Disentri

5
Disentri Disentri adalah diare yang disertai dengan darah dalam tinja. Diare : keluarnya tinja yang lunak atau cair tiga kali atau lebihdalam satu hari. Epidemiologi Sekitar 10% episode diare pada balita adalah disentri, tapi merupakan penyebab sekitar 15% kematian akibat diare Infeksi shigella paling sering pada usia ke-2 dan ke-3 Etiologi Tersering dan terpenting shigella 60% ,khususnya S.flexneri & S.dysenteriae tipe 1 campylobacter jejuni : bayi Escherichia coli enteroinvasif Salmonella à jarang, tidak berat Entamuba histolytica :anak-anak lebih besar Patogenesis Entamuba histolytica Bentuk histolitika memasukimukosa usus besar yang utuh dan mengeluarkan enzim yang dapat menghancurkan jaringan. Enzim ini yaitu cystein proteinase yang disebuthistolisin. Lalu bentuk histolitika masuk ke submukosa dengan menembuslapisan muskularis mukosae. Di submukosa ini, bentuk histolitika akanmembuat kerusakan yang lebih besar daripada di mukosa usus

Transcript of Disentri

Page 1: Disentri

Disentri

Disentri adalah diare yang disertai dengan darah dalam tinja.

Diare : keluarnya tinja yang lunak atau cair tiga kali atau lebihdalam satu hari.

Epidemiologi

• Sekitar 10% episode diare pada balita adalah disentri, tapi merupakan penyebab sekitar 15% kematian akibat diare

• Infeksi shigella paling sering pada usia ke-2 dan ke-3

Etiologi

• Tersering dan terpenting shigella 60% ,khususnya S.flexneri & S.dysenteriae tipe 1

• campylobacter jejuni : bayi

• Escherichia coli enteroinvasif

• Salmonella à jarang, tidak berat

• Entamuba histolytica :anak-anak lebih besar

Patogenesis Entamuba histolytica

• Bentuk histolitika memasukimukosa usus besar yang utuh dan mengeluarkan enzim yang dapat menghancurkan jaringan. Enzim ini yaitu cystein proteinase yang disebuthistolisin. Lalu bentuk histolitika masuk ke submukosa dengan menembuslapisan muskularis mukosae. Di submukosa ini, bentuk histolitika akanmembuat kerusakan yang lebih besar daripada di mukosa usus

Gambaran klinis

• Diagnosis klinis disentri semata-mata pada terlihatnya darah didalam tinja.

• tinja mungkin mengandung sel-sel nanah (lekosit polimorfonuklear) yang terlihat dalam mikroskopik dan mengandung banyak lendir (infeksi bakteri yang invasif : campylobacter jejuni/shigella)

• Panas, kadang subfebris

• Sakit kram diperut , sakit didubur pada waktu defekasi

Page 2: Disentri

Shigella :

• nyeri abdomen berat,demam tinggi,muntah,anoreksia,toksisitas menyeluruh,mendadak ingin BAB, dan nyeri defekasi.

• Tanda-tanda neurologis : nyeri kepala, kejang-kejang, lesu, bingung.

• PX. Fisik : kembung perut,nyeri,suara usus hiperaktif, nyerti rektum pada pemeriksaan digital

Amoebiasis :

• tinja mengandung cukup banyak lendir dengan sedikit leukosit. Kadang serangan demam mendadak, menggigil, dan diare berat

Perbedaan disentri amoebiasis & shigella

makroskopik Amoebiasis Shigella

Epidemiologi Kronik Akut

Periode inkubasi Lama Kurang 1 minggu

onset Lambat Cepat

Umur Segala umur Umumnya anak-anak

Jumlah defekasi 6-8 x/hr >10 x/hr

Bau Busuk Amis

Warna Merah gelap Merah segar

Mikroskopik

RBC Menggumpal Terpisah

Makrofag Sedikit Banyak

Parasit Amoeba histolytica Tidak ada

Page 3: Disentri

Komplikasi

Komplikasi yang berat kemungkinan fatal

• Perporasi usus

• Megakolon toksik

• Prolapsus rektum

• Kejang-kejang (dengan atau tanpa hiperpireksi)

• Anemiaseptik

• Hiponatremi yang lama

Komplikasi utama

• Kehilangan berat badan

• Status gizi yang cepat memburuk

• Biakan tinja untuk mendeteksi bakteri patogen sering tidak mungkin. Selain itu paling tidak dibutuh kan waktu 2 hari sebelum hasil biakan ada, sedangkan antibiotik harus segera diberikan.

• Amubiasis hanya dapat didiagnosa dengan pasti bila trofozoit E histolika yang mengandung sel darah merahterlihat didalam tinja yang segar atau pada lendir ulkus rektum .

• Amuba harus di curigai bila seorang anak disentri tidak membaik setelah diberi antibiotik yang tepat untuk shigellosis.

Penatalaksanaan

• Antibiotik

• Cairan

• Makanan

Antibiotik

Trimethoprim (TMP) sulfamethoxasole (SMX)

Dosis

Page 4: Disentri

• Anak: 5 mg TMP + 25 MG smx/kg, 2 kali sehari

• Dewasa: 160 mg TMP + 800 mg SMX, 2x2 tab sehari

Ampisilin

Sediaan 250mg/tab

Dosis

• Anak : 25 mg/ kg, 4x sehari

• Dewasa: 1 gram (4 tab. Kapsul )4x sehari)

• Selama 5 hari, perbaikan setelah 2 hr

• Pengobatan untuk disentri ameba adalah metronidazol.

Perbaikan akan terjadi dalam 2-3 hr setelah pengobatan

Sediaan obat 250 mg/tab

Dosis :

• Anak: 10 mg/kg 3x sehari

• 750 mg (3tab) 3x sehari

Makanan

• Berikan makanan yang cukup pada anak

• Asi harus terus diberikan tanpa selingan. Susu formula atau susu sapi harus diberikan seperti biasanya

• anak umur 6 bulan/lebih (bagi yang sudah dapatkan MPASI) harus juga diberikan makanan lunak/setengah padat.

• Berikan makanan sebanyak yang dia mau, tawarkan makanan setiap 3-4jam (enam kali sehari). Berikan makanan sedikit-sedikit tapi sering