Diskusi 2

download Diskusi 2

of 3

Transcript of Diskusi 2

Diskusi 2 Pertanyaan 1. Apakah konsep birokrasi dan manajemen Max Weber dalam administrasi publik di era pelayanan publik sekarang ini bahkan ada sebagian pakar yang mengatakan sebagai paradigma new public management (NPM) masih relevan? 2. Apa yang dapat saudara maknai dari konsep Administrative Behavior (keputusan, rasional, dan kepuasan) dalam implementasi pelayanan publik dan berikan salah satu contoh dengan keadaan pragmatis sekarang ini?. 3. Pandangan klasik maupun neoklasik cukup besar kontribusinya dalam perkembangan administrasi publik sekarang ini baik pada aspek teoritis mapun praktis. Jawaban: Pertanyaan 1 Masih relevankah konsep birokrasi dan manajemen Max Weber dalam administrasi publik di era pelayanan publik sekarang ini bahkan ada sebagian pakar yang mengatakan sebagai paradigma new public management (NPM) Konsep birokrasi dibahas dengan munculnya teori normatif dalam ilmu admisnistrasi publik dimana teori normatif membantu administrasi publik untuk menetapkan tugas pokok dan fungsi (tupoksi). Dalam pembahasan ini dinyatakan bahwa birokrasi publik mengasumsikan peran aktivitas masyarakat mengubah arah kebijakan publik, tapi apakah benar bisa mengakibatkan hal sedemikian?. Hal ini mungkin semata mata untuk melindungi harapan dari masyarakat dan kelompok masyarakat tertentu yang membutuhkan kebijakkan tersebut untuk melindungi mereka (contonya bayi, balita, ibu hamil dan lansia). Dan kebijakkan yang diciptakan akan sangat berpengaruh secara politis ditatanan adminitrasi publik/negara. Dan hal ini masih dapat kita lihat diera NPM sebagai contoh konkrit dengan digalakkannya kebijakan Milenium Development Goals (MDGs) untuk Kementrian Kesehatan terfokus pada point 3, 4 dan 5. Pada ketiga point tersebut menekankan pada kelompok tertentu yaitu bayi, ibu hamil dan melahirkan serta kelompok masyarakat dengan status kesehatan terinfeksi HIV/AIDS, TB Paru dan Malaria. Selain hal diatas terdapat istilah baru yang telah diintervensi yaitu reformasi birokrasi dengan cara mereorganisasi struktur jabatan agar lebih efisien ditatanan program sampai tatanan kegiatan, hal ini akan berdampak pada bentuk pelayanan publik dengan orientasi tujuan pembenahan pelayanan kepada masyarakat. Lalu bagaimana dengan manajemen Max Weber. Weber dalam hal ini menekankan pada pola kewenangan didalam birokrasi. Dimana kewenangan dengan gambaran kewenangan secara ideal yaitu tradisional, kharismatik, dan

rasional. Penerapannya disesuaikan dengan kegunaan dan urgensinya. Dengan tiga gambaran tadi dikaitkan dengan toeri deskriptif yang berhubungan dengan eksklusivitas maka didalam organisasi terbetuk bagan organisasi yang memisahkan dengan jelas garis kewenangan, hubungan atasan bawahan dan hubungan lini staf. Sebagai contoh penerapan pelayanan di pelayanan bisnis/swasta, bagan organisasi tidak hanya sebuah tulisan namun dalam aktivitas kerja juga tampak dengan jelas terlihat. Hasil gambaran tersebut terlihat sebuah keteraturan pengaturan alur kerja dan mungkin sampai pada beban kerja sehingga setiap orang dapat memberikan pelayanan secara maksimal sesuai dengan fungsinya didalam organisasi tersebut. Lalu siapa yang diuntungkan, kalau bukan masyarakat. Pertanyaan 2. M akna dari konsep Administrative Behavior (keputusan, rasional, dan kepuasan) dalam implementasi pelayanan publik dan berikan salah satu contoh dengan keadaan pragmatis sekarang ini . ( point ini juga menyinggung materi diskusi nomor 3) Kelompok Neo Klasik mengemukakan pernyataan Administrator Behavior dari tulisan Herber A. Simon. Menurut Herber A. Simon Administrative Behavior mengilustratsikan perilaku pengambilan keputusan karena mengemukakan elemen kunci bagaimana teori ini melihat organisasi dan perannya didalam sektor publik . Jika kita melihat permasalahan yang terjadi di pelayanan publik dikaitkan dengan studi Hawthorne yang di sponsori oleh Western Electric dari kajian terhadap 14 pekerja dinilai di bawah berbagai kondisi kerja yang berubah-ubah atas produktivitas pekerja, dinyatakan bahwa faktor sosial berkontribusi dan faktor ini pula yang bertanggung jawab terhadap kondisi prilaku pekerja. Di dalam administrative Behavior terdapat tiga tema sentral sebagai berikut (Sundarso, 2009): 1. Keputusan adalah kegiatan sentral organisasi 2. Instrumental Reason atau alasan alasan instrumental adalah bersifat sentral di dalam perbuatan keputusan administrative dan pemahaman organisasi. 3. Konsep Satisfying atau memuaskan yang merupakan pembatalan yang signifikan terhadap rasionalitas dan dampaknya terhadap perilaku organisasi merupakan kondisi utama di dalam pembuatan keputusan. Makna yang muncul dari konsep ini dalam memberikan pelayanan publik dibutuhkan keputusan stategis untuk mengantisipasi permasalahan yang muncul dari dibutuhkannya bentuk pelayanan yang diberikan. Alasan yang dikemukakan semata-mata adalah upaya untuk memuaskan kedua belah pihak, pemberi pelayanan dan penerima pelayanan publik itu sendiri.

Implementasi pelayanan publik melalui konsep administrative behavior dapat saya contohkan dengan waktu tunggu pelayanan rumah sakit diruang gawat darurat di sebuah rumah sakit negeri di Jakarta. Hal ini mengadop dari pelayanan rumah sakit di Singapura, dimana pelayanan kesehatan akan diterima pasien dengan waktu tunggu 15 menit. Dalam pembuatan keputusan ini terdapat beberapa aspek yang diperlukan. 1. Keputusan yang diambil berkontribusi pada upaya peningkatan jumlah dan kompetensi petugas sehingga dapat mengakomodir pelayanan tersebut. 2. Alasan yang dimunculkan dikaitkan dengan peningkatan pelayanan yang ditekankan pada pembagian tugas yang jelas dibagian pelayanan langsung. Sehingga dalam pelaksanaannya membutuhkan banyak petugas yang terlibat dari tempat pendaftaran sampai pasien pulang dengan membawa obat rawat jalan dan perbaikan status kesehatan. 3. Kepuasan dapat diterima oleh banyak pihak, dalam hal ini pihak pasien itu sendiri, pihak petugas pemberi pelayanan dengan beban kerja berimbang, dan pihak rumah sakit dapat meningkatkan target Bed Occupation Rate (BOR) durasi pelayanan perpasien dipersingkat namun intensitas semakin meningkat. Kondisi ini tentu saja sangat berpengaruh pada faktor ekonomis.