DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2018 · SAKIP merupakan suatu tatanan, instrumen dan...
Transcript of DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2018 · SAKIP merupakan suatu tatanan, instrumen dan...
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat
karuniaNya serta dukungan dari berbagai pihak sehingga penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah
Datar Tahun 2018 dapat diselesaikan.
(LKjIP) ini berisikan berbagai data dan informasi terkait kinerja pelaksanaan program
kegiatan bidang kesehatan Tahun 2018 dan merupakan salah satu media/sarana yang
digunakan untuk melaporkan capaian kinerja sesuai indikator dan target sasaran
prioritas yang sudah tertuang dalam Indikator Kinerja Utama.
Dalam penyusunan (LKjIP) Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar Tahun 2018,
digunakan data dari sumber-sumber terkait sesuai dengan indikator dan target yang
telah ditetapkan. Kiranya (LKjIP) Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar Tahun 2018
ini dapat dijadikan bahan masukan dan pertimbangan dalam penyusunan rencana
kerja, kebijakan maupun pengambilan keputusan di bidang kesehatan pada tahun-
tahun tahun mendatang.
Kami sangat menyadari kekurangan dan keterbatasan dalam penyusunan laporan ini
baik dari sisi ilmu dan pengalaman, untuk itu sumbang saran dan masukan guna
penyempurnaan laporan ini sangat kami harapkan.
Akhir kata kepada semua pihak yang telah ikut membantu baik langsung maupun tidak
langsung sampai dapat diselesaikannya laporan ini kami ucapkan terima kasih banyak.
Batusangkar, 1 Januari 2019
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Tanah Datar
dr. Hj. Yesrita Zedrianis, M KesNIP. 19650906 199903 2 001
.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
ii
DAFTAR ISI
RINGKASAN EKSEKUTIF …………………………………………………………….... IKATA PENGANTAR …………………………………………………………………….. iiDAFTAR ISI ………………………………………………………………………………. iii
BAB I : PENDAHULUAN ………………………………………………………... 1A. LATAR BELAKANG ……………………………………………….. 1B. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI ………………… 2C. FAKTOR PENDUKUNG YANG MEMPENGARUHI KINERJA .. 3D. ASPEK STRATEGIS ………………………………………………. 6E. RUANG LINGKUP …………………………………………………. 8
BAB II : PERENCANAAN KINERJA …………………….. 10A. RENCANA STRATEGIS …………………………………………... 10B. RENCANA KINERJA TAHUNAN ………………………………… 18
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA …………………………………………… 32A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI …………………………........ 32B. REALISASI ANGGARAN …………………………………………. 48
BAB IV PENUTUP ……………………………………………………………….. 50
LAMPIRAN-LAMPIRAN
.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan
pemerintahan yang baik dan bersih (good governance dan clean government) telah
mendorong pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang jelas,
tepat, teratur dan efektif yang dikenal dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP).
SAKIP merupakan suatu tatanan, instrumen dan metode pertanggungjawaban
dengan tahapan meliputi penetapan perencanaan strategik, pengukuran kinerja,
pelaporan kinerja dan pemanfaatan informasi kinerja bagi perbaikan kinerja secara
berkesinambungan. Sesuai amanat Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Inpres Nomor 5 Tahun 2004
tentang Percepatan dan Pemberantasan Korupsi dilaksanakan dalam rangka
mewujudkan Pemerintahan yang lebih menjamin adanya keseimbangan dan wujud
nyata akuntabilitas kepada masyarakat, selain itu juga menunjukkan upaya
pertanggungjawaban sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006
tentang Pelaporan Keuangan dan kinerja Instansi Pemerintah.
Dengan demikian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah perlu
dilaksanakan sebagai alat ukur untuk mengetahui kemampuan organisasi dalam
pencapaian visi dan misi, tujuan serta sasaran organisasi tersebut. Hasil yang dicapai
tersebut akan menjadi media evaluasi yang efektif bagi upaya dan sarana perbaikan
kinerja Instansi Pemerintah.
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar melaksanakan kewajiban untuk
membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) sesuai dengan
ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden RI Nomor 29 tahun 2014
tentang Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor
53 Tahun 2014 tentang Petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata
cara reveu atas laporan kinerja Instansi Pemerintahan.
Laporan tersebut memberikan gambaran mengenai penilaian tingkat pencapaian
target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam
dokumen rencana strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016-
2021 yang dijabarkan pencapaiannya setiap tahun yang ditetapkan menjadi
penetapan kinerja (PK). Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
1
untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi
instansi pemerintah.
B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar merupakan Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Tanah Datar yang dibentuk berdasarkan
Peraturan Daerah No. 45 Tahun 2016 tanggal 28 Desember 2016 tentang
Kedudukan, Susunan organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Daerah
dan merupakan unsur pelaksana urusan daerah dibidang kesehatan berdasarkan
kewenangan yang dimiliki pemerintah daerah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku yang berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah
Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok untuk melaksanakan urusan
pemerintahan dibidang kesehatan yang berdasarkan azas otonomi dan tugas
pembantuan.
Dalam melaksanakan tugas Dinas Kesehatan memiliki fungsi sbb:
1 Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugas dibidang penyusunan
program, pembinaan kefarmasian, pembinaan kesehatan masyarakat, dan
pembinaan pelayanan kesehatan.
2 Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
penyusunan program, pembinaan kefarmasian, pembinaan kesehatan
masyarakat, dan pembinaan pelayanan kesehatan.
3 Pembinaan dan pelaksanaan tugas, sesuai dengan bidang penyusunan program,
pembinaan kefarmasian, pembinaan kesehatan masyarakat, dan pembinaan
pelayanan kesehatan.
4 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
. Sesuai dengan Peraturan Daerah No. 45 tahun 2016 tanggal 28 Desember
2016 tentang Struktur Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Dinas
Daerah Kabupaten Tanah Datar, struktur organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten
Tanah Datar terdiri dari :
1. Kepala Dinas
2. Sekretaris
3. Bidang Kesehatan Masyarakat
4. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
5. Bidang Pelayanan Kesehatan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
2
6. Bidang Sumber Daya Kesehatan
7. UPTD Dinas
8. Kelompok Jabatan Fungsional
Bagan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan sebagaimana gambar dibawah ini:
Gambar 1Bagan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar
C. Faktor Pendukung yang Mempengaruhi Kinerja
Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat,
Pemerintah Kabupaten Tanah Datar terus berupaya meningkatkan kualitas dan
kuantitas sumber daya kesehatannya. Adapun sumber daya kesehatan yang
dimiliki terdiri dari:
1) Ketenagaan
Distribusi jumlah tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas dan dinas
kesehatan di Kabupaten Tanah Datar sebagaimana berikut ini :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
3
Tabel 1.1Jumlah Ketenagaan di Jajaran Dinas Kesehatan
Kabupaten Tanah DatarTahun 2018
No PendidikanJumlahTenaga
Ket
I Tenaga Kesehatan 599 1 S2 Kesmas 7 2 Dokter Umum 26 3 Dokter Gigi 21 4 S1 Kesmas 27
5 Farmasi 34
- Apoteker 4 - S1 Farmasi 4 - D III Farmasi 14 - SAA/SMF 12
6 Perawat 113 - Ners 6 - Si Keperawatan 15 - D III Keperawatan 70 - D I Keperawatan 3 - SPK 19
7 Bidan 265 - D IV Bidan 13 - D III Bidan 225 - D I Bidan 27
8 Perawat Gigi 23 - D III Perawat Gigi 15 - SPRG 8
9 Kesehatan Lingkungan 21 - D IV Kesling 6 - D III Kesling 12 - SPPH 3 10 Nutrisionis 21
- D IV Gizi 6 - D III Gizi 14 - SPAG 1 11 Analis Kesehatan 15
- D IV Analis Kesehatan 4 - D III Analis Kesehatan 11 12 D III Elektromedik 2 13 D III Rekam Medik 6
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
4
14 D III Analis Farmasi dan Makanan
1
15 D III Teknisi Kesehatan 1 16 D III Manajmen RS 1 17 SMAK 5 18 Pekarya Kesehatan 10
II Tenaga Umum 49
1 S1 Ekonomi 9 2 S1 Administrasi 5 3 SLTA (SMA/SMU, SMEA, SMK,
MAN, STM, SPG)23
4 SLTP 4 5 SD 4 6 PAKET C 3 7 PPB 1
Total 648
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
5
2) Fasilitas Kesehatan
Tabel 1.2Jumlah Sarana Kesehatandi Kabupaten Tanah Datar
Tahun 2018
No Uraian Jumlah
1 Fasilitasa. Posyandu 600b. Puskesmas
1. Induk 232. Pembantu 67
c. Rumah Sakit Umum Pemerintah 1d. Rumah Sakit Umum Swasta 1e. Rumah Sakit Khusus Swasta 2f. Klinik Pratama
1. TNI/Polri 22. Swasta 3
g. Klinik Utama 1h. Praktek Dokter Bersama 2i. Praktek dokter
umum perorangan29
j. Praktek dokter gigi perorangan 7k. Praktek dokter spesialis perorangan 7l. Poskesri/Poskesdes/Polindes 130
2 Jumlah Industri Farmasi -Gudang Farmasi 1
3 Pedagang Kesehatana. Pedagang besar farmasi -b. Apotek 15c. Toko obat 28
4 Laboratorium klinik 2
5 Optik 6
6 UTD 3
7 Praktek Batra 1
D. Aspek Strategis
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2019-
2021 menetapkan 9 Agenda Prioritas Pembanguan yang disebut dengan NAWA CITA,
yaitu :
1. Mengahadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara.
2. Membuat pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan
yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
6
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan
desa dalam kerangka negara kesatuan.
4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistim dan
penegakakn hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
6. Meningkatkan produktivitas dan daya saing di pasar Internasional sehingga
bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis
ekonomi domistik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
Dalam pelaksanaanya RPJMN menetapkan Prioritas Pembangunan Nasional
berdasarkan 3 dimensi pembangunan, sedangkan dalam RPJMD 2016-2021
Kabupaten Tanah Datar menetapkan prioritas pembangunan yaitu :
NO PRIORITAS RPJMN PRIORITAS RPJMDKABUPATEN TANAH DATAR
1 Dimensi Pembangunan Manusia
dan Masyarakat
a. Pendidikan
b. Kesehatan
c. Perumahan
d. Mental dan Karakter
a. Peningkatan
pemahaman dan pengamalan nilai-
nilai agama, adat dan budaya
b. Peningkatan
kualitas pendidikan, derajat kesehatan
dan kesejahteraan sosial masyarakat
c. Peningkatan
Pelayanan kepada masyarakat melalui
pelaksanaan reformasi birokrasi
d. Peningkatan
kesadaran hukum masyarakat
2. Dimensi Pembangunan Sektor
Unggulan
a. Kedaulatan Panganb. Kedaulatan Energi dan
Ketenagalistrikanc. Kemaritiman dan Kelautand. Pariwisata dan Industri
a. Peningkatan ketahanan pangan,
pengembangan parieisata, industry,
perdagangan dan lembaga keuanganb. Peningkatan infrastruktur daerahc. Penanggulangan bencana alam dan
pelestarian lingkungan hidup
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
7
3 Dimensi pemerataan dan
kewilayahan
a. Antar kelompok pendapatanb. Antar wilayah : (Desa,
Pinggiran, Luar Jawa,
Kawasan Timur)
Pengurangan pengangguran dan
kemiskinan
Berdasarkan dokumen RPJMD Kabupaten Tanah Datar 2016-2021
menempatkan urusan kesehatan menjadi prioritas kedua dalam prioritas pembangunan.
Hal ini dapat dipahami karena urusan kesehatan merupakan kebutuhan mendasar
masyarakat.
Mengingat kesehatan merupakan salah satu indikator penting dalam upaya
peningkatan kualitas pembangunan manusia (human development indeks) maka arah
kebijakan pembangunan kesehatan di Kabupaten Tanah Datar adalah sebagai berikut
ini :
a. Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, Usia kerja
dan Lanjut Usia yang Berkualitas
b. Meningkatkan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
c. Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat
d. Meningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar yang Berkualitas
e. Meningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Rujukan yang Berkualitas
f. Meningkatkan Ketersediaan, Keterjangkauan, Pemerataan, dan Kualitas Farmasi
dan Alat Kesehatan
g. Meningkatkan Sistem Pengawasan Obat dan Makanan
h. Memantapkan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional Bidang Kesehatan
i. Menguatkan Manajemen, Penelitian Pengembangan dan Sistem Informasi
j. Mengembangkan dan Meningkatkan Efektifitas Pembiayaan Kesehatan
k. Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
l. Meningkatkan Ketersediaan, Persebaran, dan Mutu Sumber Daya Manusia
Kesehatan
m. Meningkatkan Capaian kinerja dan keuangan
E. Ruang Lingkup
Laporan Akuntabillitas Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Dinas Kesehatan
Kabupaten Tanah Datar Tahun 2018 disusun dengan sistematika sebagai berikut :
Ringkasan Eksekutif Menyajikan secara ringkas rencana dan capaian kinerja
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar Tahun 2018.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
8
Bab I Pendahuluan Menyajikan latar belakang, data umum yang menyangkut
tugas pokok dan fungsi, struktur organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah
Datar dan faktor pendukung yang mempengaruhi kinerja organisasi serta aspek
strategis.
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Menyajikan mengenai RPJMD
Kabupaten Tanah Datar rencana strategis dan rencana kinerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Tanah Datar. Rencana strategis mencakup visi, tujuan, sasaran, serta
strategi/kebijakan dan program, kegiatan yang menjadi acuan dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi. Rencana kinerja dan penetapan kinerja menggambarkan kinerja
yang ingin dicapai beserta indicator keberhasilannya.
Bab III Akuntabilitas Kinerja Menyajikan capaian kinerja tahun 2018 yang
memuat hasil pengukuran kinerja dengan penjelasan keberhasilan dan
permasalahan dalam pencapaian kinerja serta akuntabilitas keuangan
Bab IV Penutup Menyajikan kesimpulan atas capaian kinerja tahun 2018 dan
saran perbaikan atas permasalahan dalam pencapaian kinerja.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
9
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar Tahun
2016-2021 merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai
dalam kurun waktu tahun 2016-2021 dengan memperhitungkan potensi, peluang dan
kendala yang mungkin ada dan mungkin timbul.
Rencana Strategis ini berkedudukan dan berfungsi antara lain sebagai acuan
dan tolok ukur yang jelas dan tegas bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar
dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan yang diberikan oleh
Pemerintah Kabupaten Tanah Datar sehingga keberhasilan atau kegagalan dalam
implementasinya dapat diukur dengan jelas dan tepat.
Agar Rencana Strategis dapat mendatangkan manfaat bagi pembangunan
Kabupaten Tanah Datar ke depan maka dalam implementasinya perlu adanya
komitmen, semangat, tekad, kemauan, kemampuan dan etos kerja yang tinggi yang
ditunjukkan melalui kesungguhan, kejujuran dan keterbukaan tidak hanya oleh segenap
pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar saja melainkan juga seluruh
aparatur pemerintah Kabupaten Tanah Datar dan stakeholder lainnya yang ada di
Kabupaten Tanah Datar.
Rencana Strategis merupakan proses yang berkelanjutan, oleh karena itu agar
mampu dan responsif terhadap perkembanganan situasi yang sangat dinamis, baik
dalam aspek kenegaraan, politik, ekonomi, maupun sosial budaya maka secara
periodik perlu diupayakan untuk dilakukan revisi baik secara parsial maupun
menyeluruh.
Uraian lebih lanjut Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar Tahun
2018 yang merupakan tahun ketiga dari Rencana Strategis Pembangunan Kabupaten
Tanah Datar Tahun 2016-2021, adalah sebagai berikut :
1. Pernyataan Visi
Visi merupakan cara pandang jauh kedepan tentang kemana Dinas
Kesehatan Kabupaten Tanah Datar harus dibawa dan berkarya agar tetap
konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif dan produktif. Dalam mengantisipasi
tantangan kedepan menuju kondisi yang diinginkan, Dinas Kesehatan Kabupaten
Tanah Datar secara terus menerus mengembangkan peluang dan inovasi agar
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
10
tetap eksis dan unggul dengan senantiasa mengupayakan perubahan ke arah
perbaikan. Perubahan tersebut harus disusun dalam tahapan yang terencana,
konsisten dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja
yang berorientasi pada pencapaian hasil (outcomes).
Adapun perumusan Visi tersebut adalah sebagai berikut:
“ Terwujudnya Masyarakat Tanah Datar
Sehat yang Berkeadilan dan Sejahtera ”
2. Penjelasan Makna Visi
Makna yang terkandung dalam visi tersebut diperoleh beberapa komponen pokok,
yaitu :
Masyarakat Tanah Datar Sehat
Suatu kondisi kondusif yang dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Tanah Datar
dimana kondisi derajat kesehatan setinggi-tingginya dapat terwujud dengan
meningkatkan kesadaran kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang.
Masyarakat Tanah Datar Sehat yang Berkeadilan
Suatu kondisi kondusif yang dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Tanah Datar
sehingga kebutuhan akan kesehatan akan dapat dipenuhi secara berkeadilan
dimana masyarakat yang mampu akan dapat membiayai kesehatannya sedangkan
bagi keluarga miskin dan tidak mampu maka pemerintah daerah hadir untuk
memenuhi kebutuhan kesehatan tersebut.
Masyarakat Tanah Datar Sehat yang Sejahtera
Suatu kondisi kondusif yang dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Tanah Datar
sehingga dengan kondisi sehat yang dimilikinya maka akan dapat bekerja dengan
tenang, nyaman, aman untuk meningkatkan perekonomian keluarganya.
3. Pernyataan Misi
Pernyataan misi mengandung pernyataan yang mencerminkan pandangan
organisasi tentang kemampuan dirinya. Pernyataan misi merupakan hal yang
sangat penting untuk mengarahkan kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah
Datar untuk lebih eksis dan dapat mengikuti efek global otonomi daerah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
11
Berkaitan dengan hal tersebut maka Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar
memiliki misi
“ Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat Dengan Tersedianya Upaya
Kesehatan Yang Paripurna, Merata Bermutu Dan Berkeadilan ”
4. Tujuan Strategis
Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan
misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu tertentu umumnya 1
(satu) sampai 5 (lima) tahun. Dengan diformulasikannya tujuan strategis ini maka
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar dapat secara tepat mengetahui apa yang
harus dilaksanakan dalam memenuhi visi dan misinya dengan mempertimbangkan
sumber daya dan kemampuan yang dimiliki. Lebih dari itu, perumusan tujuan
strategis juga memungkinkan untuk mengukur sejauh mana visi dan misi telah
dicapai mengingat tujuan strategis dirumuskan berdasarkan visi dan misi yang telah
ditetapkan.
Tabel 2.1
Tujuan dan Sasaran Dinas Kesehatan 2016 -2021
Berdasarkan arahan arti dan makna penetapan tujuan organisasi maka
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar dalam mewujudkan misinya menetapkan
tujuan yaitu “Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat” dengan indikator :
“Meningkatnya Angka Umur Harapan Hidup Masyarakat Kabupaten Tanah Datar
dari 68,75 tahun pada kondisi awal tahun 2015 menjadi 69,5 tahun pada kondisi
akhir tahun 2021.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
12
TUJUAN SASARAN
1 Meningkatnya derajad kesehatan
Masyarakat
1 Meningkatnya kesehatan masyarakat
2 Meningkatnya akses dan mutu
Pelayanan Kesehatan
3 Meningkatkan Pengendalian Penyakit
5. Sasaran
Sasaran adalah merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan
menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan tindakan yang akan
dilakukan secara operasional. Oleh karenanya rumusan sasaran yang ditetapkan
diharapkan dapat memberikan fokus pada penyusunan program operasional dan
kegiatan pokok organisasi yang bersifat spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat
dicapai.
Sasaran organisasi yang ditetapkan pada dasarnya merupakan bagian dari
proses perencanaan strategis dengan focus utama berupa tindakan pengalokasian
sumberdaya organisasi kedalam strategi organisasi. Oleh karenanya penetapan
sasaran harus memenuhi kriteria spesifik, measurable, agresive but attainable,
result oriented dan time bond. Guna memenuhi kriteria tersebut maka penetapan
sasaran harus disertai dengan penetapan indikator sasaran, yakni keterangan,
gejala atau penanda yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan
upaya pencapaian sasaran atau dengan kata lain disebut sebagai tolok ukur
keberhasilan pencapaian sasaran.
Berdasarkan makna penetapan sasaran tersebut maka tahun 2018, Dinas
Kesehatan Kabupaten Tanah Datar menetapkan sasaran sebagai berikut :
1) Peningkatan Kesehatan Ibu dan anak.
2) Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
3) Peningkatan Pengendalian Penyakit
Indikator capaian sasaran pada tahun 2018 adalah:
1. Menurunnya Angka Kematian Bayi (AKB ) menjadi 13,03 /1.000 Kelahiran Hidup
2. Menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI ) menjadi 311/100.000 Kelahiran Hidup
3. Menurunnya Persentase Balita Gizi Buruk dibawah 0,2%
4. Meningkatnya Angka Kunjungan Pelayanan Kesehatan Dasar dalam 1 tahun
menjadi 1,5 kali.
5. Meningkatnya Persentase Kepesertaan Masyarakat pada SJSN Bidang menjadi
85,6%
6. Persentase Kwalitas Standar Pelayanan Kesehatan Puskesmas
7. Meningkatnya Persentase Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
(PD3I) tertentu menjadi 31,75%
8. Menurunnya Persentase Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik menjadi <5 %
9. Menurunnya Persentase Penyakit Degeneratif menjadi 39,9%
6. Strategi
Strategi pencapaian tujuan dan sasaran adalah merupakan strategi
organisasi yang berisi rencana menyeluruh dan terpadu mengenai upaya-upaya
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
13
yang akan dilaksanakan secara operasional dengan memperhatikan ketersediaan
sumberdaya organisasi.
Tabel 2.2
Strategi dan Kebijakan Dinas Kesehatan 2016-2021
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
14
STRATEGI ARAH KEBIJAKAN UMUM
1,1 Peningkatan Status Kesehatan pada setiap kelompok usia
1.1.1
Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, Usia kerja dan Lanjut Usia yang Berkualitas
1.1.2
Meningkatkan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
1,2 Peningkatkan Status Gizi 1.2.1
Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat
2,1 Peningkatan Akses Yankes 2.1.1
Meningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar yang Berkualitas
2.1.2
Meningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Rujukan yang Berkualitas
2.1.3
Meningkatkan Ketersediaan, Keterjangkauan, Pemerataan, dan Kualitas Farmasi dan Alat Kesehatan
2,2 Penguatan Sistem Kesehatan
2.2.1
Meningkatkan Sistem Pengawasan Obat dan Makanan
3,3 Memantapkan Pelaksanaan Sistem jaminan Nasional (SJSN) Bidang Kesehatan
2.2.2
Memantapkan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional Bidang Kesehatan
2.2.3
Menguatkan Manajemen, Penelitian Pengembangan dan Sistem Informasi
2.2.4
Mengembangkan dan MeningkatkanEfektifitas Pembiayaan Kesehatan
2.2.5
Meningkatkan Ketersediaan, Persebaran, dan Mutu Sumber DayaManusia Kesehatan
3,3 Pengendalian penyakit menular, penyakit tidak menular (PTM) & Penyehatan lingkungan
3.3.1
Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Sebagai satu cara untuk mewujudkan tujuan dan sasaran organisasi maka
strategi yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar adalah
sebagai berikut :
1) Peningkatan Status Kesehatan pada setiap kelompok usia
2) Peningkatkan Status Gizi
3) Peningkatan Akses Yankes
4) Penguatan Sistem Kesehatan
5) Memantapkan Pelaksanaan Sistem Jaminan Nasional (SJSN) Bidang Kesehatan
6) Pengendalian penyakit menular, penyakit tidak menular (PTM) & Penyehatan
lingkungan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
16
Strategi merupakan gerakan yang dapat diartikan sebagai perubahan
dengan berlangsungnya waktu. Dalam manajemen perubahan, gerakan dapat
dibuat relatif terhadap standar yang ditetapkan. Dalam konteks perubahan
performansi pelayanan dapat dibuat relatif terhadap indikator tujuan jangka panjang
yang telah ditetapkan.Yang dimaksud dengan Tahap performansi adalah masa
untuk mengejar target yang telah ditetapkan oleh masing masing unit kerja.
7. Kebijakan
Kebijakan yang akan ditempuh dalam mewujudkan tujuan dan sasaran yang
akan dicapai sampai dengan akhir tahun 2021 dirumuskan sebagai berikut :
1) Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, Usia
kerja dan Lanjut Usia yang Berkualitas
2) Meningkatkan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
3) Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat
4) Meningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar yang Berkualitas
5) Meningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Rujukan yang Berkualitas
6) Meningkatkan Ketersediaan, Keterjangkauan, Pemerataan, dan Kualitas
Farmasi dan Alat Kesehatan
7) Meningkatkan Sistem Pengawasan Obat dan Makanan
8) Memantapkan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional Bidang
Kesehatan
9) Menguatkan Manajemen, Penelitian Pengembangan dan Sistem Informasi
10)Mengembangkan dan Meningkatkan Efektifitas Pembiayaan Kesehatan
11)Meningkatkan Ketersediaan, Persebaran, dan Mutu Sumber Daya Manusia
Kesehatan
12)Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
8. Indikator Kinerja Utama (IKU)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
17
Sasaran Indikator Kinerja Utama Penjelasan/ Formula Penghitungan Penanggung Jawab
Meningkatnya kesehatan Ibu melahirkan dan Anak
1 Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup
Jumlah kematian bayi dalam kurun waktu tahundibagi jumlah kelahiran hidup pada tahun yang
sama dikali 1000
Bidang KesehatanMasyarakat
2 Angka Kematian Ibu per100.000 KH
Jumlah kematian ibu hamil, melahirkan dan Nifasdalam kurun waktu tahun dibagi jumlah kelahiran
hidup pada tahun yang sama dikali 100.000
Bidang KesehatanMasyarakat
3 Persentase Balita Gizi Buruk
Jumlah anak balita yang menderita gizi burukdalam satu tahun dibagi jumlah seluruh balita
pada kurun waktu yang sama dikali 100%
Bidang KesehatanMasyarakat
Meningkatnya akses dan mutu Pelayanan Kesehatan
4 Angka Kunjungan Pelayanan Kesehatan Dasar
Jumlah kunjungan (sakit dan sehat) di sarkesdalam kurun waktu tertentu dibagi jumlah
penduduk di satu wilayah dalam kurun waktu yangsama
Bidang PelayananKesehatan
5 Persentase kepesertaanmasyarakat pada SJSN bidang kesehatan
Jumlah penduduk yang memiliki JaminanKesehatan Nasional (SJSN) dibagi jumlah
Penduduk dikali 100 %
Bidang PelayananKesehatan
6 Persentase Kwalitas Standar Pelayanan Kesehatan Puskesmas
Jumlah Puskesmas bersertifikasi akreditasiParipurna/jumlah Puskesmas terakreditasi dikali
100 %
Bidang PelayananKesehatan
Meningkatnya pengendalian penyakit menular dan tidak menular
7 Persentase Penyakit Yang dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) tertentu
Jumlah Penderita Penyakit Yang Dapat DicegahDengan Imunisasi (baru dan lama) dibagi jumlah
penduduk dikali 100 %
Bidang kesehatanMasyarakat
8 Persentase Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik
Jumlah penderita Penyakit Menular vektor(Malaria, DBD, Filariasis, dll) baru dan lama dibagi
jumlah penduduk dikali 100 %
Bidang Pencegahandan Pengendalian
Penyakit
INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANAH DATAR
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
23
9 Persentase penyakit degeneratif
Jumlah penderita penyakit degeneratif(Hipertensi, Diabetes,ODGJ) baru dan lama
dibagi jumlah penduduk dikali 100 %
Bidang Pencegahandan Pengendalian
Penyakit
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
24
B. RENCANA KINERJA TAHUNAN
Perencanaan kinerja merupakan aktivitas pengambilan keputusan di depan
tentang tingkat capaian kinerja yang diharapkan untuk dicapai, dikaitkan dengan
tingkat pelaksanaan program/kegiatan. Perencanaan kinerja ini menjabarkan
rencana program/kegiatan dan targetnya yang dikomitmenkan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Tanah Datar untuk dapat dicapai pada suatu tahun anggaran
(tahun 2018).
1. Rencana Kinerja
Rencana kinerja ini akan menjembatani antara Rencana Strategis yang telah
disusun dengan Laporan Akuntabilitas Kinerjanya setiap tahun. Rencana kinerja
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar tahun 2018 yang ada adalah anggaran
dari APBD Tahun 2018 beserta Anggaran Belanja Tambahannya yang diberikan
kewenangan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar untuk mengelolanya
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Berdasarkan APBD tahun 2018, perubahannya serta kelengkapan dokumen
perencanaan lainnya seperti Renja SKPD, Rincian Jenis Pengeluaran Menurut
Kegiatan, Tolak Ukur dan Uraian Pengeluaran, Lembaran Kerja, Petunjuk
Operasional, Rencana Pengeluaran Keuangan Kegiatan, Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan, Petunjuk Khusus serta DPA maka Rencana Kinerja tahun 2018 sebagai
berikut:
Tabel 2.3
Rencana Kerja Tahunan
PROGRAMKEGIATAN
TARGETKEGIATAN
ANGGARANKEGIATAN INDIKATOR
Program Peningkatan Keselamatan Ibu melahirkan dan Anak
Meningkatnya Persentase persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan
82 107.760.000,-
Meningkatnya Cakupan Komplikasi kebidanan yang ditangani
79
Meningkatnya Cakupan pertolongan persalinan olehtenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
82
Menurunya Angka KematianNeonatus per 1000 kelahiranhidup
9,6
Peningkatan pelayanankesehatan Ibu dan anak
Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan ibu dan anak
90% 107.760.000,-
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
Menurunnya angka kematian balita per 1000 Kelahiran Hidup
13,9 47.442.125,-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
25
PROGRAMKEGIATAN
TARGETKEGIATAN
ANGGARANKEGIATAN INDIKATOR
Pelatihan dan pendidikan perawatan anak Balita
Meningkatnya cakupan pelatihan dan pendidikan perawatan anak Balita
100% 23.476.500,-
Pelatihan pelaksanaan manajemen asfiksia
Cakupan pelatihan pelaksanaan manajemen asfiksia
100% 23.965.625,-
Program Perbaikan GiziMasyarakat
Menurunnya Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak balita
15,06 60.607.375,-
Menurun nya Prevalensi kekurang gizi (underweight) pada anak balita
<5
Persentase Balita Gizi Buruk yang mendapatkan perawatan
100
Menurunnya Persentase kegemukan penduduk dibawah 18 tahun
28,9
Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat kurang Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A, dan Kekurangan Zat Gizi Mikro Lainnya
Meningkatnya cakupan penangguangan bumil KEK, pemberian vitamin A pada bayi dan Balita, dan skrining hipotiroid kongenital
100% 54..129.375,-
Pemantauan status gizi Menurunnya cakupan BGM 2,2% 6.478.000,-
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Meningkatkannya Persentase kunjungan rawatJalan
15% 7.493.724.698,-
Meningkatkannya Persentase Kunjungan Rawat Inap
0,5%
Cakupan Neonatal Resti/komplikasi tertangani
95,0
Cakupan Ibu hamil Resti/komplikasi tertangani
80,0
Meningkatkannya Cakupan TTU Yang memenuhi Syarat Kesehatan
84
Menurunnya Prevalensi tekanan darah tinggi
24,35
Pengadaan, peningkatan, dan perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas dan jaringannya
Cakupan pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas dan jaringannya
100 986.914.600,-
Peningkatan kesehatanmasyarakat
Meningkatnya cakupan pembinaan kualitas kesehatanmasyarakat
100 144.007.000,-
Peningkatan pelayanandan penanggulangan masalah kesehatan
Meningkatnya cakupan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan
100 181.496.400,-
Penyelenggaraan penyehatan lingkungan
Meningkatnya persentase rumah sehat
61.814.000,-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
26
PROGRAMKEGIATAN
TARGETKEGIATAN
ANGGARANKEGIATAN INDIKATOR
Evaluasi program ibu Terlaksananya pembinaan dan evaluasi program ibu
100 20.338.000,-
Pelatihan kelas ibu balita
Persentase pelatihan kelas ibu Balita
100 20.132.750,-
Evaluasi program anak Meningkatnya cakupan pembinaan dan evaluasi program anak
100 38.930.750,-
Upaya kesehatan matra
Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan matra
100 48.952.700,-
Upaya kesehatan kerja Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan kerja di tempat industri
100 29.264.000,-
Penyelenggaraan pelayanan krisis kesehatan
Meningkatnya cakupan pelayanan penanggulangan krisis kesehatan
100 28.700,-
Jaminan Persalinan Meningkatnya cakupan jaminan persalinan
100 3.392.580.000,-
Penanggulangan dan Pencegahan Faktor Resiko
Meningkatnya cakupan penanggulangan dan pencegahan faktor risiko penyakit
24,35 112.882.200,-
Upaya Pelayanan Kesehatan Tradisional
Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan tradisional
100 466.796.000,-
Penyediaan Biaya Operasional Puskesmas X Koto I
Terpenuhinya Kebutuhan Operasional Puskesmas
100 76.819.360,-
Penyediaan Biaya Operasional Puskesmas X Koto II
Terpenuhinya Kebutuhan Operasional Puskesmas
100 55.028.360,-
Penyediaan Biaya Operasional Puskesmas Singgalang
Terpenuhinya Kebutuhan Operasional Puskesmas
100 58.123.000,-
Penyediaan Biaya Operasional Puskesmas Batipuh I
Terpenuhinya Kebutuhan Operasional Puskesmas
100 48.179.000,-
Penyediaan Biaya Operasional Puskesmas Batipuh II
Terpenuhinya Kebutuhan Operasional Puskesmas
100 59.150.000,-
Penyediaan Biaya Operasional Puskesmas Batipuh III
Terpenuhinya Kebutuhan Operasional Puskesmas
100 49.954.000,-
Penyediaan Biaya Operasional Puskesmas Pariangan
Terpenuhinya Kebutuhan Operasional Puskesmas
100 195.817.800,-
Penyediaan Biaya Operasional Puskesmas RambatanI
Terpenuhinya Kebutuhan Operasional Puskesmas
100 77.300.000,-
Penyediaan Biaya Operasional Puskesmas RambatanII
Terpenuhinya Kebutuhan Operasional Puskesmas
100 51.750.000,-
Penyediaan Biaya Operasional Puskesmas Lima KaumI
Terpenuhinya Kebutuhan Operasional Puskesmas
100 67.400.000,-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
27
PROGRAMKEGIATAN
TARGETKEGIATAN
ANGGARANKEGIATAN INDIKATOR
Penyediaan Biaya Operasional Puskesmas Lima KaumII
Terpenuhinya Kebutuhan Operasional Puskesmas
100 59.507.956,-
Penyediaan Biaya Operasional Puskesmas Pagaruyung
Terpenuhinya Kebutuhan Operasional Puskesmas
100 65.000.000,-
Penyediaan Biaya Operasional Puskesmas Tanjung Emas
Terpenuhinya Kebutuhan Operasional Puskesmas
100 77.936.120,-
Penyediaan Biaya Operasional Puskesmas Padang Ganting
Terpenuhinya Kebutuhan Operasional Puskesmas
100 108.700.000,-
Penyediaan Biaya Operasional Puskesmas Lintau Buo I
Terpenuhinya Kebutuhan Operasional Puskesmas
100 141.300.000,-
Penyediaan Biaya Operasional Puskesmas Lintau Buo II
Terpenuhinya Kebutuhan Operasional Puskesmas
100 97.885.000,-
Penyediaan Biaya Operasional Puskesmas Lintau Buo III
Terpenuhinya Kebutuhan Operasional Puskesmas
100 115.521.250,-
Penyediaan Biaya Operasional Puskesmas Sungayang
Terpenuhinya Kebutuhan Operasional Puskesmas
100 78.141.750,-
Penyediaan Biaya Operasional Puskesmas Sungai Tarab I
Terpenuhinya Kebutuhan Operasional Puskesmas
100 98.786.720,-
Penyediaan Biaya Operasional Puskesmas Sungai Tarab II
Terpenuhinya Kebutuhan Operasional Puskesmas
100 105.894.762,-
Penyediaan Biaya Operasional Puskesmas Gurun
Terpenuhinya Kebutuhan Operasional Puskesmas
100 74.725.000,-
Penyediaan Biaya Operasional Puskesmas Salimpaung I
Terpenuhinya Kebutuhan Operasional Puskesmas
100 98.307.220,-
Penyediaan Biaya Operasional Puskesmas Salimpaung II
Terpenuhinya Kebutuhan Operasional Puskesmas
100 99.689.000,-
Program Penyelenggaraan Bantuan Operasional Kesehatan
Meningkatnya Cakupan Upaya Kesehatan PelayananKesehatan Promotif dan Preventif
85 17.079.666.807,-
BOK UPT Puskesmas X Koto I
Capaian SPM di Puskesmas 100 699.844.300,-
BOK UP Puskesmas X Koto II
Capaian SPM di Puskesmas 100 783.104.390,-
BOK UP Puskesmas Singgalang
Capaian SPM di Puskesmas 100 536.783.100,-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
28
PROGRAMKEGIATAN
TARGETKEGIATAN
ANGGARANKEGIATAN INDIKATOR
BOK UP Puskesmas Batipuh I
Capaian SPM di Puskesmas 100 691.466.500,-
BOK UP Puskesmas Batipuh II
Capaian SPM di Puskesmas 100 546.753.750,-
BOK UP Puskesmas Batipuh III
Capaian SPM di Puskesmas 100 589.389.380,-
BOK UP Puskesmas Pariangan
Capaian SPM di Puskesmas 100 857.480.800,-
BOK UP Puskesmas Rambatan I
Capaian SPM di Puskesmas 100 797.380.400,-
BOK UP Puskesmas Rambatan II
Capaian SPM di Puskesmas 100 713.494.000,-
BOK UP Puskesmas Lima Kaum I
Capaian SPM di Puskesmas 100 819.687.800,-
BOK UP Puskesmas Lima Kaum II
Capaian SPM di Puskesmas 100 584.308.000,-
BOK UP Puskesmas Pagaruyung
Capaian SPM di Puskesmas 100 485.136.250,-
BOK UP Puskesmas Tanjung Emas
Capaian SPM di Puskesmas 100 788.415.550,-
BOK UP Puskesmas Padang Ganting
Capaian SPM di Puskesmas 100 713.808.800,-
BOK UP Puskesmas Lintau Buo I
Capaian SPM di Puskesmas 100 659.632.700,-
BOK UP Puskesmas Lintau Buo II
Capaian SPM di Puskesmas 100 727.096.000,-
BOK UP Puskesmas Lintau Buo III
Capaian SPM di Puskesmas 100 756.555.250,-
BOK UP Puskesmas Sungayang
Capaian SPM di Puskesmas 100 686.132.157,-
BOK UP Puskesmas Sungai Tarab I
Capaian SPM di Puskesmas 100 740.958.750,-
BOK UP Puskesmas Sungai Tarab II
Capaian SPM di Puskesmas 100 676.177.350,-
BOK UP Puskesmas Gurun
Capaian SPM di Puskesmas 100 520.213.080,-
BOK UP Puskesmas Salimpaung I
Capaian SPM di Puskesmas 100 768.014.350,-
BOK UP Puskesmas Salimpaung II
Capaian SPM di Puskesmas 100 736.442.850,-
Pembinaan BOK Cakupan SPM di Puskesmas 100 1.201.391.300,-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
29
PROGRAMKEGIATAN
TARGETKEGIATAN
ANGGARANKEGIATAN INDIKATOR
Program Penyelengaraan BLUD UPT Puskesmas
Meningkatkan Cakupan Rawat Jalan
1,5% 18.548.080.035,-
Meningkatkan Cakupan Rawat Inap
0,5%
Penyelengaraan BLUD UPT Puskesmas X Koto I
Cakupan Rawat Jalan 1,5% 556.090.458,-
Penyelengaraan BLUD UPT Puskesmas X Koto II
Cakupan Rawat Jalan 1,5% 960.578.413,-
Penyelengaraan BLUD UPT Puskesmas Singgalang
Cakupan Rawat Jalan 1,5% 253.151.377,-
Penyelengaraan BLUD UPT Puskesmas Batipuh I
Cakupan Rawat Jalan 1,5% 813.915.205,-
Penyelengaraan BLUD UPT Puskesmas Batipuh II
Cakupan Rawat Jalan 1,5% 545.871.743,-
Penyelengaraan BLUD UPT Puskesmas Batipuh III
Cakupan Rawat Jalan 1,5% 768.290.564,-
Penyelengaraan BLUD UPT Puskesmas Pariangan
Cakupan Rawat Jalan 1,5% 997.295.082,-
Cakupan Rawat Inap 0,5%
Penyelengaraan BLUD UPT Puskesmas Rambatan I
Cakupan Rawat Jalan 1,5% 1.043.673.244,-
Penyelengaraan BLUD UPT Puskesmas Rambatan II
Cakupan Rawat Jalan 1,5% 937.282.165,-
Penyelengaraan BLUD UPT Puskesmas Lima Kaum I
Cakupan Rawat Jalan 1,5% 1.488.878.457,-
Penyelengaraan BLUD UPT Puskesmas Lima Kaum II
Cakupan Rawat Jalan 1,5% 320.019.860,-
Penyelengaraan BLUD UPT Puskesmas Pagaruyung
Cakupan Rawat Jalan 1,5% 278.041.393,-
Penyelengaraan BLUD UPT Puskesmas Tanjung Emas
Cakupan Rawat Jalan 1,5% 1.057.742.765,-
Cakupan Rawat Inap 0,5%
Penyelengaraan BLUD UPT Puskesmas Padang Ganting
Cakupan Rawat Jalan 1,5% 766.645.849,-
Cakupan Rawat Inap 0,5%
Penyelengaraan BLUD UPT Puskesmas LintauBuo I
Cakupan Rawat Jalan 1,5% 1.194.603.605,-
Cakupan Rawat Inap 0,5%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
30
PROGRAMKEGIATAN
TARGETKEGIATAN
ANGGARANKEGIATAN INDIKATOR
Penyelengaraan BLUD UPT Puskesmas LintauBuo II
Cakupan Rawat Jalan 1,5% 1.315.470.696,-
Cakupan Rawat Inap 0,5%
Penyelengaraan BLUD UPT Puskesmas LintauBuo III
Cakupan Rawat Jalan 1,5% 965.584.523,-
Penyelengaraan BLUD UPT Puskesmas Sungayang
Cakupan Rawat Jalan 0,5% 952.293.750,-
Penyelengaraan BLUD UPT Puskesmas Sungai Tarab I
Cakupan Rawat Jalan 1,5% 569.863.527,-
Cakupan Rawat Inap 0,5%
Penyelengaraan BLUD UPT Puskesmas Sungai Tarab II
Cakupan Rawat Jalan 1,5% 643.680.515,-
Penyelengaraan BLUD UPT Puskesmas Gurun
Cakupan Rawat Jalan 1,5% 242.979.039,-
Penyelengaraan BLUD UPT Puskesmas Salimpaung I
Cakupan Rawat Jalan 1,5% 1.163.312.747,-
Cakupan Rawat Inap 0,5%
Penyelengaraan BLUD UPT Puskesmas Salimpaung II
Cakupan Rawat Jalan 1,5% 712.815.058,-
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
Menimgkatnya Cakupan Pelayanan Kesehatan Lansia
90 % 15.400.000,-
Pelayanan Pemeliharaan Kesehatan Lansia
Cakupan Pelayanan Pemeliharaan Kesehatan Lansia
100% 15.400.000,-
Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
Menigkatnya Persentase keluhan pelayanan peserta Jaminan Kesehatan yang ditindaklanjuti
100 % 44.994.000,-
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Persentase pengaduan pelayanan kesehatan yang ditindaklanjuti
100% 44.994.000,-
Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan kesehatan
Meningkatnya Persentase penduduk yang menjadi Peserta Jaminan kesehatan
85,6%
Penyusunan peraturan daerah sistem kesehatan masyarakat
Persentase peraturan daerah sistem kesehatan masyarakat yang dirancang
100% 74.000.000,-
Pengumpulan, updating dan analisis data informasi capaian target kinerja program dan kegiatan
Tersusunnya data profil kesehatan
100% 53.212.500,-
Penyusunan dan pengumpulan data informasi kebutuhan penyusunan dokumen perencanaan
Tersusunnya data dan informasi kebutuhan penyusunan dokumen perencanaan
100 39.670.900,-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
31
PROGRAMKEGIATAN
TARGETKEGIATAN
ANGGARANKEGIATAN INDIKATOR
Penyediaan SIKDA danSIK dokter keluarga
Persentase SIKDA dan SIK dokter keluarga yang tersedia
100 150.000.000,-
Peningkatan program pemberdayaan dan jaminan kesehatan
Persentase penduduk yang memiliki jaminan kesehatan daerah
17,9 17.183.704.000,-
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat masyarakat
Rasio Posyandu per satuan Balita
17,89 per1000 Balita
283.779.000,-
Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat
Persentase cakupan pengembangan
100 125.663.000,-
Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
Persentase penyuluhan masyarakat pola hidup sehat (penyuluhan pola hidup sehat,LSS dan UKS)
95 40.613.000,-
Peningkatan pemanfaatan sarana kesehatan
Persentase cakupan pemanfaatan sarana kesehatan
100 52.000.000,-
Pemberian penghargaan bagi tenaga kesehatan yangberdedikasi dan berprestasi
Persentase cakupan pemberian penghargaan bagi tenaga kesehatan yang berdedikasi dan berprestasi
100 65.503.000,-
Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Prevalensi Tuberkulosis (TB) per 100.000 penduduk
104,67 464.035.600,-
Prevalensi HIV (persen) <0,5
Persentase jorong/nagari yang Universal Child Imunization (UCI)
95
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD
100
Penyemprotan/ foggingsarang nyamuk
Persentase cakupan penyemprotan/fogging sarang nyamuk
100 30.000.000,-
Pengadaan alat fogging dan bahan-bahan fogging
Persentase cakupan pengadaan alat fogging dan bahan-bahan fogging
100 9.819.300,-
Pelayanan pencegahandan penanggulangan penyakit menular
Persentase cakupan pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
≥70% 284.581.800,-
Peningkatan imunisasi Persentase cakupan Imunisasi dasar lengkap pada Balita
95 99.999.500,-
Peningkatan survellance Epidemiologi dan penanggulangan wabah
Persentase cakupan survellance Epidemiologi dan penanggulangan wabah
100 39.635.000,-
Program Pengembangan lingkungan Sehat
Persentase Cakupan RumahSehat
77% 78.281.000,-
Persentase Penduduk yang menggunakan jamban sehat
74,5%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
32
PROGRAMKEGIATAN
TARGETKEGIATAN
ANGGARANKEGIATAN INDIKATOR
Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat
Persentase cakupan penyuluhan menciptakan lingkungan sehat
100 45.281.000,-
Sosialisasi kebijakan lingkungan sehat
Persentase cakupan sosialisasi kebijakan lingkungan sehat
100 33.000.000,-
Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan
Cakupan TPM Yang memenuhi Syarat Kesehatan
80% 78.910.000,-
Pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan hasil produksi rumah tangga
Persentase cakupan pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan hasil produksi rumah tangga
70 20.000.000,-
Pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan restaurant
Persentase cakupan pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan restaurant
70 58.910.000,-
Pogram Sarana Air Bersih dan Sanitasi Masyarakat Miskin
Cakupan keluarga yang mempunyai akses air bersih.
87% 31.734.000,-
Monitoring sarana air bersih dan sanitasi masyarakat pedesaan
Persentase monitoring saranaair bersih dan sanitasi masyarakat pedesaan
66% 31.734.000,-
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Persentase kesediaan obat dan vaksin di Puskesmas
91 % 3.702.234.619,-
Pengadaaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
Persentase cakupan pengadaaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
100 3.332.080.519,-
Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan
Persentase cakupan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan
100 329.667.500,-
Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit
Persentase cakupan pelayanan farmasi yang memenuhi standar di Puskesmas
100 21.280.800,-
Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan
Persentase cakupan pengawasan dan pemantauanpenggunaan obat di Puskesmas
100 19.205.800,-
Program Pengawasan obat dan Makanan
Persentase obat dan makanan yang memenuhi standar kesehatan
90,1% 162.429.200,-
Peningkatan pemberdayaan konsumen/masyarakat di bidang obat dan makanan
Persentase cakupan pemberdayaan konsumen/masyarakat di bidang obat dan makanan
100 54.708.000,-
Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya
Persentase cakupan pengawasan sarana distribusi pangan dan bahan berbahaya
100 41.721.200,-
Peningkatan penyidikan dan penegakan hukum di bidang obat dan makanan
Persentase penyidikan dan penegakan hukum di bidang obat dan makanan
100 66.000.000,-
Program Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan
Cakupan pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
43,48% 14.331.981.341,-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
33
PROGRAMKEGIATAN
TARGETKEGIATAN
ANGGARANKEGIATAN INDIKATOR
prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya
puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya
Persentase Puskesmas Rawatan yang mampu PONED
2,71%
Rasio Puskesmas per 100.000 penduduk
6,3 per100.000
pdd
Rasio Puskesmas Pembantu per 100.000 penduduk
20 per100.000
pdd
Rasio Pos Kesehatan Nagariper 100.000 penduduk
45 per100.000
pdd
Persentase sarana dan prasarana Puskesmas yang sesuai standar
95%
Persentase sarana dan prasarana Puskesmas yang terpelihara sesuai standar
95%
Cakupan Puskesmas perkecamatan
1,64%
Pembangunan puskesmas
Jumlah pembangunan puskesmas
2 paket 6.277.518.000,-
Pembangunan puskesmas pembantu
Jumlah pembangunan Puskesmas pembantu
1 paket 400.000.000,-
Pengadaan puskesmaskeliling
Jumlah pengadaan Puskesmas keliling
3 unit 2.543.821.866,-
Pengadaan sarana danprasarana puskesmas
Jumah pengadaan sarana danprasarana Puskesmas
3 paket 5.110.641.475,-
Program Pengadaan, peningkatan sarana danprasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata
Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk
1,45 per100.000
pdd
589.585.000,-
Pembangunan rumah sakit
Jumlah pembangunan rumah sakit
1 589.585.000,-
Program Pengembangan Obat Asli Indonesia
Persentase obat tradisional yang memenuhi standar kesehatan
94% 21.400.000,-
Fasilitasi pemberdayaan konsumen/masyarakat di bidang obat dan makanan
Persentase cakupan fasilitasi pemberdayaan konsumen/masyarakat di bidang obat dan makanan
35% 21.400.000,-
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Persentase Sarana Kesehatan yang memilki Izin
65% 562.956.625,-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
34
PROGRAMKEGIATAN
TARGETKEGIATAN
ANGGARANKEGIATAN INDIKATOR
Persentase Tenaga Kesehatan yang memilki Izin
65%
Persentase Batra Kesehatan yang memilki Izin
65%
Penyusunan standar pelayanan kesehatan
Persentase cakupan standar pelayanan kesehatan yang disusun
100% 49.205.500,-
Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan
Persentase cakupan evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan
100% 30.360.000,-
Registrasi, akreditasi dan sertifikasi serta perizinan tenaga dan sarana kesehatan yangada di lembaga kesehatan pemerintah dan swasta
Persentase sarana kesehatan yang terakreditasi
100% 19.391.125,-
Akreditasi Puskesmas Jumlah Puskesmas terakreditasi
5 unit 464.000.000,-
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan administrasi perkantoran yang ditata
100 % 1.043.060.460,-
Penyediaan jasa surat menyurat
Persentase penyediaan perangko, materai dn benda pos lainnya
100 7.015.640,-
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
Persentase penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
100 185.600.000,-
Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional
Persentase penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional
100 35.000.000,-
Penyediaan jasa kebersihan kantor
Meningkatnya kelancaran pelaksanaan tugas
100 20.000.000,-
Penyediaan alat tulis kantor
Persentase penyediaan alat tulis kantor
100 121.748.100,-
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
Meningkatnya kelancaran pelaksanaan tugas
100 87.697.800,-
Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
Meningkatnya kelancaran pelaksanaan tugas
100 20.000.000,-
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
Persentase penyediaan bahanbacaan dan peraturan perundang-undangan
100 10.000.000,-
Penyediaan makanan dan minuman
Persentase penyediaan makanan dan minuman
100 40.000.000,-
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
Persentase penyelenggaraan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
100 213.551.000,-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
35
PROGRAMKEGIATAN
TARGETKEGIATAN
ANGGARANKEGIATAN INDIKATOR
Penyediaan jasa tenaga pendukung administrasi/teknik perkantoran
Persentase penyediaan jasa tenaga pendukung administrasi/teknik perkantoran
100 250.000.000,-
Penyediaan jasa tim penilai angka kredit
Persentase penyediaan jasa tim penilai angka kredit
100 52.447.920,-
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Persentase sarana prasarana aparatur yang disediakan
100 % 458.282.800,-
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
Persentase pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
100 40.000.000,-
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraandinas/operasional
Persentase pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
100 293.282.800,-
Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
Persentase pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
100 50.000.000,-
Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
Persentase pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedungkantor
100 60.000.000,-
Pemeliharaan rutin/berkala mebeleur
Persentase pemeliharaan rutin/berkala mebeleur kantor
100 15.000.000,-
Program Peningkatan Kapasitas Sumber DayaAparatur
Persentase Pegawai yang mengikuti diklat formal
100 % 121.500.000,-
Pendidikan dan pelatihan formal
Persentase SDM yang mengikuti pendidikan dan pelatihan formal
100 121.500.000,-
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Persentase dokumen perencanaan dan pelaporan
100% 199.884.800,-
Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerjaSKPD
Persentase pelaporan capaiankinerja dan keuangan
100 22.960.000,-
Penyusunan pelaporankeuangan akhir tahun
Persentase penyusunan pelaporan keuangan tahunan
100 22.360.000,-
Penyusunan perencanaan tahunan
Persentase penyusunan perencanaan tahunan
100 48.660.000,-
Penatausahaan keuangan
Persentase pengelola keuangan Puskesmas yang ditata
100 59.862.000,-
Monitoring dan evaluasi
Persentase cakupan Monitoring dan evaluasi
100 46.042.800,-
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
Tertatanya pengelolaan aset
100 % 84.780.000,-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
36
PROGRAMKEGIATAN
TARGETKEGIATAN
ANGGARANKEGIATAN INDIKATOR
Peningkatan manajemen aset/barang daerah
Cakupan laporan aset/barang daerah
100 84.780.000,-
2. Perjanjian Kinerja
Perjanjian kinerja merupakan suatu pernyataan kesanggupan dari pimpinan
instansi/unit kerja penerima amanah kepada atasan langsungnya untuk mewujudkan
suatu target kinerja tertentu. Pernyataan ini ditandatangani oleh penerima amanah,
sebagai tanda suatu kesanggupan untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan,
dan pemberi amanah atau atasan langsungnya sebagai persetujuan atas target kinerja
yang ditetapkan tersebut.
Tujuan khusus perjanjian kinerja antara lain : untuk meningkatkan akuntabilitas,
transparansi dan kinerja aparatur, sebagai wujud nyata komitmen antara penerima
amanah dengan pemberi amanah, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai
dasar evaluasi kinerja aparatur dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan
dan sanksi.
Perjanjian kinerja ini telah mengacu pada Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten
Tanah Datar tahun 2016-2021 serta rencana kinerja tahun 2018 target Perjanjian
Kinerja (PK) Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar Tahun 2018 yang telah
ditandatangani meliputi :
Tabel 2.4Perjanjian Kinerja Dinas KesehatanKabupaten Tanah Datar Tahun 2018
Sasaran Strategis I
Meningkatnya kesehatan Ibu dan anakNo Indikator Kinerja Target1 Menurunnya Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup 14,82 Menurunnya Angka Kematian Ibu per 100.000 KH 311
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
37
3 Menurunnya Persentase Balita Gizi Buruk < 0,2 %
Sasaran Strategis IIMeningkatnya Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
No Indikator Kinerja Target
1 Meningkatnya Angka kunjungan Puskesmas dalam 1 tahun 1,5 Kali2 Meningkatnya Persentase Penduduk yang Menjadi peserta
SJSN Bidang Kesehatan
85,6 %
Sasaran Strategis IIIMeningkatnya Pengendalian Penyakit
No Indikator Kinerja Target1 Meningkatnya Persentase rumah tangga yang berperilaku
hidup bersih dan sehat
65 %
2 Meningkatnya Cakupan Nagari Siaga Aktif 99 %3 Meningkatnya Persentase anak yang dapat imunisasi dasar
lengkap pernagari
70 %
Sasaran Strategis IVMeningkatnya Pemerataan Jumlah, Jenis & Kualitas Tenaga,
Sarana dan Prasarana KesehatanNo Indikator Kinerja Target1 Meningkatnya Persentase ketersediaan obat dan vaksin 91,4 %2 Meningkatnya Persentase Puskesmas yang tersertifikasi
akreditasi
82,6 %
3 Meningkatnya Rasio dokter umum per 100.000 penduduk 354 Meningkatnya Rasio dokter gigi per 100.000 penduduk 105 Meningkatnya Rasio Bidan per 100.000 penduduk 110
Meningkatnya Rasio Perawat per 100.000 penduduk 150
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
38
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Dalam mengukur kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar Tahun 2018,
ditetapkan indikator-indikator kinerja dengan kategori sebagai berikut :
1. Inputs (masukan)
2. Outputs (keluaran)
3. Outcomes (hasil)
4. Benefits (manfaat)
5. Impacts (dampak)
Indikator inputs adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan
dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran dana, sumber daya manusia, lapangan
kerja, informasi, kebijakan/peraturan, pelayanan umum, perundang-undangan dan
sebagainya.
Indikator outputs adalah segala sesuatu yang diharapkan langsung dapat dicapai dari
suatu kegiatan yang dapat berupa fisik maupun non fisik.
Indikator outcomes adalah indikator yang menggambarkan hasil nyata dari keluaran
suatu kegiatan.
Indikator benefits adalah sesuatu yang terkait dengan tujuan akhir dari pelaksanaan
kegiatan. Indikator kinerja ini menggambarkan manfaat yang diperoleh dari indikator
hasil. Manfaat tersebut baru kelihatan/diketahui setelah beberapa waktu kemudian
khususnya dalam jangka menengah dan jangka panjang.
Indikator impacts memperlihatkan pengaruh yang ditimbulkan dari manfaat yang
diperoleh dari hasil kegiatan. Seperti halnya indikator manfaat, indikator dampak juga
pada umumnya baru dapat diketahui dalam jangka waktu menengah atau jangka
panjang.
Indikator impact ini menunjukkan dasar pemikiran dilaksanakannya kegiatan yang
menggambarkan aspek makro pelaksanaan kegiatan, tujuan kegiatan secara sektoral,
regional dan nasional.
Strategi pencapaian visi dan misi yang dilaporkan dalam LKjIP tahun 2018 ini
berdasarkan kebijaksanaan dan strategi yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Tanah Datar. Sedangkan penetapan indikator kinerja berdasarkan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
39
kebijaksanaan program dan kegiatan dalam masa Januari sampai dengan Desember
2018.
Dari penetapan strategi yang ingin dicapai berdasarkan visi dan misi Dinas
Kesehatan Kabupaten Tanah Datar dan setelah diidentifikasi ke berbagai komponen
indikator, ditemukan bahwa kegiatan tahun 2018 sebagian besar meliputi tiga jenis
indikator kinerja yaitu inputs, outputs dan outcomes. Penyimpangan dari lima indikator
yang diinginkan disebabkan belum terciptanya laporan informasi (laporan pengumpulan
data) dan hasil evaluasi yang dapat memberikan informasi atau data yang dapat
mengukur kinerja secara faktual, akurat dan valid serta belum dicapainya benefits
maupun impacts beberapa kegiatan pada tahun 2018.
Pencapaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar dalam tahun 2018
merupakan kemampuan perencanaan dan hasil pelaksanaan baik kegiatan
pembangunan maupun rutin seperti dapat dilihat pada tabel berikut ini :
No Tujuan Sasaran Strategis Indikator Target Capaian
1 Meningkatnya derajatkesehatan masyarakat
1. Meningkatnyakesehatan ibu dananak
Menurunnya Angka kematian bayi per 1000 Kelahiran Hidup
13,03 7,75
Menurunnya Angka Kematian Ibu per 100.000KH
311 174,1
Menurunnya Persentase Balita Gizi Buruk
< 0,2 0,09
2. Meningkatnya aksesdan mutu PelayananKesehatan
Meningkatnya Angka Kunjungan Pelayanan Kesehatan Dasar
1,5 2,05
Meningkatnya Persentase kepesertaan masyarakat pada SJSN bidang kesehatan
85,6 78
MeningkatnyaPersentase StandarMutu pelayananKesehatan Puskesmas
82,6 73,9
3. MeningkatnyaPengendalianPenyakit Menular danTidak Menular
MeningkatnyaPersentase PenyakitYang Dapat DicegahDengan Imunisasi (PD3I)tertentu
31,75 0,03
Menurunnya PersentasePenyakit Tular Vektordan Zoonotik
< 0,5 0,04
Menurunnya PersentasePenyakit Degeneratif
39,9 3,9
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar menjalankan Tugas Pokok dan Fungsi
dalam pencapaian tujuan dan sasaran seperti yang tertuang dalam Rencana StrategisLaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
40
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar Tahun
2016 – 2021. Kinerja Dinas Kesehatan dapat diukur berdasarkan tingkat capaian
sasaran sesuai indikator sasaran yang telah ditetapkan pada penetapan kinerja
tahun 2018.
Pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan cara membandingkan target yang
telah ditetapkan dengan realisasi dan dapat juga dengan membandingkan capaian
tahun ini dengan tahun sebelumnya. Hasil pengukuran kinerja tersebut dievaluasi untuk
mengetahui keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis dimaksud.
Untuk mempermudah pengambilan kesimpulan hasil pengukuran kinerja dan
mengetahui tingkat pencapaian dari masing-masing indikator sasaran yang ditetapkan
digunakan skala pengukuran ordinal yang dikategorikan menjadi lima kategori, yaitu :
No Rentang Nilai Kategori Capaian
1. 85 s/d 100 Sangat Berhasil
2. 70 < X < 85 Berhasil
3. 55 < X < 70 Cukup Berhasil
4. X < 55 Tidak Berhasil
Sasaran 1 Meningkatnya Kesehatan Ibu dan Anak
Indikator Kinerja
Tahun 2017 Tahun 2018TargetTahun2021
(AkhirRPJMD)
(%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 Menurunnya Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 KH
13,77 6,53 100 13,03 7,75 100 11,17 100
2 Menurunnya Angka kematian ibu per 100.000 KH
316 93,31 100 306 174,1 100 301 100
3 Menurunnya PersentaseBalita Gizi Buruk
< 0,2 0,14 100 < 0,2 0,09 100 < 0,2 100
Sasaran strategis I, Meningkatnya Kesehatan Ibu dan Anak, capaian kinerjanya
diukur berdasarkan tiga indikator yaitu indikator Menurunnya Angka Kematian
Bayi (AKB) per 1000 KH, Menurunnya Angka Kematian Ibu per 100.000 KH dan
Menurunnya Persentase Balita Gizi Buruk. Dari hasil pengukuran ketiga
indikator sasaran tersebut berdasarkan perbandingan antara capaian
dengan target, realisasinya sudah 100%. Bila dilihat dari hasil perbandingan
capaian tahun ini (2018) dengan tahun sebelumnya (2017), pada dua indikator,
yakni indikator Menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI) dan menurunnya Angka
Kematian Bayi (AKB) mengalami penurunan meskipun masih memenuhi target
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
41
yang ditetapkan. Tetapi pada indikator Menurunnya persentase Balita Gizi Buruk,
terjadi peningkatan capaian kinerja dibanding Tahun 2017.
Pada indikator menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB), sudah dilakukan pengkajian penyebab kematian tersebut oleh Dokter
Spesialis OBGYN dan Dokter Spesialis Anak bersama penanggung jawab wilayah
binaan tempat kejadian kematian, Kasi Kesga serta pengelola program Ibu dan
Anak Dinas Kesehatan. Berdasarkan hasil Review Maternal Perinatal (RMP), dari
11 kasus kematian ibu tersebut, empat merupakan kematian ibu hamil dan tujuh
kematian ibu nifas dengan penyebab kematian :
Tabel 3.1Penyebab Kematian Ibu (Maternal) di Kabupaten Tanah Datar
Tahun 2018
No Puskesmas Umur Ibu Kehamilan kePenyebab
KematianTempat Kematian
1 Pusk. Lima Kaum I 41 Thn P3 A0 H2 Ca Kelenjar
Getah bening
Rumah
34 Thn P2 A0 H2 Epilepsi RSUD MA
Hanafiah24 Thn G1 P1 A0 H1 Leukemia akut RSUD MA
Hanafiah2 Pusk X Koto II 37 Thn P4 A0 H4 Hipertensi
Gastasional
RSAM Bukittinggi
3 Pusk Batipuh Selatan 36 Thn P6 A0 H5 Atonia Uteri RSAM Bukittinggi42 Thn G1 P0 A1 Dispepsia Perjalanan ke RS
4 Rambatan II 27 Thn G2 P1 A0 H1 Eklamsi
Antepartum
RSU Harapan
Bunda5 Pagaruyung 29 Thn G2 P1 A0 H1 Peritonitis Illeus RSUD MA
Hanafiah6 Singgalang 35 Thn G4 P2 A1 H2 Sindrom HEELP RSUP M. Djamil
Padang7 Pariangan 29 Thn G2 P1 A0 H1 Riwayat
Preeklamsi
Rumah
8 Batipuh I 25 Thn G1 P1 A0 H0 Early HPP et
causa
RSUD Padang
Panjang
Dari 11 kematian ibu (maternal) tersebut, semuanya sudah kontak dengan tenaga
kesehatan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
Begitu pula dengan kasus kematian bayi, sudah dilakukan review maternal
perinatal (RMP) untuk mengkaji penyebab kematiannya dan didapat data seperti
pada tabel berikut :
Tabel 3.2 Penyebab Kematian Bayi di Kabupaten Tanah Datar
Tahun 2018
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
42
No Puskesmas
Penyebab kematian Neonatal(0-28 hr)
Penyebabkematian Post
Neonatal (29 hr – 11 bln)
JmlKematian PerPuskesmas
BB
LR
Asf
iksi
a
Sep
sis
Kel
ain
an b
awaa
n
Lai
n-l
ain
Pn
eom
on
ia
Lai
n-l
ain
1 Pusk X Koto I 2 1 3
2 Pusk X Koto II 1 1 2
3 Pusk Singgalang 2 2
4 Pusk Batipuh I 2 2
5 Pusk Batipuh II 2 1 1 4
6 Batipuh Selatan 2 2 4
7 Pariangan 2 1 3
8 Lima Kaum I 2 2 1 5
9 Lima Kaum II 2 2
10 Rambatan I 2 1 3
11 Tanjung Emas 4 3 7
12 Pagaruyung 1 1
13 Padang Ganting 1 1
14 Sungayang 1 1 2
15 Lintau Buo 1 1 2
16 Lintau Buo 2 3 1 4
17 Sungai Tarab 1 1 1
18 Sungai Tarab 2 1 1
Jml per penyebab kematian 22 13 2 5 1 1 5 49
Dari tabel di atas terlihat bahwa penyebab kematian tertinggi pada kelompok umur
neonatal adalah BBLR 44,9% dan asfiksia 26,5%, diikuti kelainan bawaan 10,2%,
sepsis 4,1%, lain-lain 2% dan pada kelompok post neonatal ada dua penyebab
kematian, yaitu pneomonia 2%, lain-lain 10,2%.
Dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu anak, didukung dengan 3 program dan
5 kegiatan. Dana yang dianggarkan untuk mendukung pelaksanaan program
kegiatannya sebesar Rp. 215.809.500,- dan terealisasi Rp. 211.988.103,-
(98,23%).
Pada program Peningkatan Keselamatan Ibu melahirkan dan anak sudah
dilakukan kerjasama (MOU) dengan Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung (RSHS)
terkait pemeriksaan laboratorium sampel darah tumit bayi untuk mendeteksi
adanya kelainan bawaan hipotiroid pada bayi baru lahir (SHK/Skrining Hypothyroid
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
43
Kongenital). SHK ini bertujuan mendeteksi/menemukan secara dini bayi-bayi yang
mengalami kelainan kongenital untuk secara dini dapat dicarikan
solusi/tindaklanjutnya guna memperbaiki masalah kelainan kongenital tersebut.
Untuk mendukung Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
dilakukan kegiatan pendidikan dan perawatan anak Balita dan pelatihan
pelaksanaan manajemen asfiksia. Pada kegiatan pendidikan dan perawatan anak
Balita dilakukan pelatihan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) dan Manajemen
Terpadu Balita Sakit (MTBS) yang diikuti 23 orang bidan Pustu dan Polindes di
Kabupaten Tanah datar. Dari kegiatan ini diharapkan petugas/bidan mampu
menentukan tindakan sesuai dengan klasifikasi kesakitan anak dan memutuskan
apakah seorang anak perlu dirujuk atau tidak. Disamping itu juga disiapkan ibu atau
orang tua atau keluarga agar mampu memberikan obat di rumah.
Pada kegiatan pelatihan pelaksanaan manajemen asfiksia, diharapkan bidan yang
menolong persalinan mampu menangani bayi baru lahir yang mengalami asfiksia.
Pelatihan ini diikuti oleh 23 orang bidan yang aktif menolong persalinan dan di
prioritaskan bagi bidan yang belum pernah mendapatkan pelatihan ini. Muara akhir
dari dilakukannya pelatihan ini adalah untuk menurunkan kasus kematian bayi
khususnya yang disebabkan Asfiksia. Kegiatan-kegiatan semacam ini akan
dilakukan secara berkala karena ilmu pengetahuan terus berkembang dan bidan
khususnya harus selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada ibu dan anak.
Kemudian pada program Perbaikan Gizi Masyarakat, kegiatan penunjangnya
adalah Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan
Akibat kurang Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A dan Kekurangan zat gizi mikro
lainnya serta Pemantauan status gizi. Kegiatan Penanggulangan Kurang Energi
Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat kurang Yodium (GAKY), Kurang
Vitamin A dan Kekurangan zat gizi mikro lainnya dilakukan dalam tiga bentuk, yaitu :
- Pelatihan KP-ASI, diikuti 46 orang kader
- Pelatihan Pemberian Makanan bagi Bayi dan Anak (PMBA) diikuti oleh 23 kader
Bimbingan teknis ke Puskesmas untuk memantau proses pelaksanaan program
kegiatan kesehatan ibu anak di Puskesmas dan jaringannya. Dari kegiatan ini
diharapkan program kegiatan dapat berjalan sesuai ketentuan.
Program pendukung capaian indikator sasaran :
SASARAN 2 : Meningkatnya Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
Indikator Kinerja Tahun 2017 Tahun 2018 TargetTahun
(%)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
44
2021(Akhir
RPJMD)Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Meningkatkan Angka Kunjungan Pelayanan Puskesmas Dalam 1 Tahun
1,5 2,2 100 1,5 2,05 100 1,5 100
2 Meningkatnya Persentase kepesertaan masyarakat pada SJSN bidang kesehatan
76,2 74,57 97,86 85,6 78 91,12 100 78
3 Meningkatnya PersentaseStandar Mutu pelayananKesehatan Puskesmas
69,5 65,22 93,84 82,6 73,91 89,50 100 73,91
Untuk mencapai sasaran II , Meningkatnya Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan,
kinerjanya diukur dengan tiga indikator, yaitu “Meningkatkan Angka Kunjungan
Pelayanan Puskesmas Dalam 1 Tahun, Meningkatnya Persentase kepesertaan
masyarakat pada SJSN bidang kesehatan dan Meningkatnya Persentase Standar
Mutu Pelayanan Kesehatan Puskesmas”. Dari tiga indikator kinerja tersebut hanya
satu indikator yang mencapai 100% yaitu Meningkatkan Angka Kunjungan
Pelayanan Puskesmas Dalam 1 Tahun meskipun bila dibandingkan dengan Tahun
2017 capaian kinerjanya mengalami penurunan. Dua indikator lainnya yaitu
Meningkatnya Persentase kepesertaan masyarakat pada SJSN bidang kesehatan
dan Meningkatnya Persentase Standar Mutu Pelayanan Kesehatan Puskesmas”
masing-masing capaiannya 91,12% dan 89,50%.
Pada indikator Meningkatkan Angka Kunjungan Pelayanan Puskesmas Dalam 1
Tahun dipengaruhi beberapa faktor, baik yang berasal dari dalam maupun luar
lingkungan Puskesmas. Dari dalam Puskesmas misalnya dipengaruhi oleh faktor
perilaku, keterampilan petugas dan ketersediaan alat kesehatan/sarana penunjang
pelayanan kesehatan. Dari luar Puskesmas misalnya dipengaruhi oleh karakteristik
pengguna pelayanan itu sendiri dan sosiokultur masyarakat (umur, pendidikan,
pekerjaan, pengetahuan, suku/ras, sikap, ekonomi, dll). Yang bisa dilakukan adalah
mengatasi masalah yang berada dalam kendali, seperti masalah perilaku,
keterampilan petugas dan ketersediaan sarana prasarana penunjang pelayanan
kesehatan melalui kegiatan pertemuan/pelatihan dan pengadaan. Untuk itu
ditetapkan lima program dan 70 kegiatan guna mendukung pencapaian indikator
sasaran tersebut.
Pada program Upaya Kesehatan Masyarakat, dianggarkan biaya operasional untuk
23 Puskesmas yang dialokasikan guna mendukung kelancaran pelaksanaan
program kegiatan (Operasional Puskesmas). Selain itu juga dialokasikan anggaran
untuk evaluasi program guna memonitor proses pelaksanaan program kegiatan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
45
dan hasil pelaksanaan program kegiatan secara rutin agar bila ditemukan
kendala/permasalahan dapat segera dicarikan solusi atau tindak lanjutnya.
Pada Program Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), dialokasikan anggaran
BOK untuk 23 Puskesmas dan dinas kesehatan. BOK Puskesmas dialokasikan
untuk pencapaian SPM (Standar Pelayanan Minimal) Bidang Kesehatan sesuai
dengan target yang telah ditetapkan dan BOK dinas kesehatan dialokasikan untuk
mendukung pencapaian SPM. Dari alokasi anggaran untuk kegiatan ini diharapkan
target SPM dapat tercapai.
Pada program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia dilaksanakan pertemuan
yang diikuti pengelola program lansia dari 23 Puskesmas dengan tujuan
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petugas dalam pengelolaan
pelayanan kesehatan lansia. Dari program ini diharapkan makin meningkatkan
keberdayaan lansia dalam mengurus dirinya sendiri (lansia mandiri)..
Pada program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan dilaksanakan
beberapa kegiatan, yakni :
- Penyusunan peraturan daerah sistem kesehatan masyarakat
- Peningkatan program pemberdayaan dan jaminan kesehatan
- Pengumpulan, updating dan analisis data informasi capaian target kinerja
program dan kegiatan
- Penyusunan dan pengumpulan data informasi kebutuhan penyusunan dokumen
perencanaan
- Penyediaan SIKDA dan SIK dokter keluarga. dan target Indikator yang
ditetapkan.
Dari kegiatan ini diharapkan adanya legalitas dalam penetapan indikator dan target
kinerja program kegiatan, meningkatnya masyarakat yang memiliki jaminan
kesehatan dan terlaporkan dan terdokumentasikannya semua program kegiatan
yang telah dilaksanakan.
Pada program Standarisasi Pelayanan Kesehatan dilaksanakan kegiatan
Penyusunan Standar Pelayanan Kesehatan. Dari kegiatan ini dihasilkan draft
Peraturan Bupati Kabupaten Tanah Datar tentang Standar pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan yang memuat 12 indikator lengkap dengan target kinerjanya.
Kegiatan lain untuk mendukung program Standarisasi Pelayanan Kesehatan adalah
Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan. Pada kegiatan ini
dilaksanakan evaluasi program Penyehat Tradisional (Hattra) dan bimbingan teknis
tenaga dan sarana kesehatan serta penyehat tradisional. Dari kegiatan ini
didapatkan data penyehat tradisional yang terbaru/terupdate di Kabupaten Tanah
Datar. Data ini menjadi dasar dalam pelaksanaan bimbingan dan pembinaan ke
lapangan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
46
Selain itu juga dilakukan kegiatan Registerasi, Akreditasi dan Sertifikasi serta
Perizinan Tenaga dan Sarana kesehatan yang ada di Lembaga Kesehatan
Pemerintah dan Swasta. Pada kegiatan ini dilakukan pertemuan sosialisasi
perizinan tenaga dan sarana kesehatan serta bimbingan teknis tenaga dan sarana
kesehatan. Hasil kegiatan ini adalah didapatkannya data tenaga yang
memperpanjang izin kerja dan izin praktek serta data sarana kesehatan yang
memperpanjang izin seperti terlihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.3Data Tenaga Kesehatan Yang Memperpanjang Izin Kerja dan Izin Praktek
Di Kabupaten Tanah Datar Tahun 2018
No Jenis TenagaJumlah SIP dan
SIK
Jumlah SIP danSIK yang
DiperpanjangKet
1 Dokter spesialis 30 132 Dokter gigi 26 93 Dokter Umum 73 444 Bidan 426 2675 Perawat 320 1876 Apoteker 30 97 Perawat gigi 34 238 Asisten Apoteker 60 309 Refraksionis 10 6
10 Fisioterapis 10 411 Radiografer 7 112 Rekam Medik 18 1113 Gizi 35 1214 Penata Anestesi 5 115 Analis labor 36 3416 Elektromedis 5 1
Total 1125 652
Tabel 3.4Data Sarana Kesehatan Yang Memperpanjang Izin
Di Kabupaten Tanah Datar Tahun 2018
No Jenis SaranaJumlahSarana
PengurusanIzin Baru
Pengurusanperpanjangan
Izin
Izin MasihBerlaku
1 Rumah Sakit Umum 1 0 0 1
2 Rumah Sakit Khusus 3 0 3 3
3 Apotek 15 1 0 14
4 Laboratorium Klinik 2 0 1 1
5 Optik 6 0 0 6
6 Toko Obat Berizin 28 3 0 25
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
47
7 Puskesmas 23 0 23 23
Total 78 4 27 73
Kegiatan lain untuk mendukung pencapaian program Standarisasi Pelayanan
Kesehatan adalah Akreditasi Puskesmas. Dari 23 Puskesmas yang ada, sampai
Tahun 2018 sudah terakreditasi 17 Puskesmas (73,9%) dan direncanakan sampai
Tahun 2020 semua Puskesmas sudah terakreditasi. Berbagai upaya terus dilakukan
agar kinerja pelayanan kesehatan dapat terus ditingkatkan dan akreditasi
merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Pada program Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
Puskesmas/Puskesmas pembantu dan jaringannya dilaksanakan kegiatan
Pembangunan Puskesmas, Pembangunan Puskesmas pembantu, Pengadaan
Puskesmas keliling dan Pengadaan Sarana Prasarana Puskesmas.
Pembangunan Puskesmas dilaksanakan di Puskesmas Lima Kaum II dan
Puskesmas Batipuh I. Kegiatan ini dapat terlaksana 100% sehingga masyarakat
dapat menikmati pelayanan kesehatan di sarana yang lebih representatif.
Gambar 1.
Pembangunan Puskesmas Tahun 2018
1. Puskesmas Lima Kaum II
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
48
2. Puskesmas Batipuh I
Selain Pembangunan Puskesmas Induk, juga dilakukan Pembangunan Puskesmas
Pembantu yaitu Pembangunan Poskesri Piliang Bendang Nagari Simawang
Kecamatan Rambatan. Kegiatan ini juga dapat terealisasi 100% sehingga bangunan
dapat segera dioperasionalkan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.
Gambar 3.
Pembangunan Puskesmas Pembantu Tahun 2018
Poskesri Piliang Bendang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
49
Anggaran yang dialokasikan untuk mendukung pencapaian indicator sasaran ini
sebesar Rp. 134.372.905,- dengan realisasi Rp. 28.354.457.160,- (67,30%).
SASARAN III : Meningkatnya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular
Indikator Kinerja
Tahun 2017 Tahun 2018TargetTahun2021
(AkhirRPJMD)
(%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1. Meningkatnya persentase Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) tertentu
23,5 0,05 100 31,75 0,03 100 80 100
2. Menurunnya Persentase Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik
< 0,5 0,07 100 < 0,5 0,04 100 < 0,5 100
3. Menurunnya Persentase Penyakit Degeneratif
40,3 4,6 100 39,9 3,9 100 38 100
Untuk mencapai target Indikator sasaran II I yakni Meningkatnya Pengendalian
Penyakit Menular dan Tidak Menular, didukung dengan program kegiatan yang
dIharapkan mampu berkontribusi langsung dalam pencapaian target indikatornya.
dengan dukungan anggaran sebesar Rp. 936.739.600,- dan terealisasi sebesar Rp.
832.606.250,- (88,88%).
Pada Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, dari kegiatan
pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat sudah dilakukan
pawai alegoris pada acara peringatan HUT RI dan pemeran “Festival Pesona
Budaya Minangkabau” yang dilaksanakan tanggal 28 November sampai
2 Desember 2018 bertempat di lapangan Cindua Mato serta cetak spanduk, baliho
dan umbul-umbul untuk lebih meningkatkan informasi/promosi program kesehatan
ke masyarakat.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
50
Selain itu juga dilakukan kegiatan Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat dalam
bentuk penyuluhan langsung dan tidak langsung (menggunakan media). Bentuk
kegiatan penyuluhan yang menggunakan media adalah penyiaran/penyampaian
pesan-pesan kesehatan melalui radio. Selain itu juga dilakukan persiapan dan
penilaian Lomba Sekolah Sehat Tingkat Kabupaten Tanah Datar serta pembinaan
Sekolah Sehat untuk dilombakan di tingkat provinsi.
Pada program Pengembangan Lingkungan Sehat dilaksanakan kegiatan
Penyuluhan Menciptakan Lingkungan Sehat. Bentuk kegiatannya berupa fasilitasi
Forum Kabupaten Sehat melalui fasilitasi rapat-rapat forum serta pembinaan Pokja
Nagari Sehat dan Forum Komunikasi Kecamatan Sehat pada 14 kecamatan.
Selain itu juga dilaksanakan kegiatan Sosialisasi Kebijakan Lingkungan Sehat. Pada
kegiatan ini dilakukan pemantauan kegiatan STBM (Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat) dan pembinaan program ke kecamatan.
Pada program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan sudah
dilaksanakan pengawasan dan pembinaan IRTP, pengawasan dan pembinaan
Depot Air Minum (DAM) dan rapat-rapat teknis program. Dari kegiatan pengawasan
dan pembinaan Depot Air Minum (DAM), 40 DAM sudah memiliki Sertifikat Laik
Hygiene DAM dari 223 DAM yang terdaftar dan terlatih. Kedepan diharapkan semua
DAM yang terdaftar harus memiliki Sertifikat Laik Hygiene DAM guna menjamin dan
melindung kesehatan masyarakat dari risiko infeksi mikroba dan keracunan.
Selain pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan hasil
produksi rumah tangga juga dilakukan pengawasan dan pengendalian keamanan
dan kesehatan makanan restaurant. Pada kegiatan ini dilaksanakan Pelatihan Laik
Hygiene Sanitasi Makanan bagi 32 orang pemilik restaurant. Setelah pelatihan ini,
diberikan sertifikat telah mengikuti pelatihan / kursus Laik Hygiene Sanitasi
Makanan sebagai salah satu syarat pengurusan Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi
Makanan.
Pada program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit dilakukan kegiatan
penyemprotan/Fogging Sarang Nyamuk di rumah tempat tinggal, di toko, kantor,
sekolah, mesjid/mushalla dan terminal yang berada di daerah kasus berdasarkan
laporan W2 dan hasil Penyelidikan Epidemiologi (PE). Bila dari hasil PE ditemukan
jentik lebih dari 5%, dilakukan penyuluhan, gerakan goro bersama (PSN) dilanjutkan
dengan penyemprotan/fogging pada radius 200 m untuk 1 lokasi sebanyak 2 siklus
dengan interval 1 minggu.
Pada Tahun 2018 ditemukan 138 kasus DBD dan dilaksanakan fogging sebanyak
23 kali dengan rincian seperti terlihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.5Frekuensi Pelaksanaan Fogging
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
51
Di Kabupaten Tanah Datar Tahun 2018
No Kecamatan Puskesmas Frekuensi Fogging1 Salimpaung Salimpaung 4 kali2 Lima Kaum Lima Kaum 13 kali3 Tanjung Emas Tanjung Emas 4 kali4 Sungai tarab Sungai tarab 2 kali
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan pengadaan alat dan
bahan fogging berupa pembelian larvasida (sebagai bahan insektisida) dan solar
(sebagai pelarut).
Kegiatan lain yang dilakukan untuk mendukung perwujudan program Pencegahan
dan Pemberantasan Penyakit adalah Pelayanan Pencegahan Penanggulangan
Penyakit Menular. Pada kegiatan ini dilaksanakan :
Pertemuan petugas pemeriksa haji
Sosialisasi & advokasi TBC dengan Lintas Sektoral
Monitoring evaluasi kader TB Jumantum
Monitoring evaluasi program TB
Workshop TBC anak
Monev P2B2 Malaria
Sosialisasi penggunaan Sistem Informasi Malaria (SISMAL)
Sosialisasi penggunaan Sistem Informasi HIV/AIDs (SIHA)
Sosialisasi HIV/AIDs di SMP pada 14 Kecamatan
Dari kegiatan ini diharapkan keterampilan/kemampuan petugas kesehatan dan
pengetahuan masyarakat terkait penyakit menular meningkat sehingga angka
kesakitan dan kematian akibat penyakit meular dapat ditekan.
Disamping Pelayanan Pencegahan Penanggulangan Penyakit Menular juga
dilakukan kegiatan Peningkatan Imunisasi. Kegiatan ini lebih diarahkan untuk
meningkatkan pengetahuan/pemahaman Lintas Sektoral dan masyarakat tentang
pentingnya Imunisasi serta meningkatkan keterampilan/kemampuan petugas
kesehatan dalam pengelolaan imunisasi. Harapannya semua unsur saling
bekerjasama dan mendukung pencapaian target imunisasi.
Kegiatan lain untuk mendukung program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
adalah Peningkatan Surveilans Epidemiologi dan Penanggulangan Wabah yang
meliputi :
- Penyelidikan Epidemiologi Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit menular,
keracunan pangan dan keracunan bahan berbahaya
- Penemuan Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
52
- Monitoring dan Evaluasi kegiatan serta bimbingan teknis ke Puskesmas.
Dengan kegiatan ini diharapkan surveilans/pengamatan terus menerus terhadap
kelompok penyakit berpotensi KLB dapat berjalan sesuai standar dan keterampilan
petugas pengelolanya makin meningkat.
Pada tabel di bawah ini dapat dilihat Data Laporan mingguan Sistem Kewaspadaan
Dini dan Respon Berbasis Puskesmas (SKDR) Tahun 2018 untuk memantau
kemungkinan terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kabupaten Tanah Datar.
Tabel 3.6Data laporan Mingguan Sistem Kewaspadaan Dini dan
Respon Berbasis Puskesmas (SKDR) di kabupaten Tanah datarTahun 2018
No Jenis Penyakit Total Kunjungan Keterangan
1 Diare akut 8696
2 Malaria Konfirmasi 0
3 Suspek Dengue 439
4 Pneomonia 705
5 Diare berdarah/Disentri 273
6 Suspek Demam Tipoid 394
7 Sindrom Jaudice Akut 18
8 Suspek Chikungunya 6
9 Suspek Flu Burung pada manusia 0
10 Suspek Campak 94
11 Suspek Dipteri 1
12 Pertussis 0
13 Acut Flacid Paralysis (AFP) 3
14 Gigitan Hewan Penular Rabies 304
15 Suspek Antrax 0
16 Suspek Leptospirosis 0
17 Suspek Kolera 0
18 Kluster penyakit yang tidak lazim 0
19 Suspek Meningitis/Encephalitis 0
20 Suspek Tetanus Neonatorum 0
21 Suspek Tetanus 0
22 ILI (Penyakit Serupa Influenza) 4323
23 Suspek HFMD 8
Dari data di atas dapat dilihat bahwa pemantauan terhadap penyakit – penyakit
yang berpotensi terjadi KLB sudah rutin dilakukan.
Pada program Sarana Air Bersih dan Sanitasi Masyarakat Miskin dilaksanakan
uji/pemeriksaan sampel air bersih sarana komunal masyarakat untuk dilakukan
pemeriksaan fisika, kimia dan bakteriologis. Sampel yang diuji sebanyak 50 paket
sampel dan dari hasil pengujian hanya 4 paket sampel yang memenuhi persyaratan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
53
kimia, fisika dan bakteriologis. Ini menggambarkan bahwa sarana/sumber air
komunal ini berisiko menjadi sumber infeksi bila tidak segera dilakukan intervensi.
Pada program Obat dan perbekalan kesehatan sudah dilakukan pengadaan obat
dan perbekalan kesehatan sesuai perencanaan kebutuhan yang sudah disusun
dengan mempedomani peraturan pengadaan obat yang berlaku. Dari kegiatan ini
diharapkan ketersediaan Obat Pelayanan Kesehatan Dasar di Unit Pelayanan
Kesehatan (Puskesmnas) dan Jaringannya dapat terjamin sehingga kecukupan
obat pelayanan kesehatan tersedia untuk 18 bulan.
Obat dan perbekalan kesehatan yang tersedia ini harus didistribusikan ke
Puskesmas sesuai perencanaan berdasarkan stok optimum untuk setiap jenis obat
pada setiap unit pelayanan kesehatan. Pendistribusian obat ini dilakukan setiap dua
bulan sekali disertai dengan Berita Acara Pengiriman Obat. Kemudian dilakukan
pencatatan dan pelaporan secara elektronik di Instalasi Farmasi menggunakan
aplikasi e-logistics, yang berisi :
- Input data penerimaan
- Input LPLPO
- Input distribusi obat
- Integrasi data
Agar rangkaian proses kegiatan ini berjalan sesuai rencana, kemampuan petugas
pengelola perlu ditingkatkan, salah satunya melalui bimbingan teknis pengelolaan
obat kepada petugas pengelola obat Puskesmas, Pustu, Polindes dan Poskesri.
Selain itu juga perlu dipantau Penggunaan Obat Secara Rasional (POSR) untuk
menghindari terjadinya penggunaan obat yang tidak rasional. Karena itu dilakukan
pembinaan dan pertemuan penggunaan obat secara rasional kepada tenaga
kesehatan. Keberhasilannya dapat dinilai melalui indikator :
- Persentase pemakaian antibiotik (AB) untuk ISPA non pneomonia
- Persentase pemakaian antibiotik (AB) untuk diare non spesifik
- Persentase pemakaian injeksi pada Myalgia
- Rerata R/ pada setiap lembar resep
Pada program Pengawasan Obat dan Makanan dilakukan kegiatan peningkatan
pemberdayaan konsumen/masyarakat di bidang obat dan makanan dalam bentuk :
- Pembinaan dan pengawasan pangan jajanan anak sekolah.
- Pertemuan KIE Obat dan pangan aman
- Cetak leaflet terkait obat dan makanan
- Pengujian sampel makanan
Dari kegiatan Peningkatan Pemberdayaan Konsumen/Masyarakat Di Bidang Obat
Dan Makanan diterbitkan SK Bupati Tanah Datar Nomor 440/292/Dinkes-2018
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
54
tanggal 20 uli 2018 tentang Tim Pembina dan Pengawas Pangan jajanan Anak
Sekolah.
Kesemua kegiatan pada program Pengawasan Obat dan Makanan bermuara pada
bagaimana menjamin ketersediaan obat dan makanan yang memenuhi standar
kesehatan.
Pada Program Pengembangan Obat Asli Indonesia dilaksanakan kegiatan Fasilitasi
Pemberdayaan Konsumen di Bidang Obat dan Makanan dalam bentuk :
- Sosialisasi penggunaan obat tradisional yang aman
- Pembinaan ke usaha jamu gendong
- Pengambilan sampel jamu gendong untuk diperiksa di Balai Besar POM RI
Padang.
Dari hasil pembinaan ke tempat usaha jamu gendong, ditemukan banyak sarana
produksi yang sanitasinya belum memenuhi syarat dan hasil produksinya tidak
hygienis. Kepada pemilik sarana disarankan untuk memperbaiki sanitasinya agar
hasil produksinya hygienis. Selain itu juga dilakukan uji labor terhadap sampel jamu
gendong untuk melihat apakah tidak ada kandungan zat berbahaya di dalamnya.
B. REALISASI ANGGARAN
Sumberdana untuk mendukung pelaksanaan program kegiatan pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Tanah Datar Tahun 2018 berasal dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tanah Datar Tahun 2018 yang terdiri dari :
a. DAU (Dana Alokasi Umum)
b. Pajak Rokok
c. DAK (Dana Alokasi Khusus)
Besaran dana yang dialokasikan untuk mendukung pencapaian indikator sasaran,
indikator program dan kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar Tahun
2018 (Belanja Langsung) sebesar Rp. 83.113.096.885,- (Delapan puluh tiga milyar
seratus tiga belas juta sembilan puluh enam ribu delapan ratus delapan puluh lima
rupiah) dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 61.139.063.775,- (Enam puluh satu
milyar seratus tiga puluh sembilan juta enam puluh tiga ribu tujuh ratus tujuh puluh
lima rupiah) atau 73,56%. Pada tabel dibawah ini dapat dilihat rincian anggaran
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar Tahun 2018.
Tabel III. 7
Anggaran dan Realisasi Keuangan Tahun 2018
No. Uraian Anggaran Realisasi %
1. Belanja Langsung 83.113.096.885,- 61.139.063.775,- 73,56
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
55
2. Belaja Tidak Langsung 42.349.753.100,- 40.472.357.884,- 95,57
Jumlah 125.462.849.985,- 101.611.421.659,- 80,99
Bila dibandingkan realisasi keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar
Tahun 2018 dengan Tahun 2017 untuk belanja langsung, terjadi sedikit penurunan
karena efisiensi seperti terlihat pada tabel di bawah ini :
Tabel III. 8
Perbandingan Realisasi Keuangan Tahun 2018 dan 2017
No. Uraian Anggaran 2018 Realisasi 2018% Realisasi
2018 2017
1. Belanja Langsung 83.113.096.885,- 61.139.063.775,- 73,56 75,87
2. Belaja Tidak Langsung 42.349.753.100,- 40.472.357.884,- 95,57 96,66
Jumlah 125.462.849.985,- 101.611.421.659,- 80,99 82,37
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
56
BAB IV
PENUTUP
A. Tinjauan Umum
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Kesehatan Kabupaten
Tanah Datar disusun sebagai wujud dukungan sistem administrasi yang mampu
menjamin kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi yang handal,
profesional, efisien, efektif serta tanggapan terhadap aspirasi rakyat dan dinamika
perubahan lingkungan strategis.
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan
Kabupaten Tanah Datar merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan
program kegiatan Tahun 2018 yang harus disampaikan di akhir periode tahun anggaran
dari anggaran yang digunakan dalam upaya pencapaian target indikator kinerja yang
telah ditetapkan..
B. Tinjauan Khusus
Tujuan penyusunan LKjIP ini adalah sebagai alat umpan balik (feedback) yang dapat
digunakan Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar untuk meningkatkan kualitas
pengambilan keputusan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi.
Berdasarkan pengukuran pencapaian sasaran (PPS) dengan prioritas tertimbang, dapat
disimpulkan pencapaian kinerja sasaran Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar
tahun 2018 adalah :
No Rentang Nilai Kategori CapaianJumlah Indikator
Kinerja%
1. 85 s/d 100 Sangat Berhasil 7 77,8
2. 70 < X < 85 Berhasil 2 22,2
3. 55 < X < 70 Cukup Berhasil 0 0
4. X < 55 Tidak Berhasil 0 0
Dari sembilan indikator sasaran yang diukur kinerjanya, tujuh diantaranya (77,8%)
berada pada kategori Sangat Berhasil dengan nilai 100 dan dua (22,2%) berada pada
kategori Berhasil dengan nilai 78% dan 73,91%. Tidak ada indikator yang berada pada
kategori cukup berhasil dan tidak berhasil.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
50
C. Strategi Pemecahan Masalah
Meskipun tidak ada kinerja Tahun 2018 yang belum sesuai dengan harapan, Dinas
Kesehatan Kabupaten Tanah Datar akan terus berupaya memperbaiki dan
meningkatkannya melalui strategi pemecahan masalah berikut :
1. Propesionalisme.
Pengembangan Sumber Daya Manusia.
2. Desentralisasi.
Adanya Bottom Up Planing.
Pendanaan Kesehatan yang memadai ( 10 % Sesuai dengan Undang –Undang
Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 )
Batusangkar, 1 Januari 2019
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Tanah Datar
dr. Hj. Yesrita Zedrianis, M KesNIP. 19650906 199903 2 001
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi |Pemerintah (LKJiP) – Dinkes Tanah datar 2018
51