Diagnosis Pp Pk Masrul

28
DIAGNOSIS By : FATMI NIRMALA SARI BP. 1121228019 Pascasarjana Kebidanan UNAND

Transcript of Diagnosis Pp Pk Masrul

Page 1: Diagnosis Pp Pk Masrul

DIAGNOSIS

By : FATMI NIRMALA SARIBP. 1121228019

Pascasarjana KebidananUNAND

Page 2: Diagnosis Pp Pk Masrul

PendahuluanUji diagnostik biasanya diartikan sebagai hasil

tes yang dilakukan di laboratorium.Prinsip yang dibicarakan dalam bab ini adalah

semua informasi klinik yang didapatkan dari riwayat penyakit (anamnesis), pemeriksaan fisik atau sinar X.

Prinsip tersebut dapat digunakan untuk menunjukkan apakah hasil-hasil pemeriksaan tersebut dapat digunakan untuk menunjukkan apakah hasil-hasil pemeriksaan tersebut bisa memberikan bukti uji diagnostik.

Page 3: Diagnosis Pp Pk Masrul

PENYEDERHANAAN DATA

Pengukuran klinik termasuk dalam uji diagnostik yang dinyatakan dalam skala nominal, ordinal dan skala interval.

Tanpa melihat jenis data didapatkan dengan uji diagnostik, maka para klinis cendrung untuk menyederhanakan data agar bisa berguna dalam praktek

Sebagian besar skala ordinal adalah contoh dari proses penyederhanaan ini.

Page 4: Diagnosis Pp Pk Masrul

Contoh :Seorang dokter mungkin akan memilih

rencana pengobatan menurut tekanan diastolik pasien “ringan” (94-104 mmHg) atau sedang (105-114 mmHg) atau berat (115mmHg atau lebih).

Selanjutnya dokter bertindak sesuai dengan cara ordinal.

Page 5: Diagnosis Pp Pk Masrul

KETEPATAN HASIL TESMembuat diagnosis merupakan proses yang tidak

pasti, sebab hanya berupa kemungkinan sajaTes dinyatakan positif (abnormal) atau negatif

(normal) dan penyakit dinyatakan ada atau tidak ada.

Ada empat kemungkinan interprestasi dari hasil tes, dua diantaranya benar dan dua diantaranya salah.

Tes itu memberikan jawaban yang benar apabila ia positif dengan adanya penyakit (false positif) atau negatif bila tanpa adanya penyakit (false negatif).

Page 6: Diagnosis Pp Pk Masrul

sambunganKetepatan hasil tes dipengaruhi oleh :

Standar Emas, Patokan Emas (Gold Standard)

Tidak adanya informasi tes negatifTidak adanya standar yang onjektif untuk

penyakitKonsekuensi standar yang tidak sempurna

Page 7: Diagnosis Pp Pk Masrul

KEPEKAAN DAN KEKHUSUSAN (SENSITIVITAS DAN SPESIFISITAS)1. Sensitifitas adalah proporsi orang-orang

yang yang menderita penyakit yang menunjukkan hasil tes daignostik positif untuk penyakit itu dan tes ini sensitif (peka) atau jarang menimbulkan kekeliruan dalam menentukan adanya penyakit pada seseorang.

2. Pesifisitas adalah proporsi dari orang-orang tanpa penyakit yang menunjukkan tes negatif.

Page 8: Diagnosis Pp Pk Masrul

ContohDengan Pasien Faringitis

37 dari 149 pasien nyeri tenggorokan ternyata mempunyai baikan yang positif, dan para petugas klinik telah mendiagnosis dengan tepat 27 orang diantara mereka (dengan sensitifitas 37%). Dilain pihak, 112 dari hasil biakannya negatif, para petugas rumah sakit dengan benar tidak memberikan antibiotik pada 77 pasien, dengan spesifisitas 69%.

Page 9: Diagnosis Pp Pk Masrul

Penggunaan Tes Yang SensitifSuatu tes yg peka (tes yang biasanya positif bila ada penyakit)Harus dipakai bila ada resiko yang buruk bila penyakit itu tidak ditemukanHal ini khususnya bila menghadapi penyakit yang berbahaya tetapi dapat diobati seperti TBC, Sifilis, atau penyakit Hodgkin.Tes diagnostik digunakan untuk menentukan penyakit

Page 10: Diagnosis Pp Pk Masrul

Penggunaan Tes Yang SpesifikTes spesifik bermanfaat untuk memastikan

suatu diagnosis yang diduga dengan data lainHal ini disebabkan tes yang sangat spesifik

jarang sekali positif tanpa adanya penyakit sehingga memberikan hasil positif palsu yang sedikit.

Secara ringkas, tes yang spesifik itu sangat membantu bila hasil tes adalah positif.

Page 11: Diagnosis Pp Pk Masrul

Tawar-menawar antara sensitifitas dan spesifisitasPerlu dilakukan bila data klinik didapatkan

dari sebuah rangkaian hasil-hasil.Pada keadaan tersebut, lokasi titik bebas (cut-

off) adalah suatu titik pada kontinum antara normal dan abnormal adalah merupakan penentuan yang bebas.

Akibatnya, untuk setiap hasil tes yang dinyatakan dalam skala interval, salah satu karakteristik (misalnyan sensitifitas) hanya bisa dinaikkan dengan pengorbanan yang lain (misalnya spesifisitas).

Page 12: Diagnosis Pp Pk Masrul

MEMBUAT SENSITIVITAS DAN SPESIFISITASSifat tes diagnostik mungkin saja tidak

dengan tepat diterangkan, karena standar validitasnya yang keliru

Namun, dua masalah lain yang berhubungan dengan seleksi dari pasien yang sakit dan yang tidak sakit dapat berpengaruh pada determinasi sensitifitas dan spesifisitas, mereka itu adalah spektrum pasien dimna tes itu diterpkan dan bias pada waktu menentukan hasil pemeriksaan.

Page 13: Diagnosis Pp Pk Masrul

NILAI PREDIKTIFAdalah probabilitas penyakit dari suatu tesTerbagi 2 :- Nilai Pediktif positif- Nilai Prediktif negatif

Page 14: Diagnosis Pp Pk Masrul

sambNilai Prediktif dipengaruhi oleh :

Determinan dari nilai prediktifEstimasi PrevalensiPeningkatan Prevalensi penyakitProses RujukanKelompok-kelompok demografi tertentuSituasi Klinik yang spesifik

Page 15: Diagnosis Pp Pk Masrul

RASIO KECENDRUNGANSebuah alternatif untuk menerangkan

kemampuan suatu test diagnostik.Pemakaian rasio kecendrungan tergantung

pada OddsOdds adalah rasio perbandingan dari suatu

probabilistikOdds dan probabilistik mengandung

informasi yang sama, tetapi dinyatakan berlainan.

Page 16: Diagnosis Pp Pk Masrul

DefinisiRasio Kecendrungan adalah probabilitas dari

hasil tes dengan adanya penyakit yang dibagi dengan probabilitas hasil tes pada orang-orang yang tidak sakit.

Rasio kecendrungan menunjukkan berapa kali lebih besar (lebih kecil) kecendrungan hasil tes dihasilkan pada orang-orang yang sakit dibandingkan dengan orang-orang yang tidak sakit.

Page 17: Diagnosis Pp Pk Masrul

Pemakaian Rasio KecendrunganProbabilitas prates bisa diubah menjadi Odds

pratesKeuntungan utama dari rasio kecendrungan

adalah memudahkan kita mendapatkan suatu klasifikasi yang sederhana dan kasar untuk suatu hasil tes apakah normal atau abnormal, sebagaimana yang seringkali dilakukan bila menerangkan ketepatan tes diagnostik dalam pengertian sensitifitas dan spesifisitas pada suatu titik batas tunggal.

Page 18: Diagnosis Pp Pk Masrul

TES GANDA (MULTIPEL TEST)Bila tes ganda dilakukan dan semuanya hasil positif atau negatif, maka interpretasinya bisa langsungTes ganda bisa dikerjakan dengan dua cara yang umum- Tes Paralel (semua sekaligus)- Tes Seri (berurutan)

Page 19: Diagnosis Pp Pk Masrul

Tes ParalelPara dokter memerintahkan untuk melakukan tes paralel bila diperlukan penilaian yang cepat.Ex: pada pasien gawat darurat, atau untuk pasien yang datang dari tempat yang jauh sekedar datang untuk dievaluasi.Tes ganda secara paralel akan meningkat sensitivitasnya

Page 20: Diagnosis Pp Pk Masrul

Tes SeriPara dokter biasanya menggunakan strategi

cara pengujian berseri dalam situasi klinik kalau penilaian yang cepat terhadap pasien tidak diperlukan.

Digunakan bila beberapa tes mahal atau menimbulkan resikoEx: seperti dalam praktik swasta dan klinik-klinik rumah sakir, dimana pasien dirawat jalan diikuti tes terus menerus.

Page 21: Diagnosis Pp Pk Masrul

Asumsi Ketidak TerikatanBila tes ganda digunakan sering kali diasumsikan

bahwa informasi tambahan yang didapatkan dari setiap tes tidak tergantung pada hal-hal yang telah ada sebelumnya, jadi tes selanjutnya tidak akan menduplikasi informasi yang diketahui

Asumsi ini cendrung benar bila manifestasi penyakit berubah sesuai dengan waktu.

Seperti halnya tes tinja yang dilakukan berulang kali untuk menentukan adanya darah karena anggapan bahwa darah itu berasal dari kanker yang menyebabkan perdarahan secara intermiten.

Page 22: Diagnosis Pp Pk Masrul

Rasio Kecenderungan SeriBila serangkaian tes digunakan, maka

probabilitas keseluruhnya bisa dihitung memakai rasio kkecendrungan unntuk setiap hasil tes

Prevalensi suatu penyakit seblm dilakukan tes pertama kali perlu diubah dulu menjadi odds prates

Apabila setiap tes dikerjakan, Odds postes yang satu akan menjadi Odds prates untuk tes selanjutnya

Page 23: Diagnosis Pp Pk Masrul

PENGAMBILAN KEPUTUSAN KLINIKMemerlukan pertimbangan biaya dan manfaat suatu tindak lanjut1. Analisa Keputusan2. Analisis Keefektifan Biaya3. Analisis Manfaat Biaya

Page 24: Diagnosis Pp Pk Masrul

Analisis Keputusan 1. Membuat suatu pohon keputusan2. Menentukan probabilitas pada simpul

peluang atau chance3. Menentukan kegunaan sesuai dengan

hasilnya4. Menghitung harapan kegunaan untuk

alternatif tindakan5. Tentukan pilihan dengan kegunaan tertinggi

yang diharapkan6. Analisis Kepekaan

Page 25: Diagnosis Pp Pk Masrul

Analisis Keefektifan BiayaSuatu cara untuk menentukan keuntungan relatif dari berbagai pilihan tindakan dengan cara membandingkan berapa besar biayanya (dlm Uang) untuk mencapai tingkat kesehatan yang diinginkan.Bisa juga membandingkan hasil yang dicapai dari suatu pembiayaan yang dikeluarkan.

Page 26: Diagnosis Pp Pk Masrul

Analisis Manfaat BiayaManfaat dan biaya dari pilihan tindakan dinyatakan dalam satuan yang sama yaitu uangHasilnya adalah Rasio Biaya: Manfaat (cost benefit), manfaat keseluruhan (net benefit) atau biaya bersih.Sangat bermanfaat untuk dipakai sebagai panduan dalam kebijaksanaan mengambil keputusan.

Page 27: Diagnosis Pp Pk Masrul

Daftar Pustaka1. Azwar, A, 1999, Pengantar Epidemiologi,

Binarupa Aksara, Jakarta.2. Budiarto, E, 2003, Pengantar Epidemiologi,

Jakarta, EGC.3. Fletcher, 1988, Sari Epidemiologi Klinik,

Gadjah Mada University Press, Jogjakarta.4. Soeparto, P, Soedibyi, E, Soeroso, J 1998,

Epidemiologi Klinis, Gramik FK. UNAIR, Surabaya.

Page 28: Diagnosis Pp Pk Masrul

Terimakasih