Devi Puspa Pita Sari -...

download Devi Puspa Pita Sari - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24357/1/DEVI... · PENGESAHAN P ANITIA UJIAN Skripsi be1judul ANALISIS BIA YA PADA

If you can't read please download the document

Transcript of Devi Puspa Pita Sari -...

  • ANALISIS BIAYA PADA PENETAPAN HARGA PRODUKSI CV. ALIKA

    DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

    Skripsi

    Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

    Gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I)

    Oleh:

    Devi Puspa Pita Sari

    NIM: 104046101577

    KONSENTRASI PERBANKAN SYARI' AH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

    FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA 1428 HI 2007 M

  • ANALISIS BIA YAP ADA PENETAP AN HAR GA PRODlUKSI CV. ALIKA

    DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

    Skripsi

    Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum

    Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

    Gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I)

    Oleh:

    embimbing I,

    Martono, SE. MM

    Devi Puspa Pita Sari

    NIM : 104046101577

    Pembimbing II,

    Gusniarti, S.Ag. MA

    KONSENTRASI PERBANKAN SY ARI' AH PROGRAM STUD I MUAMALA T (EKONOMI ISLAM)

    FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA 1428 HI 2007 M

  • PENGESAHAN P ANITIA UJIAN

    Skripsi be1judul ANALISIS BIA YA PADA PENETAPAN HARGA PRODUKSI CV. ALIKA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Syari'ah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada 21 November 2007. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Mu'amalat (Ekonomi Islam).

    / !

    \ \

    Jakarta, 21November2007 . !v1engesahkan, ~Oekah F'aku

    c"\''" -,

  • LEMBARPERNYATAAN

    Dengan ini saya menyatakan bahwa :

    1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

    salah satu persyaratan memperoleh gelar stara 1 di Universitas Islam Negeri

    (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

    2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

    sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

    Syarif I-Iidayatullah Jakarta.

    3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

    atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

    menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

    Hidayatullah Jakarta.

    Jakarta, 21 November, 2007

    Devi Puspa Pita Sari

  • KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah penulis memanjatkan segala puji dan syukur kehadirat Allah

    SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat

    menyelesaikan Penyusunan Skripsi ini. Shalawat serta salam semoga dicurahkan

    kepada nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat serta kaum muslimin yang

    masih be1pegang teguh kepada risalalmya hingga hari akhir.

    Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa

    tanpa bantuan dan dukungan serta dorongan dari berbagai pihak tentunya karya tulis

    ini tidak akan selesai maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

    yang sedalam-dalamnya antara lain kepada:

    1. Bapak Prof. Dr. H. Muhan1mad Amin Suma, MA, SH. Selaku Dekan Fakultas

    Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    2. !bu Enis Amalia, M.Ag dan Bapak Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag selaku ketua

    dan sekretaris Jurnsan Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

    Hidayatullah Jakaiia.

    3. Bapak Martono, SE, MM dan Ibu Gusnimii, S.Ag.MA, selaku dosen pembimbing

    yang senantiasa mencurahkan waktunya untuk memberikfill bimbingan,

    pengarahan dan saian-saian selama penulisan skripsi ini.

    4. Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yai1g telah

    memberikan ilmu-ilmunya dengfill tulus dan ikhlas, sehingga menambah

    khasfillah keilmuan penulis.

  • 5. Pimpinan dan Staf Karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Syariah dan

    Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, atas segala kemudahan yang diberikan

    kepada penulis untuk mendapatkan referensi yang mendukung penulisan skripsi

    ini.

    6. !bu Asnimar, Lina dan segenap Karyawan CV. ALIKA terima kasih atas

    kesabaran dan waktunya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.

    7. Seluruh keluarga tercinta, Ayah Ir. Ediwirman Taher dart !bu Zahnimar. Am Keb

    yang selalu memberikan kasih sayang dan perhatian kepada ananda. Kakakku

    Dini dan adikku Dita yang selalu memberikan dorongan dan memberikan terapi

    telinga, karena kalianlah hidupku menjadi orang yang paling kaya sedunia.

    8. Temen-temen sepetjuangan kelas PS-C terutan1a my best friend: Ida, Dina, Seba,

    Yuni, yang selalu memberikan dukungan dan semangat dalan1 menyelesaikan

    skripsi ini. Special wat Inat thanks ya nat wat fasilitasnya and wat Bontot

    makacih ya tot at as waktunya walau setengah dipaksa he .. he ..

    Akhirnya, untuk selmuh teman, salrnbat, keluarga dan semua anak-anak

    Adam dan Hawa yang tidalc bisa aku sebutkan satu per satu yang telah berjasa dalam

    membantu penyelesaian Skripsi ini, mudah-muda11an Allah SWT membalasnya

    dengan pahala yang berlipat ganda Amin.

    Jakarta, 12 November 2007 1428 H/ 2007 M

    Penulis

  • DAFTARISI

    KATA PENGANTAR

    DAFTARISI

    DAFTAR TABEL

    DAFTAR GAMBAR

    BABI. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    B. Pembatasan dan Pernmusan Masalah

    c. Tujuan dan Manfaat Penelitian

    D. Kajian Pustaka

    E. Kerangka Teori

    F. Metode Penelitian

    G. Sistematika Penulisan

    BAB II. TINJAUAN TEORITIS

    A. Pengertian Biaya

    B. Teori Harga

    I. Pengertian Harga

    2. Tujuan Penetapan Harga

    3. Faktor Penetapan Harga

    4. Metode Penetapan Harga

    iii

    v

    VI

    1

    5

    6

    7

    8

    9

    12

    14

    18

    18

    26

    29

    31

  • 5. Prosedur Penetapan Harga 38

    C. Harga Dan Keuntungan Dalarn Perspektif Islam 41

    I. Konsep Harga Adil 41

    2. Keuntungan 46

    BAB HI. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITL\.N 53

    A. Sejarah dan Tujuan Berdiri CV. ALIKA 53

    B. Visi dan Misi Perusahaan 54

    c. Proses Produksi 55

    D. Aspek Produksi Buku 57

    E. Struktm Organisasi Perusahaan 59

    F. Produk Buku Yang Ditawarkan 62

    BAB IV. PEMBAHASAN 64

    A. Faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Harga 64

    B. Metode Biaya Penetapan Harga Produk 67

    c. Analisis Biaya Produksi Dalan1 Perspektif Ekonomi Islam 71

    BABV. PENUTUP 83

    A. Kesimpulan 83

    B. Saran 86

    DAFTAR PUSTAKA. 87

  • l.

    2.

    3.

    Tabel I

    Tabel2

    Tabel 3

    DAFTAR TABEL

    Permintaan Barang X

    Penawaran Barang Y

    Biaya Tenaga Ke1ja

    21

    23

    78

  • DAFTAR GAMBAR

    I. Gambar I Kurva Pennintaan 21

    2. Gambar2 Kurva Penawaran 24

    3. Gambar 3 Biaya Marginal Dan Supply 25

    4. Gambar4 Kurva Titik Break-Even 36

    5. Gambar 5 Struktur Organisasi 60

  • BABI

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Permasalahan.

    Agama Islam adalah agama yang diturunkan ALLAH SWT kemuka bumi

    untuk menjadi Rahmatan Lil 'Alamin (rahmat bagi seluruh alam), Islam tidak

    hanya sekedar mengatur masalah ibadah seorang hamba kepada tuhan-Nya tetapi

    juga mampu menghadapi dan menjawab berbagai macam bentuk tantangan pada

    setiap zaman. Islam juga mengatur tatanan hidup dengan sempurna, baik

    kehidupan individu maupun bermasyarakat yang meliputi sosial, politik dan

    ekonomi.

    Islam memandang penting persoalan ekonomi, buktinya terdapat puluhan

    ayat Al-Qur'an dan 1-ladist-hadist Nabi tentang ekonomi. Hal ini dikarenakan

    ekonomi merupakan bagian dari kehidupan manusia yang tidak dapat dipisahkan.

    Namun bukan tujuan akhir dari kehidupan ini, melainkan sebagai suatu pelengkap

    yakni sarana untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi.

    Kegiatan ekonomi dalam pandangan Islam merupakan kalaziman dan

    tuntutan kehidupan. Di samping itu pula merupakan satu hal yang memiliki

    dimensi ibadah. Allah SWT menekankan hal tersebut di dalam firman-Nya, surat

    Al- Mulk ayat 15 1

    1 lkhwan Han1dani, Siste1n pasar dan Penga1vasan Ekonon1i (hisbah) da/am perspekt{f ekonon1i 7-1- /T,..1,~_,_,.., 1-.T,.- f~,..,..~: "'Jf\(\"'.!\ 1~ 1')

  • 2

    "Dia/ah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian rezeki-Nya dan hanya kepada Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan."

    Ekonomi pada umumnya didefinisikan juga sebagai kajian tentang perilaku

    manusia dalam hubungannya dengan pemanfaatan sumber-sumber procluktifyang

    langka untuk memprocluksi barang clan jasa serta menclistribusikannya untuk

    clikonsumsi. Dengan clemikian biclang garapan ekonomi adalah salah satu sektor

    clalam perilaku manusia yang berhubungan clengan produksi, distribusi clan

    k . 2 onsums1.

    Dalam kajian keilmuan, ekonomi terbagi dalam dua cabang utama yakni

    makroekonomi clan mikroekonomi, menurut bahasa Yunani berarti besar clan

    kecil. Makroekonomi mempelajari perilaku ekonomi secara keseluruhan sepe1ii

    permintaan clan penawaran, total output, suku bunga, inflasi, clan pengangguran.

    Seclangkan Mikroekonomi mencangkup lingkup ekonomi yang kecil, berkaitan

    clengan keputusan-keputusan yang cliambil oleh satuan-satuan ekonomi individual

    (konsumen, tenaga ke1ja, pemilik modal, clan perusahaan rumah tangga procluksi).

    Keputusan tersebut mencangkup penetapan harga clan kuantitas yang cliinginkan

    sebagai interaksi antara penawaran clan permintaan di pasar barang. 3

    2 Machun Husein, Ekonon1i Isla111: Telaah Analistik Terhadap Fungsi Sistetn Ekonotni Jslan1, (Jakarta: Pustaka Pelajar, 1995), h. 2.

    3 Tri Kunawangsih P, Pengantar Ekonomi Mikro, (Jakarta: LPFET, 2000), h. 16.

  • 3

    Teori mikro ekonomi disebut juga dengan teori harga (price theory). 4 Teori

    harga terutama membahas tentang aliran barang dan jasa dari sektor perusahaan

    (produsen) ke sektor rumah tangga (konsumen). Aliran faktor produksi dari sektor

    produsen ke konsumen akan menciptakan harga, baik harga barang/jasa maupun

    harga faktor produksi.

    Kegiatan ekonomi seperti produksi, distribusi dan konsumsi maup1m ekspor

    impor harus disesuaikan dengan norma dan etika ekonomil Islam yang bebas dari

    pe1judian (maisir), praktek penipuan (gharar) dan riba. Juga sesuai dengan asas-

    asas keadilan, manfaat, suka sama suka, serta saling menguntungkan yang amat

    dijunjung tinggi agama Islam dalam melakukan transaksi ekonomi terutama

    antara produsen dan konsumen.

    Semua jenis peke1jaan manusia selalu dipandang baik dan dihargai oleh

    Islam, sepanjang pekerjaannya itu tidak dilarang oleh syariat dan juga dapat

    meningkatkan harkat dan derajat orang yang bersangkutan mampu meningkatkan

    kesejahteraan dirinya bahkan jika mungkin peke1jaan tersebut dapat

    meningkatkan kemakmuran masyarakat. 5 Industri merupakan kegiatan manusia

    yang bekerja sama untuk menciptakan lapangan kerja untuk manusia laim1ya,

    mampu meningkatkan harkat dan derajat para pelakunya, sanggup menghasilkan

    berbagai barang dan jasa untuk memenuhi hajat hidup orang banyak.

    4 Noor Azis, Pengantar Mikro Ekonomi Aplikasi dan Manajemen, (Malang Banyumedia Publishing, 2003), h. 7.

    5 Azwier Butun, Bisnis Islam, (Jakm1a: PT Fikahati Ariska, 1995), h.71.

  • 4

    Dalam bidang industri, suatu perusahaan dapat dikatakan berhasil dalam

    mencapai tujuan bisnisnya, tergantung dari keahlian perusahaan tersebut dalam

    bidang pemasaran, keuangan, produksi, serta bidang lainnya dan juga ditentukan

    dari permintaan akan produk atau jasa dari perusahaan tersebut. O!eh karena itu,

    dibutuhkan kemampuan untuk mengkombinasikannya terutama pemasaran yang

    merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan bagian-bagian lainnya

    dalam perusahaan.

    Salah satu tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh suatu tingkat

    keuntungan, tercapainya tujuan-tujuan ini bukanlah sesuatu yang te1jadi secara

    kebetulan melainkan hanya dapat dicapai jika semua tahap dari kegiatan-kegiatan

    yang akan dilakukan telah dipikirkan dengan seksama dan teliti oleh mereka yang

    bertanggung jawab akan kegiatan tadi. Data penting yang biasanya diperlukan

    sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan adalah biaya, berbagai

    tujuan memerlukan bermacam-macam informasi biaya khususnya adalah biaya

    produksi. Penetapan biaya produksi dari suatu produk membantu manajer

    perusahaan dalam memandu penetapan harga jual.

    Dalam kaitan ini perusahaan dapat menetapkan harga yang tepat yaitu

    berdasarkan konsep harga yang Islami (harga yang adil), maksudnya adalah

    kompetitif yaitu ditetapkan setelah perusahaan memonitor harga yang ditetapkan

  • 5

    pesaing. Hal ini dilakukan agar harga tidak terlalu tinggi atau sebaliknya6 dan

    sebaliknya tidak mematok harga yang menekan para penjual maupun pembeli.

    Dengan banyaknya percetakan yang beredar di pasaran tentu membuat

    konsumen mempunyai banyak pilihan dalam menentukan di mana percetakan

    yang sesuai dengan harga I badge!. Persaingan yang semakin tinggi memaksa

    pengusaha berusaha keras dalam menentukan strategi yang tepat untuk dapat

    berkiprah dalam usaha percetakan, salah satunya adalah penetapan harga.

    Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan

    judul:

    " ANALISIS BIAVA PADA PENETAPAN HARGA PRODUKSI CV.

    ALIKA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM "

    B. Pembatasan Dan Perumusan masalah

    I. Pembatasan Masalah

    Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan di atas penulis merasa

    perlu untuk membatasi ruang lingkup pembahasan oleh karena itu penulis hanya

    akan membahas mengenai analisis biaya pada penetapan harga produksi CV.

    ALIKA dalam perspektif ekonomi Islam.

    6 Muhammad Isn1ail Yusanto dan Muham1nad Karebet Widjaja l(usuma. Menggagas Bisnis lslan1i

  • 6

    2. Perumusan Masalah

    Analisis Biaya Pada Penetapan Harga Produksi CV. ALIKA dalam

    Perspektif Ekonomi Islam sebagai judul yang penulis ambil dalam penulisan

    skripsi ini, maka yang menjadi permasalahan dalam skripsi ini sebagai berikut:

    a) Faktor apa saja yang mempengaruhi CV. ALIKA dalam menetapkan harga

    produksi?

    b) Bagaimana metode CV. ALIKA dalam menetapkan biaya produksinya?

    c) Apakah bia_ya penetapan harga produksi CV. ALIKA telah sesuai dengan

    konsep Islami?

    C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian.

    I. Tujuan Penelitian.

    Diantara tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian dan penulisan ini, sebagai

    berikut:

    a. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi CV. ALIKA dalam

    menetapkan harga produksi.

    b. Untuk memberikan gambaran yang sebenarnya mengenai metode CV. ALIKA

    dalam penetapan harga produksi.

    c. Untuk mengetahui biaya penetapan harga produksi yang dilakukan oleh CV.

    ALIKA dalam perspektif ekonomi Islam.

  • 7

    2. Manfaat Penelitian.

    Adapun manfaat yang dapat diambil dari basil penelitian ini diantaranya

    adalah sebagai berikut:

    a. Penulis memperoleh pengetahuan dan pemahaman dalam proses penetapan

    harga dan faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan harga yang dilakukan

    CV. Alika dalam ha! produksi.

    b. Memberikan sumbangan pemikiran terhadap dunia akademik serta sebagai

    sumber bacaan atau acuan dibidang ilmu ekonomi Islam, khususnya mengenai

    penetapan harga produksi.

    c. Bagi perusahaan dapat dijadikan bahan masukan dan informasi tentang

    strategi yang dilakukan dalam menetapkan suatu harga ditinjau dari ekonomi

    Islam.

    D. Kajian Pustaka

    Penelitian mengenai penetapan harga pernah dilakukan sebelumnya oleh:

    Dewi Ulfatun Azizah, 2005. "Pengaruh Penetapan Harga Jual Produk Terhadap

    Profitabilitas Pada PT Margi Wahyu (Analisis Ekonomi Islam)". Secara umum

    penelitian mengenai penetapan harga yang dilakukan oleh peneliti terdahulu dapat

    dikatakan hanya terbatas pada pengaruh dari penetapan harga produk dengan

    tingkat profitabilitas. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa salah satu tujuan

    penetapan harga suatu perusahaan adalah untuk mendapatkan keuntungan yang

    sebesar-besarnya.

  • 8

    Dengan adanya penelitian terdahulu, malrn penulispun teitarik untuk

    mengangkat penelitian ini yaitu Analisis Penetapan Harga Biaya Produksi CV.

    Alika Dalam Perspektif Ekonomi Islam. Kelebihan dari skripsi ini di mana penulis

    lebih menganalisa biaya penetapan harga produksi melalui pendekatan ekonomi

    mikro Islam. Sehingga selain perusahaan mendapatkan keuntungan juga dapat

    mengetahui bagaimana cara menganilis biaya yang seharusnya dilakukan dengan

    cara menggunakan pendekatan ekonomi mikro Islam.

    2005 2007

    I. Objek penelitian adalah PT. I. Objek penelitian adalah CV.

    2. Percetakan nu telah memasuki 2. Percetakan ini telah memasuki

    tahun ke- 18. tahun ke- 6.

    3. PT ini bergerak dalam bidang jasa 3. CV ini bergerak dalam bidang jasa

    penerbit. non penerbit.

    4. Dalam skripsi ini penulis 4. Isi dalam skripsi ini penulis

    menggunakan Pengujian Hipotesa

    dan uji Signifikan mengenai ada

    tidaknya korelasi antara penetapan

    harga dengan profitabilitas.

    menggunakan pendekatan ekonomi

    mikro Islam, menggunakan

    penghitungan tarif harga buku,

    pendekatan SWOT dan dilengkapi

    dengan penghitungan upah yang

    disesuaikan dengan UMR Provinsi

    OKI Jakarta 2007.

  • 9

    E. Kerangka Teori

    Karena kita hidup dalam dunia yang mana segala-galanya mempunyai harga

    sehingga dalam rangka pemenuhan kebutuhan sehari-hari diperlukan adanya

    pengorbanan sejumlah uang yang dipakai membayar untuk mendapatkan barang

    atau jasa yang diinginkan tersebut. Sebagaimana diketahui bahwa harga adalah

    sejumlah uang sebagai al at tukar untuk memperoleh produk atau jasa.

    Adapun harga ditetapkan oleh konsumen dan produsen yang saling tawar

    menawar di antara mereka, dengan tawar menawar inilah maka akan sampai pada

    harga yang dapat diterima kedua belah pihak. Di samping itu konsumen juga akan

    menetapkan berapa jumlah yang harus dibeli berdasarkan harga tersebut, sudah

    barang tentu keputusan dari konsumen ini tidak hanya didasarkan pada harga

    semata tapi banyak faktor lain yang menjadi pertimbangan misalnya kualitas dari

    barang, kepercayaan terhadap merk dan sebagainya. Meskipun demikian masalah

    harga merupakan suatu pertimbangan dari konsumen yang tidak boleh diabaikan

    oleh produsen.

    F. Metodelogi Penelitian

    Metode penelitian yang dilakukan dalam penyusunan skripsi 1111 sebagai

    berikut:

    I. Jenis Penelitian.

  • 10

    Penelitian ini bersifat deskriftif analisis, yang bertujuan untuk menguraikan

    tentang sifat-sifat dari suatu keadaan dan sekedar memaparkan uraian (data

    dan informasi) yang berdasarkan pada fakta yang diperoleh dari lapangan.7

    2. Pendekatan Penelitian.

    Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan Studi kasus. Jenis

    pendekatan studi kasus merupakan penelitian yang rinci mengenai suatu objek

    tertentu selama kurun waktu tertentu dengan cukup mendalam dan

    menyeluruh termasuk kondisi dan lingkungan masa lalunya.8

    Kasus yang diangkat dalam penelitian ini berkaitan dengan masalah cara

    menganalisis biaya pada penetapan harga produk dalam perspektif ekonomi

    Islam yang dilakukan CV. ALIKA yang berlokasi di Jalan Pramuka Jati

    RT/RW 14/01 No. 56, Jakarta Pusat.

    3. Sumber Data.

    a. Data Primer

    Data primer yaitu data yang didapatkan secara langsung dari sumber

    aslinya seperti subyek yang diwawancarai, literatur buku yang berkaitan

    dengan permasalahan yang diteliti.

    b. Data Sekunder

    Data sekunder yaitu data yang didapatkan dari sumber yang kedua, seperti

    dokumen penetapan harga yang ada di CV. ALIKA..

    7 J. Supranto, Teknik Rise! Pe111asaran & Raina/an penjualan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 38. 8 Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jaka1ta: PT. Raja Gratindo

  • 11

    4. Teknik Pengumpulan Data.

    a. Penelitian Kepustakaan (library reseach)

    Dalam ha! ini penulis melakukan penelitian dengan mengumpulkan,

    membaca dan menganalisa sejumlah buku dan bahan-bahan yang ada

    kaitannya dengan permasalahan ini, seperti teori yang mengenai harga dan

    literatur-literatur lain.

    b. Penelitian Lapangan !field reseach)

    Dalam hal ini penulis te1jun langsung ke lokasi penelitian dengan

    menggunakan teknik sebagai berikut:

    l) Wawancara

    Dengan melakukan wawancara langsung dengan pihak-pihak terkait

    yang ada dalam perusahaan. Dalam hal ini tatap muka langsung

    dengan manajer CV.ALIKA.

    2) Observasi

    Penulis melakukan observasi atau pengamatan langsung terutama

    bagian yang berhubungan dengan topik bahasan dengan maksud untuk

    mencocokan data yang diperoleh dengan keadaan lapangan.

    3) Studi Dokumentasi

    Yaitu dengan membaca buku literatur yang relevan dengan topik

    masalah dalam penelitian ini, serta mempelajari dokumen-dokumen

    perusahaan tentang penetapan harga yang dilakukan.

  • l '

    12

    5. Teknik Pengambilan Sampel.

    Teknik pengambilan sampel menggunakan pengambilan sampel purposif, di

    mana termasuk dalam teknik pengambilan sampel non-acak. Dalam hal ini

    penulis cukup menanyakan pada pimpinan perusahaan atau orang yang terkait

    dalam perusahaan. Dengan kata lain penarikan sampel purposif menekan pada

    pertimbangan karakteristik tertentu dari subjek penelitiannnya9

    6. Teknik Analisa Data.

    Dalam menganalisa data, akan digunakan metode deskriftif kuantitatif, yaitu

    suatu teknik analisa data di mana terlebih dahulu dipaparkannya semua data

    yang telah diperoleh kemudian menganalisisnya dengan berpedoman pada

    sumber-sumber tertulis dalam bentuk angka.

    7. Pedoman Penulisan Laporan.

    Penulis menggunakan buku Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Syari'ah dan

    Hukum UIN SyarifHidayatullah Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007.

    G. Sistematika Penulisan.

    Sistematika penulisan menggambarkan secara garis besar tentang apa yang

    akan ditemukan dalam skripsi ini. Skripsi ini terdiri dari lima bab, berikut ini

    sistematika penulisannya secara lengkap clan jelas:

    BAB I. PENDAHULUAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai alasan

    pemilihan judul, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

    9 M. Subana, dan Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Iln1iah, (Bandung: Pustaka Setia, 2005),

  • 13

    penelitian untuk memudahkan pembahasan ini, kajian pustaka, kerangka teori,

    metodelogi penelitian, serta sistematika penulisan.

    BAB II. KERANGKA TEORI. Bab ini menjelaskan tentang biaya, teori harga

    seperti: pengertian harga, tujuan penetapan harga, faktor penetapan harga, metode

    penetapan harga, dan prosedur penetapan harga. Dilanjutkan pembahasan harga

    dan keuntungan dalam perspektif Islan1 seperti: konsep harga adil, keuntungan I

    laba dan peran pemerintah.

    BAB III. GAMBARAN UMUM. Pada bab ini akan menerangkan keadaan

    umum perusahaan yang meliputi sejarah dan tujuan pendirian, visi dan misi

    perusahaan, proses bi a ya produksi, proses produksi, struktur organisasi CV.

    ALIKA, produk buku yang ditawarkan dan analisis SWOT CV. ALIKA.

    BAB IV. PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. Bab ini membahas

    mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan harga, metode penetapan

    harga produk, serta analisis biaya produksi dalam perspektif ekonomi Islam.

    BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis memuat

    kesimpulan dan saran.

  • BAB II

    KERANGKA TEORI

    A. PENGERTIAN BIA YA

    ,]'.3iaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang,

    yang telah terjadi atau kemungkinan akan tetjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

    Dari definisi tersebut diatas, pengorbanan sumber ekonomis dibedakan menjadi

    dua macam yaitu: (a) Pengobanan yang telah terjadi dan (b) Pengorbanan yang

    mempunyai kemungkinan akan te1jadi. Nilai sumber ekonomi yang telah

    dikorbankan untuk mencapai tujuan tertentu merupakan biaya historis, yaitu biaya

    yang telah tetjadi di masa lalu. 1

    Penentuan harga berdasarkan biaya tidak hanya merupakan prosedur yang

    relatif sederhana, tetapi juga menyiratkan keadilan dan kewajaran bahwa yang

    dibebankan hanyalah jasa yang diberikan seperti, biaya "nilai" yang ditambahkan

    oleh penjual kepada produk

    Biaya juga penting dalam pengertian yang lebih luas. Bahkan kendatipun

    harga tidak terkait secara langsung dengan biaya, terdapat sejumlah alasan agar

    memiliki informasi biaya yang rinci. Biaya pun berguna clalam penentuan suatu

    dasar harga (price floor). 2

    1 Mulyadi. Akuntansi Biaya. Penentuan Harga Pokok dan Pengendalian Biaya, (Yogyakarta: BPFE, 2003), h. 3.

    ,,_ . ~ 1 ; T _I_ - -L- - .-._I - ___ -.L "'"""'' 1_ r1v1

  • 15

    Biaya merupakan dasar dalam penetapan harga, karena suatu tingkat harga

    yang tidak dapat menutup biaya akan mengakibatkan kerugian. Sebaliknya,

    apabila suatu tingkat harga melebihi semua biaya, baik biaya produksi, biaya

    operasi, maupun biaya non operasi, akan menghasilkan keuntungan.

    Namun biaya bukanlah satu-satunya faktor yang harus dipertimbangkan

    oleh manajemen di dalam melaksanakan fungsinya. Dengan demikian tidaklah

    mungkin manajemen mengelola perusahaan atau bagiannya hanya atas dasar

    informasi saja. Dilain pihak, bukanlah seorang manajer yang baik bila mana

    pengelolaannya tidak didasarkan atas informasi biaya yang paling lengkap, yang

    dapat dikumpulkan. Macam-macam cara penggolonggan biaya sebagai berikut: 3

    1. Penggolongan biaya atas dasar objek pengeluaran.

    Penggolongan biaya yang paling sederhana adalah penggolongan atas dasar

    objek pengeluaran, dalam hal ini berupa penjelasan singkat objek suatu

    pengeluaran. Biaya untuk mengolah bahan baku menjadi produk, jika

    digolongkan atas dasar objek pengeluaran dapat dibagi menjadi tiga golongan

    besar: a) biaya bahan bairn, b) biaya tenaga ke1ja, c) biaya overhead pabrik

    (factory overhead expenses). Penggolongan atas dasar objek pengeluaran

    bennanfaat untuk perencanaan perusahaan secara menyeluruh dan pada

    umumnya untuk kepentingan penyajian laporan kepada pihak luar.

    1 ' , - . __ J~I'- n: ____ I. "7

  • 16

    2. Penggolongan biaya atas dasar fungsi-fungsi pokok dalam perusahaan.

    Biaya dapat digolongkan berdasarkan fungsi-fungsi di mana biaya tersebut

    te1jadi atau berhubungan. Adapun fungsi-fungsi pokok yang terdapat di dalam

    perusahaan manufaktur meliputi fungsi-fungsi produksi, administrasi dan

    umum serta fungsi pemasaran. Oleh karena itu biaya-biaya di dalam

    perusahaan manufaktur dapat digolongkan menjadi biaya produksi, biaya

    administrasi dan umum serta biaya pemasaran.

    Dalam memperkirakan biaya biasanya perusahaan menentukan batas

    terendahnya. Perusahaan yang ingin menetapkan harga dapat menutup biaya

    produksi, distribusi dan penjualan produknya, termasuk pengembalian yang

    memadai atas usaha dan risikonya.

    Biaya perusahaan ada dua jenis, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya

    tetap adalah biaya-biaya yang tidak bervariasi dengan produksi atau penjualan,

    misalnya perusahaan membayar sewa gedung, membayar gaji dan lain-lain. Biaya

    variabel adalah biaya yang bervariasi langsung dengan tingkat produksi, misalnya

    tiap kakulator yang diproduksi melibatkan biaya plastik, chip microprosesus,

    pengemasan dan lain-lainnya.4

    4 Hendra Teguh, Manajen1en Pe111asaran: Analisis, Perencanaan, 11nplementasi dan Kontrol

  • 17

    Dalam ekonomi Islam komponen biaya dapat dibagi menjadi tiga yaitu

    biaya tetap (jixed cost, FC), biaya variabel (variabel cost, VC), dan biaya

    keseluruhan (total cost, TC).5

    Analisa yang paling fundemental untuk menerangkan analisa biaya adalah

    fungsi hubungan antara biaya produksi dan tingkat output yang akan dicapai

    dalam satu periode. Dengan kata lain, fungsi biaya akan dipengaruhi oleh

    seberapa besar output yang diproduksi:

    cost = f (outout)

    Sedangkan bila kita bandingkan formula diatas dengan fungsi output,

    output = f (input)

    maka dapat dikatakan bahwa fungsi biaya tidak lain sebagai turunan dari fungsi

    output produksi.

    Biaya tetap (FC) besarnya tidak dipengaruhi oleh berapa banyak output atau

    produk yang dihasilkan. Oleh karena itu, kurva FC digambarkan sebagai garis

    horizontal: berapapun output yang dihasilkan, biayanya tetap. Biaya varibel (VC)

    besarnya ditentukan langsung oleh beberapa banyak output yang dihasilkan.

    Sedangkan biaya keseluruhan (TC) adalah penambahan antara FC dan VC.

    --- '"'""''""' L 11,-,

  • 18

    B. TEORI HARGA

    1. Pengertian Penetapan Harga.

    Penetapan harga adalah pembentukan suatu harga umum untuk suatu barang

    atau jasa oleh suatu kelompok pemasok yang bertindak secara bersama-sama,

    sebagai kebalikan atau pemasok yang menetapkan harganya sendiri secara bebas.6

    Menurut Ricky W dan Ronald J. Ebert mengemukakan bahwa: "Penetapan

    harga adalah proses penentuan apa yang akan diterima suatu perusahaan dalam

    menjual produknya.''7

    Pengertian lain dari penetapan harga (pricing) adalah proses penentuan

    harga penjualan barang perusahaan.8

    Penetapan harga disini bukanlah seperti penetapan tas'ir (penetapan harga

    oleh pihak pemerintah), namun penetapan harga ini didasarkan atas kebijakan

    perusahaan itu sendiri.

    Penetapan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat

    harga merupakan salah satu penyebab laku tidaknya produk dan jasa yang

    ditawarkan. Kekeliruan dalam menetapkan harga maka akan berakibat fatal

    terhadap produk yang ditawarkan dan mengakibatkan tidak lakunya produk

    tersebut. Seiring dengan itu, ketidakpastian dari semua kekuatan yang tidak

    terprediksi, seperti: biaya, kompetisi dan permintaan akan mengancam penetapan

    harga dengan berbagai kesukaran yang tersembunyi.

    6 Collins, Kamus lengkap Ekonomi, (Jakaita: Erlangga, 1994), h. 506. 1 llmu manajemen.wordpress.com/ 2007/ 06/ 15/ Penetapan_harga_jual. !l. ~ ~ ,, f> I , ..-. -L-'-- ,-.~----TT----- ...,AA"!\ l. 'l"'JL

  • 19

    Sedangkan penge1tian dari harga adalah salah satu aspek penting dalam

    kegiatan marketing mix (bauran pemasaran). 9 Dalam teori ekonomi, harga, nilai,

    dan faedah merupakan istilah-istilah yang saling berhubungan. Faedah adalah

    atribut suatu barang yang dapat memuaskan kebutuhan, nilai adalah ungkapan

    secara kuantitatiftentang kekuatan barang untuk dapat menarik barang Jain dalam

    pertukaran, sedangkan harga adalah nilai yang dinyatakan dalam rupiah. 10

    Harga menurut kamus Bahasa Indonesia mempunyai empat arti, yaitu:

    Pertama, nilai barang yang ditentukan dan dirupakan dengan uang. Kedua,

    jumlah uang atau alat tukar lain yang senilai yang harus dibayarkan untuk produk

    atau jasa pada waktu tertentu dan di pasar tertentu. Ketiga, kehormatan. Keempat,

    guna (arti, kepentingan, kabar, dan sebagainya). 11

    Menurut Basu Swastha dan Jrawan dalam bukunya "Afanajemen Pemasaran

    Modern" yang dimaksud dengan harga adalah "Jumlah uang (ditambah beberapa

    produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi

    dari produk dan pelayanannya." 12

    Sedangkan menurut Alex S. Nitisemito dalam bukunya "Marketing"

    mendefinisikan harga secara sederhana, yaitu "Harga adalah nilai suatu barang

    dan jasa yang diukur dengan sejumlah uang di mana berdasarkan nilai tersebut

    seseorang/pengusaha bersedia melepaskan barang atau jasa yang dimiliki kepada

    9 Djaslim Saladin, fntisari Petnasaran dan Unsur-unsur Pe1nasaran, (Bandung: Linda l(arya, 2003), h. 95.

    10 Basu Sawastha, Azas-azas Marketing, (Yogyakm1a: Liberty, 2002), h. 147. 11 Departemen P & K, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995), h. 340. 1?~ . n _ ______ lI~J~ '''---'---.r!L-_._ .. 11\0t:\ t.. '1111

  • : ''

    20

    pihak lain." 13 Pengertian lain harga adalah sejumlah uang yang dibebankan alas

    suatu produk atau jasa, atau sejumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas

    manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk ataujasa tersebut. 14

    Sebagaimana diketahui bahwa harga adalah sejumlah uang sebagai alat

    tukar untuk memperoleh produk atau jasa dan harga adalah suatu variabel

    pemasaran yang perlu diperhatikan oleh perusahaan karena harga sangat

    menentukan besarnya volume penjualan serta laba yang akan diperoleh suatu

    perusahaan. Sehingga apabila suatu perusahaan salah clalam menentukan harga

    akan berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan nantinya.

    Harga ditentukan oleh kekuatan pasar yakni kekuatan permintaan (demand)

    dan penawaran (supply). Dalam hukum permintaan dinyatakan bahwa apabila

    "Harga suatu barang naik maka jumlah barang yang dibeli oleh konsumen akan

    menurun dan sebaliknya jika harga turun maka jumlah permintaan terhadap

    barang tersebut akan naik, dengan asumsi faktor-faktor lain dianggap tetap

    (ceteris paribus)." 15

    Hubungan antara harga dan jumlah barang yang dirninta konsumen dapat

    dinyatakan dalam bentuk label di bawah ini:

    13 Alex S. Nitisemito, Marketing, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1986), h. 55. 14 Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2001), h.

    439. " -

  • 21

    Tabel 2.1 Permintaan Barang X

    Harga Per Unit Jumlah permintaan p Q

    A. 500 300

    B. 400 500

    C. 300 700

    D. 200 1000

    E. 100 1500

    Hubungan antara harga (P) dan jumlah barang yang diminta (Q) dapat

    digambarkan dalam kurva permintaan seperti di bawah ini:

    p

    500

    400

    300

    200

    JOO

    Garn bar 2.1 Kurva Permintaan.

    ----:A ' ' ----:----:B ' ' ____ l. ____ .J. ____ J : : :c

    ----~----~----~----- , D ' ' ' ' ' ' ! I I l ----}----{----~------{------; E

    ' '

    300 500 700 I 000 1500

    Q

    Hubungan antara harga dengan kuantitas dapat diformulasikan sebagai

    berikut:

    D = Q= f(P) 16

    1r; . '"""' -'----'- "'"" .... .,. 1- "'10

  • 22

    di mana:

    D =Demand (Permintaan)

    Q = Jumlah permintaan barang X

    P = Harga barang X

    Formulasi ini menunjukkan bahwa pengaruh harga terhadap jumlah

    permintaan suatu komoditi adalah negatif. Apabila Pt rnaka Q,l,, begitu pula

    sebaliknya jika p,j,, maka Qt. Dapat disimpulkan bahwa hukum permintaan

    mengatakan bila harga komoditi naik maka akan direspons oleh penurunan

    jumlah komoditi yang dibeli, begitu juga apabila harga komoditi turun maka akan

    direspons oleh konsumen dengan meningkatkan jumlah komoditi yang dibeli.

    Formulasi bentuk hubungan antara P (harga) dan Q Gumlah barang yang

    diminta) memberi arti bahwa di antara kedua variabel itu, variabel P merupakan

    variabel bebas (independent variable), sedangkan Q merupakan variabel

    menggantung (dependent variable). Jelasnya, tidak benar apabila dinyatakan

    bahwa jika Q bergerak, maka P pun ikut bergerak pula dalam arah yang

    berlawanan. P itulah yang bergerak terlebih dahulu, yang kemudian diikuti oleh

    gerakan Q dan bukan sebaliknya.

    Permintaan akan terwujud apabila para penjual menyediakan barang-barang

    yang dibutuhkan pembeli. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi

    permintaan suatu barang yaitu: 17

    11 - -

  • 23

    a. Barga barang itu sendiri.

    b. Harga barang lain yang terkait.

    c. Tingkat pendapatan per kapita.

    d. Setera atau kebiasaan.

    e. Jumlah penduduk.

    f. Perkiraan harga dimasa mendatang.

    g. Distribusi pendapatan.

    h. Usaha-usaha produsen meningkatkan penjualan.

    Sedangkan hukum penawaran menyatakan bahwa "makin tinggi harga

    sesuatu barang maka jumlah barang yang ditawarkan oleh para penjual akan naik

    dan sebaliknya jika harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan juga akan

    turun dengan asumsi faktor-faktor lain dianggap tetap (ceteris paribus)."

    Hubungan antara harga (P) dengan jumlah barang yang ditawarkan penjual

    (Q) dapat dinyatakan dalam bentuk tabel di bawah ini:

    Tabel 2.2 Penawaran Barang X

    Harga Per Unit Jnmlah Permintaan

    p Q

    A. 500 1200

    B. 400 800

    C. 300 600

    D. 200 400

    E. 100 200

  • 24

    Berdasarkan tabel di atas dapat diuraikan ke dalam bentuk kurva sebagai

    berikut:

    Gambar 2.2 Kurva Penawaran.

    500

    400 B

    300 c

    D 200

    E JOO

    200 400 600 800 1200

    Dalam hukum penawaran terhadap barang dikatakan bahwa hubungan

    antara harga dengan jumlah komoditi yang ditawarkan m~mpunyai kemiringan

    positif. Dalam sebuah formulasi yang sederhana, hubungan antara harga dengan

    jumlah komoditi dapat dilihat di bawah ini:

    S=Q=f(P)

    di mana:

    S =Supply (penawaran)

    Q = Jumlah penawaran barang X

    P = Harga barang X

    Formulasi ini menunjukan bahwa pengaruh harga terhadap jumlah

    penawaran suatu komoditi adalah positif, apabila Pt maka Qt pula demikian juga

    sebaliknya. Dari formulasi ini kita dapat simpulkan bahwa hukum penawaran

  • 25

    mengatakan bahwa bila harga komoditi naik, maka akan direspon oleh

    penambahan jumlah komoditi yang ditawarkan, begitu pu la s:ebaliknya.

    Biasanya dalam jangka pendek perusahaan akan memaksimalkan labanya

    dengan memilih jumlah output di mana harga = biaya marginal cost (P=MC),

    selama tingkat harga tersebut lebih besar daripada nilai minimal biaya variabel

    rata-rata (average variable cost, AVC). Jika kedua keadaan tersebut terpenuhi,

    maka itulah kurva penawaran. Perhatikan gambar di bawah ini:

    Gambar 2.3 Biaya marginal dan Supply18

    Pada setiap tingkat harga di bawah minimum A VC, jumlah yang ditawarkan

    adalah nihil. Pada tingkat harga diatas A VC, jumlah yang ditawarkan adalah Q2.

    pada setiap tingkat harga di atas A VC, jumlah yang ditawarkan digambarkan oleh

    \R TT

  • 26

    kurva MC. Misalnya pada tingkat =ATC, jumlah yang ditawarkan adalah Q3.

    Jadi kurva penawaran adalah kurva biaya marginal yang berada di atas A VC.

    Perhatikanlah kurva penawaran (kurva biaya marginal yang dicetak tebal).

    Selisih antara kurva A TC dan kurva A VC yang digambarkan dengan celah

    diantara kedua kurva tersebut, menggambarkan AFC. Sekarang perhatikanlah

    kurva penawaran yang berada diantara kedua kurva A TC dan A VC. Setiap tingkat

    harga di atas A VC namun di bawah ATC (antara output Q2 & Q3), menunjukkan

    perusahaan mengalami kerugian pada setiap output yang dijual karena harga lebih

    kecil dibandingkan A TC.

    Meskipun harga lebih kecil dibandingkan A TC, akan lebih baik bagi

    perusahaan untuk tetap menjual output karena pada tingkat harga tersebut

    perusahaan mampu membayar A VC, kerugian yang terjadi adalah sebesar AFC

    nya. FC adalah biaya tetap yang harus dibayar perusahaan apakah perusahaan

    berproduksi atau tidak berproduksi. Karena AFC tetap akan muncul berapapun

    jumlah output yang diproduksi, maka lebih baik bagi perusahaan berharap

    memantapkan keberadaan produknya di pasar. Bila kernudian tingkat harga

    melampaui A TC, perusahaan ini akan membukukan laba.

    2. Tujuan Penetapan Harga.

    Tujuan penetapan harga pada dasarnya berawal dari tujuan perusahaan itu

    sendiri yang selalu berusaha menetapkan harga barang dan jasa secepat mungkin.

    Secara mendasar terdapat empat tujuan utama dalam penetapan harga produk

  • 27

    yang ingin dicapai oleh setiap perusahaan antara lain: mendapatkan laba

    maksimum, mendapatkan pengembalian investasi yang ditargetkan atau

    pengembalian pada penjualan bersih, mencegah atau mengurangi persaingan dan

    mempertahankan atau memperbaiki market share. 19

    Tujuan perusahaan dalam menetapkan harga produknya adalah: (I)

    Meningkatkan penjualan, (2) Mempertahankan dan memperbaiki market share,

    (3) Stabilitas harga, (4) Mencapai target pengembalian investasi (5) Mencapai

    laba maksimum.20

    Penetapan harga merupakan suatu proses yang dinamis dan biasanya

    ditentukan setelah mempertimbangkan berbagai tujuan perusahaan. Di mana

    tujuan-tujuan penetapan harga, antara lain:

    a. Orientasi Keuntungan

    Orientasi keuntungan berarti perusahaan berusaha untuk memaksimalkan

    keuntungan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Orientasi ini

    harus diteliti sebaik-baiknya karena ada kemungkinan te1jadi praktek tidak

    etis, misalnya terlalu membebani atau menipu pelanggan.

    b. Orientasi Pangsa Pasar

    Untuk mempertahankan pangsa pasar, perusahaan dapat menetapkan harga

    rendah dengan maksud memperoleh keuntungan diwaktu yang akan datang.

    19 S\vastha, Azas-azas Marketing, h.148. '" -

  • 28

    c. Orientasi Pesaing

    Setelah berorientasi terhadap pangsa pasar dengan cara menetapkan harga

    rendah, cara ini efektif bila perusahaan menjadi leader bagi perusahaan

    sejenis. Selanjutnya perusahaan dapat menetapkan harga yang sama dengan

    pesaingnya.

    d. Orientasi Pembeli

    Untuk memperoleh harga yang dapat diterima masyarakat, perusahaan

    menerapkan harga dengan orientasi pembeli, ini dapat dilakukan agar harga

    dapat disesuaikan keingingan masyarakat.

    e. Orientasi Pemerintah

    Harga beberapa produk dapat dipengaruhi oleh pemeri.ntah, misalnya harga

    beras dan gula dipengaruhi pemerintah untuk kepentingan para petani serta

    masyarakat pada umunya dengan cara membebaskan atau melarang import

    beras atau gula dari luar negeri.

    f. Orientasi Prociuk

    Agar suatu produk semakin dikenal konsumen malrn melalui iklan perusahaan

    dapat memberi diskon khusus, misalnya pada masa inflasi.

    g. Orientasi Saluran dan Promosi.

    Untuk menaikkan penjualan suatu produk maka perusahaan memberi berbagai

    daya tarik sepe1ti diskon, kupon, atau harga yang lebih kompetitif. 21

    ".11 - - - - r-. ' - '- "_ -1 _ TT __ :_---:.,_. n .. --- ')(\(\.,'\ I. '"V'lf.:

  • 29

    Dengan adanya tujuan yang jelas dari sebuah perusahaan maka akan

    mempermudah perusahaan untuk mencapai target, baik untuk jangka pendek

    maupun jangka panjang. Karena pada dasarnya tidak ada satupun suatu

    perusahaan dalam menjalankan usahanya tanpa adanya tujuan-tujuan yang pasti.

    3. Faktor - Faktor Penetapan Harga.

    Dalam sebuah perusahaan hendaknya seorang manajer harus

    memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal dalam menetapkan harga, di

    " k . I 1 . 22 mana ia tor mterna me 1put1:

    a. Tujuan pemasaran

    Tujuan pemasaran pada setiap perusahaan berbeda-beda, biasanya tergantung

    pada ukuran perusahaan dari segi situasi keuangan atau kondisi pasar. Namun

    pada dasarnya tujuan dari pemasaran ini sama yaitu untuk mendapatkan

    keuntungan.

    b. Bauran pemasaran

    Dalam bauran pemasaran selain harga tentu saja tidak bisa dilupakan yaitu

    mulai dari produk, tempat pendistribusi, dan program komunikasi pemasaran

    dalam menetapkan kebijakan harga.

    c. Biaya

    F aktor yang satu ini adalah salah satu bagian pen ting dalam menetapkan

    harga. Biaya terbagi menjadi: biaya variabel yaitu biaya yang akan berubah-

    22 M. Taufik Amir, Dinamika Pemasaran: Jelajahi dan Rasakan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), h. 165.

  • 30

    ubah disebabkan adanya perubahan jumlah hasil, apabila jumlah barang yang

    dihasilkan bertambah maka biaya variabelnya juga akan meningkat dan biaya

    tetap, mulai dari upah buruh serta fasilitas yang harus dikenainya.23

    d. Pertimbangan lain.

    Selain dari tiga faktor di alas, masih ada beberapa faktor lain yang turut

    menentukan penetapan harga produk, misalnya kebijakan perusahaan tentang

    siapa yang memiliki otoritas untuk memutuskan harga, atau bagaimana

    pembebanan kegiatan setiap departemen saat menentukan harga akhir sebuah

    produk.

    Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi dalam penetapan harga

    antara lain:

    a. Karakter pasar dan permintaan pasar

    Karakter pasar ini sangat terkait dengan maksimalisasi keuntungan, oleh

    karena itu perusahaan diharapkan dapat membaca karakter pasar dan melihat

    peluang. Dengan ini diharapkan perusahaan dapat menetapkan berapa harga

    yang pantas untuk produk tersebut.

    b. Pesaing

    " -

    Dalam sebuah bisnis persaingan sangatlah mempengaruhi dalam penetapan

    harga, dengan mengetahui program-program yang dijalankan pesaing maka

    sangat menentukan harga dan paket penawaran apa yang akan diberikan

    perusahaan untuk para pelanggannya.

  • 31

    c. Faktor lingkungan lain (ekonomi, politik dan pemerintah).

    Faktor ekternal sepe1ti ekonomi, politik dan pemerintah juga tidak luput dari

    perhatian perusahaan dalam menetapkan harga. Di mana didalamnya sangat

    terkait dengan berbagai masalah sosial yang harus diperhatikan.

    Adapun menurut Manullang faktor - faktor yang perlu dipertimbangkan

    dalam penetapan harga produk sebagai berikut:24

    a. Penentuan tujuan penetapan harga

    b. Estimasi jumlah permintaan terhadap produk

    c. Estimasi harga pokok produk

    d. Analisa perubahan harga dari pesaing

    e. Memilih metode penentuan harga

    f. Memilih harga produk yang tepat.

    Untuk menetapkan suatu harga memang bukanlah hal yang mudah, karena

    harus benar-benar tepat di mata konsumen. Justru inilah seninya dengan

    menggunakan faktor-faktor penetapan harga, di mana selain untuk mencapai

    keuntungan namun juga harus melihat pasar, pesaing, harga pokok produk serta

    melihat faktor-faktor lain seperti ekonomi, politik, pemerintah.

    4. Metode Penetapan Harga.

    Penetapan harga merupakan suatu proses yang harus dilaksanakan dengan

    teliti dan tepat. Banyak perusahaan menggunakan berbagai metode yang berbeda

    dalam bentuk menetapkan harga dasar bagi barang dan jasa yang dihasilkan, oleh

    'IA -

  • 32

    sebab itu perusahaan membutuhkan seorang man.ajer yang mampu

    mengembangkan dan menerapkan strategi penetapan harga yang .dapat memenuhi

    keinginan perusahaan pada waktu tertentu.

    Untuk memecahkan masalah penetapan harga, perusahaan dapat memilih

    suatu metode pendekatan yang terdiri dari: (I) Metode pendekatan berdasarkan

    biaya, (2) Metode pendekatan berdasarkan pembeli, dan (3) Metode pendekatan

    berdasarkan persaingan.25

    I. Metode pendekatan berdasarkan biaya.

    Menurut Basu Swastha, aplikasi metode penetapan harga berbasis biaya dapat

    dilakukan dengan cara: 26

    a. Cost-Plus Pricing Method

    Dal am metode ini, penjual menetapkan harga jual untuk satu unit barang

    yang besarnya sama dengan jumlah biaya per unit ditambah dengan suatu

    jumlah untuk menutup laba yang diinginkan (disebut margin) pada unit

    terse but.

    BIA YA TOTAL+ MARJIN = HARGA JUAL I

    Diketahui: * B iaya tetap material = Rp. 7.500.000,-

    * B iaya tenaga keija = Rp. 2.500.000,-

    25 Kotler dan Armstrong, Prinsip-prinsip Pen1asaran, h. 456. ")(, - .

  • 33

    * Biaya lain seperti sewa kantor,

    penyusutan alat-alat, dan sebagainya = Rp. 4.000.000,-

    * Perusahaan membuat dan menjual 5 buah barang

    Ditanyakan: Harga jual?

    Jawab:

    B iaya tetap (FC)

    Biaya variable (VC)

    Biaya total (TC)

    Rp. 7 .500.000,-

    Rp. 6.500.000,- +

    Rp.14.000.000,-

    Apabila menghendaki laba sebesar 10% dari biaya total, maka:

    Harga total = biaya total + laba

    = Rp.14.000.000,-+ (10% x Rp.14.000.000,-)

    = Rp.15.400.000,-

    Dengan demikian masing-masing barang yang dijual seharga

    Rp.3.080.000,- (dari Rp.15.400.000,- 5) dengan laba sebesar

    Rp.2.800.000,- (dari Rp.14.000.000,- + 5). Jika barang tersebut tidak

    semuanya laku, maka ada kemungkinan laba akan turun, atau bahkan

    menderita kerugian. Namun perlu diketahui bahwa pada umumnya

    perusahaan barn melaksanakan produksi apabila telah memperoleh

    kontrak.

  • 34

    b. Mark-Up Pricing Method

    Mark up pricing method, banyak dipakai oleh ped.agang yang membeli

    barang-barang dagangan guna menentukan harga jualnya setelah

    menambah harga beli dengan sejumlah mark-up.

    HARGA BELi +MARK UP= HARGA JU~

    Mark-up ini merupakan kelebihan harga jual di atas harga belinya,

    sehingga keuntungan bisa diperoleh dari sebagian mark-up tersebut. Selain

    itu, pedagang tersebut juga harus mengeluarkan sejumlah biaya eksploitasi

    yangjuga diambil dari sebagian mark-up.

    Diketahui: Biaya variabel rata-rata (A VC) dan biaya total rata-rata (AFC)

    sehingga didapat biaya produksi per unit (AC), dengan

    menggunakan formula; AC =AFC + A VC.

    Misalkan nilai AC adalah Rp. 10.000, dengan keuntungan yang

    ingin diperoleh adalah 25%.

    Ditanyakan: 1-Iarga jual?

    Jawab:

    AC= Rp. 10.000

    Keuntungan = 25%

    25% X Rp. 10.000 = Rp. 2500

    Sehingga: 1-Iarga jual = Rp. 2500 + Rp. 10.000 = Rp. 12.500

  • 35

    c. Titik Break-Even

    Titik impas adalah kuantitas keluaran (jumlah unit yang diproduksi) di

    mana biaya total seimbang dengan pendapatan penjualan. Kuantitas

    penjualan di atas titik impas berarti laba setiap unit produk. Makin tinggi

    penjualan di atas titik impas, makin besar laba unit dan akhirnya laba total.

    Penjualan di bawah titik impas berarti kerugian bagi perusahaan.

    Titik Break- Even Dalam Unit = B iaya tetap total ----~ Kontribusi per unit pada overhead

    Diketahui: * Perusahaan membuat dan menjual 5 unit

    * Biaya tetap perusahaan

    * Biaya variable

    Ditanyakan: titik Break-Even?

    Jawab:

    Biaya total = biaya tetap + biaya variabel

    = Rp. 500,- + (5 X Rp. 60,-)

    = Rp. 800

    = Rp. 500,-

    = Rp. 60,- per unit

    Apabila 5 unit tersebut dijual dengan harga Rp. 160,- per unit, maka total

    revenue yang diterima dari penjualan sebesar (5 X Rp. 160,-) = Rp. 800.

    Pada saat inilah perusahaan berada dalam keadaan break-even.

    Lebihjelasnya dapat dilihat pada kurva di bawah ini:

  • p

    Rp 1600

    1400

    1200

    1000

    800

    600

    400

    200

    0

    Gambar 2.4 Kurva Titik Break-Even

    Titik SEP ~

    / Ganspeniualan

    / ________. Gans B"1ya Total 81aya Vanabel

    Garis Biaya tetap total

    23456789 Q

    2. Penetapan harga berdasarkan pembeli (nilai).

    36

    Penetapan harga berdasarkan pembeli (nilai) adalah menetapkan harga

    berdasarkan atas nilai, bukannya atas biaya yang ditanggung penjual atau

    berdasarkan oleh kesan pembeli (persepsi) terhadap produk yang

    ditawarkan. 27 Penetapan harga berdasarkan nilai ditentukan oleh pelanggan.

    Perusahaan menetapkan harga sasaran berdasarkan persepsi pelanggan

    terhadap nilai produk. Nilai dan harga sasaran kernudian menghasilkan

    keputusan mengenai rancangan produk dan berapa biaya yang dapat

    dimasukkan, karenanya penetapan harga dimulai dengan menganalisis

  • 37

    kebutuhan dan persepsi nilai konsumen lalu harga ditetapkan agar sesuai

    dengan persepsi nilai konsumen.

    3. Metode penetapan harga berbasis persaingan.

    Suatu harga mungkin ditetapkan oleh perusahaan sama dengan pesaingnya,

    atau mungkin ditetapkan di atas I di bawah harga pesaingnya.28

    a. Menetapkan harga sama dengan harga pesaing.

    Banyak perusahaan menetapkan harga jual produknya atas dasar harga

    jual oleh pesaingnya. Perusahaan mengikuti harga jual pesaing utama,

    dimaksudkan untuk menghindari bentuk persaingan harga yang lebih

    tajam. Bentuk proteksi semacam ini sering dijumpai bagi perusahaan yang

    menghadapi persaingan yang bersifat oligopoly.

    b. Menetapkan harga di atas pesaing.

    Banyak orang mengira bahwa harga menunjukkan kualitas. Mereka

    merasakan bahwa makin malial harga suatu barang, maka kualitasnya

    semakin baik, karena itu beberapa produsen mem:tapkan harga di atas

    harga pasar yang berlaku untuk memberi kesan suatu kualitas yang lebih

    tinggi. Ini dilakukan dengan baik bila sulit menilai kualitas dari barang

    yang dibeli.

    c. Menetapkan harga di bawah pesaing.

    Perusahaan menetapkan harga di bawah pesaingnya dengan cara

    memproduksi barang dan kualitas barang yang lebih rendah dibandingkan

  • 38

    dengan barang yang ada di pasar. Bila sebuah perusahaan berada di

    wilayah yang surplus tenaga ke1ja, maka biaya produksi lebih rendah.

    Dalam rentang harga yang memungkinkan, yaitu di antara biaya perrnintaan

    pasar, biaya pesaing, harga pesaing dan kemungkinan reaksi harga membantu

    perusahaan menetapkan harga yang akan dikenakannya. Perusahaan perlu

    mengukur biayanya dengan biaya pesaing untuk mengt~tahui apakah biaya

    produksinya lebih tinggi atau lebih rendah. Perusahaan juga perlu mengetahui

    harga dan kualitas penawaran pesaing. Jika perusahaan mengetahui harga dan

    penawaran pesaing, ia dapat menggunakannya untuk penetapan harganya sendiri.

    5. Prosedur Penetapan Harga.

    Jika tujuan penentuan harga sudah ditentukan maka rnanajemen dapat

    mengalihkan perhatian pada prosedur penentuan harga barang atau jasa yang

    ditawarkan, namun tidak semua perusahaan menggunakan prosedur penetapan

    harga yang sama. Prosedur penetapan harga meliputi enam tahap yaitu:29

    1. Mengestimasikan permintaan untuk barang tersebut.

    Penjual membuat estimasi permintaan barangnya secara total dengan cara

    sebagai berikut:

    a. Menentukan harga yang diharapkan (expected price), yaitu harga yang

    diharapakan dapat diterima oleh konsumen. Hal ini dapat ditentukan

    dengan menggunakan ancar-ancar, misalnya Rp. 300,- dan Rp. 400,- atau

    tidak lebih dari Rp. 400.

  • 39

    b. Mengestimasikan volume penjualan pada berbagai 1:ingkat harga, hal ini

    menyangkut pula pertimbangan tentang masalah elastisitas permintaan

    suatu barang. Barang yang mempunyai permintaan pasar elastis, biasanya

    akan diberi harga lebih rendah dari barang yang mempunyai permintaan

    inelastis.

    2. Mengetahui lebih dulu reaksi dalam persaingan.

    Kondisi persaingan sangat mempengaruhi kebijakan penentuan harga bagi

    perusahaan atau penjual. Oleh karena itu, penjual mengetahui reaksi

    persaingan yang te1jadi di pasar serta sumber-sumber penyebabnya. Adapun

    sumber-sumber persaingan yang ada dapat berasal dari:

    a. Barang sejenis yang dihasilkan oleh perusahaan lain.

    b. Barang pengganti atau substitusi.

    c. Barang yang dibuat oleh perusahaan lain yang sama-sama menginginkan

    uang konsumen.

    3. Menentukan market share yang dapat diharapkan.

    Perusahaan yang agresif selalu menginginkan market share yang lebih besar.

    Kadang-kadang perluasan market share harus dilakukan dengan mengadakan

    periklanan dan bentuk lain dari persaingan bukan harga, disamping dengan

    harga tertentu. Market share yang diharapkan tersebut akan dipengaruhi oleh

    kapasitas produksi yang ada, biaya ekspansi dan mudahnya memasuki

    persamgan.

  • 40

    4. Memilih strategi untuk mencapai target pasar.

    Dalam hal ini penjual dapat memilih di antara dua macam strategi yang

    dianggap paling ekstrim, antara lain:

    a. Skim the cream Pricing.

    Merupakan strategi penetapan harga yang setinggi-tingginya. Harga yang

    tinggi tersebut dimaksudkan untuk menutup biaya penelitian,

    pengembangan, dan promosi. Strategi ini sesuai untuk barang-barang barn.

    b. Penetration Pricing.

    Merupakan strategi penetapan harga yang serendah-rendahnya, yang

    bertujuan untuk mencapai volume penjualan sebesar-besarnya dalam

    waktu yang relatif singkat. Dibandingkan dengan Skim the cream Pricing,

    strategi ini lebih agresif dan dapat memperkuat kedudukan perusahaan

    dalam persaingan.

    5. Mempertimbangkan politik pemasaran perusahaan.

    Mempertimbangkan politik pernasaran perusahaan dengan melihat pada

    barang, sistern distribusi dan program promosinya. Perusahaan tidak dapat

    menentukan harga suatu barang tanpa rnempertimbangkan barang lain yang

    dijualnya. Demikian pula dalam saluran distribusinya, harus diperhatikan ada

    atau tidak penyalur yang juga menerima sebagian dari harga jual. Bilarnana

    tanggung jawab promosi dilimpahkan pada penyalur, maka margin yang akan

    diterima produsen menjadi lebih tinggi.

  • 41

    6. Memilih harga akhir.

    Dalam memilih harga akhir, perusahaan harus mempertimbangkan berbagai

    faktor tambahan, seperti penetapan harga psikologis, unsur marketing mix,

    kebijakan penetapan harga perusahaan dan harga-harga terhadap pihak lain.

    Sebagaimana enam tahap prosedur penetapan harga yang ditawarkan di atas

    tidaklah semua perusahaan menggunakannya. Namun apabi la sebuah perusahaan

    mempunyai prosedur dalam penetapan harga maka perusahaan tersebut akan

    mendapatkan kemudahan dalam memperkirakan berapa harga yang harus

    ditetapkan untuk suatu produk tertentu.

    C. HARGA DAN KEUNTUNGAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM

    1. Konsep Harga Yang Adil

    Ekonomi Islam mengenal adanya harga adil. Di mana harga diartikan

    sebagai "Sejumlah uang yang menyatakan nilai tukar suatu unit benda tertentu"30,

    adil adalah "tidak berat sebelah, tidak memihak."31 Sehingga harga yang adil

    adalah harga (nilai barang) yang dibayarkan untuk objek yang sama diberikan,

    pada waktu dan tempat yang diserahkan barang tersebut.32

    30 Euis A1nalia, Sejarah Pen1ikiran Ekono1ni !slan1 Dari Masa K/asik Hingga Konten1porer, (Jakarta: Pustaka Asatruss, 2005), h.167.

    31 Departen1en Pendidikan dan I

  • 42

    Menurut Aquinas sebagaimana dikutip oleh A.A Isiahi, bahwa harga yang

    adil sebagai "harga kompetitifnormal", yaitu harga yang berada dalam persaingan

    sempurna yang dikarenakan oleh supply dan demand tidak ada unsur spekulasi.33

    Sedangkan menurut lbnu Taimiyah yang dikutip oleh Euis Amalia, harga

    yang adil adalah: "Nilai harga dimana orang-orang menjual barangnya dan

    diterima secara umum sebagai hat yang sepadan dengan barang yang dijual atau

    barang yang sejenis lainnya di tempat dan waktu tertentu".34 Menurutnya sesuatu

    dikatakan adil karena ukurannya sama dengan apa yang di! ihat oleh masyarakat

    umumnya. Pada konsep harga adil pihak penjual dan pembeli sama-sama

    merasakan keadilan. Keadilan yang dikehendaki oleh Ibnu Taimiyah berhubungan

    dengan La dlarar, yakni tidak melukai dan tidak merugikan orang lain, maka

    dengan berbuat adil akan mencegah te1jadinya tindakan kedzaliman.35

    Konsep harga adil yang dikemukakan oleh lbnu Taimiyah hanya terjadi

    pada pasar kompetitif, tidak ada pengaturan yang mengganggu keseimbangan

    harga kecuali jika te1jadi sesuatu usaha-usaha yang mengganggu terjadi

    keseimbangn riil, kondisi di mana semua faktor produksi digunakan secara

    optimal dan tidak ada yang idle, sebab harga pasar kompetitif merupakan

    kecenderungan yang wajar. Jbnu Taimiyah mengungkapkan bahwa jika

    masyarakat menjual barang dagangannya dengan harga normal (kenaikan harga

    33 A. A. Isiahi, Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah, Ansari Thayib (pene1jemah), (Surabaya: PT. Bina llmu, 1997), h. 88.

    ~~Adi Kuswnto, Pengantar Ek~~1on1i, (Depok: Gunadarma: ... ! 9~~):.~et. J(e-3, h. 6: _____ L 1

    ,-:0

  • 43

    dipengaruhi oleh kurangnya persediaan barang karena menurunnya supply

    barang), maka hal seperti ini tidak mengharuskan adanya regulasi (pengaturan)

    terhadap harga. Karena kenaikan harga tersebut merupakan kenaikan harga yang

    adil dan berada dalam persaingan sempurna, tanpa ada unsur spekulasi.36

    Menurut Monzer Kahf sebagaimana dikutip oleh Nejatullah Sidiqi,

    dikemukakan bahwa "Semua harga baik dari faktor-faktor produksi maupun dari

    barang-barang produksi yang berasal dari mekanisme yang ditentukan oleh

    kondisi rata-rata dan sesuai dengan penawaran dan permintaan dalam suatu pasar,

    dalam hubungan ini dianggap sebagai harga layak dan adil." 37

    Tujuan harga yang adil, sebenarnya untuk memelihara keadilan dalam

    mengadakan transaksi timbal balik dan hubungan-hubungan lain diantara anggota

    masyarakat. Pada konsep adil, pihak penjual dan pembel.i sama-sama merasakan

    keadilan. Keadilan pihak penjual adalah barang dagangan m1~reka tidak dikenakan

    harga paksa, yang mengakibatkan hilang keuntungan normal para pedagang.

    Setiap orang memiliki wewenang masing-masing atas hak mereka, siapa pun

    tidak berhak untuk mengambil hak orang lain tersebut tanpa persetujuan orang

    yang berhak alas haknya.38

    Sedangkan keadilan pihak pembeli, Jbnu Taimiyah menggunakan contoh

    apabila seseorang yang diperintahkan oleh agama untuk mernbeli barang te1tentu,

    36 Ibid. h. 170. 37 M. Nejatullah Sidiqi, Pemikiran Ekonomi Islam Suatu Penelitian Kepustakaan Masa Kini

    (Jak~;ta: LIPPM, 1992), h. 129.

  • 44

    seperti membeli peralatan untuk ibadah haji, pembeli harus membelinya dengan

    harga yang setara. Ia tidak boleh tidak membelinya hanya karena mahal harganya.

    Karena penjual menjual barangnya dengan harga yang adil dan dengan harga

    yang sudah umum dengan harga pasar. Jika suatu barang mahal harganya

    disebabkan oleh pengaruh supply dan demand maka pihak pembeli tidak merasa

    dirugikan dan pemerintahpun tidak boleh melakukan intervensi terhadap harga

    tersebut. 39

    Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas maka harga yang adil dapat

    disimpulkan sebagai harga yang disetujui oleh pihak pembdi dan pihak penjual,

    sehingga di antara kedua pihak pelaku pasar tersebut tidak ada yang merasa di

    dzalimi atau mendzalimi. Harga yang adil hanya dapat teijadi pada pasar

    kompetitif di mana tidak ada pengaturan yang dapat mengganggu keseimbangan

    harga kecuali jika terjadi sesuatu usaha-usaha yang mengganggunya, maka

    diharuskan adanya regulasi harga.

    Islam sangat menghargai hak penjual dan pembeli untuk menentukan harga

    sekaligus melindungi hak keduanya. Dalam rangka melindungi hak pembeli dan

    penjual, Islam membolehkan bahkan mewajibkan pemerintah melakukan

    intervensi harga apabila te1jadi kenaikan harga disebabkan adanya distorsi

    terhadap penawaran dan permintaan murni.40 Selain memberikan kebebasan

    dalam menetapkan harga Islam juga melarang pemerintah untuk menetapkan

    39 Ibid

  • 45

    harga namun apabila terjadi kedzaliman pada pasar malca pemerintah bisa turun

    tangan, namun pada dasarnya tugas pemerintah hanya sebagai pengawas.41

    Sikap pemerintah seharusnya membiarkan pasar secarn bebas sesuai faktor-

    faktor alamiah tan pa campur tangan dari pihalmya yang memaksakan orang untuk

    menjual dengan harga yang tidak mereka setujui atau untuk membeli dengan

    harga yang tidak mereka terima.42 Sebagaimana terdapat dalam hadist yang

    diriwayatkan oleh Abu Daud, at- Tirmidzi, dan lbnu Majah adalah:

    "Orang-orang mengatakan: Wahai Rasulullah harga mulai mahal. Patoklah harga untuk kami ! Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah-lah yang mematok harga, yang menyempitkan dan melapangkan rizki, dan saya sungguh berharap untuk bertemu Allah dalam kondisi tidak seorang pun dari kalian yang menuntut kepadaku dengan kezaliman dalam darah dan harta" (Riwayat Abu Daud, at- Tirmidzi dan Ibnu Majah).43

    Menurut Asy-Syaukani sebagaimana dikutip oleh Yusuf Qardhawi berkata,

    "Hadist ini dijadikan dalil sebagai pengharaman penetapan harga dan bahwa

    penetapan harga merupakan suatu kezaliman (yaitu pihak penguasa

    memerintahkan agar penghuni pasar tidak menjual barang-barang mereka kecuali

    41 M. Thalib, Pedoman Wiraswata dan Manajemen Jslami, h. 52. 42 Yusuf Qardhawi, Peran Ni/ai dan Moral dalam Perekonomian, (Jakarta: Rabbani Press, 1997),

    h, 464. 43 Abu Daud Sulaiman lbnu al- Asy'as as- Sajastani al- Azadi, Sunan Abi Daud, (Beirut: Dar al-

  • 46

    dengan harga sekian, kemudian melarang mereka untuk menambahkan atau

    mengurangi harga tersebut)"44

    Penetapan harga dapat berdampak pada menghilangnya barang dari pasaran,

    ini berarti membawa kenaikan harga dan kenaikan harga berbahaya untuk orang-

    orang fakir di mana mereka tidak mampu membeli barang. Sementara itu akan

    memperkaya orang-orang yang sudah kaya dengan jalan mereka membeli barang

    dari pasar gelap dengan harga yang sangat mahal sekalipun.

    2. Keuntungan dan Upah

    Berbicara mengenai biaya, peran keuntungan dan upah tenaga kerja menjadi

    pusat perhatian pengusaha karena kedua peran tersebut sangat erat hubungannya

    dengan penetapan harga yang ditetapkan untuk suatu produk dan menjadi

    tanggung jawab perusahaan. Di mana ketika menyinggung masalah laba, Ibnu

    Khaldun mengatakan bahwa:

    "Keuntungan yang wajar akan mendorong tumbuh perdagangan, sedangkan

    keuntungan yang sangat rendah akan membuat lesu perdagangan, karena

    pedagang kehilangan motivasi. Sebaliknya bila pedagang mengambil keuntungan

    sangat tinggi juga akan membuat lesu perdangangan, karena lemahnya

    permintaan konsumen"45

    Dalam konsep Islam, monopoly, duopoly, oligopoly dalam artian hanya ada

    satu, dua, atau beberapa penjual tidak dilarang keberadaaanya selama mereka

    44 Yusuf Qardhawi, Pe ran Nilai dan Moral da/a1n Pereko1101nian, h. 466. ,1

  • 47

    tidak mengambil keuntungan di atas keuntungan normal. lni merupakan

    konsekuensi dari konsep the price of the equivalent.

    Untuk memperoleh keuntungan dalam bisnis pada prinsipnya merupakan

    suatu perkara yang jaiz (boleh) dan dibenarkan oleh syara dan tidak ada satu nash

    pun yang membatasi margin keuntungan, misalnya I 0%, 20'Yo, I 00% atau bahkan

    lebih dari modal. Keuntungan berapapun besarnya selama tidak mengandung

    unsur-unsur keharaman dan kedzaliman dalam melakukan transaksi jual beli,

    maka ha! itu dibenarkan syari'ah sekalipun mencapai margin I 00% dari modal

    bahkan beberapa kali lipat.46

    Di dalam Islam, penentuan posisi laba dalam maksimalisasi laba pada

    dasarnya dikondisikan oleh tiga faktor, antara lain:47

    a. Pandangan Islam tentang bisnis

    Bisnis adalah sebuah aktivitas yang mengarah pada peningkatan nilai tambah

    melalui proses penyerahan jasa, perdagangan atau pengolahan barang

    (produksi). Yusanto dan Wijayakusuma (2002) mendefinisikan lebih khusus

    tentang bisnis Islami, yaitu:48

    "Serangkaian aktivitas bisnis dalam berbagai bentuknya yang tidak dibatasi jumlah kepemilikan harta (barang/jasa) termasuk profitnya, namun dibatasi dalam cara memperolehnya dan pendayagunaan hartanya karena aturan halal dan haram"

    46 Setiawan Budi Utomo, Fiqh Konten1porer: Tanya Jau1ab Politik, Ekonon1i, Sosial & Kesepakatan, (Jakarta: Pustaka Saksi, 2000), h. 51.

    47 Muhammad, Ekonomi Mikro Da/am Perspektif Islam, (Yogyakarta: BPFE, 2004), h. 276-302. 48 Muhan1rnad Is1nail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis

  • 48

    Pada bisnis Islami selain mencari keuntungan juga berupaya untuk

    menemukan nilai ibadah yang berdampak pada perwujudan konsep rahmatan

    /i/'alamin, untuk mendapatkan ridho Allah.

    b. Perlindungan konsumen

    Perlindungan konsumen merupakan suatu tindakan yang berhubungan alas

    berbagai kemungkinan terhadap penyalahgunaan kelemahan yang dimiliki

    oleh konsumen dapat terjadi apabila (I) ketika sebelum transaksi jual beli

    berlangsung berupa iklan atau promosi yang tidak benar, (2) ketika transaksi

    itu sendiri sedang berlangsung dengan cara tipu muslihat, dan (3) ketika

    transaksi telah berlangsung di mana pelaku usaha tidak tahu menahu dengan

    kerugian yang ditanggung konsumen.

    c. Penghargaan kepada faktor produksi

    Penghargaan kepada faktor produksi antara lain: modal dan tenaga ketja,

    namun keduanya tidak dapat secara keseluruhan menjacli petunjuk yang baik

    sebab potensinya untuk meningkatkan efisiensi, keadilan, stabilitas dan

    pertumbuhan. Akan tetapi pada dasarnya sangat tergantung kepada orang

    Islam sendiri, apakah mereka menanggapi pesan agama dan memasukkannya

    ke dalam kegiatan bisnis. Jika ya maka mekanisme maksimalisasi laba dapat

    be1jalan dengan baik.

    Semua faktor ini sangat mempengaruhi tingkat kurva penerimaan dan biaya

    untuk penentukan keuntungan sedemikian rupa sehingga usaha maksimalisasi

  • 49

    Adapun upah menumt bahasa adalah sebagai nilai atau harga yang

    dibayarkan,49 menurut istilah upah adalah sebagai harga yang dibayarkan pada

    pekerja atas pelayanannya dalam memproduksi keuntungan.50

    Term upah ditemukan dalam .fiqh muamalah yang membahas tentang

    Ijaroh. Ijaroh adalah kalimat lvfashdar dari ajaro yang berarti memberi hadiah

    atau upah. 51 Menumt bahasa Ijaroh berarti "upah" atau "ganti" atau "imbalan".

    Dalam arti luas, ljaroh bermalma akad yang berisi penukaran manfaat sesuatu

    dengan jalan memberikan imbalan dalam jumlal1 tertentu.52 Sedangkan Sayyid

    Sabiq memberikan definisi mengenai al-ujroh yaitu semua suatu jenis akad untuk

    mengambil manfaat denganjalan pergantian.53

    Dengan kata lain, upah adalah harga tenaga kerja yang dibayarkan atas jasa-

    jasanya dalam produksi dan merupakan imbalan kerja yang biasa di perhitungkan

    untuk setiap perbuatan atau beberapa perbuatan pelaksanaan tugas tertentu

    sebagai balas jasa. Upah juga

  • 50

    Berdasarkan prinsip keadilan, upah dalam masyarakat Islam akan ditetapkan

    melalui negosiasi antara pekerja, majikan dan negara. Di mana Islam memberikan

    perhatian besar dalam melindungi hak para peke1ja, karena pada dasarnya pekerja

    selalu berada dalam posisi yang lemah dari majikannya.

    Sudah menjadi kewajiban para majikan untuk menentukan upah minimum

    yang dapat menutupi kebutuhan pokok hidup pekerjanya termasuk makanan,

    pakaian, tempat tinggal dan lainnya. Pembagian kebutuhan-kebutuhan pokok

    tersebut sesuai dengan ayat berikut:54

    "Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalanmya dan tidak akan telanjang. dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya". (Thaahaa: 118-119)

    Kata "tadzmau" yang bera1ti dahaga, keinginan yang sangat mendesak. Di

    mana pengertian dahaga diartikan sebagai pemenuhan kebutuhan pendidikan dan

    pengobatan. Dengan demikian sudah menjadi tanggung jawab negara Islam untuk

    menetapkan upah minimum pada tingkat tertentu yang dapat memenuhi semua

    kebutuhan pokok pekerja. 55 Pada dasarnya hubungan antara karyawan dengan

    perusahaan disebut juga hubungan industrial, hubungan perburuhan atau

    hubungan ketja.56

    54 Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf), h. 366. 55 Ibid., h. 366-367. 56 Sudirman Tebba, Berbisnis Dengan Hali Nurani: Bisnis & Tasa1vuf, (Yogyakarta: Scripta

  • 51

    Islam sangat menghendaki hubungan industrial yang serasi khususnya

    antara pekerja dengan majikan. Caranya adalah dengan memberi karyawan itu

    upah yang layak dan dibayar sebagaimana mestinya, untuk itu untuk

    mempertahankan hubungan industrial yang serasi harus dibayar tepat waktu dan

    didasarkan pada persaudaraan, persatuan, kejujuran dan cinta kasih. Misalnya

    dengan memberikan upah yang layak dan menyediakan fasilitas hidup, seperti

    pengobatan atau tunjangan kesehatan, tempat tinggal, makanan dan pakaian yang

    memadai.57 Selain itu anak-anak mereka berkesempatan memperoleh pendidikan

    dan tersedianya fasilitas pengobatan bagi keluarga mereka, sehingga pekerja tidak

    hanya memperoleh upah tetapi juga memperoleh keuntungan dari perusahaan.

    Dengan demikian tugas utama negara Islam adalah memperhatikan agar

    setiap peketja dalam negara memperoleh upah yang cukup untuk

    mempertahankan suatu tingkat kehidupan yang waJar, da11 tidak memberikan

    upah di bawah tingkat minimum agar pekerja dapat memenuhi kebutuhan

    pokoknya. Apabila kebutuhan pokok tersebut tidak tertutupi dengan upah yang

    diterimanya maka akan sangat mempengaruhi efisiensi populasi kerja sehingga

    akhirnya mempengaruhi kekayaan negara.

    Hak-hak dasar buruh di Indonesia masih belum beranjak dari pemenuhan

    hak dasarnya yakni hak untuk memperoleh kesejahteraan yang meliputi fisik,

    psikis dan mental, hale berorganisasi dan kesehatan ke~ja maupun tindakan

    eksploitatif.

  • 52

    Pekerja mempunyai hak penuh untuk mencukupi nafkah keluarganya yang

    ada dalam tanggungannya, supaya hidupnya dalam ruma.h tangga menjadi aman

    dan tenang.58 Tentu saja masalah ini bukannya berarti bahwa majikan diwajibkan

    untuk menganggung keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh buruhnya, tetapi

    harus sesuai dengan upahnya secara adil dan layak.

    Jika tingkat upah terlalu rendah, para pekerja mungkin tidak termotivasi

    untuk berusaha secara maksimal. Sama halnya, jika tingkat upah terlalu tinggi

    mungkin majikan tidak mendapatkan keuntungan dan tidak dapat menjalankan

    perusahaannya. Oleh karena itu perusahaan memiliki kewaji.ban untuk membayar

    upah yang adil kepada para peke1janya.

  • BAB III

    GAMBARAN UMUM

    A. SEJARAH DAN TUJUAN BERDIRINYA CV. ALIKA

    CV. ALIKA merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang

    percetakan. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 20 Januari 200 I, melalui

    notaris Helmy Panuh, S.H dengan akta No. 8 atas nama !bu Asnimar. Anggaran

    dasarnya disahkan oleh Departemen Kehakiman pada tanggal 27 Januari 2003

    SK. MENKEH. RI. NO: C -85. HT. 03.02-Tahun 1994. 1

    Peke1jaan percetakan ini baru dimulai secara komersil pada bulan Januari

    2002, setelah adanya pesanan dari luar dengan jenis peke1jaan bermula dari

    percetakan buku-buku, brosur, tabloid, kartu nama, undangan, kop surat dan

    segala macam bentuk cetakan. Kini perusahaan berkembang bukan hanya di

    bidang percetakan tetapi juga sebagai supplier, perdagangan umum dan

    pengadaan alat tulis kantor (A TK).

    Dipertengahan tahun 2002 CV. ALIKA sebagai penerbit yang baru dan

    beroperasi dengan lancar baik produksi maupun pemasaran melalui penerbit-

    penerbit. Melalui semangat dan kerja keras pemasarannyapun meluas meliputi

    Medan, Padang, Bandung, Y ogyakarta, Surabaya, Palembang dan Jakarta. Pada

    saat ini, penjualan untuk bagian kota Jakarta percetakan CV. ALIKA telah

  • 54

    mengadakan kerjasama dengan pihak-pihak terkait baik itu dari pihak perusahaan

    pemerintah maupun swasta.

    Perkembangan percetakan CV. Alika kini telah m1~masuki tahun ke-6

    dengan didukung oleh peralatan yang memadai dan tenaga kerja yang terampil

    dimana jumlah semula karyawan hanya 5 (lima) orang, sekarang bertambah

    menjadi 13 (tiga betas) orang, ditambah dengan tenaga ke1ja harian lepas yang

    diperlukan jika pada suatu saat jumlah permintaan meningkat. Kini secara rutin

    CV. ALIKA mencetak dan menerbitkan buku-buku kuliah dan tabloid seperti:

    tabloid Parlemen, IKAMASS (lkatan Keluarga Masyarakat Solak Selatan), dan

    lain-lain.

    Adapun tujuan berdirinya CV. ALIKA ini adalah untuk memajukan

    penerbitan buku-buku, majalah dan untuk memajukan percetakan khususnya

    Grafika di Indonesia.

    B. VISI DAN MISI PERUSAHAAN

    Visi dari perusahaan adalah untuk menjadi percetakan yang amanah di

    bidang usaha percetakan yang mencetak segalanya diatas kertas, khususnya buku.

    Misi dari perusahaan adalah untuk mengembangkan kualitas dan kuantitas

    produk yang dihasilkan oleh perusahaan, memperluas pangsa pasar, dan

    memperluas jaringan pemasaran.

  • 55

    C. PROSES BIAYA PRODUKSI

    CV. ALIKA sebagai usaha jasa percetakan dengan memproduksi segala

    yang dicetak di atas kertas, khususnya dalam memproduksi sebuah buku. Kali ini

    Penulis akan menjabarkan beberapa proses dan hal-hal apa saja yang terdapat

    pada CV. ALIKA untuk meningkatkan afisiensi biaya produksinya.

    Beberapa ha! yang terdapat pada biaya produksi di CV. ALIKA antara lain:

    1. Biaya Bahan Baku.

    Biaya bahan baku yang terdapat pada CV. ALIKA dalam bidang percetakan

    terdiri dari:

    a. Kertas; sebelum dicetak ada beberapa pilihan kertas yang belum dipotong-

    potong menjadi beberapa bagian yang dinamakan piano. Diantaranya A4,

    Folio dan Kuarto. Ke1ias ini sangat berperan penicing dalam ha! cetak

    mencetak buku, majalah, brosur dan lain-lain.

    b. Tinta; sebelum mencetak ada beberapa pilihan warna yang digunakan

    sesuai pilihan pelanggan. Biasanya jika ingin mencetak buku, tinta yang

    digunakan berwarna hitam.

    c. Film; merupakan bahan yang digunakan sebelum pembuatan bahan dasar

    yang dinamakan plat. Sedangkan plat sendiri merupakan bahan terbuat

    dari alumunium untuk memproses cetakan yang dimasukkan ke mesin

    offset. Tetapi bahan plat ini lebih baik dibandingkan dengan ke1ias master

    yang mempunyai kualitas lebih tahan lama.

  • 56

    d. Pernis; merupakan pembentukan cover buku agar memperoleh hasil yang

    baik atau lebih mengkilat untuk buku yang kualitasnya baik.

    e. Mesin offset; merupakan mesin yang digunakan untuk mencetak berbagai

    jenis cetakan dalam berbagai bentuk.

    f. Mesin pemotong ke1tas; merupakan mesin yang digunakan untuk

    memotong ke1tas yang sudah dicetak agar menjadi buku.

    2. Biaya Tenaga Kerja.

    Tenaga kerja yang dibutuhkan pada CV. ALIKA diantaranya yang

    mempunyai keahlian dalam hal mesin cetak mencetak dan mampu

    mengoperasikannya dengan baik agar hasil cetakan buku yang diperoleh

    menjadi lebih baik.

    Gaj i yang diberikan secara mingguan, tetapi bagi mereka yang melakukan

    lembur akan diberikan uang tambahan atau uang lembur berdasarkan jam

    kerja yang mereka lakukan lain dari hari biasanya.

    3. B iaya Overhead Pabrik.

    Biaya overhead pabrik yang digunakan oleh CV. ALIKA terdapat pada biaya

    pemeliharaan mesin, kegunaan fasilitas kantor seperti listrik, air dan telepon.

    Unit pendukung yang terdapat di CV. ALIKA adalah pabrik percetakan buku

    yang diantaranya pencetakan buku, penjilidan, pengomplitan buku dan

    pemasangan cover buku.

    Mesin-mesin yang digunakan dalam pencetakan terbagi menjadi mesin toko,

  • 57

    Adapun fungsi dan kegunaan mesin tersebut antara lain:

    a. Mesin Toko; biasanya digunakan untuk mencetak dalam bentuk atau

    ukuran folio yang lebih sederhana dan praktis untuk perawatan maupun

    penggunaannya untuk pencetakan faktur, kuitansi, kop surat dan lain-lain.

    b. Mesin Oliver; biasanya digunakan untuk mencetak dalam bentuk atau

    ukuran yang lebih besar daripada ukuran mesin-mesin yang lain, setengah

    piano (1/2) dan proses yang dihasilkan lebih bagus. Contohnya majalah,

    brosur dan lain-lain yang penggunaannya lebih cepat.

    c. Mesin Lem Panas; digunakan untuk menyatukan/melem buku yang sudah

    selesai di finishing, untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

    d. Mesin Potong; digunakan untuk memotong kertas dan disesuaikan

    menurut pesanan.

    Pemeliharaan mesm ini diantaranya menggunakan bensin untuk

    membersihkan bagian-bagian mesin yang telah dipakai mencetak buku sampai

    bersih agar terlihat cemerlang dan dapat digunakan kembali :iepetii semula.2

    D. PROSES PRODUKSI

    Proses produksi yang dilakukan oleh CV. ALIKA meliputi memproses buku

    dari sebelum dicetak sampai dengan sesudah dicetak menjadi buku. Prosesnya

    diantaranya sebagai berikut:

  • 58

    Sebelum melakukan pencetakan buku, Pengarang datang menyerahkan

    naskahnya kepada Kepala Bagian Personalia lalu diberikan kepada Kepala

    Produksi untuk diproses bersama dengan seorang Staf Administrasi Produksi.

    Perusahaan menerima produksi hanya dalam bentuk naskah untuk pengambilan

    keputusan diterima atau tidaknya naskah buku harus melalui proses kalkulasi

    harga buku yang sesuai dengan kesepakatan antara pengarang dan Kepala

    Produksi itu sendiri. Kemudian dibuat surat perjanjian honor/beli sebagai surat

    yang berisi tentang harga dan jangka waktu pembayaran yang telah disepakati

    bersama, selanjutnya naskah tersebut diserahkan ke bagian setting atau ahli desain

    untuk di proses menjadi naskah yang baik, melalui beberapa tahap antara lain:

    I. Pengetikan naskah

    2. Mendesain cover buku

    3. Pengoreksian hasil buku

    4. Memoting atau melay-out (mengurutkan nomor-nomor halaman agar

    terperinci)

    Setelah semua dilakukan kemudian diserahkan ke Bagian Pencetakan dan

    dibuatkan kertas master untuk dimasukkan ke dalam mesin cetakan agar

    memperoleh hasil yang baik. Setelah hasil cetakan diperoleh dengan baik maka

    dilakukan pengomplitan buku sesuai dengan halaman yang diurutkan dilakukan

    penjilidan dan pemasangan cover buku, pemotongan buku sesuai dengan ukuran

    pesanan setelah itu dibungkus dan dikirimkan ke pemesan.

  • 59

    E. STRUKTUR ORGANISASI PENERBITAN CV. ALIKA

    Untuk mencapai dan menciptakan manajemen yang baik, diperlukan

    struktur organisasi yang baik karena dengan struktur yang baik jalur wewenang,

    perintah dan saluran informasi dapat berjalan dengan baik. Adapun tujuan dari

    membentuk struktur organisasi ini sebagai berikut:

    1. Agar setiap orang yang memangku suatu jabatan mi~ngetahui tugas dan

    kewajibannya masing-masing.

    2. Dapat menjadi sumber informasi akan tugas-tugas yang dijalankan.

    3. Dari struktur organisasi dapat diketahui fungsi mana yang penting dan mana

    yang perlu diperhatikan secara khusus.

    Empat Komponen Organisasi Penerbitan dalam pembagian tugas dan

    wewenang pada CV.ALIKA dapat dilihat pada gambar di bawah ini:3

  • Gambar3.1

    Struktur Organisasi

    I DIREKTUR I

    MANAJER MANAJER PRODUKSI ADMINISTRASI

    KEUANGAN

    I BAGIAN PERSIAP AN I I I BAGIAN PENJILIDAN I I

    : BAGIAN PERCETAKAN I

    1. Direktur

    Tugas dan wewenangnya:

    DITOR/ ENYUTING G '

    60

    a. Mengendalikan percetakan dan bertanggung jawab terhadap maju

    mundurnya percetakan.

    b. Memiliki kekuasaan yang luas dalam mengambil kebijakan dalam

    menentukan arah perkembangan percetakan.

    c. Memperhitungkan laba rugi percetakan.

  • 61

    d. Memberhentikan karyawan sesuai dengan yang dibutuhkan dan juga

    merupakan pemilik dari percetakan CV. ALIKA.

    e. Direktur menerima laporan dari masing-masing manajer tentang

    pelaksanaan tugas sehari-hari

    2. Manajer Produksi

    Tugas dan wewenangnya.

    a) Melaksanakan kegiatan produksi, mengendalikan bahan dan proses

    produksi.

    b) Untuk memproduksi buku-buku yang sudah selesai diedit.

    c) Bertanggung jaw ab pada setiap proses suatu naskah untuk siap cetak dan

    mengawasi kualitas produksi yang dihasilkan.

    3. Manajer Administrasi Keuangan

    Tugas dan wewenangnya.

    a) Melaksanakan pencatatan data keuangan perusahaan sesuai dengan

    kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

    b) Memeriksa kebenaran atas seluruh transaksi perusahaan.

    c) Mencabut kalkulasi buku/status naskah (naskah dalam proses edit).

    4. Editor/Penyunting.

    Tugas dan wewenangnya.

    a) Merencanakan buku-bukuan.

    b) Menghubungi sumber-sumber.

    ' '

  • 62

    d) Menyiapkan SPP (Surat Pe1janjian Penerbitan).

    e) Mengedit naskah.

    Ukuran (sampul dan buku).

    Cetak (sampul dan buku).

    Jilid.

    Adapun tujuan dari sistem garis yang dimiliki oleh CV. ALIKA yang

    pertama untuk memperoleh kesatuan perintah sehingga akan lebih mudah

    dimengerti dalam pelaksanaannya, adanya pembagian tugas dan tanggung jawab

    yang jelas supaya dalam pelaksanaannya akan lebih disiplin dan mampu

    melakukan tindakan serta keputusan yang cepat dan tepat. Kedua untuk

    menyelenggarakan pengurusan pembelian bahan penjualan pengiriman basil

    cetakan yang dijual atau dipesan.

  • 63

    F. PROD UK BUKU YANG DITA W ARKAN

    Ukuran Buku Harga per Buku

    I. Macam-macam buku

    a) B uku-buku dari Departemen 14,5x21 cm Rp. 20. 430

    b) Buku-buku kuliah

    Gunadarma. 17,5x24cm Rp. 13. 000

    LP31. 21x27, 8 cm Rp. 8.000 c) Buku-buku sekolah

    Kuasai tuntas matematika SD. 14,5x2lcm Rp. 6.200

    Kuasai tuntas matematika SMP. 14,5x21 cm Rp. 16.800

    Sains SD. 14,5x2lcm Rp. 6. 800 d) Buku-buku umum

    Sholat memperbesar priuk rezeki. 13,5x21cm Rp. 4.900

    Power of soul untuk penyembuh. 13,5x21 cm Rp. 9.000

    2. Novel

    a) Yes I'm model. 13,5x21cm Rp. 8.000

    b) Beauty for sale. 13,5x2lcm Rp. 9.500

    c) Angan Cinderella. 13, 5 x 21 cm Rp. 3.500

    NB: Harga tidak berlaku untuk masa kini karena beberapa faktor, yaitu:

    a. Harga kertas.

    b. Chemical (bahan - bahan untuk mesin).

    c. Ongkos cetak.

  • G. ANALISIS SWOT CV. ALIKA

    Faktor-Faktor Internal

    Faktor-Faktor Eksternal

    Ancaman (T)

    1. Persaingan dari percetakan lain

    2. Inflasi yang tinggi akan berpengaruh pada daya beli masyarakat.

    3. Kenaikan tarif !istrik, telepon dan bahan baku.

    4. Harga yang mahal membuat pelanggan pindah ke percetakan lain.

    5. Kepercayaan pelanggan luntur.

    Peluaug (0)

    I. Promosi dilakukan dengan cara mulut ke mulut.

    2. Kepercayaan pelanggan di masa mendatang.

    3. Membuka kesempatan kerja.

    4. Banyak orang yang membutuhkan buku.

    5. Menambah pendapatan negara.

    Kelmatan (S)

    I. Berada di kawasan strategis.

    2. SDM I karyawan yang produkti