Disolusi Persekutuan Karena Meninggal Atau Pengunduran Diri

5
DISOLUSI PERSEKUTUAN KARENA MENINGGAL ATAU PENGUNDURAN DIRI Pengertian Disolusi persekutuan ialah berubahnya hubungan sekutu yang menyebabkan berhentinya persekutuan secara hukum. Dengan disolusi, persekutuan tetap bisa berjalan terus dengan perjanjian baru, atau persekutuan bisa juga berhenti / bubar secara hukum dan secara bisnis. Berhentinya persekutuan secara bisnis disebut juga likuidasi. Penyelesaian Akuntansi Mengenai Disolusi Pencatatan mengenai penyelesaian akhir akuntansi tergantung kepada 3 (tiga) kondisi berikut, yaitu (1) sekutu yang mengundurkan diri menerima jumlah yang sama dengan saldo akhir modalnya, (2) sekutu yang mengundurkan diri menerima jumlah yang lebih besar daripada modal akhirnya, dan (3) sekutu yang mengundurkan diri menerima jumlah yang lebih kecil daripada modal akhirnya. Jika sekutu mengalami kondisi pertama, maka ayat jurnal yang diperlukan adalah mengurangkan perkiraan modalnya dan mengkredit kas. Bila sekutu mengalami kondisi kedua dan/atau ketiga, cara penilaian ulang/goodwill dan cara tanpa penilaian ulang/bonus memberikan alternatif akuntansi untuk penyelesaian.

Transcript of Disolusi Persekutuan Karena Meninggal Atau Pengunduran Diri

Page 1: Disolusi Persekutuan Karena Meninggal Atau Pengunduran Diri

DISOLUSI PERSEKUTUAN KARENA MENINGGAL ATAU

PENGUNDURAN DIRI

Pengertian

Disolusi persekutuan ialah berubahnya hubungan sekutu yang menyebabkan berhentinya

persekutuan secara hukum. Dengan disolusi, persekutuan tetap bisa berjalan terus dengan

perjanjian baru, atau persekutuan bisa juga berhenti / bubar secara hukum dan secara bisnis.

Berhentinya persekutuan secara bisnis disebut juga likuidasi.

Penyelesaian Akuntansi Mengenai Disolusi

Pencatatan mengenai penyelesaian akhir akuntansi tergantung kepada 3 (tiga) kondisi

berikut, yaitu (1) sekutu yang mengundurkan diri menerima jumlah yang sama dengan saldo

akhir modalnya, (2) sekutu yang mengundurkan diri menerima jumlah yang lebih besar daripada

modal akhirnya, dan (3) sekutu yang mengundurkan diri menerima jumlah yang lebih kecil

daripada modal akhirnya.

Jika sekutu mengalami kondisi pertama, maka ayat jurnal yang diperlukan adalah mengurangkan

perkiraan modalnya dan mengkredit kas. Bila sekutu mengalami kondisi kedua dan/atau ketiga,

cara penilaian ulang/goodwill dan cara tanpa penilaian ulang/bonus memberikan alternatif

akuntansi untuk penyelesaian.

Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat pada contoh berikut.

Diasumsikan bahwa Boni, Cica, dan Dadi adalah sekutu dengan rasio pembagian laba masing-

masing 40%, 20% dan 40% , dan Dadi memutuskan untuk mengundurkan

diri.Modal dan besarnya kepemilikan dari ketiga sekutu pada saat Dadi mengundurkan diri

adalah sebagai berikut:

Saldo Persentase Persentase

Modal Modal Laba Rugi

Boni Rp.70.000.000 35% 40%

Page 2: Disolusi Persekutuan Karena Meninggal Atau Pengunduran Diri

Cica Rp.50.000.000 25% 20%

Dadi Rp. 80.000.000 40% 40%

Total Modal Rp 200.000.000 100% 100%

Pembayaran Lebih Kepada Sekutu yang Mengundurkan Diri

Berdasarkan pada ilustrasi diatas, sekutu sepakat bahwa usaha dinilai terlalu rendah dalam buku

persekutuan dan bahwa Dadi akan dibayar sebesar Rp92.000.000 untuk kepemilikannya dalam

persekutuan pada penyelesaian akhir.

Kelebihan pembayaran ini dicatat bisa dicatat dengan tiga metode, yaitu:

1. Bonus untuk Sekutu yang Mengundurkan Diri

Penarikan yang dilakukan Dadi dari persekutuan dengan cara bonus dicatat sebagai berikut:

Modal Dadi Rp80.000.000

Modal Boni 8.000.000

Modal Cica 4.000.000

Kas Rp92.000.000

Jurnal ini menggambarkan bonus yang diberikan kepada Dadi sebesar Rp12.000.000 yang

dikurangkan dari modal Boni dan Cica dengan rasio pembagian laba masing-masing 40:20.

2. Goodwill sama dengan Kelebihan Pembayaran Dicatat

Metode kedua untuk mencatat penarikan Dadi ialah dengan mencatat kelebihan kas yang

dibayarkan pada Dadi sebesar Rp12.000.000 dari sisa modalnya sebagai goodwill dengan jurnal:

Modal Dadi Rp80.000.000

Goodwill 12.000.000

Kas Rp92.000.000

Pendekatan ini dinilai tidak konsisten dan tidak logis karena hanya menilai ulang atas

kepemilikan Dadi dalam aktiva persekutuan, tidak mencakup kepemilikan Boni dan Cica.

3. Penilaian Ulang Modal Persekutuan Total Berdasarkan Kelebihan Pembayaran

Page 3: Disolusi Persekutuan Karena Meninggal Atau Pengunduran Diri

Melalui pendekatan ketiga ini, modal keseluruhan persekutuan dinilai ulang, dimana dalam kasus

diatas didasarkan pada kelebihan pembayaran sebesar Rp12.000.000 . Dengan metode ini, modal

keseluruhan persekutuan dinilai sebagai berikut:

Goodwill(aktiva lain-lain) Rp30.000.000

Modal Boni Rp12.000.000

Modal Cica 6.000.000

Modal Dadi 12.000.000

Pengunduran diri Dadi dicatat dengan:

Modal Dadi Rp92.000.000

Kas Rp92.000.000

Pendekatan ini dapat diterima apabila modal dan kepemilikan dari sekutu yang mengundurkan

diri disamakan. Jika penyamaan ini tidak ada, pendekatan alternatif ini akan membawa hasil

yang salah.

Pembayaran kepada Sekutu yang Mengundurkan Diri Lebih Kecil dari Saldo Modal

Anggaplah Dadi dibayar Rp72.000.000 pada penyelesaian akhir untuk kepemilikannya dalam

persekutuan. Pada kasus ini, ketiga sekutu setuju bahwa bisnis bernilai lebih rendah dari nilai

bukunya.

1. Aktiva dinilai Terlalu Tinggi Diturunkan

Pembayaran pengunduran diri Dadi lebih rendah Rp8.000.000 dari saldo modal akhirnya

mengindikasikan bahwa modal persekutuan yang berjalan dinilai terlalu tinggi sebesar

Rp20.000.000 . Penilaian ulang dan pembayaran kepada Dadi dicatat sebagai berikut:

Modal Boni Rp8.000.000

Modal Cica 4.000.000

Modal Dadi 8.000.000

Aktiva Bersih Rp20.000.000

Modal Dadi Rp72.000.000

Kas Rp72.000.000

Page 4: Disolusi Persekutuan Karena Meninggal Atau Pengunduran Diri

2. Bonus untuk Sekutu yang Melanjutkan

Apabila bukti-bukti yang mengindikasikan bahwa modal persekutuan dinilai dengan wajar,

pengunduran diri Dadi akan dicatat dengan cara bonus sebagai berikut:

Modal Dadi Rp80.000.000

Modal Boni Rp5.333.333

Modal Cica 2.666.667

Kas 72.000.000

Bonus dihitung dari kelebihan saldo modal Dadi atas kas yang dibayar oleh persekutuan untuk

40% kepemilikannya.