Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY...
Transcript of Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY...
HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU
IPS DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA PGRI 56
CIPUTAT
Disusun oleh:
DRYMUHARMAN~:103015027270
JURUSAN PENDIDllUN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
(IPS) FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN urnSYARIF HIDAYATULLAH JAIURTA
1007 M/1d1R J.J
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul "Hubungan antara Kompetensi Pedagogik Guru
IPS dengan Prestasi Belajar Siswa di SMA PGRI 56 Ciputat" diajukan kepada
Fakultas IImu Tarbiyab dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hudayatullab Jakarta,
dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasyab pada tanggal, 04 Januari
2008 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berbak memperoleh gelar
Sarjana Stratal (S. Pd) pada Jurusan Pendidikan (Tadris) IPS.
Jakarta, 04 Januari 2008
Panitia Ujian Munaqasyah
Ketua Panitia (Ketua J urusan/Program Studi) Tanggal
Drs. H. Nurochim, MM.NIP. 050 046 643
Penguji I
Drs. n. Nurochim, MM.NIP. 050 046 643
Penguji II
Abdul. Rozak, M. Si.NIP. 150277 689
t$..7.~7..cd? ..
~ .:.7;;~. t!1l...
Mengetahui:
Dekan,
Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan
...
HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIKGURU IPS DENGAN PRESTASI
BELAJAR SISWA DI SMA PGRI 56 CIPUTAT
Skl'ipsiDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Persyaratan MemperolehGelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.)
OlehDry muharmaNim. 103015027270
Pembimbing
\7s ada MA.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH
KATA PENGANTAR
'.11'" '.I\4.1l1 '~y c.>=y. ~
Segala puji dan syukur penulis persembahkan kepada Allah SWT, karena
berkat ralunat, hidayah serta inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat dan salam semoga tetap dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad Saw, kaum kerabat, selia pengikutnya dan para penerus ajaran-ajaran
yang dibawanya. Amien.
Adapun penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk melengkapi dan
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam menempuh program Strata
Satu (SI) Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
Saya menyadari bahwa selesainya skripsi ini tidak terlepas dari dorongan
dan bantuan beberapa pihak, untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Merangkap sebagai dosen
pembimbing skripsi yang banyak memberikan bimbingan dan arahan yang
amat berharga dalam penulisan skripsi ini.
2. Bapak Drs. Nurochim, MM., Ketua Program Studi Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah mendidik dan memberikan bekal ilmu
pengetahuan kepada penulis.
4. Bapak pimpinan dan karyawan perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang telah memperkenankan penulis untuk mendapatkan berbagai literatur
demi terwujudnya skripsi ini.
5. Untuk Ibunda (aIm) dan Ayahanda tercinta, ananda takkan bisa membalas
jasa-jasamu, hanya do'alah yang bisa ananda panjatkan kepada Allah SWT
membesarkan, mendidik dan memberikan kasih dan sayang, serta motivasi
kepada ananda.
6. Terlebih untuk pamanda Basri Abdullah beserta istri yang telah sudih
mengorbankan harta dan bendanya serta berbagai motivasi serta bimbingan
yang menyertai peljalanan penulis dalam menyelesaikan tugas mulia ini
(menuntut ilmu pengetahuan) yang sekiranya tidak akan rnampu diraih sernua
orang, tidakkan terbalaskan rasanya jasa yang telah diberikan kepada penulis.
Hanya ucapan terirnakasih dan do'a jualah yang pantas diucapkan kepada
Allah SWT, sernoga dibalas dengan balasan yang setirnpal. Arnien.
7. Kepala Sekolah dan guru-guru SMA PORI 56 Ciputat Tangerang yang telah
rnembantu penulis menyelesaikan skripsi.
8. Kakak-kakak, adik-adik, dan farnili terdekatku yang tercinta sernoga Allah
selalu rnernberikan kernudahan kepada kita sernua. Canda dan tawa yang
seakan mengiringi selalu petjalanan kita, semoga rnenjadikan motivasi yang
lebih dalarn rnenapaki rnakna kehidupan ini hendaknya. Arnien.
9. Buat ternan-ternan seperjuangan angkatan 2003 PIPS terirnakasih atas
bantuannya yang sangat tinggi bagi penulis.
Dernikianlah penulis rnengucapkan terirna kasih dan berdo'a sernoga Allah
SWT rnernberikan balasnya, akhirnya penulis berharap semoga tulisan ini dapat
bermanfaat.
Jakarta, II Syawwal 1428 H.23 Oktober 2007 M.
Salam takzim,
Penulis
DAFTARISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR lSI iii
DAFTAR TABEL v
DAFTAR LAMPIRAN vi
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Identifikasi Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah 6
I. Identifikasi Masalah 6
2. Pembatasan Masalah 7
3. Perumusan Masalah 7
C. Tujuan Penelitian 7
D. Kegunaan Penelitan 8
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR 9
A. Kompetensi Pedagogik 9
1. Pengetian Kompetensi Pedagogik Guru 9
2. Aspek-aspek Kompetensi Guru 14
3. Kompetensi Gum dalam Melakukan Kegiatan Pembelajaran .. 15
B. Pendidikan llmu Pengetahuan Sosial... 27
1. Pengertian Pendidikan IPS 27
2. Metode Pembelajaran IPS 30
~. Tujuan Pengajaran llmu Pengetahuan Sosial (IPS) 31
C. Pengertian Prestasi Balajar Siswa 33
1. Pengertian Prestasi Balajar Siswa 33
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa 36
D. Kerangka Berfikir 39
E. Hepotesis Penelitian 40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41
A. Desain Penelitian 4I
I. Tempat Penelitian 42
2. Waktu Penelitian 42
B. Variabel Penelitian 42
C. Populasi dan Sampel 42
D. Telmik Pengumpulan Data 43
E. Teknik Pengolahan dan Analisa Data 44
I. Teknik Pengolahan Data 44
2. Teknik Analisa Data 44
F. Instrument Penelitian 46
I. Kompetensi Pedagogik Ouru IPS 46
2. Prestasi Belajar Siswa 48
BAB IV HASIL PENELITIAN 49
A. Deskripsi Data 49
I. Pola Pengajaran IPS di SMA PORI 56 Ciputat Tangerang 49
2. Data Hasil Penelitian tentang Variabel X dan Variabel Y 50
3. Uji Coba Instrumen 55
4. Upaya SMA PORI 56 Ciputat dalam Meningkatkan Kompetensi
Pedagogik Ouru IPS 56
B. Analisi Data 58
C. Interprestasi Data 60
BAB V PENUTUP 62
A. Kesimpulan 62
B. Saran-saran 63
DAFTAR PUSTAKA 64
Tabel I
Tabel2
Tabel3
Tabel4
Tabe! 5
Tabel6
Tabel7
Tabe! 8
Tabel9
Tabel 10
Tabel 11
Tabel 12
Tabel 13
DAFTAR TABEL
Halaman
Kisi-kisi Kompetensi Pedagogik Guru IPS 47
Rangkuman Skor Variabel X dan Variabel Y 50
Distribusi Frekuensi Kompetensi Pedagogik Guru IPS 52
Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa 54
Interprestasi Hasil Koefisien Korelasi Produk Momen 59
Nyata Kore!asi Rxy dengan Thitung dan Ttabel 61
Uji Coba Instrumen 67
Penghitungan Uji Instrumen 68
Skor Dasar Variabel X dan Variabel Y 70
Skor Variabe! Kompetensi Pedagogik Guru IPS (X) 71
Nilai Raport Siswa yang Dijadikan Responden 72
Rincian Prestasi Belajar IPS Siswa 74
Koefisien Korelasi antm'a Kompetensi Pedagogik Guru IPS (X)
dan Prestasi Be!ajar Siswa 75
Tabel 14 Rangkuman Data Deskriptif dan Implementasi Strurges 76
Tabe! 15 Distribusi Frekuensi Variabel X 76
Tabe! 16 Ujin Normalitas Dan Kompetensi Pedagogik Guru IPS 77
Tabel 17 Distribusi Frekuensi Variabel Y 79
Tabel 18 Uji Normalitas Data Prestasi Belajar Siswa 80
Tabel 19 Koefisien Korelasi Rxy Dengan Thitung Dan Ttabel 82
Tabe! 20 Statistic dan Nilai Kritis Distribusi 83
Lampiran I
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Uji Coba Instrument.. 67
Skor Dasar Variabel X dan Variabel Y Penelitian 70
Rangkuman Skor Variabel X dan Variabel Y 75
Penghitungan Dasar Hasil Penelitian 76
Tabel Landasan Statistik 83
Berkas-Berkas Surat Penelitian 92
BABI
PENDAHULUAN
A. Latal' Belakang Masalah
Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan. Sifatnya mutlak dalam kehidupan, baik dalam
kehidupan seseorang, keluarga, maupun bangsa dan Negara. Maju mundurnya
suatu bangsa banyak ditentukan oleh maju-mundurnya pendidikan bangsa ini.
Mengingat sangat pentingnya bagi kehidupan, maka pendidikan harus
dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga memperoleh hasil yang diharapkan.
Untuk melaksanakan pendidikan harus dimulai dengan pengadaan tenaga
pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan.
Kemampuan guru sebagai tenaga kependidikan, baik secm'a personal, sosial,
maupun profesionaL harus benar-benar dipikirkan, karena pada dasarnya guru
langsung melaksanakan kependidikan dan sebagai ujung tombak keberhasilan
pendidikau.
Istilah pendidikan adalah terjemahan dari bahasa Yunani, yaitupaedagogie. Paedagogie asal katanya adalah pais yang artinya anak,dan again yang terjemahannya adalah membimbing. Oengan demikianmaka paedagogie berarti bimbingan yang diberikan kepada anak.Orang yang memberikan bimbingan kepada anak disebut paedagog.Oalam perkembangannya, istilah pendidikan atau paedagogie tersebutberarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengajaoleh orang dewasa agar ia dewasa. Oalam perkembangan selanjutnya,pendidikan bermii usaha yang dijalankan oleh seseorang atausekelompok orang untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompokorang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup danpenghidupan yang lebih tinggi. 1
Oi Indonesia proses pendidikan secm'a umUl11 clilakukan dalam bentuk
pembelajaran, hal iui dapat dilihat dari lemhaga-lembaga pendidikan yang ada
di Negara ini mulai dari lembaga yang hersifat keagamaan seperti Madrasah
lbtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTS), Madrasah Aliyah (MA) clan
lain-lain, adapun bersifat umum seperti Sekolah Oasar (SO), Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama (SLTP), Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) clan lain-
2
lain. Dari berbagai macam lembaga ini pendidikan biasa diberikan dalam
bentuk materi pengetahuan, keterampilan dan latihan semua hal yang
diberikan tersebut adalah hasil belajar atau prestasi belajar. Istilah prestasi
belajar diberikan kepada keadaan yang menggambarkan tentang hasil yang
optimal dari suatu aktifitas belajar.
Muhibbin Syah dalam bukunya Psikologi Belajar mengemukakan
bahwa, "prestasi belajar merupakan psikologis yang berubah sebagai akibat
pengalaman dari belajar siswa,,2 Sedangkan menurut Dewa Ketut Subardi
"prestasi belajar diartikan sebagai taraf prestasi yang telah dicapai dari
macam-macam mata pelajaran yang diikuti, dapat dari nilai-nilai dalam raport
tiap semester atau nilai ujian akhir tiap jenjang sekolah yang dilaluinya"J
Prestasi belajar siswa dalam bentuk kongkrit pemberian angka nilai
dari guru kepada siswa sebagai indikasi sejauh mana siswa telah menguasai
materi pelajaran yang diberikan adalah ikut menentukan dan mendorong siswa
meningkatkan prestasi belajar.
Kendatipun clemikian adalah benar bahwa prestasi belajar yang berupa
angka nilai tersebut hanya salah satu indikasi clari data atau informasi akibat
kegiatan evaluasi (dalam pengajaran). Oleh karena itu guru kelas harus
obyektif clalam menentukan dan menclorong siswa untuk menigkatkan hasil
belajar tersebut.
Penguasaan materi atau keterampilan yang climaksucl dikemukakan
oleh Ngalim Purwanto meliputi tiga aspek, yaitu "kognitif (pengetahuan),
afektif (sikap) clan psikomotorik (keterampilan)". 4
Ketiga aspek tersebut akan clijadikan sebagai landasan clalam upaya
peningkatan prestasi belajar siswa.
Dalam aspek kognitif siswa cliharapkan memiliki kemampuan yang
meliputi kemampuan pengetahuan, pemahaman. analisis, sintesis dan evaluasi.
Muhibbin Syah. Psikologi Belajar. (Jakarta: PT. Logos. 1999). Cet. I, h. 148~ IlAB'''' It'Atnt Q"I._,-, ...r/; O;",/~;,.~"·,,,~ A~.,~ D",.",,,.J,,I,,·.,~ ,f: C',,/,~Jnl~ 1C' ....~1_~.,~. I I~~I.~
3
Aspek afektif merupakan aspek yang menunjukan kemampuan
bersikap yang tampak dalam perilaku. Aspek afektif dicapai melalui lima
tahapan, yaitu: Pengenalan, pemberian respon, penghargaan terhadap nilai,
pengorganisasian dan karakteristik dari nilai yang komplek.
Adapun aspek psikomotor merupakan aspek yang menunjukan
kemampuan kerja otot, sehingga menyebabkan bergeraknya tubuh atau
bagian-bagiannya. Yang termasuk dalam aspek psikomotor ini adalah mulai
dari gerak yang paling sederhana sampai pada gerak yang memerlukan adanya
koorclinasian yang baik
Prestasi belajar sebagai salah satu dari data atau infonnasi (yang
cliwujudkan clengan angka nilai) kegiatan evaluasi pengajaran clipengaruhi
oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut sangat mempengaruhi tercapainya
prestasi belajar. Oleh karena itu clalam hal ini guru kelas dituntut untuk
berlaku clialogis dan interaktif dalam menghaclapi siswanya.
Abu Ahmacli mengutip dan berkesimpulan atas pendapat para pakar
penclidikan mengungkapkan bahwa, "faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar siswa clibagi clalam dua faktor yaitu faktor internal dan faktor
eksternal"S
Faktor internal tercliri clari: faktor jasmaniah (psikologis), faktor
psikologis yang tercliri atas: faktor intelektif clan faktor non intelektif dan
faktor kematangan fisik clan psikis.
Sedangkan faktor eksternal terdiri clari: perlama, faktor sosial yang
tercliri dari: lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat clan kelompok, kedua,
faktor budaya seperti aclat-istiaclat, ilmu pengetahuan clan kesenian, keliga
faktor instrumental (lingkungan fisik) seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar
clan iklim, keempal faktor lingkungan spiritual dan keagamaan.
Dengan memenuhi faktor-faktor tersebut cliharapkan siswa menjacli
manusia yang seutuhnya dengan kata lain menjadi manusia yang berdaya guna
agar clapat mengelola dan mengembangkan sumber claya alam yang melimpah
4
ruah di Negara ini untuk lebih memajukan dan meningkatkan kesejahteraan
dan kemakmuran rakyat Indonesia.
Sejarah menunjukkan bahwa faktor yang paling menentukan
keberhasilan suatu bangsa bukanlah kekayaan alam yang dimilikinya,
melainkan kualitas sumber daya manusianya sebagai insan dengan segala
keutuhannya (human being as a whole), dengan segenap daya yang ada pada
dirinya yaitu claya pikir, claya clzikir, dan moral. Dengan fakta tersebut maIm
pendidikan clengan penekanan terhadap pembentukan sumber claya manusia
yang utuh dan siap bersaing dalam era pasar bebas sangatlah diperhatikan clan
perIu clijalankan clengan segenap kemampuan yang ada, dan untuk
menciptakan manusia yang utuh tersebut maka cliperlukanlah tenaga ahli clan
kompeten clalam bidangnya (pendidikan), sehingga clapat mencetak manusia
seperti yang clibutuhkan di atas.
Profesi guru pacla saat ini masih banyak clibicarakan orang-orang atau
masih saja clipertanyakan, baik clikalangan para pakar pendiclikan maupan cli
luar pakar pencliclikan. Bahkan selama clasawarsa terakhir ini hampir setiap
hari, media massa khususnya media massa cetak harian maupun mingguan
memuat berita tentang guru. Ironisnya berita-berita tersebut banyak yang
cendrung melecehkan posisi guru, baik yang sifatnya yang menyangkut
kepentingan umum sampai kepacla hal-hal yang sifatnya sangat pribacli,
seclangkan dari pihak guru sencliri tak mampu membela cliri.
Masyarakat/orang tua muricl pun kaclang-kadang mencemoohkan clan
menucling guru ticlak kompeten, ticlak berkualitas clan sebagainya, manakala
putera/puteri mereka ticlak bisa menyelesaikan persoalan yang clihaclapinya
sencliri atau ticlak memiliki kemampuan yang sesuai dengan keinginan orang
tua.
Menurut Uzer Usman mengutip clari penclapat Nana Sudjana,
renclahnya pengakuan sebagaian masyarakat terhaclap profesi guru clisebabkan
oleh beberapa faktor berikut:
5
1. Adanya pandangan sebagian masyarakat, bahwa siapa pun dapatmenjadi guru asal ia berpengetahuan.
2. Kekurangan guru di daerah terpencil, memberikan peluang untukmengangkat seseorang yang tidak mempunyai keahlian untukmenjadi guru.
3. Banyak guru yang belum menghargai profesinya atau kompetensiyang dimilikinya, apalagi berusaha mengembangkan profesi itu.Perasaan rendah diri karena menjadi guru.
4. Penyalahgunaan profesi untuk kepuasan dan kepentingan pribadi,sehingga wibawa guru semakin merosot.6
Dan jika dikaitkan dengan industrialisasi yang sedang berkembang
dengan kemajuan IPTEK seperti yang disinggung di atas, banyak dari
kalangan industrialisasi/bisnis pun lllelllprotes para guru karena kualitas para
lulusan dianggapnya kurang lllellluaskan bagi kepentingan perusahaannya. Di
mata para murid-muriel pun khususnya eli sekolah lllenengah atas di kota-kota
pada umumnya cendrung menghorlllati gurunya hanya dikarenakan ingin
mendapatkan nilai yang baik atau naik kelas/lulus Ujian Akhir Nasional
(UAN) dengan peringkat teliinggi tanpa kelja keras. Tentu saja tuduhan dan
protes dari berbagai kalangan tersebut akan lllerongrong wibawa guru, bahkan
cepat atau lambat, pelan tapi pasti akan menurunkan mal·tabat guru. Akankah
demikian nasiblllu wahai pahlawan tanpa tandajasa?
Syafruddin Nurdin lllengungkapkan dalam bukunya Guru Profesional
dan Illlplikasi Kurikulum, Guru yang dalam pandangan tradisional adalah
"sebagai orang yang berdiri di depan kelas untuk menyampaikan ilmu
pengetahuan atau pengeliian yang telah singkat lagi yaitu manusia yang
digugu dan ditiru"/ akankah hilang eksistensinya dengan kritikan dan hujatan
yang ada dan silih berganti datangnya. Untuk lllenjawab semua tantangan dan
kritikan yang ada dan terus bertambah tersebut, guru sebagai tenaga ahli untuk
membentuk manusia yang seutuhnya di sekolah sangatlah perlu diperhatikan
kOl11petensi yang dil11iliki atau dikuasainya, khususnya kompetensi
pedagogik. Sebenarnya profesi keguruan bukanlah profesi yang asal dan
l11udah untuk didapatkan. Hal ini c1ikarenakan untuk l11enjacli seorang guru
6 Moll. Uzer Usman. Alel1jadi Guru Prr~ji!sional, ( Bnndung: RCI1l'lia Rosda Karya. 2002) eel. XIV
6
tidaklah mudah. Mengingat tugas dan tanggungjawab guru yang begitu
kompleksnya.
Hal ini Juga penting, karena pendidikan di Indonesia dinyatakan
kurang berhasil oleh sebagian masyarakat, dinilai kering dari aspek pedagogis,
dan sekolah nampak lebih mekanis sehingga peserta didik cendrung kerdil
karena tidak mempunyai dunianya sendiri.
Setelah penulis mengamati situasi lapangan yang akan diteliti, maka
fenomena yang ada pada Sekolah Menengah Atas PGRI 56 Ciputat adalah
suatu keadaan di mana seorang guru (khususnya Guru IPS) sangatlah
diperhatikan dengan amanah yang diberikan oleh lembaga tersebut. Akan
tetapi, apakah segi kualitas guru tersebut memenuhi syarat untuk mel~adi guru
yang benar kompeten dibidang keilmuannya, jib dil ihat dari segi kegiatan
ekstra kurikulernya mungkin peran aktif guru tersebut sangat berpengaruh
seperti dalam kegiatan sosial siswa atau dikenal sekarang ini sebagi rohis
SMA. Akan tetapi sangat ironis, jika seorang guru sudah berada di dalam
kelas, penguasaan kompetensi pedagogiknya tidak mampu mengantarkan
siswa pada suatu peningkatan atau pencapaian prestasi belajar yang lebih bailc
Atas elasar fenomena eli atas, penulis tertarik untuk meneliti hal ini
yang elituangkan elalam bentuk skripsi elengan juelul "Hubungan antara
Kompetensi Pedagogik Guru IPS dengan PJ'estasi Bela.jar Siswa di SMA
PGRI 56 Ciputat."
B. Identifikasi Masalah, Pembatasan dan Pel'umusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
a. Kurangnya penguasaan guru IPS terhaelap kompetensi pedagogik.
b. Kurangnya pemahaman siswa terhaelap materi pelajaran IPS.
c. Prestasi belajar siswa paela mata pelajaran IPS kurang memuaskan
(masih eli bawah rata-rata).
el. Rendahnya penerapan kompetensi peelagogik oleh guru IPS dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa.
7
e. Ketidak jelasan hubungan antara kompetensi pedagogik guru IPS
dengan prestasi siswa.
2. Pembatasan Masalah
Melihat luasnya ruang lingkup yang diuraikan maka untuk
menghindari pembiasan dalam memahami pembahasan. maka penulis
membatasi ruang lingkup permasalahan pada:
a. Kurangnya penguasaan guru IPS terhadap kompetensi pedagogik.
b. Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kurang memuaskan
(masih di bawah rata-rata).
c. Ketidak jelasan hubungan antara kompetensi pedagogik guru IPS
elengan prestasi siswa.
3. Perumusan Masalah
Dari pembatasan masalah eli atas penulis merumuskan
permasalahan ini yaitu:
a. Bagaimana penguasaan guru IPS terhadap kompetensi pedagogik?
b. Bagaimana prestasi belajar siswa kelas I dan II SMA PORI 56
Ciputat?
c. Adakah hubungan antara kompetensi peelagogik guru IPS dengan
prestasi belajar siswa eli SMA PORI 56 Ciputat?
eI. Seberapa besar kontribusi yang elisumbangkan oleh kompetensi
peelagogik guru IPS terhaelap prestasi belajar siswa?
C. Tujuan Penelitian
I. Untuk mengetahui penguasaan kompetensi peelagogik oleh Ouru IPS eli
SMA PORI 56 Ciputat.
2. Untuk mengetahui kedaan prestasi belajar siswa kelas I elan II SMA PORI
56 Ciputat.
3. Untuk mengetahui jawaban ketielak jelasan hubungan antara kompetensi
pedagogik guru IPS elengan prestasi belajar siswa.
4. Untuk mengetahui besarnya kontribusi antara kompetensi peelagogik IPS
8
D. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini meliputi, sebagai berikut:
I. Menjadi tolok ukur bagi para guru bidang studi khllsllsnya pada IPS dalam
meningkatkan kompetensinya, terlltama kompetensi pedagogik.
2. Menjadi masukan bagi para pengelola lembaga pendidikan khususnya
dalam bidang perekrutan pegawai dan tenaga pengajar untuk lebih selektif
dalal11 menjaring pegawai dan tenaga pengajar yang benar-benar
profesional dan kompeten terhadap bidang keahliannya.
3. Dan menul11buhkan daya kritis bagi siswa untuk lebih bijaksana terhadap
guru yang l11engajari mereka.
BABII
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR
A. Kompetensi Pedagogik
l. Pengertian Kompetensi Pedagogil( Guru
Kata kompetensi guru berasal dari bahasa lnggris yaitu competency
yang berarti kecakapan atau kemampuan. Seperti dinyatakan oleh
Roestiyah yang dikutip dari pendapat Robert Houston bahwa "kompetensi
sebagai suatu tugas yang memadai atau kepemilikan ilmu pengetahuan,
keterampilan, dan kemampuaan yang dituntut oleh jabatan seseorang".l
Dalam pengertian ini lebih menitik beratkan pada tugas guru dalam
mengajar, kompetensi juga dapat diartikan sebagai kewenangan atau
kemampuan seorang guru dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini sesuai
dengan pendapat Barlow yang dikutip oleh Muhibbin Syah "The ability of
a teacher to responsibly perform has or her duties appropiately,,2 yang
diartikan bahwa kompetensi guru merupakan kemampuan seorang guru
dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya seCaI'a belianggungjawab
dan layak.
Dalam kamus bahasa Indonesia disebutkan "kompetensi itu berasal
dari kata kompeten yang berarti cakap, berkuasa dalam memutuskan atau
menentukan sesuatu,,3 artinya berupa kemahiran dalam memutuskan atau
menentukan sesuatu untuk dilakukan kepada setiap peserta didik.
Kompetensi juga berarti suatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau
kemampuan seseorang, baik yang kualitatif maupun kuantitatif.
Sedangkan menurut A. Sahertian yang dimaksud "kompetensi
adalah kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui
I NY. Roesliyah , Masatah-masatah Jlmu KeguI"uan, (Jakarta: Balai Puslaka, 1989), h. 182 Muhibbin Syah, Psikotogi Pendidikan (Suatu Pendekalall Baru), (Bandung: Remaja
10
pendidikan dan latihan".4 Dipahami bahwa, seseorang dapat dikatakan
berkompeten dalam suatu bidang tertentu apabila ia mengaplikasikan
kemampuannya melalui proses pendidikan dan pelatihan yang telah
dijalaninya, karena dari hasil tersebut pengalaman demi pengalaman akan
ia raih dan akan menjadi modal awal terhadap suatu bidang pekerjaan yang
ditekuni. Sebagaimana Mulyasa yang mengutip pendapat Me Ahsan
mengemukakan bahwa "competency is a knowledge, skill, and abilities
that aperson achieves, wich become part of his or her being to the exent
can satisfactorily perform particular cognitive, affective, and psychomotor
behaviors ". 5 Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan keterampilan dan
kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari
dirinya sehingga dapat melakukan perilaku-perilaku berdasarkan dad
aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang sebaik-baiknya. Hal ini
menjelaskan bahwa seseorang yang berkompetensi bukan hanya
berdasarkan ilmu pengetahuan yang dimiliki dan keterampilan setelah
melakukan pelatihan, tapi juga membutuhkan aspek-aspek lain dalam diri
individu yang akan menjadi satu kesatuan yang bail"
Istilah kompetensi sebenarnya memiliki banyak makna
sebagaimana yang dikutip oleh Moh Uzer Usman dari beberapa pendapat,
antara lain menurut Broke and Stone: "Kompetensi merupakan gambaran
hakikat kualitatif dad perilaku guru yang tampak sangat bermti", dan juga
menurut Charles Jhonson "kompetensi merupakan perilaku yang rasional
untuk meneapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang
diharapkan".6 Seem'a keseluruhan kompetensi bukan hanya memiliki
pengetahuan, keterampilan, selia kemampuan sebagai tugas seseorang tapi
juga merupakan penguasaan dalam diri seseorang yang meneakup perilaku
4 Pie!. Sahertian, Supervisi Pene/idikan dalam Rangka Program in Service Education,(Jakarta: Rineka Cipla, 1992), h. 25
5 Mulyasa, KUI'ikutum Bel'basis Kampe/ensi, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002), h.00
II
rasional sebagai wujud dari pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki
seseorang.
Adapnn menurut pendapat Zakiyah Darajat kompetensi guru
merupakan "kemampuan seorang guru dalam me1aksanakan kewajibannya
sebagai pengajar yang bertanggungjawab dan layak".7 Definisi ini
menunjukkan bahwa tanggungjawab seorang pengajar dalam melakukan
tugasnya mendidik sebagai wujud dari pengetahuan dan keterampilan yang
dimiliki secara rasional oleh jabatan seseorang.
Kompetensi menurut Departemen Pendidikan Nasional dimiikan
sebagai "pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai dasar yang
direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan beliindak",8 Dalam pengertian
ini kompetensi diarahkan untuk dapat digunakan dalam kehidupan sehari
hari, baik dalam suatu profesi dalam pekerjaan maupun bidang lainnya.
Dari beberapa definisi tersebut penulis menyimpulkan bahwa
kompetensi seorang guru dalam melakukan tugasnya mendidik haruslah
sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya selia diikuti
oleh perilaku rasional yang bertanggungjawab dan layak sebagai bagian
dari diri seorang guru.
Kompetensi keguruan meliputi kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial dan kompetensi profesional agar dapat bernilai secara
nyata maupun bekelja dibidangnya secara efektif dan efisien.
Dalam PP No.19 tahun 2005 pasal 28 tentang Standar Nasional
Pendidikan ayat 3 disebutkan bahwa seorang pendidik atau pun pengajar
hm'us memiliki 4 kompetensi yaitu:
a, Kompelensi Pedagogik, yaitu kemampuan mengelola pembelajaranpeserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peselia didik,perancangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagaipotensi yang dimilikinya.
7 Zakiyah Darajat. Pendidikan Islam dalelln Keluarga dan Sekolah, (Jak",la: Ruhama,1 ArL,'l r"~~ 1 1_ I"\c
12
b. Kompelensi Kepribadian, adalah kemampuan kepribadian yangmantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagipeserta didik, dan berahlak mulia.
c. Kompelensi Profesional, adalah kemampuan penguasaan materipembelajaran secm'a luas dan mendalam yang memungkinkanmembimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yangditetapkan dalam SNP.
d. Kompetensi 80s/ai, adalah kemampuan pendidik sebagai bagiandari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secm'a efektifdengan peselia didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua wali peserta didik dan masyarakat sekitar9
Sedangkan pengeliian peelagogik menurut Nana Syaoelih
Sukmadinata adalah "penguasaan kemampuan melakukan proses belajar
mengajar atau kemampuan e1alam mengajar"IO. Definisi ini menyatakan
bahwa setiap tenaga pengajar suelah pasti memiliki kemampuan e1asar yaitu
kemampuan melakukan pengajaran e1engan segala ruanglingkupnya yang
meliputi interaksi dengan peserta didik, perancangan, pelaksanaan, selia
evaluasi pembelajaran bahkan pengembangan potensi peselia e1idik.
Peelagogik menurut Abel. Rahman "interaksi atau pergaulan yang
bersifat menelielik antm'a penelielik yang e1imaksuel dan berusaha untuk
mempengaruhi terelielik, e1emi perkembangan dan kedewasaan peselia
e1ielik"ll.
Menurut Burhanuelelin Salam yang dikutip dari Langevelel seorang
ahli pedagogik dari Negeri Belanela mengemukakan bahwa, peelagogik
(penelidikan) ialah "suatu bimbingan yang e1iberikan oleh orang dewasa
kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai tujuan, yaitu
keelewasaan",12 disamping itu Mochtar Buchori mengutip penelapat para
ahli pendidikan Muhammaeliyah Jakarta mengemukakan bahwa,
"peelagogik diteljemahkan e1engan kata ilmu mendidik dan yang dibahas
9 Peraturan Pemerintah Repubik Indonesia No. 19 tahull tentang SNP, (Jakarta: LembagaKajian Pendidikan Keislaman dan Sosial, 2005), Cet. III, h. 27
10 Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan KurikuluJ11 Teo,.; Dam Praktek, (Bandung:Remaja Rosda Karya, 2005), h. 193
II Abd. Rahman Abror, Psik%gi Pendidikan. (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya.
13
ialah bagaimana mengasuh dan membesarkan seorang anak".13 Hal ini
menjelaskan bahwa pedagogik merupakan kemampuan mengajar dalam
berinteraksi dengan peserta didik dalam memberikan ilmu pengetahuan
dengan tujuan mengembangkan kepribadian dan kedewasaan birfikir bagi
peselia didik.
Dalam Undang-undang Guru dan Dosen pasal 8, menjelaskan ada
beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh guru dalam mengemban
tugasnya selaku pedagog yaitu sebagai berikut:
a. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealismeb. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan,
keil1lanan, ketaqwaan, dan ahlak l1luliae. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan
sesuai dengan bidang tugasd. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugase. Memiliki tanggungjawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalanf. Memperoleh penghasilan yang tidak ditentukan sesuai dengan
prestasi kerjag. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan
seem'a berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayath. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanmlakan
tugasnyaI. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenan~an
l1lengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan. 1
Untuk meningkatkan kualitas para pengajar perlu dilakukan suatu
sistem penguj ian terhadap kompetensi guru, uj i kompetensi guru dilakukan
secara nasional, regional, maupun loka!. Mulyasa menyatakan pentingnya
uji kompetensi guru yaitu:
a. Sebagai alat untuk mengembangkan standar kemampuanprofesional guru
b. Merupakan alat seleksi penerimaan guruc. Untuk mengelol1lpokan gurud. Sebagai bahan acuan dalam mengembangkan kurikulul1le. Merupakan alat penilaian guruf. Mendorong kegiatan dan hasil belaj ar 15.
13 Mochtar Buchori, Ilmu Pene/ie/ikan e/an Praklek Pene/ie/ikan e/alam Remmgan.(Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya. 1994), Cet. I, h. 19
14 • 1 .1 .r-. , ~ •••• _. - ~ - -" -
14
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kompetensi
pedagogik guru dalam mengajar adalah kepemilikan kecapakan kelja atau
keahlian yang selaras dengan tuntutan bidang kerja sebagai seorang
pengajar dengan mengutamakan kecakapan akademik, sosial, dan
profesionalitas, dengan demikian ia mempunyai wewenang yang benar
benar ahli dalam kegUluan dan pelayanan sosial untuk meningkatkan mutu
pendidikan.
2. Aspek-aspek Kompetensi
Terdapat beberapa aspek kompetensi yang mencakup kompetensi
seorang guru diantaranya adalah: "(I) Takwa dan berilmu pengetahuan, (2)
Sehat jasmani dan rohani. (3) Berahlak (berlaku baik), mencintai
jabatannya, adi!, sabar, berwibawa, manusiawi, bekelja sama dengan guru
guru yang lain dan masyarakat".16
Sedangkan menurut Tatty S.B Alman yang dikutip dari buku
Muhammad Nurdin, bahwa guru yang memiliki kompetensi pedagogik
harus memiliki:
I) "Keterampilan (Skill)
2) Sikap diri (Attitude)
3) Kebiasaan (Habbit),,17
Sebagai salah satu usaha mengembangkan mutu pengajaran sangat
diperlukan kesatuan aspek-aspek yang bukan hanya dari pengetahuan yang
dimiliki berdasarkan ilmu akademiknya, namun diperlukan juga
perwujudan atau aplikasi ilmu yang dimilikinya yang kemudian menjadi
keterampilan atau bakat di dalam diri, kemampuan yang paling dasar
adalah kemampuan dalam mengantisipasi perubahan yang teljadi baik
dalam kelas maupun di luar kelas yang akan menjadi sikap diri pada anak
didik dan sampai pada menjadi kebiasaan diri dalam menjalankan masa
depan anak didik.
16 Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi AgamaliAIN, flmu Pendidikan Islam, (Jakarta::r'l.r.nAr< 01 ,(\0-,\ l~ ')r. ,1(\
IS
Lebih lanjut, dalam PP tentang guru dikemukakan bahwa:
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan
pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi hal-hal
sebagai berikut:
I) Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan2) Pemahaman terhadap peserta didik3) Pengembangan kurikulum/silabus4) Perancangan pembelajaran5) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis6) Pemanfaatan teknologi pembelajaran7) Evaluasi hasil belajar (EHB)8) Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya18
3. Kompctcnsi Guru dalam McIakukan Kcgiatan Pcmbclajaran
lstilah mengajar dan belajar adalah dua peristiwa yang berbeda,
tetapi dapat berhubungan erat, bahkan teljadi kaitan dan interaksi saling
pengaruh mempengaruhi dan saling menunjang satu sama lain. Penulis
memahami, semua itu merupakan kegiatan pembelajaran. Jika dilihat dari
definisi yang dikemukakan oleh Oemar Hamalik dalam bukunya
Kurikulum dan Pembelajaran yang dirangkum dari berbagai pandangan
parah ahli pendidikan bahwa, pembelajaran adalah "suatu kombinasi yang
tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan,
dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran".19
Dari definisi tersebut mencerminkan bahwa, pengajaran
merupakan aktivitas (proses) pembelajaran yang dilakukan oleh guru
terhadap peserta didik, berjalan seCaI'a sistematik yang terdiri banyak
komponen, tidak bersifat parsial (terpisah atau bekelja sendiri-sendiri),
tetapi hams berjalan teratur, saling bergantung, komplementer dan
berkesinambungan. Untuk itu diperlukan langkah-Iangkah yang tepat
terhadap kelancaran proses pembelajaran, Kemampuan guru yang
ditampilkan dalam proses pembelajaran dapat mencapai tujuan pengajaran
16
secaI'a efektif dan efisien atau keberhasilan guru dalam menyiapkan
perencanaan pengajaran, melaksanakan program pengajaran dan
mengevaluasi hasil pengajaran. Disamping pengajaran yang sistematik.
l11aka perlu juga ditunjang oleh pengembangan kurikulul11 yang jelas sesuai
penjelasan berikut ini.
Istilah kurikulul11 memiliki arti yang berbeda-beda yang
dirumuskan oleh pakar-pakar dalam bidang pendidikan sampai kini. Sri
Purnmni mengutip dari kmnus Webster tahun 1812, "kurikulum berasal
dari bahasa Yunani, yaitu curlr yang berarti pelari. Juga berasal dari kata
cursus yang artinya course atau track. Track memiliki arti jarak suatu
lintasan yang harus ditempuh dalam suatu lomba lari untuk mencapai
garis akhir lintasan,,2o
Dalam hal ini pengertian kurikulum menulUt Oemar Hamalik
ialah: "'jangka waktu pendidikan yang harus ditel11puh oleh siswa yang
bertujuan mendapatkan ijazah".21 Ijazah sebagai suatu bukti bahwa telah
menempuh kurikulum berupa pelajaran-pelajaran telientu untuk mencapai
garis finis.
Istilah kurikulum mulai dikenal dalam dunia pendidikan dengan
alii sejumlah mata pelajaran yang harus diajarkan kepada siswa. Namun
semakin hari pengertian kurikulum semakin berkembang sejalan dengan
perkembangan tugas dan peran yang dibebankan kepada sekolah. Sekolah
bukan hanya bertugas l11engembangkan aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor siswa tetapi seluruh kepribadian anak harus dibinanya.
Selain itu pergeseran nilai-nilai dalam masyarakat dan pelaksanaan
tugas dalam pendidikan yang seharusnya dilaksanakan dalam lingkungan
keluarga kini dipercayakan kepada sekolah. Tuntutan masyarakat akan
pentingnya pendidikan yang bennakna serta pendidikan yang dapat
20 Sri Purnami I. Subekti, Kurikulum: Pengantar Untuk Kurikulum Kreatif dan PraktekSesuai Perkembangan, (Jakarta: Guna Widya, 1995), h. 101
21 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Cet. I, h 16.
17
memberikan kemampuan-kemampuan tertentu bagi SISWa untuk bekal
te,jun dimasyarakat dan dunia kerja.
Demikian pula dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang begitu pesat dan penyebaran informasi yang tidak dapat
dibendung membutuhkan aktifitas sekolah yang tidak hanya mentransfer
ilmu (tran~fer of knowledge) yang ada dalam buku. Dengan peran dan
tugas sekolah yang semakin berat maka pengertian kurikulum berkembang
menjadi luas. Untuk menjamin efektifitas pengembangan kurikulum dan
sistem pembelajaran, guru sebagai pengelola pembelajaran bersama tenaga
kependidikan harus memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum,
sebagaimana yang dikemukakan oleh Nana Syaodih Sukmadinata dalam
bukunya Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, bahwa
pengembangan kurikulum terdiri dari dua prinsip yaitu "prinsip umum dan
prinsip khusus, prinsip umum terdiri dari prinsip relevansi, fleksibelitas,
kontinuitas, praktis dan efektivitas. Sedangkan prinsip khusus yaitu prinsip
yang yang berkenaan dengan penyusunan tujuan, isi, pengalaman belajar
siswa, dan penilaian".22 Perwujudan kurikulum tersebut seluruhnya
terletak pada guru. Oleh karena itu, gurulah pemegang kunci pelaksanaan
dan keberhasilan kurilmlum. Dialah sebenarnya perencana, pelakasana,
penilai, dan pengembang kurikulum sesungguhnya. Suatu kurikulum
diharapkan memberikan landasan, isi, dan menjadi pedoman bagi
pengembangnan kemampuan siswa secaJ'a optimal sesuai dengan tuntutan
dan perkembangan masyarakat.
Hamalik menafsirkan kurikulum berdasarkan lSI dan materi,
rencana pembelajaran, dan pengalaman belajar.
Kurikulum yang menurut isi dan materi pelajaran, adalahkurikulum yang merupakan sejumlah mata pelajaran yang harusditempuh dn dipelajari oleh siswa untuk memperoleh sejumlahpengetahuan, kurikulum sebagai terencana pembelajaran, adalahsuatu program pendidikan yang disediakan untuk membelajarkansiswa. Sedangkan kurikulum sebagai pengalaman belajar, adalah
18
kegiatan-kegiatan kurikulum yang tidak terbatas dalam ruangankelas saja (intrakurikuler) tetapi juga meneakup kegiatan-kegiatanyang di luar kelas (ekstra kurikuler).23
Dengan penge11ian kurikulum di atas, maka banyak pengalaman
belajar yang harus dikuasai oleh siswa dapat diperoleh melalui Iingkungan,
baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Interaksi siswa dengan
lingkungan fisik dapat diperoleh di laboratorium, halaman sekolah dan
sebagainya. Sedangkan lingkungan sosial adalah lingkungan tempat
terjadinya interaksi sosial. Hal ini teljadi dalam kelas dalam bentuk
interaksi belajar dan mengajar antara guru dan siswa serta murid dengan
murid. Interaksi ini dapat juga terjadi di luar sepe11i di bus, halte atau
tempat umum lainnya.
Sedangkan menurut Undang-Undang Republik Indonesia NomoI'
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa:
"kurikulum adalah seperangkat reneana dan peraturan mengenai tujuan isi
dan bahan pelajaran serta eara yang eligunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk meneapai tujuan pendidikan
tertentu".24 Pengertian yang lebih luas diberikan oleh Zurinal dan Wahdi
Sayuti, kurikulum aelalah "serangkaian metoele belajar dalam mengajar,
eara mengevaluasi kemampuan siswa dan seluruh perubahan pada tenaga
pengajar, bimbingan dan penyuluhan, supervisi, administrasi, waktu,
jumlah ruang, dana serta pilihan pelajaran".25
Dari berbagai pandangan dan penelapat para ahli yang telah
dikemukakan eli atas elapat elisimpulkan bahwa paela hakekatnya kurikulum
adalah segala pengalaman belajar yang eliberikan dalam bentuk rencana
atau program pembelajaran yang ditransformasikan oleh guru kepada
siswa yang disusun -seCaI'a sistematis, direncanakan dan diorganisasi oleh
sekolah elalam suatu kegiatan untuk mencapai tujuan pendidikan. Setiap
2J Mulyasa, Slandar Kompelensi dan Sel'lifikasi GUI'Ii. h. 16-18.'" Undang-Undang Republik Indonesia NomoI' 20 Tahun 2003 lenlang Sislem Pendidikan
19
jenjang pendidikan di Indonesia, baik pada tingkat dasar, menengah
maupun Perguruan Tinggi memiliki kurikulum tersendiri. Setiap
kurikulum yang ada tentu disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional. Untuk merealisasikan kurikulum yang telah disusun, malm guru
sebagai motor penggerak dari kegiatan pembelajaran diharapkan dapat
memulai aktivitasnya sebagai penga.lar dari tahap perencanaan,
pelaksanaan, sampai pada tahap evaluasi, hal ini dapat dipahami
berdasarkan uraian sebagai berikut:
a. Perencanaan Pengajaran
Perencanaan pada dasarnya merupakan persmpan untuk
menyusun suatu keputusan berupa langkah-langkah penyelesaian suatu
masalah atau pekeljaan. Sesuai dengan pendapat Made Pirdata bahwa,
"Perencanaan merupalmn hubungan antara apa adanya sekarang (what
is) dengan bagaimana seharusnya (what should be) yang bertalian
dengan kebutuhan, penentuan, tujuan, prioritas, program, dan alokasi
sUll1bcr ",.26
Ahmad Rohani menjelaskan dalam bukunya Penjelasan
Pengajaran, bahwa menurut teod, "tahap perencanaan merupakan
dasar untuk menyusun langkah-Iangkah penyelesaian suatu masalah
yang mengarah kepada pencapaian tujuan tertentu. Sebelum
melakukan suatu pekeljaan perIu dilakukan perencanaan yang matang,
agar pada tahap pelaksanaannya dapat mencapai hasil yang baik".27
Dalam hal ini perlu menjadi perhatian oleh guru dalam
menyusun perencanaan kurikulum antara lain: tujuan, bahan atau isi,
metode dan alat serta evaluasi. Tujuannya untuk menentukan kemana
warga belajar akan dibawa, bahan atau isi harus sesuai dengan
tuntutan, standar atau kemampuan belajar Slswa. Bahan juga dapat
difungsikan untuk memberi isi atau makna terhadap tujuan.
Penggunaan metode dan alat diharapkan dapat memberikan variasi
20
serta efektifitas serta efesiensi belajar yang mengarah kepada semangat
atau tumbulmya motivasi pembelajaran yang tinggi, baik siswa selaku
obyek ajar atau guru selaku subyek pembelajaran.
Dengan kata lainnya penggunaan metode dan alat berfungsi
sebagai kelanjutan serta kelancaran dari proses pembelajaran.
Sedangkan penilaian berfungsi untuk mengukur seberapa jauh tujuan
itu tercapai clan tindakan apa -yang harus clilakukan apabila tujuan
belum tercapai.
b. Pelaksanaan Pengajaran
Rencana pengajaran yang clisusun belum mempunym mii
sebelum clilaksanakan cli clepan kelas dengan mengikut sertakan teman
sejawat clan memanfaatkan unsur-unsur terkait seperti, ahli kurikulum,
ahli evaluasi serta ahli bidang studio Dalam hubungan ini, terlihat
komunikasi multi arah antm'a guru sebagai pengajar, para ahli dan
warga belajar sebagai subjek belajar.
Menurut Slameto mengutip dari penclapat Gaqne dan Brigs
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran kemampuan yang perlu
ditampilkan oleh guru aclalah sebagai berikut:
I) Memotivasi warga belajar, dari memulai pelajaran sampmmenutup pelajaran.
2) Kemampuan mengemukakan tujuan pelajaran dengan jelas clanmudah dipahami clan cliketahui kearah mana ia tuju.
3) Kemampuan menyajikan bahan pelajaran clengan metodemengajar relevan clengan tujuan pengajaran.
4) Kemampuan melaksanakan penguatan kemauan belajar(reinfocement)
5) Melakukan penilaian hasil belajar.6) Kemauan mempersiapkan alat-alat bentu pelajaran dan
menggunakannya clengan baik.7) Kemampuan memperbaiki pengajaran untuk keperluan
mengajar dimasa yang akan clatang8) Kemampuan melakukan layanan bimbingan konseling.28
Agar kegiatan pembelajaran dapat teralisasikan dengan baik
clan benar maka guru sebagai roda penggerak kegiatan pembelajaran
21
tersebut diharapkan dapat memahami selia membuat strategi
pembelajanm yang lebih baik pula.
Sebelum kepada strategi pembelajaran, pembahasan ini akan
menjelaskan terlebih dahulu tentang definisi strategi dan pembelajaran.
Pengertian strategi biasanya dikaitkan dengan taktik (terutama dikenal
dalam lingkungan militer).
Tabrani Rusyan dkk, berkesimpulan dalam bukunya
Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar bahwa, strategi seCal'a
umum dapat didefinisikan sebagai "garis besar haluan bertindak untuk
mencapai sasaran yang telah ditetapkan,,29
Kata strategi di sini juga berarti cara atau taktik suatu rencana
belajar yang berkaitan erat dengan kegiatan pembelajaran yang lebih
populer dengan sebutan strategi pembelajaran.
Strategi diartikan sebagi garis-garis besar haluan untuk
beliindak dalam usaha pencapaian sasaran yang telah ditentukan.
Dihubungkan dengan belajar mengajar biasa diartikan sebagai pola
pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Sumanti
dan Permana berpendapat dalam bukunya Strategi Belajar Mengajar
bahwa, pada dasarnya strategi pembelajaran menyangkut empat hal
utama yaitu, "1) penetapan tujuan pengajaran, 2) pemilihan sistem
pembelajaran, 3) pemilihan dan penetapan prosedur, metode dan tehnik
pembelajaran dan 4) menetapkan kriteria keberhasilan proses
pembelajaran dari evaluasi yang dilakukan".30
Uraian ini memperlihatkan upaya guru dalam merencanakan
kegiatan pengajarannya seCal'a sistematis dengan memanfaatkan segala
sesuatunya agar bahan pelajaran dapat dikuasai oleh anak-anak didik
secara tuntas.
29 Tabran; RlIsyan dkk. Pendekatan dalelln Proses Betajar lvIengajar (Bandllng: CV.D"",..,..,,,;.-,V,... •.,,,, 10QO\r",~ 1 l~ 11:'::
22
Sebagai guru yang baik, hendaknya ia harus memahami tentang
pribadi anak didiknya, baik anak didik sebagai individu dengan segala
keunikannya dan sebagai mahluk sosial dengan latar belakang yang
berbeda. Setidaknya ada beberapa hal yang membedakan anak didik
dengan yang lainnya, yaitu segi intelektual, psikologi, dan biologisnya.
Perbedaan inilah yang menimbulkan perbedaan perlakuan dalam
kegiatan pembelajaran.
Roestiyah dkk mengutip dan sepakat dengan pendapat De
Queluy dan Gazali, mendefinisikan mengajar dengan: "Mengajar
adalah menanamkan pengetahuan pada seseorang dengan cara paling
singkat dan tepat".J] Dari pengeliian di atas dapat diketahui bahwa
mengajar pada intinya yaitu aktivitas atau kegiatan guru dalam
menanamkan pengetahuan dan pengalaman kepada seseorang melalui
kegiatan yang dihubungkan dengan anak sehingga tel:jadi proses
pembelajaran.
Dari pengertian di atas, maka mengajar di sini dapat dimiikan
sebagai tindakan guru dalam melaksanakan rencana mengajar, artinya
yaitu usaha guru dalam menggunakan variabel pengajm'an (tujuan,
bahan metode, alat dan evaluasi agar guru dapat mempengaruhi peselia
didik dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Untuk memudahkan pengajaran dalam rangka mencapai tujuan
yang diharapkan atau telah ditetapkan, maka Sri Anitah dkk juga tak
mau ketinggalan mengutip dari pendapat Gropper mengatakan bahwa,
"strategi pembelajaran merupakan pemilihan jenis latihan tertentu yang
cocok dengan tujuan yang akan dicapai tiap tingkah laku yang harus
dipelajari dan dipraktekkan, karena setiap materi dan tujuan pengajaran
berbeda satu sarna lain".J2 Maka jenis kegiatan yang harus dipraktekan
oleh siswa memerlukan persyaratan yang berbeda pula.
23
Adapun strategi pembelajaran yang perlu dikembangkan demi
terciptanya suatu suasana dimana antara guru dan para peserta didik
teljalin sikap persahabatan yang berakar pada dasar saling
menghormati dan saling mempercayai, maka hal ini akan tumbuh
subur apabila:
I) Guru bersikap hangat dalam membina sikap persahabatandengan semua peserta didik. Menghargai mereka dan menerimamereka dengan berbagai keterbatasan,
2) Guru bersikap adil sehingga l11ereka diperlakukan sal11a tanpatUl11buh rasa di anak-tirikan atau disisihkan,
3) Guru bersikap objektifterhadap kesalahan peserta didik denganmelakukan sanksi sesuai dengan tata tertib bila peserta didikl11elanggar disiplin yang telah disetujui bersama,
4) Guru tidak menuntut para peserta didik di depan temantemannya sehingga menyebabkan mereka kehilangan l11uka,
5) Dapat diciptakan suatu kondisi sehingga setiap peserta didikmerasa berhasil dalam segi-segi tertentu dan tidak senantiasaberada dalam situasi kegagalan dan kekecewaan,
6) Suasana kehidupan disekolah tidak mendorong peserta didikkearah tingkah laku yang tidak dikehendaki. 33
Pada saat-saat tertentu disediakan penghargaan dan hadiah-
hadiah bagi peserta didik yang bertingkah laku sesuai dengan tuntutan
disiplin yang berlaku sebagai suri tauladan yang baik.
Sikap guru yang demokratis merupakan kondisi bagi terbinanya
tertib ke arah siasat (strategi). Sikap ini akan memberi kesempatan bagi
peserta didik untuk ikut terlibat dalam kegiatan pembelajaran yang
aktif, kondusif, dan terkendali serta terarah kepada tegaknya disiplin
sekolah sebagaimana yang diharapkan bersama.
c. Melakukan Evaluasi
Soekartawi berpendapat evaluasi adalah "cara untuk
mengetahui sejauh mana sasaran belajar suatu rangkaian pelajaran
dapat tercapai".34 Kegiatan evaluasi dapat dilakukan pada waktu-waktu
tertentu sesuai dengan kehendak guru. Kegiatan mengevaluasi hasil
33 A'
24
belajar juga merupakan salah satu kegiatan yang tidak kalah
pentingnya dalam kegiatan institusional lainnya.
Pada hakikatnya, Evaluasi bertujuan untuk mengetahui tujuan
pengajaran yang telah dicapai dan berapa besar tingkat perubahan
terjadi clalam cliri warga belajar sebagai akibat dari proses
pembelajaran. Mau ticlak mau, guru clituntut untuk mempunyai
keterampilan dalam mengevaluasi, sehingga hasilnya berguna bagi
anak clidik clan guru itu sencliri.
Berclasarkan tujuan evaluasi tersebut, Soekartawi kembali
mengungkapkan seorang guru sebelum melakukan evaluasi hendaknya
memahami terlebih clahulu tentang prinsip-prinsip evaluasi yaitu:
I) Prinsip integritas, maksuclnya adalah hasil evaluasi Jugamenyangkut aspek kognitif clan psikomotor.
2) Prinsip kontinuitas, maksudnya adalah proses evaluasihenclaknya berkesinambungan selama mengikuti kegiatanpengajaran.
3) Prinsip obyektifitas, maksudnya aclalah hasil evaluasi yangcliperoleh henclaknya clapat cli interprestasikan dengan jelas clantepat tanpa clipengaruhi unsur-unsur subjektifitas guru clalammelakukannya.35
Dengan clemikian yang dimaksucl dengan kompetensi
peclagogik adalah kemapuan guru dalam melaksanakan tugas utama
clalam proses pembelajaran yang meliputi kegiatan perencanaan,
pelaksanaan pengajaran, evaluasi clan pengembangan terhadap
berbagai potensi yang clil11iliki oleh peselta diclik.
Selain clari itu selaku pedagok, guru juga diharapkan clapat
menguasai cara belajar yang efektif, harus mal11pu membuat model
satuan pelajaran, mampu memahami kurikulum secara baik, mampu
mengaJar cli kelas, mampu memberikan nasehat clan petunjuk yang
berguna, menguasai tehnik-tehnik memberikan bimbingan clan
penyuluhan, mampu menyusun clan l11elaksanakan prosedur penilaian
kemajuan belajar.
25
Sebelum sampai kepada uraian tentang kompetensi gum dalam
melakukan evaluasi, penulis kemukakan terlebih dahulu beberapa
bentuk evaluasi atau penilaian. Menurut buku Pedoman Kegiatan
Be/ajar Mengajar, bahwa evaluasi atau penilaian terbagi tiga, yaitu:
"penilaian program, 2. penilaian proses pembelajaran, dan 3. penilaian
hasil belajar.,,36
I) Penilaian program, merupakan salah satu kegiatan penilaian
terhadap program pengajaran, teermasuk di dalamnya melakukan
penilaian terhadap kurikulum dan sarana serta prasarana
pendidikan. Penilaian program ini pun termasuk salah satu bagian
penilaian terhadap kegiatan dan kemajuan belajar siswa.
2) Penilaian proses belajar, diarahkan pada pelaksanaan tugas baik
tugas individual maupun rugas kelompok. Disamping itu, penilaian
pembelajaran diarahkan pada disiplin dan upaya yang dilakukan
siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Sebagai gambaran tentang penilaian pembelajaran tersebut
antara lain penilaian terhadap:
a) Kegiatan mengeljakan tugas yang diberikan oleh guru terhadap
siswa seCal'a individual.
b) Kegiatan mengeljakan tugas yang diberikan oleh gum terhadap
siswa seCal'a kelompok
c) Kegiatan menge~jakan soal-soal latihan baik secara individual
maupun kelompok
d) Sistematika dan cara menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
e) Kemampuan melakukan disiplin pribadi dalam mengeljakan
soal atau tugas yang diberikan guru.
f) Kemampuan melakukan kegiatan pembelajaran secara teratur.
3) Penilaian hasil belajar, merupakan upaya pengumpulan informasi
untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan dan kemampuan
" .
26
yang dicapai oleh siswa pada akhir setiap semester atau akhir tahun
pelajaran.
Berdasarkan uraian di atas, bahwa sangat jelas seorang guru
harus mempunyai kompetensi dalam mengevaluasi atau penilaian, baik
penilaian program, penilaian proses pembelajaran maupun menilai
hasil belajar, dimana tiga penilaian tersebut akan meliputi tiga ranah
yang dimiliki masing-masing individu manusia secara psikologis.
Adapun tiga ranah yang dimiliki masing-masing individu
tersebut adalah sesuai dengan pendapat Benjamin S. Bloom dan
kawan-kawan dalam bukunya taksonomi (pengelompokan) tujuan
pendidikan itu harus senantiasa mengacu kepada tiga jenis domain
(daerah binaan atau ranah) yang melekat pada diri peserta didik, yaitu:
a. Ranah proses berfikir (cognitive domain)Menurut Anas Sudijono dikutip dari pendapat Bloom, segalaupaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalamranah kognitif. Dalam ranah kogintif ini terdapat enam jenjangterendah sampai jenjang tertinggi.Keenam jenjang dimaksud adalah: (I) pengetahuanl hafalanlingatan (knowledge), (2) pemahaman (comprehension), (3)penerapan (aplikation) , (4) analisis (analysis), (5) sintesis(synthesi5) dan (6) penilaian (evalution)37
b. Ranah nilai atau sikap (affective domain)Kembali Anas Sudijono mengutip dari David R. Krathwohldalam bukunya yang berjudul Taxonomi Of EducationalObjectives: Affective Domain. Ranah afektif adalah ranah yangberkaitan dengan sikap dan nilai, jadi kegiatan evaluasipembelajaran akan meliputi jenjang yaitu: (I) receiving atauattending (menerima atau memperhatikan), (2) responding(menanggapi), (3) valuing (menilai/menghargai), (4)organization (mengatur atau megorganisasikan), dan (5)characterization by a value complex ( karakterisasi dengansuatunilai atau komplek nilai)38
c. Ranah keterampilan (psychomotoric domain)Dikemukakan oleh Rachman Abror yang dikutip dari pendapatSimpson, bahwa psikomotorik adalah "ranah yang berkaitandengan persepsi (perception), kesiapan (set), gerakan yangterbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan yang kompleks,
27
penyesuaian pola gerakan dan kreativitas berupa kemampuanbertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar".39
Dipahami bahwa hasil belajar psikomotorik ini sebenamya
adalah merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif dan hasil
belajar afektif. Basil belajar kognitif dan hasil belajar afektif akan
menjadi hasil belajar psikomotorik apabila peserta didik telah
menunjukkan perilaku atau perbuatan tertentu sesuai dengan
makna yang terkandung dalam ranah kognitf dan ranah afektifnya.
Apabila evaluasi dilakukan oleh guru dalam kegiatan
pembelajaran meliputi tiga aspek ranah tersebut di atas (ranah
kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik). Maka hasil
evaluasi pembelajaran akan dapat memberikan suatu jawaban yang
sesuai dengan tuntutan standar hasil pembelajaran yang berlaku
saat ini. Karena standar penilaian yang sedang digalakkan pada saat
ini, pada hakikatnya mengacu pada tiga aspek ranah sebagaimana
telah dijelaskan sebelumnya.
B. Pendidikan IPS
1. Pengertian Pendidikan IPS
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) merupakan mata
pelajaran yang membahas (mengkaji) kehidupan sosial yang didasarkan
pada komponen-komponen mata pelajaran IPS, yang sekiranya tak asing
bagi kita semua untuk mengetahui atau memahaminya. Menurut Syafrudin
Nurdin yang mengutip teljemahan Nu'man Sumantri (200: 44)
mengartikan pendidikan IPS yang diajarkan sekolah sebagai: "(I)
pendidikan Islam yang menekankan pada tumbuhnya nilai-nilai
kewarganegaraan, moral ideology Negara dan agama; (2) pendidikan IPS
yang menekankan pada isi dan metode berfikir keilmuan sosial; (3)
28
L"""""". "pendidikan IPS yang menekankan pada reflective inquiry; (4) pendidikan
IPS yang mengambil kebaikan-kebaikan dari butir, 2 dan 3 di atas".40
Sebagaimana dikutib oleh Udin Winata Putra dari pendapat
Sarwono Prawirohardjo, bahwa PIPS dibagi dalam dua arah yaitu:
a. PIPS untuk dunia persekolahan yang pada dasarnya merupakanpenyederhanaan dari ilmu-ilmu sosial, dan humaniora, yangdiorganisasikan secara psiko-pedagogis untuk tujuanpendidikan pessekolahan.
b. PIPS pada dasarnya merupakan penyeleksian danpengorganisasian secara ilmiah dan meta psiko-pedagogis dariilmu-ilmu sosial, humaniora, dan disiplim lain yang relevan,untuk tujuan prefesional guru IPS.41
DaTi pengertian di atas, bahasan tentang PIPS ini lebih ditekankan
pada dunia persekolahan terutama pada Sekolah Menengah Atas (SMA),
yang biasa dikenal dengan pelajaran IPS
lImu Pengetahuan Sosial yang di bagai dalam tiga kategori yaitu
dikenal dengan istilah ilmu sosial, studi sosial, dan ilmu pengetahuan
sosial. Ketiga istilah tersebut tidak dapat dipisahkan satu sarna lainnya,
karena saling memiliki keterkaitan. Pengertian dari ketiga istilah lImu
Pengetahuan Sosial ini menurut Nursid Sumaatmadja, adalah:
a. lImu sosial adalah bidang-bidang keilmuan yang mempelajarimanusia sebagai anggota masayarakat.
b. Studi sosial adalah suatu bidang pengkajian tentang masalah sosialkehidupan manusia di masyarakat, dan mempelajari gejala sosialyang menjadi bagian dari kehidupan.
c. lImu pengetahuan sosial (IPS), adalah mempelajari kehidupanmanusia yang melibatkan segala tingkah lalm dan kebutuhannya,baik itu cara menggunakan usaha, memnuhi materi, kebutuhanbudaya, kebutuhan kejiwaan, pemanfaatan sumber daya alam dibumi, maupun mengatur kesejahteraan dan pemerintahan.42
Sementara Daldjoeni mengutip dua pendapat para ahli yaitu:
a. S. Nasotion mendefinisikan IPS demikian: "IPS adalahpelajaran yang merupakan suatu fusi atau paduan darisejumlah mata pelajaran sosial" juga diatrtikan sebagai
40 Syafruddin Nurdin, Model Pembelajaran yang Memperhalikon Individu Siswo dolamKurikulum Berbasis Kompetensi, h.23
,Hr,'- .. ,. r. -----,- .•
29
bagian dari mkurikulum sekolah yang berhubungandengan peranan manusia di dalam masyarakat yang terdiriatas berbagai subjek seperti sejarah, ekonomi, geografi,sosiologi, antropologi, pemerintahan, dan psikologi sosial.
b. Numan Sumantri mengartikan IPS sebagai pelajaran ilmuilmu sosial yang disederhanakan untuk pendidikan tingkatSD, SLTP, dan SLTA. Menyederhanakan mengandungarti: a) menurunkan tingkat kesukaran ilmu-ilmu sosialyang biasanya dipelajari di universitas, b) mempertautkandan maemadukan bahan berasal aneka cabang ilmu-ilmusosial dan kehidupan masyarakat, sehingga menjadi bahanpelajaran yang mudah dicerna.43
Hari Sudrajat berpendapat bahwa "ilmu pengetahuan sosial (IPS)
merupakan bidang studi yang multi disiplin terdiri dari beberapa mata
pelajaran ilmu pengetahuan sosial humaniora, yang mempelajari interaksi
manusia dengan alam dan lingkungan masyarakat" 44
Berdasarakan uraian di atas, dapat dipahami bahwa IPS sebagai
program pendidikan, tidak hanya menyajikan pengetahuan sosial semata
mata, melainkan harus pula membina peserta didik menjadi warga
masyarakat dan warga negara yang memiliki tanggungjawab atas
kesejahteraan bersama dalam arti yang seluas-luanya. Apalagi dalam
penyajianya, pelajaran IPS diberikan berdasarkan tingkat Genjang)
sekolah, jUl11lah bidang keill11uan yang dilibatkan di dalam IPS berbeda
beda.
Di tingkat sekolah dasar terdiri dari geografi, sejarah, di tingkat
sekolah lanjutan terdiri dari geografi, sejarah, ekonomi, dan antropologi,
di tingkat menengah atas terdiri dari geografi, sosiologi,
ekonomi/akuntansi, tata negara dan pendidikan kewarganegaraan,
sedangkan di perguruan tinggi hampir seluruh bidang keilmuan sosial
dilibatkan pada kerangka IPS.
Oleh karena itu peserta didik yang dibinanya tidak hanya cukup
berpengetahuan dan kel11ampuan berfikir yang tinggi, malainkan harus
-13 Daldjoeni, Dasar-dasar IPS untuk Mahasiswa IKIP IFIKIP) dan Guru Sekolah1__ /o __• ..l .. AI.._~_~ Ion..." I. {'\ 11"\
31
kewajiban dan tanggungjawab harus benar-benar diawali dari kemampuan
atau pun kecakapan yang dimiliki oleh seorang ahlinya (ahli dibidangnya),
terutama dalam penggunaan meteode pembelajaran ini.
Dengan penggunaan metode yang baik oleh guru dalam
penyampaian materi pelajaran IPS kepada peserta didik dengan baik,
sedikit-banyaknya akan mempermudah dalam pencapaian tujuan
pengajaran IPS, sesuai penjelasan di bawah ini.
3. Tujuan Pengajamn IImu Pengetahuan SosiaI (IPS)
Ilmu pengetahuan sosial (IPS) bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan berfikir, sikap dan nilai peserta didik sebagai individu
maupun sebagai sosial budaya. Kemudian dalam berbagai buku sosial,
sering dijumpai bahwa para ahli merumuskan tujuan IPS dengan
mengaitkan pada usaha mempersiapkan murid atau peserta didik menjadi
warga Negara yang baik.
N. Daljoeni dalam bukunya Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan Sosial
untuk Mahasiswa IKIP menjelaskan bahwa, selama ini ada lima tujuan
pokok pengajaran IPS yaitu:
a. Pembelajaran IPS betujuan mel11persiapkan siswa untuk l11elanjutkanstudinya ke jenjang yang lebih tinggi atau masuk keperguruan tinggi.Untuk ini mata pelajaran seperti: sejarah, geografi, ekonomi, danantropologi haruslah diberikan lepas-lepas, sosiologi sebagai Yaktersendiri, guru pengajar pun harus khusus, sehingga di Indonesiadikenal adanya guru-guru berijazah akte A = untuk SLTP, BI dan BII= untuk SLTA di bidang tertentu (sekarang di ubah menjadi akte DI,D2, D3 dan SI).
b. IPS yang bertujuan mendidik kewarganegaraan yang bailc Matapelqiaran yang disajikan oleh guru sekaligus harus ditempatkan dalamkonteks budaya melalui pengelolaan secara ilmiah dan psikologis yangtepat.
c. IPS yang hakekatnya adalah suatu kompromi antara 1 dan 2 tersebut diatas. Inilah yang kita temukan dalal11 definisi IPS sebagai: suatupenyederhanaan dan penyaringan terhadap ilmu-ilmu sosial, yangpenyajiannya di sekolah disesuaikan dengan kemampuan guru dandaya tangkap siswa.
d. IPS yang mempelajari closed areas yaitu l11asalah-l11asalah sosial yangpantang untuk dibicarakan di muka Ul11Ul11. bahannva menvan{!kut
32
sosial sampai kultural. Dengan cara ini siswa dilatih berfikirdemokratis47
Saripudin dalam bukunya Konsep dan Masalah Pengajaran Ilmu
Sosial di Sekolah Menengah menegaskan bahwa, tujuan pengajaran ilmu
pengetahuan sosial adalah "untuk mengembangkan pribadi Warga Negara
yang baik atau good citizenchip".48 Secara sederhana ini berarti,
pengajaran IPS yang dilakukan terhadap siswa adalah untuk dapat
memahami bahwa masyarakat itu merupakan suatu kesatuan (sistem) yang
permasalahannya bersangkut paut dan pemecahannya memerlukan
pendekatan-pendekatan inter disipliner, yaitu pendekatan yang
komprehensif dari sudut ilmu hukum, ilmu politik, ekonomi, sosiologi,
geografi, sejarah, antropologi, dan sebagainya.
Menurut Etin Solihatin dan rahmjo tujuan dari pendidikan IPS
adalah "untuk bekal mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar
kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat,
kemampuan, serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan kejenjang
pendidikan yang lebih tinggi".49
Tujuan yang dikemukan oleh Etin tersebut di atas, mengharapkan
agar siswa mampu mengembangkan kemampuan dan sikap yang rasional
dalam menanggapi kenyataan atau permasalahan serta perubahan yang tak
menentu seperti yang terjadi dalam perkembangan masyarakat Indonesia
maupun masyarakat dunia baik yang terjadi pada masa lampau, masa kini
atau pun masa yang akan datang.
• 47 N. Daldjoeni, Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan Sosialuntuk Mahasiswa IKIP (FKIP)dan Guru Sekolah Lanjutan, h. 24 - 26
" Saripudin, Konsep dan Masalah Pengajaran Iimu Sosial di Sekolah Menengah,(Jakarta: DEPDIKBUD DIRJEND DIKTI Proyek Pengembangan Lembaga Tenaga Kependidikan,Illurn 1~ Ie.
33
C. Pengertian Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar Siswa
Prestasi belajar merupakan istilah yang sudah lazim dalam dunia
pendidikan. Meskipun demikian istilah ini merupakan predikat yang
masih umum dan luas penggunaannya. Istilah prestasi belajar diberikan
kepada keadaan yang menggambarkan tentang hasil yang optimal dari
suatu aktivitas belajar, sehingga arti prestasi belajar tidak bisa dipisahkan
dari pengertian belajar. Oleh karena itu akan dikemukakan pengertian dari
masing-masing kedua kata tersebut.
Menurut rumusan bahasa, Prestasi ialah "hasil yang telah dicapai
(dilakukan, dikeljakan)"so Jadi jelaslah bahwa prestasi itu ada setelah
adanya aktifitas yang dilakukan seseorang.
Adapun mengenai definisi belajar sebagaimana dikemukakan para
ahli banyak sekali, mungkin sebanyak para ahli yang mengemukakannya.
Namun pada prinsipnya menuju pada suatu arah yaitu terjadinya
perubahan tingkah lalcu.
Sebelum mengemukakan definisi belajar dari para ahli, maIm
disini saya kemukakan arti belajar seCal'a bahasa yaitu "Berusaha
(berlatih) supaya mendapatkan sesuatu kepandaial1".51
Abd Rachman Abror mengutip pendapat Cronbach di dalam
bukunya Education Psikologi menyatakan: "Learning is shown by change
in behavior as result old experience".52 Jadi menurutnya belajar yang
sebaik-baiknya adalah dengan mengalami, dan dalam mengalaminya itu si
pelajar mempergunakan panca inderanya.
Slameto mendefinisikan belajar adalah "suatu proses usaha yang
dilakukan individu untuk memperoleh sesuatu perubahan tingkah laku
yang bal'u dengan lingkungannya".53
50 WJS. Poerwadiminta, Kamus Umwn Bahasa Indonesia, h.76851 WJS. Poerwadiminta, Kamlls Umllm Bahasa tndonesia, h.605~? •• ~ •.• ~ ..•. - _ •••. ~,
34
Zainal dan Wahdi Sayuti mengutip pendapat Howard 1. Kingsley
mendefinisikan belajar sebagai berikut: "Learning ofthe Process by which
behavior (in the broadersence) is originated or change throuh practice or
training,,54 Yang jika di artikan kurang lebih seperti ini: Belajar adalah
proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah
melalui praktek atau latihan.
Cukup kiranya tiga ini untuk dijadikan sampel dari banyaknya
rumusan definisi belajar. Hal ini yang perIu digaris bawahi adalah bahwa
dengana belajar menimbulkan tmjadinya tingkah laku pada diri seseoral1g.
Akan tetapi perIu dicatat bahwa tidak semua terjadil1ya perubahan
tingka laku masuk pada pel1gertian belajar, sepelii berubahan jasmani dan
rohani dan sebagail1ya. Hal ini tidak dapat dikatakan sebagai perubahan
tingkah lalm bel~ar. Oleh karena itu menurut Slameto dalam bukunya
Belajar dan Fakto-faktor yang Mempengaruhinya menyatakan, perIu
diketahui ciri-ciri perubahan tingkah laku yang dimaksudkan dalam
kategori hasil belajar.
a. Perubahan yang terjadi secara sadar, berarti bahwa individll yangbelajar akan menyadari teljadinya perubahan itu, atau sekurangkural1gnya individu merasakan telah terjadi adanya suatuperubahan dalam dirinya.
b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional, yaitusebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam individuberlangsung secara terus menerus dan tidak statis.
c. Perubahan dalam belajar bersifat positf dan aktif. Bahwaperubahan tersebut senantiasa akan beliambah dan tertuju untukmemperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya.
d. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah bahwa perubahantingkah lalm itu terjadi karena adanya tujuan yang ingin dicapai.
e. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Bahwa suatuproses belajar tersebut meliputi perubahan tingkah laku55
Jadi tatkala definisi prestasi dan belajar tersebut dipadllkan
menjadi kata majemuk yaitll prestasi belajar, maka pengertian prestasi
belajar adalah Penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
54 "' __ ~_. n__ n ., ,
35
dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazim diberikan dengan nilai test
atau angka nilai yang diberikan guru.
Perstasi belajar siswa dalam bentuk konkrit pemberian angka nilai
dari guru kepada siswa sebagai indikasi sejauh mana siswa menguasai
pelajaran yang diberikan adalah ikut menentukan dan mendorong siswa
meningkatkan prestasi belajar.
Kendatipun demikian adalah benar bahwa prestasi belajar yang
berupa angka nilai tersebut hanya merupakan salah satu indikasi dari data
atau informasi akibat kegiatan evaluasi (dalam pengajaran). Oleh karena
itu guru kelas harus obyektif dalam menentukan dan mendorong siswa
untuk meningkatkan hasil belajar tersebut.
Disisi lain, guru juga diharapkan dapat memberikan bekal terhadap
siswanya terutama segi penguasaan materi atau keterampilan, kemampuan
yang dimaksud meliputi tiga aspek, yaitu kognitif (pengetahuan), afektif
(sikap) dan psikomotor (keterampilan). Ketiga aspek tersebut akan
dituangkan dalam buku laporan siswa (raport).
Prestasi belajar siswa seperti yang telah diungkapkan pada bagian
definisi bel'\iar di atas, sangat bergantung kepada besar kecilnya usaha dan
peljuangan dalam belajarnya, disamping adanya peliolongan dari Allah
SWT. Sulit kiranya memperoleh prestasi belajar yang baik tanpa adanya
usaha dan peljuangan yang dilakukan secara sungguh-sungguh, bahkan
hanya mempakan impian yang tidak akan telwujud.
Berkaitan dengan usaha dan perjuangan untuk memperoleh
prestasi dan prestasi yang lainnya, Allah SWT menjelaskan di dalam Al
Quran sebagi berikut:
"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah suatu kaum sehingga
37
Nana Sudjana mengatakan: "Hasil belajar yang dicapai siswa
dipengaruhi dua faktor utama yaitu: faktor dari siswa itu sendiri dan faktor
yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan".56
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono mengemukakan pendapat
yang sama, bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa
adalah "faktor dari dalam diri (faktor internal) dan faktor dari luar diri
(faktor eksternal)".57
a. Yang tergolong faktor internal adalah:
I) Faktor jasmaniah (fisikologis) baik yang bersifat bawaan atau yang
diperolehnya. yang termasuk fa!ctor ini misalnya: penglihatan,
pendengaran, struktur tubuh dan sebagainya. Faktor ini sangat
menunjang keberhasilan belajarnya. bagaimanapun sungguh
sunggulmya ia belajar, bermain basket misalnya, kemampuannya
tidak akan maksiamal jika dia memiliki postur tubuh yang pendek.
2) Faktor psikologi baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperolehnya, terdiri atas:
a) Faktor intelektifyang meliputi Faktor kecerdasan dan bakat.
b) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimilikinya.
c) Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu
yang berpengaruh dalam keberhasilan belajar diantaranya
adalah: kemauan, motivasi, minat, perhatian, dan ingatan.
b. Adapun yang tenllasuk golongan faktor eksternal adalah:
I) Faktor yang terdiri dari:
a) Lingkungan keluarga
b) Lingkungan sekolah
c) Lingkungan masyarakat
d) Lingkungan kelompok.
2) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan dan kesenian
'" Nana Sudjana. Dasar-dasar Proses Be/ajar Mengajar, (Bandung: Sinal' Barll, 1991).
38
3) Faktor instrumental (lingkungan fisik) seperti fasilitas rumah,
fasilitas belajar dan iklim.
4) Faktor lingkungan spiritual dan keagamaan.
Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa prestasi belajar siswa itu
benar-benar dipengaruhi oleh banyak faktor. Adapun pengaruh dari dalam
diri siswa merupakan hal logis dan wajar, sebab hakekat perbuatan belajar
adalah perubahan tingkah laku individu yang sengaja dan disadari.
Sedangkan adanya pengaruh dari luar individu itu juga logis dan
wajar, maksudnya prestasi belajar siswa itu juga dipengaruhi oleh faktor
eksternal dalam hal ini adalah lingkungan belajar siswa itu sendiri.
Sehingga dengan lingkungan belajar yang mendukung, kemungkinan
siswa memperoleh prestasi belajar yang baik akan tercapai dari pada siswa
dengan lingkungan yang tidak memenuhi syarat.
Yang perlu diperhatikan oleh gum kelas adalah bagaimana cara
mengarahkan dan membina setiap siswanya dalam proses pembelajaran
dengan memperhatikan dan berpijak pada kenyataan kemampuan setiap
siswa dalam menerima pelajaran yaitu dengan cara bagaimana
menggunakan pendekatan belajar yang sesuai untuk setiap kepribadian
anak didik.
Hal di atas patut diperhatikan oleh setiap guru kelas, karena proses
belajar mengajar sebagai sesuatu proses adalah teljadinya interkasi antara
guru dengan siswa melalui kegiatan terpadu dari dua bentuk kegiatan,
yaitu kegiatan belajar siswa dan kegiatan mengajar guru. Sehingga dengan
demikian siswa diharapkan akan memperoleh prestasi belajar yang
memuaskan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang
telah dicapai seseorang atau sekelompok orang setelah melakukan suatu
pekerjaan atau aktifitas belajar yang diwujudkan dalam bentuk nilai
raport.
39
D. Kerangka Berfikir
Dalam proses interaksi belajar mengaJar guru adalah orang yang
memberi pelajaran dan siswa adalah orang yang menerima pelajaran. Dalam
mentransfer pengetahuan kepada siswa diperlukan pengetahuan atas
kecakapan atau keterampilan sebagai guru. Guru yang terampil hendaklah
dapat menguasai bahan pengajaran atau penunjang bidang studi, mengelola
bidang pelajaran, manajemen kelas, menggunakan media dan memilih media,
menguasai landasan-landasan kependidikan, merancang program pengajaran,
mengelola interaksi pembelajaran, menyelenggarakan administrasi
pendidikan, dan lain-lain yang mendukung terhadap kelancaran proses
pembelajaran yang baik, tepat dan benar.
Disinilah kompetensi dalam arti kemampuan mutlak diperlukan dalam
melaksanakan tugasnya sebagai guru. Berangkat dari pengertian inilah
kompetensi merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
pendidikan.
Pretasi belajar adalah hasil penilaian pendidikan tentang kemajuan
siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran, selain itu prestasi juga dapat
dikatakan sebagai penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai
tes atau angka-angka yang diperoleh (diberikan) oleh guru kepada siswa yang
bersangkutan.
Belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya
pengalaman, oleh karena itu ada beberapa ciri yang dapat dibedakan dengan
kegiatan selain belajar. Diantanmya ciri tersebut adalah belajar dibedakan
dengan kematangan belajar dibedakan dengan perubahan kondisi fisik dan
mental, dan hasil belajar relatif mantap.
Dalam usaha pencapaian tujuan pembelajaran perlu diciptakan adanya
sistem lingkungan yang lebih kondusif. Sistem lingkungan belajar ini
dipengaruhi oleh beberapa komponen yang masing-masing akan saling
mempengaruhi. Dari komponen itu diantaranya adalah tuiuan yang ingin
40
Sehubungan dengan penjelasan di atas, maIm diduga semakin baik
kompetensi yang dijalankan guru IPS, maka semakin baik pula prestasi
belajar IPS siswa, dan semakin tidak baik kompetensi yang dijalankan guru
IPS, maIm semakin tidak baik juga prestasi belajar IPS siswa.
E. Hipotesis Penelitian
Rumusan hipotesis dikaitkan dengan alat uji hipotesis, di mana alat uji
yang dipakai adalah uj i test, hukum korelasi produk moment sehingga
hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut:
Hi: Terdapat hubungan positif antara Kompetensi Pedagogik Guru IPS
dengan Prestasi Belajar Siswa.
Ho: Tidak terdapat hubungan positif antara Kompetensi Pedagogik Guru IPS
dengan Prestasi Belajar Siswa.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Disain Penelitian
Ibnu Hadjar berpendapat, metodologi penelitian pada dasarnya
"merupakan suatu cara yang dirancang serta diarahkan guna mengumpulkan,
menganalisis data dan memecahkan suatu masalah yang dihadapi, yang
dilakukan secara ilmiah, sistematis dan logis dengan menempuh suatu
langkah-langkah tertentu".\ Metodologi penelitian juga mengacu pada desain
yang direncanakan untuk mengumpulkan data dan prosedur analisis guna
penyelidikan masalah penelitian tertentu.
Terkait dengan definisi di atas, penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif yang bersifat linier, maka metode yang digunakan adalah metode
instrumen kuesioner, untuk melihat deskripsi dan fenomena yang berkembang
pada setiap variabel dari subjek penelitian sebagaimana dikemukakan oleh
Suharsimi Arikunto mengutip pendapat Vandalen yang diterjemahkan ,bahwa
"instrumen kuesioner merupakan bagian dari studi desla'iptif yang bertujuan
untuk mencari kedudukan (status) fenomena (gejala) dan menentukan
kesamaan status dengan cara membandingkan dengan standar yang sudah
ditentukan". 2
Membandingkan status yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu;
membandingkan antal'a variabel untuk melihat sejauh mana hubungan
kompetensi pedagogik guru IPS (X) sebagai variabel independen dengan
prestasi belajar siswa (Y) yang merupakan variabel dependen.
Pelaksanaan penelitian ini, penulis lakukan dengan menentukan
kriteria-kriteria sebagai berikut:
I Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kwantilatif dalam Pendidikan,{T~I,~..+ ..... orr .r:~.... .r.~...l~ n ......~ .... ,.l .... 1 nr\fY\ '"'~~ IT t.. 1(\
42
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas PGRI 56
Ciputat, JI. Pendidikan No. 30 Ciputat.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini penulis lakukan, awalnya dilaksanakan pada tanggal
Juni sampai dengan 5 Juni, penulis melakukan wawancara dengan
Kepala Sekolah untuk memperoleh data mengenai kometensi pedagogik
guru IPS, prestasi belajar siswa, serta keterangan- keterangan mengenai
kondisi sekolah seperti keadaan guru, karyawan, siswa, dan sarana
prasarana sekolah.
Tahap selanj utnya, dari tanggal 8 Agustus sampai dengan tanggal
14 Agustus, penulis menyebarkan angket (instrumen) Uji coba mengenai
kompetensi pedagogik guru IPS, dan prestasi belajar kepada siswa kelas I
dan II. Dan tahap terakhir, pada tanggal 24 september sampai dengan 30
September kembali menyebarkan angket yang telah sah (valid) hanya satu
variabel yaitu: Kompetcnsi Pedagogik Guru IPS.
B. Variabel Penelitian
Terkait dengan judul yang penulis angkat pada pembahasan skripsi,
maim penelitian yang dilakukan terdiri dari dua variabel yaitu:
I. Kompetensi pedagogik guru IPS sebagai variabel bebas. Variabel ini di
sebut juga sebagai variabel independen atau variabel X
2. Prestasi belajar siswa (dilihat dari nilai raport) sebagai variabel terikat.
Variabel ini disebutjuga sebagai variabel dependen atau variabel Y.
C. Populasi dan Sampel
Poplliasi target dalam penelitian ini aclalah seluruh siswa-siswi SMA
PGRI 56 Ciputat. Dari populasi target tersebllt yang dapat clijaclikan sebagai
poplliasi terjangkaunya adalah siswa kelas 1 dan kelas 2, yang tercliri dari 4
kelas clen!!an setian kelas tercliri clari ± 40 resnonclen. sehin!!!!a iumlah
43
populasi teJ:jangkau yang penulis ambil dari jumlah keseluruhan kelas 1 dan
kelas 2 tersebut adalab 40 responden, dan ini disebut sebagai sampel dengan
cara mengambil 10 responden sebagai perwakilan dari setiap kelas, dan cara
yang penulis pergunakan dalam pemilihan sampel in! adalah simpel random
sampling yaitu dengan cara membuat undian/nomor urut I, 2, 3 dan
seterusnya, kemudian penulis ambil beberapa nomor sebagai sampel yang sah
(sebenarnya).
Alasan penulis mengambil Slswa kelas 1 dan 2 sebagai populasi
sampel adalah dikarenakan:
I. Siswa kelas 1 dan 2 penulis anggap sudah dapat mewakili kelas yang
lainnya.
2. Siswa kelas dan 2 sudab memiliki data yang lengkap tentang laporan
hasil belajar.
Sedangkan Slswa kelas 3 dalam upaya kesetabilan belajar, karena
mereka sangat mel11erlukan konsentrasi belajar yang tinggi (tidak boleb
diganggu) untuk l11enghadapi UAN (Ujian Akhir Nasional).
D. Telmik Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian ini penulis l11enggunakan 2 (dua) macam
teknik dalam pengumpulan data, yaitu:
I. Studi dokumentasi, l11enurut Suharsimi Arikunto, "dokul11entasi asal
katanya dokumen, yang artinya barang-barang tel1ulis,,3 Studi
dokumentasi ini merupakan teknik pengul11pulan data yang ditunjukkan
kepada subyek penelitian. Studi dokumentasi dalam penelitian ini yaitu
l11eneliti, l11encatat tentang sejarah berdirinya sekolah yang diteliti, dan
data-data terkait lainnya yang sesuai dengan masalah yang diteliti.
2. Quesioner (questioner) disebut juga angket (selfadministrated questioner)
adalah "sejumlah pertanyaan yang digunakan unutk memperoleh inforl11asi
44
dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya untuk diketahui,,4
Angket ini berisi daftar pertanyaan dengan jawaban alternativ yang
berkenaan dengan kompetensi pedagogik guru, dalal11 hal ini guru IPS.
E. Telmik Pengolahan dan Analisa Data
1. Teknik Pengolahan Data
Dari jawaban yang telah diberikan oleh responden kel11udian dikol11pilasi
secara sistemik sesuai dengan l11etode statistik, tentang judul skripsi yang
penulis buat ini yang terdiri dari 1 (satu) variabel pertanyaan yaitu, yang
berkenaan dengan kompetensi pedagogile guru IPS dengan jumlah
peltanyaan 20 soal, sedangkan bagian prestasi belajar siswa dipero1eh dari
daftar nilai siswa yang diperoleh hasil raport.
Angka-angka yang diperoleh dari penghitungan jumlah skor yang telah
ditentukan tersebut kel11udian penulis susun dalam daftar nilai. Dari nilai
nilai yang ada, penulis membagi dua menjadi nilai variabel (X)
kompetensi pedagogik guru IPS dan nilai variabel (Y) adalah prestasi
belajar siswa, nilai variabel X clan Y kel11uclian c1iolah clan c1isajikan c1alam
bentuk susunan angka-angka statistik.
Setelah c1itemukan hasil penghitungan data yang di susun c1alam bentuk
angka-angka statistik tersebut, langkah selanjutnya ialah menganalisis
data, l11enganalisis data merupakan suatu cara yang digunakan untuk
menguraikan data yang c1iperoleh agar c1apat c1ipahal11i oleh orang yang
meneliti, tapi juga oleh orang lain yang ingin l11engetahui hasil penelitian.
2. Teknik Analisa Data
Untuk l11enganalisis c1ata c1alam penelitian ini, penulis melakukan langkah
langkah sebagai berikut:
a. Editing
Dalam menganalisis c1ata yang pertama kali harus c1ilakukan ialah
editing pacla tahap ini c1ilakukan pengecekan terhaclap pengisian
"ngket. setian anQket harus c1iteliti satu nersatu l11enQenai kelenQkanan.
45
kejelasan dan kebenaran pengisian angket tersebut agar terhindar dari
kekeliruan, kesalahan dalam menetapkan informasi sehingga dapat
diperoleh data yang akurat.
b. Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir
pertanyaan yang terdapat dalam angket. Dalam setiap pertanyaan
(angket) terdapat empat butir jawaban a, b, c, dan d yang harus dipilih
oleh responden yaitu yang terdiri dari jawaban selalu, sering, kadang
kadang dan tidak pemah, maka penulis melakukan perhitungan skor
rata-rata dengan ketentuan sebagai berikut:
Jawaban Positif
a. jawaban option a skor nilai 4
b. jawaban option b skor nilai 3
c. jawaban option c skor nilai 2
d. jawaban option d skor nilai 1
Namun sebaliknya, jika jawaban negatif maka skor tertinggi di
hitung dari jawaban d atau skor 4 dan nilai terendah dengan jawaban a
skor I.
Untuk mencari titik nilai korelasi antara variabel X dan variabel Y
dan juga untuk mengetahui apakah hubungan variabel penelitian termasuk
hubungan positif (erat), cukup, atau lemah maka penulis menggunakan
rumus " r" product moment. Adapun rumus tersebut adalah:
Rumus:
rXY
rXY
N
XY
X
v
NIXY -(IX)(IY)
~{NIX' -(IX)'}{NIY' -(IY)'}
= Angka indeks korelasi "1''' product moment
= Number of cases Uumlah sampel yang diteliti)
= Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
= Jumlah seluruh skor x
46
Setelah nilai rXY diketahui, kemudian untuk mengetahui
hubungan antara dua variabel yang sedang diteliti, penulis berpatokan
pada tingkat koefisien korelasi (1'), yang dikemukakan oleh Anas Sudjono
dalam bukunya, sepelii tercantum dibawah ini.
0,900-1,00
0,700-0,900
0,400-0,700
0,200-0,400
0,00-0,200
Sangat tinggi
Tinggi
Cukup/sedang
Rendah
Sangat rendah
Dan yang terakhir, penulis l11enentukan koefisien determinasinya
dengan l11elandaskan pada hasil product moment.
F. Instrumen Penelitian
I. Kompetensi Pedagogik Guru IPS
a. Definisi konseptual
Dari pembahasan pada kajian teori sebelumnya dapat dipahal11i bahwa,
kompetensi pedagogik guru IPS adalah kemampuan yang dimiliki oleh
guru IPS dalam l11engelola pembelajaran peserta didik yang l11eliputi
pemahaman terhadap peselia didik, perancangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya, sehingga
peselia didik bisa l11enentukan atau mel11ahami apa yang seharusnya
dilakukan dan tampil lebih dewasa dalam menyikapi realitas hidup
yang dijalaninya.
Prestasi belajar dapat Juga dipahami sebagai keadaan yang
menggambarkan tentang hasil optimal clari suatu aktivitas belajar yang
telah dijalani oleh siswa berdasarkan tahap-tahap yang telah
clitentukan, sehingga hasil yang optimal tersebut akan tampak dari nilai
47
b. Definisi operasional
Kompetensi pedagogik dapat juga didefinisikan dalam bentuk aIti
sempit dan arti luas. Dalam arti sempit, kompetensi pedagogik gum
IPS adalah kemampuan yang dimiliki oleh guru IPS dalam
menjalankan kegiatan pemebelajaran secara efektif, terarah dan
terencana dengan baik. Sedangkan dalam mti luas, sesuai dengan
definisi konseptual di atas, kompetensi pedagogik gum IPS tidak hanya
meliputi kemampuan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran akan
tetapi juga mencakup pemahaman terhadap peserta didik, pemberian
bimbingan serta usaha pengembangan terhadap peselta didik.
Perstasi belajar siswa merupakan gambaran atau wujud dari hasil yang
telah diperoleh melalui akativitas pembelajaran yang dijalani oleh
siswa bersama guru IPS. Sebagaimana yang telah dicantumkan dalam
bentuk skor (nilai) rapOlt siswa. Dalam hal ini siswa kelas I dan II
SMA PORI 56 Ciputat. .Tadi, jika siswa mendapatkan nilai IPS lebih
baik atau mengalami pembahan clari yang sebelumnya, maka siswa
tersebut telah mencapai prestasi belajar sebagaimana yang telah
clirencanakan sebelumnya.
Tabell
Kisi-kisi Kompetensi Pedagogik Guru IPS
48
Kompetensi Pelaksanaan 1. Persiapan
PedagogikKompetensi a. Tenaga pengajar 1,2Pedagogik b. Peserta didik 3,4 8
Guru IPS Guru IPS c. Kurikulum 5,6d. Kesiapan kel as 7,8
2. Pelaksanaana. Penguasaan 9,10
materib. Metode/strategi 11,12
pengaJaran 8c. Pemanggunaan 13, 14
mediad. Pengarahan/bimb 15, 16
ingan
----3. Penilaian/evaluasi 4
a. Langkah 17, 18Evaluasipembelaj aran
b. Prinsip evaluasi 19.20
Jumlah 20 20
BABIV
HASIL PENELITIAN
A. Deskl"ipsi Data
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu kompetensi pedagogik
guru IPS sebagai (variabel X) dan prestasi belajar siswa sebagai (variabel V).
Data yang dideskripsikan sebagai variabel X merupakan data yang diperoleh
dari hasil pengisian angket yang telah penulis sebarkan kepada 40 orang
siswali, dengan jumlah butir soal 20 item dan masing-masing item mempunyai
skor tertentu yang kemudian ditotalkan pada masing-masing siswa, dan
hasilnya akan penulis lukiskan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
Sedangkan variabel Y penulis memperoleh dari nilai raport selama
tahun pelajaran 2006-2007, yang kemudian penulis sajikan dalam bentuk
tabel nilai dan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
Tetapi sebelum melangkah kepada hal tersebut di atas, penulis terlebih
dahulu akan menggambarkan pola pengajaran mata pelajaran IPS di SMA
PORI 56 Ciputat.
1. PoIa Pengajaran Pelajm'an IPS di SMA PGRI 56 Ciputat
Mata pelajaran IPS merupakan mata pelajaran pokok bagi siswa kelas 1
dan bagi siswa program lPS kelas 2 dan 3. Metode pembelajaran yang
digunakan adalah sebagai berikut:
a. Metode lnstruksional
Yaitu metode yang bersifat penjelasan terhadap sesuatu dengan
menjelaskan unSUl'-unsUl' tentang sesuatu misalnya, unSUl'-unsUl'
budaya, bentuk-bentuk suku bangsa. Dengan metode pendidikan ini
siswa diharapkan mengetahui apa yang harus diperbuat dalam
kehidupan sehari-hari.
b. Metode cerita
Yaitu metode yang digunakan dengan menjelaskan sejarah hidup
seseorang atau suatu kelompok pada masa lampau yang menyangkut
50
dijalani. Metode ini bertujuan agar siswa mampu mengambil pelajaran
dari orang-orang terdahulu sehingga siswa mampu mengetahui apa
yang harus mereka perbuat dengan segala konsekwensinya.
c. Metode bimbingan dan penyuluhan
Metode ini digunakan pasca pemberian materi pelajaran yang bersifat
teoritis, sehingga siswa akan selalu dalam pengarahan, bimbingan dan
penyuluhan para guru. Dengan metode ini diharapkan siswa dapat
terus berhubungan dengan guru mata pelajaran IPS untuk menerapkan
materi-materi pelajaran IPS meskipun mereka tidak lagi berada di
dalam kelas.
Penggunaan metode-metode tersebut dilakukan oleh semua guru mata
pelajaran IPS hingga saat ini.
2. Data Hasil Penelitian tentang Kompetensi Pedagogik Gum IPS dau
Prestasi Belajar Siswa
Data ini merupakan data yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner
dengan menggunakan intrul11en-instrumen yang dikembangkan dalam
bentuk rangkul11an data hasil penelitian tentang kOl11petensi pedagogik
guru IPS dan prestasi belajar siswa.
Tabel.2
Rangkuman Skor Kompetensi Pedagogik Guru IPS dan Skor
Prestasi Belajar Siswa
3.4.5.6.78
910.
I,Skor terendahSkor tertinggiRentang(Range)Ban ak Kelas (K)Panjang Kelas(P)Rerata (Mean)Median (Me)Modus (Mo)
Standar Deviasi (SD)Varianlsimpangan (s)
46682264
57,60,43360,6294,94
24,46
608222
64
71,472,3568,3
1,462,14
51
a. HasH Penelitian Tentang Kompetensi Pedagogik Guru IPS
Tabel distribusi frekuensi dari nilai/skor kompetensi pedagogik
guru IPS dibuat dengan cara mengelompokkan data tabel distribusi.
Hal ini dilakukan karena penyebaran skor/nilai yang akan penulis
sajikan dalam bentuk tabel distribusi ini demikian luas atau besar,
sehingga akan terlalu panjang dan memakan tempat.
Maka dalam pembuatan tabel distribusi frekuensi data perlu di
kelompokan.Untuk mengelompokan data terebut penulis menggunakan
langkah (rumus) sebagai berikul:
R=H-L K = 1 + 3, 3 log nRP= --K
Dengan langkah tersebut diketahui:
1) Dari nilai yang diperoleh terlihat bahwa H = 68, L 46
2) Karena H = 68 dan L = 46, maka R = 68 - 46 = 22
3) Banyak kelas (K) = 1 + 3, 3 log n
= 1 + 3, 3 log 40
=1+3,3(1,6)
= I + 5, 28 = 6, 28
R 224) Karena(R)=22 makaP = K=6=3,66~4
Berdasarkan keterangan hasil perhitungan distribusi frekuensi
dari nilailskor kompetensi pedagogik gum IPS tersebut dapat
ditelapkan bahwa K sebesar 6, sebab bilangan 22 apabila dibagi 6
hasilnya adalah 3, 66 ~ 4 atau disebut dengan panjang kelas, dan empat
terletak dalam deret bilangan antara 4 sampai 10. dengan demikian
maka deretan iterval (banyak kelas) yang terdapat dalam label
distribusi frekuensi adalah sebanyak 6 skor dari angket tentang
kompetensi pedagogik guru IPS.
Data yang dideskripsikan merupakan data yang diperoleh dari
hasil pengisian kuesioner dengan menggunakan instrumen-instrumen
52
Dari hasil pengisian kiesioner tersebnt di kalknlasikan dalam
bentuk skor atau angka, sebagaimana yang terdapat pada tabel
distribusi frekuensi dibawah ini:
TabeI. 3
Distribusi Frekuensi Kompetensi Pedagogik Guru IPS SMA PGRI
56 Ciputat
I 46-49 47,5 2 5%2 50 - 53 51,5 7 17,5%0 54-57 55,5 9 22,5%J
4 58 - 61 59,5 15 37,5%5 62-65 63,5 4 10%6 66 -69 67,5 3 7,5%
Jumlah N=40 100,0%
Supaya lebih jelas dapat dipahami melalui gambaran histogram
berikut ini:
37,5%
F 15
r
e
k 10
u
e
n 5
s
o 47,551,5 55,5 59,5 63,5
7,5%
67,5
Batas Nyata
Gambari. Histogram distribusifrekuensi pedagogik guru iPS
56
(diolah) dengan rumus product moment, item yang valid berjumlah 20
item dan selebihnya tidak valid. Data tidak valid terdapat pada item no.
4, 18. 19,20, dan 21. (Iebihjelas lihat lampiran 9). Maka keseluruhan
item yang valid tersebut penulis jadikan sebagai instrumen penelitian
yang sah. Namun peneliti tidak melakukan uji reliabilitas, karena di
dasarkan pada kesepakatan para ahli, menjelaskan bahwa setiap data
yang valid merupakan data reliabilitas.
b. Uji normalitas
Dari penghitungan data variabel X (Kompetensi Pedagogik
Guru IPS) pada lampiran berkesimpulan bahwa di dapat harga LOmbel
untuk n = 40 pada taraf signifikan 5% adalah 0, 312. Karena harga
LOllilung = 0, 225 dan LO",bel = 0, 312, maka LOhitung < LO",bel sehingga
terima Ho yang berarti data sampel kelompok variabel X berasal dari
populasi berdistribusi normal.
Dari penghitungan data variabel Y (prestasi belajar siswa) pada
lampiran, juga berkesimpulan bahwa di dapat harga LO"'bel untuk n =
40 pada taraf signifikan 5% adalah 0, 312 arena harga LOhilung = 0, 977
dan LO",bel = 0, 312, maka LOhitung > LOmbel sehingga terima Ho yang
berarti data sampel kelompok variabel X berasal dari populasi
berdistribusi
4. Upaya SMA PGRI 56 Ciputat dalam Meningkatkan Kompetensi
Guru IPS
Menurut Bapak kepala sekolah, Pak Asep Setiadi (selaku kepala
sekolah), beliau mengatakan bahwa ada beberapa langkah yang biasa
lakukan dalam upaya meningkatkan kompetensi guru, antara lain:
mengikut sertakan dalam pelatihan-pelatihan, penataran, workshop baik
yang di lakukan di dalam lingkungan sekolah maupun di luar sekolah
selain itu juga mendukung serta memotivasi guru dalam melanjutkan
studinya dalam rangka memperdalam ilmu kependidikannya.
Hal ini terbukti dengan sering diikut sertakannya para guru dalam
57
kompetensi guru, terlebih para guru IPS. Setiap ada kesempatan bagi guru
IPS mengikuti pelatihan, seminar, workshop dan lainnya, baik dari tingkat
regional, nasional bahkan sampai internasional, ini menjadi moment para
guru IPS untuk bertukar pengalaman dan silang pendapat untuk
memperkaya wacana masalah-masalah sosial terutama masalah dengan
anak didik.
Ada juga bentuk kegiatan yang dilakukan pihak sekolah sendiri
dalam meningkatkan kompetensi guru, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Mengadakan forum sharing pendapat, yang sering dilakukan dalam
setiap rapat dewan guru yang dilakukan secara demokratis
b. Mengadakan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), merupakan
pertemuan langsung bagi koordinator masing-masing mata pelajaran
maupun masing-masing guru mata pelajaran, yang biasanya
membicarakan bagaimana mata pelajaran itu mudah dicerna oleh siswa
dan apa hambatan para dalam pembelajaran.
c. Mengadakan training pembuatan RPP dan silabus, yang mana hal
tersebut diwajibkan sebelum mereka mengajar.
d. Mengundang pakar untuk melatih dan memperdalam kompetensi,
kegiatan ini biasanya diadakan gabungan dengan sekolah lain.
Kegiatan-kegiatan tersebut sangat membantu upaya peningkatan
kompetensi seorang pendidik. Adanya kegiatan tersebut dapat menjadi
wadah bagi guru untuk saling bertukar pikiran, pengalaman, dan informasi
sehingga interaksi positif yang langsung mengarah pada peningkatan
kompetensi guru, khususnya kompetensi pedagogik guru IPS dan
mengantarkan pada pencapaian prestasi belajar siswa yang labih baik.
58
B. Analisa Data
Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara Kompetensi Pedagogik
Guru IPS dengan Prestasi Belajar Siswa, maka penulis mencari hubungan
antara kedua variabel yang berbeda tersebut (variabel X dan variabel V).
Adapun teknik yang penulis gunakan yaitu korelasi produk momen (product
moment cOI'elation).
_ NIXY -(IX)(IY)
rxy
- ){NIX' -(IX)'}{NIY' -(IY)'}
40xl65435 - (2309x2856)=')={4=O,=x1=34=2=4=1-=(=2=30=9""'),:=}~{4=0=x2=0=50=0~2=-=(2=8=56=)=2}
6617400 - 6594504 22896= J{5369640 - 5331481} {8200080 - 8I56736} = '.)C=38==I=59=x=4C=33=4=4
= 22896 = 22896 = 0,5629 (0,56).)1653963696 40668,95248
Dari perhitungan data-data di atas atau terlampir, diketahui bahwa
korelasi l"xy bernilai 0, 5629 dibulatkan menjadi (0, 56). Nilai tersebut dalam
bentuk angka positif dalam pengertian bahwa antara variabel X (kompetensi
pedagogik guru IPS) dan variabel Y (prestasi belajar siswa) terdapat hubungan
searah. Korelasi rxy dengan nilai seperti di atas (0, 56) yang sangat jelas,
dengan demikian juga hubungan antara variabel X (kompetensi pedagogik
guru IPS) dan variabel Y (prestasi belajar siswa) mempunyai hubungan yang
cukup signifikan. Hal ini didasarkan pada pedoman umum yang lazim
digunakan dalam memberikan interprestasi secara sederhana terhadap angka
hasil koefisien korelasi produk momen sebagai berikut:
59
Tabel. 5
Interprestasi Angka Hasil Koefien Korelasi Produk Momen
0,00-0,20
0,21- 0,40
0,71- 0,90
0,91-1,00
Angka variabel X dan variabel Y memangterdapat korelasi, akan tetapi korelasi itusangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan(dianggap tidak ada korelasi antara variabel Xdan variabel Y .Natara variabel X dan variabel Y terdapatkorelasi an lemah atau cuku
Antara variabel X dan variabel Y terdapatkorelasi an kuat atau tin .Antara variabel X dan variabel Y terdapatkorelasi an san at kuat atau san at tin i
Dengan rentang nilai 0,56 maka hubungan antara variabel X
(kompetensi pedagogik guru IPS) dan variabel Y (prestasi belajar siswa)
berada pada taraf sedang atau cukup kuat, sehingga prestasi belajar siswa
dalam mata pelajaran IPS bisa dijadikan acuan dalam menilai kompetensi
pedagogik guru IPS. Sesuai dengan rentang nilai 0, 56 tersebut, bukan berarti
nilai raport siswa bisa dijadikan sebagai acuan secara mutlak (100%) terhadap
penilaian kompetensi pedagogik guru IPS, karena rentang nilai tersebut masih
berada pada taraf sedang belum pada taraf nilai maksimal. Nilai r hitung = 0,
562 dikonsultasikan pacta harga kritik "r" taraf signifikan t tabel = 0, 05 sebesar
H, 312 atau 1% sebesar H, 403 menunjukan bahwa, r hitung > t 'abel. Sesuai
dengan judul skripsi yang penulis buat ini, maka dapat dipastikan bahwa
terdapatnya hubungan yang cukup signifikan antara kompetensi pedagogik
guru IPS dengan prestasi belajar siswa.
Disisi lain juga dipahami, bahwa metode pembelajaran yang
berorientasi pacta nilai raport lebih mengarah pada penekanan terhadap siswa
untuk menjawab soal dalam suatu evaluasi belajar, tetapi lebih dari itu,
sebagai sebuah pengetahuan yang sangat menentukan pada praksis, sudah
60
Melihat hasil di atas, sesuai kondisi pendidikan saat ini, maka kemampuan
guru untuk menguasai kompetensi pedagogik khususnya SMA PORI 56
Ciputat perlu disadari, bahwa penguasan kompetensi pedagogik masih
menjadi PR atau catatan tersendi1'i dalam pencapaian serta pengembangan
prestasi belajar siswa. Mengingat kompetensi pedagogik mempakan salah satu
dari empat kompetensi utama yang harus dikuasai oleh guru (pendidik).
Namun perlu juga disada1'i oleh guru selaku pendidik, tidak seharusnya
memandang hal ini sebagai suatu kemunduran, karena disada1'i p1'estasi belaja1'
yang dicapai oleh siswa dipengaruhi oleh banyak fakto1' baik sifatnya internal
maupun (dari dalam diri) maupun eksternal (dari lua1' di1'i), sebagaimana telah
dijelaskan pada bab sebelumnya.
C. Intcl'prcstasi Data
Berdasa1'kan hasil penilaian te1'sebut di atas, te1'dapat hubungan yang
cukup signifikan anta1'a kompetensi pedagogik gum IPS dengan p1'estasi
belaja1' siswa. Hal ini be1'aIti bahwa Hipotesis alternatif (Ha) dite1'ima, yang
menyatakan bahwa ada ko1'elasi positif yang cukup Imat (cukup signifikan)
anta1'a kompetensi pedagogik guru IPS dengan p1'estasi belaja1' siswa.
Sedangkan Hipotesis nol (Ho) di tolak.
Jika dilihat da1'i pe1'hitungan ko1'elasi antara kompetensi pedagogik
guru IPS dengan prestasi belaja1' siswa merupakan ko1'elasi positif be1'ada
pada taraf sedang.
Da1'i hasil analisis di atas, maka dapat dilakukan Uji Koefisien
Deterrninasi sebagai be1'ikut:
I. Uji koefisien Dete1'minasi (KD)
Rumus
KD = 1'2 X 100%
KD = Koefisien Dete1'minasi
l' = 0,5629
maka KD = (0, 5629)2 X 100%
61
Maka dapat disimpulkan bahwa, kontribusi yang diberikan oleh
variabel X (kompetensi pedagogik guru IPS) terhadap variabel Y (prestasi
belajar siswa) adalah 31, 69% atau dibulatkan 32%. Namun kontribusi
selebihnya berasal dari variabellainnya.
2. Keberartian Uji t
t= ro/~ = 0,5629.J40-2 _3,46192_ 4198hltung - ,
~I_ r,/ "1- 0,3169 0,827
t'abcl = t (0,5: 38) = 2. 021
= t (0,1: 38) = 2. 704
Tabel.6
Koefisien Korelasi RxyDengan Thituag Dan Ttahel
karena th =4, 198> It = 2. 021 (2. 7(4), maka koefisien korelasi signifikan
berni/ai positif
Kesimpu/an: Dari keterangan di atas, menjelaskan bahwa hasil t hUung lebih
besar apabila didasarkan pada standar 0,5% atau pun standar 0,1 %
sebagaimana yang terdapat pada t tabel. Dengan demikian terdapat korelasi
yang signifikan antara Kompetensi Pedagogik Guru IPS dengan Prestasi
Belajar Siswa SMA PGRI 56 Ciputat Tangerang.
BABV
PENUTUP
selain kompetensi
yang ikut dalam
bahwa,
lainnya
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan, maka penulis
berkesimpulan bahwa hubungan antara kompetensi pedagogik guru IPS
dengan prestasi belajar siswa SMA PGRI 56 Ciputat relatif cukup signifikan,
yakni kompetensi pedagogik guru IPS berada pada rentang skor antara 43
sampai 68. Begitu pula halnya dengan prestasi belajar siswa, dimana nilai
raport (nilai akhir semester) yang meliputi nilai terkait mata pelajaran IPS
(sejarah, ekonomi, sosiologi, PKN, dan geografi) berada pada rentang 6ll
sampai 82.
Dengan metode analisa data yang penulis gunakan yaitu korelasi
produk momen (product moment core/arion), sesuai dengan pemyataan di
atas, kompetensi pedagogokik guru IPS dengan prestasi belajar siswa temyata
mempunyai hubungan yang cukup signifikan, karena hubungan antara
keduanya berada pada nilai 0,56. Dilihat dari hasil Uji Koefisien Determinasi
juga menunjukkan hasil yang cukup signifikan, karena berada pada angka 31,
69 atau 32'X•. Tak kala penting dari Uji Keberartian (Uji t) berkesimpulan
bahwa, T hitung lebih besar dari T tabel (tl' = 4, 198> 1, = 2, (21), maka
koefisien korelasi bemilai positif.
Dengan demikian skripsi ini memperiihatkan bahwa terdapat
hubungan yang cukup signifikan (positif) antara kompetensi pedagogik guru
IPS dengan prestasi belajar siswa SMA PGRI 56 Ciputat. Hal ini juga berarti
bahwa Hipotesis alternatif (Ha) diterima, yang menyatakan bahwa ada
korelasi positif yang cukup kuat (cukup signifikan) antara kompetensi
pedagogik guru IPS dengan prestasi belajar siswa. Sedangkan Hipotesis nol
(Ho) di tolak.
Meskipun demikian penulis menyadari
pedagogik guru tentu juga ada faktor-fak1:or
63
B. Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyarankan agar guru dapat
menguasai kompetensinya dengan baik dan benar demi terwujudnya sekolah
yang berkualitas, maka selayaknyalah perhatian lebih kita berikan kepada
guru, karena pekerj aan seorang guru bukan merupakan suatu pekerj aan yang
mudah, sebagaimana yang dipahami kebanyakan orang, namun perlu
diperhatikan secm·a seksama, apalagi mengingat tingginya berbagai tuntutan
yang harus dipenuhinya.
Tingginya harapan dan tuntutan yang terjadi, maka perlu adanya kerja
sarna yang baik dengan berbagai pihak terkait tentunya, sehingga dapat
memberikan kontribusi positif demi kelancaran tujuan serta harapan yang
hendak diwujudkan (dicapai) tersebut.
Terlebih saran ini penulis tujukan kepada;
I. Guru selaku tauladan utama dalam kegiatan pembelajaran, jangan merasa
puas dengan hasil analisa penelitian penulis pada bab-bab sebelumnya,
karena penulis menyadari bahwa penelitian ini hanya labih difokuskan
pada perolehan hasil (nilai) raport siswa yang belurn dibuktikan pada hasil
praktisnya, maka masih banyak lagi yang perlu dibenahi, ditingkatkan atau
dikembangkan lagi.
2. Masih banyaknya hal-hal terkait dengan kompetensi dan prestasi belajar
siswa, penulis juga menyarankan kepada pihak sekolah sebagai lembaga
yang mebawahi berbagai aktivitas disekolab maupun berbagai elemen
lainya seperti orang tua, tokob masyarakat, pemerintah, masyarakat pada
umunya yang sekiranya dapat memberikan sumbangsih sebagai wujud
tanggungjawab bersama.
3. dan tak lupa kepada, diri penulis pibadi dan para siswa yang sarna-sarna
dalam rangka menuntut ilmu, penulis menyarankan dengan basil analisa
berdasarkan penelitian skripsi tentang bllbllngan kompetensi pedagogik
guru IPS dengan prestasi belajar siswa ini dapat dijadikan sebagai
landasan evaluasi serta motivasi untuk lebih bersungguh-sungguh dan giat
Abror, Abd. Rahman, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: PT. Tiara WacanaYogya,1993
Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta,1990
___' Abu, Strategi Balajar Mengajar, Bandung: Pustaka Setia, 1997
Anitah Wiryawan, Sri dan Noorhadi, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:Universitas Terbuka, 1998
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta:Rineka Cipta, 1998
Buchori, Mochtar, Ilmu Pendidikan dan Praktek Pendidikan dalam Renungan,Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya, 1994
Daldjoeni, Dasar-dasar IPS untuk Mahasiswa IKIP (FIKIP) dan Guru SekolahLanjutan, Bandung; Alumni, 1997
Darajat, Zakiyah, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, Jakarta:Ruhama, 1994
Hadjar, Ibnu, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam Pendidikan,Jakmia: PT. Grafindo Persada, 1999
Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakmia: PT. Bumi Aksara, 1995
Ketut Sukardi, Dewa, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Surabaya: UsahaNasional, 1983
Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta; Pusat Kurikulum Balitbang DepartemenPendidikan Nasional, 2002
Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002
__-:-' Menjadi Guru Profesional, (Menciptakan Pembelajaran Kreatif danMenyenangkan), Bandung: Remaj Rosda Karya, 2005
Nurdin, Muhammad, Kiat Menjadi Guru Profesional, Jogyakarta; Primashopie,2004
Nurdin, Syafruddin, Guru Profesional dan Implikasi Kurikulum, Jakarta: CiputatPress, 2002
Pidarta, Made, Perancanaa Pendidikan Partisipatori Dengan Pendekatan Sistem,Jakarta: Rineka Ciota. 2005
65
Poerwadaraminta, WJS., Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,1987
-----:-::-c---' WJS., Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,1985
Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi Agama/1AIN, Ilmu Pendidikan Islam,Jakarta: DEPAG RI, 1982
Purnami, Sri, Subekti, Kurikulum: Pengantar Untuk Kurikulum Kreatif danPraktek Sesuai Perkembangan, Jakarta: Guna Widya, 1995
Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1996
Roestiyah, NY. Masalah-masalah Ilmu Keguruan, Jakarta: Balai Pustaka, 1989
Rohani, Ahmad, Penjelasan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 1990
Rusyan dkk, Tabrani, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar Bandung: CY,Remaja Karya, 1989
Sahertian, Piet., Supervisi Pendidikan dalam Rangka Program in ServiceEducation, Jakarta: Rineka Cipta, 1992
Salam, Burhanuddin, Pengantar Pedagogik (dasar-dasar llmu mendidik), Jakarta:PT. Rineka Cipta, 1997
Saripudin, Konsep dan Masalah Pengajaran Ilmu Sosial di Sekolah Menengah,Jakarta: DEPDIKBUD DIRJEND DIKT1 Proyek Pengembangan LembagaTenaga Kependidikan, 1989
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: BinaAksara, 1988
___, Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredil Semester, Jakarta: BumiAksara, 1991
Soekartawi, Meningkatkan Evektivilas Mengajar, Jakarta: PT. Dunia PustakaJaya, 1995
Solihatin, Eti, Raharjo, Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS,Jakarta: Bumi Aksara, 2007
Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Grafindo Persada,2005
66
Sudjana, Nana, Dasar-dasar Proses Be/ajar Mengqjar, Bandung: Sinar Baru,1991
Sudradjat, Hari Imp/ementasi Kuriku/um Bm'basis Kompetensi: PambaharuanPendidikan da/am Undang-Undang Sirdiknas 2003
Sukmadinata, Nana Syaodih, Pengembangan Kuriku/um Teori Dam Praktek,Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005
__---,=--=-' Nana Syaodih, Pengembangan Kuriku/um, Bandung: PT, RemajaRosda Karya, 2005
Sumaatmadja, Nursid, Metodologi Pengajaran IPS, Bandung: Alumni, 1989
Sumanti dan Permana, Strategi Be/ajar Mengajar, Jakarta: DepartemenPendidikan dan Kebudayaan Proyek Pendidikan Guru dan Seko1ah Dasar
Sumamo, Wasty, Psik%gi Pendidikan, Landasan Kerja Pimpinan Pendidikan,Jakarta: Rineka Cipta, 1990
Syah, Muhibbin, Psik%gi Be/ajar, Jakarta: PT. Logos, 1999
--' Muhibbin, Psikologi Pendidikan (Suatu Pendekatan Baru), Bandung:Remaja Rosda Karya, 1996
Usman, Moh Uzer, Menjadi Guru Profesiona/, Jakarta: Remaja Rosda Karya,1997
Wahab, Abdul Aziz, Metode dan Model-model Mengajar Ilmu PengetahuanSosial(IPS), Bandung: Alfabeta, 2007
Winata Saputra, Udin, Materi dan Pembelajaran IPS SD, Universitas Terbuka,2002
Zurinal Z, Sayuti, Wahdi Ilmu Pendidikan Pengantar dan Dasar-dasarPe/aksanaan Pendidikan, Jakarta: UIN Jakarta, 2006
67
Lampiran 1. Uji Coba Instrument
Tabel.7Penghitungan 1.Uji Coba lnstrumen
No. Res No. Item Validitas1 4 4 3 2 3 2 2 2 1 1 2 2 4 4 3 2 2 2 4 4 3 2 3 2 2 37 0,3608 Valid2 4 3 3 1 3 2 1 1 3 2 2 2 4 4 3 2 1 4 4 2 3 4 3 1 1 36 0,3172 Valid3 3 4 4 3 2 3 3 3 4 4 3 2 2 3 3 3 2 2 3 4 4 3 2 3 3 37 0,4388 Valid4 2 3 4 3 1 3 2 3 3 4 2 3 2 2 2 2 3 1 2 3 4 3 1 3 2 30 0,2076 Tidak valid5 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 4 2 2 3 2 2 3 3 3 4 3 4 3 3 37 0,4013 Valid6 1 2 3 3 2 1 1 1 3 4 3 4 3 3 2 4 3 2 1 2 3 3 2 1 1 30 0,3935 Valid7 1 3 3 2 3 2 2 2 4 4 3 3 3 4 2 2 2 3 1 3 3 2 3 2 2 32 0,3877 Valid8 1 1 4 3 2 1 3 2 3 4 2 2 2 4 3 3 3 2 1 2 4 3 2 1 3 33 0,4145 Valid9 3 4 4 3 2 2 3 1 4 2 1 2 2 4 3 3 2 2 3 4 4 3 2 2 3 37 0,3717 Valid10 1 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 1 4 3 2 2 3 3 40 0,3442 Valid
11 1 3 2 2 2 3 3 3 4 4 3 2 1 2 2 3 2 3 1 3 2 2 2 3 3 29 0,3225 Valid12 2 4 4 3 3 2 3 4 3 4 3 4 2 4 3 2 2 2 2 4 4 3 3 2 3 36 0,3403 Valid
13 3 4 3 3 2 2 2 1 1 2 2 4 3 4 2 3 2 3 3 4 3 3 2 2 2 36 0,3345 Valid14 3 2 2 3 3 3 2 1 1 4 3 3 3 4 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 35 0,3681 Valid15 2 2 4 2 3 3 4 4 2 3 3 3 2 4 2 4 3 3 2 2 4 2 3 3 4 38 0,455 Valid16 3 3 2 4 3 3 3 1 2 2 1 1 3 2 2 2 3 4 3 3 2 4 3 3 3 37 0,4278 Valid--17 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 1 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 32 0,4213 Valid
~2 2 I 3 3 2 3 2 3.2 2 3~ 3 4 4 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 35 0,1868 Tidak valid
19 2 "'11 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 2 ,3 2 2 1 2 2 3 -3 3 33 0,2061 Tidak valid20 3, 2 4 4 3 2 3 3 3 2 2 2 3 4 3 4 ,2 2 3 2 4 4 3 2 3 39 0,1848 Tidak valid-21 3 4 4 3 3 2 2 1 3 3 1_.•1_ .2 I-"- 1 r-'c- 2 3 3 4 4 3 3 2 2 35 0,2058 Tidak valid-22 3 2 4 3 2 2 2 4 3 3 1 1 _ 2 4 1 3 1 2 3 2 4 3 2 2 2 31 0,3116 Valid23 2 4 3 2 2 3 2 2 3 3 2 1 4 4 3 4 2 2 2 4 3 2 2 3 2 37 0,4439 Valid24 3 4 3 3 3 2 2 2 2 3 1 1 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 2 37 0,4265 Valid25 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3c2- 3 4 3 2 2 2 3 3 2 2 2 34 0,498 Valid26 3 3 4 2 3 3 2 2 2 3 3 1 3 3 3 , 2 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3727 2 2 2 2 2 3 2 1 3 2 2 1 2 3 4 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3128 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 1 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3929 2 3 2 3 4 4 3 4 2 3 2 1 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 4 4 3 3630 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 2 2 2 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 4 3 ~31 1 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 1 3 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 3 2932 1 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 1 3 3 2 3 1 3 2 2 3 2 2 3033 2 3 3 2 2 4 4 4 3 4 2 1 1 2 1 3 3 2 2 3 3 2 2 4 4 3234 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 1 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3335 4 3 2 2 1 3 3 3 2 1 1 3 2 2 3 2 2 2 4 3 2 2 1 3 3
~36 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 1 2 3 2 2 1 1 2 3 3 2 2 2 3 2 2837 2 4 3 2 3 3 3 3 2 2 1 3 2 2 2 1 2 2 2 4 3 2 3 3 3 3138 3 3 2 2 3 2 2 2 4 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2_1~39 2 2 3 4 4 3 2 4 3 3 1 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 4 4 3 2 35__
40 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 35
2584 I96 114 119 105 103 104 102 96 108 '10 83 88 'DO 118 104 '" BB 95 00 '" ," 105 'DO I'M 1021 136\ I
Tabel uji coba instrument di atas. memperlihatkan bahwa. terdapat lima
item soal yang tidak memenuhi syarat (tidak valid). karena hasil akhir perhitungan
product momentnya tidak mencapai angka standar yang terdapat pada t tabel (0,
312)
Tabel.8Penghitungan 2. U,ji Instrument
~~2 4 36 16 1296 1443 3 37 9 1369 __:t1.L4 2 30 4 900 605 3 37 9 1369 1116 1 30 1 900 307 1 32 1 1024 328 1 33 1 1089 339 3 37 9 1369 11110 1 40 1 1600 4011 1 29 1 841 2912 2 36 4 1296 72-13 3 36 9 1296 10814 3 35 9 1225 10515 2 38 4 1444 7616 3 37 9 1369 11117 2 32 4 1025 6418 2 35 4 1225 7019 2 33 4 1089 6620 3 39 9 1521 11721 3 35 9 1225 10522 3 31 9 961 9323 2 37 4 1369 7424 3 37 9 1369 111-25 2 34 4 1156 6826 3 37 9 1369 11127 2 31 4 961 6228 3 39 9 1521 11729 2 36 4 1296 7230 3 38 9 1444 114-31 1 29 1 1521 2932 1 30 1 900 3033 2 32 4 1024 64-- - -
34 3 33 9 1089 99._. - ....
35 4 31 16 961 12436 3 28 9 784 8437 2 31 4 961 6238 3 31 9 961 9339 2 35 4 1225 7040 3 35 9 1225 105
96 1369 260 47938 3325
68
69
Penghitungan validitas instrument ini, penulis menggunakan rumusproduct mement, sebagaimana yang diperlihatkan pada lampiran dibawah inisebagai perwakilan dari penghitungan jumlah item yang penulis pergunakan.
rxy
= ~{NIX' -(IX)'}{NIY' -(IY)'}
=-;====4;;;0;;x;;33;:2::;5=-~(;,9;;6x;;I;;3;;69~)~==~{40x260 - (96)'} {40x47938 - (l369)'}
133000 -131424 1576= =~{I0400-9216}{1917520-1874161} .,)1184x43359
= 1576 = 1576 = °3608.,)51337056 7164,98820 '
Lampiran 2. Skor Dasar Variabel X dan Variabel Y Penelitian
Tabel.9Skor Dasar Variabel X dan Variabel Y Penelitian
70
I 3 3 2 3 4 4 4 3 3 2 4 1 3 3 2 4 4 4 3 2 612 4 3 4 3 3 2 1 4 3 4 3 3 2 2 4 1 3 4 3 2 513 3 2 4 3 4 3 3 3 2 2 I 4 3 4 4 3 2 2 3 3 57-4 4 3 3 3 2 3 4 1 3 2 2 4 4 4 3 4 4 3 2 2 605 3 3 3 4 3 2 I I 3 2 1 4 3 3 4 3 3 4 2 1 686 3 4 3 3 2 2 2 2 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 2 1 557 2 3 3 3 2 1 1 I 4 3 2 1 I 3 3 4 4 4 3 1 628 1 4 4 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 4 1 3 4 2 4 559 3 2 3 3 4 4 2 2 I 3 3 4 3 2 2 3 I 4 4 1 5510 2 3 3 4 4 2 3 3 2 3 4 4 2 2 2 I I 2 2 2 68II 3 3 3 4 4 3 2 3 3 4 3 3 4 I I 1 I 3 2 1 5212 4 4 4 3 2 3 3 3 3 4 2 2 3 4 1 2 1 3 3 3 5713 3 3 4 2 3 3 4 4 3 3 4 3 2 2 I 3 3 4 4 3 5914 4 3 3 4 2 2 3 2 4 4 3 3 4 3 2 3 3 2 2 2 58
I--15 4 3 4 4 4 4 4 3 3 2 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 5616 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 2 1 53.- r-;-~I-~ r2- 2 2 2 3 4 4 3 1 3 3 r-i-- 4 3 3 2 3 4 58
18 4 3 4 4 3 3 4 4 3 2 2 3 2 2 3 4 4 3 2 1 6519 3 2 3 3 4 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 4620 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 4 4 4 3 2 2 1 3 I 3 5921 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 2 2 2 3 2 3 2 1 4 1 5822 3 2 3 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 2 2 3 3 4 4923 2 2 3 4 3 3 4 I 1 3 4 3 2 3 4 4 3 3 3 4 5924 4 3 3 2 3 4 3 4 4 3 2 2 1 3 3 4 4 3 3 4 6025 3 3 3 4 4 4 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 4 3 2 3 6226 2 3 3 4 3 4 4 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 4 2 2 5727 3 4 3 3 2 2 3 2 1 I 1 3 2 2 1 1 3 4 3 2 5228 3 3 3 4 3 2 3 4 2 3 3 4 3 3 2 2 4 3 3 3 60-29 2 2 3 3 2 2 3 4 3 2 3 4 3 2 2 3 4 3 3 3 6030 3 3 3 2 I 1 3 3 4 4 4 3 I 4 3 3 2 3 3 2 5331 4 2 3 2 2 3 2
,3 4 3 3 4 3 3 4 1 3 2 3 68-,
32 3 4 4 3 3 2 2 2 2 2 4 4 4 3 2 2 1 3 3 2 6133 3 3 4 3 3 2 3 4 4 3 3 2 1 3 3 2 I 3 3 2 52--.._- -34 2 2 3 3 +4 3 3 I~ 2 2 4 4 3 2 2 I I 2 2 -~.._,- ..
35 4 3 2,
2 2 I 4 3 4 4 4 3 3 4-~
3 2 .~ 5L-, ..._.36 4 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 " 4 4 4 6037 2 2 4 4 4 4 3 2 3
,2 3 3 3 4 3 3 3 4 4 60"
38 4 4 4 3 3 2 2 2 3 4 3 4 3 4 4 4 _i... 4 3 4 58--39 3 4 3 4 4 3 3 4 2 2 1 3 I 3 4 4 3 3 4 4 62dO 0 1 0 1 " " ,I 1 1 0 0 0 1 , 0 , ,
", , "'
Tabe!. 10
Skor Variabel Kompeteusi Pedagogil{ Gum IPS (X)
1 Abu bakar ali I L 612 Ade resti pan i I P 51
c-L- Ade ridwan I L 574 Ani marlinda I P 605 Darmono I L 686 Deden darmawan I L 55 -----7 Delli wildaniati I P 62 ---8 Ikbalnllrsukma I L 559 Khairi wijaya I L 5510 Khairul fahmi I L 5811 Meka novalia I P 5212 Natanael I L 5713 Nurdin I L 5914 Puii rahavu I P 5815 Putika Sari H I P 5616 Rizkv bavhaqi I P 5317 Siti hajar I P 5818 TODik hidavat I L 6519 Lisdo S I P 4620 Yunike Pennata I P 5921 Agus II L 5822 Amalia II P 4923 Ativah II P 5924 AseD iana II L 6025 Budianto II L 6226 Dede su lastari II L 5727 Devi oktaviana II P 5228 Fitria desi II P 6029 Irma wati II P 60 ---30 Jaelani II L 5331 Siti zahrah II P 6832 Sri melinda II P 6133 Dede kurniawan II L 5234 Ftriyani II P 5235 Melati apriani II P 5536 Indrawijaya II L 6037 Puput wulandari II P 6038 Siti fatimah II P 5839 Sadam Husen II L 62 --40 Yati oktaviani II P 56-
Jumlah 40 2309
7I
Nilai Rapor! Siswa Kelas 1dan" SMA PGRI 56 Cipulal
72
0 SEJARAH EKONOMI GEOGRAFI PKN SOSrOLOGI1 74 70 67 82 79, 70 70 65 75 70
l 70 73 67 78 621 65 70 70 77 76; 80 81 78 85 84; 66 68 68 73 677 67 67 69 74 67,
78 80 79 82 81,I 65 67 65 68 650 72 73 73 78 78
1 71 68 75 75 72
2 70 78 73 78 76; 68 72 67 73 701 68 74 68 75 73
; 64 70 70 69 67, 64 68 63 67 64, 66 65 67 68 65: 80 82 75 75 78, 60 62 58 60 60, 69 73 69 77 75
71 68 70 75 6766 70 71 73 7073 69 70 75 75-77 75 72 76 7574 73 78 76 7480 81 78 82 79
70 65 67 74 6567 69 72 76 7478 74 73 77 77
67 70 68 71 6678 80 76 79 7579 80 74 78 7968 73 72 75 72
66 70 68 72 6567 69 73 73 6869 68 70 72 7158 60 59 63 6072 69 70 71 6880 75 75 80 75
~ 60 /"60 58 "0 ~o, -
Tabel II.Nilai Raport Siswa yang Di,jadikan Responden
73
NO SEJARAH EKONOMI GEOGRAF PKN SOSIOLOGI IPS
I 74 70 67 82 79 75
2 70 70 65 75 70 70
3 70 73 67 78 62 704 65 70 70 77 76 72
5 80 81 78 85 84 826 66 68 68 73 67 68
7 67 67 69 74 67 69
8 78 80 79 82 81 80
9 65 67 65 68 65 66
10 72 73 73 78 78 75
II 71 68 75 75 72 72
12 70 78 73 78 76 75
13 68 72 67 73 70 7014 68 74 68 75 73 72
15 64 70 70 69 67 68
16 64 68 63 67 64 65
17 66 65 67 68 65 6618 80 82 75 75 78 7819 60 62 58 60 60 60
20 69 73 69 77 75 73
21 71 68 70 75 67 70
22 66 70 71 73 70 70
23 73 69 70 75 75 7324 77 75 72 76 75 75
25 74 73 78 76 74 75
26 80 81 78 82 79 80
27 70 65 67 74 65 68
28 67 69 72 76 74 72
29 78 74 73 77 77 76
30 67 70 68 71 66 68
31 78 80 76 79 75 78
32 79 80 74 78 79 78
33 68 73 72 75 72 72
34 66 70 68 72 65 68
35 67 69 73 73 68 70
36 69 68 70 72 71 70
37 58 60 59 63 60 6038 72 69 70 71 68 70
39 80 75 75 80 75 77-
Tabcl.12
Prcstasi Bclajar IPS Siswa
--2 Ade resti pani I P 703 Ade ridwan I L 704 Ani marlinda I P 725 Darmono I L 826 Deden darmawan 1 L 687 Delli wiIdaniati I P 698 Ikbal nursukma I L 809 Khairi wijava I L 6610 Khairul fahmi I L 7511 Meka novalia I P 72- -12 Natanael I L 7513 Nurdin I
----c.70L-
14 Puji rahayu I P 7215 Putika sari hera wati I P 6816 Rizkv bayhaqi I P 6517 Siti hajar I P 6618 Topik hidayat I L 7819 Lisdo simatupang I P 6020 Yunike permata sari I P 73
Agus-
21 II L 7022 Amalia II P 7023 Ativah II P 7324 Asep jana II L 7525 Budianto II L 7526 Dede sulastari II L 80
Devi oktaviana II 68--
27 P28 Fitria desi II P 7229 Irma wati II P 76-30 Jaelani II L 6831 Siti zahrah II P 7832 Sri mel inda II P 78-33 Dede kurniawan II L 7234 Ftrivani II P 6835 Melati apriani II P 7036 Indrawiiaya II L 7037 Puput wulandari II P 6038 Siti fatimah II P 7039 Sadam Husen II L 7740 Yati oktaviani II P 60
Jllmlah 40 IY=2856
74
Lampiran 3. Rangkuman Skor Variabel X dan Variabel YTabe!. 13
Koefisien korelasi antara Kompetensi Pedagogik Gum IPS (X) danPrestasi Belajar Siswa (Y)
75
1 1 61 75 4575 3721 56252 2 51 70 3570 2601 49003 0 57 70 3990 3249 4900J
4 4 60 72 4320 3600 51845 5 68 82 5576 4624 67246 6 55 68 3740 3025 46247 7 62 69 4278 3844 47618 8 55 80 4400 3025 64009 9 55 66 3630 3025 435610 10 68 75 5100 4624 562511 11 52 72 3744 2704 518412 12 57 75 4275 3249 5625--l3 13 59 70 4130 3481 4900
---~--
14 14 58 72 4176 3364 51841--- --~
15 15 56 68 3808 3136 4624'16- 16 53 65 3445 2809 422517 17 58 66 3828 3364 435618 18 65 78 5070 4225 608419 19 46 60 2760 2116 360020 20 59 73 4307 3481 532921 21 58 70 4060 3364 490022 22 49 70 3430 2401 490023 23 59 73 4307 3481 532924 24 60 75 4500 3600 562525 25 62 75 4650 3844 562526 26 57 80 4560 3249 640027 27 52 68 3536 2704 462428 28 60 72 4320 3600 5184
-~--
29 29 60 76 4560 3600 5776.._.30 30 __5L____ 68 3604 2809 4624--- --~------ -~_.,--~~
31 31 68 78 5304 4624 608432 00 61
1----78 4758 3721 6084J~ -
33 33 52 72 3744 2704 518434 34 52 68 3536 2704 4624-35 35 55 70 3850 3025 490036 36 60 70 4200 3600 490037 37 60 60 3600 3600 360038 38 58 70 4060 3364 490039 39 62 77 4774 3844 592940 40 56 60 3360 3136 3600
........ ~" , , -,
76
Lampirall 4. Pellgltitllllgall Dasal' Hasil Pellelitiall
A. Data Deskr'ipsi Variabel (X) dan Variabel (Y)
TabeI. 14
Rangkuman Data Deskriptif dan Implementasi Sturges
1. Skor terendah 46 602. Skor tertinggi 68 823. Rentang(Ran e) 22 224. Banyak Kelas (K) 6 65. Panjang Kelas(P) 4 46. Rerata(Mean) 57,72 71,4
J--::'-t7:'~::...":~?'----+-----=;.;,.'--':::-::--I------='-:::-::----j7 Median (Me) 60,433 72. 35
1,46
8 Modus (Mo) 60,629 68,3
9 Standar Deviasi (SD) 4,9410. Varian/simpangan (s) 24.46 2,14
I. Data Statistil, Kompetensi Pedagogik Guru IPS SMA PGRI 56
= 68 - 46 = 22= 1 + 3, 3 log n = I + 3, 3 log 40= 1 + 3, 3 (1,6) = 1+ 5, 28 = 6, 28
(P) = Rg = 22 = 3 66 - 4K 6 '
LX2 = 131579 n = 40
e. Panjang Kelas
f. LX = 2309
Ciputat Adalah Sebagai Berikut:
a. Skor terendah = 46b. Skor tertinggi = 68c. Range (Rg)d. Banyak Kelas(K)
TabeI. 15Distribusi Frekuensi Val'iabel X
46-49 47.5 2 5%50-53 51,5 7 17,5%54-57 55,5 9 22,5%58 -61 59,5 15 37,5%62-65 63,5 4 10%66-69 67,5 3 7,5%
77
2. Data Deskripsi Perhitungan Reliabelitas dan Validitas Variabel X
= 24, 460
Simpangan (S)
a. Menentukan nilai rerata Variabel X
Rerata (X) = 2:.Y = 2309 = 57 72n 40 '
Menentukan Nilai Menentukan Simpangan dan Standart Oeviasi(SO)nU' - (U)' 40x134241- (2309)'
n(n-1) 40(40 -1)
5369640 - 5331481=
1560
Standar Oeviasi (SO) = .fS = ~24,260 = 4, 49
b. Menentukan Modus
Modus (Mo)b 9
= b+p( , ) = 57,5+4(9+4)=60,27b, +b,
c. Menentukan Median
Median (Me) = b + ]?( Il2n - F) = 57,5 + 4( 20 - 9) = 60 433f 15'
TabeI. 16
Vji Normalitas Data Kompetensi Pedagogik Guru IPS
46 0,18 0, 025 0,15549 -1,76 0,23 0,05 0,1851 3 -1,36 0, 30 0,075 0,22552 7 -1, 15 0,33 0,175 0, 15553 9 -0,95 0,37 0,225 0, 14555 14 13 -0,55 0,44 0,325 0,11556 2 15 -0.34 0,49 O,~ 0,11557 3 18 -0, 14 0.51 0,45 0,0658 4 22 0, 05 0,61 0,555 0,0659 3 25 0,25 0,59 0,625 0,03560 6 31 0,46 0,64 0,775 0, 13561 2 33 0, 66 0,66 0, 825 0,16562 3 36 0, 86 0, 70 0, 9 0,265 37 1,47 0, 79 0, 925 0, 13568 3 40 2,08 0, 87 I 0,13
2309 40
If =40 I fx = 2309 X = 57,72 S = 24, 46
X. - y 41i - ';7 7?
78
Kemudian besar peluang untuk nilai Z; berdasarkan tabel Z;, sebut
dengan F (Z;) dengan aturan:
Jika Z > 0, maIm F (Z;) = 0, 5 + nilai tabel
Jika Z < 0, maka F (Z,) = 0,5 - nilai tabel
Karena nilai Z, = -2, 61 < 0, maka F (Z,) = 0, 5 - nilai tabel sehingga; F
(Z,) = 0,5 - 0,3186 = 0,18
Untuk menentukan S (Z,) dengan frekuansi kumulatif = I dan n =
40 maIm:
S(Z,) = fi'ekuensikumulati{ _I = 0,025n 40
IF(Z,) - S(Z,)I = 10,18 - 0,0251 = 0,155
Untuk menentukan nilai Lo adalah dengan mengambil nilai
terbesar dari harga-harga mutlak yang ada, yaitu Lo = 0, 225 kemudian
bandingkan LOIHtllng dengan LO'abcl yang diambil dari tabel harga uji kritis
distribusi. Dari tabel dapat harga LO'abcl untuk n = 40 pada taraf signifikan
5% alah 0, 312. Karena harga LOb;tllng =0, 225 dan Lo tabcl = 0, 312, maka
LOtt;tllng < Lotabc, sehingga terima Ho yang berarti data sampel kelompok
variabel X berasal dari populasi berdistribusi normal.
3. Data Statistil, Prestasi Belajar Siswa SMA PGRI 56 Ciputat
Data statistik hasil penelitian tentang Prestasi Belajar Siswa IPS SMA
PORI 56 Ciputat Tangerang adalah sebagai berikut:
1. Skor terendah =60
2. Skor tertinggi = 82
3. Range (Rg) = 82 - 60 = 22
4. Banyak Kelas (K) = I + 3, 3 log n = I + 3, 3 log 40
5. Panjang Kelas
= I + 3, 3 (1,6) = 6, 28 - 6
(P) = Rg = 22 = 3 66 - 4K 6 '
6. IY = 2856 IX2 =205002 n =40
Rerata
79
TabeI. 17
Distribusi Fekuensi Val"iabel Y
1---'6,,-,0,--_6=3='--1---'~-=.6"-,L:...:5c----j__.__~3::--~t-~~------=7:,:,5:-:0;'::,;o ~---I64 - 67 65, 5 ~-=3=--~I---'~~_?.,§::...:..o;',,-o~----j
68 - 71 69.5 14 35%72 - 75 73. 5 12 30%76 - 79 77, 5 5 12,5%80-83 81,5 3 7,5%
Jumlah N= 40 100%
4. Data Deskripsi Perhitungan Reliabelitas dan Validitas Variabel Y
a. Menentukan nilai rerata Variabel Y
= LX = 285~ = 71 411 40 '
b. Menentukan Nilai Menentukan Simpangan dan Standart Deviasi(SD)
Simpangan (S)I12:Y' - (2:Y)'=~~~~-
11(11-1)
40x205002 - (2856) ,
40(40 -I)
8160080 - 8156736
1560
= 3344 =2,141560
Standar Deviasi (SD) = .JS = .)2,14 = 1,46
c. Menentukan Modus
Modus (Mo)
d. Menentukan Median
Median (Me)
b 3=b + p( , ) =67,5 + 4(~-) =68, 3
b, + b, 3 + 12
1/ 211 - F 20 - 3= b + p(~-~) = 67.5 + 4(---) =72,3
.f 14
81
signifikan 5% adalah 0, 312 arena harga L01d'uug = 0, 977 dan LO,abcl = 0,
312, maka LOhl'ung > LO'abcl sehingga terima Ho yang berarti data sampel
kelompok variabel X berasal dari populasi berdistribusi normal.
B. Menghitung Koefisien Korelasi antara X dengan Y
I. Korelasi antm'a variabel X danY dengan rumus product moment
NIXY - (IX)(IY)
40xl65435 - (2309x2856)=-,================~{40xI34241-(2309)2} {40x205002 - (2856)2}
6617400 - 6594504 22896
= ~{5369640 - 5331481}{8200080 - 8156736} = ~-JC'38"':1=:'59""'x=C'4':C33"':4=C4
= 22896 = 22896 = 0,5629 (0,56)-J1653963696 40668.95248
2. Uji Koefisien Determinasi
Rumus:
KD=r2 XIOO%
KD = Koefisien Determinasi
r = 0, 5629
maka KD = (0, 5629)2 X 100% = 0, 3169 X 100% = 3 I. 69%
Dapat disimpulkan bahwa, kontribusi dari variabel X (Kompetensi
Pedagogik Guru IPS) terhadap variabelY (Prestasi Belajar Siswa) adalah
31, 69'X, (32%)
Maim dapat disimpulkan bahwa, kontribusi yang diberikan oleh
variabel X (kompetensi pedagogik guru IPS) terhadap variabel Y (prestasi
belajar siswa) adalah 31, 69% atau dibulatkan 32%. Namun kontribusi
selebihnya berasal dari variabellainnya.
I. Keberartian Uji t
=r(y~
~1_r(,.2
0,5629.J40=2
~I- 0,3169
3,46192=-----0,827
4,198
82
= t (0,1:38) = 2,704
Tabel. 19
Koefisien Korelasi Rxy Dengan Thitnng Dan T,abcl
karena th = 4, 198 > t, = 2. 021 (2. 704), maka koefisien korelasi signifikan
bernilai positif
Kesimpulan: Dari keterangan di atas. menjelaskan bahwa hasil t hitnng lebih
besar apabila didasarkan pada standar 0,5% atau pun standar 0,1 %
sebagaimana yang terdapat pada t lahcL Dengan demikian terdapat korelasi
yang sigllifikan antara Kompetensi Pedagogik Guru IPS dengall Prestasi
Belajar Siswa SMA PGRI 56 Ciputat Tangerang.
83
Lampiran 8 Tabel Statistic dan Nilai Kritis Distribusi
Tabe!. 20Statistik Nilai - Nilai r Product Moment
-_.
NO Taraf Signifikan N Taraf SignifikanN
Taraf Signifikan5% 1% 5% 1% 5% 1%.
3 0,997 0,999 27 0,381 0,487 55 0,266 0,3454 0,950 0,990 28 0,374 0.478 60 0,254 0,330
5 0,878 0,959 29 0,367 0,470 65 0,244 0,317
6 0,811 0,917 30 0,361 0,463 70 0,235 0,306
7 0,754 0,874 31 0,355 0.456 75 0,227 0,296
8 0,707 0,834 32 0,349 0,449 80 0,220 0,286
9 0,666 0,789 33 0,344 0,442 85 0,213 0,278
10 0,63) 0,765 34 0,339 0.436 90 0,207 0,270
11 0,602 0,735 35 0,334 0.430 95 0,202 0,263
12 0,576 0,708 36 0,329 0,424 100 0,195 0,256
13 0,553 0,684 37 0,325 0,418 125 0,176 0,230
14 0,532 0,661 38 0,320 0,413 150 0,159 0,210
15 0,514 0,641 39 0,316 0,408 175 0,148 0,194
16 0,497 0,623 40 200 0,138 00,181
17 0,482 0,606 41 0,308 0,398 300 0,113 0,148
18 0,468 0,590 42 0,304 0,393 400 0,098 0,128
19 0,456 0,575 43 0,301 0,389 500 0,088 0,115
20 0,444 0,561 44 0,297 0,384 600 0,080 0,105
..
21 0,433 0,549 45 0,294 0,380 -.2QO 0,074 0,097.
22 0,423 0,53) 46 0,291 0,376 800 0,070 0,091.
23 0,413 0,526 47 0,288 0,372 900 0,065 0,086--
24 0,404 0,515 48 0,284 0,368 1000 0,062 0,081.
25 0,396 0,505 49 0,281 0,364
26 0,388 0,496 50 0,279 0,361 --
Sumber: Sugiono, Statistika Untuk Penelitian. Bandung, (Alfabeta, 2004) h. 288.
TabeI. 21Nilai Kritis Distribusi t
84
1 1.000 3.078 6.314 12.706 31.821 63.657..
2 0.816 1.886 2.920 4.303 6.965 9.925...
3 0.765 1.638 2.353 3.182 4.541 5.4814 0.741 1.533 2.132 2.776 3.747 4.6045 0.727 1.476 2.015 2.571 3.365 4.0326 0.718 1.440 1.943 2.447 3.143 3.707.
7 0.711 1.415 1.895 2.365 2.998 3.4998 0.706 1.397 1.860 2.306 2.896 3.3559 0.703 1.383 1.833 2.262 2.821 3.25010 0.700 1.372 1.812 2.228 2.764 3.16911 0.697 1.363 1.796 2.201 2.718 3.10612 0.695 1.356 1.782 2.179 2.681 3.05513 0.694 1.350 1.771 2.160 2.650 3.01214 0.692 1.345 1.761 2.145 2.624 2.97715 0.691 1.341 1.753 2.132 2.602 2.94716 0.690 1.337 1.746 2.120 2.583 2.921.
17 0.689 1.333 1.740 2.110 2.567 2.89818 0.688 1.330 1.734 2.101 2.552 2.878--19 0.688 1.328 1.729 2.093 2.539 2.86120 0.687 1.325 1.725 2.086 2.528 2.84521 0.686 1.323 1. 721 2.080 2.518 2.83122 0.686 1.321 1.717 2.074 2.508 2.81923 0.685 1.319 1.714 2.069 2.500 2.80724 0.685 1.318 1.711 2.064 2.492 2.79725 0.684 1.316 1.708 2.060 2.485 2.78726 0.684 1.315 1.706 2.056 2.479 2.77927 0.684 1.314 1.703 2.052 2.473 277128 0.683 1.313 1.701 2.048 2.467 2.76329 0.683 1.311 1.699 2.045 2.462 2.75630 0.683 1.310 1.697 2.042 2.457 2.75040 0.681 1.303 1.684 2.423.. .--
r-'i.39060 0.679 1.296 1.671 2.000 2.660120 0.677 1.289 1.658 1.980 2.358 2.617a 0.674 1.282 1.645 1.960 2.326 2.576
Sumber: Sudjana, Metoda Statistika.Bandung, (Tarsito, 1996), h. 491
Lampirall 6. Berkas Pellelitiall
PEDOMAN ANGKET/QUESIONER
Petunjuk Pengisian:1. Mulailah dengan membaca basmalah sebelum menjawab pertanyaan di bawah ini!2. Berilah tanda ceklis ( ~) pada alternativ jawaban yang dianggap benar.3. Keterangan: SS = Selalu, S = Sering, KK = Kadang-Kadang, dan TP = Tidak
Pernah4. Isilah identitas anda di bawah ini dengan benar, dan angket ini tidak ada
pengaruhnya terhadap nilai Anda5. Akhirilah dengan membaca hamdalah setelah menjawab pertanyaan yang telah
selesaikan!NamaKelasJenis kelamin : LIP
Kompetensi Pedagogik Guru IPSSMA PGRI 56 Ciputat
I. Apakah Bapak/Ibu guru IrS yang mengajar anda, meiDelaskan mengenai persiapandan merumuskan perencanaan pembelajaran sebelum kegiatan pembelajarandilangsungkan?a. Selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
2. Apakah BapakfIbu guru IPS yang mengajar anda, menanyakan tentang materi yangakan dipelajari pada tiap kali pertemuan?a. Selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
3. Apakah BapakfIbu guru IPS anda membawa alat atau media pembelajaran kesekolah sesuai jadwal pelajaran yang akan di ajarkana. Selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
4. Apakah BapakfIbu guru IPS anda memanfataatkan media atau ala! pembelajaranyang tersedia di kelas ?a. Selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
5. Materi pelajaran yang diajarkan Bapak Ilbu guru IPS anda, sesuai dengan buku,silabus serta kurikulum yang berlaku dan selayaknya anda dapatkan saat ini?a. Selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
6. Apakah materi yang diajarkan oleh guru IPS anda, mengalami tumpang tindih,sehingga anda merasa tidak adanya perkembangan yang terjadi bahkan kejenuhandan kebosanan seakan meliputi anda selalu?a. Selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
7. Apakah BapakfIbu guru IPS anda, menata dan mengatur tempat duduk siswa sesuaikondisi dan materi yang dipelajari.a. Selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
8. Apakah BapakfIbu guru IPS anda, membagi anda dalam kelompok-kelompok materibelajar?
a. Selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah9. Dalam berinteraksi, apakah Bapak/lbu guru anda, menggunakan tutur kata, bahasa
yang sopan, terpola dan sesuai dengan pembicaraan yang dilakukan dengan siswa,sehingga siswa merasa termotivasi dan lebih bersemangat?a. Selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
10. Apakah Bapak/lbu guru IPS memberikan tanggapan dan kesempatan kepada siswauntuk menyampaikan pendapat atau argumentasinya dalam setiap berkomunikasi?a. Selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
11. Apakah Bapak/Ibu guru IPS anda, clapat menguasai materi pelajaran dengan baik danbenar, sehingga mereka menyampaikan ke anda dengan baik pula atau tampak lebihpercaya diri?a. Selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
12. Apakah materi pelajaran yang disampaikan Bapak/Ibu guru IPS Anda, tertata denganbaik, sehingga anda merasa lebih mudah memahaminya?a. Selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
13. Apakah guru memberi arahan atau bimbingan kepada anda, agar belajar lebih giatdan bersungguh seperti, mengulang pelajaran (membaca buku) disekolahldirumah?a. Selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
14. Apakah Bapak/Ibu guru IPS anda, dalam menyampaikan materi pelajaran tampakceria dan suka berhumor sewajarnya sesuai kondisi seperti, dalam menerangkanceritra?a. Selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
15. Apakah Bapak/Ibu guru IPS anda, dalam menyampaikan materi pelajaran denganberceramah didepan kelas?a. Selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
16. Apakah Bapak/Ibu guru IPS anda, tidak hanya menggunakan satu alat, media atausumber buku wajib saja, tetapi juga menggunakan sumber dari internet, majalah,OHP atau gamabar-gambar yang relevan lainnya?a. Selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
17. Apakah Bapak/Ibu guru IPS anda, dapat menggunakan media atau alat pembelajaranyang tersedia atau hasil karya sendiri secara optimal dan sebaik mungkin?a. Selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
18. Soal ulangan baik harian maupun ulangan umum yang diberikan guru IPS kepadaanda, apakah soalnya mudah dipahami atau relevan dengan yang telah dipelajarisebelumnya?a. Selah! b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
19. Apakah Bapak/Ibu guru IPS anda, memberikan soal ulangan dalam bentuk pilihanganda saja?a. Selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pemah
20. Apakah Bapak/Ibu guru IPS anda, melakukan penilaian terhadap hasil tugas,ulangan atau ujian yang siswa lakukan, dan mengembalikan hasilnya kepada siswa,serta melakukan remedial terhadap nilai siswajika belum mencapai standar?a. Selalu b. sering c. kadang-kadang d. ticlak pernah
NomorLampiranHal
Jakarta, 4 April 2007
Istimewa ~I (satu) Bundel Proposal ~
Pengajuan Proposal Skripsi ~ .
Kepada Yth: 4 j)..~~ ,fKetua Jurusan Pendidikan (Tadris) IPSFakultas IImu Tarbiyah Dan Keguruau 0-DIN Syarif Hidayatullah Jakarta ~~'71~·. ~ ~ r-
Di- ;- <
Tempat fCe. . JUv. Kv..;. {<Assalamu 'alaikum Wr. WbSalam sejahtera saya sampaikan, semoga Bapak selalu dalam !indunganAllah SWT dan selalu diberikan kemudahan lahir batin dalammenjalankan aktivitas duniawi dan ukhrawi. Amin Ya Rabbal 'alamin.Selanjutnya saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah:Nama Dry MuharmaNIM 103015027270Jur I Smt Pendidikan (Tadris) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)NlIProgram SI
Bermaksud mengajukan Proposal Skripsi berjudul : "Hubungan AntaraKompetensi Pedagogik Guru IPS Dengan Prestasi Balajar Siswa DiSMA PGRI 56 Ciputat-Tangerang". Sebagai bahan pertimbangan, sayalampirkan :I. Out Line2. BAB I, BAB lI, BAB III3. Daftar Pustaka SementaraDemikianlah surat permohonan ini saya sampaikan, atas perhatian dankebijaksanaan Bapak saya ucapkan terima kasih.Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.
DryNIM. 103015027270
Mengetahui,
O"e"Pomb~!"r~mik
--;;::j::z~~NIP. 050 046 643
Dosen Se
~Drs. H. Nurochim, MMNIP. 050 046 643
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UHllda Nomor 95, Ciputat 15412, Indonesia
Telp. : (62~21) 7443328. 7401925. Fax. (62·21) 74433:
Email: [email protected]
NomorLamp.H a I
: ET/TL.02.I/IV 12007: Abstraksi/Outline: BIMBINGAN SKRIPSI
Kcpada Yth.Prof Dr. Dede Rosyada, MAPembimbing SkripsiFakultas IJlllu Tarbiyah dan Kcguru1JnUIN Syarif HidayatullahJakarta.
Jakarta, 26 April 2007
Assalamu 'alaikum lvr. wb.
Dengan ini diharapkan kescdiaan SaLldara ulltuk lllenjadi Pcmbimbing l/JI(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:
Nama
NIM
Jurusan
Semester
Dry Muharma
1030 15027270
Pendidikan IPS
VIII
Judul Skripsi Hubungan antara kompetcnsi pedagogil, Guru IPSdengan prestasi belajar Siswa di SMA PGRI 56 eiputatTangerang.
Judul tcrsebut telal1 disetujui olel1 Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 24 April2007 dengan abstrakloutline sebagaimana terlampir. Meskipun demikian Pembimbingberhak unlUk mengubah j udul tersebut bila di pandang tidak Ikurang sesuai.
Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapatdiperpanjang selama 6 bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan .
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
JtVassalamu 'alaikum H',.. wh.a.n. Dekan
Tembusan:I. Dekan FITK2. Ketua Jurusan ybs.3.MahasiswaYbs
1;\IHJa NOInor 95, Clfltltat 15412, lndollcsiil-
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
TcJp : (62-21) 7443J2g. 7401925. Fax. (62-211 ].I'l) J
Email : [email protected]
NomorLampHal
: ETrrL.02.2/IX/2007: Abslrak/Oulline: Permohonan Izin Pcnclitian
Jakarta, 24 September 2007
Kepada Yth:Kepala SMA PGRI 50 Ciptltat
/lssa!mnu 'alaikum WI'. who
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Nama Dry Muharma
NIM 103015027270
.I urusan I'endidikan IPS
VIIISemester
JlIdlil Skripsi ]-Jubungan antara kompetensi pedagogik Guru IPSdengan prestasi belajar Siswa di SMA PGRI 56 CiputatTangerang.
adalah benar mahasiswa Fakultas f1mu Tarbiyah dan [(cguruan UIN Jakarta yangsedang menyuslin skripsi, dan akan mengadakan penelitian di instansi/sekolah yangSaudara pimrin.
Untuk itu kami mohon Saudara dapat mcngizinkan mahasiswa tersebut melaksanakanpenelitian dimaksud.
Atas perhatian dan bantuan Saudara, kami ucapkan (erima kasih.
Wasso!al11u 'a!aiklll'l1 W", wb.
Tembusan:1. Dekan FITK2. Pembantu Dekan Bidang Al<ademik3. Mahasiswa yang bersangkutan
YAYASAN PEMBINA LEMBAGA PENDIDIKAN(YPLP-PGRI) KABUPATEN TANGERANG
SMA PGRI 56 CIPUTATSTATUS: TERAKREDITASI 'A' No.03/BAS/MNNI/2006
JL. PENDIDIKAN NO. 30 CIPUTAT-TANGERANG TELP. 7409808 POS. 15411
SURAT KETERANGANNo. 135/1V/6/M.2007
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) PGRI
56 Ciputat Kabupaten Tangerang Propinsi Banten, menerangakan bahwa:
Nama
NIM
Status
Jurusan
Falkutas
: DRY MUHARMA
: 103015027270
: Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
: Pendidikan (Tadl'is) IPS
: IImu Tarbiyah dan Kegul'uan
Telah mengadakan wawancara dan Penelitian di SMA PGRI 56 Ciputat pada
tanggal 1 Juni sampai dengan 5 Juni 2007 guna rnemperoleh data untuk bahan
penulisan skripsi yang berjudul "Hubungan antara Kompetensi Pedagogik
Guru IPS dengan Prestasi Belajal' Siswa di SMA PGRI 56 Ciputat".
Demikianlah surat keterangan ini kami buat dengan sebenarnya untuk diketahui
dan dipergunakan sebagaimana mestinya.
YAYASAN PEMBINA LEMBAGA PENDIDIKAN(YPLP·PGRI) KABUPATEN TANGERANG
SMA PGRI 56 CIPUTATSTATUS: TERAKREDITASI 'A' No. 03/BAS/MNNI/2006
Jl. PENDIDIKAN NO. 30 CIPUTAT-TANGERANG TElP. 7409808 POS. 15411
SURAT KETERANGANNo. 135/1V/6/M.2007
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) PGRI
56 Ciputat Kabupaten Tangerang Propinsi Banten, menerangakan bahwa:
Nama
NIM
Status
Jurusan
Falkutas
: DRY MUHARMA
: 103015027270
: Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
: Pendidikan (Tadris) IPS
: IImu Tarbiyah dan Keguruan
Telah mengadakan Penelitian penyebaran angket di SMA PGRI 56 Ciputat pada
tanggal 08 Agustus sampai dengan 14 agustus 2007 guna memperoleh data
untuk bahan penulisan skripsi yang berjudul "Hubungan antara Kompetensi
Pedagogik Guru IPS dengan Prestasi Belajar Siswa di SMA PGRI 56
Ciputat".
Demikianlah surat keterangan ini kami buat dengan sebenarnya untuk diketahui
dan dipergunakan sebagaimana mestinya.
YAYASAN PEMBINA LEMBAGA PENDIDIKAN(YPLP-PGRI) KABUPATEN TANGERANG
SMA PGRI 56 CIPUTATSTATUS: TERAKREDITASI 'A' No.031BAS1MNNlI2006
JL. PENDIDIKAN NO. 30 CIPUTAT-TANGERANG TElP. 7409808 POS. 15411
SURAT KETERANGANNo. 135/1V/6/M.2007
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) PGRI
56 Ciputat Kabupaten Tangerang Propinsi Banten, menerangakan bahwa:
Nama
NIM
Status
Jurusan
Falkutas
: DRY MUHARMA
: 103015027270
: Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
: Pendidikan (Tadris) IPS
: IImu Tarbiyah dan Keguruan
Telah mengadakan Penelitian penyebaran angket di SMA PGRI 56 Ciputat pada
tanggal 24 sampai dengan 30 September 2007 guna memperoleh data untuk
bahan penulisan skripsi yang berjudul "Hubungan antara Kompetensi
Pedagogik Guru IPS dengan Prestasi Belajar Siswa di SMA PGRI 56
Ciputat".
Demikianlah surat keterangan ini kami buat dengan sebenarnya untuk diketahui
dan dipergunakan sebagaimana mestinya.