerja sama dalam terapi bersama (conjoint therapy) untuk

sekurangnya satu sesion adalah sangat efektif.1

Medikasi

Disulfiram

Disulfiram (antabuse) menghambat secara kompetitif enzim aldehida

dehidrogenase, sehingga biasanya minuman segelaspun biasanya menyebabkan reaksi

toksik karena akumulasi asetaldehida didalam darah. Pemberian obat tidak boleh dimulai

sampai 24 jam setelah minuman terakhir pasien. Pasien harus dalam kesehatan yang baik,

sangat termotivasi, dan bekerja sama. Dokter harus memberitahukan pasien akibat

meminum alkohol saat menggunakan obat dan selama 2 minggu setelahnya.1

Mereka yang menggunakan alkohol sambil meminum disulfiram 250 mg setiap

harinya akan mengalami kemerahan dan perasaan panas pada wajah, sklera, anggota

gerak atas dan dada. Mereka akan menjadi pucat, hipotensif dan mual juga mengalami

malaise yang serius. Pasien juga akan mengalami rasa pusing, pandangan kabur,

Page 20: Draft Makalah Alkohol Kelompok 1

palpitasi, sesak dan mati rasa pada anggota gerak. Dengan dosis lebih dari 250 mg maka

dapat terjadi gangguan daya ingat dan konfusi.1

Psikotropika

Obat antiansietas dan antidepresan dapat mengobati gejala kecemasan pada pasien

dengan gangguan terkait alkohol.

Terapi Prilaku

Terapi prilaku mengajarkan seseorang dengan gangguan berhubungan alkohol untuk

menurunkan kecemasan. Latihan ditekankan pada latihan relaksasi, latihan ketegasan,

keterampilan mengendalikan diri, dan strategi baru untuk menguasai lingkungan. Sejumlah

program pembiasaan prilaku (operant conditioning) membiasakan orang dengan gangguan

berhubungan alkohol untuk memodifikasi prilaku minum mereka atau untuk berhenti minum.

Dorongan berupa hadiah keuangan, kesempatan untuk tinggal dalam lingkungan rawat inap

yang baik, dan jalur untuk memasuki interaksi sosial yang menyenangkan.1

Halfway House

Pemulangan seorang pasien dari rumah sakit sering kali memiliki masalah

penempatan yang serius. Rumah dan lingkungan keluarga lainnya mungkin menghalangi,

tidak mendukung, atau terlalu tidak berstruktur. Halfway house adalah suatu sarana

pengobatan yang penting yang memberikan bantuan emosional, konseling, dan pengembalian

progresif ke dalam masyarakat.1

DAFTAR PUSTAKA

1.