makalah Disentri
-
Upload
anada-kaporina -
Category
Documents
-
view
213 -
download
6
Embed Size (px)
description
Transcript of makalah Disentri

1
BAB I
LAPORAN KASUS
I.1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. T
Umur : 70 tahun
Status Marital : Menikah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Tanggal masuk : 28 November 2013
I.2. DATA DASAR
I.2.1. Anamnesis (Subjektif)
Autoanamnesis tanggal 28 November 2013.
Keluhan Utama : BAB Cair
Riwayat Penyakit Sekarang :
BAB cair sejak 1 hari yang lalu. BAB cair disertai darah dan lendir yang
menyatu dengan kotoran. BAB berbau busuk. BAB > 10 x sehari dan sedikit-
sedikit. Pasien menyatakan terdapat nyeri perut saat ingin BAB. Pasien hanya
berbaring untuk meringankan keluhannya dan keluhan bertambah buruk ketika
pasien beraktivitas.
Keluhan Tambahan
Lemas dirasakan sejak 1 hari yang lalu. Lemas dirasakan di seluruh badan.
Pusing dirasakan seperti kepala cekot-cekot tidak berputar. Pusing dirasakan sejak
1 hari yang lalu.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat Penyakit Kencing Manis : Disangkal
Riwayat Hipertensi : Disangkal
Riwayat Penyakit Jantung : Disangkal
Riwayat Stroke : Disangkal
Riwayat Penyakit ginjal : Disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga :
Riwayat Penyakit Jantung : Disangkal
Riwayat Penggunaan Obat
Obat – Obatan sakit kepala : Disangkal
Obat Lain : Disangkal
Riwayat Pribadi Sosial dan Ekonomi
Riwayat Makan dan Minum : Pasien makan tidak teratur
Riwayat Olahraga : Pasien Jarang Olahraga
Riwayat Merokok dan Alkohol : Disangkal
Riwayat Pekerjaan : Disangkal
I.2.2. PEMERIKSAAN FISIK (Obyektif)
Tanggal 28 November 2013
Keadaan umum : tampak lemah
Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital : TD : 130/70 mmHg, Nadi: 60X/menit, pulsus alternans
Suhu: 36.80C 0C, RR: 20x/menit
Kulit : Sawo matang, ikterik (-)
Kepala : Normocephal, rambut hitam, distribusi merata
Wajah : Simetris, ekspresi gelisah
Mata : Edema palpebra -/-, conjungtiva pucat +/+, sklera ikterik -/-
Telinga : Bentuk normal, simetris, lubang lapang, serumen -/-
Hidung : Bentuk normal, tidak ada septum deviasi, sekret -/-
Mulut : Mukosa bibir basah, faring tidak hiperemis, Tonsil T1-T1
Leher : Simetris, tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada devias
trakhea, tidak teraba pembesaran KGB
Thorak : retraksi suprasternal (-)
Pulmo I : Normochest, dinding dada simetris
P : ekspansi dada simetris
P : Sonor di kedua lapang paru
A : Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
2

Cor I : Tidak tampak ictus cordis
P : Iktus cordis tidak teraba, thrill tidak teraba
P : Batas Kiri atas ICS II linea parasternal sinistra
Batas Kanan atas ICS II linea parasternal dextra
Batas kiri bawah ICS IV linea midclavicula
Batas kanan bawah ICS IV linea stemalis dextra
A : BJ I dan II reguler, Gallop -/-, Murmur -/-
Abdomen : I : Perut agak cembung
A : Bising usus (+) 7 x /menit
P : Dinding perut supel, turgor kulit baik, hepatomegali (-),
spleenomegali (-), nyeri tekan (+)
P : Timpani
Ekstremitas : Akral hangat, edema tungkai (-), sianosis (-),capilary refill
<2detik
I.2.3. ASSESMENT
1. Syndroma Disentry e.c Amebiasis dd Shigellosis dd Enterohemoragic E.Coli
I.2.4. PLANNING
1. Farmakologi
- RL 50 tpm
- Metronidazole 500 mg/8 jam
- Oralit 1 x 1
2. Non Farmakologi
- DL II
3. Usul
- Feses Rutin
- Lab Darah
- Kimia Darah
3

Tanggal Subjective Objective Assesment Therapy
29/11/2
013
• Diare +
Frekuensi >
10 x
• Tenesmus +
TD : 130/70
N : 96x/menit
RR : 20 x / menit
S : 36.8oC
C/A +/+
Coated Tounge +
Bising Usus +
Nyeri Tekan +
Syndroma
Disentri ec.
Amebiasis dd
Shigellosis
• RL 30 tpm
• Metronidazole 500 mg/8 jam
• Oralit 1x1
30/11/2
013
• Diare +
Frekuensi <
10
• Tenesmus +
• Nyeri dada
+
TD : 150/80
N : 96x/menit
RR : 20 x / menit
S : 37oC
Nyeri Tekan +
Bising Usus 8
x /menit
• Syndroma
Disentri
• IHD dengan
Angina
Pektoris
• HHD grade 1
Terapi Lanjut
RL 20 tpm
ISDN 3 x 1 tab
I.3. PENELUSURAN (FOLLOW UP)
Date Subjective Objective Assesment Therapy
1/12/2013 • Diare + Frekuensi
4 x
• Tenesmus +
• Nyeri dada +
TD : 150/70
N : 72x/menit
RR : 22 x / menit
S : 36.8oC
C/A -/-
Nyeri Tekan +
Bising Usus 6 x /menit
• Syndroma
Disentri
• IHD dengan
Angina Pektoris
• HHD grade 1
• Terapi Lanjut
2/12/2013 • BAB cair –
• Darah + merengkel
• Tenesmus +
• Mual +
• Muntah -
• Nyeri dada -
TD : 150/90
N : 72x/menit
RR : 20 x / menit
S : 36.7oC
C/A -/-
Nyeri Tekan +
Bising Usus 6 x /m
• Syndroma
Disentri
• IHD dengan
Angina Pektoris
• HHD grade 1
• Terapi Lanjut
• Captopril 2 x ½ tab
4

Date Subjective Objective Assesment Therapy
3/12/2013 • BAB Cair -
Darah +
Lendir +
• Nyeri dada -
TD : 140/60
N : 72x/menit
RR : 22 x / menit
S : 36.1oC
• Syndroma
Disentri
• IHD dengan
Angina Pektoris
• HHD grade 1
• Terapi Lanjut
4/12/2013 • BAB cair –
• Darah - merengkel
• Tenesmus +
• Mual -
• Muntah -
• Nyeri dada -
TD : 130/90
N : 72x/menit
RR : 20 x / menit
S : 36.8oC
C/A -/-
Nyeri Tekan +
• Syndroma
Disentri
• IHD dengan
Angina Pektoris
• HHD grade 1
• Terapi Lanjut
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5

II.1. Definisi Diare
Diare merupakan keadaan dimana bertambahnya frekuensi defekasi seseorang > 5
x untuk anak dan > 3 x pada dewasa disertai perubahan konsistensi feses menjadi lebih
cair.
II.2. Klasifikasi
Berdasarkan onsetnya, diare dibagi atas diare akut (< 2minggu) dan diare kronik
(>14 hari). Terdapat diare persisten dimana terdapat infeksi didalamnya dan diare
berlangsung selama > 14 hari. Berdasarkan etiologi, diare dibagi atas diare osmotik dan
diare sekretorik.
II.3. Definisi Amebiasis
Amebiasis merupakan infeksi usus yang disebabkan oleh Entamoba Hystolitica.
Terdapat dua bentuk dari Entamoba hystolitica yaitu bentuk kista dan bentuk tropozoit
II..4. Epidemiologi
Setiap tahunnya sebanyak 30 – 50 juta kasus amebiasis terjadi diseluruh dunia.
Dari kasus tersebut, kurang lebih sebanyak 100 ribu kematian setiap tahunnya. Kasus
tertinggi terdapat pada daerah Asia Tenggara, Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan
Sub Sahara Afrika.
II.5. Klasifikasi
• Cyst Passer (Carrier)
Pasien tidak menunjukkan gejala klinis sama sekali. Hal ini disebabkan karena ameba
yang berada di dalam lumen usus besar tidak mengadakan invasi ke dinding usus.
• Amebiasis Intestinal Ringan
• BAB 4-5 x / hari ; Nyeri tekan abdomen minimal
• Demam (-)
• Amebiasis Intestinal Sedang
• Ringan + Demam
• Hepatomegali (+)
• Amebiasis Intestinal Berat
• Diare > 15 x / hari
• Demam 40 – 40.5oC (+), Mual (+), Anemia (+)
6

• Amebiasis Intestinal Kronik
Gejala menyerupai disentri ameba ringan, serangan-serangan diare diselingi
dengan periode normal atau tanpa gejala. Keadaan ini dapat berjalan berbulan-
bulan sampai bertahun-tahun. Pasien biasanya menunjukkan gejala neurastenia
GEJALA KLINIS
Abses Ameba Abses Hepar Amebiasis Extra Abdominal
Diare disertai lendir
dan darah
Nyeri tekan abdomen
(+)
Demam –
Risiko intusepsi,
perforasi, Peritonitis,
Nekrosis
Demam (+)
Nyeri Perut Kanan
Atas
Leukositosis
Transaminase &
Alkaline Phospatase
Meningkat
Hepatomegaly
Shoulder Pain
Rales Pleural
effusion
Elevated Right
Hemidiapraghma
Pleuropulmonary
amebiasis (10%)
Cerebral Amebiasis
½ - 3 hari dapat
menyebabkan
kematian
Amebic Peritonitis
(2-7%)
Amebic Pericarditis
(3%)
7

II.6. Patofisiologi
II.5.2
• 44 cysteine proteinase genes è degradasi glikoprotein mukus kolon
• Galatose and N-Acetyl – D – Galactosamine lectin (Gal/GalNAc)
• Activating caspase 3 è Apoptosis sel kolon
• Fosfoglukomutase dan Lizosim è destruksi jaringan
• Aktivasi sistem komplemen è C3a dan C5a è Neutrofil
8

II.7 Diagnosis
Untuk mendiagnosis penyakit ini, golden standardnya adalah dengan
melakukan pemeriksaan kultur atau biakan feses untuk menemukan bentuk tropozoit
Entamoba hystolitica aktif.
II.8 Penatalaksanaan
Prinsip dari pengobatan penyakit adalah menghilangkan kuman penyebab penyakit ini:
9

Untuk amebiasis berat perlu ditambahkan Emetin atau Dihydroemetin sebagai amebosid jaringan. Diberikan secara intramuskular.
• Emetin
• 1 mg / kgBB (Max 60 mg/hari selama 3 – 5 hari)
• Dihydroemetin
• 11.5 mg/kgBB (Max 90 mg/hari selama 3 – 5 hari)
BAB III
ANALISA KASUS
S (Subjektif)
BAB cair lebih dari 10 kali disertai lendir dan darah bercampur di dalam feses sejak 1 hari
yang lalu. Berdasarkan keluhan pasien, perlu dipikirkan kemungkinan ke arah infeksi saluran
10

cerna. Infeksi yang kemungkinan dapat menyebabkan hal ini adalah infeksi Entamoba
hystolitica atau Shigella disentriae. Beberapa bakteri penyebab diare berdarah seperti
Enterohemorragic E.Coli juga dapat menyebabkan keadaan ini
O (Objektif)
Keadaan umu : tampak lemah
Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital : TD : 130/70 mmHg,
Nadi: 109 X/menit (pulsus alternans) è khas pada gagal jantung
Suhu: 36.80C
RR: 20x/menit
Thorax : Pulmo (wheezing di seluruh lapang paru) ; Cor (DBN)
Kulit : Kulit tampak pucat
Kepala : Normocephal, rambut putih, distribusi tidak merata
Wajah : Simetris, ekspresi gelisah
Mata : Edema palpebra -/-, conjungtiva pucat +/+, sklera ikterik -/-
EKG : Terdapat T inverted pada sadapan prekordial memperkuat kelainan pada
jantung pasien
A (Assesment)
Sindroma Disentri è Diare berdarah lebih dari 10 kali dalam satu hari
Penyakit Jantung Iskemik è Keluhan nyeri dada pada pasien dan terdapat gambaran
T inverted pada beberapa sadapan prekordial pada tanggal 30 November
Hipertensi stage 1 è Observasi tanggal 30 November terlihat kenaikan tekanan darah
menjadi 150/80.
P (Planning)
RL 50 tpm è Untuk mengganti cairan yang hilang berdasarkan skor daldiono
Oralit è Untuk mengganti elektrolit yang hilang akibat diare
Metronidazole 500mg/8jam è Untuk mengatasi E.hystolitica
ISDN è untuk melebarkan pembuluh darah jantung pasien.
11

DAFTAR PUSTAKA
Goldman L dan Schafer AI. 2011. Goldman’s Cecil Medicine. 24th ed. Philadelphia :
Elsevier-Saunders.
Longo, et al. 2011. Principles of Internal Medicine. 18th ed. USA : The McGraw – Hill. 2011
Rahman AM. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 2009. Ed.5. Jakarta : Bagian Ilmu Penyakit
Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
12