Document8.doc
-
Upload
emily-nadya-akman -
Category
Documents
-
view
14 -
download
0
Transcript of Document8.doc
Komplikasi
Anemia hemolitik autoimun, anemia hemolitik et causa medikamentosa,
anemia defisiensi G6PD
Komplikasi yang mungkin adalah gagal ginjal kronis, splenomegali, sepsis,
disfungsi hepar, dan keracunan preparat besi. [7]
Anemia sel sabit
Komplikasi berupa infeksi oleh bakteri Streptococcus pneumoniae biasa terjadi
setelah splenektomi atau jika pasien memiliki limpa yang fibrotik. Jika kondisi
vaso-oklusi tidak tertangani, maka dapat terjadi nekrosis pada jaringan yang
vaskularisasinya terhambat. Stroke pada usia muda sering terjadi pada anemia sel
sabit yang terdeteksi dini. Gagal ginjal kronis juga sering dialami oleh pasien
dengan anemia sel sabit. Proliferative sickle retinopathy juga dapat terjadi, oleh
sebab itu diperlukan pemeriksaan mata berkala (3-6 bulan). [6]
Sferosit herediter
Komplikasi yang mungkin terjadi pada pasien dengan sferosit herediter biasanya
terjadi akibat kesalahan diagnosis yang menyebabkan pemberian preparat besi
berlebihan sehingga dapat mengakibatkan gangguan pada hepar. Diagnosis yang
tepat dapat mencegah terjadinya komplikasi. [7]
Pencegahan
Anemia hemolitik autoimun
Tidak ada pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah kondisi autoimun.
Namun jika pasien telah terdeteksi memiliki tipe dingin, maka menghindari
tempat-tempat berudara dingin agar hemolisis tidak berjalan. [6]
Anemia hemolitik et causa medikamentosa
Pencegahan yang mungkin dilakukan adalah menghindari penggunaan obat-obatan
yang berpotensi tinggi menyebabkan hemolisis. [6]
Anemia defisiensi G6PD dan Sferosit Herediter
Pencegahan yang mungkin dilakukan adalah mencegah faktor pencetus hemolisis
seperti stress, obat-obatan, dan infeksi. Skrining tes perlu dilakukan untuk deteksi
dini sehingga pasien dapat menjaga makanan, obat-obatan, dan pola hidupnya.[6]
Anemia sel sabit
Pemeriksaan genotip sebelum pernikahan dapat menjadi pencegahan yang
mungkin dilakukan. Apabila pasangan yang memeriksakan diri ternyata membawa
gen yang memperbesar kemungkinan keturunannya mengalami anemia sel sabit
yang berat, maka konsultasi perlu dilakukan untuk menyiapkan rencana
selanjutnya untuk membantu memutuskan apakah pasangan tersebut akan tetap
berusaha memiliki keturunan atau tidak. [6]
Prognosis
Anemia hemolitik autoimun
Setelah kondisi autoimun teraktivasi, perjalanan penyakit akan mejadi kronis.
Tetapi prognosis masih baik dengan presentasi survival yang tinggi (70%). [6]
Anemia hemolitik et causa medikamentosa
Prognosis baik.[6]
Anemia defisiensi G6PD
Prognosis baik.[6]
Anemia sel sabit
Anemia sel sabit yang ringan memiliki prognosis yang baik, akan tetapi ada tiga
kondisi yang dapat menunjukkan prognosis yang buruk yaitu dactylitis (hand-foot
syndrome) yang muncul pada anak-anak dibawah satu tahun, Hb dibawah 7 g/dL,
dan tidak ditemukannya leukosit saat terjadi infeksi. Disebutkan juga semakin uda
gejala klinis termanifestasi, semakin buruk prognosisnya. [6]
Sferosit herediter
Prognosis membaik setelah dilakukannya splenektomi. [6]